BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

L Lampiran 1. Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan. Mulai. Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Riza Umami *), Achmad Syaichu **)

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

Modul ke: Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Maheswari SE., M.Si. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi. Manajemen

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL)

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan suatu tipe komponen tidak selalu digunakan untuk setiap panel listrik yang dibuat. Terkadang ada perbedaan merek, warna, panjang, lebar, ketebalan, voltase, daya listrik dan berbagai variasi lainnya. Hal ini terjadi karena panel listrik dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan. Oleh karena itu, sebagai bahan penelitian, dipilih komponen yang pasti terpakai pada setiap pesanan, dengan jumlah pemakaiannya cukup banyak. Dalam hal ini yang dimaksud adalah komponen plat yang dipakai untuk membuat box panel listrik. Penggunaan komponen plat yang kontinyu akan memudahkan analisis data untuk meramalkan dan memanajemenkan persediaan, yang menjadi inti dari penelitian ini. Komponen plat yang digunakan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama meliputi 2 macam warna, yaitu hitam dan putih dengan variasi ketebalan plat :,2mm,,5mm, 2mm, dan 3mm. Sedangkan panjang plat semuanya rata sebesar 8 inci dan lebar platnya sebesar 4 inci. Data permintaan / pemakaian plat untuk pembuatan panel listrik telah dikumpulkan mencakup periode Januari 2006 s/d Agustus 2008. Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

98 Periode Plat Hitam,2mm Plat Hitam,5mm Tabel 4.. Data Permintaan Plat Plat Hitam 2mm Plat Hitam 3mm Plat Putih,5mm Plat Putih 2mm Jan-06 0 57 85 5 0 0 Feb-06 3 62 87 36 0 0 Mar-06 3 48 48 4 0 0 Apr-06 4 54 38 29 0 0 Mei-06 24 27 59 20 0 0 Jun-06 45 5 7 4 0 0 Jul-06 0 3 8 0 0 0 Agust-06 0 93 78 39 0 0 Sep-06 0 0 38 4 54 0 Okt-06 0 0 40 0 27 0 Nop-06 0 0 62 8 45 0 Des-06 0 0 26 6 3 0 Jan-07 0 0 8 33 5 0 Feb-07 0 0 43 6 66 0 Mar-07 0 0 4 22 60 0 Apr-07 0 0 68 23 7 0 Mei-07 0 0 2 47 27 0 Jun-07 0 0 4 48 86 0 Jul-07 0 0 20 27 77 8 Agust-07 0 0 49 57 56 50 Sep-07 0 0 87 36 20 32 Okt-07 0 0 35 3 37 26 Nop-07 0 0 00 3 84 52 Des-07 0 0 0 9 0 3 Jan-08 0 0 67 8 05 55 Feb-08 0 0 85 27 58 54 Mar-08 0 0 23 53 6 78 Apr-08 0 0 286 96 70 77 Mei-08 0 4 76 95 7 55 Jun-08 0 34 44 40 0 0 Jul-08 0 3 69 27 50 52 Agust-08 0 23 4 64 73 75 Sumber : PT Muliamakmur Elektrikatama

99 Untuk mempermudah dalam melihat frekuensi pemakaian plat pada tiap tipe, data tabel di atas diplotkan ke dalam bentuk grafik dengan menggunakan software Microsoft Office Excel 2003. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.. Grafik Data Pemakaian Plat

00 4.2. Uji Kenormalan Data Data yang telah dikumpulkan di atas, perlu diuji kenormalan datanya untuk mengetahui apakah data cukup berkualitas agar hasil peramalan lebih akurat. Uji kenormalan dilakukan dengan menggunakan software Minitab 4 dan diujikan pada setiap tipe plat yang ada. Model analisis yang digunakan adalah model Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujiannya sebagai berikut : Uji Kenormalan Plat Hitam,2mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 2,78 StDev 9,065 N 32 KS 0,365 P-Value <0,00 0 5-20 -0 0 0 20 Plat Hitam,2mm 30 40 50 Gambar 4.2. Uji Kenormalan Plat Hitam,2mm x 4 x 8

0 Uji Kenormalan Plat Hitam,5mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 4,72 StDev 24,09 N 32 KS 0,24 P-Value <0,00 0 5-50 -25 0 25 50 Plat Hitam,5mm 75 00 Gambar 4.3. Uji Kenormalan Plat Hitam,5mm x 4 x 8 Uji Kenormalan Plat Hitam 2mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 7,59 StDev 54,55 N 32 KS 0,86 P-Value <0,00 0 5-00 0 00 Plat Hitam 2mm 200 300 Gambar 4.4. Uji Kenormalan Plat Hitam 2mm x 4 x 8

02 Uji Kenormalan Plat Hitam 3mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 3,06 StDev 23,63 N 32 KS 0,8 P-Value >0,50 0 5-40 -20 0 20 40 Plat Hitam 3mm 60 80 00 Gambar 4.5. Uji Kenormalan Plat Hitam 3mm x 4 x 8 Uji Kenormalan Plat Putih,5mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 50,25 StDev 49,46 N 32 KS 0,27 P-Value >0,50 0 5-00 -50 0 50 00 Plat Putih,5mm 50 200 Gambar 4.6. Uji Kenormalan Plat Putih,5mm x 4 x 8

03 Uji Kenormalan Plat Putih 2mm x 4' x 8' Normal Percent 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 Mean 27,03 StDev 37,08 N 32 KS 0,90 P-Value <0,00 0 5-50 0 50 Plat Putih 2mm 00 50 Gambar 4.7. Uji Kenormalan Plat Putih 2mm x 4 x 8 Tabel 4.2. Nilai Signifikansi Data Plat Tipe Plat p-value Hitam,2mm <0,00 Hitam,5mm <0,00 Hitam 2mm <0,00 Hitam 3mm >0,50 Putih,5mm >0,50 Putih 2mm <0,00 Data yang terdistribusi normal adalah data yang tingkat signifikansinya (p-value) lebih besar dari 0,05. Dari tabel 4.2. terlihat bahwa plat yang datanya terdistribusi normal adalah plat tipe hitam 3mm dan plat tipe putih,5mm. Oleh karena itu, kedua tipe plat ini yang akan digunakan dalam pembahasan penelitian.

04 4.3. Peramalan Apabila melihat pola data pada plat hitam 3mm dan plat putih,5mm, keduanya memiliki pola data horisontal, yaitu jumlah pemakaian plat berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata. Namun, jika diperhatikan lebih lagi, ada pengaruh musiman yang terjadi tiap tahunnya. Pola data tersebut juga menunjukkan adanya kecenderungan menaik / trend. Untuk membuktikan kebenaran asumsi ini, dilakukan peramalan yang menguji pola data horisontal, musiman, trend, dan kombinasinya. Pengujian peramalan dengan berbagai metode secara trial and error ini akan menghasilkan perbandingan ketepatan peramalan terhadap nilai aktualnya melalui nilai deviasi error. Uji peramalan dilakukan dengan menggunakan software Quantitative Management. Metode yang dipakai untuk meramalkan permintaan terdiri dari metode n-period Moving Averages (MA), Weighted n-period Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES), Exponential Smoothing with Trend (EST), Trend Analysis, Decomposition (multiplicative), dan Decomposition (additive).

05 4.3.. Peramalan Permintaan Plat Hitam 3mm Untuk hasil peramalan dari tipe plat hitam ketebalan 3mm, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3. Model Peramalan yang Diuji untuk Plat Hitam 3mm Model Peramalan MAD MSE MA 3 bulanan 9,230 603,575 MA 4 bulanan 8,598 609,574 MA 5 bulanan 8,956 623,59 MA 6 bulanan 8,769 637,69 WMA 3 bulanan 9,6 563,02 WMA 4 bulanan 9,04 57,4 WMA 5 bulanan 9,304 588,698 WMA 6 bulanan 9,097 599,355 ES ( α = 0,) 7,08 534,589 ES ( α = 0,5) 8,29 498,743 ES ( α = 0,9) 9,806 565,547 EST ( α =0,; β =0,) 6,64 482,737 EST ( α =0,; β =0,5) 7,706 59,634 EST ( α =0,; β =0,9) 8,985 68,944 Trend Analysis 6,334 398,972 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 2,27 296,438 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 0,957 82,49 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 2,954 349,274 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 9,408 46,267 Dasar pemilihan metode peramalan adalah metode yang menghasilkan nilai Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE) terkecil. Dari tabel di atas terlihat bahwa metode peramalan yang menghasilkan nilai MAD dan MSE terkecil adalah metode Multiplicative decompotition 2 season

06 (basis smoothing : average of all data), yaitu dengan nilai MAD sebesar 9, 408 dan MSE sebesar 46,267. Hasil peramalan ini membuktikan bahwa kondisi multiplikatif terjadi, yaitu pola data plat hitam 3mm ini benar memiliki unsur musiman tiap tahunnya dan terdapat kecenderungan kenaikan permintaan / trend. Hasil peramalan dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini : Gambar 4.8. Grafik Peramalan Permintaan Plat Hitam 3mm Dari grafik di atas, terlihat bahwa nilai peramalan cukup berhasil mendekati data aktual dengan baik. Hanya, nilai peramalan terdeviasi cukup jauh dari aktual pada periode, 2, dan terutama pada periode 28, dan 29 karena terjadi lonjakan permintaan yang signifikan, di luar perkiraan peramalan. Sedangkan hasil perhitungan peramalan menggunakan QM yang dikonversi ke format Excel ditampilkan di bawah ini, berikut dengan contoh perhitungannya :

Tabel 4.4. Perhitungan Peramalan Plat Hitam 3mm 07

08 Contoh perhitungan metode peramalan Multiplicative Decompotition 2 seasons untuk plat hitam 3mm (bulan Januari) : 5 + 36 +... + 64 Average = = 3, 0625 32 Demand 5 Ratio = = = 0, 4829 Average 3, 0625 Nilai musiman dihitung untuk keseluruhan data dengan pembagian kelompok musim sebanyak 2 (2 seasons). Cara menghitungnya dengan memasukkan nilai ratio di tiap bulan ke dalam 2 kelompok musim, lalu dicari rata-rata untuk tiap kelompok musim. Hasil rata-rata ini yang disebut indeks musim. Hasil perhitungan indeks musimnya sebagai berikut : Tabel 4.5. Perhitungan Indeks Musim (2 seasons) Plat Hitam 3mm Jadi, indeks musim (seasonal) untuk setiap bulan Januari adalah sebesar 0,708249. Untuk bulan Febuari indeks musimnya 0,847753 dan begitu seterusnya hingga bulan Desember. Demand 5 Smoothed January = = = 2, 79 Seasonal 0, 708249 Nilai intercept dan slope dihitung dengan formula pada Excel dengan Smoothed seluruh periode sebagai nilai x, sedangkan Time(x) seluruh periode sebagai nilai y.

09 Nilai Slope adalah : Total ( Smoothed Time(x) ) ( n Rata ratatime( x) Rata rata Smoothed ) 2 2 Total ( Time(x) ) n ( Rata ratatime( x) ) ( ) ( ) 96, 93 32 6, 5 3, 0625 Slope = 440 32 272, 25 ( ) =, 0207 Intercept = Rata-Rata Total Smoothed (Slope Rata-rata Time(x) ) Intercept = 3,0625 (,0207 6,5) = 4,3633 Unadjusted = Intercept + (Slope Time(x)) = 4,3633 + (,0207 ) = 5,37537 5,3754 Adjusted = Unadjusted Seasonal = 5,3754 0,70825 = 0,8896 Error = Actual Adjusted = 5 0,8896 = 4,038 Error^2 = 4,038 2 = 6,8952 Bias = rata-rata error = 4038, + 22, 075... + 32 ( 6, 268) = 0, 222 4038, + 22, 075... + 6, 2676 MAD = rata-rata error absolut = = 9, 40767 32 6, 8952 + 488, 74... + 264, 634 MSE = rata-rata Error^2 = = 46, 267 32

0 Dari metode Multiplicative Decompotition (2 seasons) ini, dihasilkan nilai peramalan untuk 2 bulan ke depan, seperti berikut : Tabel 4.6. Peramalan Plat Hitam 3mm untuk 2 Periode Mendatang Period Month Unadjusted Seasonal Adjusted Result 33 Sep-08 47,7667,239437 59,9756 60 34 Okt-08 48,77374 0,209256 0,2068 35 Nop-08 49,7858 0,788732 39,26768 40 36 Des-08 50,79788 0,24449 2,26508 3 37 Jan-09 5,80996 0,708249 36,69437 37 38 Feb-09 52,82203 0,847753 44,78004 45 39 Mar-09 53,834 0,847753 45,63803 46 40 Apr-09 54,8467,58896 87,0646 88 4 Mei-09 55,85824,73843 97,0567 98 42 Jun-09 56,8703 0,987257 56,456 57 43 Jul-09 57,88238 0,579477 33,545 34 44 Agust-09 58,89445,76968 0,99 02

4.3.2. Peramalan Permintaan Plat Putih,5mm Untuk hasil peramalan dari tipe plat putih ketebalan,5mm, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7. Model Peramalan yang Diuji untuk Plat Hitam 3mm Model Peramalan MAD MSE MA 3 bulanan 45,952 3086,365 MA 4 bulanan 46,450 3007,98 MA 5 bulanan 45,79 34,945 MA 6 bulanan 45,954 3338,202 WMA 4 bulanan 45,000 300,72 WMA 4 bulanan 45,55 2983,02 WMA 5 bulanan 45,937 3059,53 WMA 6 bulanan 46,859 38,703 ES ( α = 0,) 34,977 2296,06 ES ( α = 0,5) 4,342 258,433 ES ( α = 0,9) 46,30 2983,886 EST ( α =0,; β =0,) 35,843 2357,899 EST ( α =0,; β =0,5) 40,870 2928,524 EST ( α =0,; β =0,9) 48,58 3888,533 Trend Analysis 3,526 96,62 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 9,244 765,785 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 6,000 39,904 Multiplicative decompotition 6 season (basis smoothing : centered moving average) 3,997 84,397 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 7,527 466, Dasar pemilihan metode peramalan adalah metode yang menghasilkan nilai Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE) terkecil. Dari tabel di atas terlihat bahwa metode peramalan yang menghasilkan nilai MAD dan MSE terkecil adalah metode Additive decompotition 2 season (basis

2 smoothing : average of all data), yaitu dengan nilai MAD sebesar 6 dan MSE sebesar 39,904. Hasil peramalan ini membuktikan bahwa kondisi aditif terjadi, yaitu pola data plat putih,5mm ini benar memiliki unsur musiman tiap tahunnya namun tidak terdapat kecenderungan kenaikan permintaan / trend. Hasil peramalan dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini : Gambar 4.9. Grafik Peramalan Permintaan Plat Putih,5mm Dari grafik di atas, terlihat bahwa nilai peramalan cukup berhasil mendekati data aktual dengan baik. Hanya, nilai peramalan terdeviasi cukup jauh pada beberapa periode karena terjadi lonjakan maupun penurunan permintaan yang signifikan, di luar perkiraan peramalan. Sedangkan hasil perhitungan peramalan menggunakan QM yang dikonversi ke format Excel ditampilkan di bawah ini, berikut dengan contoh perhitungannya :

3 Tabel 4.8. Perhitungan Peramalan Plat Putih,5mm Contoh perhitungan metode peramalan Additive Decompotition 2 seasons untuk plat putih,5mm (bulan Januari) : 54 + 27 +... + 73 Average = = 67 24 Ratio = Demand Average = 54 67 = -3

4 Nilai musiman dihitung untuk keseluruhan data dengan pembagian kelompok musim sebanyak 2 (2 seasons). Cara menghitungnya dengan memasukkan nilai ratio di tiap bulan ke dalam 2 kelompok musim, lalu dicari rata-rata untuk tiap kelompok musim. Hasil rata-rata ini yang disebut indeks musim. Hasil perhitungan indeks musimnya sebagai berikut : Tabel 4.9. Perhitungan Indeks Musim (2 seasons) Plat Putih,5mm Jadi, indeks musim (seasonal) untuk setiap bulan Januari adalah sebesar -30. Untuk bulan Febuari indeks musimnya -35 dan begitu seterusnya hingga bulan Desember. Smoothed January = Demand Seasonal = 54 (-30) = 84 Nilai intercept dan slope dihitung dengan formula pada Excel dengan Smoothed seluruh periode sebagai nilai x, sedangkan Time(x) seluruh periode sebagai nilai y. Nilai Slope adalah : Total ( Smoothed Time(x) ) ( n Rata ratatime( x) Rata rata Smoothed ) 2 2 Total ( Time(x) ) n ( Rata ratatime( x) ) ( ) ( ) 9752 24 2, 5 67 Slope = 4900 24 56, 25 ( ) = 0, 3026 Intercept = Rata-Rata Total Smoothed (Slope Rata-rata Time(x) ) Intercept = 67 (-0,3026 2,5) = 70,7826

5 Unadjusted = Intercept + (Slope Time(x)) = 70,7826 + (-0,3026 ) = 70,48 Adjusted = Unadjusted +Seasonal = 70,48 + (-30) = 40,48 Error = Actual Adjusted = 54 40,48 = 3,52 Error^2 = 3,52 2 = 82,7904 Bias = rata-rata error = ( 8774, ) 3, 52 +... + 98, = 9E 6 24 3, 52 + 8774,... + 98, MAD = rata-rata error absolut = = 6 24 82, 7904 + 66, 86973... + 43, 5204 MSE = rata-rata Error^2 = = 39, 9038 24 Dari metode Additive Decompotition (2 seasons) ini, dihasilkan nilai peramalan untuk 2 bulan ke depan, yaitu dari September 2008 hingga Agustus 2009.

6 Tabel 4.0. Peramalan Plat Putih,5mm untuk 2 Periode Mendatang Period Month Unadjusted Seasonal Adjusted Result 25 Sep-08 63,27393-30 33,2739 34 26 Okt-08 62,947826-35 27,9478 28 27 Nop-08 62,62739-2,5 60,27 6 28 Des-08 62,3095652-60,5,809565 2 29 Jan-09 62,0069565 73,00696 74 30 Feb-09 6,7043478-5 56,70435 57 3 Mar-09 6,40739-34 27,4074 28 32 Apr-09 6,099304 3,5 64,5993 65 33 Mei-09 60,796527 82 42,7965 43 34 Jun-09 60,49393 76,5 36,9939 37 35 Jul-09 60,93043-3,5 56,693 57 36 Agust-09 59,8886957-2,5 57,3887 58

7 4.4. Model Persediaan Banyak model persediaan yang tersedia untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan. Namun model-model tersebut hendaknya dipilih yang sesuai dengan kondisi yang berlaku di lapangan. Untuk PT. Muliamakmur Elektrikatama (MME), produksinya bersifat assemble-to-order karena proses pembelian panel listrik disini berbasis proyek. Customer PT. MME adalah perusahaan-perusahaan kontraktor. Apabila kontraktor ini memenangkan tender pembangunan gedung / pabrik, maka PT. MME juga akan menerima pesanan panel listrik untuk proyek dari kontraktor yang menjadi customer-nya. Oleh karena itu, permintaan panel listrik sangat bergantung pada proyek yang berhasil diterima para kontraktor, dimana permintaan sifatnya cenderung tidak konstan. Hal ini berdampak pula pada kebutuhan komponen / bahan baku pembuatan panel listrik. Terlebih lagi, spesifikasi sebuah panel listrik tentu saja berbeda dengan panel listrik lainnya, karena komponen-komponen yang dipakai untuk membuat panel ini berdasarkan keinginan pelanggan. Perbedaannya sangat bervariasi mulai dari bentuk, ukuran, warna, merek, dan jumlah komponen yang dipakai untuk panel tersebut. Tingkat permintaan yang tidak dapat diketahui secara pasti ini menjadi dasar untuk memilih metode persediaan yang tepat sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan. Keberhasilan metode persediaan ini dapat dilihat dari kemampuannya mengurangi biaya yang selama ini harus dikeluarkan untuk penanganan persediaan bahan baku, secara khususnya untuk bahan baku / komponen plat sebagai bahan penelitian pada skripsi ini.

8 Dengan dasar pemikiran yang sudah dijelaskan di atas, maka model persediaan yang dipilih adalah model persediaan probabilistik. Model persediaan probabilistik ditandai oleh perilaku permintaan dan lead time yang tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti sehingga perlu didekati dengan distribusi probabilitas. Permasalahan PT. MME adalah tidak dapat mengetahui perilaku permintaan bahan bakunya (plat), sehingga model ini layak diujikan. Dalam hal ini, model persediaan yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) probabilistik. Pemodelan EOQ probabilistik akan dipakai sebagai simulasi untuk menguji apakah perencanaan dan pengendalian persediaan berdasarkan model tersebut dapat mengurangi biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan. Setelah menghitung nilai EOQ, perlu dilakukan evaluasi biaya dengan membandingkan model persediaan usulan (EOQ) dengan yang ada saat ini. Berhubung pada saat ini perusahaan tidak menerapkan pemodelan apapun, dan melakukan penanganan persediaan berdasarkan perkiraan kasar semata, maka simulasi model yang diuji harus menggunakan permintaan periodik yang sudah terjadi. Simulasi ini diterapkan untuk permintaan plat selama tahun terakhir dari periode data aktual yang telah dikumpulkan, dimana untuk plat hitam 3mm dan plat putih sama-sama menggunakan periode September 2007 s/d Agustus 2008.

9 4.4.. Perhitungan Biaya Pesan dan Biaya Simpan Pemodelan EOQ probabilistik ini mengusahakan tercapainya biaya total persediaan yang minimum. Caranya adalah mencari kuantitas pemesanan plat yang optimal dengan mempertimbangkan biaya pesan dan biaya simpan. Oleh karena itu, sebelum melakukan perhitungan EOQ probabilistik plat, biaya simpan dan biaya pemesanan plat harus dihitung terlebih dahulu. Untuk bahan baku plat, pemesanan cukup dilakukan dengan menelepon supplier yang diinginkan untuk memberitahukan adanya pemesanan plat beserta jumlahnya. Bagian pembelian biasanya sudah memiliki daftar harga bahan baku dari supplier, jadi saat memesan cukup dikonfirmasi lagi apakah harga yang tertera di daftar masih berlaku dan tidak terjadi perubahan. Setelah disepakati, dibuatlah surat pembelian yang dicetak sebagai arsip dan kemudian dikirim melalui faks kepada supplier. Biasanya, supplier meminta faks dikirim dua kali. Kemudian, telepon dilakukan sekali lagi untuk mengkonfirmasi apakah supplier sudah menerima faks yang dikirimkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pembelian PT. MME, biaya untuk pemesanan dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 4.. Pembebanan Biaya Pesan Plat Aktivitas Biaya satuan Total Biaya / Aktivitas Telepon - 3 menit untuk pemesanan - menit untuk konfirmasi penerimaan faks Rp. 500,-/menit Rp. 6000,- Pengiriman faks (2x pengiriman) Rp. 2000,-/kiriman Rp. 4000,- Cetak surat pembelian ( unit) Rp. 300,-/unit Rp. 300,- Administrasi (kertas, tinta, dsb.) Rp. 000,-/PO Rp. 000,- Biaya Pesan Rp..300,- Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

20 Biaya penyimpanan bahan baku seringkali dibebankan karena adanya biaya sewa gudang dan biaya overhead lain yang mengikutinya. Sedangkan, PT. MME tidak menyewa gudang dari pihak luar perusahaan karena gudang penyimpanan bahan baku sudah dimiliki sendiri dan termasuk dalam area pabrik. Oleh karena itu, biaya simpan dihitung dari biaya karyawan gudang yang bekerja sebagai penanggungjawab persediaan bahan baku. Jumlah karyawan gudang ada 4 orang, dimana masing-masing menerima gaji/bulan rata-rata sebesar Rp..205.000,-. Jumlah pengeluaran perusahaan untuk gaji karyawan gudang inilah yang akan dibebankan pada setiap unit persediaan yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak gudang, jumlah persediaan rata-rata yang ada di gudang setiap bulannya diperkirakan sekitar 0.000 unit untuk semua jenis bahan baku. Dalam perhitungan juga akan dibebankan biaya overhead lainnya yang terkait dengan biaya penyimpanan. Dengan mengacu dari dasar pertimbangan di atas, diperoleh perkiraan biaya simpan untuk bahan baku plat sebagai berikut : - Gaji karyawan gudang / bulan = Rp..205.000,- - Total gaji 4 orang karyawan = 4 Rp..205.000,- = Rp. 4.820.000,- - Diperkirakan setiap bulan ada ± 0.000 unit inventori. - Beban biaya untuk setiap unit / bulan = Rp. 4. 820. 000, / bulan 0. 000unit = Rp. 482, / unit / bulan

2 Perkiraan biaya overhead yang muncul adalah seperti di tabel berikut : Tabel 4.2. Perkiraan Pembebanan Biaya Overhead Penyimpanan Kategori biaya % perkiraan pembebanan Biaya penyimpanan seperti penyusutan, biaya operasi, pajak asuransi 3% (3-0 %) Biaya penanganan bahan baku seperti peralatan, listrik, biaya operasi 3% (-3,5 %) Biaya investasi seperti biaya pinjaman, pajak, dan asuransi persediaan 6% (6-24 %) Biaya karena pencurian, kelalaian, 2% tergores, dan sebagainya (2-5 %) Total 4% Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama Maka, total biaya simpan adalah beban biaya untuk setiap unit persediaan / bulan ditambah dengan persentase perkiraan beban biaya overhead, sehingga didapat : Biaya simpan = Rp. 482,- + (4% Rp. 482,- ) = Rp. 549,48,-/unit / bulan 4.4.2. EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Diketahui : Tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan plat dari supplier / lead time adalah 7 hari. (LT = 7 hari) Biaya simpan (h) = Rp. 549,48,-/unit / bulan. Biaya pesan (S) = Rp..300,- tiap kali pesanan dibuat. Pemakaian plat hitam 3mm dalam periode September 2007 hingga Agustus 2008 adalah :

22 Tabel 4.3. Pemakaian Plat Hitam 3mm Periode September 07 s/d Agustus 08 Analisis : Bulan Jumlah Pemakaian Sep-07 36 Okt-07 3 Nop-07 3 Des-07 9 Jan-08 8 Feb-08 27 Mar-08 53 Apr-08 96 Mei-08 95 Jun-08 40 Jul-08 27 Agust-08 64 Total 499 Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 96 3 = = 8,6 5

23 Tabel 4.4. Harapan Pemakaian Plat Hitam 3mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 3 2,6 3 2,3 0,250 3,075 2,7 40,3 5 3 0,47 2,97 40,4 59 49,7 0,083 4,42 59, 77,7 68,4 0,083 5,700 77,8 96,4 2 87, 0,67 4,57 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 40,350 Contoh perhitungan kelas pertama : - Batas bawah = nilai minimal dari Jumlah Pemakaian = 3 - Batas atas = batas bawah + lebar kelas = 3 + 8,6 = 2,6 - Nilai tengah = (batas bawah + batas atas) : 2 = (3 + 2,6) : 2 = 2,3 - Probabilitas = frekuensi : total frekeunsi = 3 : 2 = 0,250 - Harapan pemakaian = nilai tengah probabilitas = 2,3 0,250 = 3,075 Jadi, Harapan pemakaian plat hitam 3mm per bulan = 40,350 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 40,350 485 unit Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 40,350 = 9,45 0unit. 30

24 2. Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 499)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 4, 356 42 unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 2,06. Maka, 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= 2.0 4 0,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2,054.

25 4. Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.5. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep-07 36-5,583 3,74 Okt-07 3-38,583 488,674 Nop-07 3-0,583 2,007 Des-07 9-32,583 06,674 Jan-08 8-23,583 556,74 Feb-08 27-4,583 22,674 Mar-08 53,47 30,340 Apr-08 96 54,47 296,74 Mei-08 95 53,47 2853,340 Jun-08 40 -,583 2,507 Jul-08 27-4,583 22,674 Agust-08 64 22,47 502,507 Total 499 024,97 Rata-rata 4,583 i Total pemakaian plat 3mm = X + X2 +... + X2 = 36 + 3 +... + 64 = 499 unit Rata-rata pemakaian plat 3mm = X i n 499 = = 4, 583 unit 2 σ = 2 ( X i X) 024, 97 = = 29, 047 n 2 Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 29,047 = 59,663 60 unit.

26 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = 60 + 0 = 70 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan EOQ probabilistik untuk plat hitam 3mm, dapat disimpulkan : - Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 0 unit. - Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 42 unit. - Persediaan cadangan (SS) = 60 unit. - Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 70 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat hitam 3mm untuk periode September 2007 hingga Agustus 2008 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

27 Tabel 4.6. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan 36 3 3 9 8 27 Penerimaan 0 42 0 0 42 0 Persediaan Awal 39 3 42 2 26 Persediaan Pengaman Awal 60 60 60 60 60 60 Persediaan Akhir 3 42 2 26 0 Persediaan Pengaman Akhir 60 60 60 60 60 59 Total Sisa Persediaan 63 02 7 62 86 59 Biaya Pesan 0 300 0 0 300 0 Biaya simpan 3467 56047 3903 34068 47255 3249 Biaya variabel kumulatif 3467 0964 40977 75045 233600 266020 Tabel 4.6. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan 53 96 95 40 27 64 Penerimaan 43 53 96 95 42 0 Persediaan Awal 0 0 0 0 2 7 Persediaan Pengaman Awal 59 49 6 7 60 60 Persediaan Akhir 0 0 0 2 7 0 Persediaan Pengaman Akhir 49 6 7 60 60 3 Total Sisa Persediaan 49 6 7 62 77 3 Biaya Pesan 300 300 300 300 300 0 Biaya simpan 26925 3297 3846 34068 4230 743 Biaya variabel kumulatif 304244 3884 333987 379355 432965 44008 Contoh perhitungan Sep-07: - Persediaan awal pada bulan Sep-07 sebesar 39 unit diambil dari data stok PT. MME. - Persediaan pengaman diasumsikan masih belum terpakai sehingga jumlah awalnya masih utuh, yaitu sebanyak 60 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 39 + 0 36 = 3 unit.

28 - Persediaan pengaman akhir = 60 unit. Nilainya tetap karena persediaan akhir > 0, yang artinya tidak perlu menggunakan persediaan pengaman. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = 3 + 60 = 63 unit. - Biaya pesan = Rp. 0,- karena tidak dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 63 unit Rp. 549,48 Rp. 3467,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Agt-07 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 0 (asumsi) + Rp. 0 + Rp. 3467,- = Rp. 304244,- Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Feb-08) Penerimaan = 42 + (60 59) = 43 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb- 08 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mar-08 = persediaan pengaman akhir Feb-08 = 59 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 0 + 43 53 = -0 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 0 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = (59 + 0 + 43) 53 = 49 unit.

29 - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = 0 + 49 = 49 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 49 unit Rp. 549,48 Rp. 26925,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 266020,- + Rp. 300,- + Rp. 26925,- = Rp. 304244,- Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.6., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 7 kali, yaitu pada bulan Oktober 2007, Januari 2008, dan Maret hingga Juli 2008. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 44008,-

30 4.4.3. EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Diketahui : Tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan plat dari supplier / lead time adalah 7 hari. (LT = 7 hari) Biaya simpan (h) = Rp. 549,48,-/unit / bulan. Biaya pesan (S) = Rp..300,- tiap kali pesanan dibuat. Permintaan plat putih,5mm dalam periode September 2007 hingga Agustus 2008 adalah : Tabel 4.7. Permintaan Plat Putih,5mm Periode September 07 s/d Agustus 08 Bulan Jumlah Permintaan Sep-07 20 Okt-07 37 Nop-07 84 Des-07 0 Jan-08 05 Feb-08 58 Mar-08 6 Apr-08 70 Mei-08 7 Jun-08 0 Jul-08 50 Agust-08 73 Total 775 Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

3 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 7 0 = 5 = 34, 2 Tabel 4.8. Harapan Pemakaian Plat Putih,5mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 0 34,2 3 7, 0,250 4,275 34,3 68,5 3 5,4 0,250 2,850 68,6 02,8 4 85,7 0,333 28,567 02,9 37, 20 0,083 0,000 37,2 7,4 54,3 0,083 2,858 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 68,550 Contoh perhitungan kelas pertama : - Batas bawah = nilai minimal dari Jumlah Pemakaian = 0 - Batas atas = batas bawah + lebar kelas = 0 + 34,2 = 34,2 - Nilai tengah = (batas bawah + batas atas) : 2 = (0 + 34,2) : 2 = 7,

32 - Probabilitas = frekuensi : total frekeunsi = 3 : 2 = 0,250 - Harapan pemakaian = nilai tengah probabilitas = 7, 0,250 = 4,275 Jadi, Harapan pemakaian plat putih,5mm per bulan = 68,550 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 68,550 823 unit Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 68, 550 = 5, 995 6 unit. 30 2. Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 775)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 5, 539 52 unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel

33 statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 2,06. Maka, 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= 2.0 4 0,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2,054. 4. Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.9. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep-07 20-44,583 987,674 Okt-07 37-27,583 760,840 Nop-07 84 9,47 377,007 Des-07 0-64,583 47,007 Jan-08 05 40,47 633,507 Feb-08 58-6,583 43,340 Mar-08 6-58,583 3432,007 Apr-08 70 5,47 29,340 Mei-08 7 06,47 324,507 Jun-08 0 36,47 326,74 Jul-08 50-4,583 22,674 Agust-08 73 8,47 70,840 Total 775 25368,97 Rata-rata 64,583 i

34 Total pemakaian plat,5mm = X + X2 +... + X2 Total pemakaian plat,5mm = 20 + 37 +... + 73 = 775 unit Rata-rata pemakaian plat,5mm = X i n 775 Rata-rata pemakaian plat,5mm = = 64, 583 unit 2 σ = 2 ( X i X) 25368, 97 45 979 n = 2 =, Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 45,979 = 94,44 95 unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = 95 + 6 = unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Untuk plat putih,5mm, dapat disimpulkan : Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 6 unit. Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 52 unit. Persediaan cadangan (SS) = 95 unit. Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = unit.

35 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat putih,5mm untuk periode September 2007 hingga Agustus 2008 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut. Tabel 4.20. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan 20 37 84 0 05 58 Penerimaan 0 52 52 69 0 05 Persediaan Awal 20 0 5 0 52 0 Persediaan Pengaman Awal 95 95 95 78 95 42 Persediaan Akhir 0 5 0 52 0 0 Persediaan Pengaman Akhir 95 95 78 95 42 89 Total Sisa Persediaan 95 0 78 47 42 89 Biaya Pesan 0 300 300 300 0 300 Biaya simpan 5220 60443 42859 80774 23078 48904 Biaya variabel kumulatif 5220 23943 7803 27076 293255 353458 Tabel 4.20. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan 6 70 7 0 50 73 Penerimaan 58 0 00 47 0 52 Persediaan Awal 0 46 0 0 0 2 Persediaan Pengaman Awal 89 95 7 0 46 95 Persediaan Akhir 46 0 0 0 2 0 Persediaan Pengaman Akhir 95 7 0 46 95 76 Total Sisa Persediaan 4 7 0 46 97 76 Biaya Pesan 300 0 22600 300 300 300 Biaya simpan 77477 3903 0 25276 53300 4760 Biaya variabel kumulatif 442235 48248 503848 540424 605024 658084

36 Contoh perhitungan Mei-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Feb-08) Penerimaan = 52 + (95 7) = 76 unit. - Persediaan awal pada bulan Mei-08 = persediaan akhir pada bulan Apr- 08 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mei-08 = persediaan pengaman akhir Apr-08 = 7 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 0 + 76 7 = -95 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 95 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = (7 + 0 +76) 7 = -24 unit. - Ternyata, karena permintaan yang begitu melonjak, persediaan pengaman pun habis dan terjadi kekurangan persediaan. Oleh karena itu, diasumsikan terjadi pemesanan kembali sebanyak jumlah 24 unit yang kekurangan itu. Jadi, total penerimaan = 76 + 24 = 00 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = 0 + 0 = 0 unit. - Biaya pesan = 2 Rp. 300,- = Rp. 22600,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 2 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 0 unit Rp. 549,48 = Rp. 0,-

37 - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Apr-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 48248,- + Rp. 22600,- + Rp. 0 = Rp. 503848,- Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.20., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 9 kali, yaitu pada bulan Oktober hingga Desember 2007, Febuari dan Maret 2008, serta Mei (2 ) hingga Agustus 2008. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 658084,-

38 4.5. Model Persediaan Saat Ini Pada saat ini, PT. Muliamakmur Elektrikatama tidak melakukan peramalan dan penanganan persediaan dengan menggunakan model teoritis. Jadi, proses perencanaan dan pengendalian bahan baku hanya berdasarkan perkiraan / intuisi semata. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perusahaan, didapat data pemesanan bahan baku plat hitam 3mm dan plat putih,5mm untuk periode September 2007 s/d Agustus 2008 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.2. Data Pemesanan Bahan Baku Plat Periode Plat Hitam 3mm Plat Putih,5mm Sep-07 0 37 Okt-07 47 93 Nop-07 00 200 Des-07 0 0 Jan-08 0 0 Feb-08 50 0 Mar-08 50 + 50 + 00 = 200 74 + 25 + 50 = 449 Apr-08 0 0 Mei-08 0 0 Jun-08 00 0 Jul-08 0 0 Agust-08 0 0 Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

39 4.5.. Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm Dari data pemesanan bahan baku plat di atas, maka model persediaan yang diterapkan saat ini dapat dianalisis dari segi biaya penanganan persediaan. Untuk bahan baku plat hitam 3mm, dilakukan analisis melalui tabel sebagai berikut : Tabel 4.22. Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan 36 3 3 9 8 27 Penerimaan 0 47 00 0 0 50 Persediaan Awal 39 3 47 6 07 89 Persediaan Akhir 3 47 6 07 89 2 Biaya Pesan 0 300 300 0 0 300 Biaya simpan 648 25826 63740 58794 48904 6542 Biaya variabel kumulatif 648 38774 384 72608 2252 294354 Tabel 4.22. Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan 53 96 95 40 27 64 Penerimaan 200 0 00 0 0 0 Persediaan Awal 2 259 63 68 28 0 Persediaan Akhir 259 63 68 28 0 37 Biaya Pesan 33900 0 300 0 0 0 Biaya simpan 4235 89565 9233 70333 55497 2033 Biaya variabel kumulatif 470569 56034 663747 734080 789578 809908 Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan sesuai data perusahaan, yaitu terjadi 3 kali pemesanan, masingmasing sebesar 50, 50, dan 00 unit sehingga totalnya 200 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb-08 sebesar 2 unit.

40 - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 2 + 200 53 = 259 unit. - Biaya pesan = 3 Rp. 300,- = Rp. 33900,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 3 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = persediaan akhir biaya simpan /unit / bulan Bia Biaya simpan = 259 unit Rp. 549,48 = Rp. 4235,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 294354,- + Rp. 33900,- + Rp. 4235 = Rp. 470569,- Dari analisis hasil model persediaan saat ini., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 5 kali, yaitu pada bulan Oktober, November 2007, Febuari 2008, Maret 2008, dan Mei 2008. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 809908,-

4 4.5.2. Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm Untuk bahan baku plat hitam 3mm, dilakukan analisis melalui tabel sebagai berikut : Tabel 4.23. Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan 20 37 84 0 05 58 Penerimaan 37 93 200 0 0 0 Persediaan Awal 20 37 93 209 209 04 Persediaan Akhir 37 93 209 209 04 46 Biaya Pesan 300 300 300 0 0 0 Biaya simpan 2033 502 484 484 5746 25276 Biaya variabel kumulatif 363 94032 22074 33505 3926 47437 Tabel 4.23. Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan 6 70 7 0 50 73 Penerimaan 449 0 0 0 0 0 Persediaan Awal 46 489 49 248 47 97 Persediaan Akhir 489 49 248 47 97 24 Biaya Pesan 33900 0 0 0 0 0 Biaya simpan 268696 230232 3627 80774 53300 388 Biaya variabel kumulatif 720033 950265 086536 67309 220609 233797 Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan sesuai data perusahaan, yaitu terjadi 3 kali pemesanan, masingmasing sebesar 74, 25, dan 50 unit sehingga totalnya 449 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb-08 sebesar 46 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 46 + 449 6 = 489 unit.

42 - Biaya pesan = 3 Rp. 300,- = Rp. 33900,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 3 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 489 unit Rp. 549,48 = Rp. 268696,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 47437,- + Rp. 33900,- + Rp. 268696 = Rp. 720033,- Dari analisis hasil model persediaan saat ini., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 4 kali, yaitu pada bulan September hingga November 2007, dan bulan Maret 2008. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 233797,-

43 4.6. Analisis Perbandingan Model Persediaan Untuk mengetahui apakah model EOQ probabilistik mampu melakukan perbaikan terhadap penanganan persediaan saat ini, maka perlu diadakan analisis untuk membandingkan keandalan dari kedua model persediaan tersebut. Caranya adalah dengan menganalisis biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan dari kedua model tersebut. Dari perhitungan model persediaan yang sudah dilakukan sebelumnya, maka dapat dibuat tabel kesimpulan untuk masing-masing plat sebagai berikut : Tabel 4.24. Perbandingan Biaya antar Model untuk Plat Hitam 3mm Model Persediaan Berapa Kali Pesan Biaya Variabel Kumulatif EOQ Probabilistik 7 kali Rp. 44008,- Intuisi 5 kali Rp. 809908,- Tabel 4.25. Perbandingan Biaya antar Model untuk Plat Putih,5mm Model Persediaan Berapa Kali Pesan Biaya Variabel Kumulatif EOQ Probabilistik 9 kali Rp. 658084,- Intuisi 4 kali Rp. 233797,- Untuk plat hitam 3mm memerlukan 7 kali pemesanan dengan biaya variabel kumulatif sebesar Rp. 44008,-. Sedangkan model saat ini memang hanya melakukan 5 kali pemesanan, namun biaya variabel kumulatif untuk penanganan persediaannya sebesar Rp. 809908,-. Dari perbedaan biaya cukup signifikan ini, model EOQ probabilistik telah menghemat biaya penanganan 809908 44008 persediaan sebesar : 00 % = 45,6595 % 46% 809908

44 Untuk plat putih,5mm memerlukan 9 kali pemesanan dengan biaya variabel kumulatif sebesar Rp. 658084,-. Sedangkan model saat ini memang hanya melakukan 4 kali pemesanan, namun biaya variabel kumulatif untuk penanganan persediaannya sebesar Rp. 233797,-. Dari perbedaan biaya ini, model EOQ probabilistik telah menghemat biaya penanganan persediaan sebesar 233797 658084 : 00% = 46,669 % 47% 233797

45 4.7. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Periode Mendatang Metode EOQ probabilistik telah terbukti memberikan hasil yang lebih optimal daripada penanganan persediaan dengan intuisi atau perkiraan kasar semata. Penggunaan model EOQ probabilistik dapat mengurangi biaya penanganan persediaan lebih dari 40%. Oleh karena itu, metode ini layak dipakai untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan di masa yang akan datang. Perkiraan permintaan untuk 2 periode ke depan telah dihasilkan dari peramalan yang sudah dijabarkan sebelumnya. Dari perkiraan permintaan tersebut, perhitungan model persediaan dapat dilakukan. 4.7.. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Plat Hitam 3mm Tabel 4.26. Pemakaian Plat Hitam 3mm Periode September 08 s/d Agustus 09 Bulan Jumlah Pemakaian Sep-08 60 Okt-08 Nop-08 40 Des-08 3 Jan-09 37 Feb-09 45 Mar-09 46 Apr-09 88 Mei-09 98 Jun-09 57 Jul-09 34 Agust-09 02 Total 63

46 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 02 = = 8, 2 5 Tabel 4.27. Harapan Pemakaian Plat Hitam 3mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 29,2 2 20, 0,67 3,350 29,3 47,5 5 38,4 0,47 6,000 47,6 65,8 2 56,7 0,67 9,450 65,9 84, 0 75 0,000 0,000 84,2 02,4 3 93,3 0,250 23,325 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 52,25 Jadi, Harapan pemakaian plat hitam 3mm per bulan = 52,25 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 52,25 626 unit

47 Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 52, 25 = 2, 625 3 unit. 30 2. Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 626)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 46, 505 47 unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 0,9803. Maka,

48 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= 2.0 4 0,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2,054. 4. Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.28. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep-08 60 7,47 55,007 Okt-08-4,583 729,74 Nop-08 40-2,583 58,340 Des-08 3-39,583 566,840 Jan-09 37-5,583 242,840 Feb-09 45-7,583 57,507 Mar-09 46-6,583 43,340 Apr-09 88 35,47 254,340 Mei-09 98 45,47 2062,674 Jun-09 57 4,47 9,507 Jul-09 34-8,583 345,340 Agust-09 02 49,47 2442,007 Total 63 9976,97 Rata-rata 52,583 i Total pemakaian plat 3mm = X + X2 +... + X2 =60 + +... + 02 = 63 unit Rata-rata pemakaian plat 3mm = X i n 63 = = 52, 583 unit 2

49 σ = 2 ( X i X) 9976, 97 28, 834 n = 2 = Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 28,834 = 59,225 60 unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = 60 + 3 = 73 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan EOQ probabilistik untuk plat hitam 3mm, dapat disimpulkan : - Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 3 unit. - Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 47 unit. - Persediaan cadangan (SS) = 60 unit. - Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 73 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat hitam 3mm untuk periode September 2008 hingga Agustus 2009 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

50 Tabel 4.29. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Periode Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Permintaan 60 40 3 37 45 Penerimaan 0 70 0 5 0 50 Persediaan Awal 37 0 36 0 34 0 Persediaan Pengaman Awal 60 37 60 56 60 57 Persediaan Akhir 0 36 0 34 0 2 Persediaan Pengaman Akhir 37 60 56 60 57 60 Total Sisa Persediaan 37 96 56 94 57 62 Biaya Pesan 0 300 0 300 0 300 Biaya simpan 2033 52750 3077 565 3320 34068 Biaya variabel kumulatif 2033 8438 552 7803 209423 25479 Tabel 4.29. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Permintaan 46 88 98 57 34 02 Penerimaan 47 47 85 98 57 47 Persediaan Awal 2 3 0 0 0 3 Persediaan Pengaman Awal 60 60 22 9 50 60 Persediaan Akhir 3 0 0 0 3 0 Persediaan Pengaman Akhir 60 22 9 50 60 8 Total Sisa Persediaan 63 22 9 50 73 8 Biaya Pesan 300 300 300 300 300 300 Biaya simpan 3467 2089 4945 27474 402 989 Biaya variabel kumulatif 300708 324097 340342 3796 430528 4579 Catatan : - Persediaan awal pada bulan Sep-07 sebesar 37 unit diambil dari data stok PT. MME, yaitu persediaan akhir plat hitam 3mm pada bulan Agustus 2008. - Persediaan pengaman diasumsikan masih belum terpakai sehingga jumlah awalnya masih utuh, yaitu sebanyak 60 unit.

5 Contoh perhitungan Agust-09 (kondisi khusus) : - Penerimaan awalnya dilakukan karena total sisa persediaan akhir Jul-09 = SP, yaitu sebesar 73 unit. Penerimaannya sebesar 47 unit. - Persediaan awal pada bulan Agust-09 = persediaan akhir pada bulan Jul- 09 sebesar 3 unit. - Persediaan pengaman awal Agust-09 = persediaan pengaman akhir Jul-09 = 60 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 3 + 47 02 = -42 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 42 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = (60 + 3 + 47) 02 = 8 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = 0 + 8 = 8 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 8 unit Rp. 549,48 Rp. 989,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Jul-09 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 430528,- + Rp. 300,- + Rp. 989,- = Rp. 4579,-

52 Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.29., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 9 kali, yaitu pada bulan Oktober 2008, Desember 2008, dan Febuari hingga Agustus 2009. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 4579,- 4.7.2. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Plat Putih,5mm Tabel 4.30. Permintaan Plat Putih,5mm Periode September 08 s/d Agustus 09 Bulan Jumlah Permintaan Sep-08 34 Okt-08 28 Nop-08 6 Des-08 2 Jan-09 74 Feb-09 57 Mar-09 28 Apr-09 65 Mei-09 43 Jun-09 37 Jul-09 57 Agust-09 58 Total 744

53 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 43 2 = = 28, 2 5 Tabel 4.3. Harapan Pemakaian Plat Putih,5mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 2 30,2 3 6, 0,250 4,025 30,3 58,5 4 44,4 0,333 4,800 58,6 86,8 3 72,7 0,250 8,75 86,9 5, 0 0 0,000 0,000 5,2 43,4 2 29,3 0,67 2,550 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 58,550 Jadi, Harapan pemakaian plat putih,5mm per bulan = 58,550 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 58,550 703 unit

54 Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 58, 550 = 3, 662 4 unit. 30 2. Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 703)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 50, 498 5 unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 0,9803. Maka,

55 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= 2.0 4 0,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2,054. 4. Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.32. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep-08 34-28 784 Okt-08 28-34 56 Nop-08 6 - Des-08 2-60 3600 Jan-09 74 2 44 Feb-09 57-5 25 Mar-09 28-34 56 Apr-09 65 3 9 Mei-09 43 8 656 Jun-09 37 75 5625 Jul-09 57-5 25 Agust-09 58-4 6 Total 744 902 Rata-rata 62 i Total pemakaian plat,5mm = X + X2 +... + X2 Total pemakaian plat,5mm =34 + 28 +... + 58 = 744 unit Rata-rata pemakaian plat,5mm = X i n 744 Rata-rata pemakaian plat,5mm = = 62 unit 2

56 σ = 2 ( X i X) 902 39, 898 n = 2 = Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 39,898 = 8,950 82 unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = 82 + 4 = 96 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Untuk plat putih,5mm, dapat disimpulkan : Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 4 unit. Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 5 unit. Persediaan cadangan (SS) = 82 unit. Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 96 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat putih,5mm untuk periode September 2008 hingga Agustus 2009 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

57 Tabel 4.33. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Periode Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Permintaan 34 28 6 2 74 57 Penerimaan 0 85 0 89 0 76 Persediaan Awal 0 0 23 0 49 0 Persediaan Pengaman Awal 82 48 82 44 82 57 Persediaan Akhir 0 23 0 49 0 0 Persediaan Pengaman Akhir 48 82 44 82 57 76 Total Sisa Persediaan 48 05 44 3 57 76 Biaya Pesan 0 300 0 300 0 300 Biaya simpan 26375 57695 2477 7982 3320 4760 Biaya variabel kumulatif 26375 95370 9548 202829 23450 28720 Tabel 4.33. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Permintaan 28 65 43 37 57 58 Penerimaan 57 0 03 37 33 57 Persediaan Awal 0 23 0 0 0 0 Persediaan Pengaman Awal 76 82 40 0 0 76 Persediaan Akhir 23 0 0 0 0 0 Persediaan Pengaman Akhir 82 40 0 0 76 75 Total Sisa Persediaan 05 40 0 0 76 75 Biaya Pesan 300 0 300 300 300 300 Biaya simpan 57695 2979 0 0 4760 42 Biaya variabel kumulatif 356206 37885 389485 400785 453845 506356 Contoh perhitungan Mei-09 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Apr-09) Penerimaan = 5 + (82 40) = 93 unit. - Persediaan awal pada bulan Mei-09 = persediaan akhir pada bulan Apr- 09 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mei-09 = persediaan pengaman akhir Apr-09 = 0 unit karena persediaan pengaman juga habis terpakai.

58 - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = 0 + 93 43 = -50 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 50 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = (40 + 0 +93) 43 = -0 unit. - Ternyata, karena permintaan yang begitu melonjak, persediaan pengaman pun tidak dapat mencukupi kebutuhan permintaan. Karena ini merupakan perencanaan yang sudah dapat diramalkan, maka untuk menghindari kekurangan persediaan, dilakukan penambahan pesanan sebanyak 0 unit. Jadi, total penerimaan = 93 + 0 = 03 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = 0 + 0 = 0 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 0 unit Rp. 549,48 = Rp. 0,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Apr-09 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 37885,- + Rp. 300,- + Rp. 0 = Rp. 389485,-

59 Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.33., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 8 kali, yaitu pada bulan Oktober 2008, Desember 2008, Febuari dan Maret 2009, serta Mei hingga Agustus 2009. Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 506356,-

60 4.8. Sistem Informasi 4.8.. System Choice 4.8...Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan Untuk memahami situasi permasalahan yang ada, sistem yang saat ini dijalankan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama akan digambarkan menggunakan Rich Picture. Sistem yang akan dibangun difokuskan pada area yang berada pada lingkaran lingkup penelitian. Gambar 4.0. Rich Picture Sistem Berjalan

6 Keterangan Rich Picture :. Sales Engineering menerima surat permintaan pembuatan panel listrik dari Customer. Di dalam surat permintaan tersebut termuat spesifikasi umum panel listrik yang dibutuhkan, yaitu kekuatan daya tegangan dan arus listriknya. Selain itu, diberikan gambar kasar dari panel yang dipesan dengan mencantumkan ukuran panjang, lebar, dan tinggi yang diinginkan. 2. Sales Engineering memberikan surat perintah estimate kepada Estimator agar dibuatkan spesifikasi detil panel listrik sesuai dengan permintaan Customer beserta harga panel listrik yang akan ditawarkan kepada Customer. 3. Estimator membuat surat penawaran yang isinya memuat daftar pemesanan panel listrik yang diminta Customer beserta harga per panel, total biaya, dan TOP (term of payment) -nya. Bersama itu, dilampirkan deskripsi spesifikasi panel listriknya, meliputi komponen-komponen apa yang akan digunakan, merek dan tipenya apa, serta jumlahnya piece yang dibutuhkan berapa. Surat penawaran ini diserahkan ke Presiden Direktur untuk ditandatangani sebelum dikirimkan ke Customer. 4. Estimator memberikan surat penawaran yang sudah disetujui beserta spesifikasi panelnya kepada Sales Engineer untuk dikirimkan ke Customer. 5. Setelah Customer membaca dan menyetujui penawaran yang diberikan, surat penawaran tadi ditandatangani dan dikirim kembali ke bagian Sales Engineer yang kemudian diserahkan ke Estimator untuk ditindaklanjuti. 6. Estimator yang sudah menerima informasi persetujuan penawaran harus mengecek ada tidaknya perubahan spesifikasi panel listrik oleh Customer. Bila sudah fix, dibuatlah surat perintah gambar dan diserahkan ke Staf

62 Drafter (melalui Engineering selaku kepala bagian) dengan melampirkan spesifikasi panel listrik yang disetujui. 7. Detil gambar yang sudah diselesaikan oleh Staf Drafter diserahkan ke Engineering untuk diperiksa dan disetujui. 8. Detil gambar yang telah diperiksa Engineering dikirimkan kepada Customer untuk diperiksa kembali apakah sesuai dengan pesanan dan apakah perlu adanya revisi gambar. Bila gambar tersebut sudah sesuai, Customer menandatangani gambar tersebut dan mengembalikannya ke PT. Muliamakmur Elektrikatama, yaitu ke bagian Engineering. 9. Karena sudah ada persetujuan penawaran dan detil panel listrik yang dipesan sudah disetujui, Customer membuat (a) Purchase Order (PO) panel listrik dan diserahkan kepada bagian Finance PT. Muliamakmur Elektrikatama. Sedangkan bagian Engineering melanjutkan tugasnya dengan membuat (b) surat perintah kerja yang akan diserahkan ke bagian produksi untuk segera memulai pengerjaan panel listrik tersebut. Bagian-bagian produksi yang akan menerima surat perintah kerja tersebut antara lain : Warehouse (gudang bahan baku), Mechanical Fabrication, Electrical Fabrication, dan Quality Assurance. 0. Warehouse bertugas menyiapkan kebutuhan bahan baku komponen dan plat untuk membuat panel listrik dengan spesifikasi yang tertera di surat perintah kerja. Karena ada beberapa macam komponen yang memang dibeli hanya pada saat menerima pesanan panel, maka aktivitas pemesanan komponen pasti terjadi setiap ada surat perintah kerja dikeluarkan. Prosedur pemesanan

63 bahan baku dimulai dari pembuatan surat permintaan pembelian komponen oleh Warehouse dan diserahkan ke bagian Procurement.. Form pemesanan bahan baku berupa Purchase Order (PO) dibuat oleh bagian Procurement dan dikirimkan ke Supplier dan memberikan tembusan PO tersebut kepada bagian Finance untuk melaporkan adanya transaksi pembelian komponen. 2. Dalam jangka waktu tertentu, Warehouse akan menerima bahan baku yang sudah dipesan dari pihak Supplier. Surat jalan yang dibawa oleh Supplier diterima sebagai bukti bahwa bahan baku pesanan telah diterima. 3. Setelah bahan baku yang datang diperiksa, dan sesuai dengan Surat Jalan, maka Surat Jalan diserahkan ke Procurement untuk ditandatangani dan tembusannya dikembalikan ke Supplier. Oleh Procurement, surat jalan tembusan (copy) dibuat dan diberikan kepada Finance untuk keperluan pembayaran kepada Supplier. 4. Saat menerima In voice dari Supplier, pihak Finance melakukan cross check apakah bahan baku yang diterima gudang (surat jalan tembusan) sesuai dengan pesanan (PO), dan invoice yang diberikan sudah benar dari sisi tipe bahan baku, jumlah, dan tagihan biayanya. 5. Setelah diperiksa dan tidak terjadi kesalahan, bagian Finance mengurus pembayaran invoice tadi dengan menggunakan giro. Jangka waktu pembayaran disesuaikan dengan TOP yang disepakati dalam PO. 6. Bahan baku yang sudah tersedia segera didistribusikan kepada divisi-divisi produksi yang memerlukannya. Untuk divisi mekanik, dikirimkan lembaranlembaran plat logam sebagai bahan baku pembuatan box panel listrik.

64 7. Sedangkan divisi elektrik akan diberi komponen-komponen rakit, seperti : kabel, skun, pilot lamp, thermal relay, circuit breaker, dan sebagainya. 8. Hasil kerja divisi mekanik berupa box plat akan diserahkan ke divisi elektrik untuk dilakukan perakitan komponen ke dalam box tersebut. 9. Panel listrik yang sudah jadi, diserahkan ke divisi Quality Assurance untuk diperiksa mutu panel listrik yang sudah dikerjakan. 20. Panel listrik yang sudah dicek akan dipak dengan menggunakan plastik dan diberi stiker tanda QC checked. 2. (a) Panel listrik segera dimasukkan ke mobil pengangkutan untuk persiapan pengiriman. Sementara itu, bagian Finance membuat (b) surat jalan segera setelah diberi informasi bahwa panel listrik siap dikirim. 22. Panel listrik dikirimkan ke Customer dengan membawa Surat Jalan yang dibuat oleh bagian Finance. 23. Setelah panel listrik dikirimkan dan Surat Jalan dikembalikan ke bagian Finance, segera dibuatlah Invoice dan dikirimkan untuk menagih pembayaran kepada Customer. 24. Customer membayar panel listrik sesuai TOP yang disepakati dalam surat penawaran.

65 4.8..2.Definisi Sistem Sebuah sistem terkomputerisasi akan dibangun untuk mendukung terintegrasinya proses penanganan persediaan bahan baku komponen. Sistem ini nantinya harus dapat memberikan informasi yang cepat dan valid untuk pihakpihak yang berkaitan dengan lingkup sistem, yaitu bagian gudang / warehouse dan pembelian / procurement. Proses yang ditangani oleh sistem meliputi perencanaan kebutuhan suplai bahan baku, permintaan kebutuhan suplai bahan baku, serta proses pemesanan bahan baku hingga pengendalian stok gudang. Deskripsi sistem yang akan dibangun dapat dinyatakan melalui kriteria FACTOR berikut : Tabel 4.34. Kriteria FACTOR Functionality Application Domain Condition Technology Sistem memiliki fungsi untuk merencanakan kebutuhan bahan baku (kapan bahan baku harus dipesan dan berapa jumlahnya), melakukan permintaan bahan baku, memproses permintaan pembelian tersebut untuk dipesankan ke supplier, mendukung administrasi arus keluarmasuk bahan baku dari gudang, dan mendukung pembuatan laporan stok dan laporan pembelian bahan baku. Sistem akan dipakai oleh staf gudang, dan staf procurement. Sistem diaplikasikan melalui jaringan yang menghubungkan bagian gudang di lantai produksi dengan bagian Procurement di kantor. Sistem akan dibuat dengan tampilan yang sederhana agar mudah dipahami dan diadaptasi oleh user. Sistem berupa program aplikasi yang dijalankan di komputer PC yang dilengkapi dengan printer di bagian gudang dan procurement. PC tersebut dihubungkan dengan jaringan LAN dan mendukung pengoperasian bahasa pemrograman Visual Basic.

66 Tabel 4.34. Kriteria FACTOR (Lanjutan) Objects Responsibility Objek utama sistem ini adalah bagian gudang dan procurement, dokumen, dan bahan baku. Memberikan sistem penanganan bahan baku yang terintegrasi serta mempermudah staf-staf terkait dalam melakukan pekerjaannya.

67 4.8.2. Problem-Domain Analysis 4.8.2..Gambaran Sistem Usulan Untuk mempermudah pemahaman mengenai aplikasi sistem yang akan dibangun, maka dibuat Rich Picture sistem usulan sebagai berikut : memb uat permin taan BB mengecek permintaan BB Warehouse menghitung kebutuhan BB membuat bukti penerimaan BB / menambah stok BB mengurangi stok BB membuat laporan stok BB membuat PO mengecek bukti penerimaan mengecek laporan stok BB membuat laporan pembelian BB Procurement Database Server diberikan Surat Perintah Kerja Laporan Stok Bahan Baku diberikan Bahan Baku (BB) diberikan Manufaktur Printer Laporan Pembelian BB Finance di-fax diberikan Supplier Surat Pemesanan BB (Purchase Order) Gambar 4.. Rich Picture Sistem Usulan Keterangan Rich Picture :. Gudang / warehouse membuat surat permintaan bahan baku ketika ada 3 kondisi : - Gudang menerima Surat Perintah Kerja (SPK) yang di dalamnya memuat daftar komponen yang diperlukan untuk membuat panel listrik. Dalam

68 hal ini, permintaan dibuat untuk bahan baku yang tidak memiliki persediaan dan hanya dibuat saat SPK diterima. - Gudang melakukan perhitungan kebutuhan bahan baku. Hasilnya dapat memberi informasi kapan gudang harus meminta bahan baku dan jumlahnya berapa. Surat permintaan dibuat saat periode pemesanan untuk komponen tertentu dari hasil perhitungan tersebut berlangsung. - Bila pada stok bahan baku terlihat ada komponen yang persediaannya sudah mendekati atau bahkan di bawah level minimum, maka gudang segera diberi peringatan untuk melakukan permintaan terhadap komponen tersebut. 2. Permintaan bahan baku dari gudang ini dapat dicek oleh procurement untuk dibuatkan surat pemesanan (PO). Surat pemesanan ini dicetak lalu difaks ke supplier agar dikirimkan bahan baku sesuai yang dipesan dalam PO. 3. Supplier mengirimkan bahan baku yang dipesan tadi ke bagian gudang. Kemudian, gudang akan membuat bukti penerimaan barang. Saat bukti penerimaan barang ini disimpan dan dicetak, stok bahan baku untuk komponen yang telah diterima tadi akan bertambah secara otomatis sesuai dengan kuantitas yang dimasukkan. Bukti penerimaan barang dari gudang dapat dicek oleh bagian procurement. 4. Data pengeluaran bahan baku untuk keperluan produksi harus disimpan oleh gudang. Pengeluaran bahan baku ini akan mengurangi stok bahan baku secara otomatis. 5. Di setiap akhir bulan, bagian gudang akan membuat laporan stok bahan baku berdasarkan arus keluar-masuk komponen yang terjadi selama periode

69 tersebut. Hasil laporan ini dapat dilihat oleh procurement untuk mengontrol aktivitas gudang. Laporan ini juga akan dicetak dan diserahkan ke bagian finance. 6. Sedangkan bagian procurement juga membuat laporan pembelian di setiap akhir bulan. Laporan ini juga dicetak dan diserahkan ke bagian finance untuk dibuatkan laporan pembukuan selanjutnya. 4.8.2.2.Cluster Cluster adalah kumpulan kelas yang saling berelasi, biasanya hubungan kelas di dalam satu cluster dapat berupa generalisasi atau agregasi. Sedangkan asosiasi biasanya menunjukkan hubungan antar kelas dari cluster yang berbeda. Berikut adalah cluster-cluster yang ada di sistem usulan : <<cluster>> Supplier Supplier Gambar 4.2. Cluster Supplier <<cluster>> Karyawan Karyaw an Procurement Warehouse Gambar 4.3. Cluster Karyawan

70 <<cluster>> Bahan Baku Bahan Baku Histori Stok Harga BB Biaya Penanganan BB Stok BB Gambar 4.4. Cluster Bahan Baku <<clust er>> Dokumen Permintaan BB Pemesanan BB PB Proyek PB Non Proyek PPIC Bukti Penerimaan BB Pengeluaran Stok Gambar 4.5. Cluster Dokumen

7 4.8.2.3.Structure Ka ryawan -NoKaryawan -Nama -Alamat -Kota -Kode Pos -Neg ara -NoTel p -Dep arte men -Jaba ta n Supplier -NoSu ppli er -Nama -Alamat -Kota -Kode Pos -Neg ara -NoTel p -NoFax -Email -Home page -Kontak -NoHP -Keterang an 0..* Pe mes ana n BB 0..* 0..* PB Non Proyek -NoPPIC Procurement -NoKaryawan..* Permintaan BB -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoKo mpone n -Jumlah -Keterang an..*..* 0..* PB Proyek -NoSPK Warehouse -NoKaryawan 0..* -N opo -T glpo -T glkirim -N osupp lie r -Ma tau ang -L okasi -N okaryawa n -N opb -N okompo nen -Ju mlah -H argasa tu an..* Bukti Pe ner im aan B B -NoBPB -TglBPB -NoPO -RefSJ -NoKaryawan -NoKo mpone n -Jumlah -Keterang an..*..* 0..* 0..* 0..*..* B aha n Ba ku -No Kompon en -Deskripsi -Tipe -Merek -Satua n -Ketera ngan..*..* 0..* PPIC -NoPPIC -TglPPIC -Peri ode -No Ko mpon en -JmlPe ngama n -QOptimal -QtySaatPesan 0..* Pengeluaran Stok -NoPS -TglPS -NoSPK/Ref -NoKaryawan -No Kompon en -Jumlah -Keteran gan..*..*..* 0..* Histori Stok -NoKomp onen -Ta hun -Bulan -TotalPS Harga BB -NoKo mpone n -NoSu ppli er -TglBerlaku -MataUan g -Harg asatuan..* Biaya Penanganan BB -No Ko mpon en -TglBerlaku -BiayaPesan -Bia ya Simpa n/b ln -Le adtime 0..* Stok BB -NoKo mpone n -Jumlah..*..*..*..*..* Gambar 4.6. Class Diagram Awal

72 4.8.2.4.Behavior [ pulang_kerja] Warehouse -NoKaryawan -Nama -A lamat -K ota -KodePos -Negara -NoTelp -Departemen -Jabatan [diterima_kerja] / meminta_bb / menghitung_kebutuhan_bb [masuk_kerja] Non Aktif Aktif / mengeluarkan_bb/ menerima_bb [berhenti_kerja] Gambar 4.7. StateChart Warehouse PB Proyek -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoSPK -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / menerima_spk Proses / meminta_bb Gambar 4.8. StateChart PB Proyek PPIC -NoPPIC -TglPPIC -Periode -NoKomponen -JmlPengaman -QOptimal -QtySaatPes an [periode berlaku habis] Tunggu / menghitung_kebutuhan_bb [periode berlaku habis] Aktif Gambar 4.9. StateChart PPIC

73 Bahan Baku -NoKomponen -Deskripsi -Tipe -Merek -Satuan -Keterangan / menghitung_kebutuhan_bb / mengel uarkan_bb / mendata_bb Ada / menerima_bb Gambar 4.20. StateChart Bahan Baku Ada / menghitung_kebutuhan_bb Biaya Penanganan BB -NoKomponen -TglBerlaku -BiayaPesan -BiayaSimpan/bln -LeadTime / mendata_biayabb [ada stok] [sudah tidak berlaku] Aktif [stok habis] Gambar 4.2. StateChart Biaya Penanganan Bahan Baku Harga BB -NoKomponen -NoSupplier -TglBerlaku -MataUang -HargaSat uan / mendata_hargabb / memesan_bb Ada [sudah tidak berlaku] Gambar 4.22. StateChart Harga Bahan Baku Histori Stok -NoKomponen -Tahun -Bulan -TotalPS / mengakumulasi_pengeluaran_stok_bulanan / menghitung_kebutuhan_bb Ada Gambar 4.23. StateChart Histori Stok

74 / menerima_bb Stok BB -NoKomponen -Jumlah / menerima_bb Ada / menerima_bb [stok habis] Kosong / mengeluarkan_bb Gambar 4.24. StateChart Stok / menghitung_kebutuhan_bb Tunggu PB Non Proyek -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoPPIC -NoKomponen -Jumlah -Keterangan [stok_m inimum] [saat_periode_pesan] / mem inta_bb Proses [inform asi_diabaikan] Gambar 4.25. StateChart PB Non Proyek [pulang kerja] / meme san_bb Procurement -NoKaryawan [diterima kerja] Non Aktif [masuk kerja] Aktif [berhenti kerja] Gambar 4.26. StateChart Procurement

75 Pemesanan BB -NoPO -TglPO -TglKirim -NoSupplier -MataUang -Lokasi -NoKaryawan -NoPB -NoKomponen -Jumlah -HargaSatuan / meminta_bb Proses / memesan_bb Gambar 4.27. StateChart Pemesanan Bahan Baku Supplier -NoSupplier -Nama -Alamat -Kota -KodePos -Negara -NoTelp -NoFax -Email -Homepage -Kontak -NoHP -Keterangan / memesan_bb / mendata_supplier Aktif / mendata_hargab B Gambar 4.28. StateChart Supplier Bukti Penerimaan BB -NoBPB -TglBPB -NoPO -RefSJ -NoKaryawan -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / memesan_bb Proses / menerima_bb Gambar 4.29. StateChart Bukti Penerimaan BB

76 Pengeluaran Stok -NoPS -TglPS -NoSPK/Ref -NoKaryawan -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / menerima_spk Proses / mengeluarkan_bb Gambar 4.30. StateChart Pengeluaran Stok 4.8.2.5.Classes Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan event-event yang terjadi di setiap kelas di dalam class diagram. Tanda + mengindikasikan bahwa event tersebut memiliki peluang kejadian sebanyak nol atau satu kali saja dalam satu siklus objek di dalam kelas. Sedangkan tanda * mengindikasikan event tersebut memiliki peluang kejadian sebanyak nol atau beberapa kali dalam satu siklus hidup objek dalam kelas. Pemberian tanda ini harus konsisten dengan statechart diagram yang menggambarkan behavior masing-masing kelas.

77

78 4.8.3. Application-Domain Analysis 4.8.3..Usage 4.8.3... Gambaran Umum Sistem Persediaan PT. Muliamakmur Elektrikatama lo gin mengubah data bahan baku mengubah data supp lier menghitung kebutuh an bahan baku membuat permintaan bahan baku non p royek membuat permintaan bahan baku proyek memesan bahan baku membua t bukti penerimaan bahan baku Staf Warehouse mengel uarkan stok bahan baku Sta f Procurement membuat laporan stok bahan baku membuat laporan peme sa nan melih at daftar bahan baku melih at daftar supp lier melih at daftar PPIC melih at daftar permintaan BB melih at daftar pemesanan BB melih at daftar stok BB mengentri harga bahan baku Gambar 4.3. Use-Case Diagram

79 4.8.3..2. Spesifikasi Aktor Dalam spesifikasi aktor berikut, dijelaskan tujuan, karakteristik, dan contoh kegiatan yang dilakukan oleh aktor di dalam use-case diagram, yaitu :. Staf warehouse - Tujuan : orang yang tugasnya menjamin ketersediaan bahan baku ketika diperlukan untuk proses produksi. Sistem akan menunjang staf gudang untuk melakukan penanganan persediaan tersebut. - Karakteristik : Staf gudang perlu memahami cara menggunakan sistem perencanaan persediaan yang terkomputerisasi dan melakukan pemesanan bahan baku ketika muncul kondisi yang memicunya, seperti : penerimaan SPK atau dampak hasil perhitungan PPIC. Staf gudang juga wajib membuat laporan stok bahan baku untuk mengontrol barang yang ada di gudang. - Contoh : Ketika tingkat persediaan suatu bahan baku mencapai titik pesan ulang, maka sistem memberikan informasi kepada staf gudang untuk melakukan pemesanan. Dari sini, staf gudang dapat membuat surat permintaan bahan baku yang tidak berdasarkan proyek. 2. Staf procurement - Tujuan : orang yang tugasnya memesan bahan baku ke supplier untuk memenuhi permintaan gudang. - Karakteristik : Staf procurement dapat melakukan pembelian bahan baku hanya jika ada permintaan dari gudang. Tetapi, supplier mana yang dipilih, ditentukan oleh staf procurement. Dari surat permintaan bahan

80 baku tersebut, staf procurement dapat mengeluarkan surat pemesanan atau PO. - Contoh : Saat permintaan gudang diajukan, staf procurement akan mendapat informasi dari sistem. Setelah itu, pembuatan surat pemesanan baru dapat dilakukan. Staf procurement menentukan supplier mana yang dipilih untuk pemesanan bahan baku tersebut. Mungkin dengan pertimbangan harga, kecepatan servis, dan lain sebagainya. 4.8.3..3. Spesifikasi Use-Case Spesifikasi use-case menjelaskan aktivitas yang terjadi di setiap use-case dan objek-objek yang terlibat di dalamnya. Fungsi-fungsi yang ada di setiap usecase akan dijabarkan lebih lanjut di dalam function list.. Login - Use-case : Staf gudang dan staf procurement harus melakukan login untuk dapat masuk ke dalam sistem. Identitas karyawan dan password yang dimasukkan, harus dicek validasinya untuk menentukan apakah user tersebut memiliki akses terhadap sistem. Apabila nomor identitas dan password yang dimasukkan tidak cocok, akses terhadap sistem tidak dapat dilakukan. - Objek : Karyawan 2. Mengubah data bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat mengubah data bahan baku yang tersimpan di database. Perubahan ini meliputi penambahan apabila ada item bahan baku yang baru, memperbarui informasi detil bahan baku yang sudah ada,

8 dan menghapus data bahan baku yang sudah tidak dipakai / tidak berlaku lagi. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku 3. Mengubah data supplier - Use-case : Staf Procurement dapat mengubah data Supplier yang tersimpan di database. Perubahan ini meliputi penambahan apabila ada Supplier baru, memperbarui informasi detil Supplier yang sudah ada, atau menghapus data Supplier yang sudah tidak terpakai / tidak berlaku lagi. - Objek : Staf Procurement, Supplier 4. Menghitung kebutuhan bahan baku - Use-case : Perhitungan kebutuhan bahan baku dilakukan oleh staf gudang melalui peramalan permintaan bahan baku untuk beberapa periode ke depan. Hasilnya dipakai untuk membuat perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan bakunya, yaitu pada periode ke berapa bahan baku harus dipesan dan berapa jumlah pemesanannya. Peramalan dan perencanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan dalam satu kali proses perhitungan. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku, PPIC 5. Membuat permintaan bahan baku berdasarkan proyek - Use-case : Permintaan bahan baku berdasarkan proyek dilakukan ketika ada permintaan bahan baku yang khusus untuk pengerjaan proyek. Jumlah bahan baku yang diminta didapat dari jumlah yang tertera di Surat Perintah Kerja dikurangi dengan jumlah yang sudah terdapat di Stok (bila

82 ada). Surat permintaan ini dibuat oleh staf gudang dan diajukan kepada procurement yang akan menindaklanjuti permintaan tersebut. - Objek : Staf Warehouse, SPK, Stok BB, PB 6. Membuat permintaan bahan baku non proyek - Use-case : Permintaan bahan baku non proyek dilakukan ketika muncul peringatan bahwa stok persediaan bahan baku dalam persediaan mendekati / berada pada level minimum. Selain itu, hasil perhitungan kebutuhan bahan baku juga dapat menjadi acuan dibuatnya permintaan pembelian bahan baku (berdasarkan PPIC). Surat permintaan ini dibuat oleh staf gudang dan diajukan kepada procurement yang akan menindaklanjuti permintaan tersebut. - Objek : Warehouse, PPIC, Bahan Baku, PB 7. Memesan bahan baku - Use-case : Ketika ada permintaan bahan baku dari gudang, staf procurement segera membuat surat pemesanan berdasarkan permintaan yang ada. Surat pemesanan memuat informasi mengenai jenis bahan baku dan jumlah yang diinginkan, supplier yang dipilih, serta detil jangka waktu pengiriman dan pembayaran. Use-case berakhir ketika surat pemesanan dicetak. - Objek : Procurement, Supplier, PB, Harga BB, PO 8. Membuat bukti penerimaan bahan baku - Use-case : Ketika bahan baku yang dipesan datang, staf gudang membuatkan bukti penerimaan. Bukti penerimaan dibuat berdasarkan surat pemesanan yang terkait. Terkadang ada ketidaksesuaian jumlah

83 yang dipesan dengan yang diterima. Dalam hal ini, staf gudang dapat melakukan perubahan jumlah bahan baku diterima. Setelah bukti penerimaan disimpan, otomatis jumlah persediaan untuk bahan baku tersebut bertambah sesuai dengan jumlah yang diterima. Bukti penerimaan ini dapat dicetak untuk diserahkan kepada procurement. - Objek : Warehouse, Supplier, PO, BPB, Stok BB 9. Mengeluarkan stok bahan baku - Use-case : Setiap ada bahan baku yang keluar dari gudang, staf gudang harus mencatat pengeluaran stok tersebut. Informasi yang termuat dalam pencatatan ini adalah nomor surat referensi yang memicu dikeluarkannya bahan baku tersebut, deskripsi bahan baku, dan jumlah yang dikeluarkan. Saat pencatatan selesai dan disimpan, otomatis jumlah persediaan bahan baku tersebut berkurang sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan. Kemudian, surat pengeluaran stok ini dapat dicetak. - Objek : Warehouse, BB, PS, Stok BB 0. Membuat laporan stok bahan baku - Use-case : Setiap akhir bulan, staf gudang harus membuat laporan stok dan dicetak sebagai pertanggungjawaban kepada pihak procurement. Informasi dalam laporan tersebut adalah daftar komponen beserta jumlah yang masih tersimpan di gudang saat ini. Dalam rincian laporan tersebut terdapat juga informasi mengenai detil arus masuk-keluar komponen berupa tanggal dan jumlah unit yang keluar / masuk. - Objek : Warehouse, Bukti Penerimaan Bahan Baku, Pengeluaran Stok, Histori Stok

84. Membuat laporan pemesanan bahan baku - Use-case : Setiap bulan, procurement juga membuat laporan pemesanan untuk merekapitulasi kegiatan pemesanan bahan baku selama bulan tersebut. Laporan pemesanan ini akan dicetak dan diperiksa oleh Finance. Isi laporan tersebut adalah detil pemesanan bahan baku yang telah dilakukan, serta informasi bahan baku yang telah diterima dari pemesanan pada periode tersebut. - Objek : Procurement, Pemesanan Bahan Baku, Bukti Penerimaan Bahan Baku 2. Melihat daftar bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat informasi mengenai bahan baku apa saja yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan produksinya. Informasi ini terdiri dari nomor dan nama komponen, tipe, merek, dan satuannya. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku 3. Melihat daftar supplier - Use-case : Staf Proucurement dapat melihat supplier mana saja yang memiliki hubungan kerjasama dengan perusahaan dalam menyediakan suplai bahan baku. Daftar supplier ini memuat informasi mengenai nomor dan nama supplier, alamat, kontak, dan informasi detil lainnya. - Objek : Staf Procurement, Supplier 4. Melihat daftar PPIC - Use-case : Staf gudang dapat melihat hasil perhitungan kebutuhan bahan baku yang pernah dilakukannya selama rentang periode tertentu. Daftar

85 ini diperlukan untuk mengontrol aktivitas perhitungan kebutuhan bahan baku, dan mengatur perencanaan persediaan bahan baku di gudang. - Objek : Staf Warehouse, PPIC 5. Melihat daftar permintaan bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat daftar PB yang pernah dibuatnya untuk mengontrol PB mana yang sudah diajukan ke procurement dan mana yang belum. Staf procurement juga dapat melihat daftar PB ini, namun hanya sebatas yang sudah diajukan oleh staf gudang. Daftar PB ini dipakai sebagai acuan untuk melakukan pemesanan bahan baku. - Objek : Staf Warehouse, Staf Procurement, Permintaan Bahan Baku 6. Melihat daftar pemesanan bahan baku - Use-case : Staf procurement dapat melihat daftar PO yang pernah dibuatnya untuk mengontrol PO mana yang sudah diajukan dan mana yang belum. - Objek : Staf Procurement, Pemesanan Bahan Baku 7. Melihat daftar stok bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat daftar stok bahan baku untuk mengontrol tingkat persediaan tiap item bahan baku yang ada di gudang, apakah dalam tingkat aman, mendekati minimum, atau di bawah minimum. - Objek : Staf Warehouse, Histori Stok Bahan Baku

86 8. Mengentri Harga Bahan Baku - Use-case : Setiap supplier menyuplai bermacam-macam bahan baku, dimana masing-masing bahan baku tersebut dijual dengan harga yang berbeda oleh masing-masing supplier. Oleh karena itu, staf procurement perlu dapat melakukan entri harga bahan baku untuk masing-masing supplier. Data harga yang sudah disimpan tapi belum diajukan (belum berjalan masa berlakunya), masih dapat diubah dan dihapus. Sedangkan data harga yang sudah disimpan dan diajukan, tidak dapat dihapus karena ada kemungkinan sudah terpakai dalam transaksi. Dari daftar harga bahan baku ini, staf procurement juga dapat membandingkan harga yang ditawarkan oleh beberapa supplier untuk jenis bahan baku yang sama. - Objek : Staf Procurement, Supplier, Bahan Baku, Harga Bahan Baku

87 4.8.3.2.Functions 4.8.3.2.. Function List Tabel 4.36. Function List Fungsi Kompleksitas Tipe Login Simple Read - create window login simple read - cek validasi ID dan password simple read Mengubah Data Bahan Baku - query data bahan baku simple read - simpan data bahan baku simple update - hapus data bahan baku simple update Mengubah Data Supplier - query data supplier simple read - simpan data supplier simple update - hapus data supplier simple update Menghitung kebutuhan bahan baku Complex Read, Update, Compute - create window PPIC, daftar BB simple read - query daftar BB simple read - tambah, hapus, reset data di record grid simple update - hitung PPIC complex compute - simpan PPIC simple update - cetak PPIC medium read Membuat permintaan bahan baku non proyek Medium Read, Update - create window PB, daftar PPIC, daftar BB, kontrol PB simple read - query daftar PPIC simple read - query daftar BB simple read - tambah, hapus, reset data di record grid simple update - simpan PB simple update - query kontrol PB simple read - hapus PB belum terajukan simple update - ajukan PB simple update - cetak PB medium read

88 Tabel 4.36. Function List (Lanjutan) Membuat permintaan bahan baku proyek Medium Read, Update, Compute - create window PB Proyek, daftar SPK simple read - query daftar SPK simple read - tambah data ke record grid simple update - query stok BB simple read - hitung Jumlah Permintaan simple compute - simpan PB simple update - query daftar PB simple read - hapus PB belum terajukan simple update - ajukan PB simple update - cetak PB medium read Membuat pemesanan bahan baku Medium Read, Update, Compute - create window PO, daftar Supplier, Detil PO, daftar PO simple read - query daftar Supplier simple read - ambil data Supplier terpilih simple update - query data PB simple read - tambah data ke record grid simple update - query harga BB simple read - hitung Total dan Total PO simple compute - simpan PO simple update - query daftar PO simple read - hapus PO belum terajukan simple update - ajukan PO simple update - cetak PO medium read Membuat bukti penerimaan bahan baku Medium Read, Update - create window BPB, daftar PO, daftar Supplier simple read - query daftar PO, daftar Supplier simple read - tambah, ubah, hapus, reset data di record grid simple update - simpan BPB simple update - cetak BPB medium read Membuat laporan stok bahan baku Medium Read, Compute - query Histori Stok, BPB, PS simple read - hitung Total BB Masuk / Keluar, Stok Akhir medium compute - cetak Laporan medium read

89 Tabel 4.36. Function List (Lanjutan) Membuat laporan pemesanan bahan baku Medium Read - query PO, BPB simple read - cetak Laporan medium read Melihat daftar bahan baku Simple Read - query data bahan baku simple read Melihat daftar supplier Simple Read - query data supplier simple read Melihat daftar PPIC Simple Read - query data PPIC simple read Melihat daftar permintaan bahan baku Simple Read - query data permintaan bahan baku simple read Melihat daftar pemesanan bahan baku Simple Read - query data pemesanan bahan baku simple read Melihat daftar stok bahan baku Simple Read - query data histori stok bahan baku simple read Mengentri Harga Bahan Baku Simple Read, Update - query data Supplier simple read - query data data bahan baku simple read - tambah, ubah, hapus data di record grid simple update - simpan data harga bahan baku simple update

90 4.8.3.2.2. Sequence Diagram w: Login Karyawan w: Menu Utama Staf Karyawan create() input_user ID() input_password() click_login() cek_id & Password() alt [ID & Password valid] return_valid() create() [else] ret urn_i nvalid() X X Gambar 4.32. Sequence Diagram Login

9 Menu Utama w: Master B ahan Baku w: PB Proyek w: P B Non P royek w : BPB w: PS w: PP IC w: Laporan S tok B B w: Daftar BB w: Daftar PB w: Daftar Stok BB w: Daftar PPIC Staf W arehouse opt klik_master B ahan Baku() create() klik_transaksi PB Proyek() create() klik_transaksip B Non Proyek() create() klik_t ransaksi BP B() create() klik_transaksi P S() create() klik_transaksip PIC() create() klik_laporan Stok BB () create() klik_utitlity Daftar B ahan Baku() create() klik_utitlity Daftar PB( ) create() klik_utitlity Daftar S tok() create() klik_utility Daftar PPIC() create() klik_logout() X X X X X X X X X X X X Gambar 4.33. Sequence Diagram Menu Utama Staf Warehouse

92 Menu Utama w: Master Supplier w: P O w: Laporan Pemesanan BB w: Pencarian Supplier w: Daftar PB w: Daftar PO Staf Warehouse opt kl ik_master Supplier() create() klik_transaksi PO() create() klik_laporan Pemesanan BB() creat e() kli k_utili ty Daftar Supplier() creat e() kli k_utili ty Daftar PB() create() klik_ut ilit y Daf tar PO() create() klik_logout() X X X X X X X Gambar 4.34. Sequence Diagram Menu Utama Staf Procurement

93 Staf Warehouse w: Master BB Bahan Baku create() get_databb () return_databb() opt click_tambah() input_detilkomponen() select _recordgrid() tampilkan_detil() click_ubah() ubah_detil() alt click_simpan() update_bb () updat e_recordgrid() click_batal() reset _detil() opt select_record_grid() click_hapus() delet e_bb() updat e_recordgrid() click_exit() X Gambar 4.35. Sequence Diagram Master Bahan Baku

94 Staf P rocurement w: Master Supplier S upplier create() get _datasupplier() return_datasupplier() opt click_tambah() input_detilsupplier() select _recordgrid() tampilkan_detil() click_ubah() ubah_detil() alt click_simpan() update_s upplier() updat e_recordgrid() click_batal() reset _detil() opt select_record_grid() click_hapus() delete_supplier() updat e_recordgrid() click_exit() X Gambar 4.36. Sequence Diagram Master Supplier

95 w: PB Proyek w: Daftar SPK Kontrol PB SPK Stok BB PB Cetak PB Staf W arehouse create() generate_nopb() generate_tglpb() select_tglkirimpb() click_find_nospk() create() select_kriteria() select_tanggal() input_katakunci () get_dataspk() return_dataspk() sel ect _S PK () click_selesai() return_data() get_stok() return_sto k() op t input_catatan() hit_jmlpermi ntaan() cl ick_simpan() update_pb() opt click_findpb() create() ge t_datapb() return_pbblmdiproses() alt select_kriteri apeng urutan() sort_grid() double_clickrecordpbpilihan() return_pbpili han() opt cli ck_hapuspb() del ete_pb() cl ick_k eluar() cli ck_ajukan() update_statuspb() click_ce tak() create() click_print() click_ke luar() X X X X Gambar 4.37. Sequence Diagram Permintaan Bahan Baku Proyek

96 w: PB w: Daftar PPIC PPIC w: Daftar Bahan Baku Bahan Baku Staf Warehouse cre ate () ge nerate_nopb() ge nerate_tglpb() in put_tgl Kirim() opt sel ect_ BerdasarkanPPIC() click_find_noppic() create() get_da tappic() return_ppicvalid() l oop se lect_recordppic() click_selesai() return_ppic Va lid_ Pi lih an() loop cl ick_find_n okomponen () create() sel ect_ Kri teri apencaria n() input_katakunci () get_databb() return_d ata BB() dou ble_cl ick_recordbb() return_record BB_ Pi liha n() i nput_jmlpermin taa n() opt inp ut_ Ke tera ngan() click_tambah() up date_recordgrid() opt select_recordgrid() click_ Hapus() de lete_record Grid() op t click_reset() reset_grid() opt input_ca tatan() X X Gambar 4.38. Sequence Diagram Membuat Permintaan BB Non Proyek

97 w: PB w: Kontrol Permintaan B ahan Baku PB Cetak PB Staf Warehouse click _Sim pan () up date_ PB() op t click_findpb() create() get_d atapb () return_pbblmdipros es() al t se le ct_ Kriteri apen gu rutan() sort_grid() double_clickrecordpbpilihan() return_pbpilihan() opt click_hapuspb() delete_pb() click_keluar() clic k_aj ukan () upd ate_ sta tu spb() click_cetak() create() clic k_pri nt() click_keluar() X X X Gambar 4.38. Sequence Diagram Membuat Permintaan BB Non Proyek (Lanjutan)

98 Staf Procurement w: PO w: Dafta r Suppli er Su pplier w: Detil PO PB Harga BB create() generate_nopo() generate_tgl PO () inpu t_t glkirim() click_find_nosuppl ier() create() select_kri teriapencaria n() input_katakun ci () get_ datasuppl ier() return_datasupplier() select_supplie r() click_selesai() re turn_datasuppli er() inpu t_jangkaw aktubayar() input_lokasikirim() click_tamb ahdeti l() create() get_datapb() return_d atapb() loop select_kri teriapengu rutan() sel ect_recordpb() click_selesai() return_databb() get_hargabb() return_hargabb() hitung_total () hitung_total PO () X Gambar 4.39. Sequence Diagram Membuat Pemesanan Bahan Baku

99 w: P O w: Daftar PO PO Daftar Supplier Suppli er Cet ak P O Staf Procurement cl ic k_s impan() update_po() opt cl ic k_fi ndp O() create() get_datapo() return_pobelum Diproses() click_find_nosupplier() create() select_kriteriapencarian() input_katakunci() get_datasupplier() return_datasuppli er() select_suppli er() cl ick_selesai () return_datasuppli er() get_datapo() return_po() select_po() click_selesai() return_datapo_pi lihan() opt click_hapus PO() del ete_po () cl ick _A jukan() update_statuspo () click_cetak() create() cl ick_print() click_keluar() X X X X Gambar 4.39. Sequence Diagram Membuat Pemesanan Bahan Baku (Lanjutan)

200 Staf Warehouse w : Bukti Penerimaan BB w: Daft ar PO w: Daf tar Supplier Supplier PO BPB St ok BB w: Cetak BPB cre at e( ) ge ne rat e_ nobpb() ge ne rat e_ Tg lbpb() click _Find _No PO() create() click_find_nosupplier() create() get_datasupplier() re tu rn _da ta Supp lier () select_kriteriapencarian() input_katakunci() select _Supplier() select_po() click_ Sele sai( ) ret urn_dat apo_pilihan() r etu rn _d ata Sup plie r() ge t_d ata PO( ) re tu rn_ da tapo() opt sele ct_ rec or dg rid( ) tampil_detil_record() opt input_jumlahbpb() clic k_ubah() up da te_ Gr id() opt click _Hapus() up da te_ Gr id() opt c lick_batal() reset_tampilan_detilrecord() click_ Simpa n() updat e_bpb() u pda te _Sto kbb() click_ Cet ak( ) cr ea te( ) c lick_print() click _Keluar() X X X X Gambar 4.40. Sequence Diagram Membuat Bukti Penerimaan Bahan Baku

20 StafWarehouse w: PS w: Daftar Bah an Ba ku Bahan Baku PS Stok BB w: C eta k PS create() gen erate _NoPS() gen erate _Tgl PS() input_no SPK/Ref.() loop cl ick_fi nd_noko mp onen() cre ate () select_kriteriapencari an() inpu t_ka takun ci () get_databb() re turn_ databb() inpu t_ju ml ah() do uble_ click_reco rd BB() retu rn_recordbb_pil ihan () opt i nput_keterangan () click_tambah() upd ate _RecordGrid() op t sel ect_ recordgrid () alt click_hapus() update_recordgrid() click_reset() reset_tampila n_detil Record() click_si mpan() u pdate_ps() update_stokbb() click_cetak() create() cl ick_prin t() click_keluar() X X X Gambar 4.4. Sequence Diagram Mengeluarkan Stok Bahan Baku

202 w: PPIC w: Daftar Bahan Baku Bahan Baku PPIC w: Cetak PPIC Staf Warehouse create() ge nerate_n oppic() ge nerate_tgl Proses() inpu t_ Period eperama lan () select_historipermintaan() click_tambah() create() loo p select_kri te riapen carian () i npu t_ka ta Kunci () se lect_bah an_ba ku() g et_ databb() return_d atabb() click_selesai() re tu rn_bb_p ili han() opt sel ect_ Record Gri d() alt cl ick_h apus() de lete_r ecordgrid() click_reset() reset_grid() cl ick_hi tu ng&si mpan() hi tu ng_ppic() upda te () create() click_print() click_keluar() X X X Gambar 4.42. Sequence Diagram Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

203 w: Daftar BB Bahan Baku Staf Warehouse cr eate() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_databb() return_databb() click_keluar () X Gambar 4.43. Sequence Diagram Melihat Daftar Bahan Baku w: Daftar Supplier Supplier Staf Procurement create() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_datasupplier() return_datasupplier() click_keluar() X Gambar 4.44. Sequence Diagram Melihat Daftar Supplier

204 w: Daftar PPIC PPIC Staf Warehouse cr eate() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_datappic() return_datappic() click_keluar () X Gambar 4.45. Sequence Diagram Melihat Daftar PPIC Bahan Baku w: Daf tar PB Perm intaa n Bahan Baku Staf Warehouse/Procurement creat e() select_ KriteriaPenguruta n() sort_grid() get_datapb() return_datapb() click_keluar() X Gambar 4.46. Sequence Diagram Melihat Daftar Permintaan Bahan Baku

205 w: Daftar PO Pemesanan Baha n Baku Staf Procurement create() se lect_krite riapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_d atabb() return_ datapo() click_ Keluar() X Gambar 4.47. Sequence Diagram Melihat Daftar Pemesanan Bahan Baku w: Daftar Stok BB Histori Stok BB St af Warehouse create() sele ct_ KriteriaPencarian () sort_ grid() input_kat akunci() get _datastok() return_data Stok() click_keluar() X Gambar 4.48. Sequence Diagram Melihat Daftar Stok Bahan Baku

206 w: Entri Harga Bahan Baku w: Daftar Supplier Suppli er w: Daf tar B B Bahan Baku Harga BB Staf Procurement create() opt click_t ambah() click_f ind_nosupplier() create() select_kriteriapencarian() input_katakunci() sort_grid() get_datasuppl ier() return_datasupplier() cl ick_f ind_nokomponen() select_supplier() return_supplier_pilihan() select_kriteriapencari an() create() sort_grid() input_katakunci() get_databb() return_databb() select_bb() return_bb_pilihan() sel ect_matauang() input_hargasatuan() opt select_kriteriat ampil an() input_katakunci() sort_grid() alt edit_hargasatuan() click_ubah() update_recordgrid() click_hapus() update_recordgrid() alt cl ick_simpan() update_hargabb() click_simpan & Ajukan() update_hargabb() update_statushargabb() cl ick_batal() click_keluar() X X X Gambar 4.49. Sequence Diagram Mengentri Harga Bahan Baku

207 w: Laporan Stok BB Histori Stok BPB PS w: Cetak Laporan Staf Warehouse create() select_periodelaporan() click_tampilkan() get_his tor is tok () return_stokawal() get_databp B () return_bpb() hitung_totalbbmasuk() get_dataps() retur n_ps( ) hitung_totalbbkeluar() hitung_stokakhir() create() return_laporan() click_print() click_keluar() X X Gambar 4.50. Sequence Diagram Membuat Laporan Stok Bahan Baku

208 w: Laporan Pembelian BB PO BPB w: Cetak Laporan Staf Procurement create() selec t_periodelaporan() click_tampilkan() get_datapo() return_po() get_databpb() return_bpb () create() ret urn_laporan() click_print() click_keluar() X X Gambar 4.5. Sequence Diagram Membuat Laporan Pemesanan Bahan Baku

209 4.8.3.3. User Interface 4.8.3.3.. Gambaran Umum klik_find No. PB klik_keluar Daftar PB Daftar PPIC klik_keluar /Exit klik_keluar /Exit klik_utility Daftar PB klik_utility Daftar PPIC klik_find No. PB klik_keluar centang_berdasar kan PPIC klik_selesai /Keluar Daftar SPK PB Proyek PB Non Proyek Daftar Bahan Baku klik_find No. SP K klik_keluar/exit klik_find No. Komponen klik_selesai/keluar klik_find No. Komponen klik_selesai/keluar Login klik_transaksi PB Proyek klik_keluar /Exit klik_transaksi PB Non Proyek klik_keluar /Exit klik_t ambah klik_selesai/keluar klik_login Main Menu PPIC Pengeluaran Stok Master Supplier klik_logout klik_master Supplier klik_transaksi PPIC klik_keluar/exit klik_exit klik_master Bahan Baku klik_transaksipengeluaran Stok klik_keluar/exit klik_exit Daftar Supplier Master Bahan Baku klik_utility Daftar Supplier klik_keluar /Exit double_click recor d / klik_keluar klik_keluar/exit klik_f ind No. Supplier klik_laporan Stok `Bahan Baku klik_laporan Pemesanan Bahan Baku klik_keluar /Exit klik_utility Daftar PO klik_keluar /Exit klik_tr ansaksi Pemesanan BB Pemesanan BB Laporan Stok BB Laporan Pemesanan klik_keluar/exit Daftar PO Entri Harga Bahan Baku klik_utility klik_find No. PO Daftar Harga klik_exit klik_selesai /Keluar Detil PO DaftarStok BB klik_tambah klik_selesai/batal klik_utility Daftar Stok klik_find No. PO klik_selesai /Keluar klik_keluar/exit BPB klik_transaksi BP B klik_keluar/exit Gambar 4.52. Navigation Diagram

20 4.8.3.3.2. Contoh Tampilan Layar Gambar 4.53. User Interface Menu Login Gambar 4.54. User Interface Menu Master

2 Tombol Exit untuk keluar. Detil recor d yang muncul saat record grid dipilih Tam ba h un tuk m em asu kk an data bahan baku yang baru. Ubah untuk mengubah detil record di database. Hapus untuk menghapus record dari database. Simpan untuk menyimpan penambahan/perubahan data ke database. Batal un tuk m em ba tal ka n aktivitas. Daftar bahan baku komponen yang datanya tersimpan dalam database. Klik rec ord yang diinginkan untuk memunculkan detil recor d ke fr am e atas. Gambar 4.55. User Interface Master Bahan Baku Gambar 4.56 User Interface Master Supplier

22 Gambar 4.57. User Interface Menu Transaksi Gambar 4.58. User Interface Transaksi PB Proyek

23 Gambar 4.59. User Interface Daftar SPK Gambar 4.60. User Interface Transaksi PB Non Proyek

24 Gambar 4.6. User Interface Daftar Bahan Baku Gambar 4.62. User Interface Daftar PPIC

25 Gambar 4.63. User Interface Daftar PB Gambar 4.64. User Interface Transaksi Pemesanan Bahan Baku (PO)

26 Gambar 4.65. User Interface Daftar Supplier Gambar 4.66. User Interface Detil PO Gambar 4.67. User Interface Daftar PO

27 Gambar 4.68. User Interface Transaksi Bukti Penerimaan Bahan Baku (BPB) No. PS muncul secara terurut dan otomati s. Tgl. PS terisi tanggal hari i ni secara otomatis. No. SPK/Ref diisi ol eh user, sebagai rujukan pengeluaran bahan baku. Deti l komponen dal am teks, mun cul saat suatu record grid di-klik. Tombo l E xit untuk keluar. Tamb ah untuk memasukkan data komponen dari daftar bahan baku ke dalam grid penge luaran. Ha pus untuk me nghilangkan record, yang sudah diklik, dari grid. Reset untuk me -reset tampi lan d etil teks komponen. Daftar komponen yang tel ah di pilih. Simpan u ntuk menyimp an data pengelua ran ke database. Cetak untuk mence tak surat pengelua ran bahan baku. Keluar untuk membatal kan akti vitas dan men utup tampilan layar. Gambar 4.69. User Interface Transaksi Pengeluaran Stok (PS) Bahan Baku

28 Gambar 4.70. User Interface Transaksi Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku (PPIC) Gambar 4.7. User Interface Menu Laporan

29 Gambar 4.72. User Interface Laporan Stok Gambar 4.73. User Interface Laporan Pemesanan Bahan Baku Gambar 4.74. User Interface Menu Utility

220 Gambar 4.75. User Interface Daftar Stok Gambar 4.76. User Interface Daftar Harga