METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan jumlah balita bawah garis merah (BGM) di desa terpilih sebesar 3.9% yaitu paling tinggi dibandingkan delapan desa lain yang jumlah balita BGMnya berada dalam rentang 0.4%-3.6% (Laporan Puskesmas Pamolokan 2010). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Juni 2011. Jumlah Dan Cara Pemilihan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita serta ibu balita yang tinggal di desa terpilih yaitu 355. Contoh dalam penelitian ini adalah balita serta ibu yang memenuhi kriteria. Kriteria yaitu: (1) berusia 13-60 bulan; (2) tercatat di posyandu desa terpilih; (3) tinggal bersama ibu; (4) ibu balita bersedia untuk diwawancara. Perkiraan jumlah contoh dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Lemeshow et al 1997). n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 Keterangan : n = Jumlah minimal contoh penelitian z= Tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) p = 15%; estimasi persentase keluarga yang melakukan Kadarzi di Desa Paberasan (%) d = 10% ; akurasi (batas toleransi proporsi (%) n= (1.96) 2. 0.15 (1-0.15)= 49 0.1 2 Berdasarkan perhitungan rumus di atas, perkiraan jumlah contoh sebesar 49 contoh, yang dipilih dari empat posyandu di Desa Paberasan. Pemilihan contoh diambil dari seluruh (empat) posyandu di desa terpilih. Jumlah balita yang memenuhi kriteria sebanyak 284 balita. Setelah itu dilakukan acak sederhana. Total yang dipilih sebanyak 60 yaitu untuk mengantisipasi terjadinya
25 data yang tidak lengkap. Sebanyak 55 yang memiliki data lengkap untuk dijadikan contoh. Kerangka pemilihan contoh dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam skema di bawah ini: Kecamatan Kota Sumenep purposive Puskesmas Pamolokan purposive Desa Paberasan Jumlah balita= 355 memenuhi kriteria Posyandu I n=102 Posyandu II n= 96 Posyandu III n= 63 Posyandu IV n= 23 random n= 22 n= 20 n= 13 n= 5 n= 20 n=19 data lengkap n= 12 n=4 55 Contoh Gambar 1 Kerangka pemilihan contoh Jenis dan Cara pengumpulan data Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Jenis data primer meliputi: 1. Data karakteristik balita (umur dan jenis kelamin), karakteristik keluarga (pendapatan per kapita, besar keluarga), dan karakteristik ibu balita (umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan) 2. Data status gizi balita (data antropometri: berat badan dan tinggi badan) 3. Pengetahuan gizi ibu tentang sumber dan jenis zat gizi dalam pangan, manfaat dan akibat kekurangan zat gizi tertentu, dan periode pemberian ASI eksklusif.
26 4. Perilaku Kadarzi tentang perilaku menimbang berat badan secara rutin, konsumsi makanan yang beragam, konsumsi garam beryodium, pemberian ASI eksklusif, konsumsi suplementasi zat gizi pada balita dan saat hamil. Data sekunder sebagai data pendukung yang diambil meliputi keadaan umum wilayah penelitian yang diperoleh dari laporan desa dan Puskesmas Pamolokan. Data primer (karakteristik keluarga, karakteristik balita, karakteristik ibu balita, pengetahuan gizi ibu, dan perilaku Kadarzi) dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data antropometri dikumpulkan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Alat pengukuran berat badan berupa timbangan injak dengan ketelitian 0.5 kg sedangkan alat ukur tinggi badan menggunakan microtoise. Secara keseluruhan, jenis variabel, data yang dikumpulkan, dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 4 di bawah. Tabel 4 Jenis data dan cara pengumpulan data No Variabel Data yang dikumpulkan Cara pengumpulan 1 Karakteristik Umur dan jenis kelamin Balita 2 Karakteristik keluarga Pendapatan per kapita keluarga, besar keluarga Wawancara dengan menggunakan kuesioner 3 Karakteristik ibu balita 4 Status gizi contoh 5 Pengetahuan gizi ibu Umur, pendidikan, pekerjaan Berat badan dan tinggi badan Sumber dan jenis zat gizi dalam pangan, manfaat dan akibat kekurangan zat gizi tertentu, periode pemberian ASI eksklusif Pengukuran langsung menggunakan timbangan injak dan microtoise Wawancara dengan menggunakan kuesioner 6 Perilaku Kadarzi Menimbang berat badan secara rutin, konsumsi makanan yang beragam, konsumsi garam beryodium, pemberian ASI eksklusif, konsumsi suplementasi zat gizi pada balita dan ibu hamil/nifas. Wawancara dengan menggunakan kuesioner 7 Gambaran umum lokasi penelitian kondisi geografis, pelayanan kesehatan Arsip desa dan puskesmas
27 Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, dan analisis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel dan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil interpretasi data menggunakan signifikan α=0.1 karena penelitian bersifat lapang sehingga banyak faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil penelitian yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti Karakteristik balita meliputi data umur dan jenis kelamin balita. Umur balita dibagi menjadi empat kelompok yaitu 13-24 bulan, 25-36 bulan, 37-48 bulan, dan 49-60 bulan (WH0 2006). Data jenis kelamin balita terdiri atas dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Karakteristik keluarga meliputi besar keluarga dan pendapatan per kapita keluarga. Data besar keluarga diolah dengan mengelompokkan berdasarkan jumlah anggota keluarga. Besar keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), sedang (5-7), dan keluarga besar ( 8 orang) (Hurlock 1998). Pendapatan per kapita keluarga dikategorikan menjadi dua yaitu keluarga miskin dan tidak miskin berdasarkan garis kemiskinan Jawa Timur tahun 2010 yaitu Rp. 213.383 per kapita per bulan (BPS 2010) Karakteristik ibu balita meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan ibu. Data umur ibu dikelompokkan menjadi remaja (< 20 tahun), dewasa awal (20-40 tahun), dewasa tengah (41-65 tahun), dewasa akhir (>65 tahun) (Papalia & old 1986). Data tingkat pendidikan ibu diolah menjadi delapan kategori, yaitu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, SD/Sederajat, SLTP/Sederajat, SLTA/Sederajat, dan Akademik/Diploma, Sarjana, Pascasarjana. Jenis pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi tidak bekerja atau ibu rumah tangga, petani, pedagang, PNS, sopir, pegawai swasta, PRT, dan lain-lain. Pengetahuan gizi ibu diukur dengan menggunakan 20 pertanyaan tentang sumber dan jenis zat gizi dalam pangan, manfaat zat gizi dan akibat kekurangan zat gizi tertentu, serta periode pemberian ASI eksklusif. Masingmasing pertanyaan diberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, sehingga total nilai maksimal yang diperoleh adalah 20 dan total nilai minimum yang diperoleh adalah 0. Penilaian pengetahuan gizi ibu dikategorikan menjadi tiga, yaitu pengetahuan gizi ibu baik bila total nilai >80%, sedang bila 60-80%, dan kurang bila <60% (Khomsan 2007). Perilaku Kadarzi diukur menggunakan 21 pertanyaan tentang perilaku menimbang berat badan secara rutin, konsumsi makanan yang beragam,
28 konsumsi garam beryodium, pemberian ASI eksklusif, konsumsi suplementasi zat gizi pada balita dan saat hamil. Masing-masing pertanyaan diberikan nilai 3 untuk jawaban a (selalu), nilai 2 untuk jawaban b (kadang-kadang), dan nilai 1 untuk jawaban c (tidak pernah). Kemudian rata-rata nilai dari masing-masing indikator dikalikan dengan faktor konversi. Indikator penimbangan berat badan dan konsumsi makanan beragam diberikan skor 5, skor 2 untuk penggunaan garam beriodium dan suplementasi gizi, dan skor 1 untuk pemberian ASI aksklusif. Penilaian perilaku Kadarzi dikategorikan menjadi tiga yaitu perilaku Kadarzi rendah jika total nilai 60%, sedang bila total nilai 60-80%, dan baik bila total nilai 80%. Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap umur (BB/U) dengan menggunakan software antropometri 2005. Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB, TB/U, dan BB/U dikategorikan menjadi empat menurut standar baku z-skor Depkes RI 2008, yaitu: Tabel 5 Klasifikasi status gizi berdasarkan WHO-NCHS No Indeks yang dipakai Batas pengelompokan Sebutan status gizi 1 BB/U <-3 SD Gizi buruk -3 s/d <-2 SD Gizi kurang -2 s/d+2 SD Gizi baik >+2 SD Gizi lebih 2 TB/U <-3 SD Sangat pendek -3 s/d <-2 SD Pendek -2 s/d +2 SD Normal >+2 SD Tinggi 3 BB/TB <-3 SD Sangat kurus -3 s/d <-2 SD Kurus -2 s/d +2 SD Normal >+2 SD Gemuk Sumber : Depkes RI 2008 Data pendukung lain yang dianalisis meliputi data umum tentang gambaran umum wilayah penelitian dari laporan desa dan puskesmas. Data-data yang telah dikategorikan menggunakan sistem komputerisasi Microsoft excel kemudian diolah dengan menggunakan analisis korelasi menurut spearman.
29 Definisi Operasional Contoh adalah balita serta ibu balita. Balita yang status gizinya diukur, yang memenuhi kriteria, yaitu balita laki-laki dan/atau perempuan berusia 13-60 bulan, tercatat di posyandu, tinggal bersama ibu, dan ibu balita bersedia diwawancara. Responden adalah ibu balita yang diwawancarai untuk memperoleh data mengenai contoh selama penelitian berlangsung Ibu balita adalah ibu yang memberikan informasi dan diteliti, dan memiliki balita berumur 13-60 bulan Besar keluarga adalah banyaknya orang yang hidup dalam satu bangunan rumah dan makan pendapatan yang sama. Besar keluarga diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-7 orang) dan keluarga besar ( 8 orang) Pendapatan keluarga adalah jumlah penerimaan per kapita perbulan yang diperoleh ayah, ibu, atau anggota keluarga lain yang dinilai dalam bentuk uang (rupiah) setiap satu bulan. Pekerjaan orang tua adalah jenis pekerjaan utama yang dilakukan ayah dan ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, meliputi tidak bekerja atau ibu rumah tangga, petani, pedagang, PNS, sopir, pegawai swasta, PRT, dan lainlain. Pendidikan orang tua adalah pendidikan formal terakhir ayah dan ibu, dikategorikan menjadi delapan, yaitu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD,SD/ sederajat, SLTP/Sederajat, SLTA/Sederajat, dan Akademik/Diploma, Sarjana, Pascasarjana. Pengetahuan gizi ibu adalah pengetahuan ibu balita tentang sumber dan jenis zat gizi, manfaat zat gizi dan akibat kekurangan zat gizi, dan periode pemberian ASI eksklusif. Perilaku Kadarzi adalah praktek atau tindakan-tindakan anggota keluarga yang berkaitan dengan gizi keluarga yang meliputi menimbang berat badan secara teratur setiap bulan yang dinilai baik jika menimbang >4 kali dalam enam bulan terakhir, mengkonsumsi makanan yang beranekaragam yang dinilai dengan telah mengkonsumsi lauk hewani dan buah setiap hari, mengkonsumsi garam beryodium yang dinilai baik jika telah melihat label yodium pada garam yang dibeli, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang dinilai baik jika memberikan ASI saja hingga balita berusia 6 bulan, mengkonsumsi suplemen
30 gizi sesuai dengan anjuran yang dinilai baik jika balita 12-59 bulan mengkonsumsi vitamin setiap bulan februari dan agustus, ibu hamil mengkonsumsi minimal 90 tablet TTD dan ibu nifas mengkonsumsi 2 kapsul vitamin selama masa nifas. Status gizi balita adalah kondisi tubuh balita berdasarkan tiga indeks antropometri yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) untuk mencerminkan masalah gizi akut, tinggi badan terhadap umur (TB/U), untuk mencerminkan masalah gizi kronis, dan berat badan terhadap umur (BB/U) untuk mencerminkan masalah gizi kronis dan akut dengan empat kategori mengacu pedoman Depkes RI 2008.