(Colocasia esculenta) Wardatun Najifah

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KONSENTRASI FIRMING AGENT DAN METODE PEMBUATAN TERHADAP KARAKTERISTIK FRENCH FRIES TARO (Colocasia esculenta)

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG

I PENDAHULUAN. penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan kuantitas serta

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan-Bahan yang Digunakan,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODE. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

BAB III METODOLOGI A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

PENAMBAHAN KONSENTRASI BAHAN PENSTABIL DAN KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK SORBET MURBEI HITAM (Morus nigra sp.)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH CAIR DAN NIRA TERHADAP KARAKTERISTIK GULA SEMUT (Palm Sugar)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

Lampiran 1. Prosedur uji

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

ANALISA KADAR IODIUM PADA TELUR ASIN

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

KAJIAN KONSENTRASI FIRMING AGENT DAN METODE PEMASAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK FRENCH FRIES TARO (Colocasia esculenta) Wardatun Najifah 123020443 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Hervelly, MP., Ir. Hj. Ina Siti Nurminabari, MP., Penguji Istiyati Inayah, S.Si., M.Si.,

Latar Belakang KEBUTUHAN PANGAN di INDONESIA Mengoptimalkan penggunaan sumber bahan pangan salah satunya dengan cara diversifikasi pangan yang memanfaatkan sumber daya pangan lokal seperti komoditas umbi-umbian contohnya TALAS. PRODUKSI dan KANDUNGAN Menurut Bappeda Bogor pada tahun 2008 di Bogor mencapai 57.311 ton. Menurut Kafah (2012) Umbi talas memiliki kandungan potensi karbohidrat dan protein, mineral Ca dan P yang cukup tinggi. Karbohidrat yang terkandung dalam talas sebagian besar adalah pati sebesar 77,90%. Berdasarkan hal-hal tersebu t menjadikan sebuah peluang besar untuk talas dijadikan sebagai bahan baku produk pangan bernilai ekonomi tinggi, bergizi, berkualitas serta berdaya simpan yang lebih lama seperti produk FRENCH FRIES French fries adalah suatu jenis makan ringan yang biasanya dari kentang. Menurut Adiyogya (1999) kendala ketersediaan bahan mentah yang cocok, menyebabkan sebagian besar produk tersebut masih diimpor dalam bentuk frozen french fries yang meningkat dari tahun ke tahun.

Selain untuk meningkatkan nilai ekonomi dari talas, french fries taro ini juga diharapkan bisa menekan angka impor dari produk kentang olahan beku. Ciri khas dari french fries adalah memiliki tekstur yang renyah, jadi perlu adanya perlakuan khusus untuk menghasilkan produk french fries taro. Perendaman dengan firming Agent dengan konsentrasi yang tepat dan modifikasi metode pemasakan adalah sebagai upaya untuk menghasilkan tekstur renyah yang memungkinkan berdaya simpan lama untuk french fries taro pada penelitian ini.

Identifikasi Masalah Apakah konsentrasi firming agent terpilih berkorelasi terhadap karakteristik French fries taro? Apakah metode pemasakan berkorelasi terhadap karakteristik French fries taro? Apakah terdapat interaksi antara konsentrasi firming agent terpilih dengan metode pemasakan terhadap karakteristik French fries taro?

MAKSUD & TUJUAN PENELITIAN Maksud untuk menentukan konsentrasi firming agen terpilih dan metode pemasakan yang tepat serta untuk mengetahui adanya interaksi antar kedua faktor tersebut terhadap karakteristik French fries taro. Tujuan untuk membuka porositas dan menjaga ketegaran jaringan sel sehingga diperoleh karakteristik French fries taro yang baik.

MANFAAT PENELITIAN Untuk diversifikasi produk olahan umbi talas Bogor, upaya pemanfaatan dan pengangkatan sumberdaya pangan lokal sebagai bahan alternatif pembuatan French fries supaya dapat menekan angka impor dari kentang beku, serta memperpanjang daya simpan dari produk olahan talas itu sendiri dibandingkankan bentuk olahan talas pada umumnya.

Kerangka Pemikiran Menurut Fatah dan Bachtiar, 2004, pengolahan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan sering menghasilkan tekstur yang berubah menjadi lunak. Hal ini akibat perlakuan pada saat proses pengolahan atau pemanasan. Saat pemanasan, komponen kimia dari buah atau sayuran mengalami proses penguraian sehingga jaringan menjadi lunak. Upaya mempertahankan kerenyahan pangan olahan, maka dapat dilakukan penambahan berupa zat pengeras (firming agent). Menurut Winarno, 1992, Natrium bikarbonat (NaHCO 3 ) adalah salah satu pengembang kue dan perenyah gorengan berupa bubuk putih, apabila dicampurkan dalam adonan akan menghasilkan gas CO 2. Semakin besar konsentrasi NaHCO 3 maka semakin banyak gas CO 2 yang ditimbulkan dalam bahan ketika proses penggorengan. Gas-gas ini yang membentuk pori atau rongga di dalam bahan.

Menurut Burdock (1976) dalam Anwar (2005), bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk rambak adalah sodium tripolyphosphat (STPP) berperan sebagai sukuestran, pengatur kelembaban dan memperbaiki tekstur bahan makanan. Menurut Potter (1973) dalam Ratnawulan (1996), selama pengeringan atau penggorengan, air beserta gula bergerak dalam potongan makanan ke permukaan makanan. Air akan segera menguap sedangkan gula serta padatan-padatan lainnya akan tetap tinggal di permukaan dan mengering serta mengeras menyebabkan air yang masih berada di dalam potongan makanan tidak dapat menguap atau keluar. Menurut Subekti, (1993) dalam Noviani, dkk (2013), semakin porous produk yang dihasilkan maka dengan sendirinya produk akan semakin renyah

HIPOTESIS Berdasarkan kerangka pemikiran diatas hipotesis yang dapat diduga adalah sebagai berikut: Konsentrasi firming agent terpilih yang bervariasi memberikan korelasi terhadap karakteristik French fries taro. Metode pemasakan memberikan korelasi terhadap karakteristik French fries taro. Adanya interaksi antara konsentrasi firming agent dengan metode pemasakan terhadap karakteristik French fries taro.

Waktu & Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016 di Laboratorium Penelitian Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jalan Dr.Setiabudhi No.193 Bandung

Bahan Penelitian Bahan untuk pembuatan produk: Talas Bogor (colocasia esculenta) firming agent (NaHCO3 dan STPP) Air bersih Garam Minyak Goreng Bahan untuk Analisis Kimia: Akuades larutan Luff Schoorl (air suling, sitrat monohidrat, CuSO 5, H 2 O) H 2 SO 4 6N KI Na 2 S 2 O 3 1 N HCl 9,5 N indikator phenolpthalien NaOH 30% HCl pekat amilum.

Alat Penelitian Alat untuk pembuatan produk: Pisau Baskom Nampan plastik Timbangan digital Talenan Fryer cabinat dryer Kompor Freezer Thermometer Logam Plastik Sampel Alat untuk Analisis Kimia: Mortar alu Labu takar 100 ml Pyrex Labu Erlenmeyer 250 ml Pyrex Pipet tetes Pipet 10 ml Buret dan statif Neraca digital Pembakar bunsen Cawan porselin Pyrex Eksikator Oven Botol semprot Alat untuk Analisis Fisika: Tekstur Analyzer

METODE PENELITIAN Penelitian Pendahuluan Proses french fries taro dengan perendaman firming agent (NaHCO3 dan STPP) dengan konsentrasi yang sama yaitu 1%. Penilaian secara organoleptik (Uji skoring) french fries taro yang telah digoreng oleh 20 orang panelis dengan atribut warna putih keabuan, tekstur mouthfeel dan rasa taro. Penelitian Utama Rancangan Perlakuan: Faktor Pertama konsentrasi firming agent terpilih (a): a1: 0,5% ; a2 : 1% ; a3: 1,5% Faktor Kedua Metode Pemasakan (b): b1: Penggorengan (170 0 C) ; b2: Pengeringan (70 0 C)

Talas Diagram Alir Penelitian Pendahuluan Sortasi Air Bersih Pencucian I Air Kotor Trimming Umbi Talas Pemotongan Panjang = 7 cm Tebal = 0.7 cm Kulit Umbi Talas Penimbangan Larutan STPP 1% Larutan NaHCO3 1% Larutan garam 1% Air Bersih Minyak Goreng Perendaman I t = 20 menit Perendaman II t = 3 jam Perendaman III t = 40 menit Penirisan I t = 10 menit Pembekuan I T = -26.5 0 C t = 18 jam Penggorengan I T = 170 0 C t = 1 menit Penirisan II Air sisa rendaman Air sisa rendaman Residu dan air Uap Air Minyak Goreng Minyak Goreng Pembekuan II T = -26.5 0 C t = ± 18 jam Penggorengan II T = 170 0 C t = 2 menit Uap Air French fries Taro

Talas Diagram Alir Penelitian Utama Sortasi Air Bersih Pencucian I Air Kotor Trimming Umbi Talas Pemotongan Panjang = 7 cm Tebal = 0.7 cm Kulit Umbi Talas Larutan garam 1% Air Bersih Larutan firming agent NaHCO3 (0,5% ; 1% ; 1,5%) Penimbangan Perendaman I t = 20 menit Perendaman II t = 3 jam Perendaman III t = 40 menit Penirisan I t = 10 menit Pembekuan I T = -26.5 0 C t = 18 jam Air sisa rendaman Air sisa rendaman Residu dan air Minyak Goreng Penggorengan I T = 170 0 C t = 1 menit Uap Air Pengeringan T = 70 0 C t = 1 jam Uap Air Penirisan II Penirisan II Pembekuan II T = -26.5 0 C t = ± 18 jam Pembekuan II T = -26.5 0 C t = ± 18 jam Minyak Goreng Penggorengan II T = 170 0 C t = 2 menit Uap Air Minyak Goreng Penggorengan II T = 170 0 C t = 2 menit Uap Air French fries Taro French fries Taro

10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 3.37 3.62 2.95 4.60 4.70 4.00 STPP 1% NaHCO3 1% 2.00 1.00 Warna Putih Keabuan Tekstur Mouthfeel Rasa Taro

PENELITIAN UTAMA Analisis Kimia Kadar Air French Fries Taro Metode Pemasakan Konsentrasi firming agent NaHCO 3 (%) 0.5% 1% 1.5% Rata-Rata Kadar Air French Fries Taro Penggorengan (170 0 C) 17.50% 18.50% 17.00% Pengeringan (70 0 C) 12.00% 14.50% 11.50%

Rata-Rata Kadar Air French Fries Taro (%) Regresi Linier Pengaruh Suhu Pemasakan Terhadap Kadar Air French Fries Taro 20.00 18.00 y = 0.0374x + 11.883 r = 1 16.00 14.00 y = 0.0514x + 8.4019 r = 1 y = 0.0514x + 7.9019 r = 1 12.00 10.00 70 Suhu Pemasakan ( 0 C) 170 Natrium Bikarbonat 0.5% Natrium Bikarbonat 1% Natrium Bikarbonat 1.5%

Rata Rata Kadar Gula Total French Fries Taro (%) Regresi Linier Pengaruh Konsentrasi Firming Agent NaHCO3 Terhadap Kadar Air French Fries Taro 20.00 18.00 16.00 y = -0.5x + 18.167 r = - 0. 3273 14.00 12.00 10.00 y = -0.5x + 13.167 r = - 0.15554 0.5 1 1.5 Suhu Pemasakan 70 (Pengeringan) Konsentrasi Natrium Bikarbonat (%) Suhu 170 (Penggorengan)

Regression Statistics Multiple R 0.93 R Square 0.86 Adjusted R Square 0.77 Standard Error 1.42 Observations 6 df SS MS F Significance F Regression 2 37.75 18.88 9.31 0.05 Residual 3 6.08 2.03 Total 5 43.83

Analisis Kadar Gula Total French Fries Taro Metode Pemasakan Konsentrasi firming agent NaHCO3 (%) 0,5% 1% 1,5% Rata-Rata Kadar Gula Total French Fries Taro Penggorengan (170 0 C) 30.68% 30.69% 32.33% Pengeringan (70 0 C) 29.58% 31.22% 31.80%

Rata-Rata Kadar Gula Total French Fries Taro (%) Regresi Linier Pengaruh Suhu Pemasakan Terhadap Kadar Gula Total French Fries Taro 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 y = 0.0053x + 31.429 r = 1 y = -0.0053x + 31.591 r = -1 y = 0.011x + 28.81 r = 1 20.00 70 Suhu Pemasakan ( 0 C) 170 Natrium Bikarbonat 0.5% Natrium Bikarbonat 1% Natrium Bikarbonat 1.5%

Rata-Rata Kadar Gula Total French Fries Taro (%) Regresi Linier Pengaruh Konsentrasi Firming Agent NaHCO 3 Terhadap Kadar Gula Total French Fries Taro 34 32 y = 2.22x + 28.647 r = 0.9640 30 28 y = 1.65x + 29.583 r = 0.8686 26 24 22 20 0.5 1 1.5 Konsentrasi NaHCO3 (%) Suhu 70 (Pengeringan) Suhu 170 (Penggorengan)

Regression Statistics Multiple R 0.9205 R Square 0.8473 Adjusted R Square 0.7454 Standard Error 0.4869 Observations 6 df SS MS F Significance F Regression 2 3.9459 1.9729 8.3211 0.0597 Residual 3 0.7113 0.2371 Total 5 4.6572

HASIL UJI SKORING TERHADAP WARNA PUTIH KEABUAN FRENCH FRIES TARO Rata-Rata Nilai Skoring Terhadap Warna French Fries Taro 5 4 4.18 4.13 4.19 4.11 4.06 3.91 3 2 1 0 a1b1 a1b2 a2b1 a2b2 a3b1 a3b2 Perlakuan

HASIL UJI SKORING TERHADAP TEKSTUR MOUTHFEEL FRENCH FRIES TARO Rata-Rata Nilai Skoring Terhadap Tekstur Mouthfeel Taro 5 4 3.56 3.91 4.01 3 2.6 2.91 2 2.03 1 0 a1b1 a1b2 a2b1 a2b2 a3b1 a3b2 Perlakuan

Rata-Rata Nilai Skoring Terhadap Rasa Taro French Fries Taro HASIL UJI SKORING TERHADAP RASA FRENCH FRIES TARO 5 4 4.46 4.28 4.43 4.25 4.4 4 3 2 1 0 a1b1 a1b2 a2b1 a2b2 a3b1 a3b2 Perlakuan

HASIL UJI SKORING UNTUK PENENTUAN SAMPEL FRENCH FRIES TARO TERBAIK PADA PENELITIAN UTAMA Kode Sampel Warna Putih Keabuan Tekstur Mouthfeel Rasa taro Jumlah a1b1 2 1 3 6 a1b2 2 2 1 5 a2b1 2 2 3 7* a2b2 2 2 1 5 a3b1 1 2 3 6 a3b2 1 1 1 3 KETERANGAN:*) MENUNJUKKAN SAMPEL TERBAIK

ANALISIS FISIKA Sampel terbaik dilakukan pengujian kekerasan menggunakan alat tekstur analyzer diperoleh hasil 4979,99 g force.

Analisis fisika menggunakan tekstur analyzer dari sampel terbaik diperoleh nilai kekerasan sebesar 4979,99 g force. KESIMPULAN Jenis Firming Agent terpilih pada penelitian pendahuluan adalah NaHCO3 Adanya korelasi linier tidak langsung dari konsentrasi NaHCO3 terhadap Kadar Air Adanya korelasi linier sempurna langsung yang sangat kuat dari metode pemasakan terhadap Kadar air Adanya korelasi langsung yang semakin kuat dari konsentrasi NaHCO3 terhadap kadar gula total Adanya korelasi linier sempurna dari metode pemasakan terhadap kadar gula total Interaksi konsentrasi dan metode pemasakan terhadap kadar Air dikatakan signifikan dan layak dengan kecocokan model yang baik sebanyak 86%. Interaksi konsentrasi dan metode pemasakan terhadap kadar gula total dikatakan tidak signifikan dan belum layak dengan kecocokan model baik sebanyak 85%. Respon organoleptik dan analisis sampel terbaik uji skoring tepilih sampel terbaik adalah a2b1 yang memiliki jumlah skor tertinggi dari segi warna putih keabuan, tekstur mouthfeel, dan rasa taro.

Pemilihan Bahan Baku untuk produk French Fries Diharapkan adanya jenis firming agent dan Metode Pemasakan yang lebih baik untuk pembuatan french fries taro Diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui daya simpan atau umur simpan french fries