UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai

BAB 3 METODE PENELITIAN

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI

UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG

UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

BAB 3 METODE PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA

UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN CHOCOLATE BUTTER CAKE DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TALAS

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Untuk Produsen Kuesioner Penelitian Untuk Produsen

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Food Science and Culinary Education Journal

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI OATMEAL COOKIES MENGGUNAKAN GULA PASIR DAN MADU KELENGKENG

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam di daerah perladangan.

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG GANDUM UTUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MODIFIKASI TIGA VARIETAS TEPUNG UBI JALAR DAN TERIGU TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TERIMA MI KERING

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen

ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KRUPUK PEPAYA

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR

Food Science and Culinary Education Journal

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputuan Pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan toko kue di daerah ibukota Jakarta terus mengalami peningkatan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN TEPUNG GADUNG MENJADI SPONGE CAKE

KUALITAS MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI JAGUNG ARTIKEL

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PEMANFAATAN BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING (COOKIES) MAKALAH KOMPREHENSIF

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PEMANFAATAN TEPUNG SUKUN MENJADI CHIFFON CAKE

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Maenggunakan Pewarna Buatan dan Pewarna Alami Kulit Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

Food Science and Culinary Education Journal

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. serealia, tepung atau pati (dari umbi dan kacang) dalam be ntuk krupuk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM Julian Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak : Kue kering yang banyak digemari masyarakat indonesia yaitu Nastar. Salah satu bahan utama dalam pembuatan kue kering nastar adalah menggunakan tepung terigu. Tepung terigu memiliki kandungan gluten, yang apabila dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak negatif bagi tubuh. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan salah satu tepung yang tidak mengandung gluten yaitu tepung beras ketan hitam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat dengan kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam. Beras ketan hitam merupakan suatu jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Tepung beras ketan hitam merupakan tepung lokal. Namun berdasarkan uji kesukaan bahwa masyarakat lebih menyukai kue kering nastar menggunakan tepung terigu daripada tepung beras ketan hitam. Rasa dari kue kering nastar tepung beras ketan hitam lebih disukai oleh masyarakat. Tepung terigu lebih memiliki aroma, tekstur dan warna yang masyarakat sukai. (JW) Kata kunci : kue kering nastar, tepung terigu, tepung beras ketan hitam, uji kesukaan. Abstract : The tarts that s the indonesian public prefer that is a pineapple tarts. One of the basic ingredients to make the pineapple tarts is wheat flour. Wheat flour contains gluten, which when consumed in excess will negatively affect the body. Based on this study, it was found one that does not contain gluten flour that is black glutinous rice flour. This study using experimental. The purpose of this study is knowing the level of preference public of pineapple tarts using wheat flour and black glutinous rice flour. Black glutinous rice is a type of food consumed by the indonesian public. Black glutinous rice flour is a local flour. However, based on preference test that s the public prefer pineapple tarts used wheat flour than black glutinous rice flour. The public prefer taste of pineapple tarts using black glutinous rice flour. Wheat flour more have a flavor, texture, and colour that s the public prefer. (JW) Keywords : pineapple tarts, wheat flour, black glutinous rice flour, preference test. Latar Belakang Pada saat memasuki musim lebaran dan natal, kue kering sudah menjadi bagian yang tidak bisa terlepas dari kebiasaan ataupun tradisi pada masyarakat indonesia karena kue kering banyak beragam macam dari jenis hingga bentuk (Kompas,2013). Biasanya kue kering yang termasuk sering ditemui dan banyak digemari adalah Nastar. Kue yang telah bertahuntahun menjadi primadona ini memang memiliki cita rasa manis bercampur gurih yang khas

dan banyak disuka oleh sebagian besar lidah orang Indonesia (Tri Haryadi,TabloidKuliner,2013). Pada umumnya, kue nastar selalu menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasar utama. Akan tetapi karena penggunaan tepung terigu cukup tinggi yang mengakibatkan kita harus mengimpor tepung terigu. Telah diketahui bahwa tepung terigu memiliki kandungan gluten. Namun berdasarkan buku yang diperoleh penulis berjudul hidup sehat tanpa gluten, mengenai gluten, ternyata gluten apabila dikonsumsi secara terus menerus dan berlebihan akan dapat berdampak negatif bagi tubuh. Sehingga penulis terinspirasi untuk membuat kue nastar yang bebas gluten dan lebih sehat. Salah satu bahan pengganti tepung terigu yang akan digunakan pada kue kering nastar ini adalah tepung beras ketan hitam. Melalui penelitian ini, penulis ingin memanfaatkan tepung beras ketan. Melalui penelitian ini, akan dapat diketahui bagaimana tingkat kesukaan responden dan daya terima responden terhadap kue kering nastar tepung beras ketan hitam. Landasan Teori Tepung terigu adalah tepung yang dihaluskan yang berasal dari bulir gandum, umumnya digunakan untuk bahan dasar pembuatan kue, mie dan roti yang mengandung gluten untuk menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari tepung terigu ini (Aptindo,2012). Pada penelitian ini, penulis menggunakan beras ketan hitam yang akan diolah menjadi tepung sebagai pengganti dari tepung terigu ini. Beras ketan hitam merupakan salah satu varietas padi. Berdasarkan fisiknya beras ketan hitam memiliki warna yang pekat, mengkilap dan sangat pulen. Pada hampir seluruh tumbuhan beras ketan hitam terkandung pati. Pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji atau umbi. Dan senyawa yang besar lainnya adalah protein,yang disebut dengan oryzenin, sedangkan komponen lemak pada beras ketan hitam tidak begitu tinggi. Tepung beras merupakan tepung lokal yang tidak mengandung gluten (Harry,2012). Proses pembuatan beras ketan hitam menjadi tepung : Beras ketan hitam Pencucian dan pembersihan Perendaman ketan hitam semalaman Tiriskan ketan hitam setelah direndam

Penjemuran ketan hitam di sinar matahari hingga kering Giling ketan hitam hingga halus Lalu di ayak Sangrai tepung dengan api kecil agar tidak menggumpal Haluskan kembali dengan menggunakan blender Tepung siap digunakan Metode Penelitian Penelitian Uji kesukaan hasil jadi kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Eksperimen merupakan suatu cara yang untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang secara sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain (Arikunto,2013). Eksperimen yang dilakukan dirumah, bertujuan untuk mencari tahu hasil jadi kue kering nastar yang menggunakan tepung terigu dengan tepung beras ketan hitam dan mengetahui perbandingan tingkat kesukaan jadi hasil eksperimen kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam. Setelah itu, penelitian ini mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner dengan mengambil sampel sebanyak 80 orang yang tidak terlatih sesuai dengan buku penelitian uji kesukaan mengenai tingkat kesukaan dan daya terima responden mengenai kue kering nastar keduanya. Uji hipotesis dilakukan untuk dugaan sementara. Dengan rumus menurut Duwi,2013 yaitu : Jika nilai sig > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika nilai sig < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Skala yang digunakan dalam uji kesukaan ini adalah uji hedonik (tingkat kesukaan). Dalam penganalisaan skala hedonik ditransformasikan menjadi skala numerik, dimana melalui data yang bersifat numerik ini dapat diambil data analisis statistiknya (Betty Tjuju, 2008). Skala hedonik yang digunakan untuk kuesioner ini adalah : Amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, netral, tidak suka (Betty Tjuju, 2008). Di samping itu, penelitian ini juga menggunakan uji validitas sebagai pernyataan valid data kuesioner yang didapat, uji reliabilitas sebagai untuk menetapkan apakah instrumen yang digunakan dalam kuesioner

dapat digunakan lebih dari satu kali yang dibagikan kepada panelis yang sama. Alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan tetapi menunjukkan hasil yang sama dan apabila dipecah menjadi dua tetap tidak menunjukkan data yang berbeda (Sugiyono, 2013). Menggunakan uji berpasangan yang disebut dengan paired sample t-test yang digunakan untuk menguji dua buah kue kering nastar yang berbeda. Serta hasil mean yaitu uji perbandingan keduanya melalui penghitungan SPSS 20. Analisis dan Bahasan Validitas Melalui data dari kuesioner yang berjumlah 80 ini dapat dikatakan Valid jika r hitung pada Nastar A melebihi r tabel. Dari data hasil yang diperoleh penulis berdasarkan SPSS 20, Dapat dilihat r hitung yang diperoleh dari segi rasa 0.723, dari segi aroma 0.731, dari segi tekstur 0.784, dan dari segi warna pada kue kering nastar A 0.685. sedangkan pada r tabel 0.22 sesuai dengan kuesioner yang berjumlah 80. Maka karena r hitung > r tabel, dapat dikatakan semua data kuesioner Kue kering Nastar A Valid. Melalui data dari kuesioner yang berjumlah 80 ini dapat dikatakan Valid jika r hitung pada Nastar B melebihi r tabel. Dari data hasil yang diperoleh penulis berdasarkan SPSS 20, Dapat dilihat r hitung yang diperoleh dari segi rasa 0.831, dari segi aroma 0.817, dari segi tekstur 0.855, dan dari segi warna pada kue kering nastar A 0.796. sedangkan pada r tabel 0.22 sesuai dengan kuesioner yang berjumlah 80. Maka karena r hitung > r tabel, dapat dikatakan semua data kuesioner Kue kering Nastar B Valid. Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha,709 4 Dari data yang diperoleh, cronbach s alpha kue kering nastar A yaitu 0.709, dimana bisa dikatakan reliabel karena melebihi angka 0.6.

Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha,822 4 Dari data yang diperoleh penulis, cronbach s alpha kue kering nastar B yaitu 0.822, dimana bisa dikatakan realiabel karena melebihi angka 0.6. Paired Sample T-test Hasil Paired T- test menunjukkan bahwa : 1. Berdasarkan data yang diperoleh, pada subvariabel rasa kue kering nastar A dan kue kering nastar B, dapat dilihat sig. ( 2 tailed) nya 0.042 dimana lebih kecil dibandingkan < sig. 0.05 yaitu H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Ada kesukaan dari panelis mengenai rasa dari Kue kering nastar menggunakan tepung beras Ketan Hitam. 2. Berdasarkan data yang diperoleh, pada subvariabel aroma kue kering Nastar A dan kue kering Nastar B, dapat dilihat sig. ( 2 tailed) nya 0.065 dimana lebih besar dibandingkan > sig. 0.05 yaitu H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada kesukaan dari panelis mengenai aroma dari kue kering nastar menggunakan tepung beras ketan hitam. 3. Berdasarkan data yang diperoleh, pada subvariabel tekstur kue kering nastar A dan kue kering nastar B, dapat dilihat sig. ( 2 tailed) nya 0.230 dimana lebih besar dibandingkan > sig. 0.05 yaitu H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti Tidakada kesukaan dari panelis mengenai tekstur dari kue kering nastar menggunakan tepung beras ketan hitam. 4. Berdasarkan data yang diperoleh, pada subvariabel warna kue kering nastar A dan kue kering nastar B, dapat dilihat sig. ( 2 tailed) nya 0.310 dimana lebih besar dibandingkan > sig. 0.05 yaitu H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti Tidak ada kesukaan dari panelis mengenai warna dari kue kering nastar menggunakan tepung beras ketan hitam.

Mean Organoleptik Nastar A Nastar B Rasa 4.99 5.06 Aroma 4.90 4.81 Tekstur 4.95 4.49 Warna 5.21 4.39 Total Mean 5.0125 4.6875 Tabel diatas merupakan total uji perbandingan kue nastar A dan B. Selisih total mean yaitu sebanyak 0.325. Dapat dilihat, Dari segi rasa, kue nastar A memiliki rata-rata 4.99 dan kue nastar B memiliki rata-rata 5.06, dapat dikatakan rasa lebih unggul pada kue nastar B. Dari segi aroma, kue nastar A memiliki rata-rata 4.90 dan kue nastar B memiliki rata-rata 4.81, dapat dikatakan aroma lebih unggul pada kue nastar A. Dari segi tekstur, kue nastar A memiliki rata-rata 4.95 dan kue nastar B memiliki rata-rata 4.49, dapat dikatakan tekstur lebih unggul pada kue nastar A. Dari segi warna, kue nastar A memiliki rata-rata 5.21 dan kue nastar B memiliki rata-rata 4.39, dapat dikatakan warna lebih unggul kue nastar A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini secara keseluruhan bahwa tidak ada daya terima masyarakat terhadap kue kering nastar menggunakan tepung beras ketan hitam dari segi aroma, tekstur dan warna. Aroma yang dimiliki kue nastar tepung terigu lebih wangi, dan aroma tepung beras ketan hitam agak berbau amis, sehingga panelis tidak menyukai. Tekstur yang dimiliki oleh tepung terigu lebih lembut dan panelis lebih menyukai, tekstur yang dimiliki oleh kue nastar tepung beras ketan hitam sudah dibuat sedemikian rupa dan memang memiliki tekstur kasar ketika dimakan. Panelis menyukai warna dari tepung terigu karena lebih terang dan warna nastar tepung beras ketan hitam gelap.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel mahasiswa/i Binus university yang ternyata belum terbiasa dengan kue kering nastar menggunakan tepung beras ketan hitam ini, akan tetapi lama kelamaan kue nastar tepung beras ketan hitam ini bisa menjadi lebih dikenal untuk lingkungan di luar universitas. Referensi Aptindo.or.id (2012). Seputar Tepung Terigu. Dipetik pada tanggal 5 mei 2014. Betty D. (2008). Penilaian Indera. Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjajaran. Duwi Priyatno (2013). MandiriBelajarAnalisis Data Dengan SPSS. Jakarta: BukuSeru. Femina. Co.id (2010). Cara Pembuatan Tepung Beras Ketan Hitam. Dipetik pada tanggal 10 april 2014. Lies Dahlia (2014). Hidup Sehat Tanpa Gluten. Jakarta: Gramedia. Sugiyono (2013).MetodePenelitianBisnis. Bandung :Alphabeta Bandung. Suharsimi Arikunto (2013). Prosedur Penelitian danpendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Waysima (2010). Evaluasi Sensori. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.