PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA DI KAMPUNG BARU KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG SUMATERA BARAT JURNAL Oleh: RAHMI FRATIWI NIM. 09060108 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
Perkembangan Sosial Remaja Di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang Sumatera Barat Oleh: *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Rahmi Fratiwi * Dr. Asmaiwaty Arief, M.Pd ** Gusneli S.S., M.Pd** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research was based on violence phenomenon that happened adolescent in the Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, West Sumatera. The problem in my research is development of social adolescent. The goal of the research are to describe 1) The internal factor that influenced the development of social adolescent 2) external factor that influence the developement of the social adolescent. The kind of this research is included as qualitative descriptive that is character of a case study. The subject of this research consist of 3 tenagers who are about 14 until 17 years old in the Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, West Sumatera. While the addtional informers are twelve persons who can give the information about this reasearch which is researched by technical researcher that used in this research is snow ball technic. The results of the research show that the development of social adolescent in Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, West Sumatera have distruction of internal and external. The internal distruction of the adolesent are doing such presure to themselves and also hide themselves from social environment on where they live. In addition, the external distruction are some of them smocking, fighting and having authoritative or always want to hold the power. Key words : Social development, adolescent, internal and external Pendahuluan Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar mengenai cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua atau keluarga, teman sebaya dan orang dewasa lainnya atau masyarakat (Syamsu Yusuf, 2009:122). Perkembangan sosial adalah perkembangan pemahaman yang semakin mendalam mengenai orang lain dan masyarakat sebagai suatu kesatuan, dan juga perkembangan keterampilan-keterampilan interpersonal yang semakin efektif dan standar-standar perilaku yang semakin terinternalisasi, seiring bertambahnya usia (J. E. Ormond, 2008:109). Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua ini lazim disebut sosialisasi. Namun ada beberapa remaja yang malu akan kehidupan orang tuanya. Menyalahkan keadaan yang dialami, seperti malu terhadap ekonomi orang tua yang rendah dan takut tidak diterima oleh lingkungannya yakni teman sebaya. Sehingga remaja ini besikap menutup diri 1
dan tidak mau bergaul dengan teman di lingkungannya. Pada masa remaja ini, juga terjadi penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial yang cenderung menyukai kelompokkelompok, yaitu yang dinamakan geng. Remaja mulai belajar mengenai pola hubungan timbal balik dan setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan diri ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Teman memainkan peranan yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak atau remaja. Setiap orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih sayang, teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial dan keakraban. Teman sebaya mempunyai fungsi yang hampir sama dengan orang tua. Teman bisa memberikan ketenangan ketika mengalami kekhawatiran (M. Ali dan M. Asrori, 2008:114). Kebanyakan dari remaja sangat mudah terpengaruh oleh teman-temannya karena memang salah satu perkembangan remaja adalah mampu bersosialisasi baik dengan teman sebaya. Remaja akan melakukan hal apa saja, baik itu positif atau negatif agar dapat diterima oleh temanteman sebayanya. Remaja yang ditolak atau kurang diterima oleh teman sebayanya biasanya akan membentuk kelompok sendiri yang dinamakan geng, kebanyakan dari mereka yang ditolaklah dapat melakukan hal apapun agar mereka dianggap di suatu kelompok dan dihargai serta diterima. kegiatan yang mereka lakukan cenderung bersifat negatif seperti membangkang, cabut, agresi dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang terlihat bahwa perkembangan sosial remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga atau orang tua, diri remaja sendiri, teman sebaya dan masyarakat atau orang dewasa lainnya. Pada keluarga terlihat bahwa harmonis atau tidaknya interaksi dalam keluarga akan membentuk sikap remaja tersebut dan bisa menghambat perkembangan sosialnya. Remaja bisa bersikap kurang percaya diri dan menjadi pembangkang. Selain itu status ekonomi keluarga juga mempengaruhinya, eknomi keluarga yang rendah membuat remaja tersebut menjadi minder terhadap temanteman yanng berekonomi tinggi. Menurut Havighurst (Elida Prayitno, 2006:42) tugas perkembangan yang seharusnya dicapai pada periode remaja, yaitu: 1. Menguasai kemampuan membina hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang sama atau berbeda jenis kelamin. 2. Menguasai kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. 3. Menerima kedaan fisik dan menggunakan tubuh secara efektif 4. Meminta, menerima, mencapai perilaku bertanggung jawab secara sosial 5. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya 6. Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku. Tugas perkembangan remaja ini terfokus kepada sikap dan pola perilaku remaja itu sendiri. Apabila tercapainya kematangan dan keberhasilan yang baik pada tugas perkembangan ini, maka tugas perkembangan selanjutnya akan dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya apabila terjadi permasalahan tugas perkembangan berikutnya akan bermasalah dan terganggu seperti pemberontakan terhadap diri dan tindakan agresi yang dapat merusak dirinya dan orang lain. Hal lainnya yang mempengaruhi perkembangan sosial adalah masyarakat tepatnya orang dewasa lainnya yang berada di lingkungan remaja. Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses sosialisasinya adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap tidak konsisten terhadap remaja. Di satu sisi, remaja dianggap sudah beranjak dewasa, tetapi kenyataannya di sisi lain mereka tidak diberikan kesempatan atau peran penuh sebagaimana orang yang sudah dewasa. Untuk masalah-masalah yang dipandang penting dan menentukan, remaja masih sering dianggap anak kecil atau paling tidak dianggap belum mampu sehingga sering menimbulkan kekecewaan atau kejengkelan pada remaja. Keadaan semacam ini sering kali menjadi penghambat perkembangan sosial remaja (Saefullah, 2012:330). 2
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis kemukakan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah dengan judul: Perkembangan sosial remaja di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang. Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar belakang masalah seperti diuraikan terdahulu maka penelitian difokuskan pada: 1. Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja di 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja di Berdasarkan masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan sosial remaja di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja secara internal di Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang. b. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja secara eksternal di Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat studi kasus (case studies) yaitu berusaha secara utuh, mendalam dan intensif mengungkap gambaran tentang perkembangan sosial remaja di Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan. Penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan data yang diperoleh secara apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti barulah kemudian peneliti menarik kesimpulan (Afifudin, 2012: 223). Penelitian dilaksanakan dimasyarakat yaitu Kebanyakan dari remaja tersebut banyak yang membentuk kelompok-kelompok bermain dan terkadang ada yang tersisih. Remaja yang tersisih inilah yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Selain itu tempat penelitian ini cukup baik peneliti kenali dan dekat dari rumah peneliti. Adapun yang dimaksud dengan subjek penelitian menurut Bagong Suyanto (2011:171) subjek penelitian adalah informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Sebelum informan dipilih terlebih dahulu dilakukan observasi. Informan dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan, yaitu remaja yang umurnya berkisar antara 14 17 tahun yaitu berjumlah 16 orang remaja. Jumlah informan yang terpilih yaitu 3 remaja. Pada penelitian ini, peneliti mengambil subjek di atas sebagai informan utama karena dari beberapa remaja yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan subjek inilah yang sangat mudah terpengaruh perkembangan sosialnya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial subjek antara lain faktor internal dan eksternal. Selain itu informan tambahan dari penelitian ini adalah orang tua, teman sebaya, dan masyarakat disekitar lingkungan remaja. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data dalam penelitian yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis, Miles dan Hubermen (Sugiyono, 2011:337) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu : 1. Reduksi data (Data Reduction) 2. Penyajian data (Display Data) 3. Penarikan kesimpulan (verifikasi) Hasil dan Pembahasan Penelitian Berdasarkan hasil observasi peneliti selama di lapangan yaitu dari tanggal 01 September 2013 sampai 30 November 2013, peneliti menemukan bahwa perkembangan sosial remaja di Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi remaja yaitu pada konsep diri yang rendah, kebanyakan remaja tidak mampu mempertahankan pedapat atau keinginan dirinya. Secara berkaitan mereka mudah terganggu oleh teman sebayanya dan menerima prinsip atau pendapat sebuah kelompok yang anggotanya lebih berkuasa dan didengarkan darinya. Mereka 3
kebanyakan hanya sebagai sebuah pengikut yang lemah untuk dapat bisa bergabung dan diterima serta dianggap oleh kelompoknya. Berkaitan dengan itu kematangan emosional dan kematangan fisik dan psikis mereka sangat mudah terganggu yang salah satu faktor karena umur mereka yang belum cukup matang yaitu pada masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Kebanyakan remaja yang berada di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang mereka berkumpul dan membentuk sebuah kelompok yang dinamakan geng. Banyak terdapat geng di daerah ini yaitu 6 (enam) kelompok yang masing-masing anggotanya ada 5-15 remaja. Mereka hanya berteman dengan kelompoknya saja, dan apabila bergaul dengan kelompok yang lain remaja tersebut dapat dikucilkan dari kelompok tersebut. Pada masing-masing kelompok terdapat persaingan. Sehingga remaja tidak dapat bersosialisasi dengan baik dan tertekan dalam sebuah kelompok karena takut dengan akibat dikeluarkan. Apapun akan dilakukan remaja supaya dapat diterima dan dianggap dalam sebuah kelompok. Remaja ini seharusnya mampu mempertahankan pendapatnya dan berfikir secara matang dalam hal segala sesuatu. Remaja supaya dapat membedakan mana yang baik untuk dirinya serta mana yang tidak baik untuk dirinya. Namun karena tekanan dari lingkungan pergaulanlah yang menuntut mereka untuk tidak dapat mengeluarkan pendapat supaya tidak dikucilkan oleh kelompoknya. Sehingga kehidupan remaja tidak dapat berjalan dengan efektif. Namun dengan berbagai faktor yang mempengaruhi remaja, mereka tidak mampu dalam mencapai perkembangan sosialnya secara baik (Observasi, 09/03/2013). Remaja ini adalah penduduk Kampung Baru Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang. Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah dan berbahasa. Perkembangan emosi, berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial remaja. Remaja yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan bahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa dengan baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial remaja. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan, bahwa remaja yang perkembangan sosialnya terganggu ada yang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu konsep diri yang rendah tidak mampu mempertahankan pendapat dan lebih suka menerima keadaan serta jawaban walaupun ia tahu itu salah namun ia tidak mampu untuk mengungkapkannya. Kematangan fisik dan psikis juga termasuk mempengaruhinya dan kapasitas mental dan intelegensi yang kurang baik. Beberapa faktor tadilah yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial remaja sehingga ia tidak dapat bergaul dengan baik. Berdasarkan hasil obeservasi yang peneliti lakukan mulai dari tanggal 01 September 2013 sampai 30 November 2013 di kampung Baru Kelurahan Indarung Bahwasanya faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja yaitu teknolgi, seperti HP, dan internet. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, saran peneliti adalah kepada : 1. Remaja, agar mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik sesuai dengan perkembangan sosialnya, serta mampu memilah perbuatan yang baik dan yang buruk untuk diri remaja. 2. Orang tua dapat memberikan pemahaman dan arahan terhadap perkembangan remaja. Baik itu terhadap privasi remaja dan pemilihan pergaulannya serta dapat memberikan hal yang terbaik kepada anak tanpa membedabedakan anak. 3. Teman sebaya, agar dapat saling memahami sesama remaja sehingga dapat tercipta pergaulan yang baik dan nyaman di lingkungannya. 4. Masyarakat, agar dapat menerima remaja sebagai seorang yang berkembang dan tidak 4
menganggap sebagai anak-anak. Pernyataan dan tanggapan yang diberikan remaja agar dapat diberikan respon yang baik. 5. Peneliti Selanjutnya, penulis mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan berbagai variabel yang berbeda. 6. Program studi BK, agar dapat melahirkan guru BK yang profesional, dan mampu mengaplikasikan ilmu BK yang telah didapat semasa kuliah baik itu di sekolah dan di masyarakat secara umumnya. Daftar Kepustakaan Afifudin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia. Ali M & M. Asori. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ellis, J.O. 2008. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jilid 1. Erlangga. Ali M & M. Asori. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan, R&D. Bandung: Alfabeta. Suyanto, Bagong. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Yusuf. A.Muri. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar-dasar Penyelidikan Ilimiah).