Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

PERANCANGAN SEPARATOR HASIL AKHIR PENYULINGAN MINYAK NILAM PAK AKMAL DI DESA RIMBO BINUANG KAB. PASAMAN BARAT

Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss

BAB I PENDAHULUAN. barang (good product) maupun jasa (services product) dan konservasi. Produk

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

BAB I PENDAHULUAN. buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 3 KONDISI TANAMAN NILAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Pramesti Indriyanti, 2013

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

KATA PENGANTAR. dengan berkat dan rahmat-nya, kami dapat melaksanakan penulisan. Market Brief perdagangan produk kopi dan teh di Hungaria.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

VI. MODEL PENENTUAN PRODUK PROSPEKTIF DAN PASAR POTENSIAL

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MINYAK ESENSIAL (HS 3301) DI ITALIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Timur

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2016

VIII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan umbi-umbian menjadikan gula sebagai salah satu bahan

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Minyak goreng sawit adalah salah satu jenis minyak makan yang berasal dari

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER 2015

1.1 Latar Belakang Masalah

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati:

VIII. MODEL STRATEGI PEMASARAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

REPORT MARKET BRIEF PRODUK ALAT MUSIK STRING INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, karena hanya. dengan berkat dan rahmatnya, kami dapat melaksanakan penulisan

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JUNI 2014

MARKET BRIEF Consumer Goods Non Food

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI APRIL 2013

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU APRIL 2017

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BIJI KOPI (HS ) DI ITALIA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2017

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BIJI KOPI (HS ) DI ITALIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS

DESTILASI UAP-AIR DARI AMPAS JAHE PADA TEKANAN VAKUM UNTUK PRODUKSI MINYAK JAHE

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

KEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA. Gladiola 1

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

Transkripsi:

Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I

Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2 Minyak Esensial untuk Fragrance pada Kosmetik... 3 1.1.3 Minyak Esensial untuk Produk Aromaterapi... 4 1.2 Segmentasi Minyak Esensial dalam Industri Kosmetik... 5 1.3 Posisi Indonesia sebagai Eksportir Minyak Esensial ke dunia... 6 1.4 Profil Geografi Jerman... 11 2. Potensi Pasar Produk Minyak Esensial di Pasar Jerman... 12 2.1. Impor Produk Minyak Esensial Indonesia oleh Jerman... 12 2.2. Kinerja Ekspor-Impor HS 3301 di Jerman... 12 2.3. Regulasi Essential Oils di Jerman... 14 2.4. Tarif Bea Masuk... 16 2.5. Ketentuan Mutu, Label dan Kemasan... 17 2.5.1 Ketentuan Mutu... 17 2.5.2 Ketentuan Label... 18 2.5.3 Ketentuan Kemasan... 18 2.6 Saluran Distribusi Produk Essential Oils di Jerman... 19 2.7 Hambatan... 21 3. Analisa Pesaing... 21 3.1 Analisa Pesaing Negara Brazil... 21 3.2 Analisa Pesaing Negara Uni Eropa (Perancis, Italia, Spanyol dan Ingris)... 22 3.3 Analisa Pesaing Negara India... 24 4. Peluang dan Strategi... 25 4.1 Peluang... 25 4.2 Strategi... 27 5. Informasi Penting... 28 5.1 Trade Promotion Office Asing di Jerman... 28 5.2 Perwakilan Jerman di Indonesia... 29 5.3 Chamber of Commerce di Jerman... 29 5.4 Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman... 29 5.5 Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman... 30 5.6 Perwakilan Indonesia di Jerman... 30 5.7 Daftar Importir Produk HS 3301 dan turunannya di Jerman... 31 II

Kata Pengantar Market brief ini ditujukan dalam memenuhi pelaksanaan salah satu tugas dan fungsi Indonesian Trade and Promotion Centre (ITPC) Hamburg, Jerman. Market Brief ini memuat informasi statistik perdagangan, jalur distribusi, trend, peluang dan strategi, hambatan dalam memasuki pasar Jerman khususnya produk minyak esensial dan turunannya, serta langkah-langkah yang harus ditempuh kepada para pengusaha Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar di negara Jerman. Diharapkan informasi dalam Market Brief ini dapat bermanfaat bagi para pengusaha serta pihak terkait lainnya di Indonesia dalam pembuatan kebijakan dan penyusunan strategi pemasaran produk ini di Jerman. Hamburg, 2016. III

Pendahuluan 1.1 Pemilihan Produk Essential Oils atau minyak esensial dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang, merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (Volatile), mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagianbagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak esensial selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara sintetis 1. Essential oils banyak digunakan dalam bermacam-macam industri seperti kosmetik, parfum, perasa makanan dan minuman (Food and Beverage Flavoring). Minyak esensial merupakan salah satu komoditi ekspor non migas andalan dari Indonesia. Berdasarkan tren yang berkembang di Eropa saat ini, maka produk minyak esensial akan dikatagorikan berdasarkan fungsinya sebagai perasa makanan & minuman, fragrance pada kosmetik dan aromaterapi. Maka dari itu untuk ketentuan mutu, label dan kemasan pada market brief minyak esensial kali ini juga akan dikatagorikan sesuai dengan fungsi nya. 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman 2 Permintaan pasar Eropa untuk produk minyak essensial cukup besar. Meningkatnya persaingan untuk katagori bahan-bahan alami dari pasar-pasar berkembang, merangsang importir Eropa untuk mencari sumber-sumber baru. Bagi Eksportir, akan lebih menguntungkan apabila hanya mengimpor material minyak esensial mentah ke Eropa. Pembeli dari Eropa pada umumnya cenderung mencari nilai tambah, sebagaimana mereka dapat menggunakan minyak esensial untuk memproduksi berbagai macam produk makanan dan minuman. Pasar Eropa untuk produk minyak esensial tumbuh meningkat ke arah yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan Turnover oleh manufaktur-manufaktur perasa terkemuka (makanan 1 https://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/atsiri/ 2 https://www.cbi.eu/market-information/natural-food-additives/essentials-oils-food/ ITPC HAMBURG ESSENTIAL OILS DI JERMAN 2016 1

dan minuman). Sebagian besar manufaktur ini berpusat di Eropa, dimana mereka memproduksi perasa untuk produk makanan dan minuman di dalam dan luar Eropa. Contoh manufaktur tersebut adalah : Givaudan (Switzerland), Symrise ( Germany) dan MANE (France). Tren Berkembang di Pasar Eropa untuk Fragrance pada Perasa Makanan dan Minuman 1. Formulasi Bahan Bahan Alami Produsen perasa makanan Eropa semakin mencari cara untuk menghasilkan perasa dari bahan-bahan alami. Minyak esensial menjadi bahan yang paling utama untuk industri ini. Tantangan yang pada umumnya dihadapi produsen adalah bagaimana menghasilkan perasa alami yang konsisten. Berbeda dengan bahan sintetis, komposisi dari minyak esensial cukup bervariasi. Hal ini dapat mempengaruhi karakteristik pengolahan dan kinerja produk tersebut pada tahap akhir. Oleh karena itu, produsen perasa makanan memiliki spesifikasi yang sangat ketat untuk minyak esensial. 2. Sustainable Production Tren ini berkembang cepat menjadi persyaratan utama untuk mengakses pasar utama di Eropa. Baru-baru ini, produsen makanan terkemuka di Eropa juga terlibat dalam tren ini. Sebagai contoh dalam laporan 2015 Sustainability Report produsen perasa makanan terkemuka di Eropa, IFF, mengemukakan bahwa mereka mengukur rantai pasokan mereka untuk bahan baku rentan dan pengembangan nya serta memajukan kebijakan-kebijakan yang ada untuk memastikan ketahanannya dalam jangka panjang. 3. Peraturan yang ketat membatasi peluang untuk produk niche Memasok minyak esensial ke pasar Eropa menjadi lebih sulit dikarenakan peraturan yang ketat (EC 1334/2008) mengenai New Flavorings. Untuk memastikan keamanan makanan, pemasok harus menempatkan sistem untuk dianalisis, diregistrasi dan pemeriksaan-pemeriksaan dan kontrol yang lain. 4. Pengurangan kadar garam makanan Banyak warga Eropa yang mengkonsumsi garam lebih dari anjuran kesehatan. Perhatian dari media mengenai kesehatan menarik kesadaran masyarakat untuk mempehatikan asupan garam nya. Akibatnya terjadi peningkatan permintaan akan produk rendah garam. Banyak produsen-produsen berusaha untuk mengurangi kadar garam dalam produk mereka. Kebanyakan produsen tidak mau berkompromi dengan yang namanya rasa, sehingga mereka beralih ITPC HAMBURG ESSENTIAL OILS DI JERMAN 2016 2