ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN DENGA METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN PLASTIK-KEMASAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Penyusun Penulisan Ilmiah: YOGA KOMARA NPM: 21207191 Dosen Pembimbing: Lina Kusrina, SE., MM
Latar Belakang Masalah (1) Akuntansi tidak lagi hanya sebagai suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi yang bersifat kuantitatif, tetapi dalam perkembangannya akuntansi digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan untuk masa yang akan datang Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan pada saat suatu perusahaan tidak memenuhi kewajiban finansialnya. Kebangkrutan perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen secara teratur merupakan salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan
Latar Belakang Masalah (2) Semakin cepat tanda-tanda kebangkrutan diketahui maka semakin baik bagi seluruh pihak yang terkait dalam mengambil tindakan korektif dan keputusan-keputusan yang dianggap perlu akan lebih cepat untuk memperbaiki keadaan yang ada sehingga tidak terjadi suatu keadaan yang lebih buruk bagi kelangsungan usaha perusahaan Analisis Altman Z-Score perlu dilakukan setiap tahunnya untuk member panduan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, tentang kinerja keuangan perusahaan apakah akan mengalami kesulitan keuangan atau tidak di masa mendatang
Rumusan Masalah 1. Bagaimana kinerja keuangan Perusahaan Plastikkemasan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut metode Altman Z-Score dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011? 2. Bagaimana tingkat kebangkrutan Perusahaan Plastikkemasan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut metode Altman Z-Score dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011?
Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini membatasi ruang lingkup penelitian pada penerapan Metode Altman Z-Score terhadap Perusahaan Plastik-kemasan yang ada di BEI. 2. Penulisan membatasi masalah hanya pada Laporan Keuangan Konsolidasi yang terdiri dari Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun 2009, 2010 dan 2011
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan plastik-kemasan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 2. Untuk mengetahui tingkat kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan Metode Altman Z-Score terhadap perusahaan plastik-kemasan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
Kebangkrutan Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan adalah kesulitan keuangan yang sangat parah sehingga perusahaan tidak mampu untuk menjalankan operasi perusahaan dengan baik. Sedangkan kesulitan keuangan adalah kesulitan keuangan atau likuidasi yang mungkin sebagai awal kebangkrutan
Metode Altman Z-Score Metode Altman Z-Score ditemukan pada tahun 1968 oleh Edward I. Altman, seorang ahli ekonomi keuangan dan professor di Leonard N. Stern School of Bussiness at New York University. Z- Score digunakan untuk mengukur kesehatan finansial dari sebuah perusahaan dan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Dalam studinya, setelah menyeleksi 22 rasio keuangan, Altman menemukan 5 rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut. Analisis ini dikenal dengan nama analisis Altman z-score.
Perhitungan Altman Z-Score Dalam studinya, setelah menyeleksi 22 rasio keuangan, Altman menemukan 5 rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan bangkrut dan tidak bangkrut. Fungsi diskriminan Z (zeta) yang dirumuskan oleh Altman adalah: Z = 1,2X 1 + 1,4X 2 + 3,3 X 3 + 0,6X 4 + 1,0X 5 Titik Cut-off Altman Z-Score: Z < 1,81 1,81 < Z < 2,99 Z > 2,99
Working Capital to Total Assets (X1) NAMA PERUSAHAAN Variabel X1 2009 2010 2011 PT. Alam Karya Unggul Tbk (0,312) (0,404) (0,327) PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 0,164 0,171 0,160 PT. Asiaplast Industries Tbk 0,109 0,219 0,119 PT. Berlina Tbk 0,189 0,133 0,004 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 0,689 0,762 0,751 PT. Sekawan Intipratama Tbk 0,188 0,251 0,289 PT. Siwani Makmur Tbk (0,439) (0,627) (0,201) PT. Titan Kimia Nusantara Tbk (0,110) (0,118) (0,063) PT. Trias Sentosa Tbk 0,029 0,068 0,109 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 0,147 0,150 0,152
Retained Earning to Total Assets (X2) Variabel X2 NAMA PERUSAHAAN 2009 2010 2011 PT. Alam Karya Unggul Tbk (0,360) (0,578) (2,149) PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 0,063 0,081 0,106 PT. Asiaplast Industries Tbk 0,070 0,137 0,113 PT. Berlina Tbk 0,270 0,289 0,290 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 0,520 0,560 0,513 PT. Sekawan Intipratama Tbk 0,022 0,049 0,058 PT. Siwani Makmur Tbk (0,564) (0,781) (1,496) PT. Titan Kimia Nusantara Tbk (0,157) (0,229) (0,265) PT. Trias Sentosa Tbk 0,405 0,430 0,450 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 0,151 0,182 0,238
Earning Before Interest and Taxes to Total Assets (X3) NAMA PERUSAHAAN Variabel X3 2009 2010 2011 PT. Alam Karya Unggul Tbk (0,285) (0,116) (0,590) PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 0,046 0,044 0,060 PT. Asiaplast Industries Tbk 0,134 0,095 0,055 PT. Berlina Tbk (0,008) 0,047 0,051 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 0,161 0,197 0,200 PT. Sekawan Intipratama Tbk 0,002 0,020 (0,001) PT. Siwani Makmur Tbk (0,265) (0,273) (1,208) PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 0,066 (0,064) (0,044) PT. Trias Sentosa Tbk 0,070 0,079 0,079 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 0,105 0,112 0,074
Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities (X4) NAMA PERUSAHAAN Variabel X4 2009 2010 2011 PT. Alam Karya Unggul Tbk 2,657 2,189 6,112 PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 0,539 1,072 0,866 PT. Asiaplast Industries Tbk 0,549 1,279 1,005 PT. Berlina Tbk 0,271 0,675 0,627 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 2,403 4,066 7,674 PT. Sekawan Intipratama Tbk 0,771 0,997 0,967 PT. Siwani Makmur Tbk 0,382 0,300 0,172 PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 0,072 0,477 0,459 PT. Trias Sentosa Tbk 0,795 0,958 1,359 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 5,545 6,550 6,025
Sales to Total Assets (X5) NAMA PERUSAHAAN Variabel X5 2009 2010 2011 PT. Alam Karya Unggul Tbk 0,079 0,104 0,218 PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 0,873 0,437 0,972 PT. Asiaplast Industries Tbk 0,941 0,847 0,925 PT. Berlina Tbk 1,059 1,032 1,055 PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 1,577 1,543 1,442 PT. Sekawan Intipratama Tbk 1,086 1,133 1,275 PT. Siwani Makmur Tbk 0,032 0,040 0,071 PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 1,303 1,235 1,622 PT. Trias Sentosa Tbk 0,818 0,860 0,950 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 1,459 1,734 1,669
Indeks Z-Score Pada Perusahaan Plastik-Kemasan Tahun 2009-2011 PERUSAHAAN INDEKS Z-SCORE PREDIKSI 2009 2010 2011 2009 2010 2011 AKKU 0,14 (0,26) (1,47) BANGKRUT BANGKRUT BANGKRUT AKPI 1,62 1,55 2,03 BANGKRUT BANGKRUT RAWAN APLI 1,94 2,37 2,00 RAWAN RAWAN RAWAN BRNA 1,80 2,14 2,05 BANGKRUT RAWAN RAWAN IGAR 5,11 6,32 8,32 SEHAT SEHAT SEHAT SIAP 1,82 2,17 2,28 RAWAN RAWAN RAWAN SIMA (1,93) (2,52) (6,14) BANGKRUT BANGKRUT BANGKRUT FPNI 1,20 0,85 1,31 BANGKRUT BANGKRUT BANGKRUT TRST 2,13 2,37 2,78 RAWAN RAWAN RAWAN YPAS 5,51 6,46 6,03 SEHAT SEHAT SEHAT
Kesimpulan (1) Secara keseluruhan perusahaan plastik-kemasan di BEI dalam kondisi kurang baik, itu bisa dilihat dari hanya dua perusahaan saja yang secara stabil di prediksi dalam kondisi sehat (non-bangkrupt company) sedangkan sebagian lagi perusahaan di prediksi dalam kondisi rawan (grey area) dan bangkrut (bangkrupt company).
Kesimpulan (2) Perusahaan yang tergolong Sehat Z > 2,99 (non-bangkrupt company) yaitu PT Champion Pasific Indonesia Tbk dan PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Kedua, Perusahaan yang tergolong rawan atau memiliki ancaman kebangkrutan 1,81 < Z < 2,99 (grey area) yaitu PT Asiaplast Industries Tbk, PT Berlina Tbk, PT Sekawan Intipratama Tbk, dan PT Trias Sentosa Tbk. Dan yang ketiga adalah Perusahaan yang tergolong Bangkrut Z < 1,81 (bangkrupt company) yaitu PT Alam Karya Unggul Tbk, PT Argha Karya Prima Industry, PT Siwani Makmur Tbk, dan PT Titan Kimia Nusantara Tbk
Saran Untuk seluruh perusahaan plastik-kemasan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 sebaiknya menjaga kondisi kinerja keuangannya agar tetap stabil yaitu dengan memperhatikan dengan baik kelima variabel tersebut agar jangan sampai mencapai nilai/skor terendah atau minus Bagi perusahaan yang memiliki tingkat kebangkrutan pada kategori rawan atau bangkrut sebaiknya perusahaan tersebut harus meningkatkan nilai Z-Score dengan cara memaksimalkan aset-aset perusahaan untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal