BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dunia otomotif di Indonesia dinilai oleh para pakar otomotif akan sangat tinggi pertumbuhannya yang ternyata, pertumbuhan otomotif tersebut lebih tinggi dari yang diprediksi pakar otomotif tahun 2012. Sampai saat ini penjualan tertinggi pada bidang otomotif di Indonesia diraih oleh kendaraan beroda dua atau yang lebih sering disebut sepeda motor. Hal ini membuat industri-industri sparepart otomotif terutama motor berlomba untuk merebut pangsa pasar sparepart otomotif baik dari yang resmi maupun aftermart. Pada tahun 2013, nilai ekspor sepeda motor dan komponennya pada 2013 mencapai 564,42 juta dollar AS, terdiri atas eskpor sepeda motor sebesar 126,44 juta dollar AS. Selama periode 2009-2013, nilai ekspor sepeda motor dan komponennya mengalami tren pertumbuhan positif masing-masing 39,42 persen dan 36,65 persen. (sumber: Koran Jakarta, 09 April 2014). Ramainya kendaraan di jalan raya telah membuktikan bahwa pengguna kendaraan bermotor setiap tahunnya bertumbuh pesat. Sebagai contoh di Indonesia, jalan raya saat ini telah didominasi oleh sepeda motor yang sering kali membuat jalan raya macet karena pengguna kendaraan ini pada realita di lapangan memiliki jumlah pengguna lebih besar dibandingkan dengan pengguna kendaraan bermotor lainnya. Berikut merupakan data pertumbuhan kendaraan bermotor darat yang diambil dari Badan Pusat Statistik Indonesia: 1
2 Gambar 1. 1 Data Pertumbuhan Kendaraan Darat Bermotor Menurut data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia terlampau banyak melebihi jumlah kendaraan bermotor lainnya. Hal ini yang meyakinkan peneliti bahwa jumlah pengguna motor di Indonesia sangatlah banyak dan tentunya perakitan motor yang membutuhkan sparepart motor sebagai bahan pelengkap motor bertambah banyak juga.
3 Laju pertumbuhan kendaraan bermotor yang berkembang pesat ini memicu perkembangan industri sparepart kendaraan bermotor di kawasan Asia khususnya di Indonesia. Astra sebagai contoh perusahaan manufaktur kendaraan bermotor telah mendominasi pasar baik otomotif sampai sparepart otomotif di Indonesia. Namun karena permintaan kendaraan bermotor yang sangat banyak jumlahnya, industri besar seperti Astra pun harus mendelegasikan pekerjaan pembuatan sparepartnya pada pihak ke-3. Intermesindo Forging Prima Co., Ltd merupakan salah satu dari perusahaan yang bergerak di bidang forging sparepart kendaraan bermotor yang telah resmi berdiri dari tahun 2008. Perusahaan ini telah menjadi pihak ke-3 dalam pembuatan sparepart kendaraan bermotor dari tahun 2008. Perusahaan ini disebut pihak ke-3 karena secara tidak langsung Intermesindo telah memasok produknya kepada industri besar seperti Astra untuk memenuhi kebutuhan sparepartnya dari pihak ke-2 yang bekerja sebagai perantara. Produk Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. telah berhasil menjadi salah satu sparepart yang dibutuhkan oleh perusahaan besar seperti Astra. Oleh karena itu perusahaan harus mengutamakan kualitas produk. Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. telah optimis untuk mentargetkan kualitas terbaik untuk pelanggannya. Salah satu yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah untuk menekan tingkat cacat produk sampai di bawah 2%. Pada kenyataannya, dari data hasil produksi keseluruhan Intermesindo Forging Prima tahun 2013 ditemukan rata-rata cacat sebesar 2.38%. Hal ini tentu tidak baik, oleh karena itu perusahaan mengejar target menurunkan tingkat cacat sampai 2%. Berikut adalah hasil dari total cacat tahun 2013 yang diolah sendiri oleh peneliti berdasarkan data dari perusahaan. fdsfsdfdfsfdsfsdfdfsfffsdfsdfsdf
4 Tabel 1. 1 Total Cacat Keseluruhan Produk Tahun 2013 Bulan Cacat Keseluruhan(%) Januari 1.84 Februari 2.53 Maret 2.35 April 2.14 Mei 2.28 Juni 2.53 Juli 2.28 Agustus 2.89 September 2.24 Oktober 2.57 November 2.7 Desember 2.26 Total cacat rata-rata 2.38 Sumber: Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. Setelah melihat total cacat rata-rata seluruh produk Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. tahun 2013, peneliti akhirnya memutuskan untuk melihat perkembangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang telah optimis untuk menekan tingkat cacat seluruh produk perusahaan. Oleh karena itu peneliti mengambil kembali data total cacat keseluruhan produk Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. tahun 2014. Berikut adalah total cacat tahun 2014 yang sudah diolah sendiri oleh peneliti berdasarkan data dari perusahaan: 4
5 Tabel 1. 2 Total Cacat Keseluruhan Produk Tahun 2014 Bulan Cacat Keseluruhan(%) Januari 1.84 Februari 2 Maret 1.86 April 1.65 Mei 1.62 Juni 1.36 Juli 2.32 Agustus 2.23 September 1.82 Oktober 3.35 November 2.74 Desember 1.78 Total cacat rata-rata 2.05 Sumber: Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. Dapat dilihat dari kedua tabel di atas bahwa memang terjadi penurunan total cacat rata-rata dari seluruh kegiatan produksi Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. namun penurunan tersebut tetap belum mencapai target sepenuhnya perusahaan yakni mencapai target total cacat keseluruhan sebesar 2%. Peneliti melakukan wawancara spontan dan menemukan bahwa masih terdapat produk yang cacat dengan tingkat toleransi yang jauh melebihi batas standar yaitu 2%. Karena hal tersebut, peneliti mengambil objek sampel sebuah produk yang bernama Arm Kick Starter untuk dianalisa kesalahan dalam proses produksinya. Peneliti mengambil produk Arm Kick Starter dikarenakan produk tersebut melalui keseluruhan proses yang dimiliki oleh perusahaan yaitu proses forging, buffing, dan machining. Selain karena produk ini melewati seluruh proses yang dimiliki oleh perusahaan, produk ini merupakan salah satu produk unggulan di mana Arm Kick Starter adalah produk yang digunakan untuk kendaraan motor yaitu untuk menyalakan motor secara manual. Produk ini merupakan salah satu produk utama dari Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. yang memiliki jumlah produksi dalam skala besar dan melalui proses sampai produk tersebut sempurna (dapat digunakan secara langsung sebagai sparepart/part kendaraan roda dua)
6 karena tidak semua produk perusahaan melalui proses yang sama. Beberapa produk harus dikerjakan oleh pihak lain atas dasar permintaan konsumen. Oleh karena itu peneliti ingin menggunakan metode analisa Statistical Processing Control untuk mengetahui dan membantu menyelesaikan permasalahan defect (cacat) untuk produk Arm Kick Starter. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, perumusan masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Jenis cacat apakah yang paling sering banyak ditemui untuk produk Arm Kick Starter selama tahun 2013 sampai 2014? 2. Apakah pelaksanaan proses produksi Arm Kick Starter tahun 2013 sampai 2014 berada dalam batas kendali? 3. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya cacat pada Arm Kick Starter dari tahun 2013 sampai 2014 selama proses produksi? 4. Apa rekomendasi bagi perusahaan agar dapat meminimalisasi cacat produksi untuk Arm Kick Starter? 1.3 Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini mencakup: 1. Data Intermesindo Forging Prima untuk produk Arm Kick Starter periode tahun 2013 sampai 2014. 2. Jenis pekerjaan yang diteliti adalah proses forging, buffing, dan machining yang mengalami cacat.
7 3. Kecacatan yang terjadi adalah: underfill, over buffing, melengkung, missmatch, kelebihan atau kekurangan diameter produk, dan permukaan lubang produk yang kurang halus. 4. Metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah metode SPC (Statistical Processing Control). 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui jenis cacat yang paling sering ditemui untuk produk Arm Kick Starter Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. selama periode tahun 2013 sampai 2014. 2. Menganalisa upaya pengendalian kualitas Arm Kick Starter Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. selama periode tahun 2013 sampai 2014. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat pada Arm Kick Starter Intermesindo Forging Prima Co., Ltd. selama periode tahun 2013 sampai 2014. 4.Memberikan rekomendasi bagi perusahaan untuk meminimalisasi cacat produksi Arm Kick Starter selanjutnya. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan - Sebagai bahan untuk pertimbangan perusahaan dalam memperbaiki sistem produksi Arm Kick Starter untuk selanjutnya.
8 - Mengetahui faktor penyebab terjadinya kecacatan dalam produksi Arm Kick Starter dan juga dapat mengatasi kendala tersebut. 2. Bagi Pembaca - Pembaca dapat memahami metode analisa Statistical Processing Control dan gunanya untuk mengendalikan kualitas agar selalu terjaga mutunya. 3. Bagi peneliti - Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia perindustrian manufaktur dan sebagai studi banding antara teori yang telah dipelajari dengan pengaplikasiannya pada keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan manufaktur terutama untuk mengontrol kualitas. 1.6 State of Art Berikut adalah jurnal yang digunakan peneliti sebagai referensi untuk membuat penelitian ini:
9 Tabel 1. 3 State of Art 1 No. Jurnal Peneliti Tahun Metode yang digunakan Ringkasan jurmal 1 The use of Statistical Process Control Technique in the Ceramic Tile Manufacturing : a Case Study Ali Mostafaeipour, Ahmad Sedaghat, Ali Hazrati, Mohammadali Vahdatzad 2012 Statistical ProcessControl (Pareto chart, Control Chart, Control chart R, Dispersion chart, Histogram) Statistical Process Control merupakan metodologi yang paling berguna untuk menganalisa, memonitor, mengatur, dan meningkatkan performa kualitas. Penelitian menggunakan metode ini dapat membantu pabrik keramik mengidentifikasi cacat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembuatan 2 Statistical Process Control Ved Parkash, Deepak Kumar, Rakesh Rajoria 2013 Statistical Process Control (Check sheet, Run chart, Histogram, pareto chart, Scatter diagram/chart, cause and effect or fishbone diagram, control chart) Statistical Process Control cara terkemuka untuk memonitor paremeter proses dalam dunia industri. Keputusan untuk meningkatkan yang perlu ditingkatkan dibuat oleh manusia setelah mendapatkan hasil menggunakan 7 alat dasar Statistical Process Control yang dibuat oleh manusia berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Sumber: Olahan Peneliti
10 Tabel 1. 4 State of Art 2 No. Jurnal Peneliti Tahun Metode yang digunakan Ringkasan jurnal 3 Analisis Kualitas Produk Sepatu Tomkins Ria Arifianti 2013 Statistical Process Control (Control chart) Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh kajian tentang pelaksanaan pengendalian kualitas sepatu Tomkins pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Bandung. Pengolahan data menggunakan peta kendali c dengan mengolah data tahun 2007 sampai 2009. 4 Process Variability Reduction Through Statistical Process Control for Quality Improvement B.P. Mahesh, M.S. Prabhuswamy 2010 Pareto chart, u chart, Cause and effect diagram Kualitas telah menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk memilih produk dan jasa. Cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa ialah untuk meningkatkan proses pembuatan produk. Statistical ProcessControl merupakan cara yang diakui untuk menganalisa masalah kualitas dan meningkatkan performa produksi Sumber: Olahan Peneliti
11 Tabel 1. 5 State of Art 3 No. Jurnal Peneliti Tahun Metode yang digunakan Ringkasan jurmal 5 Statistical Process Rami Hikmat 2010 Statistical Process Control (Check Tujuan dari penelitian adalah untuk Control Tools: A Fouad, Adnan Practical guide for Mukattash Jordanian Industrial sheet, Run chart, Histogram, pareto mengidentifikasi kunci utama untuk chart, Scatter diagram/chart, cause menjadi manajemen kualitas yang and effect or fishbone diagram, sukses dalam setiap perusahaan Organizations control chart) industri. Sebuah studi kasus nyata adalah sebagai contoh bahwa Statistical Process Control dapat membantu perusahaan industri dapat menganalisa masalah dalam kualitas produknya dan mengidentifikasi penyebab masalah tersebut. Sumber: Olahan Peneli
12