PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH

Transkripsi

1 PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH Isma Fitria 1, Fitria Kasih 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Ismafitria57@gmail.com ABSTRACT This study is conducted because there are some teenagers who have unstable emotional control and still unable to control their emotion. The aims of this study are to describe :1) the emotional control before and after the sample get the treatment in the aspect of controlling emotion, 2) the improvement of emotional control before and after the sample get the treatment in the aspect of mental criticality, 3) the improvement of emotional control before and after getting the treatment in the aspect of self-understanding. An experimental research was applied in this study with 11 teenagers as the population. for the purpose of selecting the sample, total sampling was applied, which means the sample were the 11 teenagers. a questionnaire is used as the instrument. For analyzing the data, percentage and Wilcoxon Matched pairs which is comparing the result of pre-test and post test are used.the result of the study indicate that : 1) there is an improvement of emotional control in the aspect of controlling emotion after getting treatment, 2) there is an improvement of emotional control in the aspect of mental criticality, 3) there is an improvement of emotional control in the aspect of self-understanding. this study could be used as a recommendation for the orphanage to keep doing Group Conseling to make the teenagers having good communication among them, and make them reduce their problem in the school and orphange. Keywords : Emotional Control, Group Conseling, Teenager PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa dimana sekelompok kalangan yang lebih menekankan pada proses berkembang dan proses penambahan pengetahuan dalam kehidupannya, tidaklah salah jika remaja memiliki rasa keingintahuan yang cukup besar dibanding kalangan tua atau anak.pada masa remaja seseorang akan mencari jati diri di lingkungan pergaulannya baik di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan masyarakat sekitar. Disinilah seorang remaja itu mulai belajar untuk beradaptasi dan mengenal lingkungan sekitarnya. 1

2 Pada masa remaja, individu juga mempunyai banyak keinginan yang sifatnya harus selalu dipenuhi. Munculnya keinginan-keinginan, memaksa remaja untuk bertindak tanpa berfikir dahulu mengenai dampak dan akibat yang ditimbulkannya. Ia cenderung mudah meluapkan emosinya dan menuruti segalakeinginan yang ada dipikirannya, yang terpenting ia bisa mendapatkan keinginan itu. Hal inilah yang terkadang menghadapkan remaja pada suatu permasalahan yang sifatnya rumit. Berdasarkan hal ini pengendalian emosi pada remaja sangat dibutuhkan agar remaja dapat mencapai kematangan emosi yang optimal. Sobur (2003:400) menekankan bahwa emosi bisa dipikirkan dalam terma-terma apakah ia berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan energi yang tersedia untuk berbagai tindakan seperti berfikir, menyerap, berkonsentrasi, memilih, dan bertindak. Hurlock 1980 (Trifiana 2015:29) menjelaskan bahwa peningkatan pengendalian emosi remaja bisa dilihat dari aspek-aspek pengendalian emosi yaitu kontrol emosi, penggunaan fungsi kritis mental dan pemahaman diri Peneliti mempunyai keinginan untuk mengadakan suatu penelititan mengenai pengendalian emosi di Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh. Alasan peneliti memilih remaja di Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh yaitu karena semua remaja yang ada di yayasan itu adalah remaja yang masih sekolah dan sebagian besar mereka masih duduk di SMP atau SMA. Mereka adalah termasuk remaja yang masih berusia dini untuk berhadapan dengan lingkungan sosial. Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang agama, pendidikan dan sosial yang membantu anak yang tidak memiliki orang tua. Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh merupakan sebuah tempat untuk merawat dan melindungi anak yatim atau yatim piatu. Namun, tidak hanya untuk anak yatim maupun yatim piatu, 2

3 panti asuhan juga terbuka untuk anak-anak selain mereka, seperti anak-anak terlantar atau anak-anak yang kurang beruntung. Segala sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama, hidup mereka terasa lebih baik, ikatan rasa kekeluargaan diantara mereka semakin kuat. Tentunya hal ini tidak dapat terlepas dari suatu permasalahan yang ada diantara mereka. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka akan dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan individu saat memasuki tahap perkembangan remaja. Selain itu, juga dapat berpengaruh pada lingkungan sosial dan individu. Individu akan dikucilkan oleh lingkungan karena dengan sikapnya itu dapat menyebabkan konflik yang berkepanjangan di sekitar lingkungannya, yang membuat orang lain merasa tidak nyaman saat bergaul dengan dirinya. Oleh karena itu hal ini harus ditindak lanjuti, supaya individu bisa berkembang secara optimal dan dapat diterima oleh lingkungan sekitar. Adapun layanan yang dipakai untuk meningkatkan pengendalian emosi pada remaja yaitu dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Hartinah (2009:104) menjelaskan bahwa: Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama, melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan atau untuk perkembangan dirinya, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar. Hartinah (2009:106) juga menjelaskan bahwa bimbingan kelompok secara efektif dapat meningkatkan pengendalian emosi pada remaja: Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 2 Januari 2017 di Panti Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah Sungai Penuh dengan penghuni panti 3

4 asuhansebanyak 11 orang, maka terlihat bahwa adanya remaja yang mudah tersinggung dan marah kepada orang lain, adanya remaja yang masih memiliki rasa minder dan kurang percaya pada dirinya sendiri, adanya remaja yang merasa ketidaknyamanan dengan kelakuan teman-temannya sehingga sering memicu pertengkaran. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan pada tanggal 2 Januari 2017 di Panti Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah Sungai Penuh dengan penghuni panti asuhan sebanyak 11 orang terdapatnya informasi bahwa adanya remaja yang memiliki rasa cemburu dan iri terhadap orang lain, adanya remaja yang masih sedih apabila mengingat keberadaan orang tua dan keluarganya yang jauh, adanya remaja yang masih kurang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, adanya remaja yang masih cenderung menyimpan masalahnya sendiri, adanya remaja yang cenderung kurang peka dengan apa yang dialami orang lain Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan oleh peneliti di bagian latar belakang, maka peneliti ingin mengangkat masalah tersebut untuk diteliti yaitu Peningkatan Pengendalian Emosi melalui Bimbingan Kelompok pada Remajadi Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh. METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian eksperimental. Menurut Riduwan (2009:50) penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penilitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara tetap. Alasan peneliti menggunakan penelitian eksperimen yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel, apakah terjadi suatu perubahan atau tidak setelah mendapatkan suatu perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengendalian emosi remaja. Dengan melakukan penelitian eksperimen ini dapat menambah pengetahuan 4

5 peneliti dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 8-13 Agustus 2017 dengan Populasi yakni peserta didik yang telah mengikuti bimbingan kelompok sebanyak 11 remaja. Penarikan sampel menggunakan teknik total sampling,dengan Jumlah sampel sebanyak 11remaja. Jenis dan sumber data diperoleh langsung dari objek penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket, untuk melaksanakan analisis data menggunakan teknikanalisis datanya menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs yaitu dengan mencari perbedaan pretest dan Posttest.Menurut Misbahuddin dan Hasan (2013:177) Untuk uji Wilcoxon Matched Pairs sampel kecil (n<25) uji statistiknya yaitu T o = nilai terkecil dari nilai absolute hasil penjumlahan tanda jenjang. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Peningkatan Pengendalian Emosi Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok pada Remaja Dilihat dari Aspek Kontrol Emosi Berdasarkan hasil dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok yaitu sebagian besar anggota kelompok mengalami dalam aspek kontrol emosi dan nilai tertinggi peningkatan dalam kontrol emosi diperoleh oleh JGR yaitu mengalami peningkatan sebesar 18,9 % dan nilai terendah pada aspek kontrol emosi diperoleh oleh IF yaitu mengalami peningkatan sebesar 6,4 % hal ini juga dapat dilihat peningkatan kontrol emosi pada nilai rata-rata keseluruhan sebelum pretest dan sesudah postest meningkat, dari nilai 59,7 yang masuk dalam kategori sedang ke nilai 72,9 yang kategori tinggi dengan presentase peningkatan rata-rata keseluruhannya sebesar 13,2. 2. Peningkatan Pengendalian Emosi Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok pada Remaja Dilihat dari Aspek Kritis Mental 5

6 Berdasarkan hasil dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok yaitu sebagian besar anggota kelompok mengalami dalam aspek kritis mental dan nilai tertinggi peningkatan dalam pengendalin emosi pada aspek kritis mental diperoleh oleh ZK yaitu mengalami peningkatan sebesar 23,5 % dan nilai terendah pada aspek kritis mental diperoleh oleh IF yaitu mengalami peningkatan sebesar 7,7 % hal ini juga dapat dilihat peningkatan kritis mental pada nilai rata-rata keseluruhan sebelum pretest dan sesudah postest meningkat, dari nilai 52,3 yang masuk dalam kategori sedang ke nilai 66,9 yang kategori tinggi dengan presentase peningkatan rata-rata keseluruhannya sebesar 14,6 3. Peningkatan Pengendalian Emosi Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok pada Remaja Dilihat dari Aspek Pemahaman Diri Berdasarkan hasil dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok yaitusebagian besar anggota kelompok mengalami dalam aspek pemahaman diri dan nilai tertinggi peningkatan dalam pemahaman emosi diperoleh oleh ZK yaitu mengalami peningkatan sebesar 24,9 % dan nilai terendah pada aspek pemahaman diri diperoleh oleh IF yaitu mengalami peningkatan sebesar 9,3 % hal ini juga dapat dilihat peningkatan pemahaman diri pada nilai ratarata keseluruhan sebelum pretest dan sesudah postest meningkat, dari nilai 54,5 yang masuk dalam kategori sedang ke nilai 68,3 yang kategori tinggi dengan presentase peningkatan rata-rata keseluruhannya sebesar 12,7. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Panti Asuhan Aisyiyah Muhmmadiyah Sungai Penuh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 6

7 1. Peningkatan pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kontrol emosi mengalami peningkatan dari kategori emosi rendah meningkat ke kategori emosi sedang sebanyak 4 orang dan kategori emosi sedang meningkat ke kategori emosi tinggi sebanyak 7 orang 2. Peningkatan pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek kritis mental mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori emosi sedang sebanyak 6 orang dan kategori sedang meningkat kategori emosi tinggi sebanyak 5 orang 3. Peningkatan pengendalian emosi sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok pada remaja dilihat dari aspek pemahaman diri mengalami peningkatan dari kategori emosi rendah meningkat ke kategori emosi sedang sebanyak 3 orang dan kategori emosi sedang memningkat ke kategor tinggi sebanyak 8 orang DAFTAR PUSTAKA Hartinah, Siti Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditarna Misbahuddin dan Hasan, Iqbal Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Trifiana, Rina Pengaruh Kematangan Emosi terhadap Perilaku Prososial Remaja Pengguna Gadget di SMP N 2 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Universita Negeri Yogyakarta 7