BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang didirikan oleh pemerintah Belanda dimulai sejak tahun 1912 namun kemudian tutup karena perang dunia 1. Pada tahun 1977 bursa buka kembali dan dikembangkan menjadi bursa yang modern dengan menerapkan Jakarta Automated Trading System. Pada tahun 2000 sistem perdagangan tanpa warkat mulai dipublikasikan di pasar modal Indonesia. Pada tahun 2002 BEJ mengaplikasikan perdagangan jarak jauh. Dan pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya dengan Bursa Efek Indonesia yang menjadi Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada web saham ok sampai dengan 2 Januari 2014, sebanyak 486 perusahaan telah terdaftar sebagai perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari 486 perusahaan yang telah terdaftar dapat dikategorikan ke dalam 3 (tiga) Sektor Utama, yaitu Sektor Utama (Industri Penghasil Bahan Baku/Industri Pengelola Sumber Daya Alam); Sektor Kedua (Industri Manufaktur); dan Sektor Ketiga (Industri Jasa). 69

2 70 Pada sektor industri jasa, terdapat 4 (empat) sektor, yaitu sektor properti, real estat dan konstruksi bangunan; sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi; sektor keuangan; dan sektor perdagangan, jasa dan investasi. Dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi terdiri dari 5 (lima) sub sektor, yaitu sub sektor energi; sub sektor jalan tol, pelabuhan, bandara & sejenisnya; sub sektor telekomunikasi; sub sektor transportasi; dan sub sektor konstruksi non bangunan. Sub sektor telekomunikasi pada industri jasa memiliki peranan penting dalam pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia dan didorong oleh pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), karena masyarakat Indonesia lebih mengikuti perkembangan arus informasi yang bertambah deras, sehingga dibutuhkan jasa telekomunikasi untuk mengakomodasi hal tersebut. Pada awalnya hanya terdaftar 3 (tiga) perusahaan, yaitu Indosat Tbk., Telekomunikasi Indonesia Tbk., dan Inovisi Infracom. Tbk. Pada tahun 2005 listing XL Axiata Tbk. (sebelumnya Excelcomindo Pratama Tbk.) dan pada tahun 2006 listing 2 (dua) perusahaan,bakrie Telecom Tbk. dan Smartfren Telecom Tbk. (sebelumnya Mobile-8 Telecom Tbk.). Berikut adalah nama perusahaan jasa sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria penelitian ini :

3 71 a. Bakrie Telecom Tbk. Bakrie Telecom Tbk. (IDX : BTEL) adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia, Wifone, Wimode dan BConnect. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia (Ratelindo), yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers Tbk. yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA). Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT. Bakrie Telecom, yang keudian bermigrasi ke CDMA 1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir tahun 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah Go-Public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Indonesia. Selam perjalanan usaha pada tahun 2014, BTEL dilaporkan terancam bangkrut karena hutang yang menggunung bahkan nominal hutangnya telah melampaui harga aset perusahaan. Untuk melakukan hal ini, BTEL berusaha membayar seluruh hutangnya satu per satu

4 72 bahkan hingga memberhentikan 24 persen total karyawannya dengan alasan penghematan biaya operasional. b. XL Axiata Tbk. XL Axiata Tbk. (IDX : EXCL), (sebelumnya bernama PT. Excelcomindo Pratama Tbk.) atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Pada 16 November 2009, RUPSLB XL menetapkan perubahan nama perusahaan dari PT. Excelcomindo Pratama Tbk. menjadi PT. XL Axiata Tbk. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. c. Smartfren Telecom Tbk. Smartfren (PT. Smartfren Telecom Tbk., pernah dikenal sebagai Smart (PT. Smart Telecom Tbk.) dan Fren (Pt. Mobile-8 Telecom Tbk.)) (IDX : FREN) adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA dan 4G yang menggunakan teknologi EV- DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) untuk CDMA dan 4G LTE Advanced yang merupakan pengembangan lanjutn dari 4G.

5 73 PT. Smartfren Telecom Tbk., pada awalnya bernama PT. Smart Telecom Tbk. dan PT. Mobile-8 Telecom Tbk. sebelum bulan April PT. Mobile-8 Telecom Tbk. awalnya dimiliki oleh PT. Global Mediacom Tbk. Namun akibat krisis finansial dan penurunan jumlah produk, maka perusahaan ini diakuisisi oleh Sinar Mas Group dengan menggunakan nama PT. Smart Telecom Tbk. pada bulan November Pada 19 Agustus 2015, Smartfren meluncurkan produknya yang bernama Smartfren 4G LTE-Advance dan menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi 4G LTE Advanced (atau yang dikenal sebagai 4.5G dengan kecepatan mengunduh hingga 300 Mbps. d. Indosat Tbk. Indosat Ooredoo (lengkapnya PT. Indosat Tbk., sebelumnya bernama Indosat) (IDX : ISAT) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran telekomunikasi untuk pengguna telepon gengam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix Ooredoo, Mentari Ooredoo dan IM3 Ooredoo, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran telekomunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialling). Indosat ooredoo juga menyediakan

6 74 layanan multimedia, internet dan komunikasi data (MIDI = Multimedia, Internet&Data, Communication Services). Pada tahun 2011 Indosat Ooredoo menguasai 21% pangsa pasar. Pada tahun 2013, Indosat Ooredoo memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telepon gengam. Pada tahun tahun 2015 Indosat Ooredoo mengalami kenaikan jumlah pelanggan sebesar 68,5 juta pelanggan dengan presentasi naik 24,7% dibandingkan periode tahun 2014 sebesar 54,9 juta pengguna. Pada Febuari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoodan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau di bawah kendalinya yang berada di timur tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau Dua tahun kemudian, pada 19 November 2015 Indosat akhirnya mengubah identitas dan logonga dengan nama Indosat Ooredoo. e. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja (IDX : TLKM) adalah perusahaan informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan

7 75 jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,56%) dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor daalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari data yang digunakan. Tabel dibawah ini menunjukan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang ada pada pemodelan data panel penelitian skripsi ini. Variabel-variabel penelitian tersebut diinterpretasikan dalam nilai mean, medium, maximum, minimum dan probalility. Hasil statistik deskriptif perusahaan sub sektor telekomunikasi yang sesuai dengan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif Data Penelitian RETURN_ BIAYA_MODAL BIAYA_MODAL PERTUMBUHAN ROIC SAHAM _HUTANG _SAHAM _INVC Mean Median Maximum Minimum Std. Dev Probability Observations

8 76 Berdasarkan tabel 4. diatas, dapat diketahui juga gambaran dari variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut : 1. Return Saham Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Return Saham mempunyai nilai minimum sebesar -0,807692; nilai maksimum sebesar 1,746114; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,094719; nilai standar deviasi sebesar 0, dan nilai probabilitas sebesar 0, Return On Invested Capital (ROIC) Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Return On Invested Capital (ROIC) mempunyai nilai minimum sebesar 0,040185; nilai maksimum sebesar 0,984206; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,764354; nilai standar deviasi sebesar 0, dan nilai probabilitas sebesar 0, Biaya Modal Hutang Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Biaya Modal Hutang mempunyai nilai minimum sebesar -0,306892; nilai maksimum sebesar - 0,002571; nilai rata-rata (mean) sebesar -0,031495; nilai standar deviasi sebesar 0, dan nilai probabilitas sebesar 0, Biaya Modal Saham Berdasarkna pengujian statistik deskriptif, Biaya Modal Saham mempunyai nilai minimum sebesar -0,390597; nilai maksimum sebesar 0,047797; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,002806; nilai standar deviasi sebesar 0, dan nilai probabilitas sebesar 0,

9 77 5. Pertumbuhan Invested Capital Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Pertumbuhan Invested Capital mempunyai nilai minimum sebesar -4,195062, nilai maksimum sebesar 2,818656, nilai rata-rata (mean) sebesar -0,030255; nilai standar deviasi sebesar 0, dan nilai probabilitas sebesar 0, C. Hasil Uji Kelayakan Data 1. Hasil Uji Stasioneritas Untuk emngetahui apakah data time series yang digunakan stasioner atau tidak stasioner, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan uji akar unit (unit roots test). Uji akar unit dilakukan dengan menggunakan metode Augmented Dicky-Fuller (ADF) dan Philip-Peron (PP) dengan hipotesa sebagai berikut : H 0 : Terdapat unit root (data bersifat tidak stasioner) H a : Tidak terdapat unit root (data bersifat stasioner) Stasioneritas dapat dilihat dari nilai probabilitas yang ditunjukkan hasil pengujian. Nilai probabilitas biasanya tergantung pada α, nilai α yang dipakai adalah 5%. Bila lebih kecil dari α, maka data yang digunakan adalah stasioner. Berikut adalah pengujian stasioner variabel-variabel dalam penelitian ini :

10 78 a. Stasioner Return Saham Tabel 4.2. Uji Stasioner Return Saham (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: RETURN_SAHAM Date: 01/01/17 Time: 22:17 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Return Saham berdasarkan metode Augmented Dickey- Fuller (ADF) sebesar 0,0005 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0000 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Return Saham bersifat stasioner.

11 79 b. Stasioner Return On Invested Capital (ROIC) Tabel 4.3. Uji Stasioner Return On Invested Capital (ROIC) (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: ROIC Date: 01/01/17 Time: 22:18 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Return On Invested Capital (ROIC) berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0026 dan metode Philip- Peron (PP) sebesar 0,0002 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Return On Invested Capital (ROIC) bersifat stasioner.

12 80 c. Stasioner Biaya Modal Hutang Tabel 4.4. Uji Stasioner Biaya Modal Hutang (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: BIAYA_MODAL_HUTANG Date: 01/01/17 Time: 22:19 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Hutang setelah di 1st differentkan, hasil dari metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0008 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0008 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Hutang bersifat stasioner.

13 81 d. Stasioner Biaya Modal Saham Tabel 4.5. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: BIAYA_MODAL_SAHAM Date: 01/01/17 Time: 22:19 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.7. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,3170 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,1896 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 1st different.

14 82 Tabel 4.6. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in 1st different) Panel unit root test: Summary Series: D(BIAYA_MODAL_SAHAM) Date: 01/01/17 Time: 22:21 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.8. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0958 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0334 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 2nd different.

15 83 Tabel 4.7. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in 2nd different) Panel unit root test: Summary Series: D(BIAYA_MODAL_SAHAM,2) Date: 01/01/17 Time: 22:22 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0076 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0062 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat stasioner.

16 84 e. Stasioner Pertumbuhan Invested Capital Tabel 4.8. Uji Stasioner Pertumbuhan Invested Capital (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: PERTUMBUHAN_INVC Date: 01/01/17 Time: 22:23 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Pertumbuhan Invested Capital berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,3608 dan metode Philip- Peron (PP) sebesar 0,3516 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Pertumbuhan Invested Capital bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 1st different.

17 85 Tabel 4.9. Uji Stasioner Pertumbuhan Invested Capital (Unit Root in 1st different) Panel unit root test: Summary Series: D(PERTUMBUHAN_INVC) Date: 01/01/17 Time: 22:24 Sample: Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Cross- Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat ADF - Fisher Chi-square PP - Fisher Chi-square ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Berdasarkan tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Pertumbuhan Invested Capital berdasarkan metode Augmented Dickey- Fuller (ADF) sebesar 0,0362 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0088 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H 0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Pertumbuhan Invested Capital bersifat stasioner. D. Hasil Uji Regresi Data Panel Pemodelan dalam menggunakan teknik regresi panel data dapat menggunakan tiga pendekatan alternativ metode dalam pengolahannya. Pendekatan-pendekatan tersebut ialah : Common Effect (CE), Fixed Effect

18 86 (FE) dan Random Effect (RE). Berikut ini merupakan aplikasi dari model yang diterapkan dalam penelitian ini untuk menentukan model mana yang terbaik. 1. Hasil Uji Metode Common Effect (Pooled Least Square) Tabel Metode Common Effect (Pooled Least Square) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Berdasarkan hasil tabel model common effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut :

19 87 Return Saham = 0, , ROIC t-hitung = 0, ,1644 7, ,7667 1, Prob. t-hit = 0,3238 0, ,0794 0,0495 F-statistic = 29,9016 Prob(F-stat) = 0 + 0, Biaya Modal Hutang Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001, nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000, nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0794, dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0495. Karena nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima, dan dapai disimpulkan bahwa Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan variabel Biaya Modal Saham > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa H 0 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Hasil dari uji Common Effect dengan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2, dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dl = 1,1426 dan du = 1,7386. Karena DW terletak di antara du dan (4 du) = 1,7386 < 2, < 2,2614 dapat disimpulkan - 0, Biaya Modal Saham + 0, Pertumbuhan INVC

20 88 bahwa H 0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji. 2. Hasil Uji Metode Fixed Effect (FE) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:18 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Tabel Metode Fixed Effect (FE) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC Fixed Effects (Cross) _TLKM--C _EXCL--C _FREN--C _ISAT--C _BTEL--C Cross-section fixed (dummy variables) Effects Specification R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Berdasarkan hasil tabel model fixed effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut :

21 89 0, Return Saham = 0, , ROIC + Biaya Modal Hutang Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001, nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000, nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0837 dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0528. Maka, nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05 sedangkan Biaya Modal Saham > 0,05. Berikut ini adalah haisl persamaan setiap perusahaan : a. RS TLKM = 0, , , ROIC TLKM + 0, BMH TLKM 0, BMS TLKM + - 0, Biaya Modal Saham + 0, Pertumbuhan INVC t-hitung = 0, ,1065 7, ,7421 1, Prob. t-hit = 0,3306 0, ,0837 0,0528 F-statistic = 14,5384 Prob(F-stat) = 0 0, Pertumbuhan_INVC TLKM b. RS EXCL = 0, , , ROIC EXCL + 0, BMH EXCL 0, BMS EXCL + 0, Pertumbuhan_INVC EXCL c. RS FREN = 0, , , ROIC FREN + 0, BMH FREN 0, BMS FREN + 0, Pertumbuhan_INVC FREN

22 90 d. RS ISAT = 0, , , ROIC ISAT + 0, BMH ISAT 0, BMS ISAT + 0, Pertumbuhan_INVC ISAT e. RS BTEL = 0, , , ROIC BTEL + 0, BMH BTEL 0, BMS BTEL + 0, Pertumbuhan_INVC BTEL Hasil dari uji Fixed Effect dengan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2, dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dl = 1,1426 dan du = 1,7386. Karena DW terletak di antara du dan (4 du) = 1,7386 < 2, < 2,2614 dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji.

23 91 3. Hasil Uji Random Effect (RE) Tabel Metode Random Effect (RE) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 01/01/17 Time: 21:18 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC Random Effects (Cross) _TLKM--C _EXCL--C _FREN--C _ISAT--C _BTEL--C Effects Specification S.D. Rho Cross-section random Idiosyncratic random Weighted Statistics R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Sum squared resid F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Unweighted Statistics R-squared Mean dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat Sumber : Hasil Output Eviews 8.1.

24 92 Berdasarkan hasil tabel model random effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut : Return Saham = 0, , ROIC + 0, Biaya Modal Hutang - 0, Biaya Modal Saham + 0, Pertumbuhan INVC t-hitung = 0, ,1065 7, ,7421 1, Prob. t-hit = 0,3306 0, ,0836 0,0527 F-statistic = 29,9016 Prob(F-stat) = 0 Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001; nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000; nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0836 dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0527. Maka, nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05; sedangkan nilai probabilitas Biaya Modal Saham > 0,05. Berikut ini adalah haisl persamaan setiap perusahaan : a. RS TLKM = 0, , , ROIC TLKM + 0, BMH TLKM 0, BMS TLKM + 0, Pertumbuhan_INVC TLKM b. RS EXCL = 0, , , ROIC EXCL + 0, BMH EXCL 0, BMS EXCL + 0, Pertumbuhan_INVC EXCL

25 93 c. RS FREN = 0, , , ROIC FREN + 0, BMH FREN 0, BMS FREN + 0, Pertumbuhan_INVC FREN d. RS ISAT = 0, , , ROIC ISAT + 0, BMH ISAT 0, BMS ISAT + 0, Pertumbuhan_INVC ISAT e. RS BTEL = 0, , , ROIC BTEL + 0, BMH BTEL 0, BMS BTEL + 0, Pertumbuhan_INVC BTEL Hasil dari uji Random Effect dengan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2, dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dl = 1,1426 dan du = 1,7386. Karena DW terletak di antara du dan (4 du) = 1,7386 < 2, < 2,2614 dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji.

26 94 E. Hasil Uji Pemilihan Model 1. Hasil Uji Chow Hipotesis yang dibentuk dalam uji chow ini adalah sebagai berikut : H 0 : Common Effect Model H a : Fixed Effect Model H 0 ditolak jika probability lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H 0 diterima jika probability lebih besar dari nilai a. Nilai a yang yang digunakan sebesar 5%. Berikut adalah hasil pengujian chow test menggunakan eviews : Redundant Fixed Effects Tests Pool: FIXED Test cross-section fixed effects Tabel Uji Chow Test Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F (4,141) Cross-section Chi-square Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Dari hasil chow test tersebut, diperoleh hasil probabilitas pada crosssection F sebesar 1,0000 yang artinya nilai ini lebih dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Nilai probabilitas > 0,05 berarti H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model Common Effect (CE) yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini.

27 95 2. Hasil Pemilihan Model Tabel Model Common Effect Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Berdasarkan pemilihan model diatas, dapat ditetapkan bahwa model yang terbaik digunakan dalam peelitian adalah metode Common Effect, karena dalam uji chow terlihat bahwa nilai profitabilitas > 0,05 berarti H 0 diterima. Hal ini dibuktikan juga dengan melihat nilai Durbin-Watson stat sebesar 2, yang menunjukkan bahwa data tidak mengalami autokorelasi, nilai Prob F-Hitung sebesar 0, dan R-Squared sebesar 0, menunjukkan bahwa mempunyai kontribusi sebesar 45,2016% terhadap Return Saham, dan sisanya 54,7984% karena faktor lain. Dengan demikian, variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Perubahan Invested Capital berpengaruh signifikan terhadap

28 96 Return Saham, sedangkan Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari hasil di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Return Saham = 0, , ROIC + 0, Biaya Modal Hutang - 0, Biaya Modal Saham + 0, Pertumbuhan INVC F. Hasil Uji Hipotesis 1. Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel dependen yaitu harga saham dengan variabelvariabel independen yaitu Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini menggunakan uji t parsial dan hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1. H01 : Tidak terdapat pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) secara partial terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha1 : Terdapat pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) secara partial terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. H02 : Tidak terdapat pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

29 97 Ha2 : Terdapat pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. H03 : Tidak terdapat pengaruh Biaya Modal Saham terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha3 : Terdapat pengaruh Biaya Modal Saham terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 4. H04 : Tidak terdapat pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha4 : Terdapat pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dari hasil pengujian statistik analisis regresi data panel menggunakan software Eviews 8.1, diperoleh hasil Common Effect (CE) sebagai model yang baik digunakan. Adapun model Common Effect (CE) adalah sebagai berikut :

30 98 Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Tabel Uji t Model Common Effect Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel, hasil pengujian hipotesis dapat dimaknai sebagai berikut : 1. Pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) terhadap Return Saham H 01 : β 1 = 0 ROIC (Return On Invested Capital) tidak berpengaruh negatif terhadap Return Saham. H a1 : β 1 0 ROIC (Return On Invested Capital) berpengaruh negatif terhadap Return Saham.

31 99 Tabel 4.16 Uji t Statistik Return On Invested Capital (ROIC) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROIC Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α = 0,05 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan degree of freedom (df) = n k 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2, Berdasarkan tabel dapat diperoleh hasil estimasi variabel ROIC (Return On Invested Capital), nilai t-statistic sebesar -4, Dalam uji statistik t, variabel ROIC (Return On Invested Capital) mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (-4, < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0001. Nilai probabilitas variabel ROIC (Return In Invested Capital) lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,0001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ROIC (Return On Invested Capital) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode

32 Pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap Return Saham H 02 : β 2 = 0 Biaya Modal Hutang tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. H a2 : β 2 0 Biaya Modal Hutang berpengaruh positif terhadap Return Saham. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Tabel Uji t Statistik Biaya Modal Hutang Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C BIAYA_MODAL_HUTANG Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α = 0,05 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan degree of freedom (df) = n k 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2, Berdasarkan tabel dapat diperoleh hasil estimasi variabel Biaya Modal Hutang, nilai t-statistic sebesar 7, Dalam uji statistik t, variabel Biaya Modal Hutang mempunyai thitung lebih besar dari t tabel (7, > 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,0001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal 2

33 101 Hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode Pegaruh Biaya Modal Saham terhadap Return Saham H 03 : β 3 = 0 Biaya Modal Saham tidak berpengaruh negatif terhadap Return Saham. H a3 : β 3 0 Biaya Modal Saham berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Tabel Uji t Statistik Biaya Modal Saham Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C BIAYA_MODAL_SAHAM Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α = 0,05 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan degree of freedom (df) = n k 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2, Berdasarkan tabel dapat diperoleh hasil estimasi variabel Biaya Modal Saham, nilai t-statistic sebesar -1, Dalam uji 2

34 102 statistik t, variabel Biaya Modal Saham mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (-1, < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0794. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,0794 > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode Pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap Return Saham H 04 : β 4 = 0 Pertumbuhan Invested Capital tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. H a4 : β 4 0 Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif terhadap Return Saham. Tabel Uji t Statistik Pertumbuhan Invested Capital Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C PERTUMBUHAN_INVC Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α = 0,05 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan degree of freedom (df) = n k 1. Sehingga diketahui derajat 2

35 103 kebebasannya yaitu (df) = = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2, Berdasarkan tabel dapat diperoleh hasil estimasi variabel Pertumbuhan Invested Capital, nilai t-statistic sebesar 1, Dalam uji statistik t, variabel Pertumbuhan Invested Capital mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (1, < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0495. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,0495 > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode Secara Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital secara bersama-sama terhadap Return Saham dengan melihat nilai signifikansi F dengan α yang ditetapkan 5% atau 0,05. Hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β i = 0 Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham.

36 104 H a : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β i 0 Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham, dan Pertumbuhan Invested Capital bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham. Tabel 4.20 Uji F Statistik R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sember : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel Fhitung dicari pada tingkat keyakinan α = 5% atau 0,05 dan derajat bebas (degree of freedom/df) = (k 1) dan (n k), dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel bebas. Sehingga diketahui derajat bebas (degree of freedom/df) = (5 1 = 4) dan (30 4 = 26) maka Fkritis dari tabel distribusi adalah 2,74. Berdasarkan tabel 4.20 dapat diperoleh hasil F-statistic sebesar 29, Dalam uji F, variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital mempunyai Fhitung lebih besar dari Ftabel (29,28079 > 2,74) dengan nilai probabilitas F-statistic sebesar 0, Nilai probabilitas F-statistic lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0, < 0,005). Dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya

37 105 Modal Saham, dan Pertumbuhan Invested Capital secara simultan dan signifikan mempengaruhi Return Saham. G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) terhadap Return Saham Berdasarkan hasil penelitian, Return On Invested Capital (ROIC) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Return On Invested Capital (ROIC) maka semakin rendah return saham yang diperoleh. Return On Invested Capital (ROIC) merupakan rasio tingkat pengembalian hasil yang berasal dari NOPAT (EBIT (1 - Taxes) dengan Invested Capital. Dimana, Invested Capital berasal dari total hutang dan total ekuitas dengan hutang jangka panjang. Secara teori, hubungan negatif antara Return On Invested Capital dengan Return Saham dapat dijelaskan bahwa kenaikan laba yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar keuntungan kepada pemegang saham berupa dividen, melainkan diinvestasikan kembali kepada perusahaan berupa laba ditahan. Kemungkinan laba yang diperoleh diinvestasikan kembali ke perusahaan berupa laba ditahan digunakan untuk mendanai hutang jangka panjang, menyebabkan invested capital mengalami penurunan. Oleh karena pembayaran dividen kepada pemegang saham sangat kecil, maka

38 106 kemungkinan mengakibatkan turunnya minat investor untuk membeli saham perusahaan dan menjadikan harga sahamnya menurun. 2. Pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap Return Saham Biaya modal hutang merupakan tingkat suku bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman dari pihak lain. Berdasarkan hasil penelitian, Biaya Modal Hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hal ini menunjukan bahwa kemungkinan besar kecilnya tingkat suku bunga yang dibayarkan perusahaan tidak mempengaruhi proporsi hutang yang dipinjamkan kepada perusahaan dan tingkat pajak yang diperoleh perusahaan akibat adanya hutang tersebut. Sehingga investor tidak memperhatikan besar tingkat bunga yang dibayarkan perusahaan tersebut dan menyebabkan tidak ada hubungan antara biaya modal hutang dengan return saham. 3. Pengaruh Biaya Modal Saham terhadap Return Saham Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Berdasarkan hasil penelitian, Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hal ini menunjukan bahwa

39 107 kemungkinan investor cenderung tidak memperhatikan besar kecilnya proporsi ekuitas dengan biaya ekuitas, sehingga tidak ada hubungan antara biaya modal ekuitas dengan return saham. 4. Pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap Return Saham Berdasarkan hasil penelitian, Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pertumbuhan Invested Capital maka semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Secara teori, hubungan positif antara Pertumbuhan Invested Capital dengan Return Saham dapat dijelaskan bahwa kenaikan laba yang diperoleh digunakan untuk membayar keuntungan kepada pemegang saham berupa dividen dan diinvestasikan kembali kepada perusahaan berupa laba ditahan. Kemungkinan sebagian laba yang diperoleh diinvestasikan kembali ke perusahaan berupa laba ditahan digunakan untuk mendanai hutang lancar, sehingga menyebabkan invested capital mengalami kenaikan. Hal itu kemungkinan mengakibatkan kenaikan minat investor untuk membeli saham perusahaan dan menjadikan harga sahamnya meningkat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan usaha semakin ketat dan terbuka menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri property & real estate dan konstruksi bangunan pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Penelitian

Lampiran 1. Sampel Penelitian Lampiran 1. Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Total industri food and beverage yang 16 terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2012 2 Tidak mempublikasikan data mengenai 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Data Penelitian Kota/Kab Tahun PDRB INV LBR Bogor 2009 1273760 110108 111101 2010 1335090 1382859 268543 2011 1439103 23266318 268543 2012 1527428 23266318 268543 2013 1628110 23272174

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder 4.1 Deskripsi Data Penelitian BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu website resmi badan pusat statistik dan badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

Brealey, Myers, & Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Brealey, Myers, & Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga. 76 DAFTAR PUSTAKA Anwaar Maryam. (2016). Impact of Firms Performance on Stock Returns (Evidence from Listed Companies of FTSE-100 Index London, UK). Global Journal of Management and Business Research:

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hasibuan, Malayu. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Keenam. Jakarta : Bumi Aksara Husnan, Suad & Enny P. (2012).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. 106 DAFTAR PUSTAKA Abied Luthfi Safitri.2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) PT. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) adalah perusahaan operator telekomunikasi yang menyelenggarakan kasa fixed wireless access

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Gitman, Lawrence J Principles of Managerial Finance, seventeeth edition. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company

DAFTAR PUSTAKA. Gitman, Lawrence J Principles of Managerial Finance, seventeeth edition. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company 124 DAFTAR PUSTAKA Arthur J. Keown, David F. Scott, Jr John D. Martin, J. William Petty. 2005. Dasar Dasar Manajemen Keuangan (Edisi Satu). Penerbit Salemba Empat : Jakarta Gitman, Lawrence J. 2006. Principles

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( 2010-2015 ) JURNAL Oleh : Nama : Faza Ibnu Redha No. Mahasiswa : 13313262 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan IPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bagian dari penelitian ini akan menguji permodelan dengan panel data, pengujian asumsinya, serta pembahasan analisis atas hasil dari regresi panel data tersebut. 4.1

Lebih terperinci

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015) THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2008-2012, maka diperoleh kesimpulan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi

Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi LAMPIRAN 148 Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi Model: ln Y it = αln K it + β 1 ln BH it + β 2 ln DAU it + β 3 ln DAK it + γ 1 ln PD it + γ 2 ln RD it + γ

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) Dependent Variable: BD? Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 01/01/11 Time: 05:56 Sample: 2010 2013 Included observations:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Tabel dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh DAU dan PAD tahun lalu terhadap Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara tahun 2006 2008. Alat analisis

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI. DAFTAR PUSTAKA A.A.Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Ldr Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar Di Bei. Ahmad Buyung Nusantara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 14 perusahaan makanan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di provinsi Kalimantan Timur tahun 2002-2013, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan 156 Halaman ini sengaja dikosongkan 157 Lampiran 1 Hasil pengujian antara fixed effect dengan random effect (Uji Hausman) untuk model peran pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia, tahun 2007-2010.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

PENGARUH STRUKTUR EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENGARUH STRUKTUR EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Oleh : Vebryna Permatasari Rantung Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia vebrynarantung@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. . LAMPIRAN 80 Lampiran 1 Hasil Estimasi Untuk Model usia SD Pooled least Square Dependent Variable: LOG(SKUL_SD01) Method: Panel Least Squares LOG(BOS_SD) 0.829950 0.065559 12.65954 0.0000 LOG(J_RIIL_DIKDAS)

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP KINERJA PERBANKAN (STUDI PADA BANK YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat adalah variabel angka melek huruf (AMH), rata-rata

Lebih terperinci

48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia dimulai dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 desember 1912, dengan bantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan rumah tangga yang secara berturut-turut pada periode tahun 1981

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun (dalam jutaan rupiah)

Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun (dalam jutaan rupiah) Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Tahun 2010-2013 (dalam jutaan rupiah) Kabupaten/Kota Tahun 2010 2011 2012 2013 Kab. Asahan 669516 803227 837686 1038246 Kab. Dairi 445652

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2012 2011 2010 1. Bakrie

Lebih terperinci

DATA PANEL Pengertian Data Panel

DATA PANEL Pengertian Data Panel Bahan Ajar Data Panel AGUS TRI BASUKI DATA PANEL 11.1 Pengertian Data Panel Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section. Menurut Agus Widarjono (2009)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Data Pada bagian ini, peneliti menerapkan prosedur input data sesuai yang dijelaskan pada metodologi penelitian. Pada penerapan proses input data tersebut peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana dan data yang digunakan adalah data sekunder. Obyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN Ary Satria Pamungkas Universitas Tarumanagara, Jakarta, aryp@fe.untar.ac.id ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kabupaten/kota di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada 5 BPR dan 5

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kabupaten/kota di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada 5 BPR dan 5 Total Aset BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV Analisis Data dan Pembahasan A. Deskripsi Penelitian Provinsi Jawa Timur memiliki 325 BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dan 29 BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Evaluasi Model 5.1.1. Tahap Evaluasi Pemilihan Model Estimasi model, untuk mengetahui pengaruh belanja pemerintah daerah per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset industri perbankan yang terdaftar di bank Indonesia, selama

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan jasa telekomunikasi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas. 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Dalam perdagangan internasional kegiatan mengimpor barang dari suatu Negara ke Negara lain yang dilakukan para importir tidak mungkin membayarnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko Mesir Afrika Selatan Turki 198 14751.87 6487.26 68232.337

Lebih terperinci

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. LAMPIRAN 14 Lampiran 1 Hasil pendugaan model gabungan dengan Y sebagai peubah respon dan X1, X2, dan Method: Panel Least Squares Date: 07/20/11 Time: 07:10 C 5.286955 2.285536 2.313223 0.0231 X1-0.115117

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak 2 PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sri Rahmawati 1, Heldy

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji,Tjipto dan Hendry,M.Fakhruddin Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya jawab.. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji,Tjipto dan Hendry,M.Fakhruddin Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya jawab.. Jakarta: Salemba Empat. 113 DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z, 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta. Baltagi, B. H. 2008. Econometrics (4th ed). Verlag Berlin Heidelberg: Springer. Brigham, F. Eugene

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Amanda, Astrid dan DKK. 2012. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share Dan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) THE EFFECT OF EARNING PER SHARE,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memilih perushaan yang terdaftar di LQ45 selama 5 tahun berturut-turut,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : 58 Lampiran 1. Metodologi Penelitian Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : Y it = α + β 1 X 1 it + β 2 X 2 it + ε it di mana: i menyatakan individual ke

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci