BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. tipe STAD pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian ekperimental (experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.. Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan (Mulyatiningsih, 0:88). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiono (00:6) menyatakan bahwa desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Untuk memperjelas desain eksperimen yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian eksperimen pada gambar 3.. O X O O3 O4 Gambar 3. Desain Penelitian Eksperimen 3

4 Keterangan: X : Perlakuan (Model pembelajaran kooperatif tipe NHT) pada kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Depok O : Pemberian tes awal (tes homogenitas) kelompok eksperimen O : Pemberian tes formatif kelompok eksperimen O3 : Pemberian tes awal (tes homogenitas) kelompok kontrol O4 : Pemberian tes formatif kelompok kontrol 3..3 Prosedur Eksperimen Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut.. Membuat kisi-kisi tes. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi kisi 3. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk tes objektif 4. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran item soal 5. Memberikan tes awal kepada kelompok eksperimen dan kontrol untuk uji homogenitas dan normalitas 6. Memberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SD Negeri Depok sebagai kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Depok sebagai kelompok kontrol 7. Memberikan tes foermatif kepada kelompok eksperimen dan kontrol 8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil belajar. 9. Menyusun laporan hasil penelitian Pada kondisi awal diharapkan keadaan kedua kelompok sama dan tidak ada perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari pemberian tes awal. Setelah kondisi awal sama, maka dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok yaitu kelompok kontrol adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Depok dan kelompok eksperimen adalah siswa

5 kelas IV SD Negeri Depok. Kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Setelah diberikan perlakuan, diberikan tes formatif pada kedua kelompok untuk melihat perkembangan hasil belajar dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Secara sederhana rancangan penelitian dapat digambarkan pada gambar 3.: Kelompok Perlakuan Kondisi awal Kontrol Konvensional Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Perlakuan menggunakan NHT PKn Gambar 3. Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 3..4 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SD Negeri Depok dan SD Negeri 3 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 0/0. 3. Variabel Penelitian 3.. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk berdiskusi dan berani mengemukakan pendapat dengan langkah langkah pembelajaran meliputi penomoran, pengajuan pertanyaan oleh guru, diskusi dan menjawab pertanyaan. 5

6 3.. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes ( menyimak, diskusi, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban) dan 60% skor tes formatif yang dikerjakan diakhir kegiatan pembelajaran. 3.3 Unit Penelitian Di dalam penelitian yang akan dilakukan ini yang menjadi unit penelitian adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Depok dan seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 3 Depok. Peneliti mengambil unit penelitian atas dasar pertimbangan waktu dan tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Pertimbangan yang lain melihat keadaan sekolah yang cukup homogen dari segi wilayah, status sekolah, jumlah siswa dan prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa kelas IV materi globalisasi. Tes yang digunakan dalam bentuk tes objektif. Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran.. Non tes Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian kegiatan siswa dalam pembelajaran di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

7 diharapkan. Observasi dilakukan untuk 3 hal yaitu: aktifitas guru, aktifitas siswa, dan penilaian proses pembelajaran (menyimak, diskusi, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban) a. Observasi aktifitas guru Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru dalam pemberian perlakuan di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan prosedur proses pembelajaran kooperatif tipe NHT. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrumen observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum dibuat instrumen observasi aktifitas guru maka dibuat kisi-kisi observasi aktifitas guru yang akan disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Kisi Kisi Observasi Implementasi RPP PKn dengan Metode NHT Indikator Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan Inti Penomoran Mengajukan Pertanyaan Berpikir Bersama Menjawab Penutup Lain-lain Aspek yang diamati. Melakukan apersepsi. Menginformasikan tujuan pembelajaran. Menjelaskan prosedur pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Membimbing siswa dalam pembagian kelompok 3. Mengajukan pertanyaan berdasarkan materi yang telah disimak 4. Membimbing siswa dalam melakukan diskusi 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan 6. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan 7. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban yang disampaikan. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menggunakan media secara efektif dan efisien. Mengelola waktu secara efisien 3. Penggunaan bahasa dalam pembelajaran b. Observasi aktifitas siswa Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen untuk melihat kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT apakah sudah sesuai dengan prosedur 7

8 penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum pembuatan instrumen lembar observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, terlebih dahulu disusun kisi-kisi kemudian disusun lembar observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT apakah sudah sesuai dengan prosedur penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran tipe NHT Indikator Aspek yang diamati Kegiatan Awal Pembelajaran. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran serta menempati tempat duduk yang telah ditetapkan). Memperhatikan apersepsi yang disampaikan 3. Berani mengemukakan pendapat sendiri 4. Mendengarkan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Penomoran Mengajukan Pertanyaan Berpikir Bersama Menjawab Penutup. Mendengarkan penjelasan pelaksanaan model pembelajaran NHT. Bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan 3. Tertib menerima nomor 4. Tertib menerima bacaan tentang materi 5. Siswa menyimak bacaan tentang materi 6. Tertib memperhatikan pertanyaan dari guru 7. Aktif berdiskusi untuk meyakinkan tiap anggota kelompok mengetahui jawabannya 8. Siswa berani mengangkat tangannya saat nomornya dipanggil oleh guru 9. Siswa berani dalam mengemukakan jawaban atas pertanyaan guru 0. Kelompok lain memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan. Menyimpulkan hasil pembelajaran. Membuat rangkuman dari pembelajaran c. Penilaian proses Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk penilaian proses pembelajaran siswa diantaranya kegiatan menyimak, diskusi, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban dan instrumen terlampir pada lampiran 3.

9 3.4. Uji Coba Instrumen Tes Instrumen tes yang telah diujicobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Dimoro. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut : 3.4.. Hasil Uji Validitas Tes Menurut Arikunto (006:68) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis item soal. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 006:70). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Keterangan: r xy x y n = koefisien korelasi pearson = variabel bebas = variabel terikat = jumlah data Analisis item soal menggunakan SPSS for windows version 6.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada koefisien Corrected Item Total Correlation. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar dalam Priyatno (00:) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,3. Apabila koefisien corrected item to total correlation < 0,3 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. 9

30 Instrumen tes yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes dilakukan pada tanggal 5 Februari 0 terhadap 33 siswa di SD Negeri 3 Dimoro, setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil. Dari 40 item soal (pilihan ganda) setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 6, diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak 30 item soal dan yang tidak valid sebanyak 0 item soal dari 40 soal yang diuji cobakan. Pada item soal yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan. Hasil pengujian validitas tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3.4.. Hasil Uji Reliabilitas Tes Menurut Arikunto (006:70) bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan rumus KR.0. Rumus reliabilitas dengan KR.0 (Sugiyono. 006:78) adalah: Keterangan: k = jumlah item dalam instrument = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item = - = varians total Pengujian reliabilitas tes tersebut menggunakan SPSS for windows version 6.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada kolom Reliability Statistics apabila koefisien reliabilitas (α) kurang dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel.

3 Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno (00:3) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Hasil penghitungan uji reliabilitas instrumen tes sebesar 0,97 dengan kategori reliabilitas baik. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes dapat digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. 3.4..3 Hasil Uji Kesukaran Soal Tes Menurut Sudjana (0:37) bahwa uji kesukaran item soal adalah untuk mengetahui bahwa tingkat kesukaran suatu item soal. Cara melakukan uji kesukaran item soal menggunakan rumus sebagai berikut: I = I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut: Indeks Kategori 0,00 0,30 Sukar 0,3 0,70 Sedang 0,7,00 Mudah Uji tingkat kesukaran soal dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. Dari 30 soal yang valid dan reliabel tersebut diperoleh soal kategori sedang dan 9 soal kategori mudah. Setelah diketahui tingkat kesukaran soal kemudian diperoleh persebaran tingkat kesukaran soal tersebut berdasarkan indikator. Pada indikator terdapat 3 soal terdiri dari soal sedang dan soal mudah. Pada indikator terdapat 3 soal terdiri dari 0 3

3 soal sedang dan 3 soal mudah. Pada indikator 3 terdapat 8 soal terdiri dari 5 soal sedang dan 3 soal mudah. Pada indikator 4 terdapat 6 soal terdiri dari 4 soal sedang dan soal mudah. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian tingkat kesukaran item soal dapat dilihat dilampiran 4 dan 5. 3.4. Hasil Uji Normalitas Tes Awal Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes awal yang berasal dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan rumus chi-kuadrat, menurut Sugiyono (006:04) rumus chi-kuadrat adalah sebagai berikut: Keterangan: X = chi-kuadrat fo = Frekuensi yang diobservasi fh = frekuensi yang diharapkan Kaidah uji normalitas jika chi-kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel dan p > 0,05 ( sig 5%) maka sebaran berdistribusi normal, sebaliknya apabila chikuadrat hitung > chi-kuadrat tabel dan p > 0,005 ( 5%) maka sebaran berdistribusi normal. Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 6.0 dengan cara Analyze Nonparametric Tests One Sample KS kemudian untuk melihat hasilnya apakah data pretest kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada kolom One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Priyatno (00:40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas terhadap data tes awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat sebagai berikut:

33 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelompok_Kontrol Kelompok_Eksperimen N 33 3 Normal Parameters a Mean 6.30 6.06 Std. Deviation 0.7.09 Most Extreme Differences Absolute..38 Positive..38 Negative -.075 -.090 Kolmogorov-Smirnov Z.635.783 Asymp. Sig. (-tailed).84.573 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas skor tes awal diatas dapat disimpulkan bahwa:. Skor tes awal kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. -tailed) adalah 0,84. Jika dirumuskan hipotesis H 0 adalah distribusi tidak normal dan H adalah distribusi normal, Maka H diterima apabila P > 0.05 dan H ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel diatas menunjukan bahwa S = P = 0,84. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,84 > 0,05. Jadi H diterima, artinya data dari skor tes awal kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.. Skor tes awal kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. -tailed) adalah 0,573 Jika dirumuskan hipotesis H 0 adalah distribusi tidak normal dan H adalah distribusi normal, Maka H diterima apabila P > 0.05 dan H ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel diatas menunjukan bahwa S = P = 0,573. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,573 > 0,05. Jadi H diterima, artinya data dari skor tes awal kelompok kontrol adalah berdistribusi normal. Adapun visualisasi dalam grafik batang sebagai berikut: 33

34 Gambar 3.3 Grafik Distribusi Skor Tes Awal Kelompok Kontrol Gambar 3.4 Grafik Distribusi Skor Tes Awal Kelompok Eksperimen

35 3.4.3 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok ( kontrol dan eksperimen) homogen atau tidak. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5%) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 (5%) maka tidak homogen. Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 6.0 dengan cara Analyze Compare Means One-Way ANOVA kemudian untuk melihat hasilnya apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada kolom Test of Homogeneity of Variances. Pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Priyatno (00:5) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak (varian berbeda). Hasil pengujian homogenitas terhadap skor tes awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat berikut ini: Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df Sig..3 63.78 Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel 3.4 ditunjukkan bahwa sig > 0,05 (0,78 lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varian kedua kelompok tersebut homogen. 3.5 Teknik Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan menggunakan dua kelas yaitu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar maka analisis yang digunakan yaitu analisis komparatif dua kelompok sampel. Teknik analisis data yang tergantung pada desain ekperimen yang digunakan. Karena desain eksperimen klasik yang digunakan, maka analisis 35

36 data yang digunakan adalah independent sample t-tes. Analisis data independent sample t-test digunakan untuk mengukur apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Agar kesimpulan data tidak menyimpang maka syarat yang digunakan sebelum uji independent sample t-test adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk melakukan uji independent sample t-test menggunakan bantuan SPSS for windows version 6.0.Rumus statistik untuk menghitung t-tes (Sugiyono, 006:9), sebagai berikut: X X t ( n ) s n n ( n ) s n n Keterangan : X = rata-rata kelompok X = rata-rata kelompok t = nilai t hitung n = jumlah sampel kelompok n = jumlah sample kelompok s = varian kelompok s = varian kelompok