PENYEBAB UTAMA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN BEBAS HAMBATAN AKSES TANJUNG PRIOK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYEBAB DAN DAMPAK VARIATION ORDER (VO) PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDY OF DELAY IN THE COMPLETION OF CONSTRUCTION PROJECTS)

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN APARTEMEN X BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA (STUDI KASUS : DI MANADO TOWN SQUARE III)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab empat maka penulis

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL DI JABODETABEK TESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

Uji Normalitas. NPar Tests. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Item N 233. Normal Parameters a,,b Mean Std. Deviation 8.

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

BAB IV ANALISIS DATA

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 : Kuesioner. Ponorogo, Januari : Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. di Tempat

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

PRESENTASI UJIAN TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

MATA KULIAH METODE RISET

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA KUALITAS PELAYANAN SEBELUM DAN SETELAH DI UJI COBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

KUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN KOMUNIKASI ANTARA KONTRAKTOR DAN KONSULTAN TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK JALAN DI LINGKUNGAN KOTA BARU PARAHYANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR COST OVERRUN BIAYA OVERHEAD PADA PROYEK PEMBANGUNAN MANADO TOWN SQUARE III

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH I MEDAN

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

PERYATAAN SS S BS TS STS

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI

Transkripsi:

PENYEBAB UTAMA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN BEBAS HAMBATAN AKSES TANJUNG PRIOK Oleh : Sri Budiyani Staff Kementrian Pekerjaan Umum Email : ciboedie@yahoo.com Aripurnomo Kertohardjono Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta Email : a.kartohardjono@gmail.com Abstrak : Pembangunan infrastruktur jalan memperlancar arus distribusi barang dan jasa, serta berperan dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia. Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu gerbang perekonomian nasional yang terletak di Jakarta Utara sangat menunjang persendian ekonomi secara menyeluruh. Sangat dibutuhkan sarana infrastruktur yang memadai guna mencapai pelabuhan Tanjung Priok tanpa kemacetan dan penumpukan barang di dalam pelabuhan yaitu Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pengerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan konstruksi Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden dan wawancara kepada pihak konsultan dan pihak pemerintah. Pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS 15.0 for Windows dengan metode analisis deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking faktor yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Kata kunci: penyebab keterlambatan, rangking Abstract : The development of road infrastructure easing current of of the distribution of goods and services, as well as a role in improved quality of life and welfare of humans. Tanjung priok port as the gates of the national economy which is located in north jakarta very support joints overall economy. Very much needed means of adequate infrastructure in order to reach a port tanjung priok without congestion and accumulation of goods in the port is the freeway access tanjung priok as one alternative to solve the problem. On the project construction usually occurring obstacles on the project, both the obstacle has been calculated and obstacles in the planner beyond calculation. The obstacles to the cause of delays the settlement project, so that the project was it is not going according to plan. This research is done as an effort to get or know the factors causing delays in the construction of a motorway access tanjung priok. The study is done by means of a questionnaire to the spread of respondents and interview to the consultants and the government. Data processing questionnaire using SPSS 15.0 program for windows with descriptive analysis method. Of research results obtained an order of ranking of factors that cause delay the completion of projects. Keyword : the cause of delay, ranking PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu gerbang perekonomian nasional terletak di Jakarta Utara sangat menunjang persendian ekonomi secara menyeluruh. Sangat dibutuhkan sarana infrastruktur yang memadai guna mencapai Pelabuhan Tanjung Priok tanpa kemacetan dan penumpukan barang di pelabuhan. Kondisi jalan eksisting non-tol disekitar Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak mampu menampung arus lalu lintas yang 79 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 didominasi oleh 48% kendaraan berat dari dan menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga sering terjadi kemacetan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum terus mengupayakan kelancaran akses jalan menuju Tanjung Priok dengan membangun akses jalan tol. Jalan tol atau jalan bebas hambatan akses Tanjung Priok sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Jalan Akses Tanjung Priok dibangun untuk memenuhi akses langsung dari dan ke Pelabuhan Internasional Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan terbesar ke-24 di dunia dalam aktivitas volume penanganan container. Mengingat pentingnya Jalan bebas hambatan ini nantinya akan meningkatkan kapasitas jaringan jalan di wilayah metropolitan Jakarta dan menyiapkan fungsi jalan pintas untuk menguragi kepadatan lalu lintas ibu kota, maka diharapkan konstruksi jalan tersebut dapat selesai dengan cepat atau tepat waktu sesuai dengan rencana. Namun pada kenyataannya pelaksanaan pekerjaan proyek fisik selalu mendapatkan kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan, maupun yang di luar perhitungan perencanaan. Kendala itu menjadi penyebab terhambatnya pekerjaan proyek. Perumusan permasalahan pada tugas akhir ini adalah : 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pelaksanaan konstruksi Jalan bebas Hambatan Akses Tanjung Priok. 2. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya keterlamatan pelaksanaan konstruksi Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui faktor yang paling mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi tersebut. DASAR TEORI Pengertian proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Setiap kegiatan proyek dalam mencapai tujuan serta sasaran mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek yaitu faktor ekonomi, teknik dan manusia. Ketiga faktor tersebut saling bepengaruh dan terkait. (Soeharto,I., 1995). Sasaran proyek yang dimaksud dalam pernyataan di atas adalah unsur anggaran atau anggaran (cost), mutu (quality) dan waktu (time) atau yang biasa dikenal dengan TQC. Ketiga sasaran proyek tersebut merupakan tiga kendala (triple Constraint) sebagai berikut (Soeharto,1., 1995) Pengertian Keterlambatan pada Proyek Konstruksi Ervianto (2004) menyatakan pengertian dari keterlambatan (delay) sehubungan dengan konstruksi adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatakan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang mengikuti tertunda atau tidak dapat diselesaikan tepat sesuai jadwal yang direncanakan. keterlambatan proyek konstruksi erat kaitannya dengan waktu atau rencana kerja, keterlambatan terjadi manakala item pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan rencana kerja yang disusun dan disepakati para pihak sebagaimana tertuang dalam kontrak. Penyebab Keterlambatan Proyek Menurut Levis dan Atherley dalam Langford (1996) mengelompokkan 80 K o n s t r u k s i a

penyebab-penyebab keterlambatan dalam suatu proyek menjadi tiga bagian yaitu : 1. Excusable Non-Compensable Delays, penyebab keterlambatan yang paling sering mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek pada keterlambatan tipe ini, adalah : a. Act of God, seperti gangguan alam antara lain gempa bumi, tornado, letusan gunung api, banjir, kebakaran dan lain-lain. b. Forse majeure, termasuk didalamnya adalah semua penyebab Act of God, kemudian perang, huru hara, demo, pemogokan karyawan dan lain - lain. c. Cuaca, ketika cuaca menjadi tidak bersahabat dan melebihi kondisi normal maka hal ini menjadi sebuah faktor penyebab keterlambatan yang dapat dimaafkan(excusing Delay). 2. Excusable Compensable Delays, keterlambatan ini disebabkan oleh Owner client, kontraktor berhak atas perpanjangan waktu dan claim atas keterlambatan tersebut. Penyebab keterlambatan yang termasuk dalam Compensable dan Excusable Delay adalah : a. Terlambatnya penyerahan secara total lokasi (site) proyek b. Terlambatnya pembayaran kepada pihak kontraktor c. Kesalahan pada gambar dan spesifikasi d. Terlambatnya pendetailan pekerjaan e. Terlambatnya persetujuan atas gambar-gambar fabrikasi 3. Non-Excusable Delays, Keterlambatan ini merupakan sepenuhnya tanggung jawab dari kontraktor, karena kontraktor memperpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga melewati tanggal penyelesaian yang telah disepakati, yang sebenarnya penyebab keterlambatan dapat diramalkan dan dihindari oleh kontraktor. Dengan demikian pihak owner client dapat meminta monetary damages untuk keterlambatan tersebut. Adapun penyebabnya antara lain : a. Kesalahan mengkoordinasikan pekerjaan, bahan serta peralatan b. Kesalahan dalam pengelolaan keuangan proyek c. Keterlambatan dalam penyerahan shop drawing/gambar kerja d. Kesalahan dalam mempekerjakan personil yang tidak cakap Faktor keterlambatan yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor-faktor keterlambatan yang diuraikan oleh Assaf dan Hejj (2006), Wibowo (2008) dan Girsang (2009). Maka untuk faktor- faktor penyebab yang akan dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang diangap sesaui dengan lokasi penelitian, diidentifikasi sebanyak 14 (empat belas) variabel yang menjadi penyebab keterlambatan proyek jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok. No. Variabel Referensi 1. Keterlambatan memberikan lokasi proyek pada penyedia jasa/ Keterlambatan izin lahan Assaf dan Hejj (2006) dan Wibowo (2008) 2. Spesifikasi dan gambar yang kurang detail Assaf dan Hejj (2006) dan Wibowo (2008) 3. Permintaan perubahan atas pekerjaan (CCO) Assaf dan Hejj (2006), 81 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 Wibowo (2008) dan Girsang (2009) 5. Penundaan pekerjaan oleh pengguna jasa Assaf dan Hejj (2006) dan Girsang (2009) 6. Komunikasi dan koordinasi yang buruk oleh Assaf dan Hejj (2006) pengguna jasa dengan pihak lain 7. Metode Pelaksanaan yang tidak benar dari penyedia jasa Assaf dan Hejj (2006) dan Wibowo (2009) 8. Keterlambatan pekerjaan akibat subpenyedia jasa Assaf dan Hejj (2006) dan Girsang (2009) 9. Adanya pekerjaan yang diulang karena cacat Assaf dan Hejj (2006) dan Girsang (2009) 10. Kemampuan Teknis Penyedia Jasa yang kurang berkualitas Assaf dan Hejj (2006) dan Girsang (2009) 11. Hal-hal yang tidak terduga terjadi selama masa konstruksi (bencana alam, politik, dll) Assaf dan Hejj (2006), Wibowo (2009) dan Girsang (2009) 12. Kondisi cuaca yang tidak mendukung Assaf dan Hejj (2006), Wibowo (2009) dan Girsang (2009) 13. Birokrasi yang berbelit Girsang (2009) 14. Kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak / insansi terkait Assaf dan Hejj (2006), Wibowo (2008) dan Girsang (2009) METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan. Terdapat 2 (dua) jenis data yang dikumpulkan selama proses penelitian berlangsung, yaitu data primer yaitu data yang secara langsung diambil dari objek penelitian (data yang didapat langsung melalui kuisioner dan wawancara dan sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian (didapat dengan melihat melihat dokumen yang berhubungan dengan penelitian). 82 K o n s t r u k s i a

Bagan Alir Penelitian Data yang diperoleh dari para responden melalui angket/kuesioner. Selanjutnya jawaban tersebut dikuantitatifkan dengan skor yang sudah ditentukan berdasarkan pedoman skala Likert. Pada peneleitian ini data yang diperoleh masih merupakan data mentah, sehinggga perlu diolah dengan metode tertentu agar data tersebut dapat digunakan sebagai data yang valid dalam proses penelitian, beberapa metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah analisis uji validitas, analisis reliabilitas dan analisis deskriptif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden Untuk penentuan sampel ini, responden dikelompokkan menurut deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 35 responden menunjukan hasil tanggapan responden sebagai berikut : Metode Pengolahan Data Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas metode angket/instrument dan metode wawancara. Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 25 71.4 71.4 71.4 Perempuan 10 28.6 28.6 100.0 Total 35 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olahan Data dengan SPSS v 15, 2014. 83 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 Gambar 4.1 : Diagram Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Berdasarkan Lama Bekerja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 0 Thn s.d 3 Thn 4 11.4 11.4 11.4 4 Thn s.d 7 Thn 17 48.6 48.6 60.0 8 Thn s.d 11 Thn 8 22.9 22.9 82.9 12 Thn s.d 15 Thn 1 2.9 2.9 85.7 16 Thn <... 5 14.3 14.3 100.0 Total 35 100.0 100.0 Gambar 4.2 : Diagram Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.3 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid SLTA 2 5.7 5.7 5.7 Strata 1 20 57.1 57.1 62.9 Strata 2 13 37.1 37.1 100.0 Total 35 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olahan Data dengan SPSS v 15, 2014. 84 K o n s t r u k s i a

Diagram 4.3 : Diagram Berdasarkan Tingkat Pendidikan Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini diambil dari beberapa jurnal penelitian yang sudah dipublikasikan serta dari textbook. Hal ini tentu memberi keyakinan bahwa item-item pertanyaan tersebut mempunyai landasan teori yang benar. Uji coba kuesioner juga dilakukan terhadap beberapa responden yang diyakini mempunyai pengetahuan sehubungan dengan isi dari kuesioner. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah banyak observasi sendangkan k banyaknya variabel. 1 Pada kasus uji reliabilitas dan validitas dalam penelitian ini jumlah n = 35, k = 14 dan besarnya df dapat dihitung 35-14 = 21, dengan df = 21 dan alpha 0,05 didapat r = 0,413 (lihat tabel pada df = 21 dengan uji dua sisi) 2. Bandingkan nilai Correlated item Total Correlation baik dengan hasil perhitungan r tabel = 0,413. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid 3 Pada pengujian validitas dilakukan terhadap 35 responden dan perhitungan diolah dengan menggunakan software SPSS v. 15.0. Berikut ini adalah tabel untuk pengujian validitas butir pertanyaan variabel penyebab utama keterlambatan pelaksanaan konstruksi: 1 Bhuono Agung Nugroho,SE,M.Si.,Akt, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta, 2005, Hal. 141 2 Bhuono Agung Nugroho,SE,M.Si.,Akt, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta, 2005, Hal. 141 3 Bhuono Agung Nugroho,SE,M.Si.,Akt, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta, 2005, Hal. 72 85 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 No Butir Pertanyaan Corrected Item- Total Correlation (r hitung) r tabel (df=21) Hasil Pertanyaan No.1 0,769 0,413 Valid Pertanyaan No.2 0,685 0,413 Valid Pertanyaan No.3 0,771 0,413 Valid Pertanyaan No.4 0,721 0,413 Valid Pertanyaan No.5 0,430 0,413 Valid Pertanyaan No.6 0,575 0,413 Valid Pertanyaan No.7 0,769 0,413 Valid Pertanyaan No.8 0,717 0,413 Valid Pertanyaan No.9 0,613 0,413 Valid Pertanyaan No.10 0,788 0,413 Valid Pertanyaan No.11 0,458 0,413 Valid Pertanyaan No.12 0,529 0,413 Valid Pertanyaan No.13 0,468 0,413 Valid Pertanyaan No.14 0,736 0,413 Valid Tabel 4.4 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Penyebab Utama Keterlambatan Pelaksanaan Konstruksi Jalan Bebas Hambatan Berdasarkan data tabel di atas, untuk variabel penyebab utama keterlambatan pelaksanaan konstruksi jalan bebas hambatan (X) diketahui semua item pertanyaan yang ada adalah valid karena semua nilai r hitung (hasil uji validitas) lebih besar dari r tabel = 0,413 (r hitung > r tabel). Sehingga semua item pernyataan penyebab keterlambatan pelaksanaan konstruksi jalan bebas hambatan (X) yaitu sebanyak 14 item dipergunakan untuk penelitian. Uji Reliabilitas Kuesioner yang sudah diyakini valid selanjutnya dilakukan uji reabilitas. Reliabilitas adalah keandalan/konsistensi alat ukur, sehingga reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Jika nilai Cronbach s Alpha > 0,60 maka reliabel dan Jika nilai Cronbach s Alpha < 0,60 maka tidak reliabel Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.921 14 Analisis Deskriptif Nilai Rata-Rata (Mean) Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 35 responden. Nilai mean menunjukan ratarata penilaian responden terhadap pertanyaan yang diajukan, sedangkan 86 K o n s t r u k s i a

standar deviasi mengambarkan besarnya penyimpangan terhadap rata-rata dari pertanyaan dalam kueioner penelitian. Maka dapat diuraikan analisis deskriptif untuk nilai rata-rata (mean) masing-masing pernyataan sebagai berikut: Nilai Rata-rata Penyebab Keterlambatan Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Penyebab Keterlambatan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pertanyaan 1 35 3 5 4.63.55 Pertanyaan 2 35 1 5 3.54.98 Pertanyaan 3 35 2 5 3.57.81 Pertanyaan 4 35 1 5 3.34.91 Pertanyaan 5 35 1 5 3.26 1.04 Pertanyaan 6 35 1 5 3.51.95 Pertanyaan 7 35 2 5 4.00.97 Pertanyaan 8 35 1 5 3.69 1.02 Pertanyaan 9 35 1 5 3.46 1.01 Pertanyaan 10 35 1 5 3.54 1.04 Pertanyaan 11 35 1 5 3.06 1.41 Pertanyaan 12 35 1 5 3.14 1.14 Pertanyaan 13 35 1 5 3.49 1.07 Pertanyaan 14 35 1 5 3.57 1.12 Analisa Penentuan Ranking Penyebab keterlambatan Pelaksanaan Konstruksi Berikut adalah urutan rangking penyebab keterlambatan konstruksi akses Tanjung Priok Tabel 4.6 Rangking Rata-rata (Mean) Urutan Rangking No Keterangan 1 Keterlambatan memberikan lokasi proyek pada penyedia jasa/ penyediaan lahan bebas 4,63 1 2 Spesifikasi dan gambar yang kurang detail 3,54 6 3 Permintaan perubahan pekerjaan (CCO) 3,57 5 4 Pengambilan keputusan yang lambat oleh penguna jasa 3,34 11 5 Penundaan pekerjaan oleh penguna jasa 3,26 12 6 Komunikasi dan koordinasi yang buruk oleh penguna jasa dengan pihak lain 3,51 8 7 Metode Pelaksanaan yang tidak benar dari penyedia jasa 4,00 2 8 Keterlambatan pekerjaan akibat subpenyedia jasa 3,69 3 9 Adanya pekerjaan yang diulang karena cacat 3,46 10 87 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 6 Nomer 2 April 2015 10 Kemampuan Teknis penyedia jasa yang kurang berkualitas 3,54 7 11 Hal-hal yang tidak terduga terjadi selama masa konstruksi (bencana alam, politik, dll) 3,06 14 12 Kondisi cuaca yang tidak mendukung 3,14 13 13 Birokrasi yang berbelit 3,49 9 14 Kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak / insansi terkait 3,57 4 Gambar 4.18 : Diagram Penyebab Keterlambatan KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pengolahan data dari semua jawaban responden dan penelitian faktor yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan konstruksi Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden diketahui bahwa ke 14 (empat belas) variabel tersebut memiliki nilai rata-rata (mean) antara 3,06 sampai dengan 4,63, dimana keterlambatan memberikan lokasi proyek pada penyedia jasa/ penyediaan lahan bebas merupakan rangking pertama, rangking kedua adalah metode pelaksanaan yang tidak benar dari penyedia jasa dan rangking ketiga adalah keterlambatan pekerjaan akibat sub penyedia jasa, dengan demikian menunjukan bahwa aspek tersebut berpotensial menjadi penyebab utama keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi. 2. Dari kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya : Dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek, diharapkan mengevaluasi secara lebih mendalam pengaruh keterlambatan yang disebabkan dari sisi pengguna jasa dan penyedia jasa yang akhirnya secara keseluruhan akan menyebabkan terlambatnya pelaksanaan proyek tersebut. 88 K o n s t r u k s i a

Peneliti ini hanya merupakan studi kasus penyebab keterlambatan pelaksanaan konstruksi, diharapkan untuk peneliti selanjutnya bukan hanya melakukan penelitian penyebab keterlambatan melainkan dampak dari keterlambatan pelaksanaan konstruksi. Pada pelaksana proyek konstruksi sangat disarankan agar memperhatikan variabel-variabel yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan, untuk dijadikan alat kendali dalam mengantisipasi dan memitigasi terjadinya keterlambatan pelaksanaan konstruksi. Suharto, I, 1995, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai dengan Operasional, Erlangga, Jakarta. http://16nl.blogspot.com/qs 16 An-Nahl: 15 http://finance.detik.com DAFTAR PUSTAKA Bhuono Agung Nugroho, SE, M.Si., Akt, 2005, Stategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Andi, Yogyakarta. Dwi Priyatno, 2014, SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis, Andi, Yogyakarta. Ervianto, W.I., 2005, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta. Istimawan Dipohusodo, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid 1 dan 2, Kanisius, Yogyakarta. Ricky R.H. Mulyadi, 2011, Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek konstruksi Pemerintah, Tesis, Kementerian Pekerjaan Umum- Universitas Katolik Parahyangan; Bandung. Sarwono Hardjomuljadi, Strategi Pra kontrak untuk Mengurangi Dampak Klaim Konstruksi pada proyek Pusat listrik tenaga Air di Indonesia, Sinopsis Disertasi Universitas Tarumanagara. 89 K o n s t r u k s i a