ANALISIS APLIKASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DI BANK SAMPAH SYARIAH. Lembaga Bank Sampah Syariah (BSS) meliputi Plaining

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan. 15 Kemudian menurut Manulang fungsifungsi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan pada bab terdahulu dalam penelitian ini, guna mengungkap dan menjawab

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB I PENDAHULUAN. agar menjaga lingkungan, seperti dalam firman Allah SWT. mereka kembali (ke jalan yang benar). (ar-rum/30:41.

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara profesional terus-menerus mencapai tujuan sesuai dengan. dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Depdiknas, 2008: 4).

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. signifikan (F=7,595 dan p<0,01) dengan sumbangan efektif secara bersamasama

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

POKOK POKOK MANAJEMEN DAN LEADERSHIP

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu organisasi juga dituntut mengelola lingkungan internalnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. (Hardiyana dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan

ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DI KSU LEPP M3 MINO LESTARI KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

APA YANG DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN OPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

I. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2009

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUAN. mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi (Mowday, 1982, dalam Sopiah, 2008). Dalam hal ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

terbatasnya/tertutupnya mereka untuk menduduki jabatan struktural yang jumlahnya sangat terbatas menurut pangkat, golongan dan lain-lain. Dengan gaya

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi. Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Keberadaan pimpinan sangat berpengaruh pada kemajuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

VISI MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PONOROGO. PROF.Dr.MISRANTO,S.H.,M.Hum - ISNEN SUPRIYONO, S.Pd.,M.MPd.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia. berjalan dengan baik adalah dipengaruhi oleh adanya hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS APLIKASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DI BANK SAMPAH SYARIAH A. Analisis Aplikasi Fungsi-Fungsi Manajemen di Bank Sampah Syariah (BSS) Aplikasi fungsi-fungsi manajemen yang digunakan di Lembaga Bank Sampah Syariah (BSS) meliputi Plaining (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggerakan), dan Controling (pengawasan) atau disingkat dengan (POAC). Pengaplikasian fungsi-fungsi manajemen di-atas menandakan bahwa pengaplikasian fungsi-sungsi manajemen yang digunakan bersifat fungsi-fungsi utama atau fungsi-fungsi organik. Artinya keseluruhan pengaplikasian fungsi manajemen berupa komponen utama dan mutlak dilakukan demi tercapainya visi dan misi lembaga.( Winardi, 1986). 54 1. Hubungan komponen fungsi dengan fungsi yang lain pada fungsifungsi manajemen. Ditinjau dari hubungan komponen fungsi-fungsi manajemen dari fungsi plaining, organizing, actuating, hingga controlling, jika dianalisis maka terlihat masih belum optimal. Tentunya, hal ini akan berdampak pada proses tercapaianya visi dan misi BSS. mengingat pengertian dari fungsi-fungsi manajemen itu 54 Terry Alih Bahasa oleh Winardi, Asas-Asas Manajemen, (Bandung : Alumni 1986) hal 171 79

sendiri adalah optimalisasi sub-sub bagian atau bagian tubuh pada manajemen demi terwujudnya visi dan misi lembaga. (winardi, 1986). 55 Kurangnya optimalisasi hubungan fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya pada fungsi-fungsi manajemen diantaranya sebagai berikut. Pertama. Fungsi Plaining (perencanaan) pada fungsi organizing (pengorganisasian). Fungsi perencanaan memiliki dimensi waktu perencanaan jangka pendek, menengah hingga panjang, namun fungsi pengorganisasian yang diterapkan berupa pengorganisasian lini atau salah satu tipe pengorganisasian yang sangat sederhana diantara tipe pengorganisasian yang lain. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada proses tercapainya visi dan misi BSS. Kedua. Fungsi plaining (perencanaan) pada fungsi controling (pengawasan). Salah satu perencanaan yang dilakukan oleh BSS adalah bekerjasama dengan lembaga bisnis atau dunia usaha, sehingga ada income yang didapatkan oleh BSS. namun pusat pengembangan bisnis sebagai lembaga yabg mengawasi BSS melakukan pengawasan yang bersifat evaluasi serta komsumsi pribadi tanpa harus dimasukkan dalam lamporan pertanggung jawaban (LPJ) kepada negara. Hal ini tentunya mengurangi 55 Terry Alih Bahasa oleh Winardi, Asas-Asas Manajemen, (Bandung : Alumni 1986) hal 171 80

profesionalisme pengurus BSS serta menimbulkan celah untuk melakukan, kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). 2. Perbandingan aplikasi fungsi-fungsi manajemen di lembaga BSS dengan lembaga di UINSA. Pengaplikasian fungsi-fungsi manajemen di BSS jika dibandingkan dengan lembaga yang lain di UINSA pada umumnya maka memiliki banyak perbedaan. Hal ini bisa dilihat dari fungsi plaining (perencanaan) yang memiliki empat bidang keilmuan yaitu, ecology, social, education dan businis, kemudian fungsi organizing (pengorganisasian) yang seluruh pengurus mahasiswa. Fungsi actuating (penggerakan), yang masih mendapatkan arahan, motivasi dan intruksi dari lembaga lain, serta fungsi controlling (pengawasan) yang masih diawasi lembaga lain. Secara rinci dapat ilihat pada tabel dibawah ini. Gambar 4.1 Tabel perbandingan Aplikasian fungsi-fungsi manajemen di BSS dengan Lembaga lain di UINSA 81

No Fungsi-fungsi manajemen BSS Lembaga lain di UINSA 01 Plaining (perencanaan) Fokus pada empat bidang keilmuan Fokus pada satu bidang keilmuan. 02 Organizing Pengurus Pengurus seluruhnya (pengorganisasian) seluruhnya dosen atau pengawai mahasiswa. spesialisasi pada bidangnya. 03 Actuating Intruksi, motivasi, Intruksi, motivasi, (penggerakan) arahan dari rektor dan lembaga pusat pengembangan bisnis arahan langsung dari rektor atau fakultas terkait. 04 Controlling Laporan Laporan pertanggung (pengawasan) pertanggung jawaban bersifat jawaban (LPJ) penelaian serta bentuk bersifat penilaian pertanggung jawaban dan evaluasi serta kepada negara. konsumsi pribadi. B. Analisis Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Aplikasi Fungsi Fungsi Manajemen di Bank Sampah Syariah. 82

1. Faktor-faktor pendukung aplikasi fungsi-fungsi manajemen di Bank Sampah Syariah (BSS). a. Plaining (perencanaan). Fungsi perencanaan pada BSS memiliki faktor-faktor pendukung yaitu.: 1) Progam yang dijalankan di BSS hanya ber-orientasi pada kampus UINSA Surabaya, maka faktor pendukung yang dapat diambil adalah efesiensi. Efesiensi dikarenakan hanya berada pada satu wilayah, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. 2) Fungsi perencanaan yang dijalankan mempunyai dimensi waktu yang relatif singkat, sehingga hasil dari program yang ingin dicapai akan cepat terlihat, serta semakin cepat pula melakukan perbaikan. Tentunya ini sangat mendukung bagi keberlangsungan BSS kedepan, mengingat semakin cepat bertindak maka semakin baik. 3) Program yang dijalankan memiliki substansi empat bidang keilmuan, ecology, social, education dan Bisnis. Banyaknya bidang keilmuan menjadikan BSS sebagai lembaga yang beriorientasi bukan hanya Profit oriented namun juga Non Profit Oriented. b. Organizing (pengorganisasian) 83

Fungsi pengorganisasian pada BSS memiliki tipe pengorganisasian lini. Dalam pengorganisasian lini memiliki beberapa faktor pendukung untuk mensukseskan kinerja pengurus yaitu sebagai berikut: 1) Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat, sebab pimpinan menggunakan pendekatan partisipatif, dalam arti mengikut sertakan bawahannya dalam proses pengambilan keputusan, jumlah orang yang perlu diikut sertakanpun sedikit, sehingga tidak terlalu sukar mencapai kesepakatan tentang cara terbaik untuk memecahkan masalah yang terjadi. 2) Situasi para pengurus yang saling mengenal, relative mudah untuk mengembangkan solidaritas dikalangan pengurus yang pada akhirnya menumbuhkan iklim keserasian dalam interaksi antara seseorang dengan orang lain. 3) Disiplin kerja tinggi, sebab jika ada pengurus yang menunjukkan disiplin kerja rendah para pengurus yang lain segera campur tangan. Campur tangan tersebut diterima dengan ihlas karena dilakukan dengan semangat kekeluargaan. 4) Tingkat produktifitas kerja tinggi karena terciptanya iklim yang menyenangkan. 84

c. Actuating (penggerakan) Fungsi penggerakan pada BSS memiliki empat alur yaitu.: Rektor, Pusat pengembangan bisnis, Pimpinan BSS dan para pengurus. Rektor sebagai penanggung jawab memberikan motivasi tinggi terhadap para pengurus BSS. hal ini disebabkan image rektor bagi kalangan mahasiswa yang masih dianggap wibawa, sehingga ketika ada komunikasi yang berupa arahan dan bimbingan. motivasi pengurus yang kesemuanya mahasiswa akan meningkat. Pusat pengembangan bisnis sebagai pengawas dan pembina, memiliki peran yang strategis dalam memberikan arahan maupun bimbingan. Hal ini disebabkan pusat pengembangan bisnis yang selama ini di anggap sebagai lembaga yang profesional, sehinga menjadi panutan bagi BSS. Selain itu, pusat pengembangan bisnis yang berafiliasi sebagai lembaga bisnis mengajarkan tatacara berbisnis yang baik dan benar serta mengajarkan bagaimana melakukan laporan yang sesuai dengan ketentuan negara. Pimpinan BSS, memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan arahan dan bimbingan pada pengurus. Karena pimpinan yang berkomunikasi langsung dengan pengurus. Sehingga pemimpin dapat mengetahui bagaimana bagaimana cara dan apa yang harus dilakukan oleh para pengurus. d. Controlling (pengawasan) 85

Pengawasan yang dilakukan pada BSS hanya memiliki dua macam mekanisme, yaitu bagaimana hasil dan memperbaiki penyimpangan, hal tersebut memiliki makna yang jelas terhadap fungsi pengawasan, sehingga substansi dari fungsi pengawasan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Kemudian dari sektor lembaga yang mengawasi, yaitu pusat pengembangan bisnis, juga berperan besar dalam sektor fungsi pengawasan pada BSS. Hal ini disebabkan, pusat pengembangan bisnis yang dianggap sebagai lembaga yang professional dan kredibilitas baik. Karena keberlangsungan baik buruknya lembaga yang diawasi, tergantung dengan baik buruknya lembaga yang mengawasi. 2. Faktor-faktor penghambat fungsi-fungsi Manajemen di Bank Sampah Syariah (BSS). a. Planing (perencanaan) Aplikasi fungsi perencanaan dalam BSS jika dianalisis dari data yang didapat serta dikorelasi dengan teori yang ada, maka secara rinci memiliki faktor-faktor penghambat sebagai berikut.: 1) Masa program yang dijalankan pada BSS yang relative singkat, memungkinkan pergantian pengurus yang relative 86

cepat, hal ini karena hasil yang didapat semakin cepat diketahui. Sehingga tanggung jawab yang diemban oleh pengurus juga diketahui. Jika pergantian pengurus relative cepat pula, maka berpengaruh terhadap pelayanan terhadap nasabah atau masayarakat umum. Hal ini disebabkan pengurus yang baru membutuhkan waktu untuk memahami operasional BSS. 2) Kerjasama yang dilakukan oleh BSS masih didalam ruang lingkup UINSA Surabaya. Sehingga potensi untuk mengembangkan usaha keluar kampus peluangnya kecil. 3) Banyaknya bidang keilmuan yang aplikasikan pada BSS mempengaruhi efektifitas. Hal itu juga dilengakapi dengan status pengurus yang masih mempunyai tanggungan perkuliahan. Sehingga konsentrasi dalam menjalankan program sedikit terganggu. b. Organizing (pengorganisasian) Fungsi Pengorganisasian pada BSS mempunyai beberapa faktor penghambat sebagai berikut : 1) Kesempatan bagi pengurus untuk mengembangkan tingkat spesialisasi yang tinggi sangat terbatas dan tangga karier yang dinaiki pun tidak ada. Karena tipe pengorganisasian 87

ini tidak ada tingkat karier sehingga menjadikan pengurus hanya bergerak pada tampatnya. 2) Gaya kepemimpinan bersifat paternalistic dan kehadiran pimpinan dalam organisasi bersifat dominan. c. Actuating (penggerakan) Penggerakan pada BSS memiliki faktor penghambat sebagai berikut.: 1) Arahan yang dilakukan rektor hanya bersifat intruktif bukan partisipatif, sehingga. Peran rektor dalam keberlangsungan pengembangan BSS hanya diketahui pimpinan BSS saja. ketidak tahuan seluruh pengurus terhadap rektor akan juga mempengaruhi tingkat motivasi pengurus. 2) Arahan dan bimbingan yang dilakukan pusat pengembangan bisnis bersifat atasan dan bawahan, sehingga suasana kekeluargan yang telihat pada hubungan antara penguruh BSS tidak juga terlihat pada hubungan BSS dengan pusat pengembangan bisnis. 3) Motivasi yang bersifat hiburan membuat pengeluaran yang tinggi, sedangkan pemasukan BSS tidak terlalu besar, hal ini semakin lama akan membuat pembekakan pada pengeluaran. 88

d. controlling (pengawasan). Aplikasi fungsi pengawasan pada BSS memiliki factor penghambat sebagai berikut.: 1) Pengawasan yang dilakukan lembaga pusat pengembangan bisnis hanya bersifat koordinatif dan komunikatif, sehingga pelaporan LPJ yang sesungguhnya seperti lembaga yang berada dalam ruang lingkup kampus UINSA Surabaya tidak ada. Hal ini menyebabkan aspek edukasi atas pelaporan LPJ yang sesungguhnya belum ada, sehingga mengurangi tingkat motivasi dalam pelaporan. 2) Substansi dari pengawasan masih hanya membahas bagaimana hasil, masih belum memiliki pembahasan standart hasil. Hal ini menyebabkan para pengurus BSS yang masih kebingungan patokan atau standart tujuan yang harus di capai oleh pengurus. 3) Pengawasan yang dilakukan rektor dilimpahkan kepada pusat pengembangan bisnis, rektor hanya menerima apa saja yang dilaporkan pusat pengembangan bisnis tentang BSS. sehingga rektor menjadi orang ketiga sebagai pihak yang mengetahui langsung laporan tersebut. Komunikasi tiga arah yang dilakukan akan mengurangi tingkat faktualitas berita. 89