BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bebas karena memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing dengan China sebagai

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB II DESKRIPSI PT. FASTRATA BUANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. NESTLÉ INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat memiliki banyak faktor pendukung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini hampir semua perusahaan baik perusahaan besar atau

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB I PENDAHULAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. Chitose Internasional Tbk

DESAIN KEMASAN. (tampak depan) (tampak belakang) APPENDIX A. Gambar I. Desain Kemasan Outer Gambar II. Desain Kemasan Outer

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BABI. Indonesia dengan tingkat populasi penduduknya yang besar dan tingkat. baik untuk berbagai produk makanan dan minuman. Adanya pergeseran pola

Universitas Sumatera Utara

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Ta b e 11 1 s varat M utu p ermen K eras

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB I PENDAHULUAN. laba yang diinginkan, menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Didalam era globalisasi dan didalam sistem persaingan dunia yang

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka supaya hidup sehat. Salah satunya dengan cara mengatur asupan gizi

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

Company Profile. PT Ardena Artha Mulia

BAB I PENDAHULUAN. apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

ANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi Sistem Informasi (1)

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

I. PENDAHULUAN. makanan selingan dan tersedia di warung-warung tradisional ataupun modern. Kembang gula secara sederhana dapat dibuat hanya dengan

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group dikhususkan untuk memproduksi dan menjual produk permen. Produk pertama PTAL adalah Domino Coffee Candy di awal tahun 1992. Kemudian perusahaan meluncurkan produk Relaxa Barley Mint Candy yang sukses di pasar. Seiring dengan pertumbuhan penjualan, PTAL mengembangkan area usahanya dengan membeli pabrik permen PT Buana Tirta Adijaya di Pasuruan Jawa Timur, perusahaan yang memproduksi Travella, Ginger Bun, dan Yespo. Pada tahun 2005.. PT Buana Tirta Adijaya berubah nama menjadi PTAL; kemudian menambah produksi permen Expresso, Bontea, dan Kapal Api. Visi dan Misi PTAL mempunyai orientasi yang kuat terhadap masa depan untuk mencapai tujuan perusahaan memelihara semangat melalui misinya. Visi: Menjadi produsen permen kualitas tinggi yang professional, inovatif, dan berorientasi pada teknologi tinggi, untuk

mencapai Brand Leadership. Semua pergerakan usaha akan dijalankan melalui misi untuk memasarkan, agar semua hasil sesuai dengan yang direncanakan. Misi: 1. Mengembangkan produk baru yang inovatif yang memiliki nilai tambah yang didukung oleh teknologi. 2. Meningkatkan kualitas 3. Mengembangkan pasar lokal dan pasar global melalui aktifitas pemasaran yang efektif dan efisien 4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. 5. Meningkatkan produktivitas asset perusahaan. Visi dan pengembangan bisnis difokuskan secara konsisten pada nilai yang dapat memelihara integritas perusahaan 4.1.2 Perkembangan perusahaan PT Agel Langgeng mengoperasikan tiga pabrik yang berlokasi di Bekasi, Pasuruan dan Karawang yang dilengkapi dengan mesin-mesin berteknologi tinggi yang dibuat oleh pemasok mesin terbaik di dunia, dari Eropa dan Jepang. Teknologi tinggi pada mesin sebagai bagian dari jaminan produksi ekspor dan mencapai standar kualitas, serta memelihara efisiensi. Di Indonesia pangsa pasar hard candy mencapai 80% dari keseluruhan pasar permen; hal ini disebabkan karena hard candy

lebih banyak mendatangkan keuntungan dibandingkan dengan kategori soft candy atau chewy gum candy. Oleh sebab itu PTAL memutuskan untuk fokus pada memproduksi hard candy. Pemasaran dan penjualan PTAL telah mencapai pertumbuhan yang baik di industry permen nasional, khususnya pada kurun waktu 2006-2010; pada saat itu permen Relaxa telah mencapai 40% pangsa pasar hard candy mint di Indonesia. Permen Relaxa dikenal sebagai permen wangi juga dinobatkan sebagai permen terbaik oleh Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) di ajang ICSA event pada tahun 2002. Permen Relaxa merah menjadi pemimpin pasar hard candy mint sampai saat ini dan mendapat penghargaan lain sebagai top brand. Selain Relaxa, produk Bontea permen isi dalam waktu yang singkat sejak diluncurkannya telah meraih 30% pangsa pasar pada kategori confectionary fill candy. Hasil yang baik ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh tim dalan perusahaan, dan dukungan tim lain seperti distributor, pedagang dan konsumen. Perhatian terhadap kualitas adalah komitmen PTAL untuk menciptakan produk berkualitas yang aman dikonsumsi. Semua produk diproses menurut regulasi standar kesehatan dan jaminan halal yang direkomendasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI). Untuk memelihara konsistensi terhadap kualitas, perusahaan mendaftarkan Quality Management System ISO 9001, Good Manufacturing

Process (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Pasar permen tidak terbatas, PTAL melihat ekspor dan perkembangan usaha di luar negeri merupakan peluang dan kesempatan yang potensial, Untuk itu kegiatan perdagangan ekspor ke negara-negara lain telah dilakukan. PTAL telah mengekspor produknya ke Asia seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Jepang, Vietnam dan Taiwan; ekspor ke Amerika, Australia, Afrika, Eropa seperti Spanyol dan Italia, serta ekspor ke Timur Tengah seperti ke Lebanon, Quwait dan Palestina. Dalam usahanya, PTAL didukung oleh bagian riset dan pengembangan. Divisi Product Research and Development adalah satu posisi yang paling strategis pada pencapaian tujuan perusahaan. Divisi ini selalu tertantang untuk menciptakan tidak hanya untuk produk yang diterima oleh pasar, tetapi menilai itu sebagai satu bagian untuik mencapai tujuan perusahaan. PTAL mendukung sepenuhnya divisi ini mulai dari menyediakan sumber daya manusianya, peralatan yang mutakhir, studi perbandingan dan anggaran. Divisi ini juga bertanggung jawab terhadap kelanjutan perkembangan proses produksi yang inovatif.

4.1.3 Struktur organisasi dan uraian pekerjaan PTAL dalam menjalankan usahanya didukung oleh struktur organisasi perusahaan sebagai berikut:

Finance & Accounting Mgr Chief Finance Chief Accounting Direktur Deputi irektur General Manager HRD Mgr Purchasing Mgr Marketing Mgr Factory Mgr R & D Mgr Chief GA Chief HRD Chief Purchasing Brand Mgr Area Promotion Mgr Chief Produksi Chief QC Chief Teknik Gambar 4.1 Struktur Organisasi PTAL PPIC Mgr Chief PPIC

4.1.4 Uraian pekerjaan 1. Direktur Pimpinan perusahaan, pemegang kebijakan keuangan dan asset besar perusahaan. 2. Deputi Direktur Bertugas membantu Direktur dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan keuangan dan asset perusahaan. 3. General Manager Bertanggung jawab terhadap perencanaan strategis yang berhubungan dengan operasional pengambilan keputusan dan mengendalikan serta memastikan berjalan sesuai rencana. 4. Finance and Accounting Manager Bertanggung jawab terhadap analisa keuangan, laporan laba rugi dan pencatatan asset perusahaan - Chief Accounting; melakukan pencatatan asset perusahaan yang berhubungan dengan harta perusahaan - Chief Finance; melakukan analisis keuangan, melaporkan laba rugi usaha dalam periode waktu yang telah ditetapkan perusahaan 5. Human Resource Development Manager Bertanggung jawab terhadap kebijakan, strategis dan pengelolaan sumber daya manusia seperti pelatihan (training), seleksi (recruitment, replacement), pembinaan, pengupahan dan hubungan industrial

- Chief General Apprentice; kepala pelaksana pengadaan fasilitas seperti legal officer, keamanan (security) - Chief Human Resource Development; kepala pelaksana program-program divisi HRD dan mengkoordinasi jalannya program 6. Purchasing Manager Bertanggung jawab terhadap penjadwalan pembelian material untuk bahan baku, untuk proses produksi, pembelian mesin, dan peralatan pendukung, material kemasan produk sesuai kualitas standar perusahaan - Chief purchasing; kepala pelaksana pembelian yang bertanggung jawab terhadap bahan baku untuk proses produksi (bahan baku utama dan bahan baku pembantu), pembelian peralatan untuk proses produksi, material kemasan produk 7. Marketing Manager Merancang strategi pemasaran agar dapat diterima oleh masyarakat, termasuk merancang konsep iklan, intelligent marketing dan perencanaan strategis memasarkan produk ke pasar. - Brand manager; bertanggung jawab terhadap branding produk, mengenalkan merk, memelihara, melindungi dan memperkuat merk, serta menambah nilai pada produk dengan merk

- Area promotion manager; bertanggung jawab untuk melaksanakan promosi atau perluasan daerah yang akan dilakukan promosi 8. Research and Development Manager Bertanggung jawab terhadap pengembangan produk baru, inovasi produk dengan melakukan riset kepada konsumen 9. Factory Manager Bertanggung jawab untuk memastikan pabrik berjalan sesuai dengan perencanaan untuk memenuhi permintaan pasar - Chief produksi; kepala pelaksana dalam produksi agar dapat melaksanakan proses produksi secara efektif dan efisien dalam memenuhi target output - Chief QC; kepala pelaksana dibagi dua; yaitu quality control analyst yang menangani analisis pengendalian mutu dan quality control inspector yang melakukan pengawasan terhadap mutu atau kualitas produk - Chief pabrik; kepala pelaksana teknilk yang berhubungan denbgan mengontrol mesin dan peralatan pabrik agar proses produksi berjalan lancar 10. PPIC Manager Bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi, pengaturan pengiriman bahan baku, pengaturan persediaan bahan baku - Chief PPIC; kepala pelaksana perencanaan, produksi, dan pengendalian persediaan

4.2 Uji Petik Kelengketan dan Perubahan Bentuk Bontea Hasil uji petik awal kelengketan dan perubahan bentuk permen Bontea yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: Table 4.1 Hasil uji petik kelengketan dan perubahan bentuk permen No. Lot Rata-rata Kelengketan (%) Rata-rata Perubahan Bentuk (%) Original Lemon Apel Original Lemon Apel 1 35.34 29.18 42.25 20.34 9.90 25.14 2 20.50 20.84 46.04 28.31 16.88 2.32 3 0.55 22.77 26.58 1.63 38.84 0.00 4 20.59 5.98 4.08 45.86 34.36 8.33 5 12.67 15.44 28.60 31.64 72.30 12.08 6 9.98 24.16 6.10 9.14 63.57 8.26 Ratarata 16.61 19.73 25.61 22.82 39.31 9.35 Sumber: Data Bagian pengendalian Kualitas Menurut standar pabrik, rata-rata kelengketan dan rata-rata perubahan bentuk permen tidak boleh melebihi 5 %. Tabel diatas menunjukkan bahwa ada masalah dalam proses pembuatan permen. Uji kecukupan data dengan tingkat keyakinan 90% dan derajat ketelitian 10%, maka untuk % kelengketan N = 100 dan % perubahan bentuk semua jenis permen N = 198 yang > N = 18; hal ini menunjukkan bahwa jumlah sampel data belum cukup, dan perlu dilakukan pengambilan sampel ulang dengan memperbesar ukuran sampel hingga didapat kecukupan data. Pengambilan sampel berikutnya menghasilkan data kelengketan atau perubahan bentuk permen sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil uji petik ulang kelengketan dan perubahan bentuk permen No % % Perubahan % % Perubahan No Kelengketan bentuk Kelengketan bentuk 1 22 21 21 12 13 2 27 16 22 23 14 3 24 6 23 22 14 4 24 14 24 10 19 5 9 29 25 9 17 6 27 26 26 18 14 7 18 14 27 15 30 8 20 27 28 26 22 9 19 20 29 28 24 10 10 17 30 28 12 11 8 19 31 23 25 12 28 7 32 9 8 13 26 21 33 28 18 14 7 15 34 11 15 15 22 15 35 30 28 16 28 17 36 13 10 17 13 12 37 24 7 18 9 17 38 16 29 19 19 18 39 16 24 20 29 20 40 27 7 Sumber: Data Bagian pengendalian Kualitas Berdasarkan pengambilan sampel ulang diatas, uji kecukupan data dengan tingkat keyakinan 90% dan derajat ketelitian 10%, diperoleh untuk % kelengketan N = 38 dan % perubahan bentuk N = 37 yang < N = 40; hal ini menunjukkan bahwa jumlah sampel data sudah cukup, 4.3 Proses Pembuatan Permen Bontea berikut: Secara garis besar proses pembuatan permen Bontea adalah sebagai

Gula Glucose Bahan Baku Flavour Warna Proses Pre-cooking Proses Cooking Proses Pencetakan Proses Cooling Proses Wrapping Sumber: Bagian Produksi Proses Packing dan Pengiriman Gambar 4.2 Proses Pembuatan Permen Bontea Bahan baku berupa gula, glucose, flavor dan warna dicampur dan dimasukkan pada mesin pemanas atau pre-cooking. Pada bagian bahan baku ini yang penting diperhatikan yang dapat mempengaruhi tingkat kelengketan permen adalah persentase kadar glucose. Proses selanjutnya adalah proses cooking dimana data yang penting diperhatikan adalah temperatur mesin

cooking. Kemudian dilanjutkan pada proses pencetakan dan proses pendinginan (cooling) dimana data yang penting diperhatikan adalah kadar kelembaban ruang pendinginan. Selanjutnya proses dilanjutkan dengan proses pembungkusan (wrapping) yang dilakukan pada mesin pembungkus dimana data yang penting diperhatikan adalah kebocoran pembungkus (pillow pack) yang dapat terjadi pada end seal, back seal, bocor body dan terjadinya crack (pembungkus pecah).