BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastrata Buana Ciracas Jakarta Timur.

DAFTAR LAMPIRAN. Wanita. Diploma (D1 dan D3) Sarjana (S1) Belum Menikah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera. Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran. Descriptive Statistics BUDAYA TOTAL KOMITMEN TOTAL KINERJA TOTAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA TERHADAP PERENCANAAN KEBUTUHAN PELATIHAN PADA PT. SANOBAR GUNAJAYA JALAN BRIGJEND KATAMSO NO

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB IV. Hasil dan Bahasan. dan pembahasan mengenai hasil analisis data. Pada penelitian aktual peneliti membagikan 40 kuesioner tambahan, penelitian

: Septiani Permata Sari NPM : Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Organisasi PT Indonesia power merupakan salah satu Anak Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut sebagai Perusahaan ) sebelumnya bernama PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PLN PJB I) dan didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 sebagai langkah untuk memulai kemandirian bisnis sektor pembangkitan tenaga listrik di Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 2000, nama PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PLN PJB I) secara resmi berubah menjadi PT Indonesia power. Saat ini, Perusahaan memfokuskan kegiatan usahanya sebagai penyedia tenaga listrik dengan mengoperasikan pembangkit yang tersebar di Jawa Bali dengan total kapasitas sebesar 8.996 MW, produksi sekitar 43 TWh dan pangsa pasar perusahaan sekitar 35% di tahun 2009. Selain itu, Perusahaan mengoperasikan dua pembangkit dengan kapasitas gabungan sebesar 62 MW di luar Jawa Bali. Pembangkit milik Perusahaan terdiri dari berbagai jenis/tipe dan bahan bakar, dimana PLTU dan PLTGU menyumbang sekitar 73% dari total kapasitas terpasang Perusahaan, yang dalam hal ini termasuk pembangkit terbesar milik Perusahaan yaitu PLTU Suralaya, sedangkan sisa dari total kapasitas terpasang Perusahaan terdiri dari beberapa pembangkit PLTA, PLTP, PLTG dan PLTD dengan 71

72 skala lebih kecil. Pembangkit Perusahaan terbagi menjadi 8 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), yaitu: UBP Suralaya, UBP Priok, UBP Saguling, UBP Kamojang, UBP Mrica, UBP Semarang, UBP Perak Grati, dan UBP Bali. Untuk menunjang pemeliharaan mesin pembangkit, Perusahaan memiliki Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH). Selain menjadi penyedia tenaga listrik, sesuai dengan amanat Pemegang Saham, Perusahaan juga melakukan usaha di bidang penyedia jasa Operation & Maintenance (O&M) dan mulai dirintis pada tahun 2009. Adapun Pembangkit yang menggunakan jasa O&M dari Perusahaan antara lain PLTU Labuan, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Pelabuhan Ratu, dan PLTU Lontar. Disamping itu, Perusahaan juga memiliki tiga Anak Perusahaan, PT Cogindo Daya Bersama yang didirikan tahun 1999 dengan kepemilikan 100%, bergerak di bidang usaha pengoperasian cogeneration, jasa pemeliharaan dan outsourcing, PT Arta Daya Coalindo yang didirikan tahun 1998 dengan kepemilikan 60%, bergerak di bidang usaha trading dan transportasi batubara dan PT Indo Pusaka Berau yang didirikan tahun 2005 dengan kepemilikan saham 50%, bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik. 4.1.2 Visi dan Misi Visi Menjadi Perusahaan Publik dengan Kinerja kelas Dunia dan bersahabat dengan Lingkungan.

73 Misi Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan: Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.

74 4.1.3 Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT Indonesia power

75 4.1.4 Profil Responden Dalam penelitian ini di sebarkan 77 buah kuesioner ke semua karyawan PT. Indonesia power di dalam kantor utama, dan pada setiap divisi yang ada. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. 4.1.4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di dalam penelitian ini, kami menggunakan sampel karyawan PT. Indonesia power berjumlah 77 orang. Adapun rincian profil responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pria Wanita Gambar 4.2 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Olah Data, 2012 Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 39 50,6% Wanita 38 49,3% Sumber: Hasil Olah Data, 2012

76 4.1.4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Di dalam penelitian ini, kami mengelompokkan usia ke dalam 3 golongan, yaitu usia di atas 25 tahun ( 25 thn), usia 25 tahun (25 thn), dan usia di bawah 25 tahun (< 25 thn). Adapun rincian profil responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut: Diagram Profil Responden Berdasarkan Usia >25 thn 25 thn <25 thn Gambar 4.3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Usia Sumber: Hasil Olah Data, 2012 Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Umur Jumlah 23 29 56 30 36 6 37 43 4 44 50 6 51 57 5 Jumlah 77 Sumber: Hasil Olah Data, 2012

77 4.1.4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Di dalam penelitian ini, profil berdasarkan pendidikan terakhir kami kelompokkan ke dalam 5 golongan, yaitu S1, D3, SMA, SMK, SMP, dan SD. Adapun rincian profil responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebagai berikut: Diagram Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir S1 D3 SMA/SMK SMP SD Gambar 4.4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber: Hasil Olah Data, 2012 Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah S1 60 D3 7 SMA 10 SMP - SD - Total 77

78 Sumber: Hasil Olah Data, 2012 4.1.4.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Di dalam penelitian ini, kami mengelompokan lama karyawan bekerja ke dalam 3 golongan, yaitu di bawah 1 tahun (<1thn), antara 1-3 tahun (1-3thn), dan di atas 3 tahun (>3 thn). Adapun rincian profil responden berdasarkan lama bekerja adalah sebagai berikut : Diagram Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja <1thn 1-3thn >3thn Gambar 4.5 Diagram Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sumber: Hasil Olah Data, 2012 Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah <1 tahun 7 1-3 tahun 27 >3 tahun 43 Total 77 Sumber: Hasil Olah Data, 2012

79 4.1.4.5 Penjelasan Data Responden Jadi dari hasil olah data yang kami lakukan, bahwa : a. Karyawan di dalam perusahaan PT. Indonesia power memiliki karyawan yang lebih banyak berjenis kelamin pria (51%), sedangkan wanita sebanyak 49%. b. Dilihat dari segi usia, karyawan PT. Indonesia power 10% berumur di bawah 25 tahun, 71% di atas 25 tahun, dan sisanya tepat berumur 25 tahun. c. Dari segi latar tingkat pendidikan terakhir, karyawan PT. Indonesia power 78% adalah S1, 9% D3, dan 13% berasal dari SMA / SMK. d. Karyawan PT. Indonesia power yang telah bekerja selama 3 tahun lebih berjumlah 43 orang atau 56% dari keseluruhan karyawan. Sedangkan karyawan yang telah bekerja selama 1-3 tahun berjumlah 27 orang atau 35%, dan karyawan yang masih bekerja selama 1 tahun kurang berjumlah 7 orang atau 9% dari total keseluruhan. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variable Pelatihan Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Pelatihan Variabel No.Pernyataan R table R hitung Keterangan Pelatihan 1 0.19 0.216 Valid (X1) 2 0.19 0.293 Valid 3 0.19 0.264 Valid 4 0.19 0.259 Valid

80 5 0.19 0.229 Valid 6 0.19 0.277 Valid 7 0.19 0.191 Valid 8 0.19 0.231 Valid 9 0.19 0.245 Valid 10 0.19 0.277 Valid 11 0.19 0.222 Valid 12 0.19 0.215 Valid Sumber: data primer 2. Uji Reliabilitas variable Pelatihan Tabel 4.6 Uji reliabilitas variable Pelatihan Sumber Output SPSS 16.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha.580 12 N of Items Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach dari 12 pertanyaan tersebut adalah 0.580. Hal ini berarti pertanyaan pertanyaan tersebut reliable (Alpha Cronbach 0.580>0.19) dan dapat digunakan dalam penelitian.

81 4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Tabel 4.7 Uji Validitas variable Motivasi Kerja Variabel Pertanyaan R table R hitung Keterangan Motivasi Kerja (X2) 1 0.19 0.386 Valid 2 0.19 0.191 Valid 3 0.19 0.629 Valid 4 0.19 0.546 Valid 5 0.19 0.659 Valid 6 0.19 0.392 Valid 7 0.19 0.318 Valid 8 0.19 0.396 Valid 9 0.19 0.332 Valid 10 0.19 0.614 Valid 11 0.19 0.376 Valid 12 0.19 0.266 Valid Sumber: data primer 2. Uji Reliabilitas variable Motivasi Kerja

82 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas variable Motivasi Kerja Sumber Output SPSS 16.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha.787 12 N of Items Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach dari 12 pertanyaan tersebut adalah 0.787. Hal ini berarti pertanyaan pertanyaan tersebut reliable (Alpha Cronbach 0.787>0.19) dan dapat digunakan dalam penelitian. 4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.9 Uji Validitas variable Kinerja Karyawan Variabel Pertanyaan R table R hitung Keterangan Kinerja Karyawan (Y) 1 0.19 0.244 Valid 2 0.19 0.218 Valid 3 0.19 0.262 Valid 4 0.19 0.276 Valid 5 0.19 0.251 Valid 6 0.19 0.201 Valid

83 7 0.19 0.255 Valid 8 0.19 0.253 Valid 9 0.19 0.191 Valid Sumber: data primer 2. Uji Reliabilitas variable Kinerja Karyawan Tabel 4.10 Uji Reliabilitas variable Kinerja Karyawan Reliability Statistics Cronbach's Alpha.524 9 N of Items Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach dari 12 pertanyaan tersebut adalah 0.524. Hal ini berarti pertanyaan pertanyaan tersebut reliable (Alpha Cronbach 0.524 0.19) dan dapat digunakan dalam penelitian. 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Analisis pengaruh variable Pelatihan (X1) terhadap variable Kinerja karyawan (Y) 4.3.1.1Analisis Regresi dan Korelasi Untuk mengetahui pengaruh antara variable Pelatihan terhadap variable Kinerja karyawan maka dignakan analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0.

84 Tabel 4.11 Persamaan Regresi Pelatihan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients T Sig. 1 (Constant) -.198.173-1.144.256 pelatihan 1.042.045.937 23.307.000 a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber:Hasil Output SPSS Berdasarkan table di atas, maka dapat digambarkan persamaan regresi linear yaitu : Y = a + bx Di mana : Y = variable dependen a = konstanta b = slop x = variable independent Y = -0,198 + 1,042X Dari persamaan di atas juga dapat disimpulkan sebagai berikut : - Konstanta (a) = artinya, jika perusahaan tidak melakukan peningkatan kualitas pelatihan, maka kinerja karyawan tidak mengalami peningkatan. - Konstanta regresi (b) = artinya, jika terjadi peningkatan kualitas pelatihan, maka kienrja karyawan juga akan mengalami peningkatan.

85 4.3.1.2Uji Hipotesis Pada Tabel 4.5 Coefficients, dilakukan uji t untuk menguji signifikasi koefisien regresi dari setiap variable dependen. 1. Berdasarkan perbandingan statistic hitung dan statistic table yang diperoleh dari SPSS 16.0 - Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut: H0 : Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan - H1 : Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan - Dasar pengambilan keputusan Berdasarkan perhitungan thitung dengan ttabel: Jika thitung <ttabel maka H0 diterima Jika thitung ttabel maka H0 ditolak - Statistik hitung Dari table hasil output SPSS di atas, terlihat bahwa thitung adalah 23,307 atau 23,30. - Statistik table > Tingkat signifikasi adalah 5%, t ½ (0.05) = 0.025 > Df (derajat kebebasan) : jumlah data jumlah variable : 77-2 = 75 > Dari table t diperoleh ttabel = 0.23 H0 ditolak karena 0.23 < 23.30 > Simpulan / keputusan

86 Dengan mengggunakan signifikasi 5% maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan 2. Berdasarkan probabilitas ( dilihat dari kolom signifikan ) Pada table 4.5 dapat disimpulkan bahwa variable pelatihan nilai sig sebesar 0.000, dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau ( 0.05 0.000), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh antara Pelatihan (X1) terhadap Kinerja karyawan (Y) Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variable X1 terhadap Y maka diperlukan R square yang dapat dilihat dari table koefisien korelasi berikut ini : Koefisien Regresi dan Korelasi Pelatihan Model Summary b Model R R Square Tabel 4.12 Adjusted Square 1.937 a.879.877.11333 a. Predictors: (Constant), pelatihan b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan data dengan SPSS R Std. Error of the Estimate

87 Dari table di atas maka diketahui koefisien korelasi variable pelatihan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.937. Maka R = 0.937 0.5 sehingga hubungan antara proses pelatihan terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang sangat kuat dan searah. Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square (R2) adalah 0.879.artinya besarnya pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 87.9%. Maknanya adalah 87.9% variable kinerja karyawan dijelaskan oleh pelatihan dan sisanya 12.1% ditentukan oleh variable lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. 4.3.2 Analisis Hubungan variable Motivasi (X2) terhadap variable Kinerja karyawan (Y) 4.3.2.1Analisis Regresi dan Korelasi Untuk mengetahui pengaruh antara variable Motivasi terhadap variable Kinerja karyawan maka dignakan analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0. Tabel 4.13 Persamaan Regresi Motivasi Kerja Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) 3.224.271 11.907.000 motivasi_kerj a a. Dependent Variable: kinerja_karyawan t Sig..169.076.248 2.219.029

88 Sumber:Hasil Output SPSS Berdasarkan table di atas, maka dapat digambarkan persamaan regresi linear yaitu : Y = a + bx Di mana : Y = variable dependen a = konstanta b = slop x = variable independent Y = 3,224 + 0,169X Dari persamaan di atas juga dapat disimpulkan sebagai berikut : - Konstanta (a) = artinya, jika motivasi kerja rendah, maka kinerja karyawan rendah. - Konstanta regresi (b) = artinya, jika motivasi kerja tinggi, maka kinerja karyawan akan tinggi. 4.3.2.2Uji Hipotesis Pada Tabel 4.5 Coefficients, dilakukan uji t untuk menguji signifikasi koefisien regresi dari setiap variable dependen. 1. Berdasarkan perbandingan statistic hitung dan statistic table yang diperoleh dari SPSS 16.0 - Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut: H0 : Motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan

89 - H1 : Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan - Dasar pengambilan keputusan Berdasarkan perhitungan thitung dengan ttabel: Jika thitung <ttabel maka H0 diterima Jika thitung ttabel maka H0 ditolak - Statistik hitung Dari table hasil output SPSS di atas, terlihat bahwa thitung adalah 2,219 atau 2,21 - Statistik table > Tingkat signifikasi adalah 5%, t ½ (0.05) = 0.025 > Df (derajat kebebasan) :jumlah data jumlah variable : 77-2 = 75 > Dari table t diperoleh ttabel = 0.23 H0 ditolak karena 0.23 < 2.21 > Simpulan / keputusan Dengan mengggunakan signifikasi 5% maka dapat disimpulkan bahwa Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan 2. Berdasarkan probabilitas ( dilihat dari kolom signifikan ) Pada table 4.5 dapat disimpulkan bahwa variable motivasi nilai sig sebesar 0.029, dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau ( 0.05 0.029), maka H0 ditolak dan H1 diterima,

90 artinya signifikan. Terbukti bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh antara Motivasi kerja (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y) Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variable X2 terhadap Y maka diperlukan R square yang dapat dilihat dari table koefisien korelasi berikut ini : Tabel 4.14 Koefisien Regresi dan Korelasi Motivasi Model Summary b Model R R Square Adjusted Square 1.248 a.062.049.31518 a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan data dengan SPSS R Std. Error of the Estimate Dari table di atas maka diketahui koefisien korelasi variable motivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.248. Maka R = 0.248 0.5 sehingga hubungan antara proses motivasi terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang rendah dan searah. Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square (R2) adalah 0.062.artinya besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 6,2%. Maknanya adalah 6,2% variable kinerja karyawan dijelaskan oleh

91 motivasi kerja dan sisanya 93,8% ditentukan oleh variable lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. 4.3.3 Analisis Hubungan variable Pelatihan (X1) dan Motivasi kerja (X2) terhadap variable Kinerja karyawan (Y) Untuk mengetahui pengaruh antara variable Motivasi terhadap variable Kinerja karyawan maka dignakan analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0. Tabel 4.15 Persamaan Regresi Pelatihan dan Motivasi Kerja Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) -.152.179 -.849.399 T Sig. pelatihan 1.056.047.950 22.495.000 motivasi_kerj a a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS -.029.029 -.042 -.996.322 Berdasarkan table di atas, maka dapat digambarkan persamaan regresi linear yaitu: Y = a + b1x1 + b2x2 Di mana: Y = variable dependen a = konstanta b = slop

92 x = variable independen Y = -0,152 + 1,056X1 0,029X2 Dari persamaan di atas juga dapat disimpulkan sebagai berikut : - Konstanta (a) = artinya, setiap kali perusahaan memberikan pelatihan dan motivasi kerja, maka kinerja karyawan akan turut mengalami peningkatan. Berdasarkan probabilitas ( dilihat dari kolom signifikan) - Hipotesis Jika probabilitas 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak - Keputusan Terlihat bahwa pada kolom signifikan pelatihan adalah 0,000 dan pada kolom signifikan motivasi kerja adalah 0,322 karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan. Jadi pelatihan dan motivasi kerja karyawan berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh antaran Pelatihan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y) Tabel 4.16 Koefisien Korelasi Pelatihan dan Motivasi Model Summary b Model R R Square Adjusted Square 1.938 a.880.877.11334 a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja_karyawan R Std. Error of the Estimate

93 Sumber : Hasil Output SPSS Jika R 0,5 maka hubungan sangat kuat antara variable (X1, X2) dengan Y Jika R < 0,5 maka hubungan lemah. Jika R > 0,5, maka hubungan sangat kuat antara variable (X1,X2) dengan Y. Apabila nilai tersebut positif maka hubungan antara variable (X1,X2) dengan Y searah dan apabila nilai R negative maka hubungan antara variable (X1,X2) dengan Y berbanding terbalik. Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variable Pelatihan (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan Kinerja karyawan kuat (R= 0,938 0,5) dan searah ( + ). Nilai R square = 0,880 menandakan bahwa variable pelatihan dan motivasi akan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 88%. Sisanya sebesar 12% merupakan pengaruh pengaruh seperti : kepuasan kerja karyawan, job description yang jelas, dan fasilitas yang disediakan perusahaan. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Variabel Pelatihan Seperti pada perusahaan yang lainnya, perusahaan Indonesia power terdapat 3 level jenjang jabatan yaitu di level 1 jenjang pelaksana, di level 2 jenjang penyelia dan di level 3 jenjang eksekutif. Dari 3 jenjang tersebut pelatihan yang diberikan perusahaan juga berbeda. Pelatihan yang diberikan bisa dari dalam perusahaan sendiri dan juga menggunakan outsourcing. Pelatihan diberikan dari awal karyawan masuk sampai dengan periode sebagai karyawan dan dasarnya target pelatihan yaitu 3 HOP / karyawan.di level 1 bentuk pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan motivasi, di level 2 bentuk pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan leadership dan di level 3 bentuk pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan

94 perubahan. Sistem atau bentuk pelatihannya yaitu IHT yaitu sendiri, OJT yaitu magang, diberikan penugasan dan outbound. Tujuan dari pelatihan yang diberikan pada level 1 agar karyawan tersebut dapat meningkatkan kinerja nya sehingga dapat memberikan pengaruh untuk kemajuan perusahaan. Tujuan dari pelatihan yang diberikan pada level 2 agar karyawan tersebut dapat memimpin tim dengan baik dan dapat menghasilkan kinerja yang baik untuk kemajuan perusahaan. Tujuan dari pelatihan pada level 3 agar karyawan tersebut dapat membuat perubahan pada perusahaan yaitu membuat visi dan misi untuk kemajuan perusahaan. Dan dari pelatihan yang diberikan perusahaan memang adanya kelemahan yaitu closing gap yaitu adanya gap kompetensi. Dimaksud dengan gap kompetensi adanya gap kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dari pelatihan yang diberikan perusahaan. Dari hasil penelitian di atas bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan memiliki hubungan yang sangat kuat dan searah. Selain itu didapatkan hasil nilai rata rata rendah dari variable pelatihan yaitu indicator analisa kebutuhan pelatihan dan indicator evaluasi hasil penelitian. Dari indicator analisa kebutuhan pelatihan memang perusahaan selalu melakukan analisa dan selalu selalu memperbaiki kualitas pelatihan yang diberikan kepada karyawan dengan menganalisis materi dan metode pelatihan yang diberikan baik dari dalam perusahaan sendiri maupun dari outsourcing. Dan dari pelatihan yang diberikan memang masih menimbulkan kekurangan yaitu adanya gap kompetensi. Kekurangan itu terjadi memang berasal dari basic kompetensi yang dimiliki karyawan yang berbeda beda sehingga perusahaan pun selalu berusaha untuk memberikan kualitas pelatihan yang baik agar kinerja karyawan selalu meningkat. Dan dari indikator evaluasi hasil pelatihan, perusahaan selalu mengevaluasi dari bentuk bentuk pelatihan

95 yang diberikan perusahaan kepada karyawan, lalu setelah hasil pelatihan didapatkan maka diberikan kepada pimpinan perusahaan sehingga pimpinan perusahaan menganalisis dari setiap pelatihan yang telah diberikan agar mengetahui kebutuhan kebutuhan pelatihan yang seperti apa yang dibutuhkan karyawan agar karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan menghasilkan kinerja yang baik pula. 4.4.2 Variabel Motivasi Kerja Pada perusahaan Indonesia power motivasi memang sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan dan bentuk dari motivasi yang diberikan ada 2 yaitu intrinsic dan ekstrinsik, kalo intrinsic yaitu dari dalam dirinya sendiri dan ekstrinsik berupa penghargaan, pemberian fasilitas dan kenaikan gaji. Motivasi yang diberikan pada setiap kesempatan, medianya yaitu melalui atasan yaitu CMC, kegiatan kegiatan perusahaan, penghargaan, ucapan selamat, penilaian kinerja berupa penambahan point, dan penugasan lain. Dari motivasi yang diberikan perusahaan memang adanya kelemahan yaitu mengenai pemberdayaan karyawan, karir, penghargaan ( reward ), dan kesempatan diklat. Dari hasil penelitian di atas bahwa motivasi kerja berpengaruh secara siginifikan terhadap kinerja karyawan akan tetapi memiliki hubungan yang rendah dan searah. Dan dari hasil penelitian didapatkan nilai rata rata indikator variable motivasi yang rendah yaitu kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja. Memang dari indikator ini motivasi karyawan memang rendah karena karyawan pun memang tidak mengincar keduduka, jabatan, dan wewenang tetapi lebih menginginkan rasa aman dan ketentraman dan memang motivasi yang dimiliki karyawan untuk meningkatkan kinerjanya untuk perusahaan lebih dari

96 aktualisasi diri atau bisa disebut loyalitas karyawan karena karyawan akan lebih mementingkan bagaimana ia dapat menghasilkan kinerja yang baik untuk perusahaan dan perusahaan pun memang selalu memberikan motivasi dengan memberikan point dalam penilaian kinerja, penghargaan dll. 4.4.3 Variabel Kinerja Karyawan Perusahan Indonesia power beranggapan bahwa kinerja yang baik apabila karyawan dapat menghasilkan output yang baik dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik.tingkat kinerja yang dimiliki karyawan di PT. Indonesia power selama ini dianggap sudah cukup baik tapi harus ditingkatkan lagi. Agar perusahaan dapat mengetahui tingkat kinerja karyawan, perusahaan juga melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan sub kompetensi perilaku dan kompetensi bidang, sehingga nanti akan adanya gap antara kompetensi perilaku dengan kompetensi bidangnya. Dan penilaian kinerja dilakukan dalam 2 semester. Dari hasil penelitian juga didapatkan hasil nilai rata rata rendah dari indicator variable kinerja karyawan yaitu kompetensi individu. Dari indikator ini memang setiap karyawan yang ada di perusahaan memang memiliki kemampuan, motivasi dan etos kerja yang berbeda beda sehingga kinerja dari karyawannya pun memang sudah sangat baik meskipun dalam penilaian kinerja point dari setiap karyawan berbeda beda. Dan untuk meningkatkan kinerja karyawan setiap waktu perusahaan selalu memberikan pelatihan dan motivasi kerja selama periode karyawan bekerja baik dari dalam perusahaan maupun outsourcing sehingga kompetensi individu dari setiap karyawan selalu meningkat. 4.5 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Indonesia power. Hal ini

97 menegaskan bahwa variable - variable tersebut berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan. Oleh karena itu, agar kinerja karyawan dapat terus ditingkatkan, PT. Indonesia power diharapkan terus memperhatikan variabel variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu dengan memberikan program pelatihan dan motivasi yang lebih baik lagi kepada karyawannya. Pemberian program pelatihan yang tepat dapat membantu karyawan memahami tugas yang dikerjakannya serta dapat mengurangi terjadinya kesalahan. Pelatihan yang diberikan perusahaan harus menganalisa kebutuhan pelatihan apa yang tepat dan dibutuhkan oleh karyawannya sehingga setelah diberikan pelatihan perusahaan pun dapat langsung mengevaluasi dari hasil pelatihan tersebut. Sedangkan pemberian motivasi yang tepat dapat dilakukan dengan memahami kebutuhan karyawannya yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Pemberian motivasi dengan memberikan kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja seperti mendapatkan rasa keamanan, ketentraman, kedudukan, jabatan dan wewenang dapat diberikan guna meningkatkan kinerja karyawan pada PT Indonesia power.