METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

Fuji Nurdiani

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Sejarah singkat BEI (Bursa Efek Indonesia)

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zul Firda Adha

BAB 3 METODE PENELITIA N

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atas fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis.

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN

kausal antara variabel-variabael penelitian, dilakukan untuk menentukan langsung. Sumber data sekunder adalah bahan-bahan dokumentasi yang

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM) DAN RANDOM MODEL (Studi pada Bursa Efek Indonesia periode )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang

ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Dalam perlakuan akuntansi selalu disarankan agar tidak banyak kas yang menganggur (idle cash), cara untuk mencegah kas menganggur salah satunya adalah

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (indepen den) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Menurut Azwar (1999) penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Uraian kesimpulan dalam penelitian deskriptif didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Sedangkan menurut Neuman (000) dalam Wijaya (013) penelitian kuantitatif lebih konsen dengan masalah desain pengukuran, dan sampling karena pendekatan kuantitatif menekankan pada detail perencanaan untuk mengumpulkan data dan analisis. 3. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (007) populasi adala h wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

49 Index (JII) selama periode penelitian Juni 010-November 013. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Jogiyanto, 007). Pemilihan sampel data dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 007). Purposive sampling termasuk dalam nonprobabilitas sampling. Kriteria utama yang menjadi pertimbangan untuk menjadi sampel penelitian ialah sebagai berikut: 1) Saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index. ) Saham-saham yang bertahan dalam Jakarta Islamic Index selama periode penelitian yaitu Juni 010 November 013. Berdasarkan kriteria di atas, maka terseleksi 15 saham seperti dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Saham pembentukan Jakarta Islamic Index (JII) yang bertahan selama periode Juni 010 November 013 No Kode Saham Nama Emiten Sektor 1. AALI Astra Agro Lestari Tbk. Pertanian. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk Pertambangan 3. ASII Astra International Tbk. Aneka Industri 4. ASRI Alam Sutera Realty Tbk. Property dan Real Estate 5. INCO International Nickel Indonesia Tbk. Pertambangan 6. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Manufaktur 7. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. Pertambangan 8. KLBF Kalbe Farma Tbk. Farmasi 9. LPKR Lippo Karawaci Tbk. Properti dan Real Estate 10. LSIP PP Lonton Sumatra Indonesia Tbk. Pertanian 11. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Pertambangan 1. SMGR Semen Indonesia (Persero)Tbk. Manufaktur 13. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Infrastruktur, KomTrans 14. UNTR United Tractors Tbk. Perdagangan Jasa dan Invest 15. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Industri Barang Konsumsi Sumber: www.sahamok.com di akses tanggal 16 September 015

50 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari website yaitu http://www.sahamok.com, http://yahoo.finance.com, http://bi.go.id, dan http://investing.com. Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Data Harga Saham Data harga saham yang akan diteliti adalah harga saham penutupan (Closing Price) pada akhir bulan selama periode Juni 010-November 013 yang diperoleh dari finance.yahoo.com. Nilai return dan risiko saham diambil dari perubahan harga saham bulanan.. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Data IHSG diambil dari penutupan bulanan indeks selama periode Juni 010 November 013. Data IHSG yang mewakili data pasar diperlukan untuk menghitung tingkat return pasar (R M ) dan risiko pasar. 3. Data Suku Bunga Indonesia (SBI) Data tingkat suku bunga SBI-I bulan diperoleh dari laporan bulanan BI (Bank Indonesia) selama periode Juni 010-November 013. Data SBI ini digunakan sebagai proxy return aktiva bebas risiko ( risk free rate of return). Dipilihnya SBI-I bulan didasarkan pada pertimbangan bahwa return dan risiko saham juga dihitung secara bulanan.

51 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Data sekunder yang berupa catatan laporan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia yang didapat dari media elektronik yaitu internet dan dengan membaca literatur-literatur sebelumnya, berupa bukubuku serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Definisi Konseptual Definisi konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko investasi yang dilakukan.. Risiko merupakan variabilitas return terhadap return yang diharapkan. 3. Return pasar adalah pengembalian yang diterima investor dari investasi berdasarkan pasar. 4. Risiko pasar adalah fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. 5. Alpha adalah nilai ekspektasi dari return saham yang independen terhadap return pasar. 6. Beta saham yaitu pengukur risiko sistematik dari suatu saham terhadap risiko pasar. 7. Kesalahan residu adalah variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama dengan 0 atau E(e i ) = 0.

5 8. Varian kesalahan residu merupakan kuadrat dari standar deviasi kesalahan residu. 9. Excess Return to Beta (ERB) adalah selisih return suatu ekuitas terhadap titik return pasar dibagi dengan beta sekuritas. 10. Cut off point merupakan suatu titik pembatas yang memisahkan sahamsaham mana saja yang akan dimasukkan dalam kombinasi portofolio optimal. 11. Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. 1. Proporsi saham dalam kombinasi portofolio optimal merupakan besarnya komposisi setiap saham yang terbentuk dalam kombinasi portofolio optimal. 13. Beta portofolio yaitu pengukur risiko sistematik dari suatu portofolio relatif terhadap risiko pasar. 14. Alpha portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari alpha tiap-tiap saham. 15. Return ekspektasi portofolio adalah rata-rata tertimbang return dari returnreturn seluruh saham tunggal yang masuk kombinasi portofolio optimal. 16. Risiko portofolio merupakan varian dari risiko masing-masing saham yang tergabung dalam kombinasi portofolio optimal. 3.6 Definisi Operasional Indikator variabel metode SCOPS yang mengasumsikan model indeks tunggal sebagai struktur varian-kovariannya adalah sebagai berikut:

53 a. Return dan Risiko Saham Return dan risiko saham dapat dihitung sebagai komponen model indeks tunggal. Data yang diperoleh adalah data penutupan harga saham bulanan pada periode Juni 010 November 013. b. Return dan Risiko Pasar Data yang digunakan untuk menghitung return dan risiko pasar yaitu data IHSG bulanan pada periode Juni 010 November 013. c. Alpha dan Beta Saham Alpha digunakan untuk menghitung variance error (e i ), sedangkan beta untuk menghitung Excess Return to Beta (ERB). d. Kesalahan Residu dan Varian Kesalahan Residu Variance ei (σ ei ) adalah varian dari residual error saham i yang juga merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik. e. Excess Return to Beta (ERB) ERB digunakan untuk mengukur return premium saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. f. Cut off point (C i ) Cut off point digunakan untuk menentukan titik pembatas dengan memilih nilai C i yang terbesar diantara sederetan saham. Setelah mengetahui saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal, yaitu saham yang memiliki nilai ERB C*. Selanjutnya indikator untuk menghitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal yaitu:

54 a. Proporsi Saham (W i ) Proporsi saham digunakan untuk menentukan besarnya komposisi untuk tiap-tiap saham yang masuk dalam portofolio optimal. b. Beta Portofolio dan Alpha Portofolio Beta portofolio merupakan salah satu perhitungan yang digunakan dalam menghitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio. Sedangkan alpha portofolio digunakan untuk menghitung return ekspektasi portofolio. c. Mengitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari sahamsaham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal. Berdasarkan penjelasan di atas, berikut ini merupakan ringkasan definisi operasional yang digambarkan dalam tabel 3.. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dalam metode SCOPS dilakukan dengan mengasumsikan model indeks tunggal sebagai struktur varian-kovariannya dan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel. Sebelum menghitung menggunakan model indeks tunggal perlu diketahui beberapa asumsi yang digunakan yaitu (Jogiyanto, 007); (Husnan, 1998): 1. Menurut Jogiyanto (007) k esalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau e i tidak berkovari (berkorelasi) dengan e j untuk semua nilai dari i dan j. Asumsi ini secara matematis dituliskan sebagai berikut: Cov(e i,e j ) = 0 Besarnya Cov(e i,e j ) dapat juga ditulis sebagai berikut:

55 Tabel 3. Ringkasan Definisi Operasional dan Variabel Penelitian No Variabel Keterangan Indikator 1. Metode SCOPS a. Menghitung return saham Rt(i) = ( ) ( ) dengan ( ) mengasumsikan b. Menghitung risiko saham model Indeks σi = [( ( ) ( ) )] tunggal sebagai c. Menghitung return pasar ( ) ( ) struktur variancovariannya R M(i) = ( ) d. Menghitung risiko pasar σ M = [( ( ) ( )]. Kombinasi portofolio optimal 3. Return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio e. Menghitung alpha saham α i = E(R i ) - β i. E(R M ) f. Menghitung beta saham β i = g. Menghitung kesalahan residu h. Menghitung varian kesalahan residu Ri = α i + β i. (R M ) + ei σ ei = σ i (β i. σ M ) a. Menghitung ERB ERBi = ( ) b. Menghitung Cut off point a. Menghitung proporsi setiap saham yang optimal b. Menghitung beta portofolio c. Menghitung alpha portofolio d. Menghitung return ekspektasi portofolio e. Menghitung risiko portofolio C i = Zi = (ERB i C*) β p =.( ) α p =. α E(R p ) = α p + β p. E(R M ) σ p = β p. σ M + (. σ ) Cov(e i,e j ) = E([e i E(e i )]. E([e j E(e j )]) Karena secara konstruktif bahwa E(e i ) dan E(e j ) adalah sama dengan nol, maka: Cov(e i,e j ) = E([e i 0 ]. E([e j 0 ]) = E(e i. e j )

56. Menurut Husnan (1998) indeks tidak berkorelasi dengan unique return: E[e i (R M E(R M ))] = 0 untuk setiap i = 1,,N 3. Menurut Husnan (1998) sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar: E(e i,e j ) = 0 untuk setiap pasangan saham i = 1,,N dan j = 1,,N tetapi i j Per definisi: Variance e i = E(e i ) = σ ei untuk semua saham i = 1,,N Variance R M = σ M Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menentukan kombinasi portofolio optimal dengan metode SCOPS yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 007): A. Menggunakan model indeks tunggal untuk menentukan return dan risiko saham individu, langkah-langkah yang digunakan yaitu: 1. Menghitung return saham dan risiko saham individu. Return saham dihitung dengan rumus: R (i) = ( ) ( ) ( )....(3.1) R (i) Pt = Return saham i = Closing price saham i pada bulan ke t P t-1 = Closing price saham i bulan ke t-1 Rata-rata return saham dapat dihitung dengan rumus: R i = ( )....(3.)

57 R i = E(R i ) R i N = Rata-rata return saham i = Return saham ke-i = Jumlah periode Risiko saham dihitung dengan rumus: σ i = [( ( ) ( ) )]....(3.3) σ i = Varian saham individual. Menghitung return dan risiko pasar. Return pasar (IHSG) dihitung dengan rumus: R M =... (3.4) R M IHSG t = Return pasar = IHSG pada bulan t IHSG t-1 = IHSG pada bulan t-1 Rata-rata return pasar dihitung dengan rumus: R M =... (3.5) R M = E(R M ) = Rata-rata return pasar Risiko pasar dihitung dengan rumus: σ M = [( ( )]... (3.6) σ M = Varian pasar

58 3. Menghitung Alpha saham dan Beta saham. Beta saham dihitung dengan rumus: β i = atau β i = ( ( )). ( ( )) ( ( ))...... (3.7) β i = Beta saham Alpha saham dihitung dengan rumus: α i = E(R i ) - β i. E(R M )... (3.8) 4. Menghitung kesalahan residu dan varian kesalahan residu. Kesalahan residu dihitung dengan rumus: R i = α i + β i. (R M ) + ei.. (3.9) Varian kesalahan residu dihitung dengan rumus: σ ei = σ i (β i. σ M ). (3.10) σ ei σ i = Varian kesalahan residu saham ke-i = Varian saham B. Penentuan kombinasi portofolio optimal, langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan kombinasi portofolio optimal yaitu: 1. Menghitung ERB dengan rumus: ERB i = ( ). (3.11) ERB i = Excess Return to Beta saham ke-i

59 R f = Return aktiva bebas risiko (risk free rate). Menentukan Cut off point. Langkah-langkah dalam menghitung Cut off point yaitu: a. Urutkan saham-saham berdasarkan ERB terbesar ke nilai ERB terkecil. Saham-saham dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke dalam kombinasi portofolio optimal. b. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing saham i dengan cara sebagai berikut: Ai = [ ( ) ]..... (3.1) Dan Bi =. (3.13) c. Hitung nilai Ci dengan rumus: C i =. (3.14) d. Besarnya Cut Off Rate (C*) adalah nilai Ci yang terbesar. Setelah diketahui titik pembatas atau Cut Off Rate (C*) yang merupakan nilai C i terbesar. Kemudian saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal yang dihitung dengan metode SCOPS adalah saham-saham yang memiliki nilai ERB > C*. C. Menghitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio. Setelah mengetahui saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal, selanjutnya yaitu menghitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal

60 tersebut. Adapun langkah-langkah untuk menghitung return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio adalah sebagai berikut: 1. Menghitung proporsi masing-masing saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal. Besarnya proporsi dihitung dengan rumus: Wi =. (3.15) Dimana Z i = (ERB i C*)..... (3.16) W i K ERB i = Proporsi saham ke-i = Jumlah saham yang masuk dalam portofolio optimal = Excess Return to Beta saham ke-i = Beta saham ke i = Varian kesalahan residu saham ke-i Z j = Akumulasi nilai Z i semua saham pembentuk portofolio.. Setelah menghitung proporsi masing-masing saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal kemudian menghitung beta portofolio dan alpha portofolio saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal, yaitu sebagai berikut: a. Menghitung beta portofolio (β p ) menggunakan rumus: β p =.( ). (3.17)

61 b. Menghitung alpha portofolio (α p ) menggunakan rumus: α p =. α. (3.18) Setelah mengetahui besarnya proporsi, beta portofolio (β p ) dan alpha portofolio (α p ) masing-masing saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal, selanjutnya kita dapat menghitung return ekspektasi portofolio dengan rumus sebagai berikut: E(R p ) = α p + β p. E(R M ). (3.19) Sedangkan untuk menghitung risiko portofolio menggunakan rumus: σ p = β p. σ M +. σ. (3.0) E(R p ) σ p E(R M ) σ M β p α p σ = Return ekspektasi portofolio = Risiko portofolio = Rata-rata return pasar = Risiko pasar = Beta portofolio = Alpha portofolio = Varian kesalahan residu saham ke-i = Proporsi saham ke i