BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

BAB I PENDAHULUAN. yang kurang, tetapi karena tidak adanya motivasi belajar, sehingga ia tidak berusaha untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI GORONTALO. Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa usia-usia awal merupakan tahapan penting karena di masa inilah banyak aspek

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12

BAB I PENDAHULUAN. diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Rusman (2012:4) mengemukakan proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap kemampuan mengerjakan maze pada

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

menerapkan model konsiderasi untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teknik modeling pada anak Kelompok B TK Aster berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Nopember

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS VII A DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MTs. Nurul Bahri

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada Penggolongan Makhluk Hidup Hewan Melalui Media Gambar di SDN Inpres Saiyong

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Botubilotahu,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

Transkripsi:

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelumnya tim yakni peneliti dan guru mitra melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar penelitian. Untuk jelasnya hasil penelitian tindakan kelas dapat dideskripsikan sebagai berikut. a. Hasil Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 November 2013. Berdasarkan hasil observasi awal, terdapat 12 orang siswa atau 48% dari jumlah 25 orang siswa yang kurang memiliki keterampilan sosial. Adapun hasil observasi awal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Awal Pengamat Menghargai pendapat orang lain Aspek Yang Dinilai Bekerjasama Membantu teman Rata-rata Keterampilan Sosial Siswa M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I 13 12-14 7 4 12 9 4 13 9 3 II 13 12-14 7 4 12 9 4 13 9 3 Persentase 52% 48% 0% 56% 28% 16% 48% 36% 16% 52% 36% 12%

2 Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Hasil pengamatan observasi awal menunjukkan bahwa tingkat rata-rata keterampilan sosial siswa belum mencapai standar yang diharapkan. Hal ini berarti perlu adanya peningkatan keterampilan sosial yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan. Beberapa fenomena yang menunjukkan belum optimalnya keterampilan sosial siswa ditunjukkan oleh beberapa hal sebagai berikut: a) bersifat egois; b) mau menang sendiri; c) kurang bekerjasama dengan kelompok; d) tidak menghargai teman. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal, bahwa perlu ada upayaupaya yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Adapun upaya tersebut yang dilakukan yakni melalui bimbingan kelompok teknik diskusi. Bimbingan kelompok teknik diskusi bertujuan agar siswa dapat berinteraksi dengan baik, memahami diri sendiri dan orang lain, sehingga selalu berpikir positif terhadap keberadaan diri sendiri dan orang lain. Untuk itu diadakan siklus sebagai implementasi dari indikator kinerja yang akan dicapai. b. Hasil Siklus I Pertemuan 1 Pelaksanaan kegiatan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 November 2013. Kegiatan siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan mengacu pada satuan layanan bimbingan kelompok.

3 Adapun langkah-langkah pelaksanaannya yakni memotivasi siswa untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok, menjelaskan tujuan bimbingan kelompok, azas-azas teknik kelompok, dan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pelaksanaannya. Pada setiap akhir kegiatan, peneliti memberi pengertian kepada siswa yang menunjukkan keaktifannya dalam proses bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Adapun hasil pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan 1 Pengamat Menghargai pendapat orang lain Aspek Yang Dinilai Bekerjasama Membantu teman Rata-rata Keterampilan Sosial Siswa M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I 15 10-15 10 0 15 10-15 10 - II 15 10-15 10 0 15 10-15 10 - Persentase 60% 40% 0% 60% 40% 0% 60% 40% 0% 60% 40% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Pada pelaksanaan siklus I pertemuan 1 terjadi perubahan, siswa yang berada pada kriteria mampu memiliki keterampilan sosial berjumlah 15 orang atau 60%, 10

4 orang siswa atau 40%, serta 0% berada pada kriteria tidak mampu. Temuan ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi, memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. Namun demikian yang dicapai belum sesuai dengan hasil indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru, ternyata semua langkahlangkah telah dilakukan tapi belum maksimal, oleh sebab itu perlu ditingkatkan pelaksanaannya pada siklus I pertemuan II. c. Hasil Siklus I Pertemuan 2 Pelaksanaan kegiatan siklus I pertemuan 2 dilakukan untuk lebih mengoptimalkan tingkat capaian keterampilan sosial dalam proses pembelajaran. Kegiatan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 November 2013. Temuan pada siklus I pertemuan 1, menjadi dasar pelaksanaan siklus I pertemuan 2, seperti memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan, ide atau pun gagasan dalam diskusi. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

5 Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan 2 Pengamat Menghargai pendapat orang lain Aspek Yang Dinilai Bekerjasama Membantu teman Rata-rata Keterampilan Sosial Siswa M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I 17 8-17 8-17 8-17 8 - II 17 8-17 8-17 8-17 8 - Persentase 68% 32% 0% 68% 32% 0% 68% 32% 0% 68% 32% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari tabel 3 diperoleh hasil pengamatan siklus I pertemuan 2 siswa yang berada pada kriteria mampu berjumlah 17 orang atau 68% yang telah memiliki keterampilan sosial, 8 orang atau 32% pada kriteria kurang mampu, serta 0% pada kriteria tidak mampu. Dari hasil analisis dan refleksi bersama peneliti dan guru mitra untuk siklus I diperoleh hasil, sebagai berikut: a) Siswa menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi.

6 b) Langkah-langkah pelaksanaan bimbingan kelompok, sangat memotivasi mereka untuk lebih terbuka dengan teman dalam memberikan pendapat, menghargai teman dalam kelompok. c) Terdapat 8 orang siswa (32%) yang belum menunjukkan perubahan dalam keterampilan sosial. Namun demikian hasil yang dicapai belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru, ternyata semua langkah-langkah telah dilakukan tapi belum maksimal. Atas dasar temuan ini, maka ditingkatkan pelaksanaannya pada siklus II. b. Siklus II Pertemuan 1 Kegiatan tindakan kelas siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 November 2013. Proses pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan untuk lebih memotivasi semua siswa agar aktif, dalam menghargai pendapat orang lain, bekerjasama, membantu teman, sebagai indikator yang dinilai pada pelaksanaan bimbingan kelompok. Kerjasama antara peneliti dan guru mitra, sangat membantu siswa, terutama memberi semangat kepada siswa yang belum aktif pada pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi. Untuk jelasnya, hasil pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.

7 Tabel 4. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 1 Pengamat Menghargai pendapat orang lain Aspek Yang Dinilai Bekerjasama Membantu teman Rata-rata Keterampilan Sosial Siswa M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I 19 6-19 6-19 6-19 6 - II 19 6-19 6-19 6-19 6 - Persentase 76% 24% 0% 76% 24% 0% 76% 24% 0% 76% 24% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Berdasarkan tabel 4 diperoleh hasil pengamatan siklus II pertemuan 1, siswa yang memiliki keterampilan sosial pada kriteria mampu berjumlah 19 orang atau 76%, kriteria tidak mampu 6 orang atau 24% serta 0% berada pada kriteria tidak mampu. Pada siklus II pertemuan 1, siswa pada umumnya tekun dan semangat dalam mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, hal ini ditandai dengan adanya argumen dari setiap siswa terhadap tema yang dibahas. Di samping itu pemberian penguatan oleh peneliti, membuat siswa ingin mengetahui lebih jauh tentang keterampilan sosial yang perlu dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan

8 sehari-hari. Untuk mencapai hasil yang optimal, pelaksanaan siklus dilanjutkan pada siklus II pertemuan 2. c. Siklus II Pertemuan 2 Pelaksanaan siklus II pertemuan 2, yakni pada hari Kamis tanggal 28 November 2013. Proses pembelajarannya sama dengan siklus-siklus sebelumnya. Temuan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus ditindak-lanjuti pada siklus II pertemuan 2. Siswa pada umumnya telah memiliki keterampilan sosial sesuai indikator penilaian yakni: a) menghargai pendapat orang lain; b) beerjasama; c) membantu teman. Adapun pencapaian indikator penilaian, berkat kerjasama antara peneliti dengan guru peneliti terutama menyamakan persepsi dalam upaya pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 2 Pengamat Menghargai pendapat orang lain Aspek Yang Dinilai Bekerjasama Membantu teman Rata-rata Keterampilan Sosial Siswa M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I 22 3-22 3-22 3-22 3 - II 22 3-22 3-22 3-22 3 - Persentase 88% 12% 0% 88% 12% 0% 88% 12% 0% 88% 12% 0%

9 Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari tabel 5 diperoleh hasil pengamatan siklus II pertemuan 2, yakni siswa yang memiliki keterampilan sosial pada kriteria mampu berjumlah 22 orang atau 88%, 3 orang siswa pada kriteria kurang mampu 12%, dan 0% pada kriteria tidak mampu. Dari hasil analisis dan refleksi bersama untuk pelaksanaan siklus II diperoleh hal-hal sebagai berikut: a) Pada dasarnya siswa memiliki keterampilan sosial yang perlu ditumbuhkembangkan. b) Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, merupakan salah satu jenis layanan yang memotivasi siswa untuk memiliki keterampilan sosial. c) Tahapan-tahapan bimbingan kelompok, sangat membantu siswa untuk memahami diri sebagai makhluk sosial yang perlu dibekali dengan keterampilan sosial. d) Indikator yang dinilai pada pelaksanaan tindakan kelas secara bertahap telah dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II, telah menunjukkan peningkatan keterampilan sosial siswa melalui bimbingan kelompok teknik diskusi. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya yakni apabila 88% siswa telah memiliki keterampilan sosial, dari jumlah

10 siswa 25 orang, atau terjadi peningkatan dari 13 orang (52%) menjadi 22 orang (88%). Mencermati temuan pada siklus II ini, maka pelaksanaan penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis dan tindakan pada siklus I pertemuan 1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yakni dari 13 orang (52%) menjadi 15 orang siswa atau (60%) siswa yang memiliki keterampilan sosial. Tindakan siklus I pertemuan 1 selanjutnya diikuti dengan pertemuan 2. Kelemahan-kelemahan yang ditemui pada siklus I pertemuan 1 diminimalkan dengan lebih menjelaskan tujuan pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi, serta langkah-langkah pelaksanaan bimbingan kelompok. Di samping itu, peneliti bersama guru mitra, terlibat aktif bersama siswa dalam pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi. Motivasi kepada siswa, terutama memberi penguatan terhadap indikator penilaian yakni: a) menghargai pendapat orang lain; b) bekerjasama; c) membantu teman. Hal ini mendapat respons yang baik dari siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil siklus I pertemuan 2 menjadi 17 orang siswa atau (68%) siswa berada pada kriteria mampu memiliki keterampilan sosial. Disadari bersama, keterampilan sosial membutuhkan proses, dalam arti tidak diperoleh hanya dalam waktu singkat. Untuk itu bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, merupakan langkah awal untuk lebih mengingatkan kepada siswa bahwa

11 dalam hidup, manusia tidak lepas dari kedudukannya sebagai makhluk sosial. Keberhasilan individu banyak ditentukan oleh kualitasnya berinteraksi dengan individu lain. Pemberian penguatan dengan hal-hal tersebut di atas menghasilkan peningkatan keterampilan sosial pada kriteria mampu siklus II pertemuan 1 menjadi 19 orang siswa (76%), dan dilanjutkan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 22 orang (88%) dari jumlah siswa 25 orang. Adapun kelemahan yang ditemui pada proses pelaksanaan siklus, yakni siswa pada umumnya belum mengetahui dengan jelas pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Kemampuan berkomunikasi yang belum optimal merupakan faktor penghambat, tetapi dengan adanya motivasi dan pemberian penguatan kepada setiap siswa, menjadikan suasana pelaksanaan bimbingan kelompok lebih akrab, siswa saling menghargai pendapat teman, bekerjasama, dalam merumuskan hasil diskusi sesuai tema yang dibahas. Dari hasil pelaksanaan siklus, masih terdapat 3 orang siswa (12%) yang berada pada kriteria kurang mampu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain: banyak bolos, kurang berinteraksi dengan teman, bersikap tertutup dengan teman-teman. Untuk itu, bimbingan secara kontinu akan dilakukan oleh peneliti. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan tindakan kelas, sehubungan dengan peningkatan keterampilan sosial melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi di MTs Muhammadiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango, dapat dilihat pada tabel 6.

12 Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Siklus Rata-rata Kerjasama Siswa Tahap Menghargai pendapat Penelitian orang lain Bekerjasama Membantu teman M KM TM M KM TM M KM TM Observasi 52% 36% 12% 52% 36% 12% 52% 36% 12% awal Siklus I 68% 32% 0% 68% 32% 0% 68% 32% 0% Siklus II 88% 12% 0% 88% 12% 0% 88% 12% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Keterampilan sosial berdampak pada pembentukan moral, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lickona (2013:130) bahwa para siswa saling tahu tentang diri teman-temannya, maka akan lebih mudah bagi guru untuk membangun aspek kedua dari komunitas moral, yakni siswa saling menghormati, mendukung dan peduli kepada satu sama lain. Selanjutnya Geldard (2013:315) menjelaskan temuan-temuan riset menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kompetensi sosial di masa kecil dan fungsional sosial, akademis dan psikologis. Anak didik dengan keterampilan sosial yang buruk tidak mampu memulai dan mempertahankan interaksi dengan siswasiswa lain dalam cara-cara yang positif. Sebagai konsekuensinya, mereka kemungkinan diabaikan, atau mengalami penolakan. Mereka seringkali tidak disukai, dipersalahkan, dan diperlakukan secara berbeda oleh siswa-siswa lain. Di sisi lain,

13 siswa-siswa dengan keterampilan sosial yang adaptif kemungkinan sangat populer, mempunyai teman dan terlihat lebih bahagia. Bertitik tolak dari pendapat para ahli yang telah dikemukakan, maka bimbingan kelompok dengan teknik diskusi benar-benar diperlukan sehubungan dengan peningkatan keterampilan sosial siswa, khususnya di kelas VIII Tsanawiyah Muhammdiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango.