BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 Tabel Durbin Watson (DW), α = 5%

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

LAMPIRAN KUESIONER. 1. Profil Responden

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA

Lampiran i. Jadwal Penelitian Nov Des Jan Feb Mar Apr. Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi

Jumlah Pekerja. Pendapatan

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Nomor Pernyataan Jawaban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PT. ANTAM, TBK. PERIODE TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

Nama Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Objek Penelitian NAMA PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

Prosiding Manajemen ISSN:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

Lampiran 1. Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR LAMPIRAN. Survey Pendahuluan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

I. Petunjuk pengisian : lingkari jawaban yang benar (kecuali pertanyaan tertentu) Apabila di sewa berapa biaya/tahun : Rp. Volume (Buah) Luas (m2)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WENI APRILIA / / 4eb15 Dr. RENNY NUR AINY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK MEDAN

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR SEKTOR WILAYAH KOTA MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH TAHANAN ( RUTAN ) KABAN JAHE

BAB V PENUTUP. 2. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. untuk menggambarkan kinerja keuangan adalah analisa rasio. Rasio-rasio ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptives

LAMPIRAN. Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Statistik Deskriptif. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014

uji F dan koefisien determinasi. Untuk dapat melakukan interprestasi statistik

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca, laporan rugi laba dan keterangan lainnya. Nilai pada laporan keuangan adalah terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan deviden di masa depan. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan. Sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan akan bermanfaat meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang. Analisa yang dilakukan penulis terhadap laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk, yaitu untuk menilai kinerja keuangan yang bersangkutan. Analisa yang dilakukan pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk, periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 yang telah diperiksa atau di audit oleh Kosasih & Nurdiyaman. Analisis ini dilakukan berdasarkan Analisis Rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu pos atau kelompok pos yang lain baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Namun, dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada nilai dari Rasio Profitabilitas PT. Mustika Ratu Tbk untuk di analisis apakah ada hubungannya dengan piutang usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. 39

1. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas yang digunakan PT. Mustika Ratu Tbk untuk mengukur sejauh mana efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya berupa Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan, Rasio Kecepatan Perputaran Total Aktiva, Rasio Tingkat Perputaran Piutang, Average Collection Period dan Rasio Perputaran Modal Kerja. a. Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over) Menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Perbandingan Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Rata-rata PT. Mustika Ratu, Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Harga Pokok Penjualan 99.694.290.205 111.987.651.128 136.448.205.487 150.455.611.362 162.523.780.610 Persediaan Rata-rata 21.808.372.602 25.230.594.142 27.053.638.834 23.683.440.826 24.965.618.502 Inventory Turn Over 5 Kali 4 Kali 5 Kali 6 Kali 7 Kali Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.1 Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over) pada tahun 2006 menunjukkan peredaran persediaan sebesar 5 kali, terjadi penurunan di tahun 2007 peredaran persediaan 4 kali. Namun pada 40

tahun 2008 sampai tahun 2010 peredaran persediaan mengalami kenaikan. Semakin besar perputaran persediaannya menunjukkan semakin baik berarti penjualannya berjalan cepat. b. Rasio Kecepatan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over) Rasio ini memberikan indikasi bagaimana harta yang dimiliki perusahaan telah dioperasikan secara penuh, sehingga dapat menghasilkan produksi dan penjualan barang atau jasa semaksimal mungkin. Perbandingan Penjualan Bersih dengan Total Aktiva PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Rasio Kecepatan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Penjualan Bersih 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Total Aktiva 291.768.931.718 315.997.722.658 354.780.623.962 365.635.717.933 386.352.442.915 Total Asset Turn Over 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.2 Rasio Kecepatan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 perputarannya sama yaitu 1 kali. Asset Turn Over yang semakin tinggi menggambarkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva atau semakin tinggi penjualannya. 41

c. Rasio Tingkat Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertentu. Perbandingan Penjualan Bersih dengan Piutang Rata-rata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Rasio Tingkat Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Penjualan Bersih 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Piutang Rata-rata 78.502.741.001 85.219.096.934 99.095.455.956 120.054.090.478 137.222.824.940 Account Receivable Turn Over 2,88 Kali 2,96 Kali 3,11 Kali 2,88 Kali 2,69 Kali Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.3 Rasio Tingkat Perputaran Piutang PT Mustika Ratu Tbk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 perputarannya tidak terlalu mengalami perbedaan jauh rata-rata sebanyak 3 kali jika dibulatkan. d. Average Collection Period Rasio ini digunakan untuk mengukur periode rata-rata dalam mengumpulkan piutang pada PT. Mustika Ratu Tbk, perhitungan Average Collection Period dilihat pada tabel di bawah ini. 42

Tabel 4.4 Average Collection Period Keterangan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah hari dalam setahun 360 360 360 360 360 Perputaran Piutang 2,88 Kali 2,96 Kali 3,11 Kali 2,88 Kali 2,69 Kali Average Collection Period 125 Hari 122 Hari 116 Hari 125 Hari 134 Hari Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.4 maka Average Collection Period PT. Mustika Ratu Tbk pada tahun 2006 waktu penerimaan piutangnya 125 hari, tahun 2007 waktu penerimaan piutangnya 122 hari, tahun 2008 waktu penerimaan piutangnya lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya selama 116 hari, tahun 2009 waktu penerimaan piutangnya 125 hari dan pada tahun 2010 waktu penerimaan piutangnya 134 hari. Semakin cepat waktu penerimaan piutangnya maka menunjukkan penggunaan dana yg efisien dalam penagihan piutang. e. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) Rasio ini mengukur kemampuan modal kerja (netto) yang berputar pada suatu periode siklus cash (cash cycle) atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal kerja. Rasio Perputaran Modal Kerja PT Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 43

Tabel 4.5 Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Penjualan Bersih 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Aktiva Lancar 214.753.372.213 235.829.499.436 274.498.609.528 279.386.667.539 290.761.466.183 Kewajiban Lancar 23.228.719.484 30.706.064.855 43.498.272.728 38.918.132.745 38.190.598.441 Working Capital Turn Over 1,18 Kali 1,23 Kali 1,33 Kali 1,44 Kali 1,46 Kali Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.5 Rasio Perputaran Modal Kerja PT Mustika Ratu Tbk pada tahun 2006 sebesar 1,18 Kali atau dibulatkan menjadi 1 Kali artinya setiap Rp 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp 1,- penjualan begitupun untuk perputaran modal kerja tahun-tahun berikutnya. 2. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas yang digunakan PT Mustika Ratu Tbk terdiri dari Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Operating Ratio, Net Profit Margin atau Sales Margin, Earning Power Of Total Investment, Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) dan Return On Equity (ROE). 44

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Rasio ini menggambarkan berapa besar keuntungan kotor yang diperoleh dari penjualan produk, perhitungan Margin Laba Kotor PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Penjualan 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Bersih Harga Pokok 99.694.290.205 111.987.651.128 136.448.205.487 150.455.611.362 162.523.780.610 Penjualan Gross Profit Margin 55,96 % 55,58 % 55,67 % 56,46 % 56,00 % Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.6 maka Margin Laba Kotor PT. Mustika Ratu Tbk pada tahun 2006 sebesar 55,96 %. Hal ini dapat diartikan bahwa dari penjualan sebesar Rp 1,- perusahaan memperoleh laba kotor sebesar Rp 0,55. Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 laba kotor yang diperoleh perusahaan sekitar 55% namun pada tahun 2009 dan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 56%. b. Operating Ratio Rasio ini mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, Operating Ratio PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 45

Tabel 4.7 Operating Ratio Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Harga Pokok 99.694.290.205 111.987.651.128 136.448.205.487 150.455.611.362 162.523.780.610 Penjualan Biaya Adm. Penjualan& 108.625.588.027 121.699.468.672 146.058.227.927 153.570.986.855 172.219.513.381 Umum Penjualan 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Bersih Operating Ratio 92,02% 92,69% 91,78% 87,98% 90,63% Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.7 Operating Ratio pada tahun 2006 sebesar 92,02% ini berarti Operating Ratio PT. Mustika Ratu Tbk menunjukkan keadaan yang kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan belum efisiensinya manajemen dalam mengelola biaya. Keadaan yang demikian sangat membahayakan perusahaan karena bisa mengancam keberlangsungan hidup perusahaan. Pada tahun 2007 operating ratio nya sebesar 92,69%, mengalami penurunan pada tahun 2008 dan 2009 sebesar 91,78% menjadi 87,98% dan mengalami kenaikan di tahun 2010 sebesar 90,63%. c. Net Profit Margin atau Sales Margin Apabila perusahaan memperoleh laba bersih berarti perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan non operasi yang dikeluarkan dengan semua pendapatan yang diperoleh. Perusahaan harus berusaha agar dapat memperoleh laba bersih dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya. Net Profit Margin PT Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 46

Tabel 4.8 Net Profit Margin atau Sales Profit Margin Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Laba Setelah 9.096.227.057 11.130.009.996 22.290.067.707 21.016.846.720 24.418.796.930 Pajak (EAT) Penjualan 226.386.523.590 252.122.829.574 307.804.260.789 345.575.853.364 369.366.074.883 Bersih Net Profit Margin 4,02% 4,41% 7,24% 6,08% 6,61% Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Dari perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa laba bersih yang diperoleh PT. Mustika Ratu Tbk, pada tahun 2006 sebesar 4,02%, tahun 2007 meningkat sebesar 4,41% dan meningkat lagi pada tahun 2008 sebesar 7,24% dari penjualan. Sedangkan tahun 2009 menurun menjadi 6,08%, kemudian meningkat walaupun tidak besar jumlahnya menjadi sebesar 6,61%. Dari hasil penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan maka dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan dapat menghasilkan laba yang cukup baik. d. Earning Power Of Total Investment Rasio ini mengukur kinerja pendapatan yang diperoleh untuk setiap rupiah yang diinvestasikan. Earning Power Of Total Investment PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 47

Tabel 4.9 Earning Power Of Total Investment Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Earning Before Interest and 13.584.167.900 14.953.599.961 31.841.901.395 28.869.090.957 32.964.138.917 Task (EBIT) Jumlah 291.768.931.718 315.997.722.658 354.780.623.962 365.635.717.933 386.352.442.915 Aktiva Earning Power Of Total Investment 4.66% 4.73% 8.98% 7.90% 8.53% Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Berdasarkan Tabel 4.9 Earning Power Of Total Investment PT. Mustika Ratu Tbk pada tahun 2006 sebesar 4,66%, tahun 2007 sebesar 4,73%, mengalami kenaikan pada tahun 2008 sebesar 8,98%, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 7,09% dikarenakan EBIT yg diperoleh lebih kecil daripada tahun 2008 tetapi jumlah aktivanya lebih besar. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan sebesar 8,53%. e. Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) pada PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 48

Tabel 4.10 Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Laba Bersih Setelah 9.096.227.057 11.130.009.996 22.290.067.707 21.016.846.720 24.418.796.930 Pajak (EAT) Jumlah 291.768.931.718 315.997.722.658 354.780.623.962 365.635.717.933 386.352.442.915 Aktiva Rate Of Return On Investment (ROI) 3.12% 3.52% 6.28% 5.75% 6.32% Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Dari hasil perhitungan pada Tabel 5.0 maka Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) pada PT. Mustika Ratu Tbk tahun 2006 sebesar 3,12% yang artinya perusahaan mampu mengelola setiap aktiva Rp 1,00- untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,03. Semakin tinggi ROI berarti perusahaan semakin mampu mendayagunakan aktiva dengan baik untuk memperoleh keuntungan. f. Return On Equity (ROE) Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. Return On Equity (ROE) pada PT. Mustika Ratu Tbk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 49

Tabel 4.11 Return On Equity (ROE) Keterangan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Laba Bersih Setelah 9.096.227.057 11.130.009.996 22.290.067.707 21.016.846.720 24.418.796.930 Pajak (EAT) Total 264.313.301.209 279.559.368.478 303.622.641.425 316.412.409.850 337.511.576.658 Ekuitas Return On Equity (ROE) 3,44% 3,98% 7,34% 6,64% 7,23% Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 s/d 2010 Dari hasil perhitungan pada Tabel 5.1 maka Return On Equity (ROE) pada PT. Mustika Ratu Tbk tahun 2006 sebesar 3,44% yang artinya perusahaan mampu mengelola modal sendiri sebesar Rp 1,00- untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,03 atau 3,44%, begitupun dengan tahun-tahun selanjutnya. B. Analisa Penjualan Kredit PT. Mustika Ratu Tbk Dalam analisa ini, kita akan melihat piutang yang dilakukan PT. Mustika Ratu Tbk, berapa persenkah piutang tersebut selama periode 5 tahun. Perbandingan antara piutang usaha rata-rata dengan penjualan dianggap sebagai variabel X (variabel bebas). Perbandingan antara piutang rata rata dengan penjualan, dapat dilihat di bawah ini. 1. Tahun 2006 Piutang rata-rata x 100 % = Rp 78.502.741.001 x 100% = 34,68 % Penjualan Rp 226.386.523.590 50

2. Tahun 2007 Piutang rata-rata x 100 % = Rp 85.219.096.934 x 100% = 33,80 % Penjualan Rp 252.122.829.574 3. Tahun 2008 Piutang rata-rata x 100% = Rp 99.095.455.956 x 100% = 32,19 % Penjualan Rp 307.804.260.789 4. Tahun 2009 Piutang rata-rata x 100% = Rp 120.054.090.478 x 100% = 34,74 % Penjualan Rp 345.575.853.364 5. Tahun 2010 Piutang rata-rata x 100% = Rp 137.222.824.940 x 100% = 37,15 % Penjualan Rp 369.366.074.883 Tabel 4.12 Perbandingan Piutang Rata-rata dengan Penjualan PT. Mustika Ratu Tbk Tahun Piutang Rata-rata : Penjualan (Variabel X) 2006 34,68 % 2007 33,80 % 2008 32,19 % 2009 34,74 % 2010 37,15 % Sumber : Laporan Keuangan yang di olah 51

C. Analisa Profitabilitas PT. Mustika Ratu, Tbk Untuk menganalisa regresi sederhana diperlukan variable dependen, dalam hal ini profitabilitas dijadikan variable dependen (Y). Istilah profitabilitas sama seperti earning power, menghitung earning power menggunakan rumus sebagai berikut : Earning Power = Profit Margin X Assets turn Over Dimana; Profit Margin = Net Income Net Sale Assets Turn Over = Net Sale Total Assets Tabel 4.13 Net Income, Net Sale & Total Assets PT. Mustika Ratu Tbk Tahun Net Income Net Sale Total Assets 2006 9.096.227.057 226.386.523.590 291.768.931.718 2007 11.130.009.996 252.122.829.574 315.997.722.658 2008 22.290.067.707 307.804.260.789 354.780.623.962 2009 21.016.846.720 345.575.853.364 365.635.717.933 2010 24.418.796.930 369.366.074.883 386.352.442.915 Sumber : Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu, Tbk Tahun 2006 2010 52

1. Earning Power tahun 2006 Profit Margin = Rp 9.096.227.057 x 100% = 4,02 % Rp 226.386.523.590 Assets Turn Over = Rp 226.386.523.590 = 0,78 X Rp 291.768.931.718 Earning Power = 4,02 % X 0,78 = 3,12 % Berdasarkan analisa data tahun 2006 earning power sebesar 3,12 %, berarti setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan dalam operasi usaha akan menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,03. 2. Earning Power tahun 2007 Profit Margin = Rp. 11.130.009.996 x 100% = 4,41 % Rp. 252.122.829.574 Assets Turn Over = Rp. 252.122.829.574 = 0,80 X Rp. 315.997.722.658 Earning Power = 4,41 % X 0,80 = 3,52 % Tahun 2007 earning power sebesar 3,52 % berarti setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan dalam operasi usaha akan menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,03. 53

Penjualan tahun 2007 sebesar Rp 252.122.829.574, dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar Rp 226.386.523.590, terjadi kenaikan sebesar Rp 2.573.630.598. Laba usaha tahun 2007 sebesar Rp 11.130.009.996, dibandingkan dengan laba usaha tahun 2006 sebesar Rp 9.096.227.057, mengalami kenaikan sebesar Rp.2.033.782.939. Untuk profit margin tahun 2007 sebesar 4,41 %, dibandingkan dengan profit margin tahun 2006 sebesar 4,02 %, mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit. Untuk assets turn over tahun 2007 sebesar 0,80 X, dibandingkan assets turn over tahun 2006 sebesar 0,78 X mengalami kenaikan tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,02 X, hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan. Untuk earning power tahun 2007 sebesar 3,52 %, dibandingkan earning power tahun 2006 sebesar 3,12 %, mengalami peningkatan walaupun sedikit. 3. Earning Power tahun 2008 Profit Margin = Rp 22.290.067.707 x 100% = 7,24 % Rp. 307.804.260.789 Assets Turn Over = Rp. 307.804.260.789 = 0,87 X Rp. 354.780.623.962 Earning Power = 7,24 % X 0,87 = 6,28 % Berdasarkan analisa data tahun 2008 earning power sebesar 6,28 % berarti setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan dalam operasi usaha akan menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,06. Penjualan tahun 2008 sebesar Rp 307.804.260.789, 54

dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp 252.122.829.574, terjadi kenaikan sebesar Rp 55.681.431.215. Laba usaha tahun 2008 sebesar Rp 22.290.067.707, dibandingkan dengan laba usaha tahun 2007 sebesar Rp. 11.130.009.996, mengalami peningkatan sebesar Rp 11.160.057.771. Untuk profit margin tahun 2008 sebesar 7,24%, dibandingkan dengan profit margin tahun 2007 sebesar 4,41 %, mengalami peningkatan cukup besar. Hal ini disebabkan karena peningkatan penjualan yang cukup besar tetapi peningkatan laba nya tidak terlalu besar. Untuk assets turn over tahun 2008 sebesar 0,87 X, dibandingkan asset turn over tahun 2007 sebesar 0,80 X mengalami peningkatan sebesar 0,07 X, hal ini disebabkan karena peningkatan penjualan. Untuk earning power tahun 2008 sebesar 6,28 %, dibandingkan earning power tahun 2007 sebesar 3,52 % mengalami peningkatan yang disebabkan karena adanya peningkatan pada profit perusahaan. 4. Earning Power tahun 2009 Profit Margin = Rp. 21.016.846.720 x 100% = 6,08 % Rp 345.575.853.364 Assets Turn Over = Rp. 345.575.853.364 = 0,95 X Rp. 365.635.717.933 Earning Power = 6,08 % X 0,95 = 5,75 % 55

Tahun 2009 earning power sebesar 5,75 % berarti setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan dalam operasi usaha akan mengahasilkan laba usaha sebesar Rp 0,05. Penjualan tahun 2009 sebesar Rp 345.575.853.364, dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 307.804.260.789, terjadi kenaikan sebesar Rp 37.771.592.575. Untuk laba usaha tahun 2009 sebesar Rp 21.016.846.720. dibandingkan dengan laba usaha tahun 2008 sebesar Rp 22.290.067.707, mengalami penurunan sebesar Rp. 1.273.220.987. Untuk profit margin tahun 2009 sebesar 6,08 % dibandingkan dengan profit margin tahun 2008 sebesar 7,24 % mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena penurunan laba usaha perusahaan. Untuk assets turn over tahun 2009 sebesar 0,95 X, dibandingkan dengan asset turn over tahun 2008 sebesar 0,87 X mengalami peningkatan sebesar 0,08 X, hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan dan total asset. Untuk earning power tahun 2009 sebesar 5,75 %, dibandingkan earning power tahun 2008 sebesar 6,28 % mengalami penurunan karena adanya penurunan dari segi profit margin perusahaan. 5. Earning Power tahun 2010 Profit Margin = Rp. 24.418.796.930 x 100% = 6,61 % Rp. 369.366.074.883 Assets Turn Over = Rp. 369.366.074.883 = 0,96 X 56

Rp. 386.352.442.915 Earning Power = 6,61 % X 0,96 = 6,32 % Tahun 2010 earning power sebesar 6,32 % berarti setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan dalam operasi usaha akan menghasilkan laba usaha sebesar Rp 0,06. Penjualan tahun 2010 sebesar Rp 369.366.074.883, dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 345.575.853.364, terjadi peningkatan sebesar Rp 23.790.221.519. Untuk laba usaha tahun 2010 sebesar Rp 24.418.796.930 dibandingkan dengan laba usaha tahun 2009 sebesar Rp 21.016.846.720, mengalami peningkatan sebesar Rp. 3.401.950.210 terjadi karena adanya peningkatan penjualan pada perusahaan Untuk profit margin tahun 2010 sebesar 6,61 % dibandingkan dengan profit margin tahun 2009 sebesar 6,08 % mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan adanya peningkatan penjualan. Untuk assets turn over tahun 2010 sebesar 0,96 X, dibandingkan asset turn over tahun 2009 sebesar 0,95 X mengalami peningkatan sebesar 0,01 X. Untuk earning power tahun 2010 sebesar 6,32 %,dibandingkan earning power tahun 2009 sebesar 5,75 % mengalami peningkatan sebesar 0,57 %, peningkatan terjadi karena adanya profit margin. 57

Tabel 4.14 Profit Margin, Assets Turn Over, Earning Power PT Mustika Ratu Tbk Tahun Profit Margin Assets turn Over Earning Power 2006 4,02 % 0,78 X 3,12 % 2007 4,41 % 0,80 X 3,52 % 2008 7,24 % 0,87 X 6,28 % 2009 6,08 % 0,95 X 5,75 % 2010 6,61 % 0,96 X 6,32 % Sumber : Laporan Keuangan yang di olah D. Analisis Regresi Kemudian setelah kita menghitung variabel X dan variabel Y, maka data tersebut kita gunakan dalam metode regresi linier sederhana. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 15.0, maka di dapat hasilnya sebagai berikut :\ Tabel 4.15 Descriptive Statistics Profitabilitas Mean Std. Deviation N 4.9980 1.55468 5 Piutang Usaha 34.5120 1.79846 5 Sumber : Output SPSS, data di olah. Pada tabel di atas diketahui bahwa N yaitu data yang diolah dalam penelitian ini terdiri dari variabel profitabilitas. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini 5 sampel dari 1 perusahaan yang mempunyai piutang usaha dalam 58

lima periode laporan keuangan yaitu periode tahun 2006 2010. Dimana Mean atau rata-rata profitabilitas adalah 4,9980 dengan standar deviasi 1,55468, sedangkan Mean atau rata-rata piutang usaha adalah 34,5120 dengan standar deviasi 1,79846. Tabel 4.16 Correlations Piutang Profitabilitas Usaha Pearson Correlation Profitabilitas 1.000.127 Piutang Usaha.127 1.000 Sig. (1-tailed) Profitabilitas..419 Piutang Usaha.419. N Profitabilitas 5 5 Piutang Usaha 5 5 Sumber : Output SPSS, data di olah Tabel 4.17 Variables Entered/Removed(b) Variables Model Entered 1 Piutang Usaha(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: Profitabilitas Sumber : Output SPSS, data di olah Variables Removed. Enter Method Tabel 4.18 Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1.127(a).016 -.312 1.78068 a Predictors: (Constant), Piutang Usaha b Dependent Variable: Profitabilitas Sumber : Output SPSS, data di olah Berdasarkan tabel Model Summary dapat disimpulkan R Square sebesar 1,6% hal ini berarti variabel profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel piutang 59

usaha, sedangkan sisanya 98,4% dipengaruhi variabel-variabel lain di luar model. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 1,78068, makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (profitabilitas). Tabel 4.19 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence Interval for B Std. Lower Upper Std. B Error Beta Bound Bound B Error 1 (Constant) 1.213 17.104.071.948-53.219 55.645 Piutang Usaha.110.495.127.222.839-1.466 1.685 a Dependent Variable: Profitabilitas Sumber : Output SPSS, data di olah Pada tabel Coefficients diperoleh rumus regresi sebagai berikut : Y = 1,213 + 0,110 X Nilai koefisien piutang usaha sebesar 0,110. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan piutang usaha satu satuan menyebabkan kenaikan profitabilitas sebesar 0,110 satuan, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Pada tabel di atas nilai signifikan 0,839 lebih besar daripada nilai probabilitas 0,05 maka Ho diterima atau dapat disimpulkan bahwa piutang usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Tabel 4.20 Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 4.7433 5.2873 4.9980.19724 5 Residual -1.89642 1.53666.00000 1.54211 5 Std. Predicted Value -1.291 1.467.000 1.000 5 Std. Residual -1.065.863.000.866 5 a Dependent Variable: Profitabilitas 60

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Profitabilitas 1.0 Expected Cum Prob 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 Observed Cum Prob 1.0 61