UJI TOKSISITAS PADA IKAN PARI JENIS (Manta birostris, Dasyatis kuhli dan Himantura varnak), SEBAGAI SISTEM PERTAHANAN DIRI

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Toksisitas Ekstrak Batang Pinang Yaki (Areca vestiaria) pada Artemia salina Leach.

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2012 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)

UJI BIOAKTIFITAS EKSTRAK LIPID DALAM Zymomonas mobilis DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)

3. METODOLOGI. Gambar 5 Lokasi koleksi contoh lamun di Pulau Pramuka, DKI Jakarta

Sri Mulyani M. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ABSTRAK

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL : BUAH, BIJI, DAUN MAKUTADEWA

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk,

UJI FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL TANAMAN KESEMBUKAN (Paederia foetida Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

ISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN SRIKAYA (Annona squamosa Linn)

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN

I. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL AKAR AWAR-AWAR (Ficus septica Burm.F) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST)

1. Pendahuluan. Mandasari, 5 Eva Nurlaela, 6 Mugia Kurniawan

Uji Toksisitas Ekstrak methanol Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Bayur (Pterospermum subpeltatum C.B. Rob) Jl. Dg. Tata Parang Tambung

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

Skrining Bioaktivitas Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Paliasa (Melochia umbellata (Hout) Stapf var. Degrabrata K)

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL UMBI TALAS (Colocasia esculenta L. Schoot ) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST TERHADAP Artemia Salina Leach

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

KANDUNGAN KIMIA DAN UJI AKTIVITAS TOKSIK MENGGUNAKAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) DARI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura)

Oleh: Niluh Putu Febrina Astarini. Prof. Dr. Perry Burhan, M.Sc Dra. Yulfi Zetra, MS Jurusan Kimia-ITS 2010

IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT EKSTRAK ETANOL BUNGA UBU-UBU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DARI MALUKU UTARA

Uji Toksisitas Ekstrak Eucheuma Alvarezii terhadap Artemia Salina sebagai Studi Pendahuluan Potensi Antikanker*

Fatimawali, Adithya Yudistira, Frenly Wehantow Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Tamarindus indica L. banyak digunakan masyarakat dalam pengobatan

SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

Febri Tianandari 1 *, Rasidah Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Banda Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

Prosiding Farmasi ISSN:

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA ALKALOID DARI KULIT BATANG TUMBUHAN Polyalthia rumphii (B) Merr. (ANNONACEAE)

UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DENGAN TAWAS DAN SUPER FLOK TERHADAP BIOINDIKATOR (Cyprinus carpio L)

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DAUN TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris) DENGAN METODE DPPH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI TOKSISITAS FRAKSI n-butanol BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

UJI TOKSISITAS FRAKSI DARI SPONGS LAUT Xestospongia DENGAN METODE BRINE SHRIMP TEST (BST)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) EKSTRAK ETIL ASETAT SPONS Calthropella sp. ASAL ZONA INTERTIDAL PANTAI KRAKAL GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

UJI TOKSISITAS TANAMAN OBAT ANTI UROLITHIASIS (Stronbilanthes crispus) MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DARI VARIASI TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suren ( Toona sureni Merr.)

UJI TOKSISITAS SENYAWA BIOAKTIF TUMBUHAN POLOHI WASU (Begonia sp.) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)

PINGKAN MARSEL

INDICA LINN), DAGING BUAH MAHKOTA

OLEH : Nur Rizqillah NIM:

Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Ekstrak Daun Kelakai (Stenochlaena palustris)

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK METANOL DARI DAGING BIJI TUMBUHAN Pangium edule REINW (FLACOURTIACEAE)

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DARI DAUN TURI (Sesbania grandiflora Pers)

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-heksana KULIT BATANG TUMBUHAN Polyalthia pulchra var. angustifolia King (ANNONACEAE)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BATANG Rhizophora. Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae DAN JAMUR Saprolegnia sp.

Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) TERHADAP LARVA UDANG Artemia salina Leach

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2012, hlm Vol. 9 No. 2 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai

III METODE PENELITIAN

TOXICITY TEST DIETHYL ETHER EKSTRACT Oxalis corniculata L. HERB ON BRINE SHRIMP LETHALITY TEST METHOD. Herwin, Rachmat Kosman, Muzakkir Baits

IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SPONS Hyrtios erecta TERHADAP LARVA UDANG Artemia salina L.

Prosiding Farmasi ISSN:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SKRINING AWAL ANTIKANKER SKRIPSI

ABSTRAK

ALCHEMY, Vol. 3 No. 2 Oktober 2014, hal

UJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-heksan DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) TERHADAP Artemia salina Leach A B S T R A K

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

Uji Toksisitas Ekstrak Rumput Laut (Sargassum Cinerium, Acanthophora Muscoides Dan Caulerpa Cupressoides) Berdasarkan Uji Letalitas Brine Shrimp

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Musyarrifah, Asriani Ilyas, dan Maswati Baharuddin Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS SERTA ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS PEMBUNGKUS MADU LEBAH Trigona Incisa DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1- picrylhidrazyl (DPPH)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

Skrining Pendahuluan Toksisitas Beberapa Tumbuhan Benalu terhadap Larva Udang Artemia salina Leach

ABSTRACT. Key words : Euphorbia tirucalli Linn, Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), LC50, Phytochemical Compounds ABSTRAK

Hadi Kurniawan, Nera Umilia Purwanti, Inarah Fajriaty

Transkripsi:

UJI TOKSISITAS PADA IKAN PARI JENIS (Manta birostris, Dasyatis kuhli dan Himantura varnak), SEBAGAI SISTEM PERTAHANAN DIRI Muhammad Zainuddin Lubis 1, Sri Pujiyati 2, Pratiwi Dwi Wulandari 1 ABSTRAK Pari merupakan ikan air laut yang beracun dan memiliki tubuh yang pipih. Racun pari dikeluarkan melalui saluran yang ada pada ekornya dan tersusun dari enzim 5-nucleotidase phospodiesterase dan serotonin. Serotonin menyebabkan luka parah pada otot polos. Kadar racun dari hati ikan pari dapat diketahui dengan melakukan uji LC 50 dari ekstrak hati ikan pari menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Berdasarkan hasil penelitian, spesies Manta birotris memiliki nilai LC 50 sebesar 52.53µg/ml sehingga termasuk dalam kategori toksik. Himantura varnak memilik inilai LC 50 sebesar 15.1216 µg/ml sehingga termasuk kategori sangat toksik sedangkan spesies Dasyatis kuhlii memiliki nilai LC 50 sebesar 161.6 µg/ml sehingga termasuk kategori toksik. Kata kunci: Dasyatis kuhlii, Himantura varnak, LC50, Manta birostris, toksik, ABSTRACT Pari is a saltwater fish that are poisonous and have a flattened body. Stingray venom excreted through the existing channels on its tail and is composed of the enzyme 5-nucleotidase phospodiesterase and serotonin. Serotonin causes serious harm to the smooth muscle. Liver toxicity of stingrays can be determined by test-lc50 from stingray liver extract using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Based on this research, species birotris Manta has LC50 values of 52.53μg/ml thus included in the toxic category. Himantura varnak pick inilai LC50 of 15.1216 ug / ml so that the category of highly toxic while Dasyatis species kuhlii had LC50 values of 161.6 ug / ml so toxic category. Keywords: Dasyatis kuhlii, Himantura varnak, LC50, Manta birostris 1

PENDAHULUAN Ikan pari jenis Manta birostris, Dasyatis kuhlii dan Himantura varnak merupakan jenis pari yang dominan ditemukan di Laut Jawa (Fahmi et al, 2008). Ikan Pari termasuk kelompok elasmobranchii, yaitu ikan yang bertulang rawan dan juga kelompok cartilaginous (Last et al, 1994). Secara umum, ikan pari memiliki tubuh pipih dan duri beracun pada ekornya. Biasanya, ikan ini berada di dasar laut yang berpasir. Racun yang ditimbulkan ikan pari memang tidak separah lepu, tetapi cukup menyakitkan. Selain sakit karena tusukannya, orang yang terkena tusukan ekor pari juga bisa terkena racunnya. Racun paling berbahaya dari ekor pari ini bisa menyebabkan luka pada otot. Hampir 100 jenis pari dapat menyebabkan sengatan yang menyakitkan dengan duri beracun yang terletak pada sepertiga dari pangkal ekor mereka yang panjang seperti cambuk. Selain kelenjar racun, organ lain penghasil racun adalah hati. Kadar racun yang terdapat pada organ dalam ikan berbeda-beda, tergantung kepada jenis ikan dan organnya. Namun demikian, ovari dan hati merupakan organ-organ yang sangat berbahaya. Racun ikan pari tidak berakibat fatal namun sangat menyakitkan. Racun ini tersusun dari enzim 5-nucleotidase phospodiesterase dan serotonin. Serotonin menyebabkan luka parah pada otot polos. Komponen inilah yang mengakibatkan racun ikan pari sangat menyakitkan. Enzimnya mengakibatkan kematian pada sel dan jaringan (Gusson et al, 2006). Sebagian besar pari senang berada di perairan dangkal. Itulah sebabnya banyak pari yang sering terinjak orang saat sedang mengubur diri di pasir. Luka kecil yang disebabkan oleh pari kerap terjadi, tetapi tidak menyebabkan kematian. Selama 10 tahun terakhir, hanya ada 17 kematian yang disebabkan pari dilaporkan dari seluruh dunia. Dengan demikian, dibutuhkan informasi mengenai jenis ikan pari yang lebih berbahaya, terutama di wilayah Kepulauan Seribu. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan uji toksisitas pada ikan pari yang sering ditemui di Kepulauan Seribu, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat toksisitas ikan pari jenis Manta birostris, Dasyatis kuhlii, dan Himantura varnak. 2

METODOLOGI Metode pengukuran tingkat racun ikan pari dilakukan dengan menggunakan metode LC 50. Uji toksisitas ini dilakukan dengan mengadopsi metode uji toksisitas dengan menggunakan larva Artemia salina (Meyer, 1982). Adapun penetasan artemia dilakukan dengan cara meletakkan bibit artemia pada media air laut yang sudah steril, kemudian diberi aerasi dan dibiarkan 18 jam sampai menetas. Tanda bahwa artemia sudah menetas adalah cangkang yang terpisah dengan artemia dan terlihat artemia bergerak dalam media. Langkah awal dalam penelitian ini adalah pembedahan organ pari untuk mengambil hati masing-masing pari untuk dilakukan proses ekstraksi. Proses ekstraksi terdiri dari tahap pengahncuran, maserasi, filtrasi, dan evaporasi. Proses penghancuran hati pari dilakukan dengan menambahkan 20 ml methanol. Hasil penghancuran hati pari lalu dimaserasi selama 24 jam. Selanjutnya larutan difiltrasi dengan menggunakan kertas saring. Proses evaporasi dilakukan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan rendemen hasil ekstraksi. Hasil evaporasi dilarutkan dengan air laut steril hingga diperoleh konsentrasi 1000ppm, 500ppm, 100ppm, dan 10ppm. Hasil pengencerean inilah yang kemudian diteteskan ke dalam tabung reaksi berisi larva A. salina yang masing-masing berjumlah 10 ekor. Hasil dari reaksi tetesan racun pari terhadap artemia diamati 24 jam kemudian dengan menghitung jumlah artemia yang mati dalam setiap tabung. Data hasil uji coba kemudian digunakan untuk menghitung LC 50. Perhitungan LC 50 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji toksisitas Pada PKM-AI ini merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah Metode LC 50 merupakan salah satu metode untuk mengetahui kadar toksik dari suatu zat melalui analisa konsentrasi zat tersebut dalam mematikan 50% populasi uji. Populasi uji yang digunakan dalam metode tersebut adalah larva udang jenis Artemia salina yang merupakan 3

kelompok udang-udangan dari phylum Atrhtopoda, mereka berkerabat dekat dengan zoopolankton lain seperti copepoda dan daphnia. A. salina hidup di danau-danau garam (berair asin) yang ada di seluruh dunia (Pisutthanan et al, 2004). Spesies Artemia salina L. dipilih untuk dilakukan uji LC50 karena spesies ini diangggap lebih efektif dan sederhana. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam menetaskan telur menjadi larva, pertumbuhan yang cepat dari larva serta mudah dalam mempertahankan populasi dalam kondisi akuarium. Suatu bahan dikatakan sangat toksik jika nilai LC 50 nya <30 µg/ml, toksik jika 30 100 µg/ml, dan tidak toksik jika nilai LC 50 nya >1000 µg/ml (Meyer et al. 1982). Sepuluh larva A. salina yang telah dilakukan uji toksisitas pada konsentrasi 10 ppm, 100 ppm dan 500 ppm ekstrak methanol organ hati Manta birostris, Dasyatis kuhlii dan Himantura varnak ternyata memiliki tingkat mortalitas yang berbeda-beda. Melalui persamaan dari grafik regresi yang terbentuk, diperoleh nilai toksisitas LC 50 (Tabel 1). Tabel 1. Nilai toksisitas ekstrak organ hati ikan pari terhadap hewan uji Artemia salina L. Ekstrakmetanol Konsentrasi Log Persen Probit LC 50 (ppm) Konsentrasi Mortalitas(%) (µg/ml) Manta birostris 10 1 30 4.48 52.553 100 2 60 5.25 500 2.7 80 5.48 Dasyatiskuhlii 10 1 40 4.75 15.1216 100 2 90 6.28 500 2.7 100 8.09 Himanturavarnak 10 1 20 4.16 161.1 100 2 30 4.48 500 2.7 80 5.84 4

Dari tabel diatas didapatkan nilai kematian dari sepuluh Artemia sp. pada setiap konsentrasi ekstrak methanol organ hati tiga spesies ikan pari cukup bervariasi. Hal inilah yang membedakan nilai LC50 pada uji toksisitas hati ikan pari. Hubungan antara indeks probit dengan log konsentrasi ekstrak hati ikan pari pada masing-masing jenis ditampilkan pada Gambar 1. Persamaan yang terbentuk dari hubungan log konsentrasi dengan mortalitas probit pada spesies Dasyatis kuhlii adalah y= 0.68x + 3.83 dimana R2 = 0.9942. Nilai y merupakan nilai probit sedangkan nilai x adalah nilai log konsentrasi. Persamaan untuk spesies Himantura varnak adalah y= 1.67x + 3.0333 dimana R2 = 0.9977. Persamaan untuk spesies Manta birostris adalah y= 0.84x + 3.1467 dimana R2 = 0.8867. Berdasarkan ketiga persamaan di atas didapatkn nilai R yang mendekati 1, artinya konsentrasi ketiga ekstrak tersebut dengan nilai mortalitas A. salina memiliki hubungan yang erat, dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan semakin besar pula jumlah A. salina yang mati. (a) (b) (c) 5

Grafik 2. Grafik regresi hubungan log konsentrasi dan mortalitas A. salina dalam nilai probit dar (a) ekstrak methanol Dasyatis kuhlii; (b) ekstrak methanol Himantura varnak; (c) ektrak methanol Manta birostris Berdasarkan grafik yang terbentuk dari hubungan antara nilai probit dan log konsentrasi, didapatkan analisa bahwa peningkatan log konsentrasi dari ekstrak metanol organ hati Dasyatis kuhlii akan meningkatkan kematian individu dari populasi Artemia sp. Sedangkan analisis nilai probit dari ekstrak metanol organ hati ikan pari Himantura varnak didapatkan nilai LC50 sebesar 161.1 (µg/ml) dengan regresi linier y= 1.67x + 3.0333 dimana R2 = 0.9977. Grafik yang terbentuk cukup sama dengan hasil Dasyatis kuhlii, yaitu peningkatan log konsentrasi dari ekstrak metanol organ hati Himantura varnak akan meningkatkan pula kematian individu dari populasi Artemia salina. Untuk analisis nilai probit dari ekstrak metanol organ hati ikan pari spesies Himantura varnak didapatkan nilai LC50 sebesar 52.553 (µg/ml) dengan regresi linier y= 0.84x + 3.1467 dimana R2 = 0.8867. Grafik yang terbentuk pun terbilang sama dengan hasil Dasyatis kuhlii dan Himantura varnak yaitu peningkatan log konsentrasi dari ekstrak metanol organ hati Dasyatis kuhlii akan meningkatkan pula kematian individu dari populasi Artemia sp. Dari data yang didapatkan melalui ekstrak methanol organ pari dari ketiga spesies terhadap mortalitas populasi Artemia sp. memiliki pengaruh yang sama, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak akan meningkatkan mortalitas dari populasi Artemia sp tersebut. Namun organ hati ikan pari jenis Dasyatis kuhlii memiliki kadar toksik yang tertinggi dibandingkan dua jenis ikan pari lainnya. Ekstrak hati Dasyatis kuhliimemiliki nilai LC50 hanya sebesar 15.1216(µg/ml) untuk dapat mematikan 50% populasi dari Artemia sp yang merupakan objek uji. Ekstrak organ hati yang memiliki kadar toksik tertinggi kedua adalah jenis Dasyatis kuhliiyaitu dengan nilai LC50 sebesar 52.553 (µg/ml). Sedangkan kadar toksik terendah didapatkan dari ekstrak organ hati ikan pari jenis Himanturavarnakdengan nilai LC50 sebesar 161.1 (µg/ml). Potensi toksisitas akut ekstrak methanol organ hati pada ikan pari diduga berkaitan dengan kandungan serotonin yang dimilikinya (Gusson et al, 2006). Racun ikan pari tidak berakibat fatal namun sangat menyakitkan. Racun ini 6

tersusun darienzim 5-nucleotidase phospodiesterase dan serotonin. Serotonin menyebabkan luka parah pada otot polos. Komponen inilah yang mengakibatkan racun ikan pari sangat menyakitkan. Enzimnya mengakibatkan kematian pada sel dan jaringan berbeda. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada PKM-AI, nilai LC50 berbeda-beda pada tiap spesies. Manta birotris memiliki nilai LC50 52.53 µg/ml sehingga termasuk dalam kategori toksik, Himantura varnak memiliki nilai LC50 sebesar 15.1216 µg/ml sehingga termasuk kategori sangat toksik sedangkan spesies Dasyatis kuhlii memiliki nilai LC50 sebesar 161.6 µg/ml sehingga termasuk kategori toksik. SARAN Di harapkan penelitian tentang uji toksisitas mengunakanspesies yang lebih beragam. Dengan hal seperti ini maka output / keluaran dari PKM-AI ini dapat trcapai yaitu sebagai pertahanan diri. DAFTAR PUSTAKA Gusson. Leon, M.D. 2006. Stingray's Poisonous Spine is Sharp, Rigid, and Nasty. [Internet]. [Diunduh pada 10 November 2012]. Terdapat pada: http://journals.lww.com/em-news /Fulltext/2006/11000/ Stingray_s_Poisonous_Spine_is_Sharp,_Rigid,_and.11.aspx Fahmi. Mohammad A. Dharmadi. 2008. Kontribusi Ikan Pari (Elasmobranchii) pada Perikanan Cantrang di Laut Jawa. J Lit Perikan. Vol 14 No 3 hlm 295-301 Last, P.R. dan J.D. Stevens. 1994. Sharks and Rays of Australia. Australia : CSIRO Meyer BN, Ferigni NR, Patnam JE, Jacobsen LB, Nicholas DE. 1982. Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant constituents. Plantamedica 45(3). 314-319 7

Pisutthanan, S. Pinyupa P, Nisit, Siriluk R, Onrudee M. 2004. Brine Shrimp Lethality Activity of Thai Medicinal Plants in the Family Meliaceae. Naresuan University Journal.12(2): 13-18 8 8