Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
Best Management Practices (BMP) untuk Peningkatan Produktivitas

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

Membangun Perkebunan Kelapa Sawit yang Ramah Lingkungan, Kenapa Tidak?

INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

Optimalisasi Panen Pada Tanaman Tua di Lingkup Kebun PT. Asam Jawa. Presentation by P.T. Asam Jawa

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

Pelayanan Jasa&Pelatihan

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

Komparasi Kelayakan Finansial Usaha Perkebunan Sawit Rakyat dengan Sistem Integrasi Sawit-Sapi dengan Usaha Perkebunan Sawit Tanpa Sistem Integrasi

Teknis Penanaman Baru dan Replanting. PT. Bumitama Gunajaya Agro, Februari 2017 Suroso Rahutomo

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

DAMPAK KEKERINGAN DAN GANGGUAN ASAP AKIBAT EL NINO 2015 TERHADAP PERFORMA TANAMAN KELAPA SAWIT DI BAGIAN SELATAN SUMATERA

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

keja pengendalian gulma secara manual tidak pernah dapat dicapai oleh tenaga kerja, ha1 ini disebabkan oleh kerapatan dan penutupan gulma.

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

PEMBAHASAN Konsep Pemupukan Tepat Jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

OLEH : ALEXANDER MAHA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA - III

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Kelapa-Sawit Rakyat di Kabupaten Indragiri Hulu

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Perkebunann kelapa sawit berkembang pesat di kawasan Asia Tenggara, Malaysia,

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

P u p u k H a y a t i B i o - P O R T A M P a g e 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

TINJAUAN PUSTAKA. yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

VI PEREMAJAAN OPTIMUM KARET RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

Dairi merupakan salah satu daerah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

DAFTAR ISIAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN JASAD PENGGANGGU TANAMAN TAHUN 2009

Transkripsi:

IMPLEMENTASI BEST MANAGEMENT PRACTICES (BMP) MELALUI PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGELOLAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN Oleh: Lambok Siahaan PT PADASA ENAM UTAMA PENDAHULUAN Produktivitas Optimal Lahan yang sesuai (jenis tanah, topografi, iklim, dll) Kajian Objektif Lembaga yang berkompeten Bahan Tanaman Lembaga Penelitian dan Produsen Benih Kultur Teknis (Pemeliharaan, Panen, Hama Penyakit, Pemupukan, Pengelolaan tanah) Manajemen Kebun 1

PENDAHULUAN Tanah tidak hanya sebatas tempat tumbuh tanaman (kelapa sawit). Lebih luas, tanah merupakan suatu ekosistem yang memiliki banyak fungsi: Penyedia Hara Penyedia Air Penyedia Udara Tempat aktivitas mikro hingga mikrofauna tanah KONSEP KESEHATAN TANAH Kesehatan tanah merupakan Integrasi dan optimasi sifat tanah yang bertujuan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas tanah, tanaman, dan lingkungan dimana hal ini dapat diukur melalui kinerja tanah apakah tanah dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak. Kesehatan tanah berhubungan dengan teknik pengelolaan tanah yang tepat sehingga tanah menjadi lebih produktif yang tentunya akan menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu indikator sederhana menurunnya kesehatan tanah adalah menurunnya kandungan bahan organik tanah 2

PRAKTIK PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT PT PADASA ENAM UTAMA 1. Aplikasi Tandan Kosong dan kompos tandan kosong kelapa sawit Sumber bahan organik terbesar di perkebunan kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit. Dari satu ton TBS yang diolah di pabrik kelapa sawit sekitar 22% adalah tandan kosong kelapa sawit, dengan kata lain untuk setiap satu ton TBS yang diolah di pabrik kelapa sawit maka akan tersedia sekitar 220 kg tandan kosong kelapa sawit. PT Padasa Enam Utama konsisten melakukan aplikasi TKS dengan dosis 40 ton/ha/tahun pada tanaman menghasilkan. Pada areal TBM dilakukan aplikasi kompos TKS 15kg/lubang tanam; 50 kg/pohon/semester pada masa TBM Aplikasi tandan kosong sawit pada areal TBM 3

Aplikasi tandan kosong sawit pada areal TM Kegiatan pengomposan TKS di kebun PT Padasa Enam Utama 4

Kegiatan pengomposan TKS di kebun PT Padasa Enam Utama PRAKTIK PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT PT PADASA ENAM UTAMA 2. Aplikasi Limbah cair pabrik kelapa sawit Selain pemanfataan tandan kosong kelapa sawit, PT Padasa Enam Utama juga terus berinovasi dalam pemanfaatan bahan organik di perkebunan kelapa sawit. Saat ini PT Padasa Enam Utama sedang melakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit sebagai bahan pembenah tanah sekaligus sebagai usaha pengendalian penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan jamur Ganoderma. Limbah cair hasil treatment diaplikasikan di dalam piringan pohon dengan menggunakan mobil tanki dengan dosis 50 liter/pokok/semester pada areal TBM. Untuk areal TM limbah cair diaplikasikan sebanyak 50-75 liter/pohon/semester di dalam dan luar piringan pohon. 5

Kolam Perlakuan Limbah Cair Aplikasi Limbah Cair pada tanaman belum menghasilkan 6

Penyiraman Limbah Cair pada tanaman menghasilkan 10-12 kali setahun, dosis 50-75 liter / pohon yang diaplikasikan di dalam piringan dan di luar piringan Fruiting body Ganoderma telah melapuk setelah aplikasi limbah cair 7

Munculnya akar baru setelah aplikasi limbah cair PRAKTIK PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT PT PADASA ENAM UTAMA 3. Pengendalian Hama dan Gulma Secara Lestari PT Padasa Enam Utama sudah sejak lama berkomitmen meminimalisir penggunaan herbisida dan pestisida dalam upaya mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang lestari dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaan pengendalian gulma dilakukan dengan tetap mengkombinasikan antara cara khemis dan manual. Sebagai contoh, untuk pengendalian gulma di piringan dilakukan dengan cara garuk piringan, sementara untuk gawangan dilakukan dengan babat layang. Dengan demikian kelembaban tanah tetap terjaga, kehidupan organisme tanah juga tetap baik sehingga kesehatan tanah terpelihara. Untuk pengendalian hama, PT Padasa Enam Utama konsisten menerapkan Early Warning System dengan cara mengoptimalkan fungsi monitoring atau kontrol sebagai komponen utamanya. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan tanaman-tanaman bermanfaat seperti Antigonon leptopus, Turnera subulata, Turnera ulmifolia, sebagai tempat berkembangbiaknya musuh alami hama. 8

Pengendalian gulma dengan babat layang Peforma Tanaman Belum Menghasilkan 9

Konservasi Tanaman Bermanfaat Sebagai Tempat Musuh Alami Hama Kelapa Sawit PRAKTIK PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT PT PADASA ENAM UTAMA 4. Pemupukan yang tepat dari segala aspek Pencapaian produksi yang optimal tentu tidak terlepas dari aspek pemupukan yang tepat, untuk itu PT Padasa Enam Utama konsisten memegang prinsip 5T (Tepat Jenis, Dosis, Cara, Waktu, dan Administrasi) dalam melakukan pemupukan. Setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu: a) pemahaman tentang sifat dan jenis tanah; b) memperbaiki kesehatan tanah sebelum melakukan pemupukan melalui aplikasi bahan organik; dan c) pemahaman tentang data curah hujan atau iklim. Pemupukan di PT Padasa Enam Utama dilakukan dengan mengkombinasikan pupuk majemuk dan pupuk tunggal dengan aplikasi 3 kali setahun. PT Padasa Enam Utama juga terus melakukan kerjasama dengan lembagalembaga penelitian kaitannya dengan peningkatan efektivitas dan efesiensi pemupukan dengan sasaran akhir perkebunan kelapa sawit yang mensejahterakan, lestari, serta berkelanjutan. 10

Pelaksanaan Pempukan yang Tepat dan Disiplin Tepat waktu pemupukan Aplikasi 1 Aplikasi 3 Aplikasi 2 11

Kerjasama penelitian dengan beberapa lembaga penelitian Kerjasama penelitian dengan beberapa lembaga penelitian 12

RAGAM PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT SELAMA SATU SIKLUS DI PT PADASA ENAM UTAMA Pemeliharaan kesehatan tanah berdampak pada pencapaian produksi tanaman yang cukup tinggi. Produktivitas Tanaman TT 1986 Pada saat tanaman berumur 25 tahun, tanaman sudah tidak lagi dipupuk. Tanaman tahun tanam 1986 pada umur 25-29 tahun rata-rata memiliki produktivitas sebesar 22,68 ton/ha/tahun. RAGAM PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT SELAMA SATU SIKLUS DI PT PADASA ENAM UTAMA Perkembangan Produktivitas (ton/ha) tanaman Selama satu siklus 13

RAGAM PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT SELAMA SATU SIKLUS DI PT PADASA ENAM UTAMA Perkembangan Jumlah tandan/pokok selama satu siklus RAGAM PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT SELAMA SATU SIKLUS DI PT PADASA ENAM UTAMA Perkembangan berat tandan (kg) selama satu siklus 14

PENUTUP Tanah memilik fungsi yang luas sebagai suatu ekosistem yang harus dijaga dan dipelihara kelestariannya guna mendukung pertumbuhan tanaman, dalam hal ini tentunya kelapa sawit. Segala kegiatan yang rutin dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit mau tidak mau pasti menurunkan kesehatan tanah, akibatnya kualitas dan produktivitas tanah juga menurun dan tentunya berdampak terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baik langsung maupun tidak langsung. Sudah selayaknya praktisi perkebunan mulai memikirkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berwawasan lingkungan melalui penerapan pemeliharaan kesehatan tanah sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pemanfaatan bahan organik yang tersedia di perkebunan kelapa sawit secara tepat dan bijaksana merupakan langkah nyata dalam upaya pemeliharaan kesehatan tanah. Tanah yang sehat akan mampu menjalankan fungsinya dengan baik sehingga akan memberikan manfaat yang tinggi di segala aspek. 15