BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran yang diharapkan baik dalam pertumbuhan maupun bertahan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh pihak manajemen yang mengelola perusahaan, serta kemampuan staf yang mendukung atau membantu pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan. PT. Suryana bergerak di bidang ekspor dan impor. Industri ekspor impor Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan meski tak bisa lepas dari imbas krisis global. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Sedangkan, impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan

2 2 campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Nilai ekspor Indonesia Januari 2010 mencapai US$11,57 miliar atau mengalami penurunan sebesar 13,29 persen dibanding ekspor Desember Sementara bila dibanding Januari 2009 mengalami peningkatan sebesar 58,99 persen. Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen. Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari 2010 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk

3 3 semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 36,35 persen, bahan baku/penolong sebesar 47,90 persen, dan barang modal sebesar 35,60 persen. Menghadapi kondisi perekonomian yang terus menerus berubah dan perkembangan teknologi yang pesat, maka setiap perusahaan akan lebih dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja perusahaanya dengan baik supaya dapat terus bersaing dengan kompetitif di pasar international. Selain itu perusahaan juga harus dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini bertujuan untuk mengenal karakter konsumen yang berbeda-beda sehingga perusahaan dapat menghadirkan produk yang tepat dan dapat diterima oleh konsumennya. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut perusahaan akan memperoleh reputasi yang baik dari stakeholders sehingga mempermudah akses untuk proyek-proyek selanjutnya. Perusahaan juga harus mempertimbangkan perbedaan budaya, regulasi, dan peraturan, seperti perpajakan, hak kepemilikan, tata cara periklanan, tanggung jawab sosial kepada publik, hingga aturan local content. Untuk memenangkan persaingan ini, kinerja perusahaan haruslah mencerminkan peningkatan dari periode yang satu, ke periode yang selanjutnya. Kinerja perusahaan dapat diukur dalam 2 aspek, yaitu aspek keuangan dan aspek non keuangan. Aspek keuangan dapat diukur melalui besar ROI, tingkat penjualan, dan pendapatan. Sedangkan aspek non keuangan dapat diukur dari perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pada kenyataanya, sebagian besar perusahaan ini lebih memfokuskan pada aspek keuangan saja yang di ukur secara berkala dimana indikator-indikator yang

4 4 terpenting adalah biaya-biaya yang dikeluarkan. Tapi di tengah persaingan yang semakin kompetitif ini, pengukuran kinerja secara financial saja tidaklah cukup untuk mencerminkan kinerja perusahaan sesungguhnya. Dikarenakan pengukuran secara financial lebih berorientasi kepada manajemen operasional dan kurang mengarah kepada manajemen strategis. Bisa dikatakan juga bahwa kebanyakan perusahaan hanya berfokus pada asset yang bisa di ukur saja untuk mengukur kinerja perusahaan dan kurang memperhatikan asset yang tidak dapat diukur seperti sumber daya manusianya. Mayoritas perusahaan tidak percaya bahwa sumber daya manusia dapat memberi kontribusi sebagai strategic asset untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sekarang sudah banyak para professional sumber daya manusia menciptakan alat ukur baru yang dapat digunakan untuk membuktikan kontribusi sumber daya manusia. Human Resource Scorecard menjadi alternatif yang akan mencoba mengukur kontribusi departemen sumber daya manusia dengan mengkaitkan antara orang strategi kinerja untuk menhasilkan perusahaan yang baik, dan juga menjabarkan misi, visi, dan strategi, menjadi aksi HR yang dapat diukur kontribusinya. Keduanya menggambarkan hubungan sebab dan akibat, yang intinya adalah ingin menggambarkan manusia dengan segala potensinya dan disisi lain ada kontribusi yang bisa diberikan dalam pencapaian sasaran perusahaan. Alat ukur ini akan dimulai dengan membuat proses 7 langkah tentang pengaruh HR Strategic dan Strategy Map, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

5 5 PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan-bahan kimia seperti, farmasi, kosmetik bahan baku, pewarna makanan, minyak, kompor gas dan wewangian, dimana PT. Suryana saat ini sudah memiliki 36 karyawan, termasuk direksi. Selain itu pula PT. Suryana juga memiliki banyak rekanan usaha di luar negeri. Dan distributor di belahan dunia lain, negara-negara besar di antaranya Argentina, Amerika, Australia, Jerman, Italia dan Asia. Dalam perkembangannya, PT. Suryana telah mampu bertahan sejak tahun Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, penjualan PT. Suryana mengalami peningkatan, di tahun 2009 berjumlah 10,5 Milyar Rupiah, meningkat pada tahun 2010 menjadi 12,3 Milyar Rupiah dan tahun 2011 mencapai 15 Milyar Rupiah. Mengingat kondisi persaingan semakin ketat dalam industri ini, maka setiap industri ekspor impor dituntut untuk selalu kreatif dan yang terpenting adalah mampu mengelola disegala bidang dengan baik supaya dapat terus bersaing dengan kompetitif diantara para pelaku bisnis. Tetapi perusahaan selama ini tidak memperhatikan seberapa besar kontribusi departemen sumber daya manusia yang memiliki fungsi strategis bagi perusahaan oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan metode Human Resource Scorecard sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar kontribusi departemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini, PT. Suryana belum menggunakan metode tersebut. Penelitian ini diharapkan akan membantu PT. Suryana untuk mengetahui kontribusi departemen sumber daya manusia dan dapat meningkatkan kontribusinya dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan.

6 6 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah kontribusi Departemen Sumber Daya Manusia pada PT. Suryana diukur dengan Metode Human Resource Scorecard? 2. Tindakan apa yang harus dilakukan Departemen Sumber Daya Manusia untuk mempertahankan atau meningkatkan kontribusinya? 1.3 Tujuan penelitian 1. Mengetahui kontribusi Departemen Sumber Daya Manusia pada PT. Suryana diukur dengan Metode Human Resource Scorecard. 2. Mengetahui apa yang harus dilakukan Departemen Sumber Daya Manusia untuk mempertahankan atau meningkatkan kontribusinya. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. Suryana Agar PT. Suryana dapat mengetahui bagaimana kontribusi departemen sumber daya manusianya sebagai dasar pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini dapat menjadi masukan yang positif guna membantu dalam menyusun strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

7 7 2. Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini akan semakin menambah wawasan penulis dalam hal mengelola sumber daya manusia yang potensial berdasarkan hasil dari metode Human Resource Scorecard. 3. Bagi Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi refrensi tambahan bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada umumnya dan bidang manajemen entrepreneurship, khususnya untuk menambah pengetahuan mengenai Human Resource Scorecard.