BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 1. Unit Pelaksana Teknis. 2. Pembangunan Kesehatan. derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

21

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Pondok Indah

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Perancangan Algoritma

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem pendukung CRM

SISTEM INFORMASI MOLAPP

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta memahami

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan kesempatan,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :


BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. itu analisis sistem yang berjalan merupakan tahapan penting dalam rangka

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN



BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis yang berjalan pada UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang

Penjualan Buku Online Toko Buku Gramedia Jember

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dikarenakan berdasarkan analisa sistem itu sistem dapat dibuat, dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Gambar 4.1 Flowchart

19


BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Profile dan Sistem yang Sedang Berjalan di Klinik Nayla Medika

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III. Analisa Dan Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

Transkripsi:

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 1. Unit Pelaksana Teknis Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. 2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 3. Penanggungjawab Penyelenggaraan Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab 35

36 hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. 4. Wilayah Kerja Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabiladi satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayahkerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah(desa/kelurahan atau RW). Masing-masingpuskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni: a. Lingkungan sehat b. Perilaku sehat c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

37 d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat. Sedangkan Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukungtercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu: a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya. 3.2 Analisis Sistem Berjalan Analisis sistem berjalan pada Puskesmas saat ini telah memiliki sistem informasinya sendiri, seperti sistem informasi untuk modul data pasien, data karyawan, dan data obat. Tetapi data data ini hanya terbatas pada Puskesmas itu sendiri. Selain itu, masih ada modul - modul yang belum disediakan pada

38 sistem yang sedang berjalan saat ini, seperti sistem rekam medis pasien yang masih dilakukan secara manual. Pasien yang akan berobat datang ke bagian administrasi Puskesmas terlebih dahulu untuk melakukan registrasi antrian, staff Puskesmas kemudian akan mengecek apakah pasien tersebut sudah terdaftar atau belum, jika sudah terdaftar maka pasien akan ditambahkan ke dalam antrian dan menunggu sampai gilirannya tiba. Jika belum terdaftar, staff Puskesmas akan mendaftar data data pasien yang akan digunakan untuk membuat kartu berobat baru. Setelah pasien ditambahkan ke dalam antrian, staff Puskesmas akan mencari kartu berobat pasien di dalam lemari arsip. Ketika giliran pasien tersebut tiba, staff akan memberikan kartu berobat pasien tersebut kepada dokter yang bertugas. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan kepada pasien, dan mencatat hasil pemeriksaan, diagnosa, tindakan yang dilakukan, dan obat apa yang akan diberikan kepada pasien dalam kartu berobat pasien tersebut. Pasien kemudian membawa kartu berobat tersebut ke apotek yang tersedia pada tiap Puskesmas untuk melakukan pembelian obat, dan membawa kembali kartu berobat tersebut ke bagian administrasi untuk melakukan pembayaran. Pada akhir hari, bagian administrasi memindahkan data data transaksi yang ada pada hari tersebut (data pasien baru, stok obat, dan lain lain) ke dalam sistem yang telah ada. Kemudian pada akhir tiap dilakukan bagian administrasi setiap Puskesmas akan membuat laporan yang akan dikirimkan ke Puskesmas tingkat kecamatan yang ada pada daerahnya.

39 3.3 Permasalahan yang dihadapi Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas di beberapa Puskesmas di wilayah Jakarta Barat, masalah yang sedang dihadapi Puskesmas saat ini antara lain: a. Belum adanya sistem basis data yang tersentralisasi mengenai data Puskesmas, terutama pada bagian pencatatan data pasien dan pencatatan riwayat berobat pasien. Data pasien pada Puskesmas yang belum tersentralisasi memungkinkan terjadinya redundansi data. b. Pencatatan, penyimpanan dan pencarian data mengenai pasien dan riwayat berobat pasien pada Puskesmas pada saat ini masih dilakukan secara manual. 3.4 Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang ada, maka kami menawarkan solusi yang mungkin dapat digunakan. Usulan yg diberikan antara lain: a. Merancang sistem basis data mengenai pencatatan data pasien dan riwayat berobat pasien yang tersentralisasi b. Merancang aplikasi web yang bertujuan untuk membantu end user dalam melaksanakan tugasnya agar lebih efektif dan efisien

40 3.5 Perancangan Sistem 3.5.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Puskesmas Login Daftar Pasien Baru Bagian Administrasi Input Keterangan Diagnosa Pasien Dokter Cari Data Pasien Gambar 3.1. Diagram Use Case Sistem Informasi Puskesmas

41 3.5.1.1 Use Case Diagram Bagian Administrasi Sistem Informasi Puskesmas Login Daftar Pasien Baru Bagian Administrasi Cari Data Pasien Gambar 3.2. Diagram Use Case untuk Bagian Administrasi

42 3.5.1.2 Use Case Diagram Dokter Sistem Informasi Puskesmas Login Input Keterangan Diagnosa Pasien Dokter Cari Data Pasien Gambar 3.3. Diagram Use Case untuk Dokter

43 3.5.1.3 Deskripsi Use Case Diagram 3.5.1.3.1 Penjelasan Aktor a. Bagian Administrasi Tabel 3.1. Deskripsi Bagian Administrasi Nama Aktor Sinonim Bagian Administrasi Bagian Administrasi Deskripsi Orang yang bertugas dalam melakukan pencatatan data pasien dan pendaftaran pasien baru a. Dokter Tabel 3.2. Deskripsi Dokter Nama Aktor Sinonim Dokter Dokter Deskripsi Orang yang bertugas dalam melakukan pemeriksaan, memberikan diagnosa dan memberikan resep obat kepada pasien

44 3.5.1.3.2 Penjelasan Use Case a. Login Tabel 3.3. Deskripsi Login Nama Use Case Aktor Utama Aktor Partisipasi Lain Deskripsi Login Bagian Administrasi Dokter Kegiatan yang wajib dilakukan oleh bagian administrasi dan dokter agar dapat mengakses sistem. Sistem tidak dapat diakses apabila tidak melakukan login Pre-condition Bagian administrasi dan dokter telah terdaftar dalam sistem Post-condition Berhasil mengakses sistem dan masuk ke halaman awal Normal Flow Actor Action System Response Step 1: Aktor memasukkan Step 2: Sistem akan melakukan pengecekan. username password dan Jika terjadi kesalahan maka kembali ke step 1. Jika benar, maka berlanjut ke step 3.

45 Step 3: Sistem akan melakukan pengecekan terhadap aktor yang login, kemudian beralih ke halaman sesuai dengan aktor yang login. b. Daftar Pasien Baru Tabel 3.4. Deskripsi Daftar Pasien Baru Nama Use Case Aktor Utama Daftar Pasien Baru Bagian Administrasi Aktor Partisipasi Lain - Deskripsi Kegiatan yang dilakukan oleh bagian administrasi apabila pasien belum terdaftar dalam sistem Pre-condition Bagian administrasi telah melakukan login terhadap sistem Post-condition pasien baru telah terdaftar dan sistem kembali ke halaman awal Normal Flow Actor Action System Response Step 1: Aktor Step 2: Sistem akan

46 memasukkan melakukan pengecekan. data pasien mengenai Jika terjadi kesalahan maka kembali ke step 1. Jika benar, maka berlanjut ke step 3. Step 3: Sistem akan melakukan penyimpanan data pasien, kemudian beralih ke halaman awal. c. Input Keterangan Diagnosa Pasien Tabel 3.5. Deskripsi Input Keterangan Diagnosa Pasien Nama Use Case Aktor Utama Input Keterangan Diagnosa Pasien Dokter Aktor Partisipasi Lain - Deskripsi Kegiatan yang dilakukan oleh dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pre-condition Dokter telah melakukan login terhadap sistem Post-condition Keterangan pasien telah tersimpan dan sistem kembali ke halaman awal

47 Normal Flow Actor Action System Response Step 1: Aktor memasukkan keterangan pasien. Step 2: Sistem akan melakukan pengecekan. Jika terjadi kesalahan maka kembali ke step 1. Jika benar, maka berlanjut ke step 3. Step 3: Sistem akan melakukan penyimpanan keterangan diagnosa pasien, kemudian beralih ke halaman awal. d. Pencarian Data Pasien Tabel 3.6. Deskripsi Pencarian Data Pasien Nama Use Case Aktor Utama Aktor Partisipasi Lain Pencarian Data Pasien Bagian Administrasi Dokter Deskripsi Kegiatan yang dilakukan oleh bagian administrasi dan dokter untuk melakukan pencarian terhadap data pasien

48 Pre-condition Bagian administrasi dan dokter telah melakukan login terhadap sistem Post-condition Menampilkan data pasien yang dicari Normal Flow Actor Action System Response Step 1: Aktor memasukkan nama dan alamat pasien. Step 2: Sistem akan melakukan pengecekan. Jika terjadi kesalahan maka kembali ke step 1. Jika benar, maka berlanjut ke step 3. Step 3: Sistem akan menampilkan hasil pencarian berupa data pasien.

49 3.5.2 Activity Diagram 3.5.2.1 Halaman Login Gambar 3.4. Diagram Activity untuk Halaman Login

50 3.5.2.2 Halaman Pencarian Data Pasien Bagian Administrasi dan Dokter Server Halaman Pencarian Data Pasien Input Nama Pasien dan/atau Alamat Pasien Pencarian Data Pasien Ada Data Tidak Ada Data Tampilkan Hasil Pencarian Lihat Profil Pasien Gambar 3.5. Diagram Activity untuk Halaman Pencarian Data Pasien

51 3.5.2.3 Halaman Daftar Pasien Baru Bagian Administrasi Server Halaman Registrasi Data Pasien Input Data Pasien Cek Input Data [Invalid Data] [Valid Data] Memasukkan Data ke Dalam Basis Data Notifikasi Bahwa Data Telah Tersimpan Gambar 3.6. Diagram Activity untuk Halaman Daftar Pasien Baru

52 3.5.2.4 Halaman Input Keterangan Diagnosa Pasien Gambar 3.7. Diagram Activity untuk Halaman Input Keterangan Diagnosa Pasien

53 3.5.3 Sequence Diagram 3.5.3.1 Halaman Login Bagian Administrasi :Halaman Awal Bagian :Halaman_Login :Web_Services :Basis_Data Administrasi Login(); Login(); Login_Verification(); Login_Success Redirect(); Login_Success Gambar 3.8. Diagram Sequence Halaman Login untuk Bagian Administrasi Gambar 3.9. Diagram Sequence Halaman Login untuk Dokter

54 3.5.3.2 Halaman Daftar Pasien Baru Gambar 3.10. Diagram Sequence Halaman Daftar Pasien Baru pada Bagian Administrasi 3.5.3.3 Halaman Input Keterangan Diagnosa Pasien Gambar 3.11. Diagram Sequence Halaman Input Keterangan Diagnosa Pasien untuk Dokter

55 3.5.3.4 Halaman Pencarian Data Pasien Gambar 3.12. Diagram Sequence Halaman Pencarian Data Pasien Pada Bagian Administrasi Gambar 3.13. Diagram Sequence Halaman Pencarian Data Pasien Pada Dokter

56 3.5.4 Entity Relationship Diagram Gambar 3.14. Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Puskesmas 3.5.4.1 Tabel User Nama Tabel : User Primary Key : ID_User Foreign Key : ID_Puskesmas Tabel 3.7. User Nama Fields Tipe Data Ukuran Keterangan ID_User INTEGER 10 id dari User ID_Puskesmas INTEGER 10 id dari Puskesmas

57 Username VARCHAR 20 Username yang digunakan untuk login Password VARCHAR 20 Password yang digunakan untuk login Role VARCHAR 20 Hak akses sistem 3.5.4.2 Tabel Puskesmas Nama Tabel : Puskesmas Primary Key : ID_Puskesmas Foreign Key : - Tabel 3.8. Puskesmas Nama Fields Tipe Data Ukuran Keterangan ID_Puskesmas INTEGER 10 id dari Puskesmas Nama_Puskesmas VARCHAR 20 Nama Puskesmas Alamat_Puskesmas VARCHAR 100 Alamat Puskesmas 3.5.4.3 Tabel Pasien Nama Tabel : Pasien Primary Key : ID_Pasien Foreign Key : ID_Puskesmas Tabel 3.9. Pasien Nama Fields Tipe Data Ukuran Keterangan ID_Pasien INTEGER 10 id dari pasien

58 ID_Puskesmas INTEGER 10 id dari Puskesmas Nama_Pasien VARCHAR 20 Nama dari pasien Nama_Kepala_Keluarga VARCHAR 20 Nama kepala keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga Jenis_Kelamin VARCHAR 20 Jenis kelamin pasien Usia INTEGER 3 Usia Pasien Alamat VARCHAR 100 Alamat tempat tinggal pasien Pekerjaan VARCHAR 50 Pekerjaan pasien 3.5.4.4 Tabel Riwayat_Berobat_Pasien Nama Tabel : Riwayat_Berobat_Pasien Primary Key : ID_ Riwayat_Berobat_Pasien Foreign Key : ID_Pasien Tabel 3.10. Riwayat_Berobat_Pasien Nama Fields Tipe Data Ukuran Keterangan ID_Riwayat_Berobat_Pasien INTEGER 10 id dari Riwayat_Berobat_Pasien ID_Pasien INTEGER 10 id dari Pasien Tanggal_Pemeriksaan DATE Tanggal pemeriksaan

59 pasien Denyut_Nadi INTEGER 3 Denyut nadi atau detak jantung pasien Berat_Badan INTEGER 3 Berat badan pasien Suhu_Badan INTEGER 3 Suhu tubuh pasien Tekanan_Darah_Sistolik INTEGER 3 Tekanan darah sistolik pasien Tekanan_Darah_Diastolik INTEGER 3 Tekanan darah diastolik pasien Hasil_Pemeriksaan VARCHAR 500 Hasil pemeriksaan pasien Diagnosa VARCHAR 500 Diagnosa yang diberikan dokter Tindakan VARCHAR 500 Tindakan yang harus dilakukan pasien setelah pemeriksaan Resep_Obat VARCHAR 200 Resep obat yang diberikan dokter Nama_Pemeriksa VARCHAR 20 Nama dokter yang memeriksa

60 3.5.5 Perancangan Layar 3.5.5.1 Perancangan Layar Login Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman awal sebelum dapat mengakses sistem. Gambar 3.15. Perancangan Layar Halaman Login

61 3.5.5.2 Perancangan Layar Halaman Utama (Home) Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman utama setelah melakukan login. Tampilan halaman ini bergantung pada hak akses setiap user. Gambar 3.16. Perancangan Layar Halaman Utama (home)

62 3.5.5.3 Perancangan Layar Halaman Pencarian Pasien Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan pada halaman pencarian pasien. Tabel hasil pencarian akan ditampilkan apabila kedua textbox telah terisi dan tombol pencarian ditekan. Gambar 3.17. Perancangan Layar Halaman Pencarian Pasien

63 3.5.5.4 Perancangan Layar Halaman Detail Pasien 3.5.5.4.1 Bagian Administrasi Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman detail pasien untuk bagian administrasi. Gambar 3.18. Perancangan Layar Halaman Detail Pasien Untuk Bagian Administrasi

64 3.5.5.4.2 Dokter Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman detail pasien untuk bagian dokter. Pada bagian bawah tabel riwayat berobat pasien, terdapat link untuk membuat riwayat berobat yang baru. Gambar 3.19. Perancangan Layar Halaman Detail Pasien Untuk Dokter

65 3.5.5.5 Perancangan Layar Halaman Registrasi Pasien Baru Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman registrasi pasien baru untuk bagian administrasi. Gambar 3.20. Perancangan layar halaman Registrasi Pasien Baru

66 3.5.5.6 Perancangan Layar Tambah Riwayat Berobat Pasien Gambar berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman untuk menambah riwayat berobat pasien untuk dokter. Gambar 3.21. Perancangan Layar Tambah Riwayat Berobat Pasien