BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Kemampuan Menyelesaikan Pengurangan Pecahan biasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan tindakan dalam upaya Penggunaan metode pembelajaran audio visual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Persada Bandar Lampung pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pratindakan terlebih dahulu, dengan tahapan sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan jumlah subyek 28 orang siswa. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebagai berikut : 4.1.1 Observasi Awal Sebelum peneliti melakukan tindakan dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Materi Numbers Melalui Metode Talking Stick di Kelas I SDN 11 Limboto Barat, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal guna mencari tahu sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dan hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kemampua Siswa Pada Pembelajaran Observasi Awal Keterangan: Kriteria Penilaian Pengucapan Kelancaran kosakata Jlh Sk or Per sent ase No Nama Siswa KET 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1 Alan S. D. 6 67 TM 2 Ardiyansah 5 56 TM 3 Hasan T. 5 56 TM 4 Frangki R. 7 77 M 5 Rendi H. 3 34 TM 6 Jafar H. 8 88 M 7 Firmansyah 5 55 TM 8 Rahmat H. 3 34 TM 9 Rifaldi I. 5 56 TM 10 Rahman N. 8 88 M 11 Andri Y. 4 44 TM 12 Ardan L. 7 78 M 13 Harun I. 4 44 TM 14 Lisnawati 4 44 TM 15 Amanda 6 67 TM 16 Marni I. 4 44 TM 17 Sustri A. 4 44 TM 18 CristinL. 7 77 M 19 Destri I. 3 34 TM 20 Minarti B. 5 56 TM 21 Melis I. 5 56 TM 22 Isra N. 4 44 TM 23 Maryam H. 3 34 TM 24 Nurlaila N. 6 66 TM 25 Indri K. 4 44 TM 26 Maryam 7 77 M 27 Nesa B. 5 56 TM 28 Fitriyani 5 56 TM Jumlah 3 17 8 5 13 10 3 6 19 Persentase 11 61 28 18 46 36 11 22 68 M TM = Mampu = Tidak Mampu Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100 Jumlah Siswa

M = 6 X 100 28 M = 600/28 M = 21 TM = 100-21 TM = 79 Dari hasil observasi awal yang ditemui Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 3 orang siswa atau 11 dan 17 orang siswa atau 61 yang kurang mampu dan yang tidak mampu 8 orang atau 28. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan kata-kata dengan intonasi, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 dan 13 orang siswa atau 46 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 36 atau 10 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 3 orang siswa yang mampu atau 11 dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 22 dan yang tidak mampu sebanyak 19 orang siswa atau 68. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada pejalaran bahasa Inggris di Kelas I SDN 11 Limboto Barat masih dikatakan rendah yaitu 21 maka peneliti melakukan tindak lanjut dengan

melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan Metode Talking Stick. 4.1.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Pelaksanaan kegiatan pembelajaran silkus I dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada observasi awal dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris sangat rendah karena kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa. Dengan menggunakan Metode Talking Stick pada siklus I membuktikan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa meningkat namun belum mencapai hasil maksimal yang telah ditargetkan oleh peneliti. 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, terlebih dahulu peneliti menyusun rencana pembelajaran, adapun hal-hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah : a. Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. b. Guru menyampaikan apersepsi c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru menjelaskan materi pembelajaran. 4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan siklus I ini diawali dengan pemberian motivasi kepada siswa agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian

dilanjutkan dengan do a sebelum belajar. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dan ditanyai kabar satu per satu, hal ini dimaksudkan agar tercipta keakraban antara guru dan siswa sehingga siswa dapat merasa nyaman dan tidak bosan dengan pelajaran yang guru sajikan. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru terlebih dahulu memberikan umpan atau stimulus berupa pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang akan dibahas (apersepsi), setelah siswa merespon dan menjawab dengan benar pertanyaan dari guru, guru memberikan penguatan kepada siswa. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai bersama oleh guru dan siswa. Masuk pada kegiatan inti,. guru menampilkan media pembelajaran,. Guru akan memberikan penjelasan model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu talking stick atau tongkat berbicara, bagi siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru. Kemudian Guru membagikan materi untuk setiap siswa dan dipelajari bersama dalam kelompok. Guru akan membaca berbagai kosakata bahasa Inggris materi Numbers bersama seluruh siswa. Guru akan memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dan menunjuk siswa dengan menggunakan tongkat yang telah disiapkan sebelumnya. Guru meminta siswa menyebutkan Numbers yang diitunjukkan guru, dan siswa lainnya menyimak jawaban temannya. Guru memberikan penghargaan atas penampilan siswa Pada kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran, siswa merangkum materi dan guru memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dicapai.

4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Adapun data hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan Siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Kemampuan Siswa pada pelaksanaan siklus I No Nama Siswa Kriteria Penilaian Pengucapan Kelancaran Kosakata 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Jlh Skor Perse ntase KET 1 Alan S. D. 4 44 TM 2 Ardiyansah 6 66 M 3 Hasan T. 5 55 TM 4 Frangki R. 8 88 M 5 Rendi H. 5 55 TM 6 Jafar H. 8 88 M 7 Firmansyah 7 77 M 8 Rahmat H. 4 44 TM 9 Rifaldi I. 5 55 TM 10 Rahman N. 8 88 M 11 Andri Y. 4 44 TM 12 Ardan L. 8 88 M 13 Harun I. 6 66 M 14 Lisnawati 5 55 TM 15 Amanda 7 77 M 16 Marni I. 7 77 M 17 Sustri A. 5 55 TM 18 CristinL. 7 77 M 19 Destri I. 5 55 TM 20 Minarti B. 5 55 TM 21 Melis I. 7 77 M 22 Isra N. 6 66 M 23 Maryam H. 4 44 TM 24 Nurlaila N. 6 66 M 25 Indri K. 8 88 M 26 Maryam 6 66 M 27 Nesa B. 7 77 M 28 Fitriyani 5 55 TM Jumlah 5 20 3 7 16 5 6 12 10 Persentase 18 72 11 25 57 18 22 43 36 Keterangan: M = Mampu

TM = Tidak Mampu Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100 Jumlah Siswa M = 16 X 100 28 M = 1600/28 M = 58 TM = 100-58 TM = 42 Kemampuan di siklus 1 Kelas I SDN 11 Limboto barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 dan yang kurang mampu 20 atau 72 serta yang tidak mampu sebanyak 11 atau 3 orang. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 7 orang siswa atau 25 dan 16 orang siswa atau 57 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 18 atau 5 orang. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 58 atau 16 orang siswa dari 28 jumlah siswa Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang mampu atau 22 dan yang kurang mampu

sebanyak 12 orang siswa atau 43 dan yang tidak mampu sebanyak 10 orang siswa atau 36. Berikut data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian A B C D 1. Mempesiapkan diri untuk mengikuti pelajaran 2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran 3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru 4. Mengemukakan masalah 5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru 6. Bekerjasama 7. Berani menjawab pertanyaan guru 8. Mengajukan pertanyaan 9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru 10. Dapat menarik kesimpulan JUMLAH PERSENTASE 0 40 50 10

Kegiatan Siswa Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 0 0,00 Baik 4 40 Cukup 5 50 Kurang 1 10 Total 100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26 yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 9 atau 47, 37 yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11 yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26 yang memperoleh kualifikasi kurang. 4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah mengadakan siklus I peneliti mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa bersama guru mitra. Refleksi terutama ditujukan untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa meningkat melalui metode talking stick. Dari refleksi yang dilakukan pada pembelajaran ini, dapat disimpulkan bahwa tindakan siklus I mengalami peningkatan namun belum mencapai kriteria keberhasilan sebab hanya memperoleh 58 yang mendapat nilai 65 ke atas. Masih ada beberapa factor yang menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa belum terlaksana dengan baik. Adapun factor-faktor yang dimaksud adalah :

a. Siswa masih ribut saat pembelajaran berlangsung karena belum termotivasi untuk mengikuti pejalaran dengn serius b. Siswa kurang memberikan pertanyaan terhadap kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran c. Penerapan langkah langkah metode pembelajaran talking stick dalam proses pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal. d. Kurang menggunakan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka pelaksanaan tindakan siklus I dinyatakan belum berhasil. Oleh karenanya penelitian dilanjutkan pada siklus II. 4.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I dengan harapan pada tindakan siklus II akan tercapai hasil optimal yang ditargetkan oleh peneliti dan pada tindakan siklus II juga diharapkan guru mampu memecahkan masalah yang terdapat pada saat tindakan siklus I. 4.1.3.1 Tahap Perencanaan Pada siklus II dilakukan perencanaan yang hampir sama dengan siklus I dengan perbedaan media yang disiapkan. Adapun tahapan perencanaan yang disipkan adalah: a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun Skenario Pembelajaran c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran d. Menyiapkan media (gambar) berbagai macam Numbers

e. Menyiapkan berbagai pertanyaan mengenai Numbers (kosakata bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) f. Menyiapkan format penilaian siswa g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa 4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Seperti halnya siklus I, kegiatan awal pada tindakan siklus II juga diawali dengan salam, doa, pemberian motivasi dan penguatan, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran pada siswa. Masuk pada kegiatan inti,. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru akan memberikan penjelasan model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu talking stick atau tongkat berbicara, bagi siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru. Kemudian Guru membagikan materi untuk setiap siswa dan dipelajari bersama dalam kelompok. Guru akan membaca berbagai kosakata bahasa Inggris materi Numbers bersama seluruh siswa. Guru akan memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dan menunjuk siswa dengan menggunakan tongkat yang telah disiapkan sebelumnya. Guru meminta siswa menyebutkan Numbers yang diitunjukkan guru, dan siswa lainnya menyimak jawaban temannya. Guru memberikan penghargaan atas penampilan siswa. Setelah semua kelompok selesai, guru memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan, siswa diminta untuk merangkum materi kemudian guru memberikan tindak lanjut dengan pemberian evaluasi pada siswa guna mengetahui berhasil tidaknya tindakan siklus II yang telah dilaksanakan.

4.1.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Berikut adalah tabel nilai (skor) hasil capaian siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II : Tabel 4.4 Kemampuan Siswa pada pelaksanaan siklus II No Nama Siswa Kriteria Penilaian Pengucapan Kelancaran Kosakata 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Jlh Skor Per sent ase KET 1 Alan S. D. 9 100 M 2 Ardiyansah 8 88 M 3 Hasan T. 9 100 M 4 Frangki R. 8 88 M 5 Rendi H. 6 66 M 6 Jafar H. 9 100 M 7 Firmansyah 9 100 M 8 Rahmat H. 8 88 M 9 Rifaldi I. 8 88 M 10 Rahman N. 9 100 M 11 Andri Y. 7 77 M 12 Ardan L. 6 66 M 13 Harun I. 9 100 M 14 Lisnawati 9 100 M 15 Amanda 7 77 M 16 Marni I. 8 88 M 17 Sustri A. 7 77 M 18 CristinL. 8 88 M 19 Destri I. 8 88 M 20 Minarti B. 9 100 M 21 Melis I. 8 88 M 22 Isra N. 6 66 M 23 Maryam H. 7 77 M 24 Nurlaila N. 4 44 TM 25 Indri K. 9 100 M 26 Maryam 9 100 M 27 Nesa B. 9 100 M 28 Fitriyani 9 100 M Jumlah 15 13 0 20 5 2 21 6 1 Persentase 54 46 0 71 14 7 75 21 4 Keterangan:

M TM = Mampu = Tidak Mampu Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100 Jumlah Siswa M = 27 X 100 28 M = 2700/28 M = 98 TM = 100-82 TM = 2 Kemampuan di siklus 2 Kelas I SDN 11 Limboto Barat pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 15 orang siswa atau 54 dan 13 orang siswa atau 46 yang kurang mampu. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 20 orang siswa atau 71 dan 5 orang siswa atau 14 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 7 atau 2 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 21 orang siswa yang mampu atau 75 dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 21 dan yang tidak mampu sebanyak 1 orang siswa atau 4.dan yang

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 98 atau 27 orang siswa dari 28 anak. Adapun data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II dalam pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian 1. Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran 2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran 3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru 4. Mengemukakan masalah 5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru 6. Bekerjasama 7. Bisa menjawab pertanyaan guru dengan berani 8. Mengajukan pertanyaan 9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru 10. Dapat menarik kesimpulan JUMLAH A B C D PERSENTASE 70 30 0 0

Kegiatan Siswa Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 7 70 Baik 3 30 Cukup 0 0,00 Kurang 0 0,00 Total 100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 70 aspek atau 70 yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 3 aspek atau 30 yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00 yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00 yang memperoleh kulifikasi kurang. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 11 aspek atau 57,89 yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11 yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 atau 0,00 yang memperoleh kualifikasi cukup.

Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 aspek atau 0,00 yang memperoleh kualifikasi kurang. Dari pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data bahwa dari 28 orang siswa yang dikenai tindakan memperoleh peningkatan. Bila pada siklus I hanya 12 orang siswa atau 42,85 yang berhasil memperoleh nilai 70 ke atas, maka pada siklus II ini mengalami peningktan menjadi 21 orang atau 75,00 yang memperoleh nilai lebih dari 70 dan 7 orang atau 25,00 yang belum menguasai kosakata bahasa Inggris sebab masih tetap memperoleh nilai 65 kebawah. 4.1.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti kembali mengadakan refleksi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitan ini. Dari hasil refleksi yang dilakukan diketahui bahwa factor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang diinginkan pada siklus I telah di atasi yaitu : a. Siswa tidak lagi ribut saat pembelajaran berlangsung b. Peneliti sudah mampu menguasai metode pembelajaran talking stick sehingga dapat mengunakannya secara optimal dalam proses pembelajaran. Dari hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II ini disimpulkan bahwa tindakan siklus II telah berhasil karena sudah terlaksana dengan baik dan nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan

melaksanakan proses pembelajaran dengan bantuan guru mitra yang bertindak sebagai pengamat baik kepada guru maupun kepada siswa dengan bantuan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Selama proses pembelajaran berlangsung, tidak jarang guru mendapat kesulitan diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas pelajaran bahasa Inggris yang diberikan oleh guru karena kurangnya pemahaman dan penguasaan kosakata Numbers bahasa Inggris oleh siswa, hal inilah yang diperoleh oleh peneliti saat observasi awal. Dari hasil observasi awal yang ditemui Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 3 orang siswa atau 11 dan 17 orang siswa atau 61 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 28 atau 8 orang. Kemudian pada aspek dari 28 orang siswa terdapat aspek kelancaran, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 dan 13 orang siswa atau 46 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 36 atau 10 orang. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada pelajaran bahasa Inggris di Kelas I SDN 11 Limboto Barat masih dikatakan rendah yaitu 21 maka peneliti melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan Metode Talking Stick. Kemampuan di siklus 1 Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam

pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 dan yang kurang mampu 20 atau 72 serta yang tidak mampu sebanyak 11 atau 3 orang. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 7 orang siswa atau 25 dan 16 orang siswa atau 57 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 18 atau 5 orang. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 58 atau 16 orang siswa dari 28 jumlah siswa Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang mampu atau 22 dan yang kurang mampu sebanyak 12 orang siswa atau 43 dan yang tidak mampu sebanyak 10 orang siswa atau 36. Setelah menyelesaikan tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan anak dalam penguasaan bahasa Inggris meningkat akan tetapi belum mencapai indicator dan target yang telah ditetapkan. Adapun data yang diperoleh pada siklus I adalah dari 28 siswa yang dikenai tindakan, 12 orang siswa atau 42,85 memperoleh nilai 65 ke atas, yang artinya mengalami peningkatan dari observasi awal meskipun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Belum berhasilnya capaian yang ditargetkan peneliti terjadi karena pada pelaksanaan siklus I siswa belum sepenuhnya memperhatikan guru dan lebih banyak bermain,

selain itu guru atau peneliti juga belum menggunakan metode pembelajaran talking stick secara optimal. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I menggunakan metode pembelajaran talking stick mempengaruhi peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, meskipun belum mncapai target yang telah ditetapkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, factor yang menjadi penyebab belum berhasilnya tindakan siklus I yaitu siswa yang masih ribut dan belum optimalnya guru dalam menggunakan model pembelajaran, maka diputuskan untuk melakukan tindakan siklus selanjutnya dengan berbagai perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi pada siklus sebelumnya. Siklus II dilaksanakan 2 minggu setelah pelaksanaan siklus I. pada pelaksanaan siklus II siswa terlihat lebih antusias dengan pelajaran yang diberikan dan tidak ribut lagi. Guru pun telah menguasai model pembelajaran sehingga metode pembelajaran dapat diterapkan seraca optimal. Kemampuan di siklus 2 Kelas I SDN 11 Limboto Barat pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 15 orang siswa atau 54 dan 13 orang siswa atau 46 yang kurang mampu. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 20 orang siswa atau 71 dan 5 orang siswa atau 14 yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 7 atau 2 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28

orang siswa terdapat 21 orang siswa yang mampu atau 75 dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 21 dan yang tidak mampu sebanyak 1 orang siswa atau 4.dan yang Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 98 atau 27 orang siswa dari 28 siswa Hasil yang diperoleh dari siklus II pun akhirnya mencapai target yang telah ditetapkan. Siswa dan guru sama-sama mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari tindakan siklus II adalah dari 28 orang yang dikenai tindakan mengalami peningkatan dan 12 orang siswa atau 42,85 yang memperoleh nilai 70 keatas pada siklus I, maka di siklus II meningkat menjadi 21 orang atau 75,00 yang memperoleh nilai 65 ke atas. Dengan demikian pelaksanaan tindakan pada siklus II dinyatakan lebih baik jika di bandingkan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. mengingat indicator kinerja capaian yang ditetapkan pada penelitian yaitu minimal 70 dari siswa sudah menguasai kosakata bahasa Inggris, maka pelaksanaan siklus II dianggap berhasil karena telah mencapai target indicator yang telah ditetapkan yaitu 75,00. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan peguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran talking steak, kemampuan siswa dalam menguasai Numbers bahasa Inggris meningkat. Dan dengan

memperhatikan hasil yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan siklus II ini maka hipotesis pada penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan diterima sebab hasil yang dicapai oleh siswa setelah diadakan evaluasi dan analisis mencapai kriteria indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.