TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EKSPLORASI KARIR PESERTA DIDIK

PEDOMAN WAWANCARA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

Reliabilitas alat ukur kuesioner self esteem adalah 0,714 artinya reliabilitas tinggi.

Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian teknik listrik. Dalam menghadapi globalisasi dunia kerja.

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT)

BAB III METODE PENELITIAN

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya.

PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

ANGKET PENDIDIKAN ORANGTUA. Agar penelitian ini lancar, dimohon siswa-siswi yang menjadi sampel dapat menjawab angkat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

Nomor : Usia : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1

Lampiran 1 - KISI-KISI ALAT UKUR. No. Item + - Aspek Sub Aspek Indikator

PEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengalaman yang remaja peroleh dalam memantapkan

KEMANFAATAN LAYANAN INFORMASI KARIR R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri

KATA PENGANTAR. Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPBK)

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial INSTRUMEN SKALA Variabel: Kepercayaan Diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

Booklet Bimbingan KARIR

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

Identitas diri Fakultas : Angkatan : Petunjuk Pengisian

P E N U T U P BAB V. 5.1 Kesimpulan

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM ISO DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Sistem. Manajemen. Mutu. A. Pelaksanaan.

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN

Nama :... Jenis Kelamin :...

Oleh : PRIYANTA. PRIYANTA : Q : Magister Manajemen Pendidikan : Manajemen Sistem Pendidikan

BAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Kuesioner. Bapak /Ibu terhormat,

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN

Lampiran. Item Pola Asuh Authoritative. Aspek Indikator Item

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR KUESIONER. Atas bantuan dan kerjasamanya serta kesediaan waktu yang Anda berikan saya ucapkan terima kasih.

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

ANALISIS LITERASI MEDIA PEGAWAI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Matematika. Konsep Aspek Indikator Empiris F UF 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

PENGANTAR. Dalam rutinitas kegiatan perkuliahan yang padat, maka saya mohonkan kepada

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN TEMA KECERDASAN MORAL (PRIBADI-SOSIAL)

NAMA :... KELAS :... Angket ini mohon di isi secepatnya dan dikumpulkan secepatnya kepada Guru Kelas/Kepala Sekolah.

Jalani kehidupan Penuh badai menghadang Akan mudah dijelang Dengan hadirnya seseorang

PEDOMAN KUESIONER TERBUKA CYBER BULLYING. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING REALITAS UNTUK MENGATASI RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP 3 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Selamat Mengerjakan. Usia : Jenis Kelamin : Masa Kerja :... Tahun

BAB III METODE PENILITIAN. dengan kemandirian belajar mahasiswa. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Kisi-kisi Alat Ukur Resilience

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

NAMA : NIM : PRODI : ANGKATAN : T.A. DOSEN PA : 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara psikologis masa remaja dikatakan sudah mencapai masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INVENTORI KEMATANGAN KARIR (IKK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. identitas dan eksistensi diri mulai dilalui. Proses ini membutuhkan kontrol yang

Identifikasi Masalah Siswa

Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu

LAMPIRAN C KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

SKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar.

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

FORMULIR PENDAFTARAN BIDIKMISI Universitas Islam Negeri Mataram

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET PENELITIAN. pernyataan tersebut. Selanjutnya pilihlah salah satu dari beberapa alternative

BAB 1 PENDAHULUAN. Individu dengan beragam potensi yang dimilikinya melakukan berbagai

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI I KEBUMEN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

Transkripsi:

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta, M.Pd & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Disusun Oleh : Luky Kurniawan, S.Pd 14713251010 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Kisi-Kisi Kemampuan Pembuatan Keputusan Karir Peserta Didik Sekolah Menengah Pertaman (SMP) Aspek Indikator Ruang lingkup/batasan Pengetahuan Kesadaran diri Pengidentifikasian nilai-nilai Pertimbangan lingkungan Pembuatan keputusan karir secara mandiri Pemahaman langkah-langkah pembuatan keputusan karir. Memahami potensi, kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri Mengenal macam-macam nilai yang berkembang serta kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari Mempertimbangkan pilihan kelanjutan pendidikan dengan kondisi lingkungan keluarga dan sosial masyarakat di sekitar. Kesadaran diri untuk membuat keputusan karir secara mandiri. Menyadari langkah-langkah dalam pembuatan keputusan pilihan karir. Sikap Keyakinan diri Kepercayaan diri untuk membuat keputusan secara tepat serta optimis dalam melanjutkan studi Keinginan diri Dorongan diri untuk mencari Keterlibatan diri informasi yang dibutuhkan mengenai pilihan kelanjutan studi yang telah ditetapkan. Kesadaran untuk melibatkan diri pada aktivitas yang menunjang pilihan kelanjutan studinya. Item Positif Negatif 1, 2, 3, 5, 4, 7 8 6, 8 9, 11, 14, 10, 12, 8 16 13, 15 17, 18, 24 8 19, 20, 21, 22, 23 25, 26 27, 28, 6 29, 30 31, 33, 32, 34, 9 35, 37, 36, 38 39 40, 41, 45, 46, 8 42, 43, 47 44 48, 49, 50, 51, 8 52, 53, 55 54 56, 57, 58, 59, 7 60, 61 62

Pengembangan Skala Psikologis Kemampuan Pembuatan Keputusan Karir Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Pengantar Skala Kemampuan Pembuatan Keputusan Karir ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan Pembuatan Keputusan Karir pada peserta didik Sekolah Mengengah Pertama. Skala ini tidak berisi hal-hal yang membenarkan atau menyalahkan suatu perilaku. Skala ini tidak akan menilai benar atau salah atas jawaban anda dan tidak akan mempengaruhi prestasi anda. Dengan mengisi skala ini, siswa dapat mengetahui tingkat kemampuan pembuatan keputusan Karir. B. Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaan untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini. 2. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda, lalu bubuhkan tanda check ( ) pada kotak yang tersedia. 3. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi dengan empat pilihan jawaban, yaitu: SS : Sangat Sesuai KS : Kurang Sesuai TS : Tidak Sesuai

NO PERNYATAAN SS KS TS 1 Saya memahami apa saja kekurangan dan kelebihan diri. 2 Saya memiliki bakat yang sesuai dengan cita-cita yang saya inginkan. 3 Saya memerlukan bantuan orang lain untuk mengetahui potensi yang saya miliki. 4 Saya bergaul dengan teman yang memiliki hobi yang sama. 5 Saya memilih sekolah lanjutan berdasarkan kemampuan yang saya miliki. 6 Saya mengembangkan bakat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan diluar sekolah. 7 Saya memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan teman walaupun tidak sama dengan keinginan saya. 8 Saya berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan agar nanti bisa melanjutkan ke sekolah negeri favorit. 9 Saya bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agama dan status sosial. 10 Saya memilih sekolah lanjutan tertentu karena ingin lebih populer. 11 Saya berusaha berprestasi untuk memudahkan dalam menentukan pilihan sekolah lanjutan nantinya. 12 Saya mengikuti kursus keahlian tertentu di luar sekolah jika disuruh orangtua. 13 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena ada sangsi dari pihak sekolah jika tidak turut serta. 14 Saya merasa bahagia jika bisa berprestasi di dalam dan di luar sekolah. 15 Saya berpikir bahwa kedudukan dan jabatan orangtua dapat mempermudah dalam memilih sekolah lanjutan yang saya inginkan. 16 Saya merasa malu jika setelah lulus SMP tidak bisa diterima di sekolah negeri favorit. 17 Lingkungan tempat tinggal saya berpengaruh penting dalam kesuksesan saya nantinya. 18 Menurut saya, semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah dan bekerja sesuai dengan keinginannya. 19 Saya mengerti keinginan keluarga dalam menentukan masa depan saya. 20 Saya memahami gaya hidup masyarakat di lingkungan sekitar rumah. 21 Saya paham jenis-jenis sekolah lanjutan setelah SMP.

NO PERNYATAAN SS KS TS 22 Saya kurang memahami peranan lingkungan bagi kesuksesan hidup saya di masa depan. 23 Saya menyadari dalam memilih sekolah lanjutan saya tidak boleh terpengaruh oleh siapapun. 24 Saya menyadari bahwa dalam memilih sekolah lanjutan tidak bisa terburuburu. 25 Saya mudah terpengaruh orang lain dalam membuat keputusan dalam memilih sekolah lanjutan nantinya. 26 Saya menyadari bahwa SMP ini bukan merupakan pilihan saya. 27 Saya merasa belum bisa menentukan sebuah pilihan, sehingga sering tidak memilih. 28 Saya merasa bahwa kelanjutan pendidikan sudah diatur oleh orangtua, maka saya hanya tinggal menjalaninya saja. 29 Saya memikirkan sendiri pilihan sekolah lanjutan yang akan saya pilih setelah SMP. 30 Saya akan membuat keputusan sekolah lanjutan saat akan lulus SMP. 31 Saya telah menetapkan pilihan sekolah lain jika nantinya tidak mendapatkan sekolah yang saya inginkan. 32 Saya merasa bingung membuat keputusan jika informasi yang saya peroleh terlalu banyak. 33 Saya meranking pilihan sekolah lanjutan, berdasarkan sekolah yang paling diinginkan untuk mempermudah dalam membuat keputusan. 34 Saya sering cepat dalam membuat keputusan memilih sekolah lanjutan. 35 Saya memikirkan sisi positif dan sisi negatif saat memilih sekolah lanjutan. 36 Saya tidak paham bagaimana cara memutuskan pilihan sekolah lanjutan. 37 Saya akan menyisihkan alternatif pilihan sekolah lanjutan yang tidak saya sukai. 38 Ketika menemui hambatan dalam memilih sekolah lanjutan, saya meminta pendapat dari orangtua, guru pembimbing, dan teman. 39 Saya optimis dapat melanjutkan sekolah ke SMA/SMK/MA sesuai dengan pilihan saya sendiri. 40 Saya yakin telah menentukan sekolah lanjutan yang tepat sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

NO PERNYATAAN SS KS TS 41 Saya yakin bahwa pilihan yang saya buat sesuai dengan potensi diri saya. 42 Sebelum membuat keputusan, saya berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan kemudahan dalam memilih. 43 Saya merasa cukup jika hanya memperoleh informasi mengenai pilihan sekolah lanjutan dari sekolah. 44 Saya merasa membuat keputusan untuk memilih sekolah lanjutan merupakan hat yang sulit. 45 Saya merasa rendah diri atas kemampuan yang saya miliki sebelum menentukan sebuah pilihan. 46 Saya mencari informasi sebanyak mungkin untuk mempermudah dalam menentukan pilihan sekolah lanjutan. 47 Saya memanfaatkan media elektronik dalam mencari informasi tentang pilihan sekolah lanjutan. 48 Saya tidak memiliki informasi yang cukup tentang pilihan sekolah lanjutan yang tepat. 49 Saya menjadi bingung ketika banyak informasi yang saya dapat mengenai pilihan sekolah lanjutan. 50 Saya berusaha mendapatkan informasi mengenai sekolah lanjutan dari guru pembimbing. 51 Saya berusaha mendapatkan informasi mengenai sekolah lanjutan dari orangtua dan anggota keluarga yang lain. 52 Saya berusaha mendapatkan informasi mengenai sekolah lanjutan dari teman-teman. 53 Saya merasa bahwa mencari informasi mengenai sekolah lanjutan saya adalah pekerjaan orangtua. 54 Saya mengikuti bimbingan belajar untuk membantu meningkatkan prestasi akademik agar memudahkan dalam memilih sekolah lanjutan. 55 Saya tertarik mengikuti kursus keahlian diluar kegiatan sekolah yang sesuai dengan minat saya. 56 Saya mengikuti bimbingan belajar karena ikut teman. 57 Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan apapun selain sekolah, karena itu hanya membuang waktu saya. 58 Dengan mengikuti bimbingan belajar, saya mendapatkan kemudahan mengenai pilihan sekolah lanjutan yang diinginkan. 59 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah untuk menunjang prestasi di sekolah dan mempermudah untuk mendapatkan sekolah lanjutan.

NO PERNYATAAN SS KS TD 60 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah karena ikut-ikut teman. 61 Saya tertarik mengikuti kursus keahlian tertentu karena sedang trend. 62 Saya menganggap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah itu tidak penting.