BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

Latar Belakang PENDAHULUAN

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

PENDAHULUAN. Latar Belakang. mengubah pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan tindakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

II. KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

PENGEMBANGAN UNIT DESA BINAAN Zaenaty Sannang

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI PENGEMBANGAN MEDIA CETAK

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

STRATEGI PEMBANGUNAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masih rawannya ketahanan pangan dan energi, serta berbagai permasalahan lain

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan proses pembelajaran termasuk di dalamnya layanan

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas maupun kualitasnya. Keberhasilan pembangunan sub sektor

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

MAKALAH JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN. dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia

BAB IV ANALISIS DATA. mengetahui bagaimana strategi Humas dalam meningkatkan citra perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan berikut ini secara rinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan

KERJASAMA PELAYANAN 1. Kerjasama dengan Balitbangda Provinsi Jambi a. Kaji Terap Teknologi Pengembangan Ayam Kampung menjadi Ayam Petelur

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen.

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor

KAJIAN EFEKTIVITAS PELATIHAN TEKNOLOGI USAHA AYAM HIBRIDA BAGI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PETANI

I PENDAHULUAN. pertanian tersebut antara lain menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk,

PENDAHULUAN. bagi masyarakat peternak di Kabupaten Pandeglang. Usaha peternakan kerbau di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang II, pembangunan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BEKASI (6/8/2016)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam mempengaruhi kemajuan pertanian di Indonesia. Perkembangan teknologi pertanian dan teknologi informasi harus dapat menjawab masalah yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia. Dalam hal ini berbagai macam paket teknologi telah disampaikan kepada petani melalui berbagai penyuluhan dan komunikasi pertanian. Menurut Kartasapoetra (1998), penyuluhan berfungsi untuk menimbulkan dan merangsang kesadaran para petani agar dengan kemauannya sendiri dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dalam berusaha tani, sehingga diharapkan petani tidak banyak bergantung pada orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Jumlah penyuluh pertanian di Indonesia saat ini yaitu sebanyak 51.428 orang dan yang langsung mendampingi petani, kelompok tani dan gapoktan di tingkat desa atau kelurahan adalah 35.146 orang untuk 75.224 desa atau kelurahan (Taryono cit Paramita, 2013). Sementara berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, setiap desa idealnya mempunyai paling tidak satu orang penyuluh pertanian. Namun yang sering ditemui adalah satu penyuluh menangani 3-4 desa sehingga tidak semua desa dapat menerima penyuluhan secara intensif (Martini et al, 2012). Kondisi kekurangan tenaga penyuluh menjadi salah satu penghambat dalam penyebarluasan inovasi. Menurut Paramita (2013), keterbatasan jumlah penyuluh salah satunya dapat dijembatani melalui media komunikasi dan media komunikasi massakarena berpotensi untuk membantu penyebaran informasi teknologi agar menjangkau masyarakat yang lebih luas. Inovasi merupakan barang, jasa dan ide yang dianggap baru oleh seseorang (Kotler, 2003). Inovasi dapat berupa salah satu dari tiga komponen, yaitu ide atau gagasan, metode atau praktek dan produk (barang dan jasa). Sedangkan salah satu faktor yang mempengaruhi percepatan adopsi teknologi yaitu inovasi tersebut telah disesuaikan dengan kondisi biofisik, sosial, ekonomi dan budaya yang ada di petani. Oleh karena itu inovasi yang ditawarkan kepada petani haruslah inovasi yang tepat guna (Musyafak, 2005). Salah satu paket teknologi baru atau inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani, terutama peternak yaitu Teknologi Ayam Kampung Unggul Badan 1

Litbang Pertanian (KUB). Ayam KUB adalah ayam kampung murni hasil seleksi galur betina (female line) selama enam generasi. Seleksi meliputi pertumbuhan, efisiensi pakan, daya tahan penyakit, produksi telur, sifat mengeram, warna kerabang telur dan cita rasa. Sehingga ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, masa mengeram berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2013). Guna mengintroduksi dan mendiseminasi Program Ayam KUB kepada petani maupun peternak, telah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY melalui media massa cetak, visual dan audiovisual. Menurut Littlejhon (2001), salah satu media massa yang praktis dan mudah digunakan dalam penyampaian informasi adalah media video dalam bentuk piringan CD. Dengan penggunaan video ini, akan disampaikan aspek pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan penyampaian secara verbal, lisan dan dengan visualisasi. Sehingga khalayak dapat mengetahui secara langsung informasi yang disampaikan menggunakan alat inderanya, yaitu mendengar dan melihat. Video yang digunakan sebagai media penyuluhan berisi informasi mengenai Program Ayam KUB. Ketersediaan dan akses informasi seringkali memegang peranan penting dalam menentukan kemajuan suatu masyarakat. Kurangnya komunikasi dan penyebaran informasi yang memadai merupakan hal-hal yang menghambat tercapainya kemajuan pertanian yang berkelanjutan di banyak negara berkembang (Das, 2012). Dalam bidang pertanian dan peternakan, penyebaran informasi yang dilakukan melalui penyuluhan dan metode komunikasi lainnya akan membantu petani memperoleh inovasi dan solusi guna memperbaiki sistem usahataninya sehingga dapat meningkatkan pendapatan guna menunjang kebutuhan keluarganya. Media memiliki peran besar dalam penyebarluasan informasi, terutama jika hanya sebatas mengenalkan suatu inovasi kepada petani atau peternak. Alasan pemilihan media dalam penyebaran informasi, yaitu karena media dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan-keinginan khalayaknya. Setiap orang akan menggunakan media yang berbeda karena pengaruh usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut tidak hanya akan mempengaruhi penggunaan media oleh seseorang, namun juga mempengaruhi apa yang akan ditemukannya dari media (Rivers, 2004). Video merupakan salah satu media audiovisual.menurut Belawati cit Prasetyanto (2011), penggunaan video dinilai lebih efektif jika sasarannya adalah 2

peternak, karena pada umumnya peternak dipengaruhi oleh faktor-faktor usia yang sudah tua, pendidikan yang rendah dan penurunan daya ingat. Penggunaan media audiovisual dalam tayangannya mampu memvisualisasikan gerakan motorik yang dinamis, ekspresi wajah dan nuansa lingkungan tertentu. Sehingga peternak dapat dengan mudah memahami informasi yang akan disampaikan. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak komunikator untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif dan efisien melalui media audiovisualjika dibandingkan dengan penggunaan komunikasi personal. Tersedianya jaringan listrik dan kepemilikan VCD player ataupun televisi oleh petani akan memudahkan dalam penyampaian pesan melalui media audiovisual. Oleh karena itu, Departemen Pertanian telah banyak menggunakan video untuk mendiseminasi berbagai teknologi, terutama inovasi. Adanya media audiovisual ini diharapkan dapat digunakan untuk menjembatani antara peneliti atau penyuluh dengan petani atau masyarakat secara langsung untuk menyebarkan inovasi yang memiliki prospek baik bagi petani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi petani dalamprogram Ayam KUBsebagai materi penyuluhan yang disampaikan melalui media audiovisual. 1.2. Rumusan Masalah Ayam KUB merupakan ayam yang memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya. Program Ayam KUB merupakan salah satu solusi dalam dunia peternakan di Indonesia yang ditawarkan oleh Badan Litbang Pertanian atas kendala-kendala yang dihadapi oleh peternak ayam kampung biasa pada saat ini. Atas dasar keunggulan tersebut, maka Program Ayam KUB perlu disosialisasikan kepada masyarakat, terutama pada peternak maupun petani. Penyuluh memegang peran penting dalam kegiatan sosialisasi inikarena sebagaisalah satu jembatan antara pemerintah atau peneliti dengan petani. Proses sosialisasitersebut membutuhkan sebuah media massa yang dekat dengan petani dan efektif dalam penyebaran informasi. Media audiovisual merupakan media yang menggabungkan unsur suara dan gambar sekaligus, sehingga penggunaan media ini lebih baik daripada tanpa memanfaatkan media apapun. Media ini sudah mulai dekat dengan petani dan telah biasa digunakan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhannya. 3

Media audiovisual merupakan media yang dapat menampilkan gambar bergerak dan suara secara bersamaan, sehingga gambar bergerak dan suara tersebut dapat saling mendukung dan melengkapi dalam penyebaran informasi mengenai ayam KUB. Penyebaran informasi mengenai ayam KUB dapat berjalan efektif apabila terdapat perubahan pengetahuan dan sikap pada diri petani yang dapat dilihat berdasarkan motivasi petani untuk menerapkan Program Ayam KUB. Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi motivasi petani, yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman beternak, pengetahuan dan sikap petani. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Seberapa besar sikap petani dalam Program Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual? 2. Karakteristik petani apa saja yang dapat mempengaruhi sikap petani dalamprogram Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual? 3. Seberapa besar motivasi petani dalam Program Ayam KUByang diterima melalui media audiovisual? 4. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi petani dalam Program Ayam KUByang diterima melalui media audiovisual? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui sikap petani dalam Program Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual. 2. Mengetahui karakteristik petani yang dapat mempengaruhi sikap petani dalam Program Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual. 3. Mengetahui motivasi petani dalam Program Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual. 4. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi petani dalam Program Ayam KUB yang diterima melalui media audiovisual. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, antaralain: 4

1. Ilmuwan dan mahasiswa, dapat diperoleh gambaran mengenai motivasi petani terhadap penyuluhan berupa Program Ayam KUB dengan memanfaatkan media audiovisual. 2. Petani, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih sumber informasi pertanian. 3. Penyuluh, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan metode penyuluhan yang sesuai dengan materi penyuluhan yang disampaikan kepada petani. 4. Mahasiswa, sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta serta berpartisipasi dalam mensosialisasikan Program Ayam KUB kepada petani atau peternak. 5