BAB 4 Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi 4.1 Stategi Bisnis Sistem Informasi 4.1.1 Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis Untuk menghadapi persaingan bisnis yang akan semakin ketat diperlukan strategi yang berani dan berbeda. Tentunya strategi harus ditetapkan berdasarkan kondisi dan tujuan perusahaan. Sesuai dengan hasil analisa Lima Persaingan Porter pada bab 3 CV. Sinergi Mulia bergantung pada satu supplier, dan ini berarti daya tawar supplier tinggi. Daya tawar supplier yang tinggi dapat diimbangi dengan ketergantungan supplier menyalurkan barang lewat CV. Sinergi Mulia. Maka itu dengan mengembangkan jalur distribusi lebih luas lagi akan semakin menyeimbangkan antara kebutuhan supplier akan CV. Sinergi Mulia dengan kebutuhan CV. Sinergi Mulia akan produk dari PT. Multi Rezekitama. Sebagai alternatif CV. Sinergi Mulia dapat mencari alternatif supplier untuk cadangan produk atau produk ke-2 (Second Product). Walaupun kompetitor masih belum banyak, ancaman pendatang baru perlu diwaspadai karena bermunculan secara massal. Dan hubungan dengan konsumen yang kurang intensif harus ditingkatkan guna mengukur kepuasan toko sebagai distributor dan konsumen langsung yang menggunakan produk ASTURO. Didukung dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki, CV. Sinergi Mulia menempati kuadran pertama dalam diagram SWOT. Ulasan pada kuadran pertama sudah dijelaskan pada bab 3. Dengan strategi SO (Strength Opportunity) CV. Sinergi Mulia harus agresif dalam merebut pasar dan mengatasi ancaman dari pesaing dan pendatang baru. Intensif harus diberikan bagi toko/distributor yang dapat 100
101 memperluas pasarnya. Keuntungan yang didapatkan adalah selain produk perusahaan dapat diperluas pasarnya (keluar Jakarta atau pulau Jawa), perusahaan dapat mengontrol area penjualan toko/distributor. Dengan adanya laporan penyebaran produk yang diberikan toko untuk mendapatkan intensif tambahan tersebut. CV. Sinergi Mulia juga dapat melirik pasar konsumen corporate yaitu perusahaan yang membutuhkan alat dekorasi seperti karton, kanvas, sticker, Styrofoam sebagai bahan dasar produksi atau sebagai bahan pendukung produksi. Ini akan menjadi income tetap perusahaan. Dari analisis SWOT bab 3 juga dapat dilihat bahwa SI/TI adalah peluang yang paling potensial untuk dimanfaatkan bagi CV. Sinergi Mulia. Jalur distribusi yang baik (S2) dapat ditunjang menjadi lebih baik lagi, dan kelemahan seperti pasokan produk dari supplier tidak mencukupi (W1), dan ketergantungan pada satu supplier (T1) dapat diantisipasi dengan adanya sistem informasi yang menghubungkan antara supplier-supplier, CV. Sinergi Mulia, dan toko-toko. Dari analisis Value Chain, hubungan antar divisi yang melaksanakan kegiatan utama dan pendukung adalah vital. Diperlukan komunikasi yang baik dalam perusahaan untuk memaksimalkan produktifitas perusahaan. Dengan tidak adanya sistem informasi terintegrasi, aliran informasi menjadi lama. Walaupun perusahaan mempunyai birokrasi yang sederhana, laporan kegiatan bisnis dapat diketahui setelah adanya laporan tertulis atau formal. Maka itu diperlukan sistem informasi yang terintegrasi untuk mempersingkat dan mempercepat aliran informasi.
102 4.1.2 Usulan Penambahan Aplikasi SI/TI Dari usulan strategi bisnis berdasarkan hasil analisis diatas, CV. Sinergi Mulia membutuhkan dukungan dari TI untuk membantu komunikasi antara perusahaan dengan supplier. Selain itu CV. Sinergi Mulia juga belum mempunyai sistem informasi terintegrasi, yang sebenarnya akan mempermudah pekerjaan operasional dan memperlancar arus komunikasi dan informasi di dalam perusahaan. Maka itu, pertama-tama harus ada sistem informasi terintegrasi dimana saling menghubungkan antar divisi di CV. Sinergi Mulia. Ini dapat dilakukan dengan jaringan LAN (Local Area Network) dan sekaligus untuk menunjang tingkat manajer di CV. Sinergi Mulia perlu diaplikasikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dapat memberikan output pada manajer untuk membantu mengambil keputusan. Informasi di SIM berupa diagram atau laporan yang bersifat informatif, artinya manajer dapat terbantu oleh informasinya tetapi keputusan dan ide harus ditetapkan sendiri oleh manajer itu sendiri. Selain SIM, rencana minimal satu tahun ke depan adalah pengaplikasian Supply Chain Management (SCM). SCM akan menjadi aplikasi yang amat berguna bagi CV. Sinergi Mulia karena dengan aplikasi ini pengelolaan persediaan dan pengadaan barang akan lebih mudah. Supplier akan ikut andil dalam mengontrol persediaan produk dan dapat mengambil tindakan yang cepat jika produk sudah menipis. Selain itu supplier juga dapat merencanakan produksi tambahan dengan melihat persediaan perusahaan yang tersisa dan jumlah produk yang dimiliki perusahaan. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai aplikasi yang diusulkan :
103 1. MIS (Management Information System) CV. Sinergi Mulia o Definisi MIS adalah sebuah sistem informasi dalam perusahaan dimana nantinya perusahaan mengintegrasikan semua sistem informasi yang ada di setiap divisi di dalam perusahaan. MIS ini nantinya bisa memberikan inputan kepada manager dalam bentuk laporan yang digunakan untuk mengontrol dan membuat perencanaan bisnis. o Alasan dan keuntungan Berdasarkan analisis value chain dan analisis SWOT yang didapatkan pada bab 3, perusahaan memiliki masalah pada kecepatan dan ketepatan informasi yang diterima antar divisi. Hal ini menyebabkan produktifitas karyawan tidak maksimal karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Co : untuk mengetahui jumlah persediaan barang di gudang, bagian penjualan harus menelpon terlebih dahulu ke bagian gudang. Dengan adanya SIM akan mempermudah aliran informasi yang akurat antar divisi dan pada akhirnya memaksimalkan produktifitas karyawan. o Pengguna MIS akan digunakan oleh semua divisi yang ada di perusahaan CV. Sinergi Mulia o Jadwal implementasi MIS ini akan dibuat oleh jasa outsourcing dari luar dimana lama pengerjaan diperkirakan berlangsung selama 7 bulan. Setelah selesai MIS
104 akan dijalankan bersamaan dengan sistem yang lama. Setelah stabil maka MIS tersebut dijalankan secara keseluruhan. 2. Supply Chain Management ( SCM) o Definisi Supply Chain Management System ini dapat mempersingkat waktu pemesanan barang. Karena dengan adanya akses yang bisa dilakukan oleh supplier untuk mengecek stok barang, proses pemesanan barang akan menjadi lebih mudah. Dengan sistem ini, supplier dapat mengetahui jumlah barang yang ada di logistik. Supplier akan mendapatkan alert apabila jumlah barang yang ada di logistik tinggal sedikit. o Alasan dan keuntungan Berdasarkan analisis SWOT yang didapatkan pada bab 3, dimana CV. Sinergi Mulia mempunyai kelemahan dan ancaman pada bidang pengiriman atau penyediaan produk dari supplier. Penting untuk ditindak lanjuti pemecahan masalah tersebut. SCM merupakan solusi yang tepat karena memberikan beberapa keuntungan seperti : - Dapat mempercepat proses pemesanan barang yang dilakukan oleh CV. Sinergi Mulia ke supplier - Pengontrolan persediaan barang yang lebih efektif o Pengguna Aplikasi SCM tersebut akan dipakai oleh bagian gudang, pembelian dan pemasaran. Dimana setiap orang akan diberikan hak akses yang berbedabeda sesuai dengan jabatannya
105 o Jadwal implementasi Pengimplementasian SCM akan dimulai setelah perampungan MIS. Setelah dibuat akan diimplemetasikan dengan bersamaan dengan sistem yang lama yaitu yang masih manual menggunakan Microsoft Office. Setelah di jalankan 6 bulan maka akan dievaluasi apakah aplikasi tersebut dapat berjalan 4.1.3 Portfolio Aplikasi Masa Depan Portfolio Aplikasi McFarlan Tabel 4.1 Hasil Portfolio Aplikasi McFarlan pada CV. Sinergi Mulia SIM STRATEGIC HIGH POTENTIAL Aplikasi Inventori Aplikasi Data Base SCM KEY OPERATIONAL Aplikasi Keuangan Aplikasi Aplikasi Aplikasi Akuntansi SUPPORT Berdasarkan hasil analisis portfolio McFarlan, diketahui bahwa aplikasi yang ada saat ini termasuk ke dalam bagian support, proses bisnis tetap dapat dilkakukan tanpa aplikasi. Tetapi dengan bantuan aplikasi keuangan, pembelian, penjualan, dan akuntansi proses bisnis dapat lebih cepat dan rapih dalam pengerjaannya. Sedangkan untuk bagian gudang, aplikasi inventori dan databasenya termasuk kategori key operational. Ini disebabkan karena bagian gudang amat bergantung pada aplikasi ini
106 dalam tugas-tugasnya. Jika dilakukan tanpa aplikasi ini akan berpotensi pada kesalahan penghitungan, pengontrolan yang kacau, sampai pada kehilangan produk. Untuk aplikasi yang diusulkan, SIM termasuk kategori strategis dikarenakan hasil yang diberikan pada SIM akan membantu manajer dan direktur untuk mengambil keputusan yang penting yang berhubungan dengan strategi perusahaan atau strategi divisi. SIM juga berguna bagi jalur informasi antar divisi. Dan kedepannya SIM akan menjadi tulang punggung TI CV. Sinergi Mulia. Aplikasi SCM akan menjadi key operational bagi CV. Sinergi Mulia, karena kedepannya hubungan dengan supplier akan bergantung pada SCM, pengontrolan persediaan produk, pengontrolan produk yang tersisa dan yang akan tiba dari supplier juga akan didukung aplikasi SCM. Aplikasi ini bukan hanya akan berguna bagi bagian gudang saja, tetapi dari bagian promosi dan penjualan juga akan berguna. Saat ini TI pada CV. Sinergi Mulia hanya berperan dalam kegiatan operasional saja, tanpa TI pun proses bisnis mereka tetap dapat berjalan. Tetapi, TI akan menjadi kunci sukses dalam persaingan CV. Sinergi Mulia jika dapat memanfaatkan TI sampai ke tingkat strategis Dengan ini kami mengusulkan saat ini CV. Sinergi Mulia menggunakan jasa outsourcing, untuk perancangan dan pembuatan aplikasi. Dan untuk kedepannya nanti diharapkan adanya divisi TI untuk mengelola dan mengembangkan TI CV. Sinergi Mulia dengan menambahkan aplikasi baru yang berguna bagi perusahaan secara strategis maupun operasional.
107 4.2 Strategi Manajemen SI/TI 4.2.1 Usulan Struktur Organisasi Untuk usulan struktur organisasi terdapat perubahan di beberapa divisi yaitu, pembelian dahulu ada dibawah gudang sekarang diusulkan ada dibawah keuangan dengan pertimbangan fokus dari pekerjaan masing-masing divisi. Dimana keuangan fokus terhadap masuk keluarnya arus kas, dan pembelian sangat terikat dengan keluarnya kas. Dan adanya penambahan divisi TI yang dimaksudkan untuk fungsi perawatan, pemeliharaan, dan riset teknologi yang di harapkan TI dapat lebih berperan membantu dalam proses bisnis CV. Sinergi Mulia. Selain itu penjabaran divisi Marketing juga perlu diperlukan, ini ditujukan untuk lebih membagi fokus dari divisi marketing antara membuat promosi (iklan, pameran, dan mencari customer baru) dan menjual. Berikut gambar 4.1 merupakan usulan struktur organisasi CV. Sinergi Mulia yang baru. Direktur Utama General Manager Akunting Keuangan Gudang Pemasaran TI Hukum Expedisi Promosi Gambar 4.1 Gambar Usulan Struktur Organisasi CV. Sinergi Mulia
108 4.2.2 Usulan Proses Bisnis Fungsi-fungsi bisnis merupakan aktivitas utama dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Aktivitas utama dalam proses bisnis perusahaan akan dibagi menjadi beberapa aktifitas yang lebih kecil. Aktifitas ini dibagi berdasarkan pembagian tanggung jawab secara fungsional menurut peranan masing-masing unit dari organisasi. Hirarki fungsi bisnis CV. Sinergi Mulia yang akan diusulkan adalah sebagai berikut. 1. 1.1 Membuat rencana pembelian 1.1.1 Membuat negosiasi dengan supplier 1.2 Membeli produk dan perlengkapan 1.3 Membuat Purchase Order 1.4 Membuat laporan pembelian 2. Gudang 2.1 Pengontrolan gudang 2.1.1 Menerima dan mencatat barang masuk dan keluar 2.1.2 Mengepak barang saat masuk ke gudang 2.1.3 Membuat packing list sesuai dengan sales order 2.1.4 Menata tata letak gudang 2.1.5 Mencatat jumlah persediaan barang 2.2 Membuat laporan gudang 2.2.1 Membuat laporan persediaan barang secara reguler
109 2.2.2 Membuat laporan barang masuk dan keluar 3. Promosi 3.1 Membuat analisa promosi 3.1.1 Melakukan survey promosi 3.1.2 Melakukan analisa laporan promosi 3.2 Membuat strategi promosi 3.2.1 Membuat strategi promosi produk 3.2.1.1 Memberikan paket-paket promosi 3.2.2 Membuat strategi promosi lain 3.2.2.1 Mengikuti acara pameran 3.3 Melakukan kegiatan promosi 3.4 Membuat laporan promosi 4. 4.1 Membuat analisa penjualan 4.1.1 Melakukan survey penjualan 4.1.2 Melakukan analisa laporan penjualan 4.2 Membuat strategi penjualan 4.2.1 Menetapkan target pasar 4.2.2 Menetapkan target penjualan 4.2.3 Membuat rencana penjualan 4.3 Melakukan penjualan 4.3.1 Menawarkan produk
110 4.3.2 Menerima pesanan produk 4.3.3 Membuat sales order 4.4 Membuat laporan penjualan 5. Expedisi 5.1 Memuat produk sesuai packing list ke mobil 5.2 Mengantarkan ke customer 6. Akunting 6.1 Mengontrol pencatatan 6.1.1 Membuat surat jalan 6.1.2 Mensinkronisasi laporan penjualan, pembelian, gudang, dan keuangan 6.2 Membuat laporan Akuntansi 7. Legal 7.1 Mengontrol perpajakan 7.1.1 Menghitung biaya pajak 7.1.2 Mengingatkan kewajiban hukum 7.1.3 Membayar pajak 7.2 Membuat laporan pembayaran pajak 8. Keuangan 8.1 Membuat perencanaan keuangan
111 8.1.1 Membuat perencanaan penagihan utang 8.1.2 Membuat perencanaan pembayaran piutang 8.1.3 Membuat perencanaan alokasi dana untuk investasi 8.2 Membuat Invoice penjualan 8.3 Pengontrolan keuangan 8.3.1 Melakukan pembayaran utang 8.3.2 Melakukan pembayaran biaya operasional 8.3.3 Mencatat kas masuk 8.3.4 Mencatat transaksi keuangan 8.4 Membuat laporan keuangan 8.4.1 Membuat laporan perhitungan rugi laba 8.4.2 Membuat laporan perhitungan keuangan secara reguler 8.4.3 Melakukan evaluasi dan analisa cash flow 9. Pengembangan IT 9.1 Membuat analisa kebutuhan IT 9.1.1 Mengevaluasi proses yang berjalan di perusahaan 9.1.2 Menerima permintaan kebutuhan IT dari setiap divisi 9.2 Pengontrolan IT 9.2.1 Melakukan maintanance infrastruktur IT 9.2.2 Melakukan pengembangan IT 9.3 Membuat laporan perawatan infrastruktur TI 4.2.3 Usulan Skema Proses Bisnis
112 Level Informasi Strategis Analisa dan perancangan Pengendalian dan pengawasan Transaksi Dukungan operasional Promosi Gudang Expedisi Keuangan Akunting Menetapkan strategi pembelian Menganalisis perencanaan pembelian Mengontrol PO dan Mengontrol supplier Membuat PO dan menerima invoice Data Supplier Daftar Harga Histori pembelian Menetapkan strategi promosi Merencanakan kegiatan promosi Pengawasan kegiatan promosi Menerima informasi pasar Laporan promosi Membuat strategi penjualan Membuat target pasar, harga, dan penjualan Mengelola kelompok toko, mengawasi transaksi penjualan Mencatat pesanan transaksi penjualan dan Data penjualan Data pelanggan Menetapkan strategi inventory Membuat perencanaan inventory Pengendalian persediaan, mengawasi barang masuk dan keluar gudang Mencatat transaksi inventory Data persediaan barang Menetapkan strategi pengiriman Membuat perencanaan dan jadwal penggunaan transport Mengontrol proses pengiriman barang, kelengkapan surat-surat Mengantar produk pelanggan memberikan invoice penjualan ke Data pelanggan dan pesanan Menetapkan strategi keuangan Membuat perencanaan anggaran Analisis dan keuangan Mengontrol keuangan Mengontrol invoice Membuat laporan keuangan Transakasi keuangan Membuat Invoice Transaksi penggajian Data penjualan Data pembelian Data karyawan Menetapkan strategi Akunting Membuat form dan merancang sistem pencatatan Pengawasan laporan penjualan, pembelian, gudang, dan keuangan Membuat surat berdasarkan data pelanggan dan SO jalan Laporan penjualan, pembelian, gudang dan keuangan Tabel 4.2 Tabel Usulan Proses Bisnis CV. Sinergi Mulia
113 4.2.4 Usulan ERD Arsitektur data merupakan gambaran dari subjek data yang digunakan dan dihasilkan oleh fungsi-fungsi bisnis yang ada pada CV. Sinergi Mulia. Subjek data yang terdapat pada CV. Sinergi Mulia adalah sebagai berikut : 1. Karyawan 2. Supplier 3. Pelanggan 4. Hutang 5. Piutang 6. Transaksi 7. Transaksi 8. SO 9. PO 10. Persediaan Gudang 12. Invoice 13. Invoice 14. Buku Besar 15. Surat Jalan 16. Packing List 17. Laporan Keuangan 18. Laporan 19. Laporan 20. Laporan Gudang 21. Laporan Akunting 11. Gaji
114 SO Packing List Persediaan Gudang Laporan Gudang Surat Jalan Pelanggan Transaksi Piutang Invoice Transaksi PO Hutang Buku Besar Laporan Supplier Laporan Gaji Karyawan Laporan Keuangan Invoice Laporan Akunting Gambar 4.2 Gambar Usulan ERD CV. Sinergi Mulia
115 4.2.5 Usulan Matrix Fungsi Bisnis Matrik fungsi bisnis dan subjek data menggambarkan hubungan antara subjek data dengan fungsi bisnis secara bertahap. Gambar 4.3 menunjukan tahap awal dalam proses cluster matrik fungsi bisnis dan subjek data yaitu menentukan subjek-subjek data yang terdapat dalam proses bisnis. Gambar 4.4 merupakan tahap menentukan fungsi bisnis apa saja yang berhubungan dengan subjek data baik secara langsung membentuk subjek data tersebut maupun fungsi bisnis yang hanya membaca informasi dari subjek data Gambar 4.5 merupakan analisis cluster matrik dimana subjek data dikelompokkan menurut fungsi bisnis secara berurutan. Gambar 4.6 merupakan tahapan akhir dimana subjek data yang ada dikelompokkan masing-masing menurut fungsi bisnis yang berhubungan langsung dan mempengaruhi subjek data tersebut.
116 Entitas Karyawan Pelanggan Supplier Trans penjualan Trans Hutang Piutang Gaji Buku Besar Sales Order Purchase Order Fungsi Bisnis Rencana R R R R Membuat PO R R C C R Membuat Lap Beli R R R R R R C Kontrol Gudang R R C R C Membuat lap gudang R R R Analisa dan strategi R R R R Promosi Melakukan Promosi R R R R Memb lap promosi R R R R C Analisa dan strategi R R R R R R R R C R C R Membuat Lap Jual R R R R R R C Pengiriman Produk R R R C C R Kontrol Pencatatan R R R R R R R R R R R R R R R R Membuat Lap Akun R R R R C R Perencanaan R R R R R Keuangan Membuat Invoice R R R R R C Kontrol Keuangan R R R R R R R C R R R R Membuat Lap R R C R R R R Keuangan Analisa kebut TI C Pengontrolan SI C Gambar 4.3 Matriks Fungsi Bisnis VS Entitas sebagai Matriks Clustering Tahap I Persed Gudang Packing List Surat Jalan Invoice Invoice Lap Keuangan Lap Lap Lap Gudang Lap Akunting Lap Promosi S I
117 Entitas Supplier Trans Purchase Order Lap Persed Gudang Packing List Lap Gudang Lap Promosi Trans penjualan Pelanggan Sales Order Lap Surat Jalan Lap Akunting Fungsi Bisnis Rencana R R R R Membuat PO R C C R R Membuat Lap Beli R R R C R R R Kontrol Gudang R C R C R Membuat lap gudang R R R Pengiriman Produk C R R C R R Analisa dan strategi R R R R Promosi Melakukan Promosi R R R R Memb lap promosi R C R R R Analisa dan strategi R R R R R R R C R C R R Membuat Lap Jual R R R C R R R Kontrol Pencatatan R R R R R R R R R R R R R R R R Membuat Lap Akun R R R R C R Perenc Keuangan R R R R R Membuat Invoice R R R C R R Kontrol Keuangan R R R R R R R R R R C R Membuat Lap R R R R R R C Keuangan Analisa kebut TI C Pengontrolan SI C Gambar 4.4 Matriks Fungsi Bisnis VS Entitas sebagai Matriks Clustering Tahap II Invoice Invoice Hutang Piutang Buku Besar Karyawan Gaji Lap Keuangan SI
118 Entitas Supplier Trans Purchase Order Lap Persed Gudang Packing List Lap Gudang Lap Promosi Trans penjualan Pelanggan Sales Order Lap Surat Jalan Lap Akunting Fungsi Bisnis Rencana R R R R Membuat PO R C C R R Membuat Lap Beli R R R C R R R Kontrol Gudang R C R C R Membuat lap gudang R R R Pengiriman Produk C R R C R R Analisa dan strategi R R R R Promosi Melakukan Promosi R R R R Memb lap promosi R C R R R Analisa dan strategi R R R R R R R C R C R R Membuat Lap Jual R R R C R R R Kontrol Pencatatan R R R R R R R R R R R R R R R R R Membuat Lap Akun R R R R C R Perenc Keuangan R R R R R Membuat Invoice R R R C R R Kontrol Keuangan R R R R R R R R R R C R Membuat Lap R R R R R R C Keuangan Analisa kebut TI C Pengontrolan SI C Gambar 4.5 Matriks Fungsi Bisnis VS Entitas sebagai Matriks Clustering Tahap III Invoice Invoice Hutang Piutang Buku Besar Karyawan Gaji Lap Keuangan SI
119 Entitas Supplier Trans Purchase Order Lap Persed Gudang Packing List Lap Gudang Lap Promosi Trans penjualan Pelanggan Sales Order Lap Surat Jalan Lap Akunting Fungsi Bisnis Rencana R R R R Membuat PO R C C R GUDANG R Membuat Lap Beli R R R C R R R Kontrol Gudang R C R C R Membuat lap gudang PEMBELIAN R R R Pengiriman Produk C R R C R R Analisa dan strategi R R R R Promosi Melakukan Promosi R R R R Memb lap promosi R C R R PENJUALAN R Analisa dan strategi R R R R R R R C R C R R Membuat Lap Jual R R R C R R R Kontrol Pencatatan R R R R R R R R R R R R R R R R R Membuat Lap Akun R R R R C R Perenc Keuangan R R R R R Membuat Invoice R R R C R R AKUNTING Kontrol Keuangan R R R R R R R R R R C R Membuat Lap R R R KEUANGAN R R R C Keuangan SI Analisa kebut TI C Pengontrolan SI C Gambar 4.6 Matriks Fungsi Bisnis VS Entitas sebagai Matriks Clustering Tahap IV Invoice Invoice Hutang Piutang Buku Besar Karyawan Gaji Lap Keuangan SI
120 4.2.6 Usulan Arsitektur Sistem Aplikasi Promosi Gudang Keuangan Akunting Strategi Rencana Analisis Transaksi Monitor & Kontrol Rencana & analisis supplier Monitor pengiriman pesanan Pesanan (PO) Perencanaan kegiatan promosi Pengawasan Promosi Informasi Pasar Perencanaan kegiatan Pengawasan Sales order dan Transaksi Kontrol Persediaan Keluar masuk barang Buku Besar Invoice, Invoice Perencanaan Keuangan Kendali Keuangan Kas Keluar, Kas Masuk Monitoring Keuangan, persediaan Transaksi Akuntansi Dukungan Operasional Dukungan Keputusan Kumpulan data pemasaran Dukungan Data Inventori Data Keuangan Data akuntansi Otomatisasi Kantor, Komunikasi, E-mail, Dukungan Keputusan Operasional Gambar 4.7 Usulan Arsitektur Sistem Aplikasi CV. Sinergi Mulia
121 4.3 Strategi TI 4.3.1 Usulan Arsitektur Jaringan Internet Modem Supplier Firewall Server Direktur Utama Switch General Manager Laser printer Laser printer TI Keuangan Akunting Pemasaran Gudang Laser printer Laser printer Laser printer Laser printer Laser printer Gambar 4.8 Usulan Arsitektur Jaringan Komputer
122 4.3.2 Usulan Hardware dan Software Penambahan Hardware : Untuk 1-2 tahun kedepan motherboard dari CV. Sinergi Mulia masih dapat digunakan. Karena spesifikasi dari kebutuhan aplikasinya pun tidak terlalu tinggi. Maka disusulkan untuk menggunakan perangkat yang ada. Tetapi dengan mengupgrade semua RAM di desktop PC akan meningkatkan performa dari komputerkomputer tersebut. Karena saat ini standar RAM untuk beroperasi dengan baik adalah 512 MB, ini akan memberikan efek dalam proses pengolahan datanya. Dengan menambahnya aplikasi maka dibutuhkan memory lebih besar pula. Untuk VGA, processor, dan OS sudah cukup menggunakan yang ada. Penambahan komputer total sebanyak 5 buah dilakukan pada divisi pemasaran sebanyak 3 buah karena jumlah satu komputer sangat minim untuk jumlah karyawan lebih dari 2 orang. Dan karena pemasaran akan dibagi menjadi dua bagian yaitu penjualand dan promosi, maka dilakukan penambahan sebanyak 3 PC. bagian akunting juga ditambahkan 1 PC yang berasal dari bagian hukum sebelumnya. Ini dilakukan untuk membantu mengolah data dan digunakan oleh bagian hukum/perpajakan. Dan bagian keuangan akan ditambahkan 1 PC lagi dikarenakan dipindahkannya bagian pembelian ke bagian keuangan. Karena adanya bagian TI, untuk awalnya diperlukan 1 PC yang diperuntukan bagian TI dalam mengontrol semua komputer yang ada dalam perusahaan. Dan bagian TI akan bertanggung jawab atas pengelolaan server, jaringan, dan komputer yang ada. Penambahan Software : Untuk SIM dan SCM akan dikerjakan oleh tenaga outsource dan bersifat proyek yang dapat dikustomisasi. Ini dilakukan untuk menyesuaikan proses bisnis yang sudah
123 berjalan dengan SIM yang dibutuhkan. Proyek SIM ini akan dikerjakan dengan unit lengkap dengan sistem analis, proggramer, design, dan quality control. Pembuatan SIM ini akan melibatkan semua divisi sebagai knowledge worker. Untuk menghindari kegagalan proyek yang dikarenakan tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis. Untuk SCM akan dikerjakan oleh tim yang sama. Fokus dari aplikasi ini adalah pembuatan inventory management, dan purchase order processing yang akan diaplikasikan di bagian gudang, pemasaran, keuangan dan supplier. Tabel 4.3 Usulan Spesifikasi Hardware dan Software Divisi Spesifikasi CPU OS/Software Jumlah Perangkat Perangkat Lain Direktur Utama General Manager Accounting Warehouse Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, DVD-RW. Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce FX 5200, RAM 512, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Windows XP Profesional, Microsoft Office XP, SIM, SCM Windows XP Profesional, Microsoft Office XP, SIM, SCM Windows XP Profesional, Microsoft Office XP, Aplikasi Akunting, SIM Windows XP Profesional, Microsoft Office XP, Aplikasi Inventory, 1 Printer 1 1 Printer 1 2 Printer 1 2 Printer 1
124 SIM, SCM Marketing Finance TI Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Intel Pentium 4 3.0 GHZ, GeForce X5200, RAM 512 MB, HDD 80 GB, Motherboard Gigabyte, CD-RW. Windows XP Profesional, Microsoft Office XP, Aplikasi, SIM, SCM Windows XP Profesional, Microsoft Office XP. Aplikasi Keuangan, SIM,SCM Windows XP Profesional, Microsoft Office XP. SIM 4 Printer 1 2 Printer 1 1 Printer 1
125 4.3.3 Rencana Jadwal Implementasi Jadwal Waktu Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 (bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1.Reorganisasi 2 x x Struktur 2. Penambahan 2 x x Hardware 4. Perancangan MIS 7 x x x x x x x 5.Pengimplementasian 7 x x x x x x x MIS 6.Perancangan SCM 6 x x x x x x 7.Pengimplementasian SCM 8.Perawatan Infrastruktur IT 6 x x x x x x Tidak Ditentukan x x x x x x x Tabel 4.4 Tabel Rencana Jadwal Implementasi CV. Sinergi Mulia
126 4.3.4 Estimasi Biaya Tabel 4.5 Estimasi Biaya Pengadaan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak CV. Sinergi Mulia (dalam ribuan rupiah) Usulan Penambahan Jumlah Biaya Total Biaya Infrastruktur IT Penambahan Perangkat Keras : 1. PC 2. RAM 3. Server (IBM xseries226) 5 8 1 5.200 325 19.035 26.000 2.600 19.035 Sub Total I - - 47.635 Penambahan Perangkat Lunak : 1. Management Information System o System Analyst o Programmer o Design o Quality Assurance 1 2 1 1 12.000 10.000/orang 10.000 7.000 12.000 20.000 10.000 7.000 2. Supply Chain Management System o System Analyst o Programmer o Design o Quality Assurance 1 2 1 1 12.000 10.000/orang 10.000 7.000 12.000 20.000 10.000 7.000 Sub Total II - - 98.000 TOTAL - - 145.635 Total estimasi biaya yang harus dikeluarkan oleh CV. Sinergi Mulia adalah Rp.145.635.000.