BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Kedua sekolah ini merupakan sekolah dasar inti. Subyek dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok. Sekolah Dasar SDN 01 Nampu sebagai kelas eksperimen dengan subyek penelitian Siswa Kelas V sebanyak 24 siswa. Sedangkan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis sebagai kelas kontrol dengan subyek penelitian sebanyak 28 siswa. Di ruangan kelas kedua sekolah dasar tersebut mempunyai posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Letak Sekolah di wilayah Grobogan. Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu merupakan SD Inti terletak di desa Nampu. Sekolah tersebut terletak di tepi jalan raya desa Nampu. Di depan Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu terdapat Sekolah Dasar Negeri 02 Nampu. Sedangkan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis merupakan SD inti di desa Jetis dan terletak di tepi jalan raya desa Jetis. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Priyatno (2010 : 90) menyatakan bahwa uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah itemitem tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item soal (skor total), perhityungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari perhiyungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. 29

30 Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak disarankan. Soal tes yang akan diujikan pada pretest dan posttest dilakukan uji coba terlebih dahulu pada 22 siswa SDN 01 Talawah Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, item soal yang diuji validitasnya ada 29 item soal yang valid dan 21 item soal yang tidak valid. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest dan Posttest Soal Pretest dan Posttest Valid 2, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 30, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 49, 50 Tidak Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 18, 19, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 37, 43, 48 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Priyatno (2010: 97) uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang dapat digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang..pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows (statistical product and service solutions). Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

31 Uji reliabilitas besar Alpha 0,886 berarti reliabilitas baik, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Pretest dan Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.886 29 4.2.3 Hasil Uji Homogenitas Data Priyatno (2010 : 76), uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Samples T Tes dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (anova) dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas dan Anova Kelas Eksperimen dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilaisiswa Levene Statistic df1 df2 Sig..027 1 50.870 Nilaisiswa Sum of Squares ANOVA Df Mean Square F Sig. Between Groups 7.040 1 7.040.035.852 Within Groups 9954.190 50 199.084 Total 9961.231 51 Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari output tes of homogenity of variance. Dapat diketahui bahwa signifikan sebesar 0,870. Karena signifikansi

32 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai siswa dari kelas eksperimen maupun kontrol mempunyai varian yang sama. 4.2.4 Hasil Uji Normalitas Data Priyatno (2010 : 71), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen Kontrol N 24 28 Normal Parameters a Mean 41.83 42.57 Std. Deviation 13.934 14.258 Most Extreme Differences Absolute.192.126 Positive.192.126 Negative -.160 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z.939.665 Asymp. Sig. (2-tailed).341.768 a. Test distribution is Normal. Dari uji normalitas hasil belajar pretest kelas eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut: dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,341 dan 0,768. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

33 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen Kontrol N 24 28 Normal Parameters a Mean 78.88 56.79 Std. Deviation 7.421 11.590 Most Extreme Differences Absolute.207.111 Positive.156.097 Negative -.207 -.111 Kolmogorov-Smirnov Z 1.012.590 Asymp. Sig. (2-tailed).258.877 a. Test distribution is Normal. Dari uji normalitas hasil belajar posttest kelas eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut : dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,258 dan 0,877. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. 4.2.5 Hasil Uji Deskriptif Data Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil pretest dan posttest kelas Kontrol dan eksperimen adalah 29 soal pilihan ganda. Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil uji deskriptif pretest kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Deskriptif Pretest Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Preteskontrol 28 24 83 42.57 14.258 Valid N (listwise) 28

34 Dari tabel dapat dilihat bahwa variabel pretest kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 28 mempunyai nilai rata-rata 42,57 dengan nilai minimal 24 dan maksimal 83 sedangkan standar deviasinya sebesar 14258. Untuk menentukan tinggi rendahnya pretest kelas kontrol maka ada lima kategori mengikuti acuan penilaian yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus: Interval i Dari hasil perhitungan yang telah didapat maka diketahui nilai interval sebesar 12 sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol pada tabel berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas kontrol No Nilai Interval Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori 1 24 35 11 39% Sangat rendah 2 36 47 8 29% Rendah 3 48 59 7 25% Sedang 4 60 71 0 0% Tinggi 5 72 83 2 7% Sangat tinggi Jumlah 28 100% Dari Tabel 4.7 diketahui mayoritas siswa tergolong pada kategori sangat rendah terdapat 11 siswa ( 39%). Pada kategori rendah terdapat 8 siswa (29%), sedangkan kategori sedang terdapat 7 siswa (25%). Pada kategori tinggi terdapat 0 siswa (0%) dan pada kategori sangat tinggi terdapat 2 siswa (7%). Distribusi frekuensi pretest kelas kontrol dapat dilihat pada diagram berikut ini.

35 24-35 36-47 48-59 60-71 72-83 0% 7% 25% 39% 29% Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol Hasil uji deskriptif posttest kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Deskriptif Posttest Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation posteskontrol 28 34 89 56.79 11.590 Valid N (listwise) 28 Dari tabel dapat dilihat bahwa variabel posttest kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 28 mempunyai nilai rata-rata 56,79 dengan nilai minimal 34 dan maksimal 89 sedangkan standar deviasinya sebesar 11,590. Untuk menentukan tinggi rendahnya posttest kelas kontrol maka ada lima kategori mengikuti acuan penilaian yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus: Interval i Dari hasil perhitungan yang telah didapat mak diketahui nilai interval sebesar 11 sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai posttest kelas kontrol pada tabel berikut.

36 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas kontrol No Nilai Interval Frekuensi (f) Persentase (%) Kategori 1 34-44 3 11% Sangat rendah 2 45-55 10 36% Rendah 3 56-66 11 39% Sedang 4 67-77 3 11% Tinggi 5 78-89 1 3% Sangat tinggi Jumlah 28 100% Dari Tabel 4.9 diketahui pada kategori sangat rendah terdapat 3 siswa (11%). Pada kategori rendah terdapat 10 siswa (36%). Sedangkan mayoritas siswa tergolong pada kategori sedang terdapat 11 siswa (39%). Pada kategori tinggi terdapat 3 siswa (11%) dan pada kategori sangat tinggi terdapat 1 siswa (3%). Distribusi frekuensi posttest kelas kontrol dapat dilihat pada diagram berikut ini. 34-44 45-55 56-66 67-77 78-89 11% 3% 11% 39% 36% Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol Hasil uji deskriptif pretest kelas eksperimen dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation preteseksperimen 24 28.00 76.00 41.8333 13.93359 Valid N (listwise) 24

37 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel pretest kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 24 mempunyai nilai rata-rata 41,8333 dengan nilai minimal 28,00 dan maksimal 76,00 sedangkan standar deviasinya sebesar 13,93359. Untuk menentukan tinggi rendahnya pretest kelas kontrol maka ada lima kategori mengikuti acuan penilaian yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus: Interval i Dari hasil perhitungan yang telah didapat maka diketahui nilai interval sebesar 10 sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol pada tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen No Nilai Interval Frekuensi (f) Presentase (%) Kategori 1 28-37 11 46% Sangat rendah 2 38-47 5 21% Rendah 3 48-57 4 17% Sedang 4 58-67 2 8% Tinggi 5 68-76 2 8% Sangat tinggi Jumlah 24 100% Dari Tabel 4.9 diketahui mayoritas siswa tergolong pada kategori sangat rendah terdapat 11 siswa ( 46%). Pada kategori rendah terdapat 5 siswa (21%), sedangkan kategori sedang terdapat 4 siswa (17%). Pada kategori tinggi terdapat 2 siswa (8%) dan pada kategori sangat tinggi terdapat 2 siswa (8%). Distribusi frekuensi pretest kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut.

38 28-37 38-47 48-57 58-67 68-76 8% 8% 17% 46% 21% Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen Hasil uji deskriptif postest kelas eksperimen dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Tabel Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation posteseksperimen 24 66 89 78.88 7.421 Valid N (listwise) 24 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel Posttest kelas Eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 24 mempunyai nilai rata-rata 78,88 dengan nilai minimal 66 dan maksimal 89 sedangkan standar deviasinya sebesar 7,421. Untuk menentukan tinggi rendahnya postest kelas kontrol maka ada lima kategori mengikuti acuan penilaian yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus: Interval i Dari hasil perhitungan yang telah didapat maka diketahui nilai interval sebesar 5 sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai postest kelas kontrol pada tabel berikut:

39 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen No Nilai Interval Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori 1 66 70 4 17% Sangat rendah 2 71 75 4 17% Rendah 3 76 80 5 21% Sedang 4 81 85 2 8% Tinggi 5 86 89 9 37% Sangat tinggi Jumlah 28 100% Dari Tabel 4.13 diketahui pada kategori sangat rendah terdapat 4 siswa (17%). Pada kategori rendah terdapat 4 siswa (17%), sedangkan kategori sedang terdapat 5 siswa (21%). Pada kategori tinggi terdapat 2 siswa (8%). Mayoritas siswa tergolong pada kategori sangat tinggi terdapat 9 siswa (37%). Distribusi frekuensi posttest eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut ini. 66-70 71-75 76-80 81-85 86-89 37% 8% 17% 21% 17% Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen 4.2.6 Hasil Uji Hipotesis Data Priyatno (2010 : 32), Independent Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Sebelum dilakukan uji t tes sebelumnya dilakukan uji homogenitas dengan f tes artinya jika varians sama, maka uji t menggunakan

40 Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal variances not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Tabel 4.14 Hasil Uji T Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilaisiswa Eksperimen 24 78.88 7.421 1.515 Kontrol 28 56.79 11.590 2.190 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Nilai posttest Equal variances assumed F 2.470 Sig..122 Equal variances not assumed T 8.027 8.295 Df 50 46.514 Sig. (2-tailed).000.000 Mean Difference 22.089 22.089 Std. Error Difference 2.633 2.633 95% Confidence Interval of the Difference Lower 16.562 16.730 Upper 27.617 27.448 Tabel T Df Signifikansi 50 2.009 Oleh karena nilai signifikansi pada uji F adalah 0,122 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kelas eksperimen dan kontrol adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variances assumed (diasumsikan kedua varian sama).untuk itu dibandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas. Oleh karena t hitung > t tabel (8,027 > 2,009) dan signifikansi (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara rata-rata nilai kelas

41 eksperimen dengan rata-rata nilai kelas kontrol. Pada tabel group statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas eksperimen adalah 78,88 dan untuk kelas kontrol (56,79), artinya bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Nilai t hitung positif, berarti rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 22,089 (78,88 56,79) dan perbedaan berkisar antara 16,562 sampai 27,617. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan interpretasi data dianalisis berdasarkan pada model pembelajaran yang dipakai yaitu model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis yang menunjukan nilai probabilitas. Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,000 menunjukan hasil yang sangat signifikan. karena probabilitas 0,000 maka Ha diterima. Artinya bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe think pair share efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa Dari hasil analisis data, menunjukkan hasil yang signifikan karena hal ini disebabkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat mengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk bekerja sama antar siswa yang mempunyai kemampuan heterogen. Proses pembelajaran tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Frank Lyman dalam Nurhadi (2005: 120), think pair share merupakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk bekeja sama antar siswa yang mempunyai kemampuan heterogen. metode resitasi dan diskusi perlu

42 diselenggarakan dalam setting kelompok dalam setting kelas secara keseluruhan. Think pair share memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Struktur think pair share memiliki langkahlangkah yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Pembelajaran think pair share dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkan ide-idenya dengan orang lain. Membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang.