BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

KELAS MICRO TEACHING

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Uwie, Kecamatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang pengaruh gaya pada gerak benda melalui metode Discovery.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengamati langsung keadaan sarana dan prasarana

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini terbagi atas 3 bagian sebagaimana berikut:

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas dan menjadi mitra (supervisor) adalah guru. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK).dan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus satu kali pertemuan. Penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal dalam penelitian. 1.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini diadakan dalam 2 siklus sebelum melaksanakan siklus I maka diadakan observasi awal yang dilaksanakan pada hari kamis 14 November dari jam (07.15-08.25). Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dua kali pertemuan,sedangkan pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, dari jam 07.15-08.25, sedangkan silkus pertemuan 1 dilaksanakan pada hari kamis,15 November 2012, dari jam 07.15-08.25. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Observasi awal dalam pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh peneliti.

Berdasarkan pengamatan pada observasi awal yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar observasi awal sebagaimana tercantum guru belum memenuhi target yang diharapkan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data yang diuraikan sebagai berikut, dari 20 orang siswa dapat dilihat dari aspek pelafalan yang mampu 5 orang atau 25%, dan aspek intonasi 5 atau 25%, selanjutnya pada aspek ketepatan dalam menggunakan tanda baca terdapat 5 orang atau 25%. Terlihat bahwa aspek rata-rata pada onservasi awal ini menunjukan ketiga aspek dalam pembelajaran tidak menggalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi awal, maka peneliti ingin meningkatkan keterampilan membaca teks melalui pendekatan kontekstual. 4.1.3 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus 1 a. Tahap Persiapan Setelah ditetapkan untuk menerapkan pendekatan kontekstual melalui pembelajaran membaca pada siswa kelas V SDN 10 tenilo kota barat kota gorontalo. setelah peneliti berkonsultasi dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Perencanaan ini dilakukan dalam 2 siklus. dalam pembelajaran pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan serta analisis data dan refleksi. Pada tahap ini, peneliti membuat persiapan / perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pembelajan sebagai berikut :

a. Menetapkan waktu pelaksanaan b. Semua aspek yang menjadi indikator dari keterampilan membaca c. Proses pembelajaran yang menerapakan pendekatan kontekstual d. Alat pengumpulan data yang disiapkan e. Lembar observasi tentang kegiatan aktifitas pembelajaran f. Lembar observasi tentang keterampilan membaca dengan berbagai aspeknya g. Bukti fisik pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil siklus I pada pertemuan pertama yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah berupa membaca teks percakapan.diperoleh data yang diuraikan pada table dibawah ini: Tabel : II Hasil Pengamatan Keterampilan Membaca Pada Siklus 1 No Aspek yang diamati Kriteria Mampu % Tidak Mampu % 1. Pelafalan 6 orang 30 14 orang 75 2. Intonasi 9 orang 45 10 orang 50 3. Ketapatan menggunakan tanda baca 9 orang 45 9 orang 50 Rumus : x X 100% Keterangan : X = Nilai Persentase x = Jumlah siswa yang mampu/tidak mampu Dari tabel II tersebut dapat terlihat bahwa aspek pelafalan dari 20 siswa hanya terdapat 6 orang siswa atau 30% yang mampu,14 orang siswa atau 75% yang tidak mampu. Selanjutnya pada aspek intonasi dari 20 siswa terdapat 9 orang siswa atau 45% yang mampu, 10 orang siswa atau 50%. Tidak mampu. Berikutnya pada

aspek ketepatan dalam mengunakan tanda baca dari 20 siswa terdapat 9 orang siswa atau 45% yang mampu, 9 orang siswa atau 50% tidak mampu. Pengamatan pada siklus I yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar sebagaimana tercantum pada tabel II tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum memenuhi target yang diharapkan. a. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran.kegiatan observasi ini dilakukan kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu melakukan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. b. Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari prapembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel III. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Proses Pembelajaran Siklus 1 NO ASPEK YANG DIAMATI Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) F. Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III. PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah 20 21 Prosentase (%) 83% 87% Keterangan: P1 : Pengamat 1 P2 : Pengamat 2

Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk guru mitra terdapat 15 aspek atau 62% yang dilakukan sementara 9 aspek atau 38% tidak muncul saat pembelajaran. Untuk peneliti dari 24 aspek yang dinilai terdapat 17 aspek atau 71% yang muncul dan 7 aspek atau 34% yang tidak dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran ini masih perlu dilanjutkan pada siklus 2. Aspek-aspek yang kurang pada guru mitra antara lain : (1) melakukan kegiatan apersepsi, (2) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, (3) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (4) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (5) Menggunakan media secara efektif dan efisien, (6) Menghasilkan pesan yang menarik, (7) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, (8) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, (9) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan. Aspek yang kurang dari peneliti sesuai penilaian guru mitra (P2) antara lain: (1) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (2) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (3) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (5) Menghasilkan pesan yang menarik, (6) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, (7) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

c. Hasil Analisis Belajar pada Siklus I Disamping melakukan observasi, peneliti juga melakukan evaluasi untuk mengetahui efek pelaksanaan tindakan, dengan melihat proses pada saat pembelajaran berlangsung dalam hal ini proses membaca teks melalui pendek dengan menerapkan pendekatan kontektual. d. Tahap Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam membaca teks belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Dari kolaborasi yang dilakukan, untuk guru mitra terdapat 8 aspek dari 24 aspek kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan prosentase 38% dan untuk peneliti terdapat 7 aspek yang belum dilaksanakan dengan prosentase 34% sedangkan untuk aspek kegiatan siswa ada 3 aspek berada dalam kriteria cukup dan 2 aspek dengan kriteria kurang. Hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran membaca teks baik dalam kegiatan peneliti maupun kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran antara lain: 1. Siswa belum mampu dalam pengucapan lafal dan intonasi 2. Siswa belum memahami tanda-tanda baca dalam teks Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirasa perlu untuk melaksanakan pembelajaran siklus II.

1.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I diantisipasi pada siklus II. Pada siklus II diupayakan untuk memecahkan kendala yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru mitra selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran siklus II peneliti merencanakan kembali pembelajaran agar tercapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I. Mengacu pada hasil observasi pada pembelajaran siklus I, maka aspek-aspek yang direncanakan untuk diperbaiki adalah: 1. Guru memberi media gambar pada siswa dan siswa memperhatikan dan menyimak model dari media gambar tentang membaca percakapan dengan lafal dan intonasi yang tepat. (menggunakan metode pembelajaran permodelan) 2. Setiap kelompok mengungkapkan apa yang telah mereka simak kemudian 3. Guru memangil 2 orang teman sebangu untuk membacakan teks percakapan tersebut Setiap kelompok membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat di tempat duduk masing-masing. (menggunakan metode pembelajaran penilaian). Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama halnya dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil siklus II yang dilakukan dalam proses pembelajaran diperoleh data yang diuraikan pada table dibawah ini TABEL: IV Hasil Pengamatan Pada Siklus II No Aspek yang diamati Kriteria Mampu % Tidak Mampu % 1. Pelafalan 17 orang 85 3 orang 15 2. Intonasi 17 orang 85 3 orang 15 3. Ketapatan menggunakan tanda baca 17 orang 85 3 orang 15 Keterangan : Lafal M : Jika Pengucapannya Mampu TM : Jika Pengucapannya Tidak Mampu Intonasi M : Jika Suara Mampu TM : Jika Sura Tidak Mampu Ketepatan Mengunakan tanda baca M : Jika dalam membaca teks mengunakan tanda baca TM : Jika dalam membaca tidak mengunakan tanda baca Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa aspek pelafalan dari 20 siswa terdapat 17 orang siswa atau 85% yang mampu,aspek intonasi 3 orang siswa atau 15% tidak kurang mampu dan aspek ketepatan mengunakan tanda baca 17 orang siswa atau 85% yang mampu dan 3 orang atau tidak mampu 15% orans siswa yang tidak mampu.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II hasil yang diperoleh dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan maka penelitian dianggap tuntas. a. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu melakukan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. b. Kegiatan guru pada proses pembelajaran siklus II Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, dari tahap pra pembelajaran sampai pada penutup pembelajaran. Dari hasil pengamatan kegiatan yang melakukan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.

Tabel V. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Proses Pembelajaran Siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) F. Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III. PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah 20 21 Prosentase (%) 83% 87% Keterangan: P1 : Pengamat 1 P2 : Pengamat 2

Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk guru mitra terdapat 20 aspek atau 83% yang dilakukan sementara 4 aspek atau 17% tidak muncul saat pembelajaran. Untuk peneliti dari 24 aspek yang dinilai terdapat 21 aspek atau 87% yang muncul dan 2 aspek atau 13% yang tidak dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. c. Tahap Analisis dan Refleksi Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan tindakan lanjutan pada siklus berikutnya dan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dianggap selesai dan berhasil. 1.2 Pembahasan Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 85% dari 20 siswa sudah menunjukkan kemampuan membaca teks percakapan lafal dan intonasi dengan baik, atau meningkat, terlihat pada diagram dibawah ini. Keterangan : Siklus 1 : Siklus II :

Data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh guru mitra sebanyak 15 aspek atau 62%, sedangkan peneliti mencapai 17 aspek atau 71%. Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II yang diperoleh guru mitra 20 aspek atau 83%, sedangkan peneliti mencapai 21 aspek atau 87% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Mencermati temuan pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui siklus I dan siklus II, maka terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kemampuan membaca teks percakapan pada siswa kelas V SDN 10 Tenilo kota Barat. Hal ini terlihat pada semua aspek, baik dalam aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada kompetensi membaca teks. Jika dikaji lebih lanjut bahwa peningkatan kemampuan belajar siswa erat kaitannya dengan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam konteks ini pengguanaan teknik pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kondisi tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dari hasil yang dicapai pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa, Berdasarrkan penelitian tindakan kelas ini adalah jika guru mengunakan Pendekatan kontekstual maka pemahaman siswa membaca teks akan meningkat. dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima.