BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

Lampiran 1. Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

DAFTAR PUSTAKA. Gitman, Lawrence J Principles of Managerial Finance, seventeeth edition. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Brealey, Myers, & Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL


RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang

Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun (dalam jutaan rupiah)

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji,Tjipto dan Hendry,M.Fakhruddin Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya jawab.. Jakarta: Salemba Empat.

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EARNING PER SHARE


Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

DAFTAR PUSTAKA. Apriyani. (2016, Januari 28). Jepang Tertarik Investasi di Pariwisata. Infobanknews.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

PENGARUH STRUKTUR EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

DATA PANEL Pengertian Data Panel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Perkembangan Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jambi

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN

PPUS : Program Pengembangan Usaha Swasta. : waktu yang dibutuhkan untuk mengurus status tanah (minggu) : persepsi tingkat kemudahan mendapatkan lahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Regresi Data Panel

BAB V PENUTUP. 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapitatidak berpengaruh. secara signifikan terhadap kemiskinan provinsi di Indonesia.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 444

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri property & real estate dan konstruksi bangunan pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut peraturan perundangundangan di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam PDMN No. 5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata. Sedangkan definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat No. 5/KPTS/BKP4N/1995, Pasal 1 ayat 4 ialah property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata lain, property adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Dan konstruksi bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusi a dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atu teknik membuat/ mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis. 54

55 Produk yang dihasilkan dari industri real estate & property dan konstruksi bangunan sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran (office building), pusat perbelanjaan yang berupa mall, plaza atau trade center. Perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), dan gedung perkantoran (office building) termasuk ke dalam landed property. Sedangkan mall, plaza atau trade center termasuk dalam commercial buiding. Perusahaan property & real estate dan konstruksi bangunan merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri property dan real estate dan konstruksi bangunan begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah bersifat tetap. Diawal tahun 1968, industri property dan real estate mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri property & real estate dan konstruksi bangunan sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah sektor perusahaan property & real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar dan yang telah diperbarui di BEI pada Januari 2017 berjumlah 59 perusahaan, yang terbagi menjadi 2 sub sektor yaitu sub sektor property & real estate yang terdiri dari 47 perusahaan dan sub sektor konstruksi bangunan yang terdiri dari 12 perusahaan.

56 B. Statistik Deskriptif TABEL 4.1 Descriptive Statistic HARGA_SAHAM ROE DER EPS CR Mean 1364.333 15.30163 1.190516 130.1243 214.6154 Median 560 12.5203 0.931834 41.45 153.1056 Maximum 10400 144.6218 5.666058 1308.3 1361.796 Minimum 50-17.87218 0.045651-8.39 9.161113 Std. Dev. 1930.585 15.70064 1.062003 251.9944 177.55 Skewness 2.319826 4.782988 2.398992 3.231767 2.777458 Kurtosis 8.251338 37.46249 9.251661 13.0218 15.20749 Jarque-Bera 276.2039 7195.337 349.3346 799.9526 1011.824 Probability 0 0 0 0 0 Sum 184185 2065.72 160.7197 17566.78 28973.08 Sum Sq. Dev. 4.99E+08 33032.34 151.1321 8509157 4224214 Observations 135 135 135 135 135 Cross sections 27 27 27 27 27 sumber : data eviews 9 (yang diolah) Dari tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa Harga Saham selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 50. Artinya perusahaan memiliki harga saham terendah sebesar Rp. 50. Nilai maksimum sebesar 10.400 menunjukkan bahwa selama periode penelitian dari 27 perusahaan sampel yang memiliki nilai harga saham tertinggi adalah Rp. 10.400. nilai rata-rata sebesar 1.364,333 artinya rata-rata harga saham di pasar sekunder pada perusahaan sektor jasa property, real estate dan konstruksi bangunan adalah sebesar Rp. 1.364,333. Sedangkan standar deviasi sebesar 1.930,585

57 artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel harga saham adalah sebesar 1.930,585 dari 135 kasus yang terjadi. Dari hasil analisis desktriptif pada variabel Return On Equity (ROE), menunjukkan bahwa selam periode penelitian variabel ini memiliki nilai minimum sebesar -17,87%, nilai maksimum sebesar 144,62%, dan nilai ratarata sebesar 15,30163. artinya dari 135 observasi pada 27 perusahaan yang termasuk dalam jasa property, real estate dan konstruksi bangunan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian nilai rata-rata laba bersih adalah sebesar 15,30% dari total equity yang dimiliki perusahaan. Sedangkan standar deviasi sebesar 15,70064. Artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Return On Equity (ROE), adalah sebesar 15,70064 dari 135 kasus yang terjadi. Analisis deskriptif pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bahwa selama periode penelitian variabel ini memiiki nilai minimm sebesar 0,045651, artinya bahwa sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang adalah sebesar 4,56% dari total modal sendiri. Nilai maksimum sebesar 5,666058, artinya sumber pendanaan yang berasal dari hutang adalah sebesar 566,6% dari total modal sendiri. Nilai rata-rata sebesar 1,190516, artinya dari 27 perusahaan yang termasuk dalam sektor jasa property, real estate, dan konstruksi bangunan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian menggunakan sumber pendanaan melalui hutang sebesar 119,05% dari nilai modal yang dimiliki. Sedangkan standar deviasi sebesar 1,062003, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari

58 variabel Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar 1,062003 dari 135 kasus yang terjadi. Pada variabel Earning Per Share (EPS) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar -8,39, artinya perusahaan mempunyai laba terendah lembar saham sebesar (Rp. 8,39). Nilai maksimum sebesar 1308,3, artinya bahwa perusahaan menghasilkan laba per lembar saham sebesar Rp. 1.308,3. Nilai rata-rata sebesar 130,1243 artinya rata-rata perusahaan menghasilkan laba per lembar saham sebesar Rp. 130,12. Sedangkan standar deviasi sebesar 251,9944, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Earning Per Share (EPS) adalah sebesar 251,9944 dari 135 kasus yang terjadi. Pada analisis deskriptif variabel Current Ratio (CR) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 9,16%, nilai maksimum sebesar 1361,79%, nilai rata-rata menunjukkan sebesar 214,61%, artinya rata-rata nilai perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek melalui aktiva lancarnya sebesar 1361,79%. Sedangkan standar deviasinya sebesar 177,55, artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Current Ratio (CR) adalah sebesar 177,55 dari 135 kasus yang terjadi. C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian 1. Uji Kelayakan Data Analisis kelayakan data menggunakan uji stationeritas dengan akar-akar unit (unit root test) dilakukan untuk menghindari spurious

59 regression. Tujuan menggunakan data panel untuk meningkatkan power of test, caranya dengan menambah jumlah sampel (data panel identic dengan sampel yang cukup besar). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti adalah : Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR) dan Harga Saham. Berikut ini adalah hasil dari uji kelayakan data jika : Hipotesis : H0 : p = 0 (Terdapat unit roots, variabel Y tidak stasioner) H1 : p 0 (Tidak terdapat unit roots, variabel Y stasioner) Hasil output dengan software Eviews 9. a. Harga Saham TABEL 4.2 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) Harga Saham Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: HARGA_SAHAMADHI, HARGA_SAHAMASRI, HARGA_SAHAMBAPA, HARGA_SAHAMBCIP, HARGA_SAHAMBEST, HARGA_SAHAMBIPP, HARGA_SAHAMBKSL, HARGA_SAHAMCTRA, HARGA_SAHAMDART, HARGA_SAHAMDILD, HARGA_SAHAMDUTI, HARGA_SAHAMEMDE, HARGA_SAHAMGMTD, HARGA_SAHAMJRPT, HARGA_SAHAMKIJA, HARGA_SAHAMLAMI, HARGA_SAHAMLPCK, HARGA_SAHAMLPKR, HARGA_SAHAMMDLN, HARGA_SAHAMMTLA, HARGA_SAHAMPLIN, HARGA_SAHAMPTPP, HARGA_SAHAMPWON, HARGA_SAHAMRODA, HARGA_SAHAMSMRA, HARGA_SAHAMSSIA, HARGA_SAHAMWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:06 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 98.8202 0.0002

60 ADF - Choi Z-stat -3.02959 0.0012 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai Prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0002 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel harga saham sudah signifikan. b. Return On Equity (ROE) TABEL 4.3 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) ROE Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: ROEADHI, ROEASRI, ROEBAPA, ROEBCIP, ROEBEST, ROEBIPP, ROEBKSL, ROECTRA, ROEDART, ROEDILD, ROEDUTI, ROEEMDE, ROEGMTD, ROEJRPT, ROEKIJA, ROELAMI, ROELPCK, ROELPKR, ROEMDLN, ROEMTLA, ROEPLIN, ROEPTPP, ROEPWON, ROERODA, ROESMRA, ROESSIA, ROEWSKT Date: 06/12/17 Time: 08:02 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 78.3514 0.0168 ADF - Choi Z-stat -1.39176 0.082 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

61 hasil dioleh menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0168 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Return On Equity (ROE) sudah signifikan. c. Debt to Equity Ratio (DER) TABEL 4.4 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) DER Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: DERADHI, DERASRI, DERBAPA, DERBCIP, DERBEST, DERBIPP, DERBKSL, DERCTRA, DERDART, DERDILD, DERDUTI, DEREMDE, DERGMTD, DERJRPT, DERKIJA, DERLAMI, DERLPCK, DERLPKR, DERMDLN, DERMTLA, DERPLIN, DERPTPP, DERPWON, DERRODA, DERSMRA, DERSSIA, DERWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:10 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 85.7719 0.0038 ADF - Choi Z-stat -2.07298 0.0191 Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: EPSADHI, EPSASRI, EPSBAPA, EPSBCIP, EPSBEST, EPSBIPP, EPSBKSL, EPSCTRA, EPSDART, EPSDILD, EPSDUTI, EPSEMDE, EPSGMTD, EPSJRPT, EPSKIJA, EPSLAMI, EPSLPCK, EPSLPKR, EPSMDLN, EPSMTLA, EPSPLIN, EPSPTPP, EPSPWON, EPSRODA, EPSSMRA, EPSSSIA, EPSWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:13 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects

62 Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 87.5329 0.0026 ADF - Choi Z-stat -1.76272 0.0390 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0038 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Debt to Equity Ratio (DER) sudah signifikan. d. Earning Per Share (EPS) TABEL 4.5 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) EPS Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: EPSADHI, EPSASRI, EPSBAPA, EPSBCIP, EPSBEST, EPSBIPP, EPSBKSL, EPSCTRA, EPSDART, EPSDILD, EPSDUTI, EPSEMDE, EPSGMTD, EPSJRPT, EPSKIJA, EPSLAMI, EPSLPCK, EPSLPKR, EPSMDLN, EPSMTLA, EPSPLIN, EPSPTPP, EPSPWON, EPSRODA, EPSSMRA, EPSSSIA, EPSWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:13 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27

63 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 87.5329 0.0026 ADF - Choi Z-stat -1.76272 0.039 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,0026 dan nilai ini lebih kecil dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Earning Per Share (EPS) sudah signifikan. e. Current Ratio (CR) TABEL 4.6 Hasil Pengujian Stasioner (Unit Root Test) CR Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: CRADHI, CRASRI, CRBAPA, CRBCIP, CRBEST, CRBIPP, CRBKSL, CRCTRA, CRDART, CRDILD, CRDUTI, CREMDE, CRGMTD, CRJRPT, CRKIJA, CRLAMI, CRLPCK, CRLPKR, CRMDLN, CRMTLA, CRPLIN, CRPTPP, CRPWON, CRRODA, CRSMRA, CRSSIA, CRWSKT Date: 06/12/17 Time: 10:24 Sample: 2012 2016 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Total (balanced) observations: 108 Cross-sections included: 27 Method Statistic Prob.** ADF - Fisher Chi-square 58.759 0.3054 ADF - Choi Z-stat 0.00987 0.5039

64 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. hasil dioleh menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil dari olah data dengan eviews 9, nilai prob ADF (Augmented Dickey-Fuller) adalah 0,3054 dan nilai ini lebih besar dari Alpha 0,05 atau 5%, artinya uji statistik ADF untuk stasioneritas variabel Current Ratio (CR) tidak signifikan. 2. Analisis Regresi Data Panel Model estimasi statistic panel pada dasarnya ada tiga jenis yaitu model Pooled Least Square (PLS), model Fixed Effect (FE) dan model Random Effect (RE). a. Pooled Least Square (PLS) Pendekatan paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil atau biasa sering disebut Pooled Least Square (PLS) yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool. Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled Least Squares Date: 06/12/17 Time: 10:42 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 TABEL 4.7 Pooled Least Square Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

65 C 365.0447 195.0609 1.87144 0.0635 ROE? -5.681548 5.741018-0.989641 0.3242 DER? 145.2604 82.86149 1.753051 0.082 EPS? 6.566889 0.352585 18.625 0 CR? 0.27388 0.49651 0.551611 0.5822 R-squared 0.735331 Mean dependent var 1364.333 Adjusted R-squared 0.727188 S.D. dependent var 1930.585 S.E. of regression 1008.372 Akaike info criterion 16.7064 Sum squared resid 1.32E+08 Schwarz criterion 16.814 Log likelihood -1122.682 Hannan-Quinn criter. 16.75012 F-statistic 90.29504 Durbin-Watson stat 1.068465 Prob(F-statistic) 0 hasil diolah menggunakan eviews 9 Nilai Perusahaan = 365,0447 5,681548 ROE + 145,2604 DER + 6,566889 EPS + 0,273880 CR t Statistic = (1,871440) ( 0,989641 ROE) (1,753051 DER) (18,62500 EPS) (0,551611 CR) F statistic = 90,29504 Prob (F statistic) = 0 b. Fixed Effect (FE) Model fixed effect atau Least Square Dummy Variabel atau sering disebut juga Covarians Model adalah model yang dapat digunakan dengan mempertimbangkan bahwa peubah-peubah yang dihilangkan

66 dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled Least Squares Date: 06/12/17 Time: 13:37 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 TABEL 4.8 Fixed Effect (FE) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 622.2615 261.7975 2.376881 0.0193 ROE? -3.696554 4.829006-0.76549 0.4457 DER? -190.4752 142.2524-1.338995 0.1835 EPS? 7.813211 0.886418 8.814362 0 CR? 0.040586 0.494682 0.082045 0.9348 Fixed Effects (Cross) ADHI--C 1142.344 ASRI--C -144.5204 BAPA--C -443.6009 BCIP--C 10.5408 BEST--C -377.2086 BIPP--C -540.0971 BKSL--C -466.488 CTRA--C 217.3807 DART--C -524.7923 DILD--C -147.4768 DUTI--C 1869.069 EMDE--C -424.472 GMTD--C -1766.545 JRPT--C 298.6363 KIJA--C -347.5627 LAMI--C -550.979 LPCK--C -1597.761 LPKR--C 120.6189

67 MDLN--C -417.8416 MTLA--C -339.7037 PLIN--C 2100.974 PTPP--C 1843.003 PWON--C -154.4768 RODA--C -178.5516 SMRA--C 425.2496 SSIA--C -292.941 WSKT--C 687.2028 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.890434 Mean dependent var 1364.333 Adjusted R-squared 0.858829 S.D. dependent var 1930.585 S.E. of regression 725.3746 Akaike info criterion 16.20963 Sum squared resid 54721506 Schwarz criterion 16.87677 Log likelihood -1063.15 Hannan-Quinn criter. 16.48073 F-statistic 28.17335 Durbin-Watson stat 2.711577 Prob(F-statistic) 0 hasil diolah menggunakan eviews 9 Nilai Perusahaan = 622,2615 3,696554 ROE 190,4752 DER + 7,813211 EPS + 0,040586 CR t Statistic = (2,376881) ( 0,765490 ROE) ( 1,338995 DER) (8,814362 EPS) (0,082045 CR) F statistic = 28,17335 Prob (F statistic) = 0

68 c. Random Effect (RE) Estimasi data panel metode ini tidak menggunakan variabel dummy seperti halnya menggunakan Fixed Effect, tetapi menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar perusahaan model Random Effect mengasumsikan bahwa setiap variabel mempunyai perbedaan intersep tetapi intersep tersebut bersifat random. TABEL 4.9 Random Effect (RE) Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/12/17 Time: 13:56 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 528.9256 243.2544 2.174372 0.0315 ROE? -4.293544 4.670402-0.919309 0.3596 DER? -35.83438 105.7357-0.338905 0.7352 EPS? 7.028007 0.520057 13.51391 0 CR? 0.136304 0.460594 0.295931 0.7678 Random Effects (Cross) ADHI--C 589.3319 ASRI--C -230.6033 BAPA--C -408.0876 BCIP--C -64.17236 BEST--C -273.5378 BIPP--C -430.6274 BKSL--C -395.2266 CTRA--C 185.602

69 DART--C -398.866 DILD--C -147.4813 DUTI--C 1798.376 EMDE--C -372.8597 GMTD--C -997.2071 JRPT--C 249.4548 KIJA--C -340.0847 LAMI--C -434.4447 LPCK--C -747.2596 LPKR--C 25.92175 MDLN--C -343.0003 MTLA--C -267.7061 PLIN--C 1777.95 PTPP--C 1204.384 PWON--C -174.4205 RODA--C -127.8255 SMRA--C 262.215 SSIA--C -254.5392 WSKT--C 314.7146 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 735.1089 0.5067 Idiosyncratic random 725.3746 0.4933 Weighted Statistics R-squared 0.584099 Mean dependent var 550.8201 Adjusted R-squared 0.571302 S.D. dependent var 1117.132 S.E. of regression 731.4425 Sum squared resid 69551054 F-statistic 45.64364 Durbin-Watson stat 2.050813 Prob(F-statistic) 0 Unweighted Statistics R-squared 0.722277 Mean dependent var 1364.333 Sum squared resid 1.39E+08 Durbin-Watson stat 1.028338

70 hasil diolah menggunakan eviews 9 Nilai Perusahaan = 528,9256 4,293544 ROE 35,83438 DER + 7,028007 EPS + 0,136304 CR t Statistic = (2,174372) ( 0,919309 ROE) ( 0,338905 DER) (13,51391 EPS) (0,295931 CR) F statistic = 45,64364 Prob (F statistic) = 0 3. Pemilihan Model Regresi Data Panel Untuk memilih salah satu model yang dianggap paling tepat dari tiga jenis model data panel, maka perlu dilakukan serangkaian uji, yaitu : a. Uji Chow Untuk menentukan suatu model statistic lebih tepat menggunakan metode PLS atau metode FE, digunakan uji chow. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas F-stat. apabila nilai F-stat lebih kecil dari alpha (α), maka metode yang lebih tepat menggunakan FE. Redundant Fixed Effects Tests Pool: JASA Test cross-section fixed effects TABEL 4.10 Uji Chow

71 Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.662449-26,104 0 Cross-section Chi-square 119.063625 26 0 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Panel Least Squares Date: 06/12/17 Time: 14:22 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 365.0447 195.0609 1.87144 0.0635 ROE? -5.681548 5.741018-0.989641 0.3242 DER? 145.2604 82.86149 1.753051 0.082 EPS? 6.566889 0.352585 18.625 0 CR? 0.27388 0.49651 0.551611 0.5822 R-squared 0.735331 Mean dependent var 1364.333 Adjusted R-squared 0.727188 S.D. dependent var 1930.585 S.E. of regression 1008.372 Akaike info criterion 16.7064 Sum squared resid 1.32E+08 Schwarz criterion 16.814 Log likelihood -1122.682 Hannan-Quinn criter. 16.75012 F-statistic 90.29504 Durbin-Watson stat 1.068465 Prob(F-statistic) 0 hasil diolah menggunakan eviews 9 Berdasarkan hasil uji diatas nilai F-stat 0,0000, maka dapat disimpulkan bahwa nilai F-stat < α (0,05) metode PLS tidak cocok digunakan pada penelitian ini, maka dilanjutkan dengan uji hausman.

72 b. Uji Hausman Untuk menentukan apakah model statistic penelitian lebih tepat menggunakan metode FE atau RE, maka dilanjutkan dengan Uji Hausman. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas F- stat. apabila nilai F-stat lebih kecil dari alpha (α), maka metode yang lebih tepat menggunakan FE. Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: JASA Test cross-section random effects TABEL 4.11 Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 6.184039 4 0.1858 Cross-section random effects test comparisons: Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. ROE? -3.696554-4.293544 1.506644 0.6267 DER? -190.475249-35.834382 9055.694508 0.1042 EPS? 7.813211 7.028007 0.515278 0.274 CR? 0.040586 0.136304 0.032563 0.5958 Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: HARGA_SAHAM? Method: Panel Least Squares Date: 06/12/17 Time: 19:17

73 Sample: 2012 2016 Included observations: 5 Cross-sections included: 27 Total pool (balanced) observations: 135 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 622.2615 261.7975 2.376881 0.0193 ROE? -3.696554 4.829006-0.76549 0.4457 DER? -190.4752 142.2524-1.338995 0.1835 EPS? 7.813211 0.886418 8.814362 0 CR? 0.040586 0.494682 0.082045 0.9348 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.890434 Mean dependent var 1364.333 Adjusted R-squared 0.858829 S.D. dependent var 1930.585 S.E. of regression 725.3746 Akaike info criterion 16.20963 Sum squared resid 54721506 Schwarz criterion 16.87677 Log likelihood -1063.15 Hannan-Quinn criter. 16.48073 F-statistic 28.17335 Durbin-Watson stat 2.711577 Prob(F-statistic) 0 hasil diolah menggunakan eviews 9 Dari tabel Uji Hausman diatas, dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai probabilitas Cross-section random 0,1858 dan nilai ini lebih besar dari α (0,05) yaitu 0,1858 > 0,05, sehingga random effect yang cocok untuk penelitian ini.

74 D. Pembahasan 1. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,3596 > 0,05 yang berarti ROE terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan koefisien regresi ROE bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa semakin besar profitabilitas (ROE) maka akan semakin tinggi harga saham. Return On Equity (ROE) adalah alat untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh modal sendiri yang tersedia di dalam perusahaan dengan melihat sampai seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan atas sejumlah investasi yang telah ditanamkan. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham dan minat para calon investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. ROE yang semakin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan semakin baik dan para pemegang saham akan mendapat keuntungan dari dividen yang diterimanya semakin meningkat. Dengan demikian akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Jika permintaan saham perusahaan semakin banyak, maka harga saham perusahaan akan meningkat pula. Hasil penelitian mendukung penelitian Suciyati (2011) dan penelitian Limento (2013) yang menemukan bahwa secara parsial ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

75 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,7352 < 0,05. Dengan demikian DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak memanfaatkan alokasi dana dari hutang untuk memaksimalkan kekayaan perusahaan. Artinya semakin tinggi perusahaan menggunakan hutang semakin tinggi pula harga saham perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori dari Sartono yang menyebutkan bahwa dimana apabila semua asumsi terpenuhi maka perusahaan akan semakin baik jika menggunakan hutang yang lebih besar karena akan menyebabkan pengurangan pajak yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal. Jika nilai pasar meningkat maka harga saham di pasar modal juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranggana (2012) dan penelitian Natarsyah (2000) yang menemukan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05 yang berarti EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan koefisien regresi yang bernilai positif berarti semakin tinggi EPS semakin tinggi juga harga sahamnya. Earning Per Share berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena Earning Per Share merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar

76 saham pemilik. Dengan memperhatikan EPS maka investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal. EPS dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan karena apabila pendapatan perusahaan tinggi maka EPS-nya juga akan semakin tinggi begitu pula sebaliknya. Hal ini mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh awalnya adalah pendapatan perusahaan. Semakin tinggi EPS, maka harga saham akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketertarikan investor terhadap EPS yang tinggi dan tentu saja permintaan akan saham tersebut akan meningkat, sehingga harga saham akan naik. Dengan EPS yang tinggi diharapkan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin rendah EPS, maka harga saham akan semakin turun. Hal ini disebabkan kurang tertariknya para investor dengan EPS yang rendah sehingga permintaan akan harga saham tersebut akan menurun dan menyebabkan harga saham akan turun karena EPS yang rendah berarti keuntungan yang diharapkan diterima rendah. Hasil penelitian ini sesuai dnegan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011), Kamillah (2012), Husaini (2012), Roro (2012) dan Menaje (2012) yang menyimpulkan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 4. Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham Hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,7678 > 0,05 yang berarti CR terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan koefisien regresi CR bernilai positif, dengan CR yang tinggi

77 menunjukkan bahwa aktiva lancar perusahaan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan kurang produktifnya perusahaan dalam memanfaatkan aktiva lancar yang ada. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roro (2012) dan Limento (2013) yang menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.