BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya Cinema XXI yang menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX untuk semua studionya. Mayoritas film-film yang diputar di Cinema XXI merupakan film-film Hollywood, baik yang terbaru, ataupun yang telah tersimpan lama. Namun beberapa XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan. Beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet, perubahan desain, dan penggantian kursi studio. Beberapa di antaranya adalah, Anggrek XXI, BSM XXI, Plaza Senayan XXI, Puri XXI, Djakarta XXI dan juga Megaria 21 yang diubah namanya menjadi Metropole XXI. Khusus untuk Plaza Senayan XXI, renovasi yang dilakukan termasuk merombak total keseluruhan gedung bioskop dan penambahan beberapa studio menjadi 8 studio reguler dan 2 buah studio Premiere. Perombakan total tersebut memakan waktu hampir 7 bulan. 32
33 Untuk menjangkau keseluruhan kalangan penonton, beberapa pusat perbelanjaan memiliki lebih dari satu buah gedung bioskop di dalamnya, seperti Mal Kelapa Gading yang memiliki Gading 21, Gading XXI, dan La Piazza 21, Pondok Indah Mall yang memiliki Pondok Indah 21 dan XXI, dan Tunjungan Plaza Surabaya yang memiliki Tunjungan 21 dan XXI. Sinergi di antara 21 dan XXI di dalamnya pun terjaga baik dengan perputaran film yang ditayangkan beserta jam main. Setiap tahunnya, kemunculan Cinema XXI di kota-kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema 21. Untuk ke depannya, telah tercatat beberapa pusat belanja dan bisnis yang berencana membuka gerai Cinema XXI, seperti Epicentrum Walk, Gandaria Mainstreet, dan Kota Kasablanka. Tidak hanya itu, beberapa Cinema XXI maupun 21 masih terus melakukan pembenahan. Di penghujung 2008, seiring dengan perkembangan teknologi 3D dan makin maraknya film-film berbasis format tersebut, Cinema XXI turut mengaplikasikan teknologi Dolby Digital Cinema 3D di beberapa XXI, seperti Plaza Senayan XXI, Studio XXI, Pondok Indah XXI, Gading XXI, dan Puri XXI di Jakarta, serta beberapa kota besar lain seperti Serpong XXI Tangerang, CiWalk XXI Bandung dan Sutos XXI Surabaya dengan harga tiket khusus. Visi Perusahaan Entertain people with movie maksudnya adalah Cinema XXI berusaha agar dapat dikenal sebagai perusahaan perfilman terbaik di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu juga perusahaan ingin menghibur masyarakat global dengan menyediakan film-film yang berkualitas baik film dari dalam negeri maupun film manca negara.
34 Misi Perusahaan 1. Meningkatkan mutu dan kualitas Dunia perfilman di Indonesia 2. Menyediakan film yang baik dan berkualitas 3. Memberikan hiburan kepada masyarakat global dengan menyediakan film-film yang berkualitas dan menarik. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Jakarta Barat, Waktu penelitian berlangsung selama 4 bulan dimulai dari bulan Februari 2011 sampai bulan Juni 2011. Jadwal kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah. Tabel 3.1 Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan Analisis Masalah Study Literatur Model & Variabel Penelitian Desain Kuisioner Kuesioner Awal Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Seluruhnya Analisa Korelasi & Regresi Gap analisis Penyusunan Laporan Februari Maret April Mei Juni 3 4 12 34 1 2341 2 3 4 12 3 4 Penelitian dimulai dengan melakukan analisa masalah, dan dilanjutkan dengan study literatur yang berhubungan dengan masalah yang ada dan di lanjutkan dengan model & variable penelitian. Setelah itu melakukan desain kuisoner. Kuesioner awal yang telah jadi disebarkan 30 kuesioner untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner tersebut. Jika kuesioner awal telah valid maka akan diteruskan dengan menyebarkan kuesioner seluruhnya sesuai jumlah sampel yang ditetapkan. Dari hasil
35 kuesioner yang ada dilakukan analisa korelasi, regresi dan di lanjutkan dengan Gap analisis. Setelah seluruh data terkumpul maka di gabungkan menjadi sebuah laporan. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Populasi dan Sampel 3.3.1.1 Populasi Populasi dari penelitian ini adalah semua angkatan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang masih aktif mengikuti perkuliahan di Universitas Bina Nusantara yaitu BINUSIAN 2011, 2012, 2013, dan 2014. 3.3.1.2 Sampel Sampel penelitian ini adalah semua angkatan mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Sampel diambil dari populasi dengan perhitungan sampel Isaac dan Michael. Sedangkan teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik probability sampling dengan simple random sampling atau secara acak sederhana.
36 3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Dengan membuat item-item pertanyaan dari variabel dalam penelitian ini, maka dilakukan pembagian kuesioner kepada responden yaitu mahasiswa aktif angkatan 2011, 2012, 2013, 2014 Universitas Bina Nusantara sebagai sampel dalam penelitian ini. Setiap variabel di penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya sebagai dasar dalam menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrument diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Data kuesioner yang telah dikumpulkan ditransformasi dari data ordinal menjadi data interval. Data tersebut dianalisa untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan perhitungan menggunakan SPSS 17.0.
37 3.4 Metode Analisis 3.4.1 Model Pengujian / Penelitian Gambar 3.1 Model Penelitian 3.4.2 Variabel Pengujian / Penelitian Berdasarkan pada model penelitian yang telah disebutkan diatas maka penulis mendefinisikan subvariabel yang ada menjadi pertanyaanpertanyaan yang akan digunakan sebagai kuesioner pada penelitian kali ini.
38 Tabel 3.2 Tabel Variabel Penelitian Variabel Quality (A) Sub Variabel Accuracy (A1): Content (A2): Indikator 1. SystemAccurate 2. Satisfied with the accuracy 1. Precise 2. Necessary 3. Sufficient Penjelasan 1. Situs memberikan informasi yang akurat. (A1.1) 2. Situs memberikan informasi yang memuaskan. (A1.2) 1. Situs memberikan informasi yang tepat dan benar. (A2.1) 2. Situs memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. (A2.2) 3. Situs menyediakan informasi yang memadai. (A2.3) Format (A3): 1. Usefull 2. Clear 1. Situs menyediakan informasi yang berguna. (A3.1) 2. Situs memberikan informasi yang jelas. (A3.2) Timeliness (A4): 1. Timely 2. Up to Date 1. Situs menyediakan informasi tepat pada waktu. (A4.1) 2. Situs selalu menyediakan informasi yang terbaru. (A4.2) Navigation (B1): 1. Well Organized Layout 2. Consistency of Navigation 1. Situs menyediakan navigasi yang membantu dan memberikan kemudahan bagi pelanggan. (B1.1) 2. Situs mempunyai standarisasi dan keseragaman format. (B1.2) System Quality (B) Ease of Use (B2): 1. User Friendly 2. Easy to Use 1. Situs sangat mudah dipahami dan user friendly. (B2.1) 2. Situs mempunyai tampilan yang mudah digunakan. (B2.2) Response Time (B3): 1. Speed of Access 2. Availability at All Time 1. Situs memberikan response time yang cepat. (B3.1) 2. Situs dapat di akses setiap saat. (B3.2) Security (B4): 1. Protecting Personal 2. Protecting Electronic Transaction 1. Situs dapat menjaga kerahasiaan informasi pribadi pelanggan. (B4.1) 2. Situs dapat menjaga keamanan transaksi pelanggan. (B4.2)
39 Variabel Sub Variabel Indikator Penjelasan Service Quality (C) Responsiveness (C1): 1. Providing Helpful Guidance 2. Helpful to the Customers 1. Situs memberikan panduan kepada pelanggan pada saat melakukan transaksi. (C1.1) 2. Situs menyediakan Helpdesk yang selalu ada untuk membantu pelanggan. (C1.2) Assurance (C2): 1. Customer Trust 1. Situs memberikan rasa aman pada saat pelanggan melakukan transaksi. (C2.1) Empathy (C3) 1. Personal Attention 1. Situs memberikan perhatian personal kepada pelanggan. (C3.1) Customer Satisfaction (Y) 1. Repeat Purchase 2. Positive wordof-mouth 1. Saya akan melakukan transaksi kembali di dalam situs. (Y1) 2. Saya akan merekomendasikan situs ini kepada orang lain. (Y2) 3. Secara keseluruhan apakah anda puas dengan kinerja website 21Cineplex.com? (Y3)
40 3.5 Hipotesa 3.5.1 Hipotesa Berdasarkan Analisa Korelasi Berdasarkan hasil analisa variabel-variabel pada model penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesa korelasi, yaitu : Hipotesa 1: H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Quality dengan H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Quality dengan Hipotesa 2: H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara System Quality dengan H1 : Ada hubungan yang signifikan antara System Quality dengan `` Hipotesa 3: H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Service Quality dengan H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Service Quality dengan Hipotesa 4: H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Quality, System Quality, Service Quality dengan H1 : Ada hubungan yang signifikan antara Quality, System Quality, Service Quality dengan
41 3.5.2 Hipotesa Berdasarkan Analisa Regresi Berdasarkan hasil analisa variabel-variabel pada model penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesa regresi, yaitu : Hipotesa 5 : H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Quality dengan H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Quality dengan Hipotesa 6 : H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara System Quality dengan H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara System Quality dengan Customer Satisfaction. Hipotesa 7 : H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Service Quality dengan H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Service Quality dengan Hipotesa 8 : H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Quality, System Quality, Service Quality dengan H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Quality, System Quality, Service Quality dengan