BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perceraian, tetapi bukan berarti Agama Islam menyukai terjadinya perceraian dari

BAB IV CERAI TALAK DALAM PERSPEKTIF YURIDIS. DALAM PUTUSAN PERKARA NO. 0181/Pdt.G/2013/PA.Gs PENGADILAN AGAMA GRESIK

Indonesia (Jakarta: Kencana, 2007), h Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

1 Pasal 105 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam 2 Salinan Putusan nomor 0791/ Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg, h. 4.

P U T U S A N. Nomor 0596/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mampu. Walaupun telah jelas janji-janji Allah swt bagi mereka yang

P U T U S A N Nomor : 022/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkawinan mempunyai nilai-nilai yang Sakral dalam agama, karena

PUTUSAN. Nomor 0603/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :./Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A N. Nomor: 0784/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N Nomor: 0407/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 195/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 017/Pdt.G/2014/PA.Mtk

P U T U S A N. Nomor 1599/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH

Nomor 103/Pdt.G/2012/PA.Pkc BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan:

PUTUSAN. Nomor: XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

P U T U S A N Nomor 0655/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 357/Pdt.G/2010/PA.Kab.Mn.

P U T U S A N Nomor : 053/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Salinan P U T U S A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

P U T U S A N. NOMOR 33/Pdt.G/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

P U T U S A N. Nomor 0979/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 5667/PDT.G/2013/PA. Kab Mlg TENTANG PENAMBAHAN NAFKAH ANAK SETIAP PERGANTIAN TAHUN

P U T U S A N SALINAN. Nomor 1638/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0391/Pdt.G/2009/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N Nomor: 45/Pdt.G/2010/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 015/Pdt.G/2014/PA.Mtk

P U T U S A N Nomor : 018/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kamus bahasa arab, diistilahkan dalam Qadha yang berarti

P U T U S A N. Nomor 841/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor :./Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 315/Pdt.G/2013/PA.Pkc.

P U T U S A N Nomor : /Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N SALINAN. Nomor: 1748/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0839/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 793/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 012/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 908/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ب س م الله ال رح م ن ال رح یم

P U T U S A N Nomor 0485/Pdt.G/2015/PA.Pkp. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :../Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 407/Pdt.G/2014/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

بسم هللا الرحمن الرحيم

Hal.1 dari 8 hal. Put. No. 795/Pdt.G/2010/PAJP

PUTUSAN Nomor: 608/Pdt.G/2010/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 80/Pdt.G/2010/PA.Sgr BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor:0553/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0052/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

P U T U S A N. Nomor: 0043/Pdt.G/2011/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: xxxx /Pdt.G/2012/PA.Slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN TENTANG DUDUK PERKARANYA

PUTUSAN Nomor : 31/Pdt.G/2010/PA.Rks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

P U T U S A N. Nomor 0891/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

P U T U S A N. Nomor 1222/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

- Bahwa penggugat adalah istri sah tergugat, telah melangsungkan pernikahan di. P U T U S A N Nomor: 622 / Pdt.G/2011/PA Prg.

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N Nomor : 0061/Pdt.G/2011/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 0353/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. /Pdt.G/2014/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 128/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

P U T U S A N Nomor 0328/Pdt.G/2014/PA.PKP. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 259/Pdt.G/2013/PA.Pkc.

PENETAPAN Nomor /Pdt.G/2015/PA.Sgr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan DUDUK PERKARA

P U T U S A N. Nomor: 0265/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara pada umumnya. Sebuah keluarga dibentuk oleh suatu. tuanya dan menjadi generasi penerus bangsa.

Nomor: 0217/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

P U T U S A N Nomor 0560/Pdt.G/2012/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. Hakim dalam memutuskan suatu perkara yang ditanganinya, selain. memuat alasan dan dasar dalam putusannya, juga harus memuat pasal atau

P U T U S A N. Nomor 802/Pdt.G/2010/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2010/PA.Pso. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 0592/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0977/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

بسم الله الر حمن الر حیم

PUTUSAN. Nomor : 0977/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2013/PA.Pkc.

PUTUSAN. Nomor : 0611/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

PUTUSAN Nomor:343/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 052/Pdt.G/2012/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1597/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

P U T U S A N. Nomor 645/Pdt.G//2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 110/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dihargai harkat dan martabatnya sebagaimana orang dewasa, karena anak adalah aset yang berharga dibandingkan dengan harta kekayaan lainya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan amanah, nikmat dan anugerah serta karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Anak merupakan hasil perkawinan antara ayah dan ibu. Dalam kondisi normal, ia adalah buah hati belahan jantung, tempat bergantung di hari tua, dan generasi penerus cita-cita orang tua. Seiring berjalannya waktu tidak jarang kemelut rumah tangga sering terjadi seperti, hak asuh anak seringkali menjadi permasalahan, sebelum ataupun sesudah perceraian. Bahkan tak jarang antara mantan suami dan istri, saling berebut mendapatkan hak asuh anak mereka. Kedua orang tua memiliki hak yang setara dan sama untuk mengasuh, memelihara, merawat serta melindungi hak-hak anak. Dalam hal ini yang terpenting adalah kemampuan orang tua untuk mengasuh dan memelihara anaknya. 1 Seperti halnya dialami oleh para artis-artis Indonesia diantaranya Ahmad Dhani dan Maia Estianti yang merebutkan hak asuh mereka yang 1 Budi Susilo, Prosedur Gugatan Cerai (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2008), h. 110-112. 1

2 mana perkara ini sampai kepada Mahkamah Agung. 2 Perseteruan serupa juga dialami artis Tamara Bleszynski dan Tenku Rafli Pasya yang pada akhirnya perkara ini juga sama-sama berujung sampai kepada Mahkamah Agung. 3 Ini semua diakibatkan adanya perbedaan keinginan dari kedua orang tua anak tersebut yang berujung pada jurang perceraian. Kebanyakan anak-anak khawatir bila orang tuanya harus bercerai, karena akan berdampak besar terhadap jaminan masa depan mereka sendiri, maka tidak akan ada tempat lagi untuk membantu mereka dalam merengkuh masa depan dan mengejar cita-citanya. Hal ini menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan yang menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan psikologis anak, meskipun ikatan perkawinan telah putus diantara orang tua, akan tetapi ikatan batin orang tua dengan anak tetap ada, hak dan kewajiban diantara keduanya tetap ada selama masih hidup. 4 Hal tersebut diatur dalam QS Al-Baqarah:233 5 Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan 2 Hukum Online, http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt51a3773fe3e99/anak-ahmad-dhanimaia-bebas-pilih-hak-asuh, diakses 29 Oktober 2014. 3 Kapanlagi, http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/rafli-akhirnya-dapatkan-hak-asuh-anakrfbp0kq.html, diakses 29 Oktober 2014. 4 Jaih Mubarok, peradilan Agama di Indonesia (Bandung: Pustaka bani quraisy, 2004), h. 193. 5 QS Al-Baqarah (2): 233.

3 kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma ruf. Ditinjau dari segi kebutuhan anak yang masih kecil dan belum mandiri hadhanah adalah suatu perbuatan yang wajib dilaksanakan oleh orang tuanya, karena tanpa hadhanah akan mengakibatkan anak menjadi terlantar dan tersia-sia hidupnya, oleh karena itu hakim yang memeriksa dan mengadili perkara hadhanah itu haruslah bersikap hati-hati, harus mempertimbangkan dari berbagai aspek kehidupan dan hukum, wajib memberikan putusan dengan seadil-adilnya, sehingga kepentingan dari para pihak yang berperkara dapat terpenuhi. 6 Persoalan hadhanah ini berlaku ketika terjadi perceraian antara suami istri. Pada dasarnya kewajiban tersebut adalah kewajiban orang tuanya, terutama ayah. Sebab menurut ajaran Islam, laki-laki adalah pemimpin dan kepala rumah tangga. Kalau ayah karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan kewajiban tersebut, ibu harus memikul dan berusaha melakukan yang terbaik bagi anak-anak. 7 Akan tetapi seorang ayah memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada isteri ataupun anak baik ketika bersama atau manakala sudah bercerai, namun untuk menentukan kadar nafkah yang harus diberikan seorang suami yang telah bercerai dari isterinya baik itu cerai talak yang dilakukan oleh suaminya atau cerai gugat yang dilakukan oleh isteri itu berdasarkan pada 6 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 424. 7 Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 224.

4 kemampuan suami seperti dijelaskan dalam KHI pasal 156 d yang menyatakan semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggungan ayah menurut kemampuanya. Sehingga apabila terjadi perceraian mantan suami tetap memiliki kewajiban memberi nafkah kepada mantan isteri dan anak-anaknya yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab material. 8 Sesuai apa yang sudah tertera dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pasal 41 mengenai akibat putusnya perkawinan yang dikarenakan perceraian. Dalam menyelesaikan perkara Hadhanah, lembaga yang berwenang menanganinya adalah Pengadilan Agama, karena Pengadilan Agama mempunyai peran dan wewenang untuk menyelesaikan perkara hadhanah, 9 khusus bagi orang-orang Islam yang berada dalam wilayah yuridiksinya. Di dalam proses persidangan adakalanya para pihak tidak dapat hadir dalam proses persidangan dengan alasan tertentu. Namun dalam hal ketidakhadiran salah satu pihak, hakim dapat memutus perkara tersebut. Perkara yang tidak dihadiri oleh salah satu pihak telah diatur di HIR, diantaranya pasal 125 yang berbunyi: 10 jika tergugat tidak hadir pada hari perkara akan diperiksa atau tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap mewakilinya, meskipun orang itu dipanggil secara patut, maka gugatan itu dapat diputus dengan tak hadir. 8 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h. 430. 9 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h. 429. 10 RIB / HIR (Bogor: Politeia, 1995), h. 83.

5 Pasal inilah yang dijadikan dasar dalam hukum acara perdata untuk menyelesaikan perkara tanpa hadirnya pihak tergugat atau termohon, yang disebut dengan istilah verstek. 11 Masalah serupa ini terdapat di Pengadilan Agama Kab. Malang. Seperti penulis ketahui pada putusan No. 1681/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg. Yang mana seorang istri mengajukan perkaranya untuk menuntut hadhanah dan nafkah hadhanah kepada suami yang diajukan di Pengadilan Agama Kab. Malang yang sudah menjadi kewenangannya dalam memeriksa dan mengadili perkara ini. Dari perkara yang diajukan penggugat agar majelis hakim mengabulkannya, gugatan sesuai yang terdapat pada isi petitum yaitu menetapkan penggugat sebagai pengasuh anak dan membebankannya biaya nafkah pada tergugat. Namun ketika persidangan berlangsung di hadapan majelis hakim, suami yang sudah dipanggil secara resmi dan patut dengan relaas No. 1681/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg, sebagai pihak yang tergugat tidak pernah datang atau hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai kuasa atau wakil untuk mewakilinya. Sehingga pada akhirnya majelis hakim mengabulkan tuntutan isteri terkait hadhanah dan membebankan biaya hadhanah pada suami yang verstek. Penelitian yang menarik dalam putusan ini adalah pada umumnya putusan verstek banyak dilakukan hanya pada kasus perceraian biasa seperti cerai talak dan cerai gugat, pada perkara ini putusan yang diputus secara 11 Roihan A Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), h.101.

6 verstek menyangkut tentang hadhanah, hal ini jarang dilakukan. 12 Dalam konteks ini hakim sebagai pembuat hukum harus mencerminkan tiga aspek yaitu keadilan, kepastian, dan kemanfaatan. 13 Ketiga aspek tersebut harus terpenuhi secara maksimal dikarenakan menyangkut masa depan si anak yang menjadi korban perceraian dari kedua orang tuanya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas penulis akan meneliti legal reasoning majelis hakim dalam memutus perkara tersebut. Untuk itu penelitian ini penulis beri judul LEGAL REASONING MAJELIS HAKIM DALAM MENGABULKAN HADHANAH PADA PUTUSAN VERSTEK (Studi Perkara No. 1681/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana legal reasoning majelis hakim dalam mengabulkan hadhanah pada putusan verstek pada perkara No.1681/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg? 2. Bagaimana akibat hukum hadhanah pada putusan verstek pada perkara No.1681/Pdt.G/2014/PA. Kab.Mlg? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan legal reasoning majelis hakim dalam mengabulkan hadhanah pada putusan verstek pada perkara No.1681/Pdt./PA.Kab.Mlg. 2. Untuk mengetahui akibat hukum hadhanah pada putusan verstek pada perkara No.1681/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg. 12 Pernyataan ini diperkuat juga oleh Widodo, wawancara (Malang, 12 Maret 2015). 13 Safiuddin, wawancara (Malang, 24 Maret 2015).

7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah, memperdalam dan memperluas khasanah baru bagi pengetahuan tentang pengabulan majelis hakim tentang hadhanah pada putusan verstek. b. Dapat digunakan sebagai landasan keilmuan bagi peneliti selanjutnya di masa akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat dikemudian hari dan digunakan oleh peneliti dalam memberikan pengertian kepada masyarakat terhadap masalah-masalah tentang hadhanah. b. Bagi masyarakat Diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan kepada masyarakat agar senantiasa mempertahankan dan memperjuangkan hak asuh anak dalam pendidikan, pengasuhan, dan kebebasan bagi anak ketika kedua orang tuanya bercerai. E. Definisi Operasional. Legal Reasoning : Alasan-alasan hakim sebagai pertanggungan jawab kepada masyarakat mengapa hakim sampai mengambil

8 putusan demikian, sehingga oleh karenanya mempunyai nilai objektif. 14 Majelis Hakim : Dewan yang mengemban tugas untuk mengadili suatu perkara. 15 Hadhanah : Kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga ia dewasa atau mampu berdiri sendiri. 16 Putusan Verstek : Putusan verstek adalah putusan yang dijatuhkan karena tergugat tidak hadir meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. 17 F. Sistematika Pembahasan Untuk memperoleh sebuah karya ilmiah yang terarah dan sistematis, maka perlu disusun sistematika pembahasan. Dalam penelitian ini, ada lima sistematika, yaitu: Bab I, penelitian ini akan menjelaskan mengenai pendahuluan. Bab ini diawali dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan yang terakhir menyangkut sistematika pembahasan. Bab II, bab ini berisi tentang kajian pustaka, yang terdiri dari penelitian terdahulu dan kajian teori. 14 Bambang Sugeng A. S. dan Sujayadi, Hukum Acara Perdata dan Dokumen Litigasi Perkara Perdata (Jakarta: Kencana, 2011), h. 12. 15 KBBI, kbbi.web.id, diakses 20 April 2015. 16 Kompilasi Hukum Islam (Bandung: Citra Umbara, 2012), h. 323. 17 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama di Indonesia (Malang: UIN-Malang Pres, 2008), h. 275.

9 Bab III, bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang mencakuip jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data. Bab IV, bab ini berisi paparan data dan hasil penelitian mengenai legal reasoning majelis hakim dalam mengabulkan hadhanah pada putusan verstek. perkara No. 1681/Pdt. G/2014/PA.Kab.Mlg. Bab V, merupakan bab terakhir yaitu penutup, yang mana dalam penelitian ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran sebagai tindak lanjut terhadap penelitian ini.