BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pratama Bangka Selindung, Pangkal Pinang. Pengumpulan data dilaksanakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASL DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuisioner. Table 4.1. Rincian Pendistribusian Kuisioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV. Analisis dan Hasil Pembahasan. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan ke 125 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu merupakan salah satu kantor administrasi pajak di wilayah Jakarta Barat yang berbasis administrasi modern yang merupakan salah satu bentuk kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. 2. Karakteristik Profil Responden Profil responden dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan melalui kuisioner. Peneliti telah menyebarkan sebanyak 100 kuisioner yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu kepada responden. Gambaran tersebut dikategorikan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. a. Deskripsi data responden berdasarkan jenis pekerjaan Berikut ini berdasarkan jenis pekerjaan wajib pajak yang dapat dilihat sebagai berikut : 56

57 Gambar 4.1 Data responden berdasarkan jenis pekerjaan Jenis Pekerjaan Karyawan Swasta 94% Wirausaha 6% Data tersebut menunjukan wajib pajak dalam melaporkan pajak sebanyak 94 responden atau sebesar 94% bekerja sebagai karyawan swasta. 6 responden atau sebesar 6% bekerja sebagai wirausaha. b. Deskripsi data responden berdasarkan tingkat pendidikan Berikut ini data responden berdasarkan tingkat pendidikan wajib pajak dapat dilihat sebagai berikut. Gambar 4.2 Data responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan SMA 42% D3 14% S1 41% Pascasarjana 3%

58 Data tersebut menunjukan wajib pajak dalam melaporkan pajak sebanyak 42 responden atau 42% adalah lulusan SMA, 14 responden atau 14% adalah lulusan D3, 41 responden atau 41% adalah lulusan S1, dan 3 responden atau 3% adalah lulusan pascasarjana. B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat maksimum, minimum, mean dan standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskriptif menggunakan SPSS 20 diketahui jumlah sampel (N) adalah 100 wajib pajak, variabel yang diteliti adalah kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi pajak, kepatuhan wajib pajak. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kesadaran Wajib pajak 100 15 38 29,98 3,997 Kualitas Pelayanan Fiskus 100 14 40 29,43 5,749 Sanksi Pajak 100 17 30 25,17 3,388 Kepatuhan wajib pajak 100 18 30 24,66 2,854 Valid N (listwise) 100 Sumber: Data hasil pengelolaan SPSS versi 20 1) Variabel pertama yaitu Kesadaran Wajib Pajak menunjukan bahwa jumlah sampel (N) dari penelitian ini ada 100 responden yang memiliki nilai minimum sebesar 15, nilai maximum 38, nilai rata-rata 29,98 dan standar deviasi 3,997 artinya kesadaran wajib pajak mengarah positif walaupun belum maksimal dan dapat dilihat dari nilai rata-rata.

59 2) Variabel kedua yaitu Kualitas Pelayanan Fiskus memiliki nilai minimum 14, nilai maximum 40, nilai rata-rata 29,43 dan standar deviasi 5,749 artinya kualitas pelayan fiskus mengarah positif walaupun belum maksimal dan dapat dilihat dari nilai rata-rata. 3) Variabel ketiga yaitu Sanksi Pajak memiliki nilai minimum 17, nilai maximum 30, nilai rata-rata 25,17 dan standar deviasi 3,388 artinya sanksi pajak mengarah positif walaupun belum maksimal dan dapat dilihat pada nilai rata-rata. 4) Variabel keempat yaitu Kepatuhan Wajib Pajak memiliki nilai minimum 18, nilai maximum 30, nilai rata-rata 24,66 dan standar deviasi 2,854 artinya kepatuhan wajib pajak mengarah positif walaupun belum maksimal dan dapat dilihat pada nilai rata-rata. C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Realibilitas Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran realibilitas dilakukan mengunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika suatu konstruk atau variabel memilki niali Cronbach Alpha > 0,70 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel tersebut reliabel (Nunnally dalam Ghozali, 2013:48). Tabel berikut ini menunjukan

60 hasil uji relibilitas untuk empat variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's N of Alpha Items Keterangan Kesadaran Wajib Pajak 0,715 8 Realibilitas Kualitas Pelayanan Fiskus 0,942 8 Realibilitas Sanksi Pajak 0,879 8 Realibilitas Kepatuhan Wajib Pajak 0,817 6 Realibilitas Sumber: data primer yang diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan nilai Cronbach s Alpha atas variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,715, variabel kualitas pelayanan fiskus sebesar 0,942, variabel sanksi pajak sebesar 0,879 dan variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 0,817. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,70. 2. Hasil Uji Validitas Uji validitas di gunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mapu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan menganalisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pertanyaan dengan total skor pada setiap variabel. Uji signifikan dapat dikatakan valid jika r hitung r tabel. untuk rumus degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada variabel kepatuhan wajib pajak jumlah sampel

61 (n) = 100 responden, sehingga besarnya df dapat di hitung 100 2 = 98. Dengan df = 98 dan alpha 0,05 di dapat r tabel yaitu sebesar 0.197. Selain itu, pertanyaan dikatakan valid jika korelasi masing-masing indikator pertanyaan terhadap total skor menunjukan hasil yang signifikan, sig < 0.05. tabel berikut menunjukan hasil uji validitas empat variabel untuk 100 responden. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak Item pertanyaan Person Correlation Sig (2- tailed) Keterangan KWP1 0,689 0,000 VALID KWP2 0,757 0,000 VALID KWP3 0.632 0,000 VALID KWP4 0.452 0,000 VALID KWP5 0,391 0,000 VALID KWP6 0,479 0,000 VALID KWP7 0,599 0,000 VALID KWP8 0,690 0,000 VALID Sumber : data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel kesadaran wajib pajak memilki rhitung > 0,197 (Ghozali,2013) dan nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kesadaran wajib pajak dinyatakan valid.

62 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Fiskus Item Person Sig (2- pertanyaan Correlation tailed) Keterangan KPF1 0,856 0,000 VALID KPF2 0,865 0,000 VALID KPF3 0,913 0,000 VALID KPF4 0,887 0,000 VALID KPF5 0,856 0,000 VALID KPF6 0,814 0,000 VALID KPF7 0,835 0,000 VALID KPF8 0,739 0,000 VALID Sumber : data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel kualitas pelayanan fiskus memilki rhitung > 0,197 (Ghozali,2013) dan nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas pelayanan fiskus dinyatakan valid. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak Item pertanyaan Person Correlation Sig (2- tailed) Keterangan SP1 0,829 0,000 VALID SP2 0,835 0,000 VALID SP3 0,836 0,000 VALID SP4 0,798 0,000 VALID SP5 0,856 0,000 VALID SP6 0,582 0,000 VALID Sumber : data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel sanksi pajak memilki rhitung > 0,197 dan nilai

63 signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel sanksi pajak dinyatakan valid. Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Item Person Sig (2- pertanyaan Correlation tailed) Keterangan KP1 0,743 0,000 VALID KP2 0,790 0,000 VALID KP3 0,732 0,000 VALID KP4 0,806 0,000 VALID KP5 0,506 0,000 VALID KP6 0,830 0,000 VALID Sumber : data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel kepatuhan wajib pajak memilki rhitung > 0,197 (Ghozali,2013) dan nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kepatuhan wajib pajak dinyatakan valid. D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan mengunakan uji normalitas data secara grafik dan statistik menggunakan histogram dan p-plot serta uji kolmogorov smirnov,

64 jika probabilitas lebih besar dari pada alpha (α = 0,05) maka asumsi normalitas terpenuhi. Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas : Grafik Histogram Sumber: data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan hasil gambar 4.3 diatas, pada uji normalitas histogram telah membentuk lonceng atau pola distribusi normal yang menandakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah normal.

65 Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Sumber : data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan pada hasil gambar 4.4 diatas, pada uji normalitas P- Plot diatas penyebaran titik-titik mengikuti garis diagonal atau titik berada disekitar garis diagonal yang menandakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Peneliti melakukan uji kembali dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini adalah uji statistik untuk menguji normalitas data.

66 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 100 Berdasarkan dari hasil yang diperoleh pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov z untuk seluruh variabel memberikan nilai 0,777 dengan asymp sig. (2-tailed) yaitu 0,582 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Unstandardized Residual Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2,55132940 Most Extreme Differences Absolute,078 Positive,070 Negative -,078 Kolmogorov-Smirnov Z,777 Asymp. Sig. (2-tailed),582 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : data diolah dengan SPSS 20 2. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabelvariabel ini tidak ortogal. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai toleransi atau variance inflation factor (VIF). Batas nilai toleransi value adalah 0,10 dan batas variance

67 inflztion factor (VIF) adalah 10. Apabila toleransi <0,10 atau nilai VIF >10 maka dapat disimpulkan terjadi multikolonieritas untuk semua variabel bebas. Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF Total (X1),780 1,282 Total (X2),933 1,072 Total (X3),740 1,351 Sumber : data diolah menggunakan SPSS 20 Hasil dari pengujian pada tabel 4.8 nilai VIF yang di peroleh kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 3. hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedatisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

68 Berikut ini aadalah uji heteroskedastisitas untuk menguji normalitas data: Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas : Scatterplot Sumber : data diolah menggunakan SPSS 20 Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada penelitian ini. E. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F merupakan uji model yang menunjukan apakah model regresi fit untuk diolah lebih lanjut. Pengujian dilakukan dengan

69 menggunakan Significance level 0,05 (α = 5%). Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi f > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan) 2. jika nilai signifikansi f < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F Model F Sig. 1 Regression 8,046,000 b Residual Total Sumber : data diolah menggunakan SPSS 20 Berdasarakan pada hasil 4.10 diatas bahwa uji ANNOVA atau F didapatkan nilai F hitung sebesar 8,046 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan untuk F hitung 8,046 lebih besar dari F tabel 2,699 (8,046 > 2,699) maka dapat dikatakan bahwa kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, dan sanksi pajak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. 2. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2013). Dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Kriteria penilaian yang di pakai

70 adalah apabila p-value (pada kolom sig) < α, dan t hitung > t tabel, maka Ho di tolak dan Ha diterima (Ghozali,2013). Berdasarkan t tabel dengan tingkat signifikan 0,05/2= 0,025 (pengujian dua sisi) dan df = n k atau 100 4= 96, maka diperoleh t tabel sebesar 1,9849. Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji t Model t Sig. 1 (Constant) 5,794,000 Kesadaran Wajib Pajak 1,454,149 Kualitas Pelayanan Fiskus 3,644,000 Sanksi Pajak 1,023,309 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 20 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.11 menunjukan bahwa: a. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan pada hasil tabel 4.11 diatas bahwa diperoleh nilai t hitung sebesar 1,454 dan nilai t tabel 1.9849 (1,454 < 1,9849) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,149 > 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho 1 diterima dan Ha 1 ditolak. Bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak karena tingkat signifikan <0,05.

71 b. pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak berdasarkan pada hasil table 4.11 diatas bahwa diperoleh nilai t hitung 3,644 dan nilai t tabel 1,9849 (3,644 >1,9849) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho 2 ditolak dan Ha 2 diterima. Bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. c. pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan pada hasil tabel 4.11 diatas bahwa diperoleh nilai t hitung sebesar 1,023 dan nilai t tabel 1.9849 (1,023 < 1,9849) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,309 > 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho 3 diterima dan Ha 3 ditolak. Bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak karena tingkat signifikan < 0,05. 3. Hasil Uji Persamaan Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis, untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus dan sanksi pajak terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak. Berikut hasil output regresi linear berganda dan analisanya pada tabel di bawah ini:

72 Tabel 4.11 Hasil uji analisis regresi linear berganda Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 14,114 2,436 1 Total KWP (X1),107,074 Total KPF (X2),171,047 Total SP (X3),091,089 Y = 14,114 + 0,107 (X1) + 0,171 (X2) + 0,091 (X3) + e Berdasarkan hasil diatas maka persamaan regresi pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. nilai konstanta sebesar 14,114 menunjukan bahwa adanya pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, dan sanksi pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 14,114. 2. Kesadaran wajib pajak memiliki koefisien regresi sebesar 0,107 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan, hal ini menandakan bahwa setiap kesadaran wajib pajak 1% akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,107. 3. Kualitas pelayanan fiskus memiliki koefisien regresi sebesar 0,171 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan, hal ini menandakan setiap kenaikan 1% pada kualitas pelayanan fiskus akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,171. 4. Sanksi pajak memiliki koefisien regresi 0,091 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan, hal ini menandakan setiap

73 kenaikan 1% pada sanksi pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,091. F. Pembahasan 1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel kesadaran wajib pajak 0,149 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,171 yang menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan hasil t hitung menunjukan bahwa t hitung 1,454 < t tabel 1,9849 artinya jika warga negara belum mempunyai kesadaran akan pentingnya kewajiban membayar pajak sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iva Farida Hidayati (2014) yang menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Surakarta. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan Restu Mutmainnah (2014) yang menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

74 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel kualitas pelayanan fiskus 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,107 yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan hasil t hitung menunjukan bahwa t hitung 3,644 < t tabel 1,9849 kualitas pelayanan yang diberikan petugas pajak dalam menyampaikan informasi dengan komunikasi yang baik,jelas dan mudah dimengerti serta cepat tanggap dalam menangani keluhan dan kesulitan wajib pajak sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurainy (2015) yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Jakarta Kembangan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan Farid Syahril (2013) yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. 3. Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel sanksi pajak 0,309 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,091 yang menunjukan

75 bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan hasil t hitung menunjukan bahwa t hitung 1,023 < t tabel 1,9849 jika penerapan sanksi pajak tidak diberlakukan secara tegas kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran serta tidak memberikan sosialisasi tentang sanksi pajak sehingga dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Franklin (2008) yang menunjukan bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan Mochammad Syaiful Anwar (2013) yang menunjukan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.