UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA"

Transkripsi

1 UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA Herfano Winata Salam 4, Jakarta Barat, 11540, , Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRACT This study describes the organoleptic test against balapis cake using jackfruit seed flour with a ratio of 75%, 50%, and 25%. The research method is quantitative. The analysis was conducted using explorative experimental research by using descriptive analysis of frequency and descriptive statistical analysis. The results obtained from this study is more like a cake balapis panelists using jackfruit seed flour with a ratio of 25%. Conclusion obtained, jackfruit seed flour can be used to replace wheat flour even though only a few percent, and proved to people like cake balapis with jackfruit seed flour mixture with a ratio that can also provide taste, aroma, texture, and color on the cake balapis.(hw) Keywords : balapis cake, flour, jackfruit seed flour, organoleptic test ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang uji organoleptik terhadap kue balapis dengan menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%. Metode penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Analisis dilakukan dengan metode penelitian eksploratif eksperimen dengan teknik analisis deskriptif frekuensi dan analisis deskriptif statistik. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah panelis lebih menyukai kue balapis dengan menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 25%. Simpulannya didapat, tepung biji nangka dapat digunakan untuk menggantikan tepung terigu meski hanya beberapa persen, dan terbukti masyarakat menyukai kue balapis dengan campuran tepung biji nangka dengan perbandingan yang juga dapat memberikan rasa, aroma, tekstur, dan warna pada kue balapis. (HW) Kata Kunci : kue balapis, tepung terigu, tepung biji nangka, uji organoleptik

2 PENDAHULUAN Kue Balapis merupakan kue basah tradisional yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara, Manado, dibuat oleh orang suku Minahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2015), kue basah adalah kue yang dikukus (seperti kue lapis atau kue pisang); kue yang mengandung zat cair sehingga tidak tahan lama disimpan atau cepat busuk. Kue Balapis ini terbuat dari tepung terigu, santan dan gula, kue ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis. Warna balapis biasanya terdiri dari paduan warna cokelat putih atau hijau putih. Untuk warna hijau menggunakan pewarna alami dari air perasan daun pandan dan daun suji yang juga memberikan aroma pada hasil jadi kue. Untuk warna cokelatnya didapat dengan menambahkan cokelat pasta atau coklat bubuk pada adonan. Ketika digigit terasa kenyal dan lembut, dikutip dari (Septia, 2009). Dalam penelitian ini penulis memilih tepung biji nangka dan tepung terigu dalam pembuatan kue balapis karena tepung biji nangka masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengolahan bahan pangan, selain itu tepung biji nangka juga memiliki keunggulan, karena kandungan gizi yang meliputi protein, serat dan karbohidratnya terbilang cukup tinggi. Selain itu pemakaian tepung biji nangka ini terhitung cukup hemat karena terbuat dari bahan limbah yang murah (Nuraini, 2011: 192). Pemanfaatan tepung biji nangka untuk pembuatan berbagai produk makanan merupakan upaya untuk meningkatkan penganekaragaman pangan (Adikhairani, 2012). Penganekaragaman pangan sangat penting untuk menghindari ketergantungan pada suatu jenis bahan makanan, seperti tepung terigu. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap tepung biji nangka melalui uji organoleptik dengan mensubtitusi tepung terigu dengan tepung biji nangka dengan perbandingan 25%, 50% dan 75% dalam pembuatan kue balapis. Formulasi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana aroma, rasa, tekstur dan warna kue balapis yang menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 25%, 50% dan 75% dan perbandingan mana yang terbaik dari pembuatan kue balapis menggunakan tepung biji nangka 25%, 50% dan 75%. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen, tipe hubungan dalam penelitian ini adalah sebab akibat, lingkungan penelitian eksperimen laboratory, unit analysis individual, tujuan studi penelitian ini adalah studi eksploratif dengan jenjang waktu one shot study. Dua jenis data penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data primer diperoleh peneliti dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 25 panelis. Yaitu 3 panelis terlatih yang merupakan pedagang kue-kue tradisional yang sudah lama berdagang kue tradisional, dan 25 panelis agak terlatih yaitu mahasiswa/i BINUS University Jurusan Hotel Management 2015 yang mengambil jurusan culinary yang pernah menjalani training di section pastry sehingga menghasilkan data kuantitatif, sedangkan data sekunder diperoleh peneliti dengan cara mendalami dan mengidentifikasi sumber data yang berasal dari bukubuku, jurnal, hasil penelitian orang lain atau internet yang relevan dengan penelitian. Dalam melakukan pengolahan data peneliti menggunakan SPSS 22 untuk mengetahui hasil dari uji validitas, uji reliabilitas, analisis frekuensi, analisis deskriptif statistik, one way anova dan perbandingan rata-rata (mean) pada segi aroma, rasa, tekstur dan warna kue balapis. Uji Organoleptik Penilaian mutu sensori secara ilmiah dikenal juga dengan istilah penilaian mutu organoleptik (Sofiah & Achyar, 2008: 9). Menurut Sofiah & Achyar (2008: 11), mutu sensori bahan pangan adalah ciri karakteristik bahan pangan yang dapat dikenali menggunakan panca indera manusia. Urutanurutan penerimaan suatu produk pangan oleh konsumen berawal dari indera mata (penglihatan), hidung (penciuman), mulut dan lidah (perasa). Penglihatan dapat berupa warna, ukuran bentuk, dan lain-lain. Penciuman berupa aroma dari suatu produk pangan serta perasa dapat berupa rasa di mulut dan tekstur dari produk pangan tersebut. Dalam uji organoleptik ini, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang ketiga jenis kue balapis dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Untuk mengukur sikap seseorang terhadap ketiga jenis kue balapis digunakan skala semantic defferential.skala semantic defferential digunakan untuk

3 mengukur sikap, bentuk skala ini tidak ada pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan jawaban sangat negatifnya terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu (Sugiyono, 2012: 97). HASIL DAN BAHASAN Berikut resep Kue Balapis yang diambil dari buku 100 Resep Kue & Minuman Khas Daerah oleh Aan Roswaty, halaman 196: Bahan: 500 gr Tepung Terigu 300 gr Gula Pasir ½ sdt Garam 1500 ml Santan (1 butir kelapa) 50 ml Air Daun Suji Proses Pembuatan Kue Balapis: Campurkan tepung terigu dengan gula pasir dan garam, tuangi santan sedikit demi sedikit, aduk hingga menjadi adonan yang licin Bagi adonan menjadi 2 bagian. Beri salah satu bagiannya air daun suji untuk memberi warna hijau alami Siapkan panci kukus dan didihkan airnya, masukkan loyang persegi ukuran 15x15x7 cm yang sudah diolesi minyak dalam panci kukus Tuangi 1 sendok sayur adonan putih, ratakan, kukus hingga mengeras. Tuang adonan hijau di atasnya, kukus lagi hingga mengeras. Lakukan hingga adonan kedua warna habis. Kukus hingga seluruh adonan matang, sekitar 1 jam, angkat, dinginkan. Sajikan dengan dipotong-potong Gambar 1 Proses Pembuatan Kue Balapis

4 Deskripsi Penilaian: Berikut adalah penilaian panelis terlatih pada Kue Balapis A (25% tepung biji nangka) : Tabel 1 Penilaian Panelis Terlatih Pada Kue Balapis A A Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa Berikut adalah penilaian panelis agak terlatih pada Kue Balapis A (25% tepung biji nangka) : Tabel 2 Penilaian Panelis agak Terlatih Pada Kue Balapis A A Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa

5 Berikut adalah penilaian panelis terlatih pada Kue Balapis B (50% tepung biji nangka) : Tabel 3 Penilaian Panelis Terlatih Pada Kue Balapis B B Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa Berikut adalah penilaian panelis agak terlatih pada Kue Balapis B (50% tepung biji nangka) : Tabel 4 Penilaian Panelis Agak Terlatih Pada Kue Balapis B B Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa

6 Berikut adalah penilaian panelis terlatih pada Kue Balapis C (75% tepung biji nangka) : Tabel 5 Penilaian Panelis Terlatih Pada Kue Balapis C C Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa Berikut adalah penilaian panelis agak terlatih pada Kue Balapis C (75% tepung biji nangka) : Tabel 6 Penilaian Panelis Agak Terlatih Pada Kue Balapis C C Penilaian Total Aroma Warna Tekstur Rasa

7 Berikut adalah hasil uji validitas kue balapis A, kue balapis B dan kue balapis C : Tabel 7 Rangkuman Hasil Uji Validitas Kue Balapis A No Indikator R Hitung R Tabel Hasil 1 Warna Valid 2 Aroma Valid 3 Tekstur Valid 4 Rasa Valid Dapat dilihat dari tabel bahwa semua pernyataan dapat dikatakan valid, karena R hitung telah melebihi R tabel. Nilai R tabel didapatkan menurut Sugiyono (2012) untuk 28 panelis, R tabel sebesar 0,374. Hasil R Hitung tersebut didapatkan dari uji validitas pada kue balapis dengan cara penyebaran kuisioner kepada panelis, dimana panelis menilai kue balapis A dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Validitas Kue Balapis B No Indikator R Hitung R Tabel Hasil 1 Warna Valid 2 Aroma Valid 3 Tekstur Valid 4 Rasa Valid Dapat dilihat dari tabel bahwa semua pernyataan dapat dikatakan valid, karena R hitung telah melebihi R tabel. Nilai R tabel didapatkan menurut Sugiyono (2012) untuk 28 panelis, R tabel sebesar 0,374. Hasil R Hitung tersebut didapatkan dari uji validitas pada kue balapis dengan cara penyebaran kuisioner kepada panelis, dimana panelis menilai kue balapis B dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna.

8 Tabel 9 Rangkuman Hasil Uji Validitas Kue Balapis C No Indikator R Hitung R Tabel Hasil 1 Warna Valid 2 Aroma Valid 3 Tekstur Valid 4 Rasa Valid Dapat dilihat dari tabel bahwa semua pernyataan dapat dikatakan valid, karena R hitung telah melebihi R tabel. Nilai R tabel didapatkan menurut Sugiyono (2012) untuk 28 panelis, R tabel sebesar 0,374. Hasil R Hitung tersebut didapatkan dari uji validitas pada kue balapis dengan cara penyebaran kuisioner kepada panelis, dimana panelis menilai kue balapis C dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Berikut adalah hasil uji Reliabilitas Kue Balapis A, Kue Balapis B dan Kue Balapis C : Tabel 10 Reliabilitas Kue Balapis A Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,872 4 Dapat dikatakan reliabel karena telah dilakukan uji reliabilitas terhadap kue balapis A. Menurut Sugiyono (2012). Uji reliabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada panelis untuk menilai kue balapis A dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Jika Croncbach s Alpha lebih dari 0,6 maka data tersebut dapat dinyatakan reliabel. Dapat dilihat hasil dari tabel 10, dimana hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS ialah Dikatakan data reliable karena hasilnya > 0,6 Tabel 11 Reliabilitas Kue Balapis B Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,846 4 Dapat dikatakan reliabel karena telah dilakukan uji reliabilitas terhadap kue balapis B. Menurut Sugiyono (2012). Uji reliabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada panelis untuk menilai kue balapis B dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Jika Croncbach s Alpha lebih dari 0,6 maka data tersebut dapat dinyatakan reliabel. Dapat dilihat hasil dari tabel 11, dimana hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS ialah Dikatakan data reliable karena hasilnya > 0,6

9 Tabel 12 Reliabilitas Kue Balapis C Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,837 4 Dapat dikatakan reliabel karena telah dilakukan uji reliabilitas terhadap kue balapis C. Menurut Sugiyono (2012). Uji reliabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada panelis untuk menilai kue balapis C dalam segi aroma, rasa, tekstur dan warna. Jika Croncbach s Alpha lebih dari 0,6 maka data tersebut dapat dinyatakan reliabel. Dapat dilihat hasil dari tabel 12, dimana hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS ialah Dikatakan data reliable karena hasilnya > 0,6 Berikut hasil uji perbandingan rata-rata (mean) pada Kue Balapis A, Kue Balapis B dan Kue Balapis C : Tabel 13 Perhitungan Rata-rata Mean A B C Aroma 2,92 3,28 3,82 Rasa 2,64 3,21 3,53 Tekstur 2,28 2,82 3,82 Warna 2,42 2,92 3,50 Total Mean Secara keseluruhan yang dapat dilihat dari total rata-rata pada kue balapis A (75% tepung biji nangka), kue balapis B (50% tepung biji nangka) dan kue balapis C (25% tepung biji nangka). Kue Balapis A memiliki nilai 2.565, kue balapis B memiliki nilai dan kue balapis C memiliki nilai Hal ini menunjukan bahwa nilai kue balapis C lebih unggul dibandingkan dengan nilai kue balapis B dan kue balapis C. berikut hasil presentase dijabarkan dalam bentuk diagram batang. TOTAL MEAN K A B C Gambar 2 Diagram Batang Total Mean

10 Berikut adalah hasil dari uji hipotesis One Way Anova : Tabel 14 One Way Anova Sig Hasil Hipotesis Penjelasan Aroma < 0.05 H0 ditolak H1 diterima Ada perbedaan terhadap Aroma pada kue balapis menggunakan tepung biji nangka 25%, 50% dan 75% Rasa < 0.05 H0 ditolak H1 diterima Ada perbedaan terhadap Rasa pada kue balapis menggunakan tepung biji nangka 25%, 50% dan 75% Tekstur < 0.05 H0 ditolak H1 diterima Ada perbedaan terhadap Tekstur pada kue balapis menggunakan tepung biji nangka 25%, 50% dan 75% Warna < 0.05 H0 ditolak H1 diterima Ada perbedaan terhadap Warna pada kue balapis menggunakan tepung biji nangka 25%, 50% dan 75% Berikut adalah rangkuman hasil hipotesis : Hipotesis 1 Aroma H0 Ditolak, H1 Diterima Kesimpulan: Ada perbedaan terhadap Aroma pada Kue Balapis menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%. Hipotesis 2 Rasa H0 Ditolak, H1 Diterima Kesimpulan: Ada perbedaan terhadap Rasa pada Kue Balapis menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%. Hipotesis 3 Tekstur H0 Ditolak, H1 Diterima Kesimpulan: Ada perbedaan terhadap Tekstur pada Kue Balapis menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%. Hipotesis 4 Warna H0 Ditolak, H1 Diterima Kesimpulan: Ada perbedaan terhadap Warna pada Kue Balapis menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%.

11 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan keseluruhan dari analisis pembuatan dan hasil responden terhadap kue balapis : 1. Adanya perbedaan Aroma, Tekstur, Rasa dan Warna pada Kue Balapis menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 25%, 50% dan 75%. 2. Rata-rata total keseluruhan nilai, Kue Balapis yang menggunakan tepung biji nangka dengan perbandingan 25% lebih unggul. 3. Tepung biji nangka memiliki karakteristik yang berbeda dengan tepung terigu, dan menimbulkan reaksi kimia yang berbeda. Tepung terigu memiliki reaksi ketika bersatu dengan air, akan mengikat dan menjadi elastis, sedangkan tepung biji nangka cenderung lebih susah menyerap air dibandingkan dengan tepung terigu sehingga menyebabkan tekstur kue yang lebih kasar. Berikut adalah beberapa saran yang diberikan peneliti : 1. Tepung biji nangka memiliki ciri dan karakteristik yang sedikit berbeda dengan tepung terigu. Tepung biji nangka memiliki ciri khas yaitu warna yang berwarna cokelat, serta penambahan kandungan gizi ke dalam tepung terigu. Penambahan tepung biji nangka terhadap Kue Balapis dapat mempengaruhi aroma, warna, tekstur, rasa serta warna pada produk kue balapis, sehingga menghasilkan inovasi baru. Hasil penelitian uji organoleptik ini disarankan dapat menjadi bahan penelitian lanjutan berikutnya. 2. Untuk menghilangkan bau pada tepung biji nangka, yaitu mencampurkan arang batok kelapa pada saat merebus biji nangka. 3. Tepung biji nangka sulit larut dalam air pada suhu ruangan oleh sebab itu penggunaan tepung biji nangka pada kue balapis sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu menggunakan santan yang sudah dihangatkan agar memudahkan proses pelarutannya dengan bahan lainnya. 4. Pengolahan biji nangka menjadi tepung dapat digunakan dalam berbagai produk makanan tapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan makanan dengan cita rasa yang baik. 5. Dari saran-saran yang diberikan diatas yang menjadi dasar keberhasilan dalam pembuatan kue balapis adalah komposisi bahan dan cara yang benar dalam pengolahannya. Komposisi bahan harus sesuai resep serta proses pengolahan harus benar. Tingkat kematangan yang tepat dan panas api yang digunakan harus diperhatikan untuk menghasilkan kue balapis yang baik.

12 REFERENSI Adikhairani. (2012). Pemanfaatan Limbah Nangka (Biji: Artocarpus heterophyllus, lmk dan Dami Nangka) Untuk Pembuatan Berbagai Jenis Pangan Dalam Rangka Penganekaragaman Penyediaan Pangan, Vol.14 No.1/April/2012. Nuraini, D. N. (2011). Aneka Manfaat Biji-bijian. Yogyakarta: Gava Media. Nuriana, W. (2010). Pemanfaatan Limbah Biji (Beton) Nangka Sebagai Tepung dan Keripik, Vol 9, No.2/September/2010. Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terprakis. Yogyakarta: Andi. Roswaty, A. (2015). 100 Reseo Kue & Minuman Khas Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Septia, E. (2009). Detik Food. Dipetik Juni 28, 2015, dari Harum Lembut Balapis Manado: Sofiah, A. (2008). Penilaian Indera. Jatinangor: Universitas Padjajaran. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. RIWAYAT PENULIS Herfano Winata lahir di Makassar pada tanggal 2 April Penulis menamatkan pendidikan Diploma IV di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada tahun 2015.

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA Meirlane Renata Prabaharjana Hotel Management Department, BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Menurut Syarbini (2013: 15), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang biasa

Lebih terperinci

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI

UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI UJI HEDONIK HASIL JADI BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI Pebriani Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, febriani28021991@gmail.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par.,

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Helenica Liauwandy Jln. Raya Cibarusah, (021) 89677009, helenicaliauwandy@yahoo.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM ABSTRACT

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN CHOCOLATE BUTTER CAKE DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TALAS

UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN CHOCOLATE BUTTER CAKE DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TALAS UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN CHOCOLATE BUTTER CAKE DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TALAS Pinka Pinasthika Puri Laras 2, Tangerang Selatan, 15419, 087888480831, pinkapinasthika@gmail.com Dianka

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM Julian Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak : Kue kering yang banyak digemari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI FETTUCCINE MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS Samuel Putralo Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp : (62-21) 5369 6969,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jajanan pasar adalah makanan tradisional Indonesia yang diperjual belikan di pasar, khususnya di pasar-pasar tradisional. Atau definisi lain dari jajanan pasar adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:72) Penelitian Eksperimen atau Experimental Research dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT

UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT UJI KESUKAAN HASIL JADI SHUMAI MENGGUNAKAN AYAM DAN BELUT Marfhela Trisna Wisma Harapan 1, Depok, 16952, 081519256636, marfhelatrisna@yahoo.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRACT One kind

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT

UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT UJI KESUKAAN HASIL JADI BROWNIES MENGGUNAKAN MARGARIN DAN ALPUKAT Phoa Grecia Jln. Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Phoa.grecia@yahoo.co.id Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal Cookies Menggunakan Gula Pasir dan Madu Kelengkeng adalah metode eksperimental.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian Uji kesukaan hasil jadi kue kering nastar menggunakan tepung terigu dan tepung beras ketan hitam ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen.

Lebih terperinci

Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa

Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa Tuesday, 22 September 2009 21:18 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:29 Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa Berbuka belum lengkap rasanya jika tidak diawali dengan hidangan manis. Kali ini

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG

UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG Vinsensia Angelis Tanza Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk. Jakarta Barat 11530

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH Dianka Wahyuningtias; Trias Septyoari Putranto; Raden Nana Kusdiana Hotel Management Department, Faculty of Economic

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI Kristianto Vikamas 2 J6/2, (021) 5451315, abcdefg_qyat@yahoo.com Dosen Pembimbing : Dianka Wahyuningtias, Sst.Par., M.M

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan beberapa pengamatan dan pengujian maka peneliti menghasilkan satu produk baru dengan melakukan inovasi terhadap jajanan pasar Indonesia yaitu lemper,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI Billy Mardhana Jalan Terate Raya No 38a, Jembatan Lima, Jakarta Barat, 081381910561, billy_mardhana@yahoo.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par.,

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung dituntut harus selalu ambil bagian dan tanggap dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Hedonik Hasil Jadi Brownies Kukus Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Sorgum Termodifikasi dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus 4.1.1 Panelis Menurut Betty dan Tjutju ( 2008 : 67 ) panelis merupakan orang-orang yang memiliki kelebihan sensorik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang membutuhkan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan tersebut. Salah satu buah yang diminati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh : PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time)

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time) Bab V ANALISA V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time) Jumlah waktu yang diperlukan dalam mengocok telur hingga mencapai tekstur yang putih, ringan, dan kental (atau disebut juga sebagai Ribbon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti mutu organoleptik terhadap inovasi produk cookies lidah kucing berbahan dasar

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI

UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI UJI KESUKAAN HASIL JADI MACARON DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG ALMOND DAN TEPUNG KEDELAI Grace Ratnasari Tenggara Jl. Pulau Pelangi I no 91, Kembangan Utara, Jakarta Barat, 082145901938, graceratnasari@hotmail.com

Lebih terperinci

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal FSCEJ () () Food Science and Culinary Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce PENGARUH PENGGUNAAN JENIS GULA TERHADAP KUALITAS PEMBUATAN KUE JAHE DARI TEPUNG JAGUNG Tya Nurfalakha

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi

Lebih terperinci

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program studi pendidikan biologi Disusun oleh: Arif Rachmad Hakim A420100085 PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA SARY AMANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2015

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU

UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU UJI KESUKAAN BROWNIES KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU Shanty Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp : (62-21) 5369

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil pembuatan bakpao dengan ragi instan dan dengan ragi alami. Jenis peneletian yang dilakukan

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS NATHANIA IDAMA RAHMAYUNI Binus University, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat, Fax : (+62 21) 535 0655,

Lebih terperinci

UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS

UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS UJI HEDONIK PEMBUATAN MARTABAK MANIS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TALAS Daniel Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen

BAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen BAB IV ANALISA DATA 1.1 Canteen Plaza Indonesia Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen Restoran yang buka pada pertengahan 2008 ini berada di lantai 5 Plaza Indonesia merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil membuat sponge cake dengan telur ayam dengan telur itik dalam jumlah yang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK Disusun oleh: Nama:Nariswari Kelas:D3-MI-01 NIM:11-02-7968 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Usaha yang ingin saya lakukan di bidang makanan. Makanan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASIL JADI CHURROS DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Syeiny Jl. Pademangan 2 Gang 7 Nomor 42, Pademangan Timur, Jakarta Utara, 081286492062, syeiny.susanto@gmail.com Trias

Lebih terperinci

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot Tahu Tumis Tausi 2 buah tahu putih yang bagus mutunya 1 sdm minyak sayur, cincang 25 g bawang Bombay, cincang 100 g udang kupas ukuran sedang 1 sdm saus tiram 1 sdm kecap asin 1 sdm tausi ½ sdt garam 75

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES Disusun Oleh : HANDISKAWATI J 300 090 012 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya beraneka ragam Jajanan Pasar merupakan kue tradisional beserta modifikasinya,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada BAB sebelumnya mengenai inovasi produk puding cincau dengan tambahan vla bir pletok, menghasilkan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan

Lebih terperinci

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan Pelatihan Kewirausahaan untuk Pemula olahan dengan memperhatikan nilai gizi dan memperpanjang umur simpan atau keawetan produk. Untuk meningkatkan keawetan produk dapat dilakukan dengan cara : (1) Alami

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN RATIO INFLUENCE OF LABLAB FLOUR WITH WHEAT FLOUR AND EGG WHITE USE OF THE CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

SUBSTITUSI TEPUNG COCOCAF PADA PEMBUATAN BROWNIES KUKUS SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TERIGU

SUBSTITUSI TEPUNG COCOCAF PADA PEMBUATAN BROWNIES KUKUS SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TERIGU SUBSTITUSI TEPUNG COCOCAF PADA PEMBUATAN BROWNIES KUKUS SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TERIGU Endah Sulistiawati 1*, Imam Santosa, Agus Aktawan 1 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

STUDI PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA DAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN MI BASAH

STUDI PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA DAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN MI BASAH STUDI PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA DAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN MI BASAH STUDY THE UTILIZATION OF JACKFRUIT SEED FLOUR AND COCONUT PULP FLOUR AS A SUBSTITUTE

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.2 ; November 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING * RIZKI AMALIA 1, AK QOYUM FINARIFI 1 1 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali ditemukan tempe, makanan yang terbuat dari kedelai dengan cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman budayanya, terutama dalam bidang makanan yang saat ini telah berkembang pesat. Banyaknya orang-orang yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Tempat pembuatan produk mie basah dan pengujian sifat fisik mie

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Jenang adalah salah satu hasil olahan dari tepung ketan. Selain tepung ketan, dalam pembuatan jenang diperlukan bahan tambahan berupa gula merah dan santan kelapa. Kedua bahan

Lebih terperinci

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% LAMPIRAN Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% Tempat : Rumah Hari/ tanggal : Kamis, 22-03- 2012 Pukul : 09.00 WIB No Bahan Resep Acuan Formula 30% Sponge 1 Telur 4 btr 4 btr 2 Mentega cair 50 grm

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman nangka berbuah sepanjang tahun jika dirawat dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian. I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

METODE. Waktu dan Tempat

METODE. Waktu dan Tempat 14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan melakukan preparasi ikan. Selanjutnya diberi perlakuan penggaraman

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar

Lebih terperinci

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal FSCE 1 (1) (2012) Food Science and Culinary Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN TERHADAP KUALITAS BROWNIES KUKUS Dwi Asih Sunarwati, Rosidah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan eksperimen pembuatan mousses dengan penambahan tape ketan hitam dan melakukan uji organoleptik kepada panelis ahli serta uji daya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung memiliki banyak tempat wisata oleh karena itu banyak wisatawan yang datang mengunjungi kota Bandung, baik dari luar kota, luar pulau bahkan dari luar negeri.

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09 Resep kue brownies Resep kue brownies kali ini lengkap dari yang cara membuatnya sederhana, sampai tingkat mahir. Namun saya pastikan semua resep brownies disini enak enak dan ngga malu maluin kalo nanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan konsumen pada makanan jajanan di Indonesia telah semakin meningkat dan memegang peranan penting, karena makanan jajanan juga dikonsumsi oleh golongan

Lebih terperinci

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar Gambar : 14. Pie Ubi Jalar 85 13. KUE LUMPUR WORTEL (IRJA) - 200 gr wortel - 75 gr telur ayam - 50 gr gula pasir - 100 gr maizena - 80 cc susu - 15 gr mentega cair - vanili secukupnya - kismis atau cherry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal biji nangka memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu karbohidrat

Lebih terperinci

Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai

Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai Uji Kesukaan Hasil Jadi Lemon Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kedelai Yessy Ching Fudin Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp

Lebih terperinci