BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B dan kelas VIII C SMP Negeri 3 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Siswa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen terdiri dari 23 siswa dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol terdiri dari 23 siswa. Siswa tidak hadir 3 pada pretest dan hadir semua pada saat posttest maka subjek penelitian keseluruhan ada 46 siswa. B. Deskripsi Data Awal 1. Deskripsi Awal Hasil Belajar Hasil pretest matematika siswa di kategorikan menjadi tiga bagian, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Menurut Sudijono (2009), jika data dikategorikan menjadi tiga bagian, maka batas interval ditentukan dengan cara mean + 0,5SD dan mean 0,5SD. Berdasarkan data hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh statistik deskriptif pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Nilai Belajar Pretest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai 46 0.00 100.00 65.0963 24.27652 Valid N (listwise) 46 Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan nilai minimum 0 dan maksimum 100 dengan nilai rata-rata 65,09, serta standar deviasinya 24.27. Hasil pretest matematika dikategorikan menurut Sudijono (2009) dengan batas-batas sebagai berikut: Batas 1 Batas 2 = mean + 0,5SD = 65,09 + 0,5 24,27 = 77,225 77 = mean 0,5SD = 65,09 0,5 24,27 = 52,955 53 31

32 Tabel 4.2 Kategori Pretest No Kategori Batas Bawah Batas Atas Interval 1 Tinggi 77 100 77 < x 100 2 Sedang 53 77 53 < x 77 3 Rendah 0 53 0 < x 53 Batas kategori pretest terlihat pada Tabel 4.2 untuk kategori rendah antara 0 sampai dengan 53, sedang antara 54 sampai dengan 78 dan tinggi antara 78 sampai dengan 100. Frekuensi dan persentase hasil pretest berdasarkan kategori menurut Sudijono (2009) terlihat pada Tabel 4.3. Eksperimen Kontrol Tabel 4.3 Distribusi Pretest Kategori Interval Frekuensi Tinggi 77 < x 100 7 Sedang 53 < x 77 8 Rendah 0 < x 53 8 Tinggi 77 < x 100 7 Sedang 53 < x 77 12 Rendah 0 < x 53 4 Dilihat pada Tabel 4.3 untuk kelas eksperimen sebanyak 7 siswa memiliki hasil belajar matematika tinggi, 8 siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan 8 siswa hasil belajar rendah, sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 7 siswa memiliki hasil belajar matematika tinggi, 12 siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan 4 siswa hasil belajar rendah. Gambar 4.1 Persentase Hasil Pretest Eksperimen 30% 35% Tinggi Sedang Rendah 35% Kontrol 17% 31% 52% Tinggi Sedang Rendah

33 Hasil persentase pretest dapat dilihat pada Gambar 4.1 untuk kelas eksperimen sebagian besar memiliki kategori sedang dan rendah yaitu 35%, sedangkan kategori tinggi 30%. Persentase kelas kontrol sebagian besar memiliki kategori sedang yaitu 52%, sedangkan kategori tinggi 31% dan rendah 17%. 2. Uji Normalitas Data Pretest Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Awal (Pretest) Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Nilai VIII B 0.150 23 0.193 VIII C 0.139 23 0.200 * Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat nilai signifikasi kelas VIII B sebesar 0,150 dan kelas VIII C sebesar 0,139. Nilai signifikasi kedua kelas > 0,05 maka data berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai pretest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga berdistribusi normal. 3. Uji Homogenitas Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Awal (Pretest) Levene Statistic df1 df2 Sig. NILAI Based on Mean 0.049 1 44 0.825 Based on Median 0.010 1 44 0.923 Based on Median and with adjusted df 0.010 1 43.738 0.923 Based on trimmed mean 0.037 1 44 0.849 Berdasarkan Tabel 4.5 didapati nilai signifikasi sebesar 0,825 > 0,05 maka data homogen. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai pretest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga homogen.

34 4. Uji Banding Dua Sampel Uji banding dua sampel dilakukan dengan analisis uji independent t test. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan sama jika nilai signifikasi > 0,05, sedangkan data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.6 Statistik Data Pretest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 23 0.00 94.44 61.3526 24.70211 Kontrol 23 0.00 100.00 68.8400 23.79051 Valid N (listwise) 23 Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan nilai minimum 0 dan maksimum 94,44 dengan nilai rata-rata 61,35, serta standar deviasinya 24,70 untuk kelas eksperimen sedangkan nilai minimum 0 dan maksimum 100 dengan nilai rata-rata 68,84, serta standar deviasinya 23,79 untuk kelas kontrol. Perbedaan rata-rata yang tidak terlalu besar ditunjukkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.7 Hasil Uji Banding Dua Sampel (Pretest) Kolom t-test for Equality of Means menunjukkan nilai signifikasi equal variances assumed 0,301 > 0,05, hal ini berarti kedua kelas mempunyai kemampuan yang sama.

35 C. Deskripsi Data Akhir 1. Deskripsi Hasil Belajar a. Diskripsi Akhir Hasil Belajar Hasil posttest matematika siswa di kategorikan menjadi tiga bagian, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Menurut Sudijono (2009), jika data dikategorikan menjadi tiga bagian, maka batas interval ditentukan dengan cara mean + 0,5SD dan mean 0,5SD. Berdasarkan data hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh statistik deskriptif pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Deskriptif Hasil Nilai Belajar Posttest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai 46 26.32 100.00 68.1920 18.26406 Valid N (listwise) 46 Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan nilai minimum 26,32 dan maksimum 100 dengan nilai rata-rata 68,19, serta standar deviasinya 18,26. Hasil posttest matematika dikategorikan menurut Sudijono (2009) dengan batas-batas sebagai berikut: Batas 1 Batas 2 = mean + 0,5SD = 68,19 + 0,5 18,26 = 77,32 77 = mean 0,5SD = 68, 19 0,5 18,26 = 59,06 59 Tabel 4.9 Kategori Posttest No Kategori Batas Bawah Batas Atas Interval 1 Tinggi 77 100 77 < x 100 2 Sedang 59 77 59 < x 77 3 Rendah 26 59 26 < x 59 Batas kategori posttest kelas VIII B terlihat pada Tabel 4.9 untuk kategori rendah antara 26 sampai dengan 59, sedang antara 60 sampai dengan 77 dan tinggi antara 78 sampai dengan 100. Frekuensi dan persentase hasil posttest berdasarkan kategori menurut Sudijono (2009) terlihat pada Tabel 4.10.

36 Eksperimen Kontrol Tabel 4.10 Distribusi Posttest Kategori Interval Frekuensi Tinggi 77 < x 100 6 Sedang 59 < x 77 10 Rendah 26 < x 59 7 Tinggi 77 < x 100 8 Sedang 59 < x 77 8 Rendah 26 < x 59 7 Dilihat pada Tabel 4.10 untuk kelas eksperimen sebanyak 6 siswa memiliki hasil belajar matematika tinggi, 10 siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan 7 siswa hasil belajar rendah, sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 8 siswa memiliki hasil belajar matematika tinggi, 8 siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan 7 siswa hasil belajar rendah. Gambar 4.2 Persentase Hasil Posttest Eksperimen Kontrol 30% 26% Tinggi 30% 35% Tinggi Sedang Sedang 44% Rendah 35% Rendah Hasil persentase posttest dapat dilihat pada Gambar 4.2 untuk kelas eksperimen sebagian besar memiliki kategori sedang yaitu 44%, sedangkan kategori tinggi 26% dan rendah 30%. Persentase kelas kontrol sebagian besar memiliki kategori sedang dan tinggi yaitu 35% dan kategori rendah 30%.

37 2. Uji Normalitas Data Posttest Tabel 4.11 Hasil UJi Normalitas Data Akhir (Posttest) Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Nilai VIII B 0.221 23 0.005 VIII C 0.137 23 0.200 * Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat nilai signifikasi kelas VIII B sebesar 0,005 dan kelas VIII C sebesar 0,200. Terdapat salah satu nilai signifikasi yang < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai posttest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga berdistribusi tidak normal. 3. Uji Homogenitas Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir (Posttest) Levene Statistic df1 df2 Sig. NILAI Based on Mean 0.629 1 44 0.432 Based on Median 0.922 1 44 0.342 Based on Median and with adjusted df 0.922 1 43.602 0.342 Based on trimmed mean 0.714 1 44 0.403 Tabel 4.5 terlihat nilai signifikasi sebesar 0,432 > 0,05 maka data homogen. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai posttest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga homogen. 4. Uji banding dua sampel Uji banding dua sampel dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik yaitu uji perbedaan Mann-Whitney karena data berdistribusi tidak normal. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data dari kedua kelas dikatakan H 0 diterima jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dari kedua kelas dikatakan H 1 diterima jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel dapat dilihat pada Tabel 4.14.

38 Eksperimen Tabel 4.13 Statistik Data Posttest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 23 26.32 94.74 65.4461 17.22469 Kontrol 23 36.84 100.00 70.9378 19.23173 Valid N (listwise) 23 Berdasarkan Tabel 4.13 didapatkan nilai minimum 26,32 dan maksimum 94,74 dengan nilai rata-rata 65, 45, serta standar deviasinya 17,22 untuk kelas eksperimen sedangkan nilai minimum 36,84 dan maksimum 100 dengan nilai rata-rata 70, 93, serta standar deviasinya 19,23 untuk kelas kontrol. Perbedaan rata-rata yang tidak terlalu besar ditunjukkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.14 Hasil Uji Banding Dua Sampel (Posttest) Nilai Mann-Whitney U 233.500 Wilcoxon W 509.500 Z -0.684 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.494 Berdasarkan Tabel hasil uji banding dua sampel pada Tabel 4.14 terlihat Asymp. Sig. (2-tailed) nilai signifikasi 0,494 > 0,05, hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaaan hasil belajar siswa antara yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran STAD dan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TAI. D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar siswa antara yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran STAD dan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TAI. Penelitian dilakukan dengan memberi tes awal (pretest) terlebih dahulu, kemudian diberi perlakuan dalam kegiatan pembelajaran

39 dengan model tersebut dan yang terakhir diberi tes akhir (posttest) untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji banding dua sampel untuk hasil belajar, pengujian ini sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji banding dua sampel bertujuan untuk membandingkan kondisi akhir hasil belajar siswa kelas VIII B (kelas eksperimen) dengan siswa kelas VIII C (kelas kontrol). Pretest siswa SMP Negeri 3 Salatiga menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 65,03 dengan standar deviasi 24,27. Hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikasi kelas VIII B sebesar 0,150 dan kelas VIII C sebesar 0,139. Nilai signifikasi kedua kelas > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji homogenitas didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,825 > 0,05 maka data homogen. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai pretest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga normal dan homogen. Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan perbedaan nilai rata-rata yang tidak terlalu besar ditunjukkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 61,35 untuk kelas eksperimen dan 68,84 untuk kelas kontrol. Uji banding dua sampel dilakukan dengan analisis uji independent t test. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kolom t-test for Equality of Means pada Tabel 4.7 menunjukkan nilai signifikasi equal variances assumed 0,301 > 0,05, hal ini berarti kedua kelas mempunyai kemampuan yang sama. Posttest siswa SMP Negeri 3 Salatiga menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 68,19 dengan standar deviasi 18,26. Hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikasi kelas VIII B sebesar 0,005 dan kelas VIII C sebesar 0,200. Terdapat salah satu nilai signifikasi yang < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Sedangkan untuk hasil uji homogenitas didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,432 > 0,05 maka data homogen. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai pretest matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Salatiga berdistribusi tidak normal dan homogen. Berdasarkan Tabel 4.13 didapatkan perbedaan nilai rata-rata yang tidak terlalu besar ditunjukkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 65,45 untuk kelas eksperimen dan 70,93 untuk kelas kontrol. Uji banding dua sampel dilakukan terhadap data akhir dengan menggunakan statistik non parametrik yaitu uji perbedaan Mann-Whitney

40 karena data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan Tabel hasil uji banding dua sampel pada Tabel 4.14 terlihat Asymp. Sig. (2-tailed) nilai signifikasi 0,494 > 0,05, hal ini berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaaan hasil belajar siswa antara yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran STAD dan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TAI. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TAI sama-sama bisa diterapkan dalam proses pembelajaran Matematika di SMP Negeri 3 Salatiga kelas VIII karena sama baiknya. Secara statistik kedua kelas yang diajar menggunakan kedua model kooperatif tersebut sama baiknya karena tidak terdapat perbedaan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TAI. Proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan dua model pembelajaran tersebut membuat siswa menjadi lebih aktif karena siswa berdiskusi menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya masing-masing meskipun demikian diperlukan pengelolaan yang baik dari guru, ketika mengerjakan soal dalam kelompok masing-masing terdapat beberapa siswa yang kurang aktif. Hal ini dapat disiasati dengan pembagian tugas pengerjaan soal dalam satu kelompok, sehingga setiap anggota kelompok aktif. Ketegasan dari seorang guru juga diperlukan mengingat baik pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun TAI adalah model pembelajaran dalam kelompok yang tujuannya membuat siswa aktif karena seringkali setelah selesai mengerjakan kelompok tidak langsung mengumpulkan soal tetapi malah asik berbicara dalam kelompok sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaaan hasil belajar siswa antara yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran STAD dan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TAI. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Mufadilah (2011) bahwa model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan model pembelajaran TAI. Begitu juga Rahayu dan Arliani (2011) menemukan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TAI lebih efektif daripada model pembelajaran STAD. Oleh karena itu, baik model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TAI sama-sama dapat dipilih oleh guru guna memberikan pengalaman baru bagi siswa.