LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

LAKIP TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

LAPORAN TAHUNAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

REVIEW PROGRAM DAN KEGIATAN APBD 2015 TERHADAP PERUBAHAN RKPD-P TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07

Rencana Tahun Kab. Bandung 100% 100% Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat untuk peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Ratatotok, Januari 2018 Direktur

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1 L A K I P R S U D A W. S J A H R A N I E

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

SKPD : RSUD LEUWILIANG

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

B A B P E N D A H U L U A N

RENCANA UMUM PENGADAAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM)

RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

LAKIP TAHUN 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud & Tujuan... 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 D. Sistematika... 5 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja... 10 B. Perjanjian Kinerja... 12 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi... 14 B. Sumber Daya... 59 1. Sumber Daya Manusia... 59 2. Sumber Daya Anggaran... 66 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana... 66 BAB IV. SIMPULAN... 68 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja yang telah dicapai selama tahun 2016. Rencana kinerja 2016 dan penetapan kinerja 2016 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dan Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2015-2019. Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama. Kesatu, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Secara keseluruhan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar lebih meningkat dan dari aspek keuangan dapat direalisasikan sebesar 96,02% dari total alokasi anggaran. Capaian target untuk masing masing indikator adalah : 1. Pendapatan BLU tercapai sebesar 96.24% dengan realisasi anggaran sebesar 99.96%. 2. POBO tercapai sebesar 79.69% dengan realisasi anggaran sebesar 91.23%. 3. Kepuasan Pelanggan tercapai sebesar 95.25% dengan realisasi anggaran sebesar 96.48%. 4. Angka Kematian di UGD tercapai sebesar 60.6% dengan realisasi anggaran sebesar 99.37%. 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 97.82 %. 6. Akreditasi KARS tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96.87%. 7. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A tercapai sebesar 110 % dengan realisasi anggaran sebesar 95.80%. 8. Pemenuhan Peralatan Kesehatan tercapai 75.58% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 9. Utilitas Alkes tercapai sebesar 198% dengan realisasi anggaran sebesar 99.67%. 10. Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tercapai 72.82% dengan realisasi anggaran sebesar 96.92%. 11. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96.84%. 12. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik tercapai 1 jenis pelayanan subspesialistik yaitu subspesialistik paru dengan realisasi anggaran 97.73%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 iii

13. Kasus Sulit Tertangani terlaksana 1 kasus dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 14. Infeksi Aliran Darah tercapai 6.25% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 15. Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional tercapai 101% dengan realisasi anggaran sebesar 100% 16. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 X 24 Jam tercapai 87.04% dengan realisasi anggaran sebesar 97.82%. 17. Fasyankes Jejaring tercapai 297% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84%. 18. Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat tercapai 106.25% dengan realisasi anggaran sebesar 94.07%. 19. Jumlah Kemitraan dalam Promkes Paru tercapai 180% dengan realisasi anggaran sebesar 99.84%. 20. Pasien Rujukan tercapai 87.51% dengan realisasi anggaran sebesar 96.87%. 21. Penerapan System Manajemen Kinerja tercapai 245% dengan realisasi anggaran sebesar 99.01%. 22. SDM Terpenuhi tercapai 99.31% dengan realisasi anggaran sebesar 98,26%. 23. Kompetensi SDM Terpenuhi tercapai 127% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 24. Implementasi MasterPlan / Blue Print/ Roadmap ICT tercapai 66% dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. 25. Indeks Budaya Berkinerja tercapai 166 % dengan realisasi anggaran sebesar 98.22%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performancebase Management) untuk penyediaan informasi kinerja. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, untuk itu disusun laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun sebagai alat ukur pelaksanaan kegiatan di unit pemerintah. Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas pokok dan fungsi yang spesifik dalam Pelayanan Kesehatan Paru, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Diklat dan penelitian Kesehatan Paru Masyarakat. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 1

kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator kenerja lainnya yang sudah ditetapkan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI. C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Permenkes No.532/Menkes/ Per/ IV/2007 adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan. 2. Fungsi : a. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat b. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru c. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 2

d. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru e. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan paru f. Pelaksanaan Urusan tata usaha. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 3

Adapun struktur organisasi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar adalah sebagai berikut : Struktur Organisasi PK-BLU Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 4

D. SISTEMATIKA Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai selama Tahun 2016, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja ( penetapan kinerja) yang ditetapkan pada awal tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar disusun sebagai berikut : a. Bab I Pendahuluan,menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar, serta sistematika penyajian laporan. b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat(BBKPM) Makassar beserta anggaran yang direncanakan tahun 2016. c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2016, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. d. Bab IV Simpulan, berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat(BBKPM) Makassar 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut : MATRIK KINERJA BBKPM Makassar Tahun 2015-2019 No KPI Baseline Target 2015 2016 2017 2018 2019 1 Pendapatan BLU 3.8 M 4,5 M 6 M 7,5 M 9 M 11 M 2 % POBO 20 % 23 % 26 % 28 % 30 % 33 % 3 % Kepuasan pelanggan 70 % 72 % 74 % 75 % 76 % 77 % 4 Angka kematian di UGD <2 <2 <2 <2 <2 <2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 6

5 Waktu tunggu rawat jalan 120 menit 105 menit 75 menit 65 menit 45 menit 30 menit 6 Akreditasi KARS N/A 25 % 50 % 75 % 100 % 100 % 7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 9 % utilitas alkes 14 % 16 % 18 % 20 % 25 % 30 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 30 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 6 7 9 10 11 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A N/A N/A 3 5 7 13 % kasus sulit tertangani N/A N/A N/A Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 7

14 % infeksi aliran darah 3.5 & 6.16 3.5 & 6.16 3.5 & 6.16 3.5 3.5 3.5 15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 40 % 40 % 50 % 60 % 70 % 85 % 16 % pengembalian rekam medik 1x24 jam 40 % 55 % 65 % 80 % 100 % 100 % 17 % fasyankes jejaring 10 % 20 % 30 % 40 % 50 % 60 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU 7 10 12 15 17 20 19 Jumlah kegiatan kemitraan dalam promkes paru 5 5 10 12 10 10 20 % pasien rujukan 70 % 72,5 % 75 % 80 % 82,5 % 85 % 21 % penerapan sistem manajemen kinerja 28 % 35 % 50 % 70 % 80 % 90 % 22 % SDM 50 % 55 % 70 % 80 % 85 % 90 % 8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016

23 Terpenuhi % kompetensi SDM terpenuhi 20 % 50 % 65 % 80 % 90 % 100 % 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 10 % 30 % 50 % 60 % 80 % 100 % 25 Indeks budaya berkinerja N/A 20 % 40 % 60 % 75 % 80 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 9

A. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2016 Perencanaan kinerja di bawah ini merupakan dasar bagi kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 untuk melaksanakan program dan/atau kegiatan sebagai suatu kinerja aktual. Perencanaan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 1 Pendapatan BLU 6 M 2 % POBO 26 % 3 % Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60 menit 3 4 5 6 7 8 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program 6 Akreditasi KARS 25 % % prasarana terpenuhi 7 sesuai syarat rumah sakit 55 % kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 16 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 % kasus sulit tertangani N/A 14 % infeksi aliran darah 8% % kepatuhan dalam 15 menggunakan formularium 95 % nasional 16 % pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam 75 % 17 % fasyankes jejaring 25 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat 16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 10

9 10 11 12 dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 19 Jumlah kemitraan dalam promkes paru 20 % pasien rujukan 93 % 21 % penerapan system manajemen kinerja 35 % 22 % SDM terpenuhi 77 % 23 24 % kompetensi SDM terpenuhi % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 5 55 % 30 % 25 Indeks budaya berkinerja 30% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 11

B. PERJANJIAN KINERJA Indikator - Indikator, target Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 1 Pendapatan BLU 6 M 2 % POBO 26 % 3 % Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60 menit 3 4 5 6 7 8 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru 6 Akreditasi KARS 25 % % prasarana terpenuhi 7 sesuai syarat rumah sakit 55 % kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 16 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 % kasus sulit tertangani N/A 14 % infeksi aliran darah 8% % kepatuhan dalam 15 menggunakan formularium 95 % nasional 16 % pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam 75 % 17 % fasyankes jejaring 25 % 18 19 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat Jumlah kemitraan dalam promkes paru 16 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 12

9 10 11 12 Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 20 % pasien rujukan 93 % 21 % penerapan system manajemen kinerja 35 % 22 % SDM terpenuhi 77 % 23 24 % kompetensi SDM terpenuhi % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 55 % 30 % 25 Indeks budaya berkinerja 30% Jumlah Anggaran : Rp. 37.006.253.000,- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 dalam kurun waktu Januari Desember 2016. Tahun 2019 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakata (BBKPM) Makassar Tahun 2015 2019. Adapun indikator yang digunakan yaitu indikator indikator yang ditetapkan oleh Direktorat Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan dan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. Pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-masing indikator, sehingga dapat digunakan ditindaklanjuti dalam perencanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016, khususnya dibandingkan dengan target yang ingin dicapai yang sudah ditetapkan di awal tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 14

Selain itu manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Sasaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar adalah sebagai berikut: 1. TERWUJUDNYA COST EFFECTIVENESS DALAM PELAYANAN Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan BLU Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pendapatan badan layanan umum sebesar 6 Milyar pada tahun 2016. Pencapaian Indikator ini sebesar 99.64% dari target yang diharapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 15

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pendapatan BLU 6.000.000.000 5.978.190.394 99.64% Dibandingkan dengan indikator kinerja Pendapatan BLU tahun sebelumnya, capaian pendapatan BLU tahun 2016 lebih meningkat dimana tahun 2015 capaian sebesar 80% sedangkan tahun 2016 capaian 99.64%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Pengadaan Obatobatan & BHP 6 Paket 6 Paket 100.00 5.895.736.000 5.892.673.491 99.95 Permasalahan : Keterbatasan Balai Besar Kesehatan Paru Masyrakat Makassar ( BBKPM ) dalam menyelenggarakan pelayanan spesialistik. Pemanfaatan pengembangan layanan yang dilakukan BBKPM Makassar masih kurang karena kebanyakan masyarakat belum mengetahui adanya pelayanan spesialistik di BBKPM Makassar. Jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan tentang system rujukan belum optimal sehubungan dengan pelaksanaan BPJS dimana BBKPM Makassar merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Belum terbayarnya klaim BPJS 2 bulan tahun 2016 Usul Pemecahan Masalah : Agar BBKPM Makassar dapat meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kesehatan paru perlu pengembangan produk layanan kesehatan paru. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 16

Meningkatkan promosi tentang produk layanan yang ada di BBKPM Makassar. Menjalin kemitraan dengan fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan timur Indonesia ( PKM, Dokter Keluarga, RS, dll ). Memperbaiki mekanisme pengajuan klaim internal sesuai atuaran yang berlaku. Rencana Tindak Lanjut : - Percepatan perubahan kelembangan BBKPM Makassar menjadi Rumah Sakit Khusus Paru. - Melakukan Promosi produk layanan melalui media cetak ( brosur, leaflet, buletin, dll), dan media elektronik ( website, radio spot, dll ). - Pembentukan jejaring dalam pelayanan kesehatan paru. - Koordinasi rutin dengan tim verifikasi BPJS Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator pendapatan BLU untuk 2 kegiatan sebesar Rp 7.627.736.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.624.673.491,- atau 99.96%. 2. POBO Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan rasio antara pendapatan operasional dengan belanja operasional sebesar 26% ( waktu Januari s.d Desember 2016 ), pendapatan dan belanja operasional sebagai berikut ; Pendapatan Operasional Rp. 5.774.284.069 Belanja Operasional Rp. 24.347.737.385 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 17

Berdasarkan data tersebut maka pencapaian POBO pada tahun 2016 sebesar 20.72%. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian POBO 26% 23.72% 91.23% Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian POBO tahun 2016 turun menjadi 91.23% sedangkan tahun 2015 mencapai target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 2 Kegiatan Penyusunan RBA & RKAKL Melaksanakan Kegiatan Sai dan SABMN Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 2 Lap 2 Lap 100.00 201.144.000 198.111.300 98.49 1 Thn 1 Thn 100.00 12.600.000 11.090.000 88% Permasalahan : Capaian indikator POBO tahun 2016 tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 26%, jika dibandingkan dengan stándar POBO untuk balai yaitu 30% maka POBO BBKPM Makassar masih kurang dari stándar. Hal ini disebabkan karena BBKPM Makassar masih dalam proses pengembangan layanan baik sarana maupun prasarana sehingga pemamfaatan layanan masih kurang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 18

Usul Pemecahan Masalah : Penyusunan perencanaan anggaran dilakukan seefektif dan seefisien mungkin mengacu pada rencana pengembangan layanan dan pelaksanaan anggaran juga dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Layanan yang sudah tersedia dapat dioptimalkan pemamfaatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Rencana Tindak Lanjut : - Membangun system perencanaan mulai dari unit unit terkecil disesuaikan dengan rencana pengembangan balai. - Melakukan promosi pruduk layanan dan kemitraan lintas sektor dan program. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator persentase POBO untuk 2 kegiatan sebesar Rp 213.744.000,- dengan realisasi sebesar Rp 209.201.300,- atau 97.87%. 2. TERWUJUDNYA KEPUASAN PELANGGAN Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan Pelanggan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian kepuasan pelanggan 80%. Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 dengan indeks kepuasan terhadap pelayanaan kesehataan di berikan BBKPM Makassar adalah 76,20%. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 19

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kepusan Pelanggan 80% 76,20% 95,25% Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian Kepuasan Pelanggan tahun 2016 turun menjadi 95.25% tidak sesuai dengan target yang diharapakan sedangkan tahun 2015 mencapai target 105.51%. Survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap bulan dengan jumlah responeden 30 orang yang disampling dari berbagai unit pelayanan yang ada di BBKPM Makassar. Survey kepuasan pelanggan ini menggunakan metode Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) mencakup 14 unsur pelayanan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut: No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 2 3 Emergency Nursing Basic & Intermediate Level Pengadaan Cleaning Service 2 Org 2 Org 100.00 9,000,000 9,000,000 100,00 1 Pkt 1 Pkt 100.00 600.000.000 499.800.000 83.8 4 Pengadaan Pakaian Dinas 1 Pkt 1 Pkt 100.00 92.960.000 92.869.000 99.90 5 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500,000 100,00 6 Mengikuti Pelatihan Radiologi 1 Pkt 1 Pkt 100.00 6.380.000 6.380.000 100.00 7 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org 100.00 26.136.000 26.136.000 100.00 8 9 Pengadaan Meubeler dan Fasilitas Kantor Perawatan Kantor & Peralatan Kantor (BLU) 22 Unit 22 Unit 100.00 1,400,000,000 1,400,000,000 100.00 12 Bln 12 Bln 100.00 612,125,000 604.228.773 98.71 10 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00 Permasalahan : Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 tersebut terdapat 4 aspek pelayanan yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 20

peningkatan pelayanan di BBKPM Makassar unsur-unsur pelayanan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prosedur Pelayanan 2. Kecepatan Pelayanan 3. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 4. Kewajaran Biaya Pelayanan Permasalahan lain karena adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur sementara yang tidak sesuai dengan alur sebelumnya. Usul Pemecahan Masalah: Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 maka perlu terus dilakukan perbaikan. Pada prinsipnya bahwa pelanggan memang harus dipuaskan, sebab jika pelanggan merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan dia akan mencari tempat lain yang lebih memuaskan. Jika pelanggan sudah terpenuhi kepuasannya, tingkat loyalitasnya akan baik pula. Hal ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan pengunjung. Oleh karena itu, perbaikan prosedur dan pola pemberian pelayanan harus dilakukan terus menerus dan melakukan evaluasi terhadap kewajaran biaya pelayanan secara berkala. Rencana Tindak Lanjut : - Melaksanakan akreditasi - Evaluasi berkala terhadap kewajaran biaya pelayanan dengan tetap memperhatikan unit cost balai. - Meperbaiki alur pelayanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 21

Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator persentase Kepuasan Pelanggan untuk 10 kegiatan sebesar Rp 3.283.570.000,- dengan realisasi sebesar Rp 3.168.081.993,- atau 96.48%. 2. Angka Kematian di UGD Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian < 2 0/00 pada tahun 2016 Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016.Angka kematiaa di unit gawat darurat adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Angka Kematian di UGD < 2 o/oo 3.3 o/oo 60.6% Dari matrik di atas, terlihat bahwa realisasi indaktor ini tidak sesuai target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan indikator kinerja tahun sebelumnya, Angka Kematian di UGD tahun 2015 lebih rendah dibanding tahun 2016 dimana Angka Kematian di UGD tahun 2015 sesuai target capaian 253%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 2 3 Kegiatan BHP IGD, Poli & Rawat Inap Pelatihan ACLS & BCLS Emergency Nursing Basic & Intermediate Level Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt 100.00 800,000,000 800,000,000 100.00 3 Org 3 Org 100.00 12,450,000 12,450,000 100.00 2 Org 2 Org 100.00 9,000,000 9,000,000 100,00 4 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500,000 100,00 5 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 22

Permasalahan : - Indikator ini tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sumber daya yang ada di UGD baik sarana dan prasarana, SDM, maupun metode yang ada masih harus ditingkatkan. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan sumber daya UGD BBKPM Makassar. Rencana Tindak Lanjut : - Pengusulan pemenuhan sarana prasarana dan SDM UGD - Pelatihan SDM dalam penanganan kegawatdaruratan. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Angka Kematian di UGD untuk 5 kegiatan sebesar Rp 1.166.419.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.159.118.220,- atau 99.37%. 3. Waktu Tunggu Rawat Jalan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 60 menit pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 waktu tunggu rawat jalan adalah sebagai berikut ; Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan 60 20.52 100 Dari matrik di atas terlihat bahwa realisasi indikator waktu tunggu rawat jalan sudah memenuhi target, sama dengan tahun sebelumnya waktu tunggu rawat jalan capaian memenuhi target 100%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 23

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan untuk 1 kegiatan sebesar Rp 335.469.000,- dengan realisasi sebesar Rp 328.168.220,- atau 97.82%. 4. Akreditasi KARS Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 25% pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 Akreditasi KARS adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 24

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Akreditasi KARS 25 % 25% 100% Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator Akreditasi KARS sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya Akreditasi KARS capaian memenuhi target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 2 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500,000 100,00 3 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 4 Renovasi IGD 3068,99 M2 3068,99 M2 100.00 1,200,000,000 1,108,550,000 92,38 5 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 Permasalahan : BBKPM Makassar masih dalam proses perubahan kelembagaan menjadi Rumh Sakit Khusus Paru sehingga proses akreditasi pada tahun 2016 baru sampai pada simulasi survei. Untuk kelanjutan dari hasil survei simulasi akan dilakukan setelah perubahan nomenklatur balai menjadi RSK. Usulan Pemecahann Masalah : - Pemenuhan persyaratan menjadi RSK - Tindak lanjut rekomendasi hasil survei simulasi Rencana Tindak Lanjut : - Percepatan perubahan kelembagaan BBKPM menjadi RSK - Pembentukan tim mutu dan akreditasi RS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 25

Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Akreditasi KARS untuk 5 kegiatan sebesar Rp 7.426.969.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.194.908.220,- atau 96.87%. 3.TERWUJUDNYA SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A UNGGULAN 1. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55% pada tahun 2016. Sarana yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemenuhan prasarana sesuai syarat RSK kelas A adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Prasarana Terpenuhi Sesuai syarat rumah sakit Kelas A 55% 60.71% 110% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 26

Dari matrik terlihat bahwa realisasi pemenuhan prasarana RSK kelas A mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2016. Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian Prasarana Terpenuhi Sesuai syarat rumah sakit Kelas A tahun 2016 meningkat sedangkan tahun 2015 tidak mencapai target 71.19%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 2 Renovasi IGD Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 100.00 1,200,000,000 1,108,550,000 92,38 Permasalahan : Mengacu pada Permenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit maka masih terdapat beberapa ruangan/bangunan utama yang belum dimiliki BBKPM Makassar. Bangunan ini mutlak harus ada sebagai syarat pemenuhan untuk menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A. Bangunan yang harus dipenuhi ada dua yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung dengan rincian sebagai berikut : A. Bangunan Utama : 1. Ruang Radiotherapi. 2. Ruang Rawat Utama/VIP 3. Ruang Bedah. 4. Ruang Pulih. 5. Ruang IRCU. 6. Ruang Rehabilitasi Medik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 27

7. Ruang Diagnostik Central. 8. Ruang Pemusalaran Jenazah. 9. IPRS/Lab IPAL B. Bangunan Pendukung : 1. Ruang Generator 2. TPS Sementara. Keterbatasan lahan juga menjadi persoalan dalam pengembangan BBKPM Makassar untuk menjadi Rumah Sakit Kelas A karena terletak ditengah pemukiman dengan luas lahan ± 7073 m³. Pada pengusulan rencana anggaran tahun 2017, belanja modal hanya terpenuhi 12% dari anggaran yang diajukan. Usulan Pemecahan Masalah : Usulan pemecahan masalah atas Prasarana Terpenuhi Sesuai Syarat RS Kelas A adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan lahan dapat diatasi dengan melakukan pembangunan vertikal dalam hal ini bangunan dibuat bertingkat sesuai dengan kebutuhan. 2. Perluasan lahan dengan melakukan pembelian lahan/tanah warga disekitar rumah sakit. 3. Pemenuhan Bangunan utama dan bangunan pendukung sebagai syarat untuk menjadi rumah sakit khusus kelas A. Rencana Tindak Lanjut : Sebagai rencana tindak lanjut dari usulan pemecahan masalah terhadap kekurangan lahan dan kekurangan bangunan utama dan bangunan pendukung lainnya adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 28

1. Pengusulan Pengadaan lahan untuk penyediaan berbagai sarana dan prasarana untuk menjadi RS Khusus Paru Kelas A dalam perencanaan Tahun 2017. 2. Pengusulan penganggaran untuk penyelesaian pembangunan gedung dan lanjutan pembangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan gedung utama dan penunjang. 3. Pembuatan/penyempurnaan masterplan gedung BBKPM Makassar dengan model pembangunan vertical/bangunan ke atas. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Prasarana Terpenuhi sesuai Syarat Rumah Sakit Kelas A untuk 2 kegiatan sebesar Rp 5.350.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp 5.125.240.000,- atau 95.80%. 2. Pemenuhan peralatan kesehatan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55% pada tahun 2016. Pemenuhan peralatan kesehatan yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemenuhan peralatan kesehatan adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pemenuhan Kesehatan Peralatan 55% 41.57% 75.58% Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator pemenuhan peralatan kesehatan tidak tercapai sesuai target 2016 yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 29

tahun sebelumnya ada peningkatan capaian indikator tahun 2016, dimana capaian indikator tahun 2015 sebesar 71.6%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 Permasalahan : Pada pengusulan rencana anggaran tahun 2016, belanja modal hanya terpenuhi 15% dari anggaran yang diajukan. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pemenuhan Peralatan Kesehatan untuk 1 kegiatan sebesar Rp 1,732,000,000,- dengan realisasi sebesar Rp 1,732,000,000,- atau 100,00%. 3. Utilitas Alkes Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan 16% pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemanfaatan peralatan kedokteran canggih dengan harga beli di atas 500 juta sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Ultilitas Alkes 16% 31.74% 198% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 30

No Dari matrik terlihat bahwa realisasi utilitas alkes tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. dibandingkan dengan tahun 2015 capaian tidak sesuai dengan target yang diharapkan 31.06%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Perawatan Kantor & Peralatan Kantor (BLU) 12 Bln 12 Bln 100.00 612,125,000 604.228.773 98.71 3 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 161,133,000 161.003.000 99.92 4 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 113,655,000 113.020.000 99.44 5 Iklan Layanan Masyarakat di TV 1 Pkt 1 Pkt 100.00 50.000.000 50.000.000 100.00 Permasalahan : - Pemanfaatan Alat masih kurang menunjukkan jumlah kunjungan di BBKPM Makassar masih rendah. Usulan Pemecahann Masalah : - Peningkatan promosi produk layanan balai Rencana Tindak Lanjut : - Melakukan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan lainnya terutama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Utilitas Alkes untuk 5 kegiatan sebesar Rp 2.668.913.000,- dengan realisasi sebesar Rp 2.660.251.773,- atau 99.67%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 31

4. TERWUDNYA TATA KELOLA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A 1. Kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 85% pada tahun 2016. Kelengkapan perijinan Rumah Sakit harus sesuai peraturan menteri Kesehatan RI nomor 56 Tahun 2014. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit 85% 61.90% 72.82% Dari matrik terlihat bahwa realisasi kelengkapan perijinan menjadi RSK tidak mencapai target yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan capaian indikator tahun 2016, dimana capaian indikator Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tahun 2015 sebesar 65.5%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 32

No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 3 Renovasi IGD 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 100.00 1,200,000,000 1,108,550,000 92,38 4 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 5 Pertemuan Forum Arsabapi 1 Pkt 1 Pkt 100.00 142,335,000 141.720.000 99.57 Permasalahan : Seiring perkembangannya dalam melakukan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan paru sudah tidak relevan lagi dengan nomenklatur yang sekarang sebagai Balai karena dalam pelayanannya BBKPM Makassar sudah melakukan pelayanan yang dilakukan oleh sebuah rumah sakit. Sesuai dengan rencana strategi yang telah dibuat untuk lima tahun kedepan maka BBKPM Makassar telah mempersiapkan diri untuk bertrasformasi menjadi Rumah Sakit Khusus Paru. Persoalan yang dihadapi saat ini adalah BBKPM Makassar harus mengurus izin pendirian dan izin operasional untuk melakukan pelayanan sebagai rumah sakit. Dari tabel diatas dapat dilihat persyataran yang belum dimiliki BBKPM Makassar sebagai berikut : A. Izin Mendirikan Rumah Sakit 1. Detail Enginering Design 2. Izin undang-undang gangguan (Hinder Ordonantie/HO) 3. Surat izin Tempat Usaha (SITU) 4. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang dibidang kesehatan pada pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota sesuai dengan klasifikasi rumah sakit. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 33

B. Izin Operasional Rumah Sakit 1. Izin mendirikan rumah sakit, bagi pemohon izin operasional pertama kali. 2. Isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi rumah sakit yang meliputi pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, bangunan dan prasarana. 3. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan prasarana pendukung. 4. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat lain fungsi. 5. Dokumen administrasi dan manajemen Usulan Pemecahan Masalah : Berdasarkan persoalan izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit agar supaya dapat dilakukan pengurusan/melengkapi persyaratan izin yang belum dimiliki dan pengurusan izin ini baik itu izin mendirikan dan izin operasional dilakukan bersamaan sehingga diharapkan yang menyangkut perizinan dapat segera terselesaikan sehingga pada waktunya BBKPM Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Rencana Tindak Lanjut : Rencana tidak lanjut yang segera harus dilakukan adalah sebagai berikut : Pembentukan Tim Persiapan untuk perubahan nomenklatur menjadi rumah sakit khusus yang melibatkan instansi terkait baik itu ditingkat propinsi ataupun kabupaten/kota. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 34

Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kelengkapan Perijinan sebagai Rumah Sakit untuk 5 kegiatan sebesar Rp 7.559.804.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.327.128.220,- atau 96.92%. 5. TERWUDNYA JENIS PELAYANAN KESEHATAN 1. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 6 pelayanan spesialistik pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah jenis pelayanan spesialistik adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik 6 6 100% Dari matrik terlihat bahwa realisasi jumlah pelayanan spesialistik telah mencapai target yang telah ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 35

No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 3 Renovasi IGD 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 100.00 1,200,000,000 1,108,550,000 92,38 4 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org 100.00 26.136.000 26.136.000 100.00 Permasalahan : - Target jumlah pelayanan spesialistik pada tahun 2016 telah terpenuhi yaitu 6 jenis pelayanan, sedangkan memenurut Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan rumah sakit, jumlah pelayanan spesialistik untuk kelas A sebanyak 11 spesialistik. Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan jenis pelayanan spesialistik RSK kelas A Rencana Tindak Lanjut : - Pengembangan pelayanan spesialistik. - Kerjasama jejaring pelayanan dan pendidikan dengan fakultas kedokteran UNHAS. - Kerjasama operasional tenaga spesialistik. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik untuk 4 kegiatan sebesar Rp 7.108.136.000,- dengan realisasi: sebesar Rp 6.883.376.000,- atau 96.84%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 36

2. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik Kondisi yang dicapai : Untuk indikator jumlah jenis pelayanan subspesialistik belum ditarget pada tahun 2016. Akan tetapi tercapai pelayanan subspesialistik paru telah tersedia di BBKPM Makassar kerja sama dengan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran UNHAS. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 Permasalahan : - Belum adanya tenaga subspesialistik tetap. Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan tenaga subspesialistik tenaga tetap Rencana Tindak Lanjut : - Pengajuan Formasi Tenaga Subspesialistik tetap. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik untuk 2 kegiatan sebesar Rp 5.882.000.000,- dengan realisasi: sebesar Rp 5.748.690.000,- atau 97,73%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 37

3. Kasus Sulit Tertangani Kondisi yang dicapai : Untuk indikator jumlah Kasus Sulit Tertangani belum ditarget pada tahun 2016. Kasus sulit tertangani yaitu Pneumothoraks spontan, dan Efusi Pleura. Pada tahun 2016 tercapai penanganan efusi pleura sebanyak 36 kasus Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Obat-Obatan 1 Pkt 1 Pkt 100.00 900,000,000 900,000,000 100.00 2 BHp Radiologi 1 Pkt 1 Pkt 100.00 400,000,000 400,000,000 100.00 3 4 5 Reagents Laboratorium BHP IGD, Poli & Rawat Inap Obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BLU) 1 Pkt 1 Pkt 100.00 1,500,000,000 1,500,000,000 100.00 1 Pkt 1 Pkt 100.00 800,000,000 800,000,000 100.00 1 Pkt 1 Pkt 100.00 983.191,000 983.191,000 100.00 Permasalahan : - Sarana dan prasarana untuk penanganan kasus sulit masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah ; - Pemenuhan sarana dan prasarana. Rencana Tindak Lanjut ; - Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran untuk indikator kasus sulit tertangani. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 38

Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kasus Sulit Tertangani untuk 6 kegiatan sebesar Rp 4.583.191.000,- dengan realisasi sebesar Rp 4.583.191.000,- atau 100.00%. 6. TERWUJUDNYA MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A 1. Infeksi Aliran Darah Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 3.5& < 6.16 pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 infeksi aliran darah adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Lebih dari Infeksi aliran Darah 3.5&6.16 6,25 nilai yang diperbolehkan Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator infeksi saluran darah tidak tercapai, sama dengan tahun sebelumnya indicator Infeksi aliran Darah Lebih dari nilai yang diperbolehkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 39

No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 2 Pelatihan ACLS & BCLS 3 Org 3 Org 100.00 12,450,000 12,450,000 100.00 3 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500,000 100,00 Permasaahan : - Ketermpilan SDM belum memadai - Informasi tentang perawatan pasien masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam menangani pasien UGD dan Rawat Inap. - Perbaikan system perawatan ( Prosedur Perawatan Pasien ). Rencana Tindak Lanjut : - Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit. - Implementasi pencegahan dan Penanganan Penyakit Infeksi ( PPI ). Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Infeksi Aliran Darah untuk 2 kegiatan sebesar Rp 357.419.000,- dengan realisasi sebesar Rp 350.118.220,- atau 97.96%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 40

2. Kepatuhan Dalam Menggunakan formularium Nasional Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 95% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kepatuhan dalam menggunakan Formularium 95% 96.16% 101% Nasional Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Kepatuhan dalam menggunakan Formularium Nasional melebihi target yang ditetapkan 237% Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Kajian Ulang Manajemen Mutu dan Dokumen Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt 100.00 190.852.000 190.852.000 100.00 Permasalahan : - Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 41

Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional untuk 1 kegiatan sebesar Rp 190.852.000,- dengan realisasi sebesar Rp 190.852.000,- atau 100%. 3. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 Jam Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 75% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam 75% 65.28% 87.04% Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian indikator Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam tahun 2015 mencapai target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 42

Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 Permasalahan : - Pengembalian rekam medik masih bermasalah terutama pada pasien yang rawat inap hal ini disebabkan adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur pelayanan. Usulan Pemecahan Masalah : - Memperbaiki alur pelayanan dan alur pengembalian rekam medik. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan SPO pengembalian Rekam Medik dan penunjukan SDM yang bertanggung jawab memastikan pengembalian rekam medik 1 x 24 jam. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 jam untuk 1 kegiatan sebesar Rp 335,469,000,- dengan realisasi sebesar Rp 328.168.220,- atau 97,82%. 7. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT JEJARING 1. Fasyankes Jejaring Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan fasyankes yang pencapaian 25% fasyankes jejaring pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 fasyankes yang berjejaring dengan BBKPM Makassar sebanyak 52 Fasyankes terdiri dari 11 Rumah Sakit dan 41 puskesmas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 43

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Fasyankes jejaring 25% 74.29% 297% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi fasyankes jejaring melebihi capaian target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2015 hanya mencapai target 50%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 161,133,000 161.003.000 99.92 2 Pelacakan Pasien TB Mangkir Berobat 1 Lap 1 Lap 100.00 15,267,000 15,267,000 100.00 3 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00 4 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 113,655,000 113.020.000 99.44 5 Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Lap 1 Lap 100.00 1,000,000 1,000,000 100.00 Permasalahan : - Masih kurangnya informasi dan sosialisasi ke fasyankes lain tentang pelayanan yang ada di BBKPM Makassar. - Koordinasi tentang tugas dan tupoksi balai dengan fasyankes lain masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan kegiatan promosi dan kerjasama lintas sektor dan program. Rencana Tindak Lanjut : - Advokasi dan sosialisasi dengan fasyankes lain tentang pembentukan jejaring pelayanan kesehatan paru. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 44

Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Fasyankes Jejaring untuk 5 kegiatan sebesar Rp 483.055.000,- dengan realisasi sebesar Rp 482.290.000,- atau 99.84%. 8. TERWUJUDNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DAN PROGRAM DALAM PROMKES, DIKLAT DAN PENELITIAN KESEHATAN PARU 1. Jumlah Institusi pendidikan yang Membuat MoU Dalam Diklat Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 16 MoU jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat dengan BBKPM Makassar adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat 16 17 106.25% Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat melampauhi target yang telah di tetapkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 45

No 1 Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % Konsultasi dan 1 Pkt 1 Pkt 100.00 21.600.000 20.320.000 94.07 Pertemuan Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat untuk 1 kegiatan sebesar Rp 21.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp 20.320.000,- atau 94.07%. 2. Jumlah Kemitraan dalam Promkes paru Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 5 kemitraan jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan paru pada tahun 2016. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru 5 9 180% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator jumlah kemitraan dalam promkes paru melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 46

indikator Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru mencapai target yang telah ditetapkan 100%. No Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap 100.00 161,133,000 161.003.000 99.92 2 Pelacakan Pasien TB Mangkir Berobat 1 Lap 1 Lap 100.00 15,267,000 15,267,000 100.00 3 Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap 100.00 192,000,000 192,000,000 100.00 4 Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap 100.00 113,655,000 113.020.000 99.44 5 Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Lap 1 Lap 100.00 1,000,000 1,000,000 100.00 Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 5 kegiatan sebesar Rp 483.055.000,- dengan realisasi sebesar Rp 482.290.000,- atau 99.84%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 47

9. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT PARU MAKASSAR SEBAGAI PUSAT RUJUKAN KESEHATAN PARU 1. Pasien Rujukan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 93% dari jumlah total kunjungan tahun 2016. Total jumlah rujukan ke BBKPM Makassar sebesar 14.883. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah kunjungan rujukan adalah sebagai berikut : Dari Bulan Dari Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah/Swasta Ke BBKPM Dari BBKPM Ke Puskesmas BBKPM Ke RS Pemerintah /Swasta TRW I 2.825 25 239 13 TRW II 3.412 29 241 14 TRW III 3.745 39 227 17 TRW IV 3.688 47 304 18 JUMLAH 13.670 140 1.011 62 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 48

Pencapaian indicator : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pasien Rujukan 93% 81.38% 87.51% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator pasien rujukan tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pasien rujukan meningkat dan melampauhi target yang telah ditetapkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL ) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100.00 1.732.000.000 1.732.000.000 100,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M2 100.00 4.150.000.000 4.016.690.000 96,79 3068,99 3068,99 3 Renovasi IGD 100.00 1,200,000,000 1,108,550,000 92,38 M2 M2 4 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap 100.00 335,469,000 328.168.220 97.82 Permasalahan: - Peningkatan pasien umum hal ini disebabkan perubahan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke BPJS. Usulan Pemecahan masalah: - Promosi tentang perubahan Jamkesda ke BPJS. Rencana Tindak Lanjut : - Promosi dan koordinasi lebih intensif. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 49

Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 4 kegiatan sebesar Rp 7.417.469.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.185.408.220,- atau 96.87%. 10. TERWUJUDNYA SDM YANG EXCELLENCE 1. Penerapan System Manajemen Kinerja Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 35 % penerapan system manajemen kinerja pada tahun 2016. Penerapan system manajemen kinerja di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar sudah dilaksanakan yaitu telah mempunyai indikator kinerja utama, indikator kinerja unit, indikator kinerja individu dan telah ada kontrak kinerja serta telah dilakukan evaluasi terhadap kontrak kinerja tersebut. Berdasarkan kamus indikator kinerja utama BBKPM Makassar maka tingkat penerapan manajemen kinerja telah tercapai sebesar 86%, sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Penerapan System Manajemen Kinerja 35% 86% 245% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator penerapan system Manajemen kinerja telah melampauhi target yang telah di tentukan, sama dengan tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 50

sebelumnya indikator Penerapan System Majajemen Kinerja melampauhi target yang telah ditetapkan 171.4%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 2 3 Kegiatan Program Upaya Pengendalian Gratifikasi Operasional Perkantoran dan Pimpinan Konsul dan Pertemuan Bag. Umum dan Kepegawaian Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt 100.00 66.096.000 65.918.000 99.73 12 Bln 12 Bln 100.00 1.106.017.000 1.094.722.691 98.98 12 Bln 12 Bln 100.00 235.550.000 233.194.500 99 Permasalahan : - Masih ada beberapa indikator kinerja yang bukan merupahkan nilai ungkit dari tupoksi baik unit maupun individu. - Asumsi yang digunakan dalam penetapan target kinerja kebanyakan masih bersifat kuantitatif. Usulan Pemecahan Masalah : - Melakukan validasi terhadap indikator kinerja dan target yang akan di nilai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Rencana Tindak Lanjut : - Pembentukan Tim Manajemen Kinerja yang terdiri dari semua profesi. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Penerapan Sistem Manajemen Kinerja untuk 3 kegiatan sebesar Rp 1.407.663.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.393.835.191,- atau 99.01%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 51

2. SDM terpenuhi Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 77 % sumber daya manusia terpenuhi pada tahun 2016. Sumber daya manuasia di Balai Besar Kesehatan Paru masyarakat Makassar berdasarkan permenkes 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016. Sumber Daya Manuasia terpenuhi sebagai RSK kelas A adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Sumber Daya Manusia Terpenuhi 77% 76,47% 99.31% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator SDM tidak mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2016. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Sumber Daya Manusia Terpenuhi memenuhi target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Gaji Pegawai Non PNS (BLU) 12 Bln 12 Bln 100.00 1,365,398,000 1,365,398,000 100,00 2 Penambah Daya Tahan Tubuh 12 Bln 12 Bln 100.00 510,378,000 510,378,000 100.00 3 Belanja Jasa (BLU) 12 Bln 12 Bln 100.00 2,942,959,000 2.883.264.414 97.97 4 Pembayaran Gaji Pegawai 12 Bln 12 Bln 100.00 7,657,253,000 7.500.199.635 97.94 Permasalahan : - Pemenuhan SDM tenaga medis ahli belum terpenuhi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 52

Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan Jumlah SDM tenaga medis ahli. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan dan Pengajuan rencana pemenuhan SDM tenaga medis ahli. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase SDM Terpenuhi untuk 4 kegiatan sebesar Rp 12.475.988.000,- dengan realisasi sebesar Rp 12.259.240.049,- atau 98.26%. 3. Kompetensi SDM Terpenuhi Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55 % pada tahun 2016 Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016. Kompetensi sumber daya manusia terpenuhi adalah sebagai berikut; Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kompetensi Sumber Daya Manusia terpenuhi 55% 70% 127 % Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator kompetensi SDM terpenuhi telah melampauhi target yang telah ditetapkan pada tahun 2016, sama dengan tahun sebelumnya indicator kinerja Kompetensi Sumber Daya Manusia terpenuhi dan melampauhi target kinerja yang ditetapkan yaitu 107,2%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 53

No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org 100.00 26.136.000 26.136.000 100.00 2 Pelatihan ACLS & BCLS 3 Org 3 Org 100.00 12,450,000 12,450,000 100.00 3 Emergency Nursing Basic & Intermediate 2 Org 2 Org 100.00 9,000,000 9,000,000 100,00 Level 4 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500,000 100,00 Permasalahan : - Peningkatan kapasitas petugas baik itu pelatihan, seminar, workshop dan lain sebagainya belum terdistribusi secara merata di semua unit/bagian. - Berdasarkan Permenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan untuk menjadi rumah sakit seperti pada Visi BBKPM Makassar maka diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk pemenuhan persyaratan rumah sakit khusus kelas A. Usulan Pemecahan Masalah : - Penempatan staff sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. - Pemenuhan kompetensi SDM sebagai RSK kelas A. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan dan pengajuan formasi SDM sesuai dengan kompetensi sebagai RSK kelas A. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kompetensi SDM Terpenuhi untuk 4 kegiatan sebesar Rp 57.086.000,- dengan realisasi sebesar Rp 57.086.000,- atau 100.00%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 54

11. TERWUJUDNYA ICT TERINTEGRASI 1. Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan implementasi master plan/blue print/roadmap 30%, pada tahun 2016. Inplementasi Masterplan ICT pada tahun 2016 berupa infrastruktur platform terpasang, system informasi disiapkan untuk system rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostic. Capaian berdasarkan tingkat masterplan IT sebesar 20%. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap 30% 20% 66% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Implementasi Masterplan/Bueprint/ Roadmap ICT tidak mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2016. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap mencapai target yang telah ditetapkan 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL ) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 55

No 1 2 Kegiatan Operasional Website Pemeliharaan Operasional PC dan Notebook Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt 100.00 12.000.000 100.040.000 100.00 1 Pkt 1 Pkt 100.00 31.000.000 29.987.000 96.73 Permasalahan : - BBKPM Makassar masih terus melakukan pengadaan dan pengembangan layanan dalam rangka menjadi RSK kelas A, sehingga system pelayanan baik alur, prosedur maupun ruangan pelayanan masih terus mengalami penyesuaian sehingga implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT belum dapat di optimakan. Usulan Pemecahan Masalah : - Implementasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan layanan yang telah tersedia dan system pelayanannya sudah ditetapkan. Rencana Tindak Lanjut : - Pengadaan Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT dilakukan secara berkelanjutan. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT untuk 1 kegiatan sebesar Rp 100.040.000,- dengan realisasi sebesar Rp 100.040.000,- atau 100.00%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 56

12. TERWUJUDNYA BUDAYA BERKINERJA 1. Indeks Budaya Berkinerja Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 30 % indeks budaya berkinerja pada tahun 2016. Indeks budaya berkinerja di Balai Besar Kesehatan Paru masyarakat Makassar mengacu pada tata nilai PRO SEHAT yaitu Profesional, Santun, Empati, Harmonis, Akurat, dan Terpercaya.Pemahaman tentang tata nilai ini kepada seluruh pegawai dilakukan pada setiap apel kerja dan dinilai penerapannya menggunakan format perilaku kerja. Capaian IBK tahun 2016 sebesar 50 % Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2015. Indeks budaya berkinerja adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Indeks Budaya berkinerja 30% 50% 166% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Indeks Budaya berkinerja telah melampauhi target yang telah ditetapkan pada tahun 2016, sama dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Indeks Budaya Berkinerja melampauhi target yang telah ditetapkan 250%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 57

No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Peningkatan Kompetensi SDM 1 Pkt 1 Pkt 100.00 112.221.000 110.221.000 98.22 Permasalahan : - Masih ada pegawai negeri sipil yang belum memangku jabatan fungsional dalam hal ini masih jabatan fungsional umum sehingga sasaran kerja tidak tepat. - Sistem penilaian sasaran kerja pegawai ini masih dianggap subyektif karena tidak ada mentode atau cara mengukur sasaran kerja setiap bulan, triwulan dan semester. - Untuk pegawai Non PNS belum ada format atau metode penilaian sasaran kerja untuk penilaiaan prestasi kerja. - Pembagian tugas yang merupakan sasaran kerja pegawai yang belum merata pada awal penerapan sistem SKP. - Masih kurangnya pemahaman pegawai tentang tata nilai instansi. Usulan Pemecahan Masalah : - Setiap pegawai negeri sipil diupayakan dan diarahkan untuk memangku jabatan fungsional sehingga sasaran kerjanya lebih jelas dan sesuai dengan butir-butir pekerjaan yang harus dikerjakan pemangku jabatan fungsional. - Perlunya peyempurnaan metode penilaian sasaran kerja PNS agar tidak subyektif dengan mengupayakan monitoring dan evaluasi SKP setiap bulan, triwulan dan persemenster dalam tahun berjalan. - Membuat metode penilaian presrtasi kerja bagi pegawai non PNS untuk penilaian kinerja dalam penerapan sistem manajemen kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 58

- Pembagian tugas dan tanggungjawab berdasarkan pendidikan dan keahlian PNS dan Pegawai Non PNS dan lama kerja agar lebih profesional dalam melakukan pelayanan di BBKPM Makassar. - Perbaikan implementasi sistem remunerasi bagi semua pegawai berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, pendidikan dan masa kerja masing-masing pegawai di Lingkungan BBKPM Makassar. Rencana Tindak Lanjut : - Penyempurnaan system kinerja balai. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Indeks Budaya Berkinerja untuk 1 kegiatan sebesar Rp 112.221.000,- dengan realisasi sebesar Rp 110.221.000,- atau 98.22%. B. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (ketenagaan). Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Menurut Pendidikan Terakhir No Nama Pendidikan Jumlah 1 Spesialis I Penyakit Paru 1 2 Spesialis I Penyakit Dalam 2 3 Spesialis I Radiologi 2 4 Spesialis Patologi Klinik 1 5 Spesialis Patologi Anatomi 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 59

6 S.2 Hukum 1 7 Magister Administrasi Rumah Sakit 1 8 Magister Gizi Kesehatan Masyarakat 1 9 Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 3 10 S.2 Kesmas 2 11 Apoteker 3 12 Dokter Umum Plus Paru 4 13 Dokter Umum 6 14 S.I Komunikasi Publik 1 15 S.I Fisika Medik 1 16 S.I Fisika 1 17 S.I Ekonomi Akuntansi 2 18 S.I. Ekonomi Manajemen 4 19 S.I Ekonomi dan Studi Pembangunan 1 20 S.I Teknik Informatika 3 21 S.I Teknik Elektro 1 22 S.I Teknik Sipil Lingkungan 1 23 S.I Gizi 1 24 S.I Kesmas AKK 3 25 S.I Kesmas Kesling 2 26 S.I Kesmas Gizi 1 27 S.I Kesmas Epidemiologi 1 28 S.I Kesmas 2 29 S.I Farmasi 2 30 S.I Keperawatan 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 60

31 NERS 4 32 D.IV Analis Kesehatan 4 33 D.IV Fisioterapi 2 34 D.IV Keperawatan 1 35 D.III Keperawatan 17 36 D.III Farmasi 3 37 D.III Manajemen Infokes dan Rekam Medik 2 38 D.III Kesehatan Gizi 1 39 D.III ATEM 1 40 D.III Radiologi 4 41 D.III Analis Kesehatan 3 42 D.III Administrasi Perkantoran 1 43 S.M. Sosial Ekonomi 1 44 STM 1 45 Sekolah Menengah Teknologi 1 46 SMAK 1 47 SPK 1 48 SMA 4 49 SMP 1 T O T A L 112 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 61

Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai Non PNS Menurut Pendidikan Terakhir No Nama pendidikan Jumlah 1 S.2 Kesling 1 2 S.I Kesling 1 3 S.I Kesmas Epid 1 4 S.I Kesmas Biostatistik 1 5 S.I Kesmas AKK 1 6 S.I Psikologi 1 7 S.I Ekonomi Manajemen 6 8 S.I Ekonomi Akuntansi 1 9 S.I Teknik Informatika 2 10 Apoteker 2 11 S.I Farmasi 2 12 NERS 2 13 S.I Keperawatan 3 14 D.IV Keperawatan 1 15 D.III Farmasi 3 16 D.III Keperawatan 15 17 D.III Radiologi 1 18 D.III Rekam Medis 1 19 D.III Analis Kesehatan 2 20 D.III Manajemen Informatika 1 21 SMK Farmasi 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 62

22 SMK Listrik 1 23 SMA 10 24 SD 1 T O T A L 60 Potensi Ketenagaan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tabel 2.3 Potensi Ketenagaan No Nama jabatan 2014 2015 2016 Keterangan 1 2 3 4 5 7 Struktural 1 Kepala Balai Besar 1 1 1 dr / MBA 2 Kepala Bagian Tata Usaha 1 1 1 S.Si / Apt /M.Adm.Kes 2.1. Kepala Subbagian Umum 1 1 1 SKM / MKM 2.2. Kepala Subbagian Keuangan 1 1 1 S.Si 3 Kepala Bidang Pel. Dan Penunjang Kes 0 0 1 dr / Sp.PD 3.1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan 1 1 1 dr / M.Kes 3.2. Kepala Seksi Penunjang 1 1 1 Dra / Apoteker Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 63

4 Kesehatan Kepala Bidang Promosi dan pengembangan SDM 1 1 1 SH, MH 4.1. 4.2. Kepala Seksi Promosi Kesehatan Kepala Seksi Pengembangan SDM 1 1 1 SE 1 1 1 SKM / M.Kes 5 Kepala Instalasi Jumlah Struktural 9 9 10 JABATAN FUNGSIONAL A. JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN 1 Dokter 15 16 16 2 Apoteker 2 2 2 3 Asisten Apoteker 5 5 5 4 Administrator Kesehatan 2 1 1 5 Perawat 25 28 27 6 Epidemiologi Kesehatan 2 2 2 7 Penyuluh Kes.Masy 2 4 4 8 Sanitarian 0 0 0 9 Nutrisionis 2 2 2 10 Fisioterapi 2 2 2 11 Radiografer 6 6 6 12 Elektro Medis 3 1 1 13 Pranata Labkes 6 8 8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 64

14 Perekam Medis 1 2 2 15 Fisika Medik 1 1 1 Jumlah Jabatan Fungsional Kesehatan 73 80 79 B. JABATAN FUNGSIONAL NON KESEHATAN 1 Analis Kepegawaian 2 2 2 2 Arsiparis 1 1 1 3 Pranata Komputer 1 1 1 4 Bendahara 3 3 3 5 Penata Laporan Keuangan 2 2 2 6 Perencana 1 1 1 7 Pranata Humas 1 1 1 8 Pembuat Daftar Gaji 1 1 1 9 Pengelola Anggaran 1 1 1 10 Pengelola BMN 2 2 2 11 Teknisi Jaringan 0 0 0 12 Pengemudi 0 0 0 Jumlah Jabatan Fungsional Non Kesehatan 15 15 15 C. JABATAN FUNGSIONAL UMUM 1 Pengadministrasian Umum 8 9 8 Jumlah Jabatan Fungsional Umum 8 9 8 Total Jumlah Pegawai 105 113 112 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 65

Grafik 2.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Ketenagaan 26% 25% 14% 35% Tenaga Medis Tenaga Non Medis Tenaga Paramedis Perawatan Tenaga Paramedis Non Perawatan 2. Sumber Daya Anggaran BBKPM Makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA BBKPM Makassar Tahun 2016. Realisasi Belanja Per jenis Belanja sebagai berikut: NO URAIAN PAGU REALISASI % 1 Belanja Pegawai 7.657.253.000 7.481.898.443 97.95 2 Belanja Barang 10,649,000,000 10.375.082.960 95.42 3 Belanja Modal 12.700.000.000 11.697.204.659 92.10 4 Belanja Barang (BLU) 6.000.000.000 5.978.190.394 99.64 TOTAL DIPA 37.006.253.000 35.532.376.456 96.02 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Barang Milik Negara BBKPM Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 66

a. BMN INTRAKOMPTABLE Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 83.041.915.149,- Penambahan : Rp. 13.942.564.088,- Pengurangan : Rp. 1.983.349.429,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 94.974.129.808,- b. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 42.208.240,- Penambahan : Rp. 0,- Pengurangan : RP. 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 42.208.240, c. BMN & GABUNGAN INTRA EKSTRA Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 83.057.129.389,- Penambahan : Rp. 13.942.564.088,- Pengurangan : RP. 1.983.349.429,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 95.016.338.048,- d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 397.225.000,- Penambahan : Rp. 0,- Pengurangan : RP. 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 397.225.000,- Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak Rp. 95.413.563.048 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 67

BAB IV SIMPULAN Pencapaian kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja korporat yang mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar Tahun 2015-2019. Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan berdasarkan penilaian terhadap indikator kinerja korporat mencapai target yang telah direncanakan, adapun permasalahanpermasalahan yang dihadapi antara lain BBKPM Makassar masih dalam proses perubahan kelembagaan menjadi Rumah Sakit Khusus Paru, belum optimalnya kemitraan pelayanan kesehatan paru dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, belum terpenuhinya persyaratan Rumah Sakit Khusus Paru, belum optimalnya pemamfaatan layanan yang ada di Balai, dan belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM. Seluruh kegiatan BBKPM Makassar tahun 2016 diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian Program Upaya Kesehatan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 68

LAMPIRAN

TARGET DAN CAPAIAN KEGIATAN BBKPM MAKASSAR TAHUN ANGARAN 2016 NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI % 1 Rakerkesnas dan Raker Ditjen BUK 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 39,040,000 Rp 36,207,000 92.74 2 Penyusunan RKAKL dan RBA 2 Lap 2 Lap 100 Rp 201,144,000 Rp 198,111,300 98.49 3 Pertemuan Forum ARSABAPI 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 142,335,000 Rp 141,921,900 99.71 4 Cleaning Service 12 Bln 12 Bln 100 Rp 600,000,000 Rp 499,800,000 83.30 5 Kegiatan SAI dan SABMN 12 Bln 12 Bln 100 Rp 12,600,000 Rp 11,090,000 88.02 6 Pakaian Dinas Kemenkes RI 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 92,960,000 Rp 92,869,000 99.90 7 Mutu dan Akreditasi Balai 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 385,469,000 Rp 328,168,220 85.13 8 Pelatihan ACLS dan BCLS 3 Org 3 Org 100 Rp 12,450,000 Rp 12,450,000 100.00 9 Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level 2 Org 2 Org 100 Rp 9,000,000 Rp 9,000,000 100.00 10 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100 Rp 9,500,000 Rp 9,500,000 100.00 11 Program Upaya Pengendalian Gratifikasi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 66,096,000 Rp 65,918,000 99.73 12 Pelatihan Radiologi 2 Org 2 Org 100 Rp 25,885,000 Rp 18,935,880 73.15 13 Diklat PIM 1 Org 1 Org 100 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 100.00 14 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org 100 Rp 26,136,000 Rp 26,136,000 100.00 15 Maintenence SIM 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 100,040,000 Rp 100,040,000 100.00 16 Operasional Website 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 100.00 17 Langganan Internet 12 Bln 12 Bln 100 Rp 102,960,000 Rp 102,960,000 100.00 18 Penambah Daya Tahan Tubuh 12 Bln 12 Bln 100 Rp 510,378,000 Rp 510,378,000 100.00 19 Obat-obatan 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 900,000,000 Rp 900,000,000 100.00 20 BHP Radiologi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 400,000,000 Rp 400,000,000 100.00 21 Reagents Lab 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,500,000,000 Rp 1,500,000,000 100.00 22 Bahan Makanan Pasien Rawat Inap Infeksi dan Non Infeksi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 550,000,000 Rp 550,000,000 100.00 23 Bahan Medis habis Pakai Poli dan Perawatan 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 800,000,000 Rp 800,000,000 100.00 24 BHP Penunjang 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,235,358,000 Rp 1,235,358,000 100.00 25 Pembangunan Gedung dan Renovasi Gedung 1187 M2 1187 M2 100 Rp 8,568,953,000 Rp 8,568,310,000 99.99 26 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100 Rp 1,932,000,000 Rp 1,730,354,709 89.56 27 Pengadaan Peralatan dan Fas Kantor 2 Unit 2 Unit Rp 1,400,000,000 Rp 1,398,539,300 99.90 28 Gaji Pegawai Non PNS (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 1,365,398,000 Rp 1,365,398,000 100.00 29 Bahan Medis Habis Pakai (BLU) 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 983,191,000 Rp 972,882,306 98.95 30 Belanja Jasa (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 2,942,959,000 Rp 2,883,264,414 97.97 31 Belanja Pemeliharaan (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 612,125,000 Rp 604,228,773 98.71 32 Belanja Perjalanan (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 51,327,000 Rp 51,318,780 99.98 33 Jasa Konsultan Akuntan Public (BLU) 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 45,000,000 Rp 45,000,000 100.00 34 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 161,133,000 Rp 161,003,000 99.92 35 Pembinaan Pasien TB 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 192,000,000 Rp 162,000,000 84.38 36 Pelacakan Pasien TB Mankir Berobat 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 15,267,000 Rp 15,080,000 98.78 37 Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 100.00 38 Sosialisasi ISTC 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 113,655,000 Rp 113,020,000 99.44 39 Iklan Layanan Masyarakat di TV 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 100.00 40 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 7,657,253,000 Rp 7,500,199,635 97.95 41 Operasional Perkantoran dan Pimpinan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 1,106,017,000 Rp 1,094,623,009 98.97 42 Langgana Daya dan Jasa 12 Bln 12 Bln 100 Rp 583,760,000 Rp 579,771,033 99.32 43 Perjadin untuk Konsul dan Pertemuan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 612,223,000 Rp 606,129,285 99.00

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... vi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan Laporan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu... 4 B. Kelembagaan... 5 C. Sumber Daya... 10 1. Sumber Daya Manusia... 10 2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana... 13 3. Sumber Daya Anggaran... 14 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum... 15 B. Tujuan, Sasaran, dan Indikator... 16 1. Indikator Kinerja BLU (RBA)... 16 2. Key Performace Indikator (KPI)... 18 3. Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar... 19 C. Penetapan Kinerja... 21 BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran... 23 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi... 27 3. Upaya Tindak Lanjut... 28 DAFTAR ISI ii

BAB V HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kegiatan... 29 1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan... 29 2. Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar... 31 3. Pencapaian Indikator Kinerja BLU... 33 4. SPM RS/ Kinerja PerBidang... 37 5. Program Unggulan... 100 B. Realisasi Anggaran... 103 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan... 105 B. Saran... 106 LAMPIRAN LAMPIRAN Penetapan Kinerja DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian... 10 Tabel 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 10 Tabel 2.3 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi... 11 Tabel 2.4 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok SMF... 11 Tabel 2.5 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Profesi Perawat... 12 Tabel 2.6 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Penunjang... 12 Tabel 2.7 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Umum... 13 Tabel 2.9 Rincian Pagu Anggaran BBKPM Makassar Berdasarkan Kegiatan... 14 Tabel 3.1 Indikator Kinerja Keuangan... 16 Tabel 3.2 Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial... 17 Tabel 5.1 Pencapaian Indikator Kinerja Keuangan... 33 Tabel 5.2 Pencapaian Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial... 35 Tabel 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin... 37 Tabel 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 38 Tabel 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran... 39 Tabel 5.6 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar... 40 Tabel 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin... 41 Tabel 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 42 Tabel 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar... 43 Tabel 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar... 44 Tabel 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar... 44 Tabel 5.12 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2013-2016... 45 Tabel 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin... 46 Tabel 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 47 Tabel 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran... 48 Tabel 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin... 49 Tabel 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 50 Tabel 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran... 51 Tabel 5.19 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin... 53 Tabel 5.20 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Satus Pasien Baru dan Lama... 54 DAFTAR TABEL iv

Tabel 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran... 55 Tabel 5.22 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin... 57 Tabel 5.23 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 57 Tabel 5.24 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran... 58 Tabel 5.25 Kunjungan Unit Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin... 60 Tabel 5.26 Kunjungan Unit Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 60 Tabel 5.27 Kunjungan Intalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran... 61 Tabel 5.28 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin... 62 Tabel 5.29 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 63 Tabel 5.30 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar... 64 Tabel 5.31 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin... 66 Tabel 5.32 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama. 66 Tabel 5.33 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar... 67 Tabel 5.34 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun 2016... 68 Tabel 5.35 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin... 70 Tabel 5.36 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 70 Tabel 5.37 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran... 71 Tabel 5.38 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin... 72 Tabel 5.39 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 73 Tabel 5.40 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran... 74 Tabel 5.41 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar... 75 Tabel 5.42 Apotek Berdasarkan Jenis Resep... 76 Tabel 5.43 Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tahun 2016... 77 Tabel 5.44 Kunjungan Fisioterapi... 78 Tabel 5.45 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan... 79 Tabel 5.46 Penyuluhan... 80 Tabel 5.47 Pengembalian Rekam Medik Rawat Inap 1 x 24 Jam... 81 Tabel 5.48 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebitis)... 81 Tabel 5.49 Jumlah Magang/KKNP/Penelitian Dan Ambil Data Dan Sampel Bulan Januari S/D Desember 2016... 87 Tabel 5.50 Jumlah Kegiatan Diklat Pegawai Bulan Januari S/D Juni 2016... 89 DAFTAR TABEL v

Tabel 5.51 Kunjungan Respirologi Anak Tahun 2014 2016... 100 Tabel 5.52 Pelayanan Mobile Check Up Tahun 2014 2016... 100 Tabel 5.53 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi... 101 Tabel 5.54 Realisasi Anggaran BBKPM Makassar Tahun 2016... 103 DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian... 10 Grafik 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi... 11 Grafik 5.1 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Tahun 2016... 37 Grafik 5.2 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin... 38 Grafik 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 38 Grafik 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran... 39 Grafik 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar... 40 Grafik 5.6 Kunjungan Rawat Inap Anak Tahun 2016... 41 Grafik 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin... 42 Grafik 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 43 Grafik 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar... 43 Grafik 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar... 44 Grafik 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar... 45 Grafik 5.12 Data Kunjungan Rawat Jalan tahun 2016... 46 Grafik 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin... 47 Grafik 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 48 Grafik 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran... 48 Grafik 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Tahun 2016... 49 Grafik 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin... 50 Grafik 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 51 Grafik 5.19 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran... 52 Grafik 5.20 Kasus TB Paru Tahun 2016... 52 Grafik 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Tahun 2016... 53 Grafik 5.22 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin... 54 Grafik 5.23 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Satus Pasien Baru dan Lama... 55 Grafik 5.24 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran... 56 Grafik 5.25 Kunjungan SMF Respirologi Anak Tahun 2016... 56 Grafik 5.26 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin... 57 Grafik 5.27 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 58 DAFTAR GRAFIK vi

Grafik 5.28 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran... 59 Grafik 5.29 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2016... 59 Grafik 5.30 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin... 60 Grafik 5.31 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama. 61 Grafik 5.32 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran... 61 Grafik 5.33 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Tahun 2016... 62 Grafik 5.34 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin... 63 Grafik 5.35 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama.. 64 Grafik 5.36 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar... 65 Grafik 5.37 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Tahun 2016... 65 Grafik 5.38 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin... 66 Grafik 5.39 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 67 Grafik 5.40 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar... 68 Grafik 5.41 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun 2016... 69 Grafik 5.42 Kunjungan Radiologi Tahun 2016... 69 Grafik 5.43 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin... 70 Grafik 5.44 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 71 Grafik 5.45 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran... 72 Grafik 5.46 Kunjungan Laboratorium Tahun 2016... 72 Grafik 5.47 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin... 73 Grafik 5.48 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama... 73 Grafik 5.49 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran... 74 Grafik 5.50 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Tahun 2016... 75 Grafik 5.51 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar... 75 Grafik 5.52 Apotek Berdasarkan Jenis Resep... 77 Grafik 5.53 Kunjungan Fisioterapi... 78 Grafik 5.54 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan... 79 Grafik 5.55 Penyuluhan... 80 Grafik 5.56 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebitis)... 81 Grafik 5.57 Penyuluhan Dalam Gedung... 82 DAFTAR GRAFIK vii

Grafik 5.58 Pelayanan VCT Periode Januari s/d Desember 2016... 83 Grafik 5.59 Poli Henti Rokok Periode Januari s/d Desember 2016... 84 Grafik 5.60 Data DOTS (Jumlah Yang Diobati) Periode Januari s/d Desember 2016... 84 Grafik 5.61 Data Suspek Periode Januari s/d Desember 2016... 85 Grafik 5.62 Kunjungan Respirologi Anak Tahun 2014 2016... 100 Grafik 5.63 Pelayanan Mobile Check Up Tahun 2014 2016... 101 Grafik 5.64 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi... 102 Grafik 5.65 Pelayanan Bronkoskopi Periode Januari s/d Desember 2016... 102 Grafik 5.66 Persentase Penyerapan Anggaran BBKPM Makassar Tahun 2016... 104 DAFTAR GRAFIK viii

Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang pembentukan dan organisasi Kementerian Negara, menyebutkan dalam pasal 89 bahwa setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap Kepala Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepala atasan masing masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsinya dari satuan kerja di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu 1 (satu) tahunan. Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana) hasil kegiatan program, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan. Laporan Tahunan diharapkan bersifat analitik, interprentatif, disertai saran dan tindak lanjut. Laporan Tahunan ini juga merupakan salah satu cara evaluasi yang obyektif, efisien dan efektif, yang dapat member kontribusi dalam penyelenggaraan BBKPM Makassar yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. B. Maksud dan Tujuan Laporan Sebagai wujud pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan pada kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/1/1466/12 tentang Laporan Berkala Satuan Kerja (Laporan Semester 1 dan Laporan Tahunan) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1

Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar C. Ruang Lingkup Laporan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Laporan C. Ruang Lingkup BAB II. ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu B. Kelembangaan C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia 2. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana 3. Sumber Daya Anggaran BAB III. TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum B. Tujuan Sasaran Indikator 1. Indikator Kinerja BLU (Indikator Kinerja Keuangan, Indikator Kinerja Area Klinis, Indikator Kinerja Area Manajerial) 2. Key Performance indikator (KPI) sesuai Renstra UPT 3. Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar 4. Penetapan Kinerja BAB IV. STRATEGI PELAKSANAAN A. Strategi Pencapaian Tahun Dan Sasaran B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi C. Upaya Tindak Lanjut BAB I PENDAHULUAN 2

Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar BAB V. HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kinerja 1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan 2. Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar 3. Pencapaian Indikator BLU (Keuangan, Area Klinis, Area Manajerial) 4. SPM RS/Kinerja Per Bidang 5. Program Unggulan B. Realisasi Anggaran BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN LAMPIRAN Penetapan Kinerja BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi tingginya adalah hak fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, polotik yang dianut dan tingkat social ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas pokok dan fungsi yang spesifik dalam pelayanan kesehatan paru, promosi dan pemberdayaan Masyarakat serta diklat dan penelitian kesehatan paru masyarakat. 1. Pelayanan Kesehatan dan Penunjang Kesehatan Hal-hal yang mempengaruhi kinerja BBKPM Makassar dari segi pelayanan dan penunjang kesehatan adalah sebagai berikut : a. Kapasitas ruangan rawat inap masih kurang/belum memadai. b. Belum tercukupinya kebutuhan SDM dengan adanya pengembangan layanan. c. Masih kurangnya peralatan penunjang kesehatan untuk penegakan diagnosis seperti alat sensitivitas OAT. d. Masih ada pengadaan obat dan bahan habis pakaitidak sesuai dengan rencana pengadaan. e. Masih adanya alat kesehatan dan obat-obatan emergency di IGD dan Ambulance belum lengkap. f. Masih belum tersedianya pemeriksaan penunjang (elektrolit) khususnya untuk anak, sehingga menghambat proses pelayanan di IGD dan ODC Anak. 2. Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya Beberapa hal yang mempengaruhi kinerja Bidang Promosi adalah sebagai berikut : a. Sumber daya tenaga bidang promosi kesehatan yang masih terbatas dari segi pendidikan dan keterampilan. b. Sarana promosi dan penyuluhan kesehatan masih kurang. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 4

c. Belum terwujudnya pencapaian target pembinaan kader kesehatan untuk jejaring penderita TB di wilayah kerja. d. Kurangnya peningkatan sumber daya tenaga spesialis pembimbing. e. Minimnya pembiayaan diklat dan penelitian terkait kesehatan paru bagi tenaga kesehatan di BBKPM Makassar. f. Kerja sama institusi pendidikan dan perguruan tinggi masih kurang. 3. Keuangan a. Pendapatan masih rendah b. Masih adanya jenis layanan tarif belum terdapat di PMK (Peraturan Menteri Keuangan). 4. Organisasi dan SDM a. Perubahan nomenklatur Balai menjadi Rumah Sakit masih dalam proses. b. Jenis dan jumlah SDM tertentu masih kurang (pelatih, peneliti, konselor, ahli bedah, ahli anestesi, ahli anak, perawat dan akuntan). c. Keterampilan dan kompetensi tenaga medik dan tenaga keperawatan belum memadai seiring dengan pengembangan layanan IGD, Rawat Inap, Bedah dan Anestesi. 5. Sarana dan Prasarana a. Gedung pelayanan belum memadai dalam rangka pengembangan layanan. b. Masih kurangnya peralatan penunjang kerja pemeliharaan sarpras. c. Kurangnya peralatan untuk sarana promosi dan penyuluhan kesehatan, sehingga kurang optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan di masyarakat. B. Kelembagaan 1. Landasan Hukum Berdasarkan SK Permenkes 1352/MENKES/PER/IX/2005 menetapkan BBKPM Makassar sebagai UPT Kementerian Kesehatan dengan tingkat Eselon IIb dan selanjutnya disempurnakan dengan SK Permenkes Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007. Sesuai dengan SK tersebut maka BBKPM Makassar mempunyai wilayah kerja 10 propinsi meliputi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 5

2. Visi. Sebagai sarana pelayanan kesehatan satu-satunya yang berkecimpung secara khusus dalam bidang kesehatan paru di Sulawesi Selatan dan Kawasan Timur Indonesia, maka seyogyanya mampu dan dapat mewadahi serta menjadi rujukan semua sarana kesehatan dalam penanganan berbagai permasalahan kesehatan paru yang ada. Permasalahan penyakit paru atau kesehatan paru harus dilihat secara menyeluruh, karena mengatasinya bukan hanya dengan cara kuratif tapi juga melalui suatu proses promotif, preventif dan juga rehabilitatif, dengan melibatkan berbagai unsur pemerintah dan swasta dan masyarakat. Visi BBKPM Makassar adalah; Menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan Pada Tahun 2019 Cita cita BBKPM Makassar untuk menjadi rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan tahun 2019 merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan paru secara menyeluruh, menggambarkan bahwa BBKPM Makassar merupakan pusat kegiatan kesehatan paru secara menyeluruh meliputi kegiatan promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif serta penelitian dan pengembangan kesehatan paru dengan melibatkan unsur pemerintah, swasta dan masyarakat di Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatan kesehatan paru tersebut diharapkan BBKPM Makassar sebagai pusat rujukan senantiasa unggul dalam berbagai kegiatan kesehatan paru masyarakat yaitu melakukan kegiatan dengan fasilitas sumber daya yang memadai, kompeten, berkualitas dan bersifat spesialistik melebihi kegiatan kesehatan paru di Unit Pelayanan Kesehatan Lain di Indonesia. Penetapan Visi ini merupakan visi bersama seluruh komponen terkait dalam Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar yang telah melalui proses Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi dari beberapa kali pertemuan. Penetapan visi ini diharapkan dapat menjadi arah bagi dilaksanakannya kegiatan oleh semua pegawai dalam mendukung suatu komitmen bersama dalam mencapai tujuan bersama. 3. Misi Untuk mencapai misi yang telah ditetapkan BBKPM Makassar, maka disusunlah misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Paru Rujukan Spesialistik dan atau Subspesialistik. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 6

b. Menyelenggarakan Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan. c. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian di bidang Kesehatan Paru Masyarakat d. Mewujudkan prinsip tatakelola yang baik dalam penatausahaan sumber daya rumah sakit. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok dan fungsi BBKPM Makassar sesuai dengan Permenkes No. 532/Menkes/Per/IV/2007 sebagai berikut: a. TugasPokok Melaksanakan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan b. Fungsi 1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat. 2. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru. 3. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru masyarakat. 5. Motto Motto merupakan pola perilaku atau norma kebiasaan atau nilai bersama dihayati oleh seluruh pengawai BBKPM Makassar dan memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam memberikan pelayanan dan dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi. Motto BBKPM Makassar adalah ProSEHAT yaitu kepanjangan dari ; a. Profesional, memberikan jasa atau layanan sesuai dengan protocol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima kompensasi sebagai upah atas jasanya. b. Santun, memberikan pelayanan dengan tingkah laku yang natural, maupun bersikap dalam situasi dan kondisi apapun dengan rasa hormat, tersenyum, baik dan taat pada peraturan. c. Empati, mempunyai kemampuan untuk mengenal, mempersepsi dan merasakan perasaan orang lain. d. Harmonis, memberikan pelayanan dalam suasana yang penuh cinta kasih, saling menghargai, pengertian dan akrab. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 7

e. Akurat, memberikan informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya. f. Terpercaya, tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya sesuai dengan aturan. 6. Struktur Organisasai Struktur organisasi BBKPM Makassar mengacu pada PERMENKES No.532/Menkes/Per/IV/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, yaitu terdiri dari: a. Kepala b. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi: 1. Kepala Sub Bagian Umum 2. Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan Membawahi: 1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan 2. Kepala Seksi Penunjang Kesehatan d. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Membawahi: 1. Kepala Seksi Promosi Kesehatan 2. Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia e. Koordinator Instalasi f. Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 8

StrukturOrganisasi BalaiBesarKesehatanParuMasyarakatMakassaar (PK-BLU) Saat ini struktur Organisasi BBKPM Makassar masih mengacu pada Peraturan Menkes No. 532/Menkes/Per/IV/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 9

C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah SDM BBKPM Makassar per 31 Desember 2016 adalah 172 orang dengan rincian sebagai berikut : a. Jumlah SDM berdasarkan status kepegawaian Tabel 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Status Pegawai (PNS/Non PNS) Jumlah PNS 112 Non PNS 60 Total 172 Grafik 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Non PNS 35% PNS 65% b. Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH Total 172 SMP 2 SMA 16 D.III 62 D.IV 7 S.1 51 S.2 34 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 10

c. Jumlah SDM berdasarkan kelompok profesi Tabel 2.3 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi KELOMPOK PROFESI JUMLAH SMF 16 Perawat 50 Penunjang 51 Umum 55 Total 172 Grafik 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi Umum 32% SMF 9% Penunjang 30% Perawat 29% Tabel 2.4 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok SMF KELOMPOK PROFESI JABATAN Kelompok Staf Medik Fungsional PER 31 Desember 2016 16 Spesialis Radiologi 2 Spesilais Penyakit Dalam 2 Spesialis Paru 1 Spesialis patologi Klinik 1 Spesialis Patologi Anatomi 1 Dokter Umum + Paru 3 Dokter Umum 6 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 11

Tabel 2.5 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Profesi Perawat KELOMPOK PROFESI JABATAN PER 31 Desember 2016 Kelompok Perawat 50 Perawat Muda 2 Perawat Pertama 3 Perawat Penyelia 5 Perawat Pelaksana Lanjutan 2 Perawat Pelaksana 7 Perawat Pemula 27 Perawat 4 Tabel 2.6 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Penunjang KELOMPOK PROFESI JABATAN Kelompok Penunjang PER 31 Desember 2016 51 Apoteker 5 Asisten Apoteker 11 Radiografer 5 Fisika Medik 2 Nutrisionis 2 Penyuluh Kesehatan 5 Fisioterapis 3 Analis Kesehatan 8 Rekam Medis 3 Sanitarian 2 Teknisi Elektromedik 1 Teknisi Non Medis 3 Psikolog 1 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 12

Tabel 2.7 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Umum KELOMPOK PROFESI JABATAN PER 31 Desember 2016 Kelompok Umum 55 Hukum 2 Umum & Administrasi 44 Penjaga Keamanan 5 Pengemudi 3 Caraka 1 2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana. Laporan perkembangan Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : a. BMN Intrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp 83.014.915.149,- Penambahan : Rp 13.942.564.088,- Pengurangan : Rp 1.983.349.429,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp 94.974.129.808,- b. BMN Ekstrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp 42.208.240,- Penambahan : Rp 0,- Pengurangan : Rp 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp 42.208.240,- c. BMN Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp 83.057.123.389,- Penambahan : Rp 13.942.564.088,- Pengurangan : Rp 1.983.349.429,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp 95.016.338.048,- d. BMN Aset Tak Berwujud Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp 397.225.000,- Penambahan : Rp 0,- BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 13

Pengurangan : Rp 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp 397.225.000,- 3. Sumber Daya Anggaran Sumber daya anggaran adalah gambaran jumlah pagu yang diterima BBKPM Makassar baik bersumber dari APBN RM maupun BLU tahun anggaran 2016. Sumber anggaran secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.8 Rincian Pagu Anggaran BBKPM Makassar Berdasarkan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Uraian Pagu I APBN / RM Rp 31.006.253.000,- a. Dokumen perencanaan dan anggaran Rp 1.088.079.000,- b. Peningkatan SDM Rp 604.330.000,- c. Sistem informasi Rp 215.000.000,- d. Obat-obatan Rp 5.895.736.000,- e. Gedung dan bangunan Rp 9.268.000.000,- f. Alat kedokteran, kesehatan dan KB Rp 1.932.000.000,- g. Peralatan fasilitas perkantoran Rp 1.500.000.000,- h. Penyuluhan, advokasi, koordinasi, dan penyebaran informasi Rp 543.855.000,- i. Layanan Perkantoran Rp 9.639.418.000,- II BLU Rp 6.000.000.000,- a. Layanan Operasional Balai Rp 6.000.000.000,- Total Rp 37.006.253.000,- BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 14

BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 15

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. DASAR HUKUM Secara garis besar dasar hukum operasional BBKPM Makassar mengacu pada: 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan umum, (LN RI Tahun 2005 Nomor 48 Tambahan Lembaran Negara RI nomor: 4502). 3. Peraturan Presiden No.2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. 4. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional. 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. 6. Peraturan Menteri Keuangan No. 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum. 7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 035/MENKES/PER/VIII/2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015. 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 425/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Kebijakan Dasar Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 294/KMK.05/2011 Tentang Penetapan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 15

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Indikator Kinerja BLU (RBA) Tabel 3.1 Indikator Kinerja Keuangan NO Sub Aspek/INDIKATOR BOBOT NILAI 1. RasioKeuangan 19 a. Rasio Kas (Cash Rasio) 2 b. Rasio Lancar (Current Rasio) 2,5 c. Collecion Period (CP) 2 d. Perputaran Asset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 e. Imbalan atas Aktiva (Retum on Asset) 2 f. Imbalan Ekuitas (Returm on Equity) 2 g. Perputaran persediaan (Inventory Turnover) 2 h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Oprasional 2,5 i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi (SAK) 2 c. Surat Perintah Pengesahan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2 d. Tarif Layanan 1 e. Sistem akuntansi 1 f. Persetujuan Rekening 0,5 g. Standar Oprasional Prosedure (SOP) Pengelolaan Kas 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 k. SOP Pengelolaan barang dan Inventaris 0,5 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 16

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial No Kategori Indikator Skor Area Klinis 1 Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 3 2 Standar Pelayanan Persentase kejadian pasien jatuh 3 3 Kepatuhan penggunaan FORNAS 3 4 Pengendalian Infeksi di Hospital Acquired Pneumonia (HAP) 2 5 RS Infeksi Saluran Kemih (ISK) 3 6 Net Death Rate (NDR) 3 7 Kematian pasien di IGD 3 8 Medication Error 3 9 Capaian Indikator Medik Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 3 10 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium 3 11 Persentase capaian indikator penyakit TB 3 12 Persentase capaian indicator penyakit PPOK 3 TOTAL 35 No Kategori Indikator Skor Area Manajerial 13 Persentase pasien TB beresiko TB-HIV yang Promotif dan Preventif 3 dikonseling 14 Kepuasan pelanggan 2 Kepuasan Pelanggan 15 Kecepatan respon terhadap komplain 2 16 Waktu tunggu penanganan kegawatdaruratan 3 respirasi 17 Waktu tunggu rawat jalan 3 Ketepatan Waktu 18 Waktu tunggu pelayanan radiologi 3 Pelayanan 19 Waktu tunggu pelayanan laboratorium 3 20 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi 3 21 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1 X 3 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 17

24 Jam 22 SDM Persentase staf di area kritis yang mendapatkan 3 pelatihan 20 jam/orang per tahun 23 Persentase tingkat kehandalan Sarpras 3 Sarana Prasarana 24 Tingkat penilaian Proper 2 25 IT 2. Key Performace Indikator (KPI) Level IT yang terintegrasi 2 TOTAL 35 Penjabaran dari Misi adalah tujuan.tujuan yang akan dicapai dituangkan dalam bentuk sasaran strategis adalah : a. Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan b. Terwujudnya kepuasan pelanggan c. Terwujudnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan d. Terwujudnya tata kelola Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A e. Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan f. Terwujudnya mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A g. Terwujudnya rumah sakit jejaring h. Terwujudnya kerja sama lintas sektor dan program dalam Promkes, Diklat, dan Penelitian Kesehatan Paru. i. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru. j. Terwujudnya manajemen SDM yang excellence. k. Terwujudnya ICT terintegrasi. l. Terwujudnya budaya berkinerja Untuk mencapai tersebut di atas, maka perlu dukungan dan upaya dari semua stakeholder terkait. BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 18

3. Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar. No KPI Baseline 1 Pendapatan BLU 3.8 M 6 M Target 2016 2017 2018 2019 7,5 M 9 M 11 M 2 Persentase POBO 20 % 26 % 28 % 30 % 33 % 3 Persentase Kepuasan pelanggan 70 % 74 % 75 % 76 % 77 % 4 Angka kematian di UGD <2 <2 <2 <2 <2 5 Waktu tunggu rawat jalan 120 menit 75 menit 65 menit 45 menit 30 menit 100 100 6 Akreditasi KARS N/A 50 % 75 % % % Persentase prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit 100 100 7 40 % 70 % 85 % kelas A % % 100 100 8 Persentase pemenuhan peralatan kesehatan 40 % 70 % 85 % % % 9 Persentase utilitas alkes 14 % 18 % 20 % 25 % 30 % 10 Persentase kelengkapan perijinan sebagai rumahsakit 30 % 90 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 7 9 10 11 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A N/A 3 5 7 13 Persentase kasus sulit tertangani N/A N/A 3.5 3.5 & 14 Persentase infeksi aliran darah & 3.5 3.5 3.5 6.16 6.16 100 100 100 % % % 15 Persentase kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 40 % 50 % 60 % 70 % 85 % 16 Persentase pengembalian rekam medik 1x24 jam 40 % 65 % 80 % 17 Persentase fasyankes jejaring 10 % 30 % 40 % 50 % 60 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU 7 12 15 17 20 19 Jumlah kegiatan kemitraan dalam promkes paru 5 10 12 10 10 20 Persentase pasien rujukan 70 % 75 % 80 % 82,5 % 85 % 21 Persentase penerapan sistem manajemen kinerja 28 % 50 % 70 % 80 % 90 % 22 Persentase SDM terpenuhi 50 % 70 % 80 % 85 % 90 % 23 Persentase kompetensi SDM terpenuhi 20 % 65 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 19

24 Persentase implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 10 % 50 % 60 % 80 % 100 % 25 Indeks budaya berkinerja N/A 40 % 60 % 75 % 80 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 20

C. PENETAPAN KINERJA No SasaranStrategis IndikatorKinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 3 4 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A 5 Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan 6 Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A 1 Pendapatan BLU 6 M 2 Persentase POBO 26 % 3 Persentase Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60menit 6 Akreditasi KARS 25 % 7 Persentase prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 55 % 8 Persentase pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 Persentase utilitas alkes 16 % 10 Persentase kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 Persentase kasus sulit tertangani N/A 14 Persentase infeksi aliran darah 8 % 15 Persentase kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95 % 16 Persentase pengembalian rekam medic dalam 1x24 Jam 75 % 7 Terwujudnya rumah sakit jejaring 17 Persentase fasyankes jejaring 25 % 8 9 Terwujudnya kerja sama lintas sector dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru 10 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence 18 19 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoUdalam diklat Jumlah kemitraan dalam promkes paru 20 Persentase pasien rujukan 93 % 21 Persentase penerapan sistem manajemen kinerja 35 % 22 Persentase SDM terpenuhi 77 % 16 5 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 21

11 Terwujudnya ICT terintegrasi 24 23 Persentase kompetensi SDM terpenuhi Persentase implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 55 % 30 % 12 Terwujudnya budaya berkinerja 25 Indeks budaya berkinerja 30 % BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 22

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN. Dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar maka diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai sebuah strategi yang diperlukan untukmencapai target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun strategi dalam pencapaian sasaran BBKPM Makassar adalah : 1. Tata Usaha Dalam upaya mewujudkan program dan kegiatan di bidang tata usaha maka ditetapkan sasaran dan indikator sebagai berikut : a. Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan yang terindikasi dari : 1) Pendapatan BLU, melalui program pengembangan layanan kesehatan paru dengan kegiatan : a. Pengadaan obat-obatan b. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan, dan KB 2) Persentase POBO, melalui program optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan dengan kegiatan : a. Penyusunan RKAKL dan RBA b. Melaksanakan kegiatan SAI dan SABMN b. Terwujudnya kepuasan pelanggan yang terindikasi dari :persentase kepuasan pelanggan, melalui program pengembangan kepuasan pelanggan dengan kegiatan : 1) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi balai 2) Pengadaan Cleaning Servis 3) Pengadaan pakaian dinas 4) Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level 5) Mengikuti pelatihan BHD 6) Mengikuti pelatihan Radiologi 7) Pelatihan Bronkoscopy 8) Dukungan penyelenggaraan tugas dan fungsi unit BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 23

9) Pengadaan fasilitas perkantoran 10) Pengadaan pemeliharaan sarana dan prasarana 11) Pelaksanaan pembinaan pasien TB c. Terwujudnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan, yang terindikasi dari : 1) Sarana terpenuhi sesuai syarat Rumah Sakit Kelas A melalui program identifikasi sumber daya dan masalah dengan kegiatan : pengadaan gedung dan bangunan. 2) Pemenuhan peralatan kesehatan melalui program pengembangan pemenuhan peralatan kesehatan sesuai RS Kelas A dengan kegiatan : pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. 3) Utilitas Alkes, melalui program Optimalisasi pemanfaatan Alkes dengan kegiatan : a. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. b. Pemeliharaan alkes dan kalibrasi alat c. Kegiatan penyuluhan kesehatan luar gedung. d. Kegiatan sosialisasi ISTC e. Iklan layanan masyarakat di TV d. Terwujudnya tata kelola Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A yang terindikasi dari : kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit melalui program pengusulan perijinan rumah sakit dengan kegiatan : 1) Kegiatan pertemuan ARSABAPI 2) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai 3) Pengadaan gedung dan bangunan. 4) Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. e. Terwujudnya manajemen SDM yang excelence, yang terindikasi dari : 1) Penerapan sistem manajemen kinerja melalui program terselenggaranya penerapan manajemen kinerja dengan kegiatan : a. Program upaya pengendalian gratifikasi b. Operasional perkantoran dan pimpinan BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 24

c. Konsul dan pertemuan Bagian Umum dan Kepegawaian 2) SDM terpenuhi melalui program pengembangan SDM dalam rangka terwujudnya rumah sakit khusus paru dengan kegiatan : belanja gaji dan tunjangan 3) Kompetensi SDM terpenuhi melalui program pengembangan kompetensi SDM yang dimiliki dengan kegiatan : a. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS b. Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level and Intermediate Level. c. Pelatihan BHD d. Mengikuti pelatihan radiologi f. Terwujudnya ICT terintegrasi yang terindikasi dari : implementasi Master Plan/Blue Print/Road Map ICT melalui program pengembangan ICT terintegrasi rumah sakit dengan kegiatan : 1) Operasional website 2) Pemeliharaan operasional komputer/notebook g. Terwujudnya budaya berkinerja yang terindikasi dari : indeks budaya berkinerja melalui program Reward and Consequencies dengan kegiatan : peningkatan kompetensi SDM 2. Pelayanan Sasaran strategis dan indikator di bidang pelayanan adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya kepuasan pelanggan yang terindikasi dari : 1) Angka kematian di IGD melalui program pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS c. Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level d. Pelatihan BHD BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 25

2) Waktu tunggu rawat jalan melalui program pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan dengan kegiatan : melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai. 3) Akreditasi KARS melalui program pemenuhan persyaratan akreditasi hasil supervise dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Pelatihan BHD c. Pengadaan gedung dan bangunan d. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB b. Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan yang terindikasi dari: 1) Jumlah jenis pelayanan spesialistik melalui program pengembangan jenis pelayanan spesialistik dengan kegiatan : a. Pelatihan Broncoscopy b. Pengadaan gedung dan bangunan c. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB 2) Jumlah jenis pelayanan subspesialistik melalui program pengembangan jenis pelayanan subspesialistik. 3) Kasus sulit tertangani melalui program pengembangan kemampuan rumah sakit dalam penanganan kasus sulit. c. Terwujudnya mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A yang terindikasi dari : 1) Infeksi aliran darah melalui program pengembangan manajemen asuhan keperawatan dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS c. Pelatihan BHD 2) Kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional melalui program pengembangan kepatuhan dalam penggunaan Fornas dengan kegiatan : kajian ulang manajemen mutu dan dokumen. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 26

3) Pengembalian rekam medik 1 x 24 jam melalui program pengembangan sistem pengembalian rekam medik dengan kegiatan : melaksanakan perbaikan mutu dan dan akreditasi Balai. d. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru yang terindikasi dari : persentase pasien rujukan melalui program pengembangan layanan dan penunjang Fasyankes Rujukan dengan kegiatan : 1) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai 2) Pengadaan gedung dan bangunan 3) Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB 3. Promosi Kesehatan Sasaran strategis dan indikator bidang promosi kesehatan adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya rumah sakit jejaring yang terindikasi dari : persentase fasyankes jejaring melalui program pengembangan fasyankes jejaring dengan kegiatan : penyuluhan, advokasi, koordinasi dan penyebaran informasi. b. Terwujudnya kerja sama lintas sektor dan program dalam Promkes, Diklat, dan Penelitian Kesehatan Paru yang terindikasi dari : 1) Jumlah institusi yang membuat MOU dalam diklat melalui program pengembangan kerja sama institusi pendidikan dengan kegiatan : konsultasi dan pertemuan. 2) Jumlah kemitraan dalam Promkes Paru melalui program pengembangan jejaring tahap I dengan kegiatan : a. Kegiatan penyuluhan, advokasi, koordinasi dan penyebaran informasi. b. Pelacakan pasien TB mangkir berobat c. Pemeriksaan kontak TB Anak B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi. Ada beberapa hambatan yang dihadapi BBKPM Makassar pada tahun 2016, antara lain : 1. Sistem Informasi (SISFO) belumberjalandenganbaik. 2. Pemenuhan SDM belum tercapai. 3. Pengadaan obat dan bahan habis pakai melalui e-catalog belum optimal. 4. Persetujuan perubahan nomenklatur rumah sakit masih dalam proses. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 27

5. Pembayaran Klaim BPJS Kesehatan pada Balai setara dengan rumah sakit Kelas D. C. Upaya Tindak Lanjut. 1. Pengembangan Sistem Informasi (SISFO) menjadi lebih terintegrasi. 2. Meningkatkan kapasitas SDM melalui kegiatan pelatihan dan magang. 3. Melakukan kerja sama SDM tenaga ahli baik melalui lembaga/institusi maupun perseorangan. 4. Pemenuhan persyaratan akreditasi rumah sakit. 5. Peningkatan prasarana dan sarana rumah sakit. 6. Menyempurnakan SPO pengadaan barang dan jasa. 7. Penyempurnaan alur pelayanan 8. Melakukan pemeliharaan alat kesehatan lebih optimal. 9. Memperluas cakupan sasaran promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. 10. Pengusulan pengadaan alat penunjang kesehatan. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 28

BAB V HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kerja. 1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2016 seperti yang termuat diatas, dapat disusun suatu hasil pengukuran kinerja yang mencangkup kinerja kegiatan dan tingkat pencapaian sasaran dikemukakan sebagai berikut : a. Pendapatan BLU tercapai sebesar 96,24% dengan realisasi anggaran sebesar 99,96%. b. POBO tercapai sebesar 79,69% dengan realisasi anggaran sebesar 91,23%. c. Kepuasan Pelanggan tercapai sebesar 95,25% dengan realisasi anggaran sebesar 96,48%. d. Angka Kematian di UGD tercapai sebesar 60,6% dengan realisasi anggaran sebesar 99,37%. e. Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 97,82%. f. Akreditasi KARS tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96,87%. g. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A tercapai sebesar 110% dengan realisasi anggaran sebesar 95,80%. h. Pemenuhan Peralatan Kesehatan tercapai 75,58% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. i. Utilitas Alkes tercapai sebesar 198% dengan realisasi anggaran sebesar 99,67%. j. Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tercapai 72,82% dengan realisasi anggaran sebesar 96,92%. k. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96,84%. l. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik tercapai 1 jenis pelayanan subspesialistik yaitu subspesialistik paru dengan realisasi anggaran sebesar 97,73%. BAB V HASIL KINERJA 29

m. Kasus Sulit Tertangani terlaksana 1 kasus dengan realisasi anggaran sebesar 100%. n. Infeksi Aliran Darah tercapai 6,25% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. o. Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional tercapai 101% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. p. Pengembalian Rekam Medik 1 X 24 Jam tercapai 87,04% dengan realisasi anggaran sebesar 97,82%. q. Fasyankes Jejaring tercapai 297% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84% r. Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat tercapai 106,25% dengan realisasi anggaran sebesar 94,07%. s. Jumlah Kemitraan dalam Promkes Paru tercapai 180% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84%. t. Pasien Rujukan tercapai 87,51% dengan realisasi anggaran sebesar 96,87%. u. Penerapan Sistem Manajemen Kinerja tercapai 245% dengan realisasi anggaran sebesar 99,01%. v. SDM Terpenuhi tercapai 99,31% dengan realisasi anggaran sebesar 98,26%. w. Kompetensi SDM Terpenuhi tercapai 127% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. x. Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT tercapai 66% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. y. Indeks Budaya Berkinerja tercapai 166% dengan realisasi anggaran sebesar 98,22%. BAB V HASIL KINERJA 30

2. Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar SASARAN STRATEGIS No Indikator Sasaran Strategis Target 2016 Realisasi Capaian Keterangan FINANCIAL 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan STAKEHOLDERS 1 2 Pendapatan BLU 6 Milyar 5.774.284.069,- 96,24% % POBO 26% 23,72% 91,23% Tidak Tercapai Tidak Tercapai 3 % kepuasan 94,96% Tidak 80% 75,97% pelanggan Tercapai Terwujudnya 4 Angka kematian di 60,6% Tidak 2 3,3 2 kepuasan UGD Tercapai pelanggan 5 Waktu tunggu rawat 292,4% Tercapai 60 Menit 20,52 Menit jalan 6 Akreditasi KARS 25% 60% 240% Tercapai PROSES BISNIS INTERNAL 3 4 5 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan 7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55% 60,71% 55% 41,57% 110,38% Tercapai 75,58% Tidak Tercapai 9 % utilitas alkes 16% 31,65% 197,81% Tercapai 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik 13 % kasus sulit tertangani 85% 61,90% 6 6 N/A - N/A 1 72,83% Tidak Tercapai 100% Tercapai - Tercapai 100% Tercapai 6 Terwujudnya mutu 14 % Infeksi aliran darah 8% 6,25% 128% Tercapai BAB V HASIL KINERJA 31

7 8 9 10 11 12 pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95% 96,16% 101,22% 16 % pengembalian rekam medik dalam 1 75% 65,28% 87,04% x 24 jam 17 % fasyankes jejaring 25% 74,29% 297,16% 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat 19 Jumlah kemitraan dalam promkes paru 20 16 17 106,25% 5 9 180% % pasien rujukan 93% 81,38% 87,50% 21 % penerapan sistem 35% 86% 245,71% manajemen kinerja 22 % SDM terpenuhi 77% 76,47% 99,31% 23 % kompetensi SDM terpenuhi 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 25 Indeks budaya berkinerja 55% 70% 127,27% 30% 20% 66,67% 30% 50% 166,67% Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 25 indikator kinerja utama, ada 10 indikator yang belum mencapai target, sehingga ketercapaian kinerja sebesar 60%. BAB V HASIL KINERJA 32

3. Pencapaian Indikator BLU Tabel 5.1 Pencapaian Indikator Kinerja Keuangan NO Sub Aspek/INDIKATOR Bobot Nilai Haper Nilai Riil 1. Rasio Keuangan 19 11.25 a. Rasio Kas (Cash Rasio) 2 27,48 % 0.25 b. Rasio Lancar (Current Rasio) 2,5 2283,38 % 2.5 c. Periode Panagihan Piutang (Collection Period) 2 13,59 Hari 2 d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 7,22 % 0.5 e. Imbalan atas Aktivitas Tetap (Retum on Asset) 2 9,32 % 2 f. Imbalan Ekuitas (Returm on Equity) 2 9,10 % 2 g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2 17,35 % 1 h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya 2,5 23,72 % 1 Oprasional i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 0 % 0 2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 9.1 a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 Sampai dengan tanggal 31 Desember 0.4 tahun sebelumnya Ditandatangani oleh pimpinan BLU 0.4 Diketahui oleh pengawas yang 0.4 ditunjuk oleh menteri Disetujui dan ditandatangani oleh 0.4 menteri Kesesuain format dengan PMK 0.4 No.92/PMK.05/2011 b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi 2 Triwulan I (SAK) Disampaikan sampai 0.2 dengan tanggal 15 Semester I terlambat s.d 30 hari 0.15 Triwulan III Terlambat s.d. 30 hari 0.15 Tahunan Disampaikan sampai dengan tanggal 20 0.2 BAB V HASIL KINERJA 33

c. Surat Perintah Pengesahan dan Belanja BLU (SP3B BLU) Audit tahunan oleh auditor eksternal s.d tanggal 31 Mei TA berikutnya Wajar tanpa pengecualian 2 Disampaikan sampai dengan akhir triwulan I Saldo kas telah sesuai Disampaikan sampai dengan akhir triwulan II Saldo kas telah sesuai Disampaikan sampai dengan akhir triwulan III Saldo kas telah sesuai Disampaikan sesuai dengan langkahlangkah akhir tahun anggaran. Saldo kas telah sesuai d. Tarif Layanan 1 Ada tarif telah ditetapkan oleh 1 Menteri Keuangan e. Sistem akuntansi 1 Sistem Akuntansi keuangan 0 Sistem Akuntansi Biaya 0 Sistem Akuntansi Aset Tetap 0 f. Persetujuan Rekening 0,5 Rekening pengelolaan kas 0 Rekening Oprasional 0.3 Rekening Dana Kelolaan 0.1 g. Standar Oprasional Prisedure (SOP) Pengelolaan SOP Pengelolaan 0.5 0,5 Kas Kas 0.2 1 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.4 0.4 BAB V HASIL KINERJA 34

h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 k. SOP Pengelolaan barang dan Inventaris 0,5 SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang dan Jasa SOP Pengelolaan barang dan Inventaris 0.5 0 0.5 0.5 Total 30 20.35 Tabel 5.2 Pencapaian Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial No Kategori Indikator Skor Area Klinis 1 Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 1,5 2 Standar Pelayanan % Kejadian pasien jatuh 3 3 Kepatuhan penggunaan FORNAS 3 4 Pengendalian Infeksi di Hospital acquired pneumonia (HAP) 2 5 RS ISK 3 6 NDR 3 7 Kematian pasien di IGD 3 8 Medication Error 3 9 Capaian Indikator Medik Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 3 10 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium 3 11 % capaian indikator penyakit TB 2 12 % capaian indikator penyakit PPOK 3 TOTAL 32,5 No Kategori Indikator Area Manajerial 13 % pasien TB beresiko TB-HIV yang Promotif dan Preventif dikonseling Skor 2,5 BAB V HASIL KINERJA 35

14 Kepuasan pelanggan 1,75 Kepuasan Pelanggan 15 Kecepatan respon terhadap komplain 2 16 Waktu tunggu penanganan 3 kegawatdaruratan respirasi 17 Waktu tunggu rawat jalan 3 18 Ketepatan Waktu Waktu tunggu pelayanan radiologi 3 19 Pelayanan Waktu tunggu pelayanan laboratorium 3 20 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi 3 21 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1 X 24 jam 2 22 SDM % staf di area kritis yang mendapatkan pelatihan 20 jam/orang per tahun 3 23 % tingkat kehandalan Sarpras 1 Sarana Prasarana 24 Tingkat penilaian Proper 0 25 Level IT yang terintegritas 1 TOTAL 28,25 Dari ketiga indikator kinerja tersebut di atas, apabila dijumlahkan diperoleh hasil sebagai berikut : No INDIKATOR BOBOT NILAI NILAI RIIL 1 Indikator Kinerja Keuangan 30 20.35 2 Indikator Kinerja Area Klinis 35 32.5 3 Indikator Kionerja Area Manajerial 35 28.25 TOTAL 100 81.1 Sesuai dengan penilaian tingkat kesehatan rumah sakit BLU, maka Makassar pada tahun 2016 berada dalam kondisi Sehat atau Kategori AA. BBKPM BAB V HASIL KINERJA 36

4. SPM RS/ KINERJA PER BIDANG a. Bidang Pelayanan 1. Pelayanan Rawat Inap a. Pelayanan Rawat Inap Dewasa 1. Data Kunjungan Rawat Inap Dewasa Grafik 5.1 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 26% TRIWULAN III 23% TRIWULAN II 27% Distribusi Kunjungan Rawat Inap Dewasa pada tahun 2016 pada triwulan I 26% dan semester II sebesar 27% dan triwulan III menurun sebesar 23% dan triwulan I meningkat sebesar 24%. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 187 111 298 TRIWULAN II 172 127 299 TRIWULAN III 143 117 260 TRIWULAN IV 171 105 276 TOTAL 673 460 1133 BAB V HASIL KINERJA 37

Grafik 5.2 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin 673 460 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Dewasa berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 679 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 465 kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 274 24 298 TRIWULAN II 239 60 299 TRIWULAN III 197 63 260 TRIWULAN IV 203 73 276 TOTAL 913 220 1133 Grafik 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 913 220 PASIEN BARU PASIEN LAMA BAB V HASIL KINERJA 38

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Rawat Inap Dewasa berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 913 kunjungan, sedangkan status pasien lama sebanyak 220 orang. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 40 253 5 298 TRIWULAN II 43 256 0 299 TRIWULAN III 24 204 32 260 TRIWULAN IV 24 252 0 276 TOTAL 131 965 37 1133 Grafik 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran 965 131 37 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Dewasa berdasarkan cara pembayaran adalah JKN sebanyak 965kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 131 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 37 kunjungan. BAB V HASIL KINERJA 39

5. Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.6 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar BULAN SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK PULANG PAKSA DIRUJUK JUMLAH TRIWULAN I 0 5 3 268 2 8 286 TRIWULAN II 0 2 11 268 5 13 299 TRIWULAN III 0 3 5 247 3 14 272 TRIWULAN IV 0 3 2 257 2 12 276 TOTAL 0 13 21 1040 12 47 1133 Grafik 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar 1040 SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK 0 13 21 12 47 PULANG PAKSA Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa, pasien Rawat Inap Dewasa yang keluar sembuh tidak ada, dan Meninggal <48 Jam sebanyak 13 orang, meninggal >48 Jam sebanyak 21 orang, Membaik sebanyak 1040 orang, Pulang paksa sebanyak 12 orang, dan dirujuk sebanyak 47 orang. BAB V HASIL KINERJA 40

b. Pelayanan Rawat Inap Anak 1. Data Kunjungan Rawat Inap Anak Grafik 5.6 Kunjungan Rawat Inap Anak Tahun 2016 TRIWULAN III 3% TRIWULAN IV 12% TRIWULAN II 36% TRIWULAN I 49% Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase kunjungan Rawat Inap Anak pada Triwulan I sebesar 49%, sedangkan triwulan II mengalami penurunan yaitu sebesar 36%, triwulan III mengalami kenaikan sebesar 3%, namun pada triwulan IV kembali mengalami meningkat sebesar 12%. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 25 32 57 TRIWULAN II 20 21 41 TRIWULAN III 1 2 3 TRIWULAN IV 7 7 14 TOTAL 53 62 115 BAB V HASIL KINERJA 41

Grafik 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 62 53 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Anak berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin Perempuan adalah sebanyak 62 kunjungan. 3. Berdasarkan Status pasien baru dan lama Tabel 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 57 0 57 TRIWULAN II 41 0 41 TRIWULAN III 2 1 3 TRIWULAN IV 14 0 14 TOTAL 114 1 115 BAB V HASIL KINERJA 42

Grafik 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 114 1 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Rawat Inap Anak berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 114 kunjungan sedangkan status pasien lama sebanyak 1 kunjungan 4. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 20 36 1 57 TRIWULAN II 7 34 0 41 TRIWULAN III 0 3 0 3 TRIWULAN IV 3 11 0 14 TOTAL 30 84 1 115 Grafik 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar 84 30 1 UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 43

TRIWULAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Anak berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 84 kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 30 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 1 kunjungan. 5. Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK PULANG PAKSA DIRUJUK TRIWULAN I 0 0 0 57 0 0 57 TRIWULAN II 0 0 0 41 0 0 41 TRIWULAN III 0 0 0 3 0 1 4 TRIWULAN IV 0 0 0 13 0 0 13 JUMLAH TOTAL 0 0 0 114 0 1 115 Grafik 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar 114 SEMBUH 1 MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa, pasien Rawat Inap Anak yang keluar Membaik sebanyak 114 orang, dan meninggal > 48 jam sebanyak 1 orang. 6. Data Statistik Pelayanan Rawat Inap Tabel 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar Tahun Indikator BOR LOS TOI BTO 2012 13.4% 2.9 Hari 23.7 Hari 13.4 Kali 2013 18.5% 3.7 Hari 18 Hari 16.5 Kali 2014 19.1% 3.8 Hari 17.8 Hari 16.8 Kali 2015 25.8% 3.8 Hari 15.1 Hari 12.7 Kali 2016 25.6% 3.8 Hari 12.7 Hari 21.4 Kali BAB V HASIL KINERJA 44

70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar 13.4 2.9 13.4 16.5 16.8 12.7 23.7 18 17.8 3.7 3.8 18.5 19.1 15.1 3.8 3.8 25.8 25.6 2012 2013 2014 2015 2016 21.4 12.7 BTO TOI LOS BOR Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa angka BOR, LOS, BTO dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan, sedangkan angka TOI dari tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami penurunan. NO 2. Pelayanan Rawat Jalan a. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2013-2016 Tabel 5.12 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2013-2016 2013 2014 2015 2016 PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH 1 TB Paru (-) 7377 TB Paru (-) 4268 TB Paru (-) 3832 TB Paru (-) 5269 2 Bronchitis 2888 Bronchitis 2388 Bronchitis 2015 Evaluasi TB 3506 3 Bronchopneumonia 1221 Evaluasi TB 1904 Evaluasi TB 1965 Bronchitis 1768 4 PPOK 926 PPOK 921 PPOK 1063 PPOK/AECB 1245 5 TB Paru BTA (+) 843 Bronchopneu monia 6 SOPT/Sequality TB 535 SOPT/Sequali ty TB 7 Asma Bronchial 323 TB Paru BTA (+) 612 SOPT/Sequ ality TB 492 Bronchopne umonia/ca P 472 TB Paru BTA (+) 817 774 545 SPOT/Sequa lity TB Bronchopne umoni/cap 1139 807 TB Paru (+) 505 BAB V HASIL KINERJA 45

8 Chronik Heart Failure 268 Asma Bronchial 296 Asma Bronchial 372 Asthma Bronchiale 430 9 Bronchitis Kronis 205 ISPA 274 CHF 277 Haemoptoe 261 10 Dyspepsia 202 Haemoptoe 219 Haemoptoe 225 DM Type II 144 b. Data Kunjungan Rawat Jalan 1. Data Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2016 Grafik 5.12 Data Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2016 TRIWULAN IV 27% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 28% TRIWULAN II 24% Persentase kunjungan pasien yang terbesar di BBKPM Makassar tahun 2016 adalah pada triwulan III yaitu sebanyak 27.6%, dan terendah pada triwulan I sebanyak 21%. Jumlah dokter yang melakukan pemeriksaan pada rawat jalan yaitu sebanyak 5 orang. Jumlah perawat yang ada di instalasi rawat jalan sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 6 orang di SMF Pulmonologi, 1 orang, SMF Penyakit Dalam, 1 orang di SMF Respirologi Anak, 2 Orang di Poli Kolaborasi TB- HIV dan Klinik CST serta 2 orang di sentra DOTS. Rata-rata waktu tunggu rawat jalan adalah 15 menit. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 2198 1548 3746 TRIWULAN II 2544 1826 4370 TRIWULAN III 2644 2308 4952 TRIWULAN IV 3035 1781 4816 TOTAL 10421 7463 17884 BAB V HASIL KINERJA 46

Grafik 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin 10421 7463 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan rawat jalan terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 10.421 kunjungan, sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 7.463 kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 1035 2711 3746 TRIWULAN II 1190 3180 4370 TRIWULAN III 1421 3531 4952 TRIWULAN IV 1060 3756 4816 TOTAL 4706 13178 17884 BAB V HASIL KINERJA 47

Grafik 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Barudan Lama 13178 4706 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan rawat jalan terbanyak berdasarkan Status pasien baru dan lama tahun 2016 adalah pasien lama yaitu 13.178 kunjungan. sedangkan status pasien baru sebanyak 4.706 kunjungan. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 877 2869 0 3746 TRIWULAN II 958 3412 0 4370 TRIWULAN III 1016 3936 0 4952 TRIWULAN IV 1027 3789 0 4816 TOTAL 3878 14006 0 17884 Grafik 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran 14006 3878 0 UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 48

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan terbanyak pasien rawat jalan berdasarkan cara pembayaran adalah JKN sebanyak 14.006 kunjungan, dan umum sebanyak 3.878 kunjungan. 3. Pelayanan Pulmonologi a. Data Kunjungan SMF Pulmonologi Grafik 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Tahun 2016 NON TB 31% POLI TB 40% POLI ASMHA 9% POLI PARU 20% Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien di SMF Pulmonologi pada tahun 2016. Terbesar pada poli TB sebesar 40%,dan terendah pada poli asmha sebesar 9%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin BULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TB 2994 2050 5044 PARU 1344 1174 2518 ASMHA 731 360 1091 NON TB 2173 1694 3867 TOTAL 7242 5278 12520 BAB V HASIL KINERJA 49

Grafik 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin 2994 2050 1344 1174 731 360 LAKI-LAKI PEREMPUAN 2173 1694 POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak pada SMF Pulmonologi berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 7.242 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 5.278 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama UNIT PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH POLI TB 2525 2519 5044 POLI PARU 196 2322 2518 POLI ASMHA 77 1014 1091 NON TB 769 3098 3867 TOTAL 3567 8953 12520 BAB V HASIL KINERJA 50

Grafik 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA 3098 25252519 2322 1014 769 196 77 POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak pada SMF Pulmonologi berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak 8.953 kunjungan. Sedangkan status pasien baru sebanyak 3.567 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran UNIT UMUM JKN GRATIS JUMLAH POLI TB 1642 3398 4 5044 POLI PARU 157 2360 1 2518 POLI ASMHA 26 1064 1 1091 NON TB 1157 2706 4 3867 TOTAL 2982 9528 10 12520 BAB V HASIL KINERJA 51

Grafik 5.19 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran 3398 UMUM JKN GRATIS 2360 2706 1642 1064 1157 4 157 1 26 1 4 POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Pada SMF Pulmonologi berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 9.528 kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 2.982 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 10 kunjungan. 4. Pelayanan TB Paru Data Kasus TB Paru Grafik 5.20 Kasus TB Baru Tahun 2016 0.03% 2% BTA (+) 8.50% BTA (-) 89.30% TB PLEURITIS Berdasarkan grafik persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbesar adalah TB Paru BTA (-) sebanyak 89.3% kasus dan terendah TB Pleuritis sebanyak 0.03% kasus. BAB V HASIL KINERJA 52

5. Pelayanan Penyakit Dalam a. Data Kunjungan SMF Penyakit Dalam Grafik 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Tahun 2016 TRIWULAN IV 30% TRIWULAN III 24% TRIWULAN I 24% TRIWULAN II 22% Distribusi kunjungan SMF Penyakit Dalam, tertinggi di triwulan II sebesar 30%, dan terendah pada triwulan II sebesar 22%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.19 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 233 152 385 TRIWULAN II 228 135 363 TRIWULAN III 244 155 399 TRIWULAN IV 248 248 496 TOTAL 953 690 1643 BAB V HASIL KINERJA 53

Grafik 5.22 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin 953 690 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF spesialis penyakit dalam berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 953 kunjungan Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 690 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.20 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 134 251 385 TRIWULAN II 138 225 363 TRIWULAN III 122 277 399 TRIWULAN IV 58 438 496 TOTAL 452 1191 1643 BAB V HASIL KINERJA 54

Grafik 5.23 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Pasien Baru dan Pasien Lama 1191 152 PASEIN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF spesialis penyakit dalam berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak 1191 kunjungan sedangkan status pasien baru sebanyak 152 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 89 295 1 385 TRIWULAN II 72 291 0 363 TRIWULAN III 72 327 0 399 TRIWULAN IV 85 411 0 496 TOTAL 318 1324 1 1643 BAB V HASIL KINERJA 55

Grafik 5.24 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran 1324 318 1 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF penyakit dalam berdasarkan cara pembayaran tertinggi pada JKN sebanyak 1324 kunjungan, dan terendah pada gratis sebanyak 1 kunjungan. 6. Pelayanan Respirologi Anak a. Data Kunjungan SMF Respirologi Anak Grafik 5.25 Kunjungan SMF Respirologi Anak Tahun 2016 TRIWULAN IV 28% TRIWULAN III 26% TRIWULAN I 21% TRIWULAN II 25% Distribusi kunjungan SMF respirologi anak tahun 2016, kunjungan tertinggi pada triwulan IV sebanyak 28%, dan terendah pada triwulan I sebesar 21%. BAB V HASIL KINERJA 56

b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.22 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 352 238 590 TRIWULAN II 404 323 727 TRIWULAN III 415 321 736 TRIWULAN IV 433 367 800 TOTAL 1604 1249 2853 Grafik 5.26 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 1604 1249 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF respirologi anak berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016, tertinggi pada jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 1.2498 kunjungan dan terendah pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 1.604 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.23 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 161 429 590 TRIWULAN II 160 567 727 TRIWULAN III 153 583 736 TRIWULAN IV 162 638 800 TOTAL 636 2217 2853 BAB V HASIL KINERJA 57

Grafik 5.27 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 2217 636 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF respirologi anak berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak 2.217 orang. sedangkan status pasien baru sebanyak 636 orang. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.24 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 107 477 6 590 TRIWULAN II 147 580 0 727 TRIWULAN III 144 592 0 736 TRIWULAN IV 180 620 0 800 TOTAL 578 2269 6 2853 BAB V HASIL KINERJA 58

Grafik 5.28 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran 2269 578 6 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di poli respirologi anak berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 2.269 kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 578 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 6 kunjungan. 7. Pelayanan Emergency a. Data Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Grafik 5.29 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Tahun 2016 TRIWULAN IV 22% TRIWULAN I 26% TRIWULAN III 27% TRIWULAN II 25% Distribusi kunjungan di Instalasi Gawat Darurat pada tahun 2016 terbanyak pada triwulan III sebesar 27% dan terendah pada triwulan IV sebesar 22%. BAB V HASIL KINERJA 59

b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.25 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 208 117 325 TRIWULAN II 183 135 318 TRIWULAN III 207 128 335 TRIWULAN IV 159 125 284 TOTAL 757 505 1262 Grafik 5.30 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin 757 505 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 757 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 505 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.26 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 260 65 325 TRIWULAN II 225 93 318 TRIWULAN III 239 96 335 TRIWULAN IV 196 88 284 TOTAL 920 342 1262 BAB V HASIL KINERJA 60

Grafik 5.31 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama 920 342 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Instalasi Gawat Darurat berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 920 kunjungan sedangkan status pasien lama sebanyak 342 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.27 Kunjungan Intalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 45 280 0 325 TRIWULAN II 34 284 0 318 TRIWULAN III 46 289 0 335 TRIWULAN IV 49 235 0 284 TOTAL 174 1088 0 1262 Grafik 5.32 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran 1088 174 0 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tahun 2016 BAB V HASIL KINERJA 61

berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 1088 kunjungan, terendah adalah Umum sebanyak 174 kunjungan. 8. Pelayanan Poli Kolaborasi TB-HIV a. Data Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Grafik 5.33 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 23% TRIWULAN III 25% TRIWULAN II 28% Distribusi Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV pada tahun 2016 pada triwulan II persentase kunjungan terbesar yaitu sebesar 28% dan persentase kunjungan terkecil yaitu pada triwulan I sebesar 23%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.28 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 444 271 715 TRIWULAN II 569 304 873 TRIWULAN III 491 302 793 TRIWULAN IV 425 326 751 TOTAL 1929 1203 3132 BAB V HASIL KINERJA 62

Grafik 5.34 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin 1929 1203 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 1.192 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 1.203 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.29 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 694 21 715 TRIWULAN II 842 31 873 TRIWULAN III 771 22 793 TRIWULAN IV 728 23 751 TOTAL 3035 97 3132 BAB V HASIL KINERJA 63

Grafik 5.35 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama 3035 97 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 3.035 kunjungan. sedangkan status pasien lama sebanyak 97 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.30 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 253 462 0 715 TRIWULAN II 289 584 0 873 TRIWULAN III 285 508 0 793 TRIWULAN IV 275 476 0 751 TOTAL 1102 2030 0 3132 BAB V HASIL KINERJA 64

Grafik 5.36 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar 2030 1102 0 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 2.030 kunjungan, terbanyak kedua umum adalah sebanyak 1.102 kunjungan. 9. Pelayanan Poli Berhenti Merokok a. Data Kunjungan Poli Berhenti Merokok Grafik 5.37 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 24% TRIWULAN III 24% TRIWULAN II 28% Distribusi Kunjungan Poli Berhenti Merokok pada tahun 2016 tertimggi pada triwulan II sebesar 28, sedangkan persentase triwulan I, III, dan IV sebesar 24%. BAB V HASIL KINERJA 65

b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.31 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 196 57 253 TRIWULAN II 235 65 300 TRIWULAN III 179 82 261 TRIWULAN IV 187 72 259 TOTAL 797 276 1073 Grafik 5.38 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin 797 276 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Berhenti Merokok berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 797 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 276 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.32 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 253 0 253 TRIWULAN II 289 11 300 TRIWULAN III 221 40 261 TRIWULAN IV 238 21 259 TOTAL 1001 72 1073 BAB V HASIL KINERJA 66

Grafik 5.39 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama 1001 72 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Poli Berhenti Merokok berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 1001 kunjungan. sedangkan status pasien lama 72 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.33 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 100 153 0 253 TRIWULAN II 113 187 0 300 TRIWULAN III 131 130 0 261 TRIWULAN IV 121 138 0 259 TOTAL 465 608 0 1073 BAB V HASIL KINERJA 67

Grafik 5.40 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar 465 608 0 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Berhenti Merokok berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 608 kunjungan, terbanyak kedua adalah umum sebanyak 465 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu gratis yaitu sebanyak 0 kunjungan. e. Asal dan Tujuan Rujukan Tabel 5.34 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun 2016 Bulan Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah / Swasta Puskesmas Dari BBKPM Ke RS Pemerintah / Swasta TRIWULAN I 2825 25 239 13 TRIWULAN II 3412 29 241 14 TRIWULAN III 3745 39 227 17 TRIWULAN IV 3688 47 304 18 TOTAL 13670 140 1011 62 BAB V HASIL KINERJA 68

Grafik 5.41 Asal dan Tujuan Rujukan Asal dan Tujuan Rujukan 13670 Ke BBKPM Dari Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah / Swasta 140 1011 62 Dari BBKPM Ke Puskesmas Dari BBKPM Ke RS Pemerintah / Swasta Jumlah rujukan yang berasal dari puskesmas ke BBKPM Makassar adalah sebanyak 13.670 rujukan, rujukan dari BBKPM Makassar ke Puskesmas adalah sebanyak 1.011 rujukan, jumlah rujukan dari RS Pemerintah/Swasta ke BBKPM adalah sebanyak 140 rujukan, jumlah rujukan dari BBKPM ke RS Pemerintah/Swasta adalah sebanyak 62 rujukan. b. Bidang Penunjang Kesehatan 1. Radiologi a. Data Kunjungan Radiologi Grafik 5.42 Kunjungan Radiologi Tahun 2016 TRIWULAN IV 26% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 27% TRIWULAN II 26% Distribusi kunjungan radiologi pada tahun 2015 pada triwulan I dan triwulan III sebesar 26% triwulan II dan triwulan IV masing-masing sebesar 25% dan 23%. Angka kegagalan hasil radiologi adalah 68 kali. BAB V HASIL KINERJA 69

b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.35 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 572 494 1066 TRIWULAN II 751 543 1294 TRIWULAN III 753 586 1339 TRIWULAN IV 689 599 1288 TOTAL 2765 2222 4987 Grafik 5.43 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin 2765 2222 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 2.765 orang. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 2.118 orang dengan rata-rata 2.222 kunjungan per tahun. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.36 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 980 86 1066 TRIWULAN II 1203 91 1294 TRIWULAN III 1288 51 1339 TRIWULAN IV 1176 112 1288 TOTAL 4647 340 4987 BAB V HASIL KINERJA 70

Grafik 5.44 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 4647 340 PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 4.647 kunjungan. sedangkan status pasien lama sebanyak 340 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.37 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 416 650 0 1066 TRIWULAN II 449 845 0 1294 TRIWULAN III 427 912 0 1339 TRIWULAN IV 437 851 0 1288 TOTAL 1729 3258 0 4987 Grafik 5.45 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran 3258 1729 0 UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 71

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 3.258 kunjungan, terbanyak kedua adalah umum sebanyak 1.729 orang, terbanyak ketiga yaitu gratis yaitu sebanyak 0 orang 2. Laboratorium a. Data Kunjungan Laboratorium 1. Data Kunjungan Laboratorium Grafik 5.46 Kunjungan Laboratorium Tahun 2016 TRIWULAN IV 25% TRIWULAN I 25% TRIWULAN III 25% TRIWULAN II 25% Distribusi Kunjungan Laboratorium pada tahun 2016 pada triwulan I sampai dengan triwulan IV sebesar 25%. Jumlah analis yang melakukan pemeriksaan yaitu sebanyak 10 orang dan 1 orang dokter patologi klinik dan 1 orang dokter patologi anatomi per hari. Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium tahun 2016 sebanyak 3 kali sementara angka kesalahan laboratorium sebanyak 1 kali. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.38 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I 1756 1340 3096 TRIWULAN II 1818 1285 3103 TRIWULAN III 1814 1282 3096 TRIWULAN IV 1714 1387 3101 TOTAL 7102 5294 12396 BAB V HASIL KINERJA 72

Grafik 5.47 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin 7102 5294 LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Laboratorium berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 7.102 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 5.294 kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.39 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I 1390 1706 3096 TRIWULAN II 1307 1796 3103 TRIWULAN III 1356 1740 3096 TRIWULAN IV 1254 1847 3101 TOTAL 5307 7089 12396 Grafik 5.48 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 5307 7089 PASIEN BARU PASIEN LAMA BAB V HASIL KINERJA 73

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di laboratorium berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak 7.089 kunjungan sedangkan status pasien baru sebanyak 5.307 kunjungan. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.40 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I 976 2120 0 3096 TRIWULAN II 947 2156 0 3103 TRIWULAN III 856 2240 0 3096 TRIWULAN IV 872 2229 0 3101 TOTAL 3651 8745 0 12396 Grafik 5.49 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran 3651 8745 UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Laboratorium berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 8.745 orang, terbanyak kedua adalah umum sebanyak 3.651 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis 0 kunjungan. 0 BAB V HASIL KINERJA 74

3. Apotek a. Data Jumlah Resep Yang Masuk Ke Apotek Grafik 5.50 Jumlah Resep Yang Masuk Ke Apotek Tahun 2016 TRIWULAN IV 27% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 26% TRIWULAN II 26% Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan persentase jumlah resep yang masuk ke apotek pada tahun 2016 sebagai berikut, tertinggi pada triwulan IV sebesar 27%, dan terendah pada triwulan I sebesar 21%. b. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.41 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar BULAN UMUM JKN JUMLAH TRIWULAN I 821 1614 2509 TRIWULAN II 108 975 1917 TRIWULAN III 997 1383 2566 TRIWULAN IV 759 1392 2195 TOTAL 2685 5364 9187 BAB V HASIL KINERJA 75

Grafik 5.51 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar 15850 4726 UMUM JKN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Apotek berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 15.850 kunjungan, dan umum yaitu sebanyak 4.726 kunjungan. Jumlah resep yang sesuai dengan fornas adalah 74.145 resep dengan persentase sebesar 93% dan yang tidak sesuai dengan fornas sebanyak 5.205 resep dengan persentase 7% baik dari resep obat jadi maupun racikan. Pada tahun 2016, tidak pernah terjadi kesalahan pada pemberian obat kepada pasien. c. Berdasarkan Jenis Resep Tabel 5.42 Apotek Berdasarkan Jenis Resep BULAN OBAT JADI RACIKAN JUMLAH TRIWULAN I 17027 1347 18374 TRIWULAN II 18013 1406 19419 TRIWULAN III 18439 1448 19887 TRIWULAN IV 19617 2053 21670 TOTAL 73096 6254 79350 BAB V HASIL KINERJA 76

Grafik 5.52 Apotek Berdasarkan Jenis Resep 73096 6254 OBAT JADI RACIKAN Berdasarkan data diatas menunjukkan jika jenis resep obat jadi sebanyak 73.096 resep dan racikan sebanyak 6.254 resep. d. Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tabel 5.43 Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tahun 2016 NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH EXP DATE Aziteromycis Inj 0,5 Btl 4 Btl Februari 2016 Co. Amoxyclar Syr Btl 18 Btl Maret 2016 Glibenclamida Tab 100/Box 3 Box Juni 2016 Propanolol 40 mg 100/Box 6 Box Desember 2016 Ada beberapa obat yang terdaftar di apotek BBKPM sebagai obat yang kadaluarsa antara lain seperti yang ada pada tabel 4.43. sedangkan daftar jumlah obat yang terdaftar di apotek BBKPM sebanyak 170 item obat. BAB V HASIL KINERJA 77

MWD SWD STIMULASI TERAPI INHALASI MASSAGE TERAPI OKSIGEN EXERCISE POSTURAL DRAINAGE MOBILISASI SANGKAR TAPOTEMENT BREATNING EXC LATIHAN BATUK WILLIAM FLEXION SPIROMETRI STRENGTHENING ACTIV EXERCISE TERAPI MANUPULASI ULTRA SOUND UJI JALAN 6 MENIT MWD SWD STIMULASI TERAPI INHALASI MASSAGE TERAPI OKSIGEN EXERCISE POSTURAL DRAINAGE MOBILISASI SANGKAR THORAX TAPOTEMENT BREATNING EXC LATIHAN BATUK EFEKTIF WILLIAM FLEXION SPIROMETRI STRENGTHENING ACTIV EXERCISE TERAPI MANUPULASI ULTRA SOUND UJI JALAN 6 MENIT LAPORAN TAHUNAN 2016 BBKPM MAKASSAR 4. Fisioterapi Tabel 5.44 Kunjungan Fisioteraphy BULAN JUMLAH TRIWULAN I 130 0 131 64 3 16 13 111 0 102 117 26 0 162 0 0 1 0 9 885 TRIWULAN II 164 0 163 57 21 27 15 131 61 131 154 115 0 207 30 0 2 3 25 1306 TRIWULAN III 157 4 151 2 17 27 19 115 0 119 132 125 0 274 0 0 0 1 4 1147 TRIWULAN IV 193 0 190 0 27 16 26 126 0 139 163 154 0 284 0 1 0 1 6 1326 TOTAL 644 4 635 123 68 86 73 483 61 491 566 420 0 927 30 1 3 5 44 4664 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Grafik 5.53 Kunjungan Fisioteraphy 927 644 635 483 491 566 420 123 68 86 73 61 4 0 30 1 3 5 44 Berdasarkan tabel diatas bahwa teraphi MWD dilakukan sebantak 644 kali, SWD sebanyak 4 kali, stimulasi sebanyak 635 kali, terapi inhalasi sebanyak 123 kali, massage sebanyak 68 kali, terapi oksigen sebanyak 86 kali, exercise sebanyak 73 kali, postural drainage sebanyak 483 kali, mobilisasi sangkar thorax 61, tapotement BAB V HASIL KINERJA 78

UJI FAAL EKG NEBULIZER FUNKSI USG MANTOUX OKSIGEN NGT LAPORAN TAHUNAN 2016 BBKPM MAKASSAR sebanyak 491 kali, breathing exercise sebanyak 566 kali, latihan batuk efektif sebanyak 420 kali, william flexion sebanyak 0 kali, spiro sebanyak 927 kali, strengthening sebanyak 30 kali, terapi manipilasi sebanyak 3 kali,, ultra sound sebanyak 5 kali, dan uji jalan 6 menit sebanyak 44 kali. Petugas fisioterapi yag melakukan tindakan therapy sebanyak 2 orang. 5. Pemeriksaan Diagnostik Dan Tindakan Tabel 5.45 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan TRIWULAN JUMLAH TRIWULAN I 61 100 319 0 86 141 168 2 877 TRIWULAN II 118 76 273 5 65 151 164 0 852 TRIWULAN III 205 104 274 5 66 145 163 3 965 TRIWULAN IV 197 137 238 8 92 153 140 0 965 TOTAL 581 417 1104 18 309 590 635 5 3659 Grafik 5.54 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan 1200 1000 1104 800 600 400 200 581 417 309 590 635 0 18 5 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah pemeriksaan uji faal paru pada sebanyak 581 kali tindakan, EKG sebanyak 417 kali tindakan, Nebulizer sebanyak 1104 kali tindakan, punksi sebanyak 18 kali tindakan, USG sebanyak 309 kali tindakan, Mantoux test sebanyak 590 kali tindakan, pemberian oksigen sebanyak 635 kali tindakan dan NGT sebanyak 5 kali tindakan. BAB V HASIL KINERJA 79

6. Penyuluhan Tabel 5.46 Penyuluhan TRIWULAN JENIS PENYULUHAN INDIVIDU KELOMPOK MASSAL TRIWULAN I 1001 1998 4326 TRIWULAN II 1201 2410 5224 TRIWULAN III 1223 2446 5318 TRIWULAN IV 1352 2436 4878 TOTAL 4777 9290 19746 Grafik 5.55 Penyuluhan INDIVIDU KELOMPOK MASSAL 19746 4777 9290 JENIS PENYULUHAN Di BBKPM Makassar terdapat tiga jenis penyuluhan antara lain penyuluhan individu, kelompok dan massal. Jumlah penyuluhan secara individu sebanyak 4.777, secara kelompok sebanyak 9.290 dan massal sebanyak 19.746. Petugas yang melakukan penyuluhan selama tahun 2016 adalah 2 (dua orang BAB V HASIL KINERJA 80

7. Pengembalian Rekam Medik Rawat Inap 1 kali 24 Jam Tabel 5.47 Pengembalian rekam medik rawat inap 1x24 jam BULAN 24 JAM 24 JAM JUMLAH TRIWULAN I 9 159 168 TRIWULAN II 9 106 115 TRIWULAN III 3 115 118 TRIWULAN IV 7 124 131 TOTAL 28 504 532 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rekam medis rawat inap yang kembali ke penyimpanan belum sepenuhnya kembali dalam waktu 1 kali 24 jam. 8. Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) Tabel 5.48 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) BULAN PHLEBITIS TRIWULAN I 25 TRIWULAN II 33 TRIWULAN III 38 TRIWULAN IV 35 TOTAL 131 Grafik 5.56 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) 35 25 TRIWULAN I 38 33 TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan jumlah angka infeksi aliran darah (phlebithis) di BBKPM selama tahun 2016 adalah sebesar 131 kasus. BAB V HASIL KINERJA 81

c. Bidang Promosi Kesehatan 1. Penyuluhan Dalam Gedung, Dilaksanakan setiap hari melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan penderita dan keluarga, yang diharapkan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit paru. Selama bulan Januari s/d Desember 2016 jumlah kegiatan penyuluhan dalam gedung adalah 17.624 orang adalah sebagai berikut : Grafik 5.57 Penyuluhan Dalam Gedung 12000 10696 10000 8000 6000 4877 4000 2000 2051 0 Penyuluhan Individu Penyuluhan Kelompok Penyuluhan Massal BAB V HASIL KINERJA 82

2. Penyuluhan Luar Gedung Dilaksanakan setiap minggu sasaran pada kelompok masyarakat, kader posyandu, Majelis Ta lim dalam Wilayah Kota Makassar, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masalah kesehatan secara umum dan kesehatan paru secara khusus. Selama bulan Januari s/d Juni 2016 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Luar Gedung sebanyak 33 kali. 3. Pelayanan VCT Grafik 5.58 Pelayanan VCT Periode Januari s/d Desember 2016 500 450 400 350 300 250 200 261 312 430 388 344 321 222 339 308 334 275 221 150 100 50 0 Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan VCT dari Bulan Januari sampai dengan Desember 2016 sebesar 3755 orang. BAB V HASIL KINERJA 83

4. Poli Henti Rokok Grafik 5.59 Poli Henti Rokok Periode Januari s/d Desember 2016 140 120 100 80 60 58 103 104 125 107 97 69 91 88 101 100 72 40 20 0 Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan poli henti rokok dari bulan Januari samapai dengan Desember 2016 sebesar 1.115 orang. 5. Data DOTS ( Jumlah yang di obati ) Grafik 5.60 Data DOTS (Jumlah yang diobati) Priode Januari s/d Desember 2016 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 17 16 15 27 16 17 11 26 18 14 4 12 0 5 4 4 11 8 4 6 2 5 6 4 2 4 8 6 8 12 12 5 7 6 7 6 2 5 4 4 2 3 3 2 1 6 3 3 Jumlah Ekstra Paru Anak Negatif Positif BAB V HASIL KINERJA 84

Suspek Grafik 5.61 Data Suspek Periode Januari s/d Desember 2016 350 300 250 242 217 274 331 248 225 252 300 272 294 212 204 200 150 100 BTA ( + ) BTA ( - ) 50 0 6. Sosialisasi International Standar Tuberculosis Care (ISTC) kabupaten /kota pada bulan Januari 2016 yang diikuti sebanyak 49 peserta. 7. Pembinaan Penderita TB di BBKPM, melalui pemberian makanan tambahan setiap hari dan pemberian insentif bagi PMO diharapkan dapat membantu memenuhi gizi seimbang penderita dan penyelesaian pengobatan secara teratur melalui pengawas PMO. Pada tahun 2016 dibina sebanyak 50 pasien dan PMO. BAB V HASIL KINERJA 85

8. Pertemuan Koordinasi Jejaring Eksternal Penguatan Kerjasama yang diikuti oleh 80 peserta dari dari berbagai Puskesmas dan Institusi Pendidikan di Makassar 9. Pelacakan Pasien TB sebanyak 23 kali 10. Pemeriksaan Kontak Serumah Pasien TB sebanyak 17 kali d. Bidang Pengembangan Sumber Daya 1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Selama Tahun 2016 telah difasilitasi pelaksanaan kegiatan Magang/PKL/KKN serta penelitian dan pengambilan data dengan berbagai institusi pendidikan sebagai berikut : BAB V HASIL KINERJA 86

No. Tabel 5.49 Jumlah kegiatan Magang/KKNP/Penelitian dan Ambil Data dan sampel bulan Januari s/d Desember 2016 Institusi 1 Universitas Hasanuddin 2 Universitas Muslim Indonesia 3 Universitas Muhammadiyah 4 Universitas Indonesia Timur Magang / PKL KKNP Penelitian Jenis Kegiatan Ambil Data Ambil Sampel Peminjaman 48 org - 1 org - - - Alat - - 3 org 4 org 1 org 2 org - - 4 org - - - 10 org - 13org 5 org - - 5 STIK Stella Maris - - 1 org 1 org - - 6 STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo 31 org - - - - - 7 STIK Makassar - - 4 org 3 org - - 8 STIK Famika - - 1 org 1 org - - 9 STIKES Panakukang 10 Poltekkes Makassar 11 Poltekkes Gorontalo - - 2 org 1 org - - 111 org - 12 org 28org - - 59 org - - - - - BAB V HASIL KINERJA 87

11 Akademi Analis - - - - 1 org - Kesehatan Muhammadiyah 12 UIN Alauddin 8 org - - - - - 13. Stikes Mega Rezky 9 org - 2 org - - - 14. UPRI Makassar - - 1 org - - - 15. Universitas Patria - - 2 org 1 org - - Artha 16. Stimik Professional - - 2 org - - - 17. STIKES Nani - - 4 org 5 org - - Hasanuddin 18. Akademi Farmasi 6 org - - - - - Yamasi 20. STIFA 2 org - - - - - 21. Atmajaya - - - 1 org - - Makassar 22. STIKES Yapika - - 5 org 1 org - - 23. STIE Amkop - - 1 org - - - 24. AKPER Reformasi Makassar - - - 2 org - - 25. ATRO 9 org - 1 org - - - Muhammadiyah 27. STIK Yapma - - - 2 org - - 28. SMK Farmasi 6 org - - - - - Yamasi 29 SMK Mega Rezky 20 org - - - - - Jumlah 319 org - 59 org 55 org 2 org 2 org BAB V HASIL KINERJA 88

Jumlah MoU Baru Tahun 2016 : 3 (tiga) UIM : Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIM Poltekkes Gorontalo : Jurusan Keperawatan Fakultas Farmasi UMI : Jurusan Apoteker 2. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Pegawai Kegiatan Diklat yang diikuti oleh pegawai dengan bulan Januari s/d Desember 2016 sebagai berikut : BBKPM Makassar mulai Tabel 5.50 Jumlah Kegiatan Diklat Pegawai Bulan Januari s/d Desember 2016 NO. Jenis Kegiatan Jumlah Waktu Pelaksanaan Peserta 1. Sosialisasi Surat Tanda Registrasi 2 org 26 Januari 2016 2. Pertemuan Persiapan Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015 2 Org 11 12 Januari 2016 3. Sosialisasi Penetapan Hari Bakti Perbendaharaan 1 org 14 Januari 2016 4. Pertemuan Pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan BPJS Kesehatan 1 org 14 Januari 2016 Divisi Regional IX 5. Sosialisasi ISTC 6 org 15 17 Januari 2016 6. Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara Tahun 2015 2 org 18 23 Januari 2016 7. Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat KPA angkatan III 1 org 19 Januari 2016 8. Pertemuan Pembimbing PKL Mahasiswa 2 org 04 Februari 2016 9. International Health Seminar & Workshop 3 org 08 Februari 2016 Emergency Nursing & Midwifery 2016 10. Rapat Rutin ARSABAPI 2 org 08 09 Februari 2016 11. Rekonsiliasi UAKPA-W Tahun 2015 2 org 11 Februari 2016 12. Simulasi SIM RS BBKPM Makassar 6 org 13 Februari 2016 13. Pertemuan Koordinasi Fasilitator 1 org 18 Februari 2016 14. Ist Comprehensive Scientific Forum 1 org 20-21 Februari 2016 15. Pelatihan Jabfung Penyuluh Kesehatan Angkatan II 1 org 22-05 Maret 2016 BAB V HASIL KINERJA 89

16. Pelatihan Aplikasi Pengadaan berdasarkan Perpres 4 Tahun 2015 2 org 23-25 Februari 2016 17. Pertemuan FGD Strategi Percepatan Penyerapan Anggaran TA. 2016 2 org 24 Februari 2016 18. Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Prov. 1 org 25 Februari 2016 Sul-Sel 19. Seminar kasus Praktik Klinik Profesi 3 org 25 Februari 20. Seminar & Workshop Perhimpunan Dokter 4 org 26-27 Februari 2016 Manajemen Medik Indonesia 21. Pertemuan Awal dengan Tim Awal BPK RI 4 org 29 Februari 2016 22. Pelatihan Bronchoscopy 2 org 01 Maret 31 Mei 2016 23. Pemantapan Jabatan Fungsional Arsiparis 1 org 02-04 Maret 2016 24. Pelatihan Administrator SIM RS BBKPM Makassar 3 org 05 Maret 2016 25. Seminar Sistem Jejaring Karir Perawat Indonesia 3 org 07 Maret 2016 26. Workshop IKI/IKT dan Pelaporan IKI/IKT melalui e-kinerja 2 org 10-12 Maret 2016 27. Workshop Keselamatan Pasien dan Manajemen resiko Klinis di RS 6 org 10-12 Maret 2016 28. Updating Database Pegawai (SIMKA) Regional I 1 org 16-18 Maret 2016 29. Sosialisasi Pengembangan Konservasi Air Tanah 1 org 21 Maret 2016 30. Workshop bagian Umum dan Kepegawaian 1 org 22-24 Maret 2016 31. Pertemuan Validasi Data TB 1 org 24 Maret 2016 32. Bimbingan Teknis Aplikasi SILABI 2 org 28 Maret 2016 33. Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 2 org 29 Maret 2016 Sosialisasi Peraturan Perundang undangan 34. mengenai Dokumen lingkungan dan penegakan Hukum Lingkungan di Kota 3 org 30 Maret 2016 Makassar 35. Bimbingan Teknis mekanisme pencairan APBN/ pengajuan SPM 2 org 30 Maret 2016 36. Bimbingan Teknis Aplikasi SAS & APS 2 org 31 Maret 2016 BAB V HASIL KINERJA 90

37. Pertemuan Jejaring Pengendalian Penyakit 1 org 31 Maret 2016 Tidak Menular Tingkat Provinsi 38. Pertemuan Monev Program Yankes 1 org 31 Maret 2016 39. Bimbingan Teknis Aplikasi SABA 2 org 01 April 2016 40 Rapat Kerja Nasional Himpunan Perawat 1 org 01-03 April 2016 Vokasi Indonesia 41 Bimbingan Teknis Aplikasi GPP 1 org 04 April 2016 42 Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2016 Gelombang II Bimbingan Teknis Aplikasi Konfirmasi dan 43 MPN G2 5 org 04-06 April 2016 2 org 05 April 2016 44 Pertemuan Penyusunan Usulan SBM & SBK 1 org 06-08 April 2016 45 Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PLB3) 1 org 12 April 2016 46 Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Satker BLU 5 org 12 April 2016 47 Sosialisasi Pembangunan Z1 menuju WBK 2 org 12-13 April 2016 48 Workshop Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Tingkat Lanjut 49 Sosialisasi Transportasi Specimen Tingkat Provinsi Sul-Sel 50 Desimasi dan Advokasi Pengembangan 51 Pembiayaan Program JKN Tahun 2016 Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Milik Negara Triwulan Tahun 2016 dan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Tahun 2015 52 Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Satker berkinerja Terbaik Triwulan I TA. 2016 53 Sosialisasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) IV TA. 2016 54 Rapat Koordinasi Pengawasan Tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan 55 Workshop Pemantapan Mutu Eksternal 56 (PME) Pertemuan Koordinasi Teknis Pengembangan Pembiayaan Program JKN Tahun 2016 1 org 12-15 April 2016 2 org 13-14 April 2016 1 org 18-19 April 2016 2 org 18-22 April 2016 1 org 19 April 2016 2 or 19 April 2016 2 org 19-22 April 2016 1 org 19-22 April 2016 1 org 20-22 April 2016 57 Rakernas ARSABAPI 26 org 21-24 April 2016 BAB V HASIL KINERJA 91

58 Konsultasi Penghapusan dan Penetapan Status BMN 1 org 22-23 April 2016 59 Pertemuan Kemitraan Tingkat Lanjutan Wilayah Kantor Cabang Utama Makassar 2 org 27 April 2016 60 Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian 3 org 27-29 April 2016 Kesehatan 61 Rapat Kerja Nasional Perawat Vokasi Indonesia 1 org 29 April 02 Mei 2016 Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi 1 org 62 Kegiatan Pembangunan Sul-Sel (APBN/ PLHN dan APBD Provinsi) Triwulan I TA. 2016 02 Mei 2016 63 Pemeriksaan Uji Fungsi Paru 2 org 02 04 Mei 2016 64 Sosialisasi dan Workshop Nasional 1 org 02 04 Mei 2016 IKATEMI 65 Pertemuan dan Peatihan Pengurus PKVHI 2 org 09 10 Mei 2016 66 Rapat Koordinasi Pengembangan Aparatur 1 org Sipil Negara Kemenkes 09 11 Mei 2016 67 Pelatihan Pengelolaan Rekam Medis dan 1 org Informasi Kesehatan Berbasis Akreditasi RS 12 15 Mei 2016 Versi 2012 68 Pertemuan Ilmiah Respirologi 8 org 14 15 Mei 2016 69 Moderator dan Pembicara pada Pertemuan 1 org Respirologi Makassar 14 15 Mei 2016 70 Diklat Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli 1 org PNBP 15 Mei 16 Juni 2016 71 Workshop IKI/ IKT dan Pelatihan IKI/ IKT 1 org melalui e- kinerja 16 18 Mei 2016 72 Narasumber pada Pertemuan Peningkatan 1 org Kapasitas Upaya Berhenti Merokok di 16 21 Mei 2016 Fasilitas Kesehatan Tingkat I 73 Continuing Professional Development 1 org Clinical Pathology and Laboratory Medicine 18 20 Mei 2016 Joglosemar and Medical Equipment Expo 74 Pelatihan Pengendali Diklat 2 org 22 28 Mei 2016 75 Sosialisasi Penyuluhan tentang Standar Teknis Bangunan Gedung 2 org 26 Mei 2016 BAB V HASIL KINERJA 92

76 Workshop Pembinaan dan Pengawasan Gratifikasi di Bidang Kesehatan 77 Workshop Sehari Peningkatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 78 Workshop Pendokumentasian dan Penyebaran Informasi dengan Teman How to Writing and Documentatior to Built Goverment Reputation 79 Workshop Pembinaan dan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 80 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Seleksi Pengadaan CPNSD PTT Kementerian Kesehatan Tahun 2016 81 Survei Lokasi Pelaksanaan Ujian Seleksi Pengadaan CPNSD PTT Kementerian Kesehatan Tahun 2016 82 Pertemuan Evaluasi Program GF AIDS Pola NFM 83 Pelatihan Penegakan Kawasan Tanpa Rokok di Provinsi Sulawesi Selatan 84 Review Pagu Belanja Indikatif Ditjen Pelayanan Kesehatan 85 Workshop Kepegawaian dan Umum (Workshop E-Catalog/ Lelang Elektronik) 86 Narasumber pada Kegiatan Pembekalan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 87 Pertemuan Sosialisasi Perubahan RANPERDA Program Kesehatan Gratis 88 Magang/ PKL Diklat Fungsional Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli 89 Penataan Organisasi UPT di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 90 Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 91 Pertemuan Konsultasi Pengelola Keuangan tentang Penerimaan dan Penggunaan Target Pagu PNBP dan BLU Kementerian 1 org 26 28 Mei 2016 2 org 31 Mei 2016 1 org 31 02 Juni 2016 1 org 31 Mei 02 Juni 2016 3 org 07 Juni 2016 2 org 14 Juni 2016 1 org 08 10 Juni 2016 1 org 14 Juni 2016 3 org 15 17 Juni 2016 1 org 17 Juni 2016 1 org 17 Juni 2016 1 org 21 Juni 2016 1 org 22 Juni 31 Agustus 2016 1 org 22 24 Juni 2016 1 org 23 Juni 2016 3 org 23 25 Juni 2016 BAB V HASIL KINERJA 93

Kesehatan Tahun 2016 92 Pertemuan Jejaring Kerja PPTM Tingkat 2 org Provinsi 28 Juni 2016 93 Pertemuan Pelaksanaan Program Jaminan 1 org Kesehatan Nasional 29 Juni 2016 94 Rapat Pelaksanaan Ujian TKD Seleksi 3 org 13 Juli 2016 Pengadaan PNSD PTT Kemenkes 95 Pertemuan Forum LKB TINGKAT Kota 2 org 18 Juli 2016 Makassar 96 Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan 3 org 18-23 Juli 2016 dan Laporan Barang Milik Negara Semester I tahun 2016 97 Review Pagu Anggaran tahun 2017 3 org 19-22 Juli 2016 98 Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Penghargaan Satker terbaik Triwulan II tahun 2016 serta Sosialisasi Pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan Layanan & E- Rekon melalui Portal DPJB 99 Pembukaan Diklat Kepemimpinan TK. IV tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 100 Pertemuan Kolaborasi TB-HIV tingkat Kota Makassar 101 Peringatan HUT ARSABAPI Ke-5 tahun 2016 dan Kunjungan di Lapangan di RS H.A. Rotinsulu Bandung 102 Pertemuan Pembimbing PKL II ATEM Muhammadiyah Makassar 103 FGD Penyusunan & Penyampaian laporan Keuangan Satker BLU 104 Pelatihan Konseling Testing HIV (VCT) & Pengelola AIDS (PDP) Mandiri 105 Pelatihan Penatalaksanaan HIV-AIDS dan IMS bagi Perawat/Bidan Fasyankes 106 Pertemuan Penguatan Kemitraan dan Kerjasama Sosial dengan Lembaga di Bidang Kesehatan Lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota se Sul-Sel 1 org 20 Juli 2016 1 org 20 Juli 2016 2 org 21 Juli 2016 1 org 21-24 Juli 2016 2 org 23 Juli 2016 2 org 26 Juli 2016 2 org 26-30 Juli 2016 1 org 27 Juli-05 Agustus 2016 1 org 28 Juli 2016 BAB V HASIL KINERJA 94

107 Rapat Koordinasi daerah Pelaksanaan Anggaran Semester I TA 2016 108 Pelatihan PMTCT bagi Pengelola Program HIV dan AIDS 109 Seminar Nasional Pelayanan Darah yang Aman dan Berkualitas 110 Narasumber pada Diskusi Kelompok Praktek Kerja Lapangan SMK Farmasi Yamasi Makassar tahun 2016/2017 111 Pertemuan Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya tingkat Kota Makassar 112 Pembahasan dan Tindak Lanjut Pelaporan dan Pembayaran Pajak 113 Pertemuan Regional II Kearsipan pada Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementrian Kesehatan 114 Diklat Kepemimpinan TK. IV tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 2 org 28 Juli 2016 1 org 28-29 Juli 2016 2 org 03-04 Agustus 2016 1 org 04 Agustus 2016 1 org 04 Agustus 2016 1 org 09 Agustus 2016 1 org 10-12 Agustus 2016 1 org 10 Agustus 02 Sepetember 2016 115 Workshop Terlaksana Kedarurtan Respirasi pada Pelayanan Primer 17 org 11 Agustus 2016 116 Bedah Buku & Simposium Nasional 2 org 14 Agustus 2016 Keperawatan 117 Sosialisasi BPJS Center dan Utilization 5 org 18 Agustus 2016 Review 118 Pertemuan Desk RBA BLU Pagu Anggaran 2 org 18-21 Agustus 2016 119 Pelatihan Jabatan Fungsional Promkes Angkatan I & II 1 org 21 Agustus-01 September 2016 120 Pelatihan Barjas Pemerintah 3 org 22-26 Agustus 2016 121 Responden Gathering dalam rangka Survei 1 org 23 Agustus 2016 Kepuasaan Pengguna Layanan Kementrian Keuangan tahun 2016 122 Workshop Implementasi Bridging Aplikasi 3 org 23-26 Agustus 2016 Persediaan dengan Aplikasi Satuan Kerja 123 Pertemuan Sosialisai Kebijkan ASN 2 org 24 Agustus 2016 124 Sosialisasi Kepatuhan Wajib Pajak Air Bawah Tanah 1 org 24 Agustus 2016 BAB V HASIL KINERJA 95

125 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas 1 org 24-26 Agustus 2016 Kehumasan Bidang Pelayanan Kesehatan dengan tema Personal Branding pada Dunia Kehumasan di Bidang Kesehatan 126 Pertemuan Monitoring & Evaluasi Program 1 org 25-26 Agustus 2016 P2TB tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 127 Workshop & Symposium Respiratory Care 1 org 25-27 Agustus 2016 128 Pelatihan Assesment Kredensial 1 org 25-27 Agustu 2016 129 Pertemuan Forum Layanan Komprehensif 2 org 26 Agustus 2016 berkesinambungan (LKB) tingkat kota Makassar 130 Narasumber pada Pertemuan Jejaringt 1 org 24 Agustus 2016 Fasyankes dan Dokter Praktik Mandiri 131 Diskusi Interaktif tentang Layanan 2 org 03 September 2016 Berkualitas dan Beretika dengan Biaya Terkendali Pasien Puas, Rumah Sakit Puas 132 Pertemuan Koordinasi Penyelesaian 1 org 05-07 September 2016 Masalah Izin Belajar & Tugas Belajar dengan Sumber Dana BLU bagi PNS di Lingkungan UPT Vertikal Ditjen Yankes 133 Fasilitator pada Pelatihan Kolaborasi TB- 2 org 05-09 September 2016 HIV bagi Petugas HIV di Fasyankes tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 134 Pelatihan Analisis Kepegawaian Jenjang 1 org 14-27 Agustus 2016 Keahlian Angkatan I 135 Acara Customer Gathering 1 org 15 September 2016 136 Pelatihan Advance Cardiac Life Support 2 org 15-18 September 2016 (ACLS) angkatan II 2016 137 Sosialisasi Tax Amnesty 2 org 16 September 2016 138 Kegiatan Pembinaan Kesehatan Paru Masyarakat 139 Pelatihan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan(SPLP) 140 Melakukan Audit Internal SPI BBKPM Makassar 141 Pertemuan Pengumpulan Data Percepatan Penyelesaian Piutang dan Utang 8 org 16-17 September 2016 2 org 19-23 September 2016 2 org 19 September-14 Oktober 2016 2 org 20-23 September 2016 BAB V HASIL KINERJA 96

142 Pertemuan dalam rangka Percapatan 2 org 21-22 September 2016 penyelesaian temuan hasil Pemeriksaan BPK 143 Pertemuan Peningkatan Kualitas SDM 1 org 21-24 September 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Kementrian Kesehatan 144 Revisi Anggaran tahun 2016 di Direktorat 1 org 23-24 September 2016 Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan 145 Pendampingan Penelaahan Penyusunan 1 org 26 September 2016 Laporan Keuangan Semester I tahun 2016 146 Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan 2 org 11-15 Oktober 2016 dan Laporan Barang Milik Negara Triwulan III tahun 2016 147 Rapat Kerja Asosiasi Rumah Sakit dan Balai 2 org 12-13 Oktober 2016 Paru Indonesia 148 Pelatihan dan Sertifikasi Plebotomy Dasar 1 org 14-18 Oktober 2016 149 Acara Peringatan Hari Jadi Sulawesi 1 org 19 Oktober 2016 Selatan ke-347 tahun 2016 150 Acara Lepas Sambut Kepala BTKLLP Kelas 1 org 20 Oktober 2016 I Makassar 151 Bimtek dan Ujian Sertifikasi Keahlian 1 org 20-22 Oktober 2016 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Berbasis Komputer 152 Pertemuan Penyegaran Petugas Proteksi 2 org 25-27 Oktober 2016 Radiasi 153 Workshop Radiologi Nasional 1 org 03-05 November 2016 154 Narasumber pada Pertemuan Peningkatan 1 org 03 November 2016 Kapasitas tenaga Kesehatan dalam Rehabilitatif PTM Terintegrasi 155 Narasumber pada Pertemuan Petugas 1 org 09 November 2016 Konselor Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 156 Pertemuan Monitoring Evaluasi Program TB 2 org 10 November 2016 157 Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Satker terbaik triwulan III tahun 2016 158 Pertemuan Penyusunan target dan Pagu PNBP tahun Anggaran 2018 Direktorat Pelayanan Kesehatan 3 org 10 November 2016 3 org 10-12 November 2016 BAB V HASIL KINERJA 97

159 Konsultasi dan Pendaftaran Pengukuran 2 org 11 November 2016 Kembali Tanah Milik BBKPM Makassar 160 Upacara Hari Kesehatan Nasional tahun 4 org 14 November 2016 2016 161 Kegiatan Pendampingan Penelaahan 1 org 16 November 2016 Penyusunan Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga bulan Oktober tahun 2016 162 Pertemuan Pembahasan Revisi Remunerasi 3 org 16-18 November 2016 163 Seminar Laboratorium Kepemimpinan TK.IV 1 org 17 November 2016 tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar sebagai Mentor 164 Narasumber pada Pertemuan Penguatan 1 org 17 November 2016 dan Pembentukan Jejaring Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Pelabuhan Laut Makassar 165 Sosialisasi Kebijakan Kearsipan oleh Biro 2 org 17 November 2016 Umum Kementrian Kesehatan RI 166 Narasumber pada Pertemuan Penguatan 1 org 18 November 2016 dan Pembentukan Jejaring Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar 167 Seminar & Workshop Rekam Medis dan 2 org 19 November 2016 Informatika Kesehatan 168 Rapat Koordinasi BLU tahun 2016 1 org 21-22 November 2016 169 Pertemuan Evaluasi Integrasi Program 1 org 23 November 2016 Kesehtan Gratis ke JKN tahun 2016 170 Workshop Management dan Tatalaksana 2 org 24-26 November 2016 TB pada Anak 171 Seminar Internasional Kegawatdaruratan 2 org 25 November 2016 172 Pelatihan Management Of Training (MOT) 3 org 28 November-09 172 Konsultasi Rencana Bisnis Anggaran (RBA) definitive tahun 2017 Desember 2016 3 org 30 November-02 Desember 2016 173 Workshop tentang Aspek Hukum 2 org 03-04 Desember 2016 Keperawatan dan Legalitas Perawat Indonesia 174 Pengajuan Berkas Klaim BPJS Kesehatan 2 org 06 Desember 2016 BAB V HASIL KINERJA 98

175 Workshop Penggunaan TCM TB 3 org 06-07 Desmber 2016 176 Acara Penerimaan Piagam Penghargaan 2 org 07 Desember 2016 177 Focus Discussion (FGD) Refleksi Anti 2 org 09 Desember 2016 Korupsi 178 Sosialisasi Program Percepatan Pendidikan 3 org 12-13 Desember 2016 Tenaga Kesehatan 179 Mengikuti Training Officer Course (TOC) 2 org 13-22 Desember 2016 180 Pertemuan dalam Rangka Tindak Lanjut 3 org 13-15 Desember 2016 TP/TGR dan Sosialisasi PSAP 13 181 Sosialisasi Langkah-langkah dalam 2 org 14 Desember 2016 Menghadapi Akhir tahun Anggaran untuk Satker BLU 182 Seminar Kurikulum dan Modul Pelatihan 1 org 14 Desember 2016 Mindset 183 Acara Penyerahan Dokumen Daftar Isian 1 org 15 Desember 2016 Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2017 oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan 184 Workshop Implementasi Internasional 1 org 15 Desember 2016 Health Regulation (IHR) 2005 & Global Health Security Agenda (GHSA) 185 Pendampingan Dalam Rangka Review 2 org 16 Desember 2016 Laporan Keuangan dan SIMAK BMN 186 Workshop IT Internasional Wireless VOIP 2 org 16-17 Desember 2016 187 Kunjungan Kerja di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta dalam Rangka Pengembangan Manajemen Pelayanan BBKPM Makassar Jumlah 461 11 org 21-23 Desember 2016 Sehingga total kegiatan pengembangan sumber daya bagi tenaga BBKPM dari Januari s/d Desember 2016 sebanyak 461 orang. BAB V HASIL KINERJA 99

5. Program Unggulan a. Respirologi Anak Tabel 5.51 Kunjungan Respirologi Anak Tahun 2014 2016 No Tahun Jumlah 1. 2014 1953 2. 2015 2355 3. 2016 2853 Grafik 5.62 Kunjungan Respirolgi Anak Tahun 2014 2016 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2853 2355 1953 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan respirologi anak dari tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami peningkatan. Dari tahun 2014 jumlah kunjungan respirologi anak sebanyak 1953 orang, tahun 2015 sebanyak 2355 orang, dan tahun 2016 sebanyak 2853 orang. b. Pelayanan Mobile Check Up Tabel 5.52 Pelayanan Mobile Check Up Tahun 2014 2016 No Tahun Jumlah 1. 2014 398 2. 2015 715 3. 2016 570 BAB V HASIL KINERJA 100

Grafik 5.63 Pelayanan Mobile Check Up Tahun 2014 2016 800 700 600 500 400 300 200 100 0 715 570 398 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2014 jumlah pelayanan mobile check up sebanyak 398 orang, tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 56% dari tahun 2014 yaitu sebanyak 715 orang, dan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 22% dari tahun 2015 sebanyak 570 orang. c. Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi Tabel 5.53 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi No. Tahun Jumlah 1. 2014 9570 2. 2015 11182 3. 2016 12376 BAB V HASIL KINERJA 101

Grafik 5.64 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 11182 12376 9570 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan laboratorium dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami peningkatan sebesar 33.128 orang. d. Pelayanan Bronkoskopi Grafik 5.65 Pelayanan Bronkoskopi Periode Januari s/d Desember 2016 7 6 5 4 3 2 1 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okto Nop Des 2016 0 0 1 0 2 6 3 3 5 1 3 1 Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 pelayanan bronskoskopi meningkat di bulan Juni yaitu sebanyak 6 pasien. BAB V HASIL KINERJA 102

B. Realisasi Anggaran Tabel 5.54 Realisasi Anggaran BBKPM Makassar Tahun 2016 Belanja APBN + BLU Tahun Anggaran 2016 No Uraian Pagu Realisasi Persentase I APBN/RM 31.006.253.000 29.554.182.062 95,32% a. Dokumen Perencanaan dan Anggran 1.088.079.000 978.999.200 89,97% b. Peningkatan SDM 604.330.000 476.108.100 78,78% c. Sistem Informasi 215.000.000 213.576.160 99,34% e. Obat-Obatan 5.895.736.000 5.892.673.491 99,95% f. Gedung dan Bangunan 9.268.000.000 8.568.310.650 92,45% g. Alat Kedokteran, Kesehatan, dan KB 1.932.000.000 1.730.354.709 89,56% h. Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.500.000.000 1.389.539.300 92,64% i. Penyuluhan, Advokasi, Koordinasi, 543.855.000 532.103.000 97,84% dan Penyebaran Informasi j. Layanan Perkantoran 9.639.418.000 9.780.822.644 101,47% II BLU 6.000.000.000 5.978.190.394 99,64% Layanan Operasional Balai 6.000.000.000 5.978.190.394 99,64% TOTAL 37.006.253.000 35.532.376.456 96,02% BAB V HASIL KINERJA 103

Grafik 5.66 Persentase Penyerapan Anggaran BBKPM Makassar Tahun 2016 99.64% AGGARAN RM ANGGARAN BLU 95.32% 96.02% TOTAL (RM+BLU) 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% BAB V HASIL KINERJA 104