III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus
|
|
- Susanti Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN Bahan dan alat yang digunakan yaitu untuk proses pembuatan tepung, biskuit dan untuk analisis kimia. Metode penelitian terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus substilis dan waktu fermentasi, rancangan percobaan sebanyak tiga kali ulangan, rancangan analisis menggunakan analisis korelasi dengan regresi linier, dan rancangan respon meliputi respon kimia, fisikokimia, dan organoleptik Bahan dan Alat Bahan Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan tepung ubi jalar yang dimodifikasi secara fermentasi yaitu ubi jalar yang dibeli dari pasar tradisional sebanyak 30 kg, biakan murni Bacillus subtilis sebanyak 2 tabung, dan beras. Bahan-bahan untuk pembuatan biskuit adalah tepung ubi jalar hasil modifikasi, gula tepung, margarin, susu bubuk cream, garam Iodium, natrium bikarbonat, dan air. Bahan-bahan untuk analisis kimia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Na 2 SO 4 anhidrat, selenium, aquadest, larutan NaOH 30 %, larutan HCl 0,1 N, larutan NaOH 0,1 N, larutan H 2 SO 4 6 N, KI, larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N, larutan HCl 9,5 N, indikator phenolpthalien, larutan HCl pekat 37,5 N dan larutan amilum 5%.
2 Alat Alat-alat yang digunakan adalah timbangan analitik, pisau, slicer, baskom, tunnel dryer, tray, ayakan 80 mesh, inkubator, termometer, lumpang dan alu, pipet tetes, pipet volumetri, pembakar bunsen, labu kjeldahl, elenmeyer, labu takar, labu bundar, kondensor, adaptor, buret, lakmus merah, tabung reaksi, gelas kimia, spektrofotometer, corong, oven, eksikator, kaca alroji, penjepit tabung, labu ukur 100 ml, mixer, dan oven 3.2. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan meliputi 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan yang akan dilakukan yaitu: 1. Pembuatan tepung ubi jalar tanpa modifikasi dengan menggunakan ubi jalar putih dan ubi jalar kuning. Tepung yang dihasilkan selanjutnya dilakukan analisis meliputi kadar air, kadar pati, kadar protein, dan sifat fisiko-kimia kedua jenis tepung tersebut 2. Penentuan jumlah penambahan konsentrasi tepung ubi jalar yang paling baik dalam koji dengan konsentrasi 1%, 2%, dan 3%. Selanjutnya dilakukan fermentasi selama 24 jam dan dihitung jumlah sel hidup/ml. Koji dengan jumlah sel hidup/ml terbanyak digunakan untuk fermentasi pada penelitian utama. 3. Pemilihan jenis ubi jalar yang akan digunakan untuk penelitian utama berdasarkan hasil analisis kimia dan sifat fisiko-kimia.
3 Penelitian Utama Jenis ubi jalar yang terpilih pada penelitian pendahuluan akan digunakan pada penelitian utama dalam pembuatan tepung ubi jalar yang dimodifikasi secara fermentasi. Selanjutnya pada penelitian utama ini sebagai perlakuan adalah konsentrasi koji Bacillus subtilis dan lama fermentasi pada tepung ubi jalar yang dimodifikasi. Penelitian utama terdiri dari rancangan perlakuan, rancangan percobaan, rancangan analisis, dan rancangan respon. 1. Rancangan Perlakuan Rancangan perlakuan pada penelitian utama yaitu konsentrasi koji Basillus subtilis (A), lama fermentasi (B), dan masing-masing faktor dengan taraf sebagai berikut: 1) Faktor pertama adalah konsentrasi koji Basillus subtilis (A) a 1 a 2 a 3 = 0,25 % b/b = 0,50 % b/b = 0,75 % b/b 2) Faktor kedua adalah lama fermentasi (B) b 1 b 2 b 3 = 12 jam = 24 jam = 36 jam 2. Rancangan Percobaan Rancangan Percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Linier sederhana dengan ulangan sebanyak tiga kali.
4 36 Metode percobaan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b X Koefisien koefisien regresi a dan b untuk regresi linier dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Sudjana (2005) dan Yuni (2007) : ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) Denah layout percobaan dan data hasil pengamatan dicatat dalam bentuk tabel variabel tak bebas dan variabel bebas seperti pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Denah Layout Percobaan Ulangan I a 3 b 1 a 3 b 2 a 1 b 2 a 2 b 1 a 3 b 3 a 2 b 2 a 2 b 3 a 1 b 1 a 1 b 3 Ulangan II a 1 b 1 a 1 b 3 a 2 b 3 a 3 b 3 a 3 b 2 a 2 b 2 a 3 b 1 a 1 b 2 a 2 b 1 Ulangan III a 2 b 3 a 3 b 1 a 1 b 1 a 2 b 2 a 3 b 2 a 1 b 2 a 2 b 1 a 1 b 3 a 3 b 3 Tabel 7. Variabel Tidak Bebas dan Variabel Bebas Variabel tidak bebas (Y) Y 1 Y 2 Yn Sumber : Sudjana, 2005 Variabel bebas (X) X 1 X 2 Xn 3. Rancangan Analisis Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas akan dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara kedua variabel tersebut
5 37 terhadap respon yang diukur. Nilai koefisien korelasi atau r dapat dihitung dengan rumus yang dijelaskan oleh Sudjana (2005) dan Yuni (2007) : ( )( ) ( ) ( ) 4. Rancangan Respon Rancangan respon yang akan dilakukan pada penelitian pendahuluan meliputi 1. Pengujian tepung ubi jalar tanpa modifikasi yaitu kadar air dengan metode gravimetri (AOAC, 1995), kadar pati dengan Luff Schoorl (AOAC, 1997), kadar protein dengan metode Mikro-Kjedahl (AOAC,1995), kadar amilosa dengan metode spektrofotmetri (Juliano, 1971), dan sifat amilografi dengan metode Rapid Visco Analyzer. 2. Menghitung jumlah sel hidup dengan metode Counting Chamber (Fardiaz, 1992). Rancangan respon yang akan dilakukan pada penelitian utama meliputi: 1. Pengujian pada tepung hasil modifikasi yaitu kadar air dengan metode gravimetri (AOAC, 1995), kadar pati dengan Luff Schoorl (AOAC, 1997), kadar protein dengan metode Mikro-Kjedahl (AOAC,1995), kadar amilosa dengan metode spektrofotmetri (Juliano, 1971), dan sifat amilografi dengan metode Rapid Visco Analyzer. 2. Pengujian pada biskuit yaitu kadar air dengan metode gravimetri (AOAC, 1995), kadar pati dengan Luff Schoorl (AOAC, 1997), kadar protein dengan metode Mikro-Kjedahl (AOAC,1995), dan respon organoleptik yang meliputi aroma, rasa, dan tekstur.
6 Deskripsi Percobaan Penelitian Pendahuluan Pembuatan Tepung Ubi Jalar Tanpa Modifikasi Proses pembuatan tepung ubi jalar tanpa modifikasi dapat dilihat pada Gambar 2. Ubi Jalar Air Bersih Pencucian Air kotor Pengupasan Kulit Garam Perendaman Air Bersih Pencucian Air kotor Penirisan Pengirisan Pengeringan T = C, t = 6 7 jam Uap Air Penggilingan Pengayakan 80 mesh Tepung Ubi Jalar Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Pendahuluan Pembuatan Tepung Ubi Jalar
7 39 Deskripsi percobaan pembuatan tepung ubi jalar tanpa modifikasi adalah sebagai berikut: 1. Pencucian Sebelum dilakukan pengolahan terhadap ubi jalar yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tepung, terlebih dahulu ubi jalar tersebut dicuci dengan tujuan untuk menghilangkan atau memisahkan kotoran atau tanah yang menempel pada permukaan kulit ubi jalar. 2. Pengupasan Ubi jalar yang telah dicuci selanjutnya dikupas pada bagian kulit ubi, tujuannya adalah untuk memisahkan kulit ubi yang kotor dengan bagian daging ubi yang akan diproses. Dalam melakukan proses pengupasan sebaiknya mengupas bagian kulitnya saja jangan sampai terlalu banyak mengenai daging ubi karena akan banyak mengurangi berat ubi tersebut. 3. Perendaman Setelah dikupas ubi direndam di air dan diberi garam secukupnya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya perubahan warna (browning), ubi tersebut harus seluruhnya terendam oleh air garam selama menit. 4. Pencucian Ubi yang telah direndam dengan air garam harus dicuci dengan air bersih dengan tujuan untuk menetralisir ubi tersebut. Perendaman dengan air garam akan menyebebkan air garam menyerap ke dalam ubi dan rasa ubi tersebut akan terasa asin. Cuci ubi hingga benar-benar bersih untuk mengembalikan rasa ubi tersebut.
8 40 5. Penirisan Ubi yang sudah bersih dilakukan proses selanjutnya yaitu penirisan, penirisan ini dilakukan untuk tujuan memisahkan ubi dengan air. Apabila ubi tidak ditiriskan dahulu maka pada saat proses pengeringan akan memakan waktu yang lebih lama. 6. Pengirisan Setelah dikupas dengan bersih, ubi jalar diiris tipis-tipis sebesar 2-3 mm dengan menggunakan alat (slicer) bila tidak tersedia alat pemotong bisa juga menggunakan pisau yang tajam, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pengeringan. 7. Pengeringan Ubi jalar lalu dikeringkan dalam tunnel dryer dengan suhu pengeringan C selama 6 7 jam. Umumnya pengeringan dengan alat pengering berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan penjemuran dan dapat lebih mempertahankan warna bahan yang dikeringkan. 8. Penggilingan Setelah kering irisan ubi jalar digiling dengan blender untuk mendapatkan ukuran yang halus menyerupai tepung. 9. Pengayakan Ubi jalar yang telah halus kemudian dilakukan proses pengayakan dengan saringan 80 mesh, dengan tujuan ukuran ubi lebih seragam dan halus. Selain dari itu dapat memisahkan juga kotoran kotoran yang ikut terbawa dalam proses ini, sehingga tepung yang dihasilkan bersih dan ukurannya sama.
9 Pembuatan Koji Bacillus substilis Proses Pembuatan Koji dapat dilihat pada Gambar 3. Beras Biakan Bacillus substilis (1 Tabung Reaksi) Pencucian Perendaman t = 10 jam Kotoran Air Steril (1 Tabung Reaksi) Pembuatan Suspensi Pencucian Pengukusan T = 60 o C t = 1-2 jam Air Suspensi Bacillus substilis (2 tabung suspensi /250 gram bahan kojji) Pendinginan inokulasi Fermentasi T = 32 o C t = 24 jam Pengeringan T = 40 o C t =12 jam Uap air Penggilingan koji Bacillus substilis Perhitungan Sel Ragi Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Koji
10 42 Deskripsi percobaan pembuatan koji Bacillus substilis adalah sebagai berikut: a. Pencucian Proses pencucian secara manual dilakukan pada beras dengan tujuan untuk membersihkan beras dari kotoran yang ada. b. Perendaman Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan air pada beras sehingga dapat ditumbuhi oleh mikroba pada saat inokulasi. Proses perendaman dilakukan selama 10 jam pada suhu ruangan yaitu sekitar 27 O C. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kadar air pada beras sehingga mikroba dapat perkembangbiak. c. Pencucian Proses pencucian ini bertujuan untuk membuang air hasil rendaman beras sehingga didapatkan beras yang bersih, terhindar dari kontaminan dan siap dikukus d. Pengukusan Proses pengukusan dilakukan untuk sedikit mematangkan beras dan meningkatkan kandungan air dalam beras yang akan digunakan sebagai bahan koji serta sebagai proses sterilisasi bahan koji. Beras dikukus dengan suhu 60 O C selama 1-2 jam. e. Pendinginan Beras yang telah dikukus selanjutnya didinginkan agar pada saat inokulasi mikroba tidak mati akibat panas yang cukup tinggi.
11 43 f. Pembuatan suspensi Suspensi dibuat agar mikroba dapat diinokulasikan pada bahan koji. Pembuatan suspensi dilakukan dengan cara Bacillus subtilis yang telah dibiakan dalam tabung reaksi diambil dengan kawat oase secara aseptis, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi dengan air steril. g. Inokulasi Bacillus substilis ditambahkan pada bahan koji yang telah dingin menggunakan alas nampan yang telah disterilkan. Proses ini harus steril dan merata agar pertumbuhan Bacillus substilis tidak terkontaminasi. Proses inokulasi dilakukan dengan menambahkan 2 tabung suspensi Bacillus substilis pada 250 gram bahan koji. h. Fermentasi Suhu fermentasi disesuaikan dengan suhu optimal Bacillus substilis yaitu 27 O C. Proses ini dilakukan selama 24 jam menggunakan nampan dan disimpan dalam inkubator agar Bacillus substilis dapat tumbuh baik pada seluruh bahan koji. i. Pengeringan Proses pengeringan dilakukan menggunakan tunnel dryer pada suhu 40 O C - 50 O C selama 12 jam agar didapatkan koji yang kering. Suhu harus tetap dijaga agar Bacillus substilis yang telah tumbuh tidak mati akibat pemanasan pada proses pengeringan.
12 44 j. Penggilingan Proses penggilingan bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel koji sehingga diperoleh koji yang halus. k. Perhitungan Sel Hidup pada Koji Koji halus yang telah didapatkan dihitung jumlah selnya dengan mengambil 1 gram koji lalu dibuat suspensi dengan menggunakan air steril. Suspensi ditambahkan dengan methylen blue. Lalu suspensi diteteskan pada counting chamber menggunakan pipet tetes. Pengambilan suspensi dilakukan setelah bahan koji mengendap pada tabung reaksi. Perhitungan jumlah sel dilakukan menggunakan mikroskop dengan ketentuan sel mati akan berwarna biru methylen blue.
13 Penelitian Utama Proses pembuatan tepung ubi jalar yang dimodifikasi dengan cara fermentasi dapat dilihat pada Gambar 4. Ubi Jalar Air Bersih Pencucian Air kotor Pengupasan Kulit dan tanah Pengirisan Air Pencampuran Koji 0,25% b/b, 0,50% b/b, dan 0,75% b/b Inokulasi Fermentasi T = 27 o C, t = 12 jam, 24 jam dan 36 jam Air Bersih Pencucian Penirisan Air kotor Pengeringan T = o C, t = 6-7 jam Uap Air Penggilingan Pengayakan 80 mesh Tepung Ubi Jalar Modifikasi Gambar 4. Diagram Alir Penelitian Utama Pembuatan Tepung Ubi Jalar Modifikasi Secara Fermentasi
14 46 Deskripsi percobaan proses pembuatan tepung ubi jalar yang dimodifikasi meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1. Pencucian Sebelum dilakukan pengolahan terhadap ubi jalar yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tepung, terlebih dahulu ubi jalar tersebut dicuci dengan tujuan untuk menghilangkan atau memisahkan kotoran atau tanah yang menempel pada permukaan kulit ubi jalar. 2. Pengupasan Ubi jalar yang telah dicuci selanjutnya dikupas pada bagian kulit ubi, tujuannya adalah untuk memisahkan kulit ubi yang kotor dengan bagian daging ubi yang akan diproses. Dalam melakukan proses pengupasan sebaiknya mengupas bagian kulitnya saja jangan sampai terlalu banyak mengenai daging ubi karena akan banyak mengurangi berat ubi tersebut. 3. Pengirisan Setelah dikupas dengan bersih, ubi jalar diiris tipis-tipis sebesar 2-3 mm dengan menggunakan alat (slicer) bila tidak tersedia alat pemotong bisa juga menggunakan pisau yang tajam, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pngeringan. 4. Pencampuran Irisan ubi jalar kemudian dicampur dengan air dengan menggunakan baskom sampai seluruh permukaannya terendam. Banyaknya air yang dicampurkan ke dalam irisan ubi jalar tidak menjadi patokan sebab yang diukur dalam inokulasi untuk proses selanjutnya adalah persentase berat dari irisan ubi jalar.
15 47 5. Inokulasi Irisan ubi jalar yang telah ditempatkan di dalam baskom yang diisi air, kemudian diberi koji Bacillus substilis dengan konsentrasi yang terpilih. Konsentrasi tersebut adalah konsentrasi sel hidup/ml paling banyak hasil dari dari pengujian counting camber. 6. Inkubasi Setelah selesai inokulasi, ubi jalar kemudian diinkubasi pada suhu 27 0 C, lama fermentasi yang digunakan yaitu 12 jam (b 1 ), 24 jam (b 2 ), dan 36 jam (b 3 ). 7. Pencucian Ubi jalar yang telah difermentasi mempunyai aroma yang khas, oleh sebab itu dicuci kembali supaya bersih dan aroma yang khas itu hilang. 8. Penirisan Ubi yang sudah bersih dilakukan proses selanjutnya yaitu penirisan, penirisan ini dilakukan untuk tujuan memisahkan ubi dengan air. Apabila ubi tidak ditiriskan dahulu maka pada saat proses pengeringan akan memakan waktu yang lebih lama. 9. Pengeringan Ubi jalar lalu dikeringkan dalam tunnel dryer dengan suhu pengeringan C selama 6 7 jam. Umumnya pengeringan dengan alat pengering berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan penjemuran dan dapat lebih mempertahankan warna bahan yang dikeringkan.
16 Penggilingan Setelah kering irisan ubi jalar digiling dengan blender untuk mendapatkan ukuran yang halus menyerupai tepung. 11. Pengayakan Ubi jalar yang telah halus kemudian dilakukan proses pengayakan dengan saringan 80 mesh, dengan tujuan ukuran ubi lebih seragam dan halus. Selain dari itu dapat memisahkan juga kotoran kotoran yang ikut terbawa dalam proses ini, sehingga tepung yang dihasilkan bersih dan ukurannya sama.
17 49 Proses pembuatan Biskuit dapat dilihat pada Gambar 5. Persiapan dan Penimbangan Bahan Margarin, gula Pencampuran I Garam, essens Pencampuran II Tepung Ubi Jalar Pencampuran III Air Pengadonan Aging (t=15-30') T=27 o C Penipisan Adonan Pencetakan Pemanggangan T = C, t = 12-15' Uap air Tempering T = 27 0 C Biskuit Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Biskuit pada Penelitian Utama
18 50 Deskripsi percobaan proses pembuatan biskuit adalah sebagai berikut: 1. Persiapan bahan dan Penimbangan Persiapan bahan dalam pembuatan biskuit dipilih bahan-bahan yang terbebas dari kontaminan yang dapat mengganggu proses. Setelah itu bahan yang telah disiapkan, ditimbang sesuai dengan jumlah pada formula. 2. Pencampuran bahan I Pencampuran bahan I yaitu mencampurkan bahan seperti lemak dan gula yang diaduk dengan mixer sampai terbentuk krim. Pencampuran dilakukan dengan kecepatan tinggi sampai mengembang. 3. Pencampuran bahan II Penambahan garam, essens, dan pewarna ke dalam krim, lalu diaduk sampai tercampur rata. Penambahan garam, essens, dan pewarna ini berfungsi untuk menambah citarasa biskuit. 4. Pencampuran bahan III Penambahan tepung ubi jalar yang telah dimodifikasi ke dalam krim. Tepung ubi jalar yang telah dimodifikasi berfungsi untuk membentuk adonan, struktur kue, warna, dan aroma selama pemanggangan. 5. Pengadonan Pengadonan ini dilakukan dengan mengaduk bahan-bahan yang telah tercampur di atas dengan menggunakan air sedikit demi sedikit hingga terbentuk adonan yang merata. Pengadonan merupakan faktor yang sangat penting (kritis) dalam pembuatan biskuit. Pengadonan akan menentukan tekstur biskuit yang dihasilkan. Mutu adonan antara lain dipengaruhi oleh jumlah air yang
19 51 ditambahkan, lama pengadonan dan temperatur pengadonan. Jika jumlah air yang ditambahkan terlalu banyak, maka adonan akan menjadi basah dan lengket, sehingga menyulitkan dalam proses selanjutnya. Lama pengadonan yang baik biasanya antara menit. Jika waktunya kurang dari 15 menit atau lebih dari 15 menit, kondisi adonan akan menjadi rapuh, keras dan kering. Suhu yang baik selama pengadonan antara o C (Manley, 1998) 6. Aging (15-30 menit) Setelah adonan terbentuk, dilakukan proses aging. Aging diperlukan untuk memberi kesempatan kepada bahan pengembang untuk bekerja. 7. Penipisan Adonan Adonan kemudian digiling menjadi lembaran sesuai dengan tebal yang diinginkan, dicetak sesuai keinginan dan disusun pada loyang, kemudian dipanggang dalam oven. Penggilingan (pelempengan) dan pencetakan adonan sebaiknya dilakukan segera mungkin setelah adonan terbentuk. Penggilingan dilakukan berulang agar dihasilkan adonan yang halus dan kompak (Sunaryo, 1985) 8. Pencetakan Setelah dicetak, sebelum mengalami pemanggangan, adonan lebih dulu dilapisi dengan susu atau lemak cair untuk memperbaiki warna. 9. Pemanggangan Tahap pemanggangan merupakan proses yang kritis dalam produksi biskuit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemanggangan, diantaranya adalah tipe oven, metode pemanasan dan tipe-tipe bahan yang digunakan. Kondisi
20 52 pemanggangan yang benar akan menghasilkan biskuit dengan penampakan dan tekstur yang diinginkan serta kandungan airnya minimal 1% (Whiteley, 1971). Pemanggangan biskuit dapat dilakukan pada selang antara 2,5 menit sampai 30 menit tergantung suhu, jenis oven dan jenis biskuitnya. Makin sedikit kandungan gula dan lemak, biskuit dapat dipanggang pada suhu yang lebih tinggi ( o C). Pemanggangan biskuit dapat juga dilakukan pada suhu 220 o Cdalam waktu sekitar menit (Sultan, 1983). 10. Tempering Setelah keluar dari oven, biskuit harus cepat didinginkan untuk menurunkan suhu dan mengeraskan biskuit akibat pemadatan gula dan lemak (Sunaryo, 1985).
III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. Digunakan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian.
III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat yang Digunakan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat yang Digunakan, (2)
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat yang Digunakan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses dan Pengolahan Pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Yogyakarta; Laboratorium
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan-Bahan yang Digunakan,
III METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan-Bahan yang Digunakan, (2) Alat-Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan, dan (5) Skema Penelitian. 3.1. Bahan
Lebih terperinciIII BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinci(Colocasia esculenta) Wardatun Najifah
KAJIAN KONSENTRASI FIRMING AGENT DAN METODE PEMASAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK FRENCH FRIES TARO (Colocasia esculenta) Wardatun Najifah 123020443 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Hervelly, MP.,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Kimia dan Laboratorium Biondustri TIN IPB, Laboratorium Bangsal Percontohan Pengolahan Hasil
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG
PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG Devy Nur Afiah 123020120 Pembimbing Utama :Dr. Tantan Widiantara,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015. 3.2 Alat Alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf 24 L yang merupakan alat hasil rancangan tugas akhir angkatan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas
Lebih terperinciBROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH
Lampiran 1 BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Bahan Tepung ubi jalar Putih Coklat collata Margarin Gula pasir Telur Coklat bubuk Kacang kenari Jumlah 250 gr 350 gr 380 gr 250 gr 8 butir 55 gr 50 gr Cara Membuat:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung pipil kering dengan varietas Pioneer 13 dan varietas Srikandi (QPM) serta bahanbahan kimia yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Laboratorium Pangan dan Gizi, Prodi Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian dilakukan mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil Pertanian, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi talas segar yang dibeli di Bogor (Pasar Gunung Batu, Jalan Perumahan Taman Yasmin, Pasar
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan pektin kulit jeruk, pembuatan sherbet
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT, Gantiwarno, Pekalongan, Lampung Timur, dan Laboratorium Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian dan (3) Deskripsi Percobaan. 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan-bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi dan Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, jurusan Ilmu
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanas listrik, panci alumunium, saringan, peralatan gelas (labu Erlenmayer, botol vial, gelas ukur,
Lebih terperinci3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah
3. MATERI DAN METODE Proses pemanasan dan pengeringan gabah beras merah dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan. Proses penggilingan dan penyosohan gabah dilakukan di tempat penggilingan daerah Pucang
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66
DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan... 66 a. Ekstraksi pati ganyong... 66 b. Penentuan kisaran konsentrasi sorbitol untuk membuat edible film 68 c. Penentuan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ubi jalar varietas Ceret, air, gula halus, margarin, tepung komposit (tepung jagung dan tepung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proses dan Pengolahan, Laboratorium Mikrobiologi dan Pangan, dan Laboratorium Kimia Pangan Lembaga Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian pengaruh penambahan edible coat kitosan sebagai anti jamur pada
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 Juni 2016 di Laboratorium Teknobio Pangan dan Laboratorium Teknobio Produksi Fakultas Teknobiologi
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian, dan (3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Waktu dan Tempat Tempat penelitian untuk pembuatan kue
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April 2015. Pelaksanaan penelitian pembuatan pelet calf
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemanfaatan Susu Sapi,Susu Kerbau Dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak Dan Tekstur Keju Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015 di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Analisis Hasil Pertanian Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rempah basah (bawang putih, bawang merah, lengkuas, kunyit, dan jahe) serta rempah kering (kemiri, merica,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit singkong dengan penggunaan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau atau tauge. Nata yang
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinci1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.
57 Lampiran I. Prosedur Analisis Kimia 1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). Timbang contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 g dalam botol timbang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan berupa: gelas kimia, labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600, neraca
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Segala puji dan syukur hanya berhak terpanjatkan kepada Allah SWT, sang. kekasih abadi yang selalu mencurahkan rahmatnya kepada kita
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur hanya berhak terpanjatkan kepada Allah SWT, sang kekasih abadi yang selalu mencurahkan rahmatnya kepada kita semua. Alhamdulillahirobbilâlamiin penulis akhirnya dapat
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai pengambilan sampel di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan dianalisis
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR LAMPIRAN. viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN. viii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciKeteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari bulan Desember sampai dengan bulan Januari 2017 sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun Analisis
Lebih terperinciPENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju
PENGOLAHAN UBI KAYU Ubi kayu segar adalah bahan pangan yang mudah rusak, oleh sebab itu setelah pemanenan petani segera menjual atau mengolah ubikayu segar sebelum menjadi rusak dan busuk. Ubikayu dapat
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian
BAB V METODOLOGI 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian Penelitian yang saya lakukan ini adalah tentang pembuatan susu prebiotik ubi jalar yang mengacu pada (Suhartini,
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel
Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinci