BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU. Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah:

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Pergi kemana? どこへ行きますか

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

BAB II GAMBARAN UMUM. kalimat sangat bervariasi dan tidak ada aturan-aturan khusus. Predikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum memahami arti dari jyodoushi yang sangat rumit, maka kita harus

Bab 2. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 2 Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1993:4) memaparkan yang dimaksud dengan Hinshi adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari bahasa lain. Contohnya adalah mengenai konstruksi kausatif,

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum membahas mengenai fungsi ~youda dan ~souda terlebih dahulu penulis

BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU 2.1 Pengertian Jodoushi Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis. Satu dari sepuluh kelas kata yang perlu dipelajari para pembelajar bahasa Jepang adalah jodoushi. Jodoushi diterjemahkan menjada verba bantu atau kata kerja bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf Kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi, yakni : 助 動 : tasukeru, jo = membantu, menolong : ugoku, dou = gerak 詞 : shi = kata 助動詞 : jodoushi = verba bantu atau kata kerja bantu Sudjianto menerangkan pendapat dari Yasuo yang tertuang dalam Nihon Bunpou Jiten, bahwa jodoushi adalah salah satu kata yang tidak digolongkan ke dalam jiritsugo ( 自立語 ) atau kata yang dapat berdiri sendiri, melainkan sebaliknya digolongkan ke dalam fuzokugo ( 付属語 ) atau kata kata yang tidak dapat berdiri sendiri. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199) Contohnya : [masu], [desu], [tai], [nai], [souda], [youda] dan lain lain. Tidak dapat dimengerti artinya bila kita mengucapkannya begitu saja. Kata kata seperti ini harus digunakan dengan melekatkannya pada jiritsugo. Yasuo menambahkan lagi bahwa verba bantu dapat mengalami perubahan dan dipakai setelah verba, nomina, adjektiva -i, adjektiva na, dan sebagainya. Kata kata yang termasuk jodoushi dapat menyatakan maksud atau kehendak pembicara,

keputusan pembicaradan dapat menambah arti kata yang ada sebelumnya. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199) Contoh : 1. 私はジュースを ( が ) のみたい Watashi wa juusu o (ga) nomitai. Saya ingin minum jus. 2. あのひとはせんせいです Ano hito wa sensei desu. Orang itu adalah pengajar. 3. アミルさんはきのうあさごはんをたべないでがっこうへいった Amir san wa kinou asagohan o tabenai de gakkou e itta. Si Amir kemarin tidak sarapan karena sudah pergi sekolah. 4. タバコはすわないほうがいいですよ Tabako wa suwanai houga ii desu yo. Ayo sebaiknya tidak merokok. 5. タナカさんはサッカがじょうずです Tanaka san wa sakka ga jouzu desu. Tuan Tanaka pandai main bola. 6. はなしてみただけだ Hanashite mita dakeda. Hanya sudah mencoba bicara. 7. いしゃにおさけをやめさせられました Isha ni osake o yamesaseraremashita. Disuruh berhenti minum minuman keras oleh dokter.

Contoh kalimat di atas dari (Sudjianto, 1996 : 119). Verba bantu -tai pada kalimat 1 memberikan arti suatu keinginan atau harapan sehubungan dengan verba nomu yang ada sebelumnya. Demikian juga verba bantu desu dan da pada kalimat 2, 4, 5, 6 memberikan arti suatu keputusan atau ketetapan sehubungan dengan kata-kata sensei, ii, jouzu. (mita) dake yang ada pada bagian sebelumnya. Verba bantu nai pada kalimat no. 3 menyatakan bentuk negatif sehubungan dengan verba taberu dan verba bantu ta pada kalimat 3 meyatakan bentuk lampau sehubungan dengan verba iku. Sedangkan verba bantu saserareru pada kalimat 7 dipakai untuk menyatakan bentuk kausatif-pasif bagi verba yameru. 2.2 Jenis jenis Jodoushi 1. Dantei 断定 Verba bantu ini biasanya dipakai pada nomina dan partikel. Selain itu, dapat dipakai juga setelah adjektiva i, adjektiva na, dan verba bantu lainnya. Verba bantu ini menyatakan keputusan atau ketetapan. Yang termasuk dantei adalah : です だ Contoh kalimat : a. 私はイラです Watashi wa ira desu. ( Saya adalah Ira ) b. これはわたしのじしょだ Kore wa watashi no jisho da. ( Ini adalah kamus saya ) 2. Denbun 伝聞 Verba bantu ini dipakai setelah verba bentuk kamus atau bentuk lampau, adjektiva i bentuk kamus atau bentuk lampau, adjektiva na dan nomina ( ditambah da atau

datta ), dan dipakai juga setelah verba bantu lain seperti : tai, nai, seru, saseru, reru, rareru, ta, dan da. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan kembali hal hal yang telah diucapkan, diberitahukan oleh orang lain. Yang termasuk denbun adalah : そうだ Contoh : a. このケーキはおいしいそうだ Kono keeki wa oishii souda. ( Kue itu katanya enak ) b. あしたは雨が降るそうだ Ashita wa ame ga furusouda. ( Katanya besok akan turun hujan ) 3. Ishi 意思 Ada dua macam verba bantu yang termasuk jenis ini. a. Verba bantu う ( u ) biasanya dipakai setelah verba golongan 1 atau setelah verba bantu masu. Contoh : - 飲む nomu 飲もう nomou ( minum ) ( mari kita minum ) b. Verba bantu よう ( you ) biasanya dipakai setelah verba golongan II, verba golongan III, atau setelah verba bantu reru, rareru, seru, sareru. Verba bantu う ( u ) dan よう ( you ) dipakai untuk menyatakan kemauan, kehendak, hasrat hati pembicara. Contoh : あたまがいたいから うちへ帰ろう Atama ga itai kara, uchi e kaerou ( Karena sakit kepala, saya bermaksud pulang ke rumah )

4. Jihatsu 自発 Verba bantu jenis ini adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis jihatsu, termasuk juga pada jenis ukemi, kanou, dan sonkei. Verba bantu reru dipakai setelah verba golongan I atau setelah verba suru, sedangkan verba bantu rareru biasanya dipakai setelah verba golongan II. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan keadaan atau aktivitas yang terjadi atau dilakukan secara tiba tiba ( tidak direncanakan ) contoh : ちちのことが思われる Chichi no koto ga omowareru ( Saya teringat akan ayah ) 5. Kako / kanryou 過去 Verba bantu ini biasa dipakai setelah verba, adjektiva i, adjektiva na, atau setelah verba bantu lain seperti seru, saseru, reru, rareru, nai, masu, tai, souda, youda, rashii, da dan desu. Pemakain kako / kanryou ada dua yaitu : a. Dipakai untuk menyatakan hal hal yang sudah lampau atau sudah terjadi / dikerjakan. Contoh : 彼はしんだ Kare wa shinda ( Dia telah meninggal ) b. Dipakai untuk menyatakan kebiasaan atau sesuatu yang sedang terjadi / dilakukan. Contoh : めがねをかけた 人はヤマダさんです Megane o kaketa hito wa Yamada san desu ( Orang yang memakai kaca mata adalah Yamada ) 6. Kanou 可能 Verba bantu jenis ini adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis kanou, juga termasuk jenis jihatsu, ukemi, dan sonkei. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan bentuk dapat melakukan sesuatu sehubungan dengan verba sebelumnya. Verba

bantu reru dipakai setelah verba golongan I, sedangkan verba bantu rareru biasanya dipakai setelah verba golongan II, verba kuru, dan setelah verba bantu lain ( seru dan saseru ). Dan verba bantu suru akan berubah menjadi dekiru. Contoh : 私はさけが飲まれます Watashi wa sake ga nomaremasu ( Saya bisa minum sake ) 7. Kanyuu 加入 Verba bantu jenis ini adalah u dan you. Selain termasuk jenis kanyuu, u dan you, termasuk juga pada jenis ishi dan suiryou. Pemakaian verba bantu ini sama dengan pemakaian verba bantu jenis ishi, dipakai untuk menyatakan atau bujukan terhadap lawan bicara agar melakukan aktivitas bersama sama dengan pembicara. Contoh : いっしょにとしょかんへ行こう Isshoni toshokan e ikou ( Mari kita pergi ke perpustakaan bersama sama ) 8. Kibou 希望 Verba bantu ini dipakai setelah verba dan setelah verba ( kata kerja ). Dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang orang yang dibicarakan. Verba bantu yang digunakan adalah : たい / たがる Contoh : 私は日本語の先生になりたい Watashi wa nihon go no sensei ni naritai ( Saya ingin menjadi guru bahasa Jepang ) ねこはさかなを ( が ) たべたがる Neko wa sakana o (ga) tabetagaru.

( Kucing ingin makan ikan ) 9. Shieki 使役 Verba bantu jenis ini adalah seru dan saseru. Verba bantu seru dipakai setelah verba golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu saseru dipakai setelah verba golongan II dan verba kuru. Verba bantu ini sering disebut verba bantu kausatf, yaitu verba bantu yang dipakai untuk menyatakan bahwa bagian kalimat yang menjadi subjek memperlakukan seseorang atau sesuatu sebagai objeknya agar melakukan suatu aktivitas. Contoh : ヤマダさんはタナカさんにくすりを飲ませました Yamada san wa Tanaka san ni kusuri o nomasemashita ( Tn Yamada menyuruh Tn Tanaka minum obat ) 10. Sonkei 尊敬 Verba bantu jenis sonkei adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis sonkei, reru dan rareru juga termasuk jenis jihatsu, kanou, dan ukemi. Verba bantu reru ini melekat pada verba golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu rareru melekat pada verba golongan II, verba kuru, atau verba bantu lain (seru dan saseru ). Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan rasa hormat pembicara dengan menaikkan derajat orang yang menjadi pokok pembicaraan. Contoh : 社長はもう帰られました Shachou wa mou kaeraremashita ( Kepala direktur sudah pulang ) 11. Suiryou 推量 Verba bantu jenis ini adalah u dan you. Selain termasuk jenis suiryou, keduanya juga termasuk jenis ishi dan kanyuu. Verba bantu u menempel pada verba golongan I, adjektiva i, adjektiva na dan verba bantu lain seperti masu, desu, nai, tai, ta, da,

youda dan souda. Sedangkan verba bantu you dipakai setelah verba golongan III dan verba bantu seru, saseru, reru, rareru. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan dugaan, perkiraan, atau sangkaan pembicara. Verba bantu ini sering juga diganti menjadi darou dan deshou. Contoh : あしたは雨が降ろう あしたは雨が降るだろう Ashita wa ame ga furou. Ashita wa ame ga furu darou ( Besok mungkin turun hujan ) 12. Suitei 推定 Verba bantu ini dipakai setelah verba bentuk kamus, adjektiva i bentuk kamus, adjektiva na, verba bantu (seru, saseru, reru, rareru, nai, dan ta ), nomina, partikel (no, dake dan lain-lain). Dipakai untuk menyatakan suatu perkiraan, dugaan atau anggapan berdasarkan pada hal-hal yang telah dilihat atau didengarnya. Yang termasuk suitei adalah : らしい ( rashi ). Contoh : あめが降るらしい Ame ga furu rashii ( Sepertinya hujan akan turun ) 13. Tatoe/ Futashikana dantei/reiji 例え Verba bantu ini dipakai setelah verba/ adjektiva-i, adjektiva-na, verba bantu lain ( seru, saseru, reru, rareru, tai, ta, nai), partikel ( no ) dan dapat juga dipakai setelah prenomina ( kono, sono, ano dan dono ). Yang termasuk tatoe/ futashikana dantei/ reiji adalah : ようだ ( youda ) a) Untuk menyatakan suatu perumpamaan. たとえ ( tatoe )

b) Untuk menyatakan suatu keputusan yang tidak pasti. ふたしかなだんてい ( futashikana dantei ) c) Untuk menyatakan bahwa hal-hal yang ditujukannya adalah sebagai contoh. れいじ ( reiji ) Contoh : コンサートがはじまるようだ Konsaato ga hajimaru youda ( Sepertinya konsernya akan dimulai ) Adapun pemakaian istilah-istilah diatas, sesuai dengan fungsi verba Bantu tersebut. 14. Teinei 丁寧 Verba bantu ini melekat pada verba atau verba bantu lain seperti : reru, rareru, seru dan saseru. Verba bantu ini adalah : ます ( masu ). Contoh : 日本語で電話がかけられますか Nihon ga de denwa ga kakeraremasuka ( Apakah anda bisa menelepon dalam bahasa Jepang? ) 15. Uchikeshi 打ち消し Verba bantu ini dipakai setelah verba dan verba bantu lain seperti : seru, saseru, reru dan rareru. Dipakai untuk menyatakan bentuk negatif atau bentuk menyangkal bagi kata sebelumnya. Yang termasuk verba bantu jenis uchikeshi adalah : ない め ( nai, me ). Contoh : 私はけさ何も食べないで 大学へ行きました Watashi wa kesa nanimo tabenaide, daigaku e ikimashita ( Saya tadi pagi pergi ke kampus tanpa makan apapun ) 16. Ukemi 受身 Verba bantu yang termasuk jenis ukemi adalah れる られる ( reru dan rareru ).

Verba bantu reru melekat pada verba bantu golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu rareru melekat pada verba golongan II, verba kuru dan verba bantu lain ( seru dan saseru ). Dipakai untuk menyatakan bntuk pasif dari verba dan ( verba bantu ) sebelumnya. Contoh : このビルは四年まえに立てられた Kono biru wa yonnen maeni taterareta ( Gedung ini dibangun 4 tahun yang lalu ) 17. Youtai 様態 Verba bantu jenis ini dipakai setelah verba bantu masu ( yang telah dihilangkan masunya ), verba bentuk tai dan nai ( yang telah dihilangkan suku kata akhir i-nya ), adjektiva-na ( suku kata akhir na- nya dihilangkan ) atau setelah adjektiva-i ( yang telah dihilangkan suku kata akhir i- nya ). Dipakai untuk menyatakan atau mengungkapkan kembali tentang suatu hal sesuai dengan keadaan yang telah dilihatnya. Yang termasuk verba jenis youtai adalah : そうだ ( souda ). Contoh : そらがくらくなって来ました 雨が降りそうだ Sora ga kurakunatte kimashita. Ame ga furisouda. ( Langit telah menjadi gelap. Tampaknya akan turun hujan ) 2.3 Verba Bantu -Tai dan -Tagaru Pada sub bagian ini akan dikemukakan pendapat dari beberapa ahli linguistik, seperti Hamzon Situmorang dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Sudjianto dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern, dan Minna No Nihon Go sebagai landasan teoritis dalam mengerjakan skripsi ini. 2.3.1 Verba Bantu -Tai

Menurut Sudjianto ( 1999 : 132-133 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern, mengatakan kiboo adalah jenis verba bantu yang dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Verba bantu yang termasuk kiboo adalah verba bantu -tai dan -tagaru. Verba bantu -tai/- tagaru biasa dipakai setelah verba ( kata kerja ) dan dapat berkonjugasi Contoh : 1. 私はバリへいきたい です Watashi wa Bari e ikitai desu. ( Saya ingin pergi ke Bali ) 2. 私は日本語の先生になりたい Watashi wa nihon go no sensei ni naritai. ( Saya ingin menjadi guru bahasa Jepang ) 3. いしゃになりたい とおもっています Isha ni naritai to omotte imasu. ( berpikir ingin menjadi dokter ) 4. たべたければたべなさい tabetakereba tabenasai. ( kalau ingin makan silahkan makan ) 5. じゅうすがのみたい juusu ga nomitai. ( ingin minum jus ) Seperti dapat kita lihat pada contoh kalimat-kalimat di atas, verba bantu -tai dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara dan lawan bicara. Dalam buku Minna No Nihongo Shokyu I Indonesian Version (1998 : 88 ), kata kerja ( bentuk ます ) -たいです. Pernyataan ini menunjukkan keinginan dari si pembicara,

juga dipakai untuk menanyakan keinginan lawan bicara. Pada ungkapan ini setelah kata benda dapat dipakai partikel が pengganti partikel を seperti contoh pada kalimat no 2 dibawah. Tetapi kalau bukan untuk partikel を yang menunjukkan objek dari kata kerja transitif, maka partikelnya tidak dapat diganti dengan が. Kata kerja ( bentuk masu ) -たい perubahannya sama dengan kata sifat い. Contoh : 1. 私は沖縄へいきたいです Watashi wa Okinawa e ikitai desu. Saya ingin pergi ke Okinawa. 2. 私はてんぷらを ( が ) たべたいです Watashi wa tempura o (ga) tabetai desu. Saya ingin makan tempura. 3. 神戸で何を ( が ) 買いたいですか Koube de nani o kaitai desuka. Anda ingin membeli apa di Koube? 靴を ( が ) 買いたいです. Kutsu o (ga) kaitai desu.. Saya ingin membeli sepatu. 4. おなかが痛いですから 何もたべたくないです Onaka ga itai desu kara, nanimo tabetakunaidesu. Karena saya sakit perut, tidak ingin makan apapun. Catatan : a. たいです tidak bisa dipakai untuk mengungkapkan keinginan orang lain ( orang ketiga ).

b. Kita tidak dapat menggunakan kata kerja ( bentuk ます ) -たいですか untuk menawarkan sesuatu atau mengajak melakukan sesuatu kepada lawan bicara. Misalnya, waktu kita menawarkan kopi, kita tidak boleh mengatakan コーヒーをのみたいですか. Dalam hal ini dipakai ungkapan コーヒーをのみませんか. 2.3.2 Verba Bantu -Tagaru Untuk menyatakan keinginan atau harapan orang ketiga dan kata benda ketiga yang dibicarakan dipakai verba bantu -tagaru ( -tagatte iru ). Digunakan setelah verba (kata kerja). Tagaru adalah keinginan yang masih akan, sedangkan tagatte iru adalah keinginan yang sudah terjadi. Sudjianto ( 1999 : 133 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern. Contoh : 1. アリさんはバリへいきたがっています Ali san wa Bari e ikitagatte imasu. ( Si Ali ingin pergi ke Bali ) 2. おとうとも日本語の先生になりたがっています Otouto mo nihongo no sensei ni naritagatte imasu. ( Adik laki-laki juga ingin menjadi guru bahasa Jepang ) 3. 父は新しい製品が出ると すぐに買いたがります Chichi wa atarashi seihin ga deruto, suguni kaitagarimasu. ( Ayah ingin segera membeli, kalau barang yang baru keluar ) Dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Hamzon Situmorang ( 2007 : 23-24 ) mengemukakan : morfem yang bermakna keinginan atau harapan adalah sebuah morfem yang terikat, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri tanpa morfem lain. Morfem ini mempunyai perubahan atau konjugasi dalam pemakaian

untuk harapan atau keinginan yang lampau atau keinginan sedang. Morfem ini ada dua buah, satu berbentuk kata sifat ( tai ), dan satu lagi berbentuk kata kerja ( tagaru ). Contoh : a) Kata kerja golongan pertama yo-mu yomi = yo-mi + tai, yo-mi + tagaru = morfem dasar yang berubah dari yomu. -tai, -tagaru = morfem terikat yang dapat berkonjugasi b) Kata kerja golongan kedua dalam perubahan waktu. tabe-ru tabe = tabe + tai, tabe + tagaru = adalah morfem dasar yang tidak mengalami perubahan bentuk. -tai, -tagaru = adalah morfem terikat yang dapat mengalami perubahan bentuk menurut pemakaian waktu, atau dapat berkonjugasi. c) Kata kerja golongan ketiga ku-ru ki = ki + tai, ki + tagaru = adalah morfem dasar yang mengalami perubahan daru -ku. -tai, -tagaru = adalah morfem terikat yang dapat mengalami perubahan bentuk menurut pemakaian waktu, atau dapat berkonjugasi. 2.4 Perbedaan Pemakaian Verba Bantu -Tai dan -Tagaru Dari Segi Si Pelaku Pemakainya Verba bantu -tai dan -tagaru memiliki perbedaan dari segi si pelaku pemakainya, yaitu : Verba bantu -tai adalah untuk menyatakan keinginan atau harapan

si pembicara dan lawan bicara. Sudjianto ( 1999 : 132 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern. Contoh : 1. いしゃになりたい とおもっています Isha ni naritai to omotte imasu. ( berpikir ingin menjadi dokter ) Kalimat diatas yang ingin menjadi dokter adalah si pembaca, dia lah sebagai pelaku atau pemakainya. 2. たべたければたべなさい tabetakereba tabenasai. ( kalau ingin makan silahkan makan ) Kalimat diatas yang ingin makan adalah si lawan bicara, sebagai pelaku atau pemakainya. 3. 私は学校へいきたい watashi wa gakkou e ikitai. ( Saya ingin pergi ke sekolah ) Kalimat diatas yang ingin pergi ke sekolah adalah si pembicara, sebagai pelaku atau pemakainya. Sedangkan verba bantu -tagaru adalah untuk menyatakan keinginan atau harapan orang ketiga dan kata benda ketiga yang dibicarakan, dipakai verba bantu - tagaru ( tagatte iru ). Sudjianto ( 1999 : 133 ) Gramatika Bahasa Jepang Modern. Contoh : 1. アリさんはバリへいきたがっています Ali san wa Bari e ikitagatte imasu. ( Si Ali ingin pergi ke Bali )

Kalimat diatas yang ingin pergi ke Bali adalah si Ali ( orang ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya. 2. おとうとも日本語の先生になりたがっています Otouto mo nihongo no sensei ni naritagatte imasu. ( Adik laki-laki juga ingin menjadi guru bahasa Jepang ) Kalimat diatas yang ingin menjadi guru bahasa Jepang adalah adik laki-laki (orang ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya 3. いぬはほねをたべたがる Inu wa hone o tabetagaru. ( Anjing ingin makan tulang ) Kalimat diatas yang ingin makan tulang adalah anjing ( kata benda ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya. Ada bentuk lain dari verba bantu ini, yaitu bentuk -garu. Verba bantu -garu hanya dapat diikuti oleh kata sifat saja. Verba bantu -garu ini artinya adalah merasa atau lebih dekat ke perasaan. Contoh : 1. 子供は友達が持っているのと同じ物を欲しがります Kodomo wa tomodachi ga motte iru no to onaji mono o hoshigarimasu. ( Anak-anak merasa ingin barang yang sama dengan yang dibawa temannya ) 2. 母は地震のニュースを聞くと とても不安がります Haha wa jisin no nyuusu o kiku to, totemo fuangarimasu. ( Ibu sangat merasa gelisah, kalau mendengar berita gempa ) 3. 妹はちいさいけがでも痛がります Imouto wa chiisai kega demo itagarimasu. ( Adik perempuan merasa sakit walau lukanya kecil )

Pada kalimat no 1 diatas pelaku atau si pemakainya adalah anak-anak dan sebelum kata -garu dapat diikuti oleh kata sifat -i, kalimat no 2 pelakunya adalah ibu dan sebelum kata -garu dapat juga diikuti oleh kata sifat -na, dan kalimat no 3 si pemakainya adalah adik dan sebelum kata -garu diikuti oleh kata sifat -i. Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa pelaku atau si pemakai verba bantu -garu yaitu sangat jelas perasaan dari orang ketiga yang dibicarakan, bukan perasaan dari si pembicara atau lawan bicara.