Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial INSTRUMEN SKALA Variabel: Kepercayaan Diri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial INSTRUMEN SKALA Variabel: Kepercayaan Diri"

Transkripsi

1 Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial INSTRUMEN SKALA Variabel: Kepercayaan Diri A. Skala Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert. B. Prosedur Penyusunan Skala 1. Mengidentifikasi tujuan ukur Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri seseorang. 2. Definisi konsep Menurut Hambly (Ach Syaifullah, 2010: 49) percaya diri merupakan keyakinan yang kuat dalam diri berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Sedangkan Lauster (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2010: 34) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab. 3. Aspek-aspek kepercayaan diri Menurut Amitya Kumara (1987: 8) menyatakan ada empat aspek kepercayaan diri, yaitu: a. Kemampuan menghadapi masalah. Kemampuan diri untuk menilai dirinya sejauh mana bisa menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapinya. Langkah pemecahan masalah tersebut, yaitu: (1) Pemecahan masalah memerlukan kemampuan penalaran, dengan cara mengidentifikasi masalah, melihat hubungan sebab-akibat, berfikir positif, dan memiliki motivasi untuk bertindak; (2) Pemecahan masalah termasuk metode ilmiah, meliputi instingtif, trial and error, insight, bahasa (diskusi), objektif, berfikir ilmiah, dan menggunakan seluruh kemampuan. b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya Memiliki indikator antara lain: (1) Menjalankan keputusan dan tindakan dengan seluruh kemampuan; (2) Mampu menyelesaikan tugas dengan baik; dan (3) Mampu menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan yang diambil. c. Kemampuan dalam bergaul

2 Terdiri dari beberapa indikator, antara lain: bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja, berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain, bersikap ingin membantu, memiliki rasa toleransi yang tinggi, menjadi pribadi yang menyenangkan orang lain, dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun, dan menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa saja. d. Kemampuan menerima kritik Ada beberapa indikator, antara lain: (1) Bersedia menerima kritik dari orang lain; (2) Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain; dan (3) Mampu membuat kritik dan saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik. 4. Definisi oprasional kepercayaan diri Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Percaya diri adalah suatu gambaran pemikiran dan perasaan seseorang berupa keyakinan, kesanggupan maupun keberanian terhadap kemampuan diri yang dimilikinya. 5. Merumuskan kisi-kisi skala kepercayaan diri dan penentuan indikator Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala percaya diri yang disusun berdasarkan empat aspek kepercayaan diri, yaitu: kemampuan menghadapi atau memecahkan masalah, bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya, kemampuan dalam bergaul, dan kemampuan menerima kritik. Adapun blue print skala kepercayaan diri terdapat pada tabel sebagai berikut:

3 Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri Indikator 1. Kemampuan menghadapi/ memecahkan masalah 2. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya 3. Kemampuan dalam bergaul 4. Kemampuan menerima kritik Deskriptor No Item (+) (-) a. Kemampuan penalaran 1) Mengidentifikasi masalah 1 1 2) Melihat hubungan sebab-akibat ) Berpikir positif ) Berpikir kreatif ) Memotivasi untuk bertindak 2 1 b. Metode ilmiah 1) Instingtif 3 1 2) Trial and error 4 1 3) Insight ) Bahasa/diskusi ) Obyektif ) Berpikir ilmiah 5 1 7) Menggunakan seluruh kemampuan 6 1 a. Menjalankan keputusan dan tindakan dengan seluruh kemampuan 7 1 b. Mampu menyelesaikan tugas dengan baik 8 1 c. Mampu menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan 21 1 yang diambil a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja 15 1 b. Berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain 16 1 c. Bersikap ingin membantu 17 1 d. Memiliki rasa toleransi yang tinggi 9 1 e. Menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain 10 1 f. Dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun 11 1 g. Menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa 18 1 saja a. Bersedia menerima kritik dari orang lain 19 1 b. Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain 12 1 c. Mampu membuat kritik dan saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik 22 1 Jumlah Item Penskalaan Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor kepercayaan diri maka akan diikuti oleh semakin tinggi tingkat kepercayaan diri seseorang. Atau sebaliknya, semakin rendah skor kepercayaan diri maka akan diikuti oleh semakin rendah tingkat kepercayaan dirinya. Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert. Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian. Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (J), dan tidak pernah (TP). Tabel 2. Penskoran Aitem Alternatif jawaban Jenis aitem Favourable (+) Unfavourable (-) Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Jarang (J) 2 3 Tidak pernah (TP) 1 4

4 7. Kriteria kepercayaan diri Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dengan menggunakan instrument skala Linkert, maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut: a. (µ+2,0σ) X = Tinggi b. (µ+1,0σ) X < (µ+2,0σ) = Sedang c. µ X < (µ+1,0σ) = Cukup d. (µ-1,0σ) X < µ = Kurang e. (µ-2,0σ) X < (µ-1,0σ) = Rendah f. X < (µ-2,0σ) = Sangat Rendah Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25 b. Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (100+25) = 62,5 c. Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi skor terendah) = 1/(100-25) = 12,5 Tabel 3. Perhitungan Kategori Kepercayaan Diri Tingkat kepercayaan Rentang skor diri Tinggi (µ+2,0σ) X = (62,5+25) X = 87,5 X Sedang (µ+1,0σ) X < (µ+2,0σ) = (62,5+12,5) X < (62,5+25) = 75 X < 87,5 Cukup µ X < (µ+1,0σ) = 62,5 X < (62,5+12,5) = 62,5 X< 75 Kurang (µ-1,0σ) X < µ = (62,5-12,5) X < 62,5 = 50 X < 62,5 Rendah (µ-2,0σ) X < (µ-1,0σ) = (62,5-25) X < (62,5-12,5) = 37,5 X < 50 Sangat Rendah X < (µ-2,0σ) = X < (62,5-25) = X < 37,5 Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang skor kategori kepercayaan diri pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kategori Skor Kepercayaan Diri Keterangan: µ = Mean Ideal σ = Standar Deviasi X = Skor yang Diperoleh No. Kategori Kepercayaan diri Rentang Skor 1. Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat rendah 25-37

5 SKALA KEPERCAYAAN DIRI PENGANTAR Berikut ini adalah skala kepercayaan diri, skala ini dibuat untuk penelitian dan pengembangan potensi siswa. Karena itu saya meminta bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa dan jawaban siswa akan dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih. Tertanda Khairi Bintani Nama : PETUNJUK MENGERJAKAN Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi empat pilihan jawaban: SL : apabila anda selalu melakukan/merasakan pernyataan tersebut. SR : apabila anda sering melakukan/merasakan pernyataan tersebut. J : apabila anda jarang melakukan/merasakan pernyataan tersebut. TP : apabila anda tidak pernah melakukan/merasakan pernyataan tersebut. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda check ( ) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri Anda. CONTOH: Pernyataan : Saya berdoa terlebih dahulu apabila mau mengerjakan soal ujian Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check ( ) pada SL seperti berikut ini: SL SR J TP *SELAMAT MENGERJAKAN* No Pernyataan SL SR J TP 1. Saya bertanya pada diri sendiri mengenai masalah yang sedang saya hadapi 2. Saya punya dorongan kuat untuk mencapai tujuan 3. Saya berusaha menghindar saat memiliki masalah 4. Ketika satu cara tidak berhasil, maka saya akan menggunakan cara yang lain untuk menyelesaikan masalah 5. Saya mencoba untuk menyelesaikan masalah satu persatu 6. Saya menunda dalam penyelesaian masalah 7. Saya tidak setengah-setengah dalam menjalankan keputusan saya 8. Saya tidak bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah tepat pada waktunya 9. Saya menghormati perbedaan pendapat 10. Saya dikucilkan oleh teman-teman saya 11. Saya bisa mengatur emosi yang sedang saya rasakan 12. Saya tidak bisa menerima kritik dari orang lain 13. Saya yakin bisa menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi 14. Saya langsung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu 15. Saya hanya menyapa orang yang saya kenal 16. Ketika teman melakukan kesalahan saya menegurnya dengan kalimat yang halus 17. Saya tidak mau tahu dengan urusan orang lain 18. Saya berteman dengan anak orang kaya saja 19. Saya senang jika dikritik oleh orang lain 20. Walaupun bertemu dengan masalah yang sama saya bingung bagaimana menyelesaikannya 21. Saat saya mengambil keputusan saya berani menanggung apapun resikonya 22. Kritik membantu saya untuk berubah lebih baik 23. Kegagalan membuat saya malu 24. Saya mendiskusikan permasalahan saya dengan orang terpercaya 25. Saya takut mengubah pola pikir karena takut gagal

6 Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Karir INSTRUMEN SKALA Variabel: Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan A. Skala Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert. B. Prosedur Penyusunan Skala 1. Mengidentifikasi tujuan ukur Untuk mengetahui tingkat sikap seseorang terhadap orientasi masa depan seseorang. 2. Definisi konsep Menurut Thurstone Baron dan Byrne (Bimo Walgito, 2003: 110) sikap, yaitu: specifically, they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs, and behavior tendencies directed toward specific persons, ideas, objects, or groups. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Myers (Bimo Walgito, 2003: 110) bahwa sikap merupakan a predisposition towards some object; includes one s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object. Dari kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap mengandung komponen kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behavior). Menurut Nurmi (1991: 13), orientasi masa depan dapat didefinisikan sebagai fonomena luas yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir dan bertingkah laku menuju masa depan yang digambarkan dalam proses motivation, planing dan evaluation. Orientasi masa depan menurut G. Trosmmsdorff dan Nurmi (Desmita, 2008: 199) merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. 3. Aspek-aspek dalam orientasi masa depan Terdapat tiga ranah orientasi masa depan bagi remaja (Nurmi, 1991: 8), yakni bidang pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan. Dalam proses pembentukan orientasi masa depan terdapat tiga tahapan, yaitu: (1) Tahap motivational, mencakup motif, minat dan tujuan yang berkaitan dengan orientasi masa depan; (2) Tahap planning, yang terdiri dari tahap penentuan tujuan, penyusunan rencana, dan melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun; (3) Tahap evaluating, merupakan suatu proses dimana seseorang memikirkan kembali kemungkinan

7 tercapainya tujuan-tujuan pribadi yang telah dikembangkan, melibatkan pengamatan dan penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan serta memberikan penguat bagi diri sendiri. 4. Definisi oprasional Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Sikap terhadap orientasi masa depan merupakan kecenderungan individu terhadap suatu obyek, yang diekspresikan melalui pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan tingkah laku menuju masa depan yang terdiri dari antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan dimana berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan di masa depan yang melalui tahap motivation, planing dan evaluation. 5. Merumuskan kisi-kisi skala sikap terhadap orientasi masa depan dan penentuan indikator Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan yang disusun berdasarkan tiga tahap orientasi masa depan, yaitu: motivational, planning, dan evaluating. Adapun blue print skala sikap terhadap orientasi masa depan terdapat pada tabel sebagai berikut: Indikator Deskriptor No Item (+) (-) 1. Motivational a. Motif 3 1 b. Minat 9 1 c. Tujuan Planning a. Penentuan tujuan 8 1 b. Penyusunan rencana 6 1 c. Melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun Evaluating a. Memikirkan kembali kemungkinan tercapainya tujuan 5 1 b. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan 1 1 c. Memberikan penguat bagi diri sendiri 7 1 Jumlah Item Penskalaan Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor sikap terhadap orientasi masa

8 depan maka akan diikuti oleh semakin tinggi sikap terhadap orientasi masa depan. Atau sebaliknya, semakin rendah skor sikap terhadap orientasi masa depan maka akan diikuti oleh semakin rendah sikap terhadap orientasi masa depan. Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert. Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian. Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), dan tidak setuju (TS). Tabel 2. Penskoran Aitem Alternatif jawaban Jenis aitem Favourable (+) Unfavourable (-) Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Ragu-Ragu (R) 2 3 Tidak Setuju (TS) Kriteria sikap terhadap orientasi masa depan Untuk mengetahui sikap terhadap orientasi masa depan dengan menggunakan instrument skala Linkert, maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut: g. (µ+2,0σ) X = Tinggi h. (µ+1,0σ) X < (µ+2,0σ) = Sedang i. µ X < (µ+1,0σ) = Cukup j. (µ-1,0σ) X < µ = Kurang k. (µ-2,0σ) X < (µ-1,0σ) = Rendah l. X < (µ-2,0σ) = Sangat Rendah Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: d. Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25 e. Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (21+9) = 15 f. Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi skor terendah) = 1/(21-9) = 2 Tabel 3. Perhitungan Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan Sikap terhadap orientasi masa depan Rentang skor Keterangan: µ = Mean Ideal σ = Standar Deviasi X = Skor yang Diperoleh Tinggi (µ+2,0σ) X = (15+4) X = 19 X Sedang (µ+1,0σ) X < (µ+2,0σ) = (15+2) X < (15+4) = 17 X < 19 Cukup µ X < (µ+1,0σ) = 15 X < (15+2) = 15 X< 17 Kurang (µ-1,0σ) X < µ = (15-2) X < 15 = 13 X < 15 Rendah (µ-2,0σ) X < (µ-1,0σ) = (15-4) X < (15-2) = 11 X < 13 Sangat Rendah X < (µ-2,0σ) = X < (15-4) = X < 11

9 Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang skor kategori sikap terhadap orientasi masa depan pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kategori Skor Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan No. Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan Rentang Skor 1. Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat rendah 9-10

10 SKALA SIKAP TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN PENGANTAR Berikut ini adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan, skala ini dibuat untuk penelitian dan pengembangan sikap siswa terhadap orientasi masa depan. Karena itu saya meminta bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa dan jawaban siswa akan dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih. Tertanda Khairi Bintani Nama : PETUNJUK MENGERJAKAN Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi empat pilihan jawaban: SS : apabila anda sangat setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. S : apabila anda setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. R : apabila anda ragu-ragu melakukan/merasakan pernyataan tersebut. TS : apabila anda tidak setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda check ( ) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri Anda. CONTOH: Pernyataan : Saya berdoa ketika mengerjakan soal ujian Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check ( ) pada SS seperti berikut ini: SS S R TS *SELAMAT MENGERJAKAN* No Pernyataan SS S R TS 1. Cita-cita merupakah hal yang tidak penting bagi saya 2. Kegagalan membayangi pikiran saya 3. Saya memiliki cita-cita yang jelas 4. Saya menaruh perhatian pada perilaku yang berhubungan dengan tujuan saya 5. Saya mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita saya 6. Saya tertarik dengan kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita saya 7. Saya tidak membuat rencana untuk masa depan saya 8. Tidak ada yang mendorong saya untuk sukses 9. Tidak mungkin memperoleh keberhasilan dari sesuatu yang telah gagal

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial OBSERVASI Variabel: Kepercayaan Diri

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial OBSERVASI Variabel: Kepercayaan Diri Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial OBSERVASI Variabel: Kepercayaan Diri A. Observasi Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2007: 145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

Lebih terperinci

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial WAWANCARA Variabel: Kepercayaan Diri

Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial WAWANCARA Variabel: Kepercayaan Diri Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial WAWANCARA Variabel: Kepercayaan Diri A. Wawancara Wawancara menurut Purwoko (2007: 36) adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan

Lebih terperinci

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Sukanti Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam pembelajaran yaitu: (1) minat, 2) sikap, 3) konsep diri, dan 4) nilai. Penilaian afektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasi, yaitu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sebuah penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif menghasilkan data berupa angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (006) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL Definisi Kematangan Vokasional Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan vokasional yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian pada pendekatan ini adalah kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak mengunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut

Lebih terperinci

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam melakukan penelitian, metode penelitian sangat erat kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2007 PETUNJUK PENGISIAN SKALA Tanggal Pengisian :... Kelas :... SMA :... Skala ini terbagi menjadi dua, yaitu skala I dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5).

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5). 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,

Lebih terperinci

Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa

Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa I. Informasi Umum Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa 1. Nama :. 2. Umur :..... 3. Kelas :. 4. Jenis Kelamin :... II. Petunjuk Pengisian Umum Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang mana kuantitif sendiri diartikan sebagai sebuah metode yang digunakan untuk menguji teori tertentudengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran karier peserta didik. Sugiyono menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak. atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak. atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak menimbulkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EKSPLORASI KARIR PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EKSPLORASI KARIR PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN INSTRUMEN EKSPLORASI KARIR PESERTA DIDIK A. DEFINISI KARIR SUPER Donald Super memandang pilihan sebagai bentuk dari bentuk perkembangan. Teori Super pada dasarnya menganggap bahwa kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa

Petunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa 92 Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda. 2. Berilah tanda ( ) pada kolom pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang datanya berupa angka atau data non angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif korelasional. Carmies dan Zeller (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010, h.26) mengemukakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

18 Media Bina Ilmiah ISSN No 18 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS VIII C SMPN 1 JONGGAT TAHUN 2013/2014 oleh : H. Mahrup Kepala SMPN 1 Jonggat Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang didapat dari penelitian berupa angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Culture Shock terhadap kemampuan adaptasi mahasantri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan oleh Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Rancangan penelitian harus dibuat secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5). 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2007) penelitian dengan pendekatan kuantitattif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana Arikunto (006, hal. 1) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

2. Variabel Bebas : Dukungan Teman Sebaya. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian. 1. Optimisme Dalam Mengerjakan Tugas Akhir

2. Variabel Bebas : Dukungan Teman Sebaya. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian. 1. Optimisme Dalam Mengerjakan Tugas Akhir 62 1. Variebel Tergantung : Optimisme Dalam Mengerjakan Tugas Akhir 2. Variabel Bebas : Dukungan Teman Sebaya B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Optimisme Dalam Mengerjakan Tugas Akhir Optimisme

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bagian metodologi penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional penelitian, populasi, teknik pengambilan sampel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan antara siswa satu dengan lain, memiliki potensi untuk tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan antara siswa satu dengan lain, memiliki potensi untuk tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Diadakannya layanan bimbingan dan konseling di sekolah bukan karena adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. definisi oprasional, subyek penelitian, populasi sampel, tehnik pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. definisi oprasional, subyek penelitian, populasi sampel, tehnik pengambilan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pembahasan dalam metode penelitian meliputi identifikasi variabel, definisi oprasional, subyek penelitian, populasi sampel, tehnik pengambilan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT

LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT 47 48 NOMOR : NAMA : ( Pria/ Wanita ) UMUR : PETUNJUK PENGISIAN Anda akan menjumpai pernyataan-pernyataan disertai pilihan jawaban. Berilah tanda silang (X) pada kolom salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan partisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Nomor : / /11 Selamat Pagi/Siang/Sore, Saya mahasiswi Semester 8 Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara sedang mengadakan penelitian sebagai syarat kelulusan S1, Saya mohon kiranya

Lebih terperinci

No. Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF

No. Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF BLUEPRINT SQ No. Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF 1. Kesadaran diri a. Kemampuan 1,3,11,15 6,16 5 2. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan 3. Moral tinggi dan pendapat yang kokoh. 4.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka dari mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR) TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR) Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi

LAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi 96 LAMPIRAN A Skala Konsep Diri dan Skala Motivasi Berprestasi 97 Instrumen Penelitian Variabel Skala X A. Blue Print ASPEK INDIKATOR AITEM NO F/U 1. Kondisi Pandangan 1. Saya mampu hidup mandiri 1 F yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: a) jenis penelitian. b) Identifikasi variabel penelitian, c) Defenisi oprasional penelitian, d) populasi dan teknik pengambilan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korealasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan kepercayaan diri penyiar radio dikota Malang. Rancangan penelitian yang akan digunakan

Lebih terperinci