BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. politik, antropologi, psikologi, dan ekologi. Salah satu tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil 1. SIKLUS I a. Data Aktivitas Guru Hasil Penilaian Supervisor dan Observer pada Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit 1to user BAB 1 PENDAHULUAN

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

BAB I PENDAHULUAN. Hal yang mendasar yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan salah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012 diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2 dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam pembelajaran IPS terutama masalah hasil belajar yang nilai rata-ratanya di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Penyebabnya antara lain : 1) pembelajaran selalu menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches); 2) guru hanya menggunakan metode ceramah, latihan, dan penugasan saja; 3) siswa diperlakukan sebagai objek belajar; 4) kurang memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar; 5) kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran IPS. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian dengan fokus penelitiannya adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA Sekolah Dasar Negeri Cisitu 2, Kecamatan Coblong, Kota Bandung melalui pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Berdasarkan pada uraian tentang konsep dan tujuan penggunaan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) yang lebih menitikberatkan pada aktivitas siswa untuk mencapai tujuan pembelajarannya, dan di dalam proses pembelajarannya menuntut penggunaan multi metode dan multi media, maka peneliti pada penelitian ini menggunakan metode bermain peran (role playing), diskusi kelas dan

58 diskusi kelompok dengan harapan melalui penggunaan metode ini siswa dapat lebih aktif lagi dalam belajar, kreativitas siswa dapat berkembang dengan baik, siswa lebih berani dan percaya diri untuk tampil dan mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam penelitian ini mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan untuk media pembelajarannya, peneliti menggunakan media gambar dan media audiovisual (pemutaran film Naga Bonar). 1. Deskripsi Kegiatan dan Hasil Belajar pada Tiap Siklus Berdasarkan pada paparan di Bab II tentang pendekatan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang di dalamnya menuntut keterlibatan siswa secara penuh baik fisik, mental, emosional, dan intelektualnya, maka langkah pertama atau langkah persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bersama-sama dengan siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 9 orang untuk persiapan bermain peran atau role playing dengan materi peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi. 2. Menugaskan setiap kelompok untuk mencari teks drama dari internet tentang materi tersebut dan dikumpulkan minggu berikutnya.

59 Kegiatan tersebut ternyata membuahkan hasil yang cukup baik. Hal ini terlihat dari semua kelompok berhasil memperoleh teks drama dan mengumpulkannya tepat waktu, walaupun ada perbedaan dalam dialog-dialognya tetapi inti peristiwanya sama. 3. Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk memfotocopy teks drama tersebut agar semua anggota kelompok dapat menghafal dialog sesuai peranan yang diperolehnya masing-masing dan mulai latihan untuk pelaksanaan role playing minggu berikutnya. 4. Membuat RPP dan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan siklus I Tujuan yang akan dicapai dalam siklus I ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang Peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi dan detik-detik proklamasi kemerdekaan melalui metode bermain peran atau role playing. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Guru atau peneliti : 1) Kegiatan awal : - Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang peristiwa yang melatarbelakangi kekalalahan Jepang dari sekutu dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauhmana pengetahuan siswa. - Menyampaikan tujuan pembelajaran

60 - Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Kegiatan inti - Melaksanakan pre test. - Menilai penampilan setiap kelompok dan memberikan arahan kepada siswa yang lupa dialog. - Diskusi dengan seluruh siswa yang dilakukan setelah semua kelompok bermain peran untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi, hambatan atau kesulitan apa yang ditemui dalam proses latihan dan pelaksanaan role playing. 3) Kegiatan akhir - Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran. - Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran. - Memberikan tindak lanjut. 2. Siswa : 1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

61 3) Menjawab soal pre test. 4) Setiap kelompok bermain peran di depan kelas. 5) Kelompok siswa yang belum tampil ditugaskan untuk mengamati penampilan kelompok yang sedang tampil untuk dijadikan sebagai bahan diskusi kelas setelah semua kelompok tampil. 6) Seluruh siswa dengan bimbingan guru berdiskusi tentang materi pelajaran, hambatan atau kesulitan apa yang ditemui dalam proses latihan dan pelaksanaan role playing. Hal ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan apakah kegiatan role playing sudah berhasil ataukah perlu diulang lagi. 7) Mengerjakan soal post test untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran. 8) Bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pelajaran. 3. Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : 1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. 2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak.

62 3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang mencakup penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing, pre test, dan post test. Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan role playing antara lain kesesuaian naskah dengan simulasi, kekompakan, dan kreativitas siswa dalam bermain peran atau role playing. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama. Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan I siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing I kelompok Kesesuaian kekompakan kreativitas jumlah Ratarata naskah dengan simulasi I 85 80 60 225 75 II 82 80 60 222 74 III 76 90 60 226 75,3 Jumlah 243 250 180 673 224,3 Rata-rata 81 83,3 60 224,3 74,76 Sedangkan hasil belajar secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

63 Tabel 4.2 Hasil belajar pada kegiatan I siklus I Nama Pre test Simulasi Post test Jumlah Rata-rata Rizki 20 75 40 135 45 Alda 30 75 50 155 51,7 Fitriyani 40 75 60 175 58,3 Silvy 40 75 50 165 55 Favian 70 75 70 215 71,7 Ihsan 50 75 60 185 61,7 Al-Fiqri 50 75 60 185 61,7 Cheby 70 75 60 205 68,3 Gema 60 75 70 205 68.3 Levira 60 74 80 214 71,3 Dicky 50 74 60 184 61,3 Mirzan 20 74 40 134 44,7 Santi 40 74 60 174 58 Ayu 60 74 60 194 64,7 Nugi 40 74 60 174 58 Fauzi 60 74 80 214 71,3 Septiani 80 74 80 234 78 Salsabila 80 74 100 254 84,7 Qory 80 75,3 80 235,3 78,4 Wildan 60 75,3 70 205,3 68,4 Annisa 40 75,3 60 175,3 58,4 Rizal 40 75,3 40 155,3 51,8 Jihan 30 75,3 30 135,3 45,1 Aldi 20 75,3 40 135,3 45,1 Willy 60 75,3 60 195,3 65,1 Shabrina 70 75,3 80 225,3 75,1 Emil 70 75,3 80 225,3 75,1 jumlah 1390 2018,7 1670 5078,7 1692,9 Rata-rata 51,48 74,76 61,85 188,09 62,7 Dengan melihat tabel 4.2 diperoleh gambaran tentang nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam setiap kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Nilai rata-rata untuk pre test 51,48 Nilai rata-rata kelompok 74,76

64 Nilai rata-rata untuk post test 61,85 Setelah semua kelompok tampil di depan kelas untuk memainkan peranannya masing-masing, guru/peneliti berdiskusi dengan semua siswa untuk mengetahui tanggapan atau komentar siswa tentang penampilannya sendiri maupun penampilan kelompok lain, kesulitan dan hambatan apa saja yang ditemukan siswa dalam mempersiapkan dan melaksanakan role playing. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Ekspresi siswa kurang muncul 2. Kerjasama kelompok kurang terjalin akibat dari latihan yang hanya satu atau dua kali, bahkan masih ada kelompok yang latihan sendiri-sendiri dengan cara menghafal dialog yang akan diperankannya. 3. Ada beberapa siswa yang suaranya pelan atau tidak jelas. 4. Gerakannya masih kaku. 5. Kurang percaya diri atau malu-malu ketika tampil di depan kelas karena tidak terbiasa tampil di depan kelas. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang didiskusikan guru dengan siswa. Dengan melihat hasil belajar di atas dan berdasarkan pada keinginan siswa untuk memperbaiki kekurangan yang ada, maka peneliti sepakat dengan observer untuk melaksanakan tindakan berikutnya dalam siklus I kegiatan II.

65 Kegiatan II siklus I Kegiatan yang dilakukan guru, siswa, dan observer hampir sama seperti kegiatan I pada siklus I. Namun ada perbedaan sedikit yaitu setiap kelompok yang belum tampil ditugaskan untuk menilai penilaian kelompok yang tampil secara tertulis dengan aspek penilaian yang sama seperti pada pertemuan I. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semua siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam pembelajaran, tidak sibuk menghafal dialog yang akan dimainkan atau diperankannya, dan memperbaiki proses pembelajaran pada kegiatan I siklus I. Data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan II ini adalah berupa hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing II kelompok Kesesuaian kekompakan kreativitas jumlah Ratarata naskah dengan simulasi I 81 80 75 236 78,66 II 86 80 85 251 83,66 III 93 80 75 248 82,66 Jumlah 260 240 235 735 244,98 Rata-rata 86,66 80 78,33 244,99 81,66 Sedangkan untuk hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

66 Tabel 4.4 Hasil belajar pada kegiatan II siklus I Nama Pre test Simulasi Post test Jumlah Rata-rata Rizki 37 78,66 37 153 51 Alda 42 78,66 47 168 56 Fitriyani 57 78,66 77 213 71 Silvy 37 78,66 37 153 51 Favian 55 78,66 70 194 64,7 Ihsan 60 78,66 60 199 66,3 Al-Fiqri 45 78,66 50 174 58 Cheby 55 78,66 55 189 63 Gema 63 78,66 73 215 71,7 Levira 67 83,66 72 223 74,3 Dicky 52 83,66 53 189 63 Mirzan 52 83,66 62 198 66 Santi 67 83,66 72 223 74,3 Ayu 60 83,66 65 209 69,7 Nugi 37 83.66 52 173 54,3 Fauzi 57 83,66 67 208 69.3 Septiani 75 83.66 75 234 78 Salsabila 57 83,66 57 198 66 Qory 67 82,66 82 222 74 Wildan 55 82,66 55 193 64,3 Annisa 67 82,66 67 217 72,3 Rizal 47 82,66 47 177 59 Jihan 47 82,66 47 177 59 Aldi 50 82,66 57 190 63,3 Willy 67 82,66 67 217 72,3 Shabrina 75 82,66 87 245 81,7 Emil 75 82,66 75 223 74,3 Jumlah 1458 2204,82 1663 5325,82 1775,27 Rata-rata 54 81,66 61,59 197,25 65,75 Dari tabel di atas dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 54 Nilai rata-rata post test 61,59

67 Nilai rata-rata kelompok 81,66 Hasil penilaian kelompok siswa yang belum tampil terhadap siswa yang tampil tidak bisa digunakan karena nilainya menjatuhkan kelompok siswa yang tampil atau penilaiannya bersifat subjektif ada unsur kompetisi di dalamnya. Tetapi walaupun demikian konsentrasi siswa terlihat lebih baik dengan adanya kegiatan penilaian secara tertulis ini. Hasil diskusi kelas tentang penampilan semua kelompok adalah sebagai berikut : 1. Ekspresi siswa kurang dikarenakan ketika tampil lupa dialog dan raguragu. 2. Kerjasama kelompok sudah baik. Hal ini terlihat dari kekompakan siswa dalam bermain peran. 3. Masih ada beberapa siswa yang suaranya masih pelan, mungkin karena tidak percaya diri atau malu. 4. Kreativitas siswa sudah nampak. Hal ini terlihat dari kelompok siswa yang menata kelas seperti situasi yang digambarkan pada teks drama yaitu situasi rapat dan pelaksanaan detik-detik proklamasi.. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang didiskusikan guru dengan siswa. Setelah membandingkan hasil kegiatan I dengan II, maka peneliti dan observer memutuskan untuk menyelesaikan siklus I sampai dua kegiatan saja.

68 Siklus II materinya tentang nilai-nilai kepahlawanan dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajarannya dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil siswa dapat menjelaskan tentang nilai-nilai kepahlawanan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini adalah sebagai berikut : 1. Guru Membuat RPP dan instrumen penelitian (1) Kegiatan awal : - Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang sikap-sikap pahlawan apa saja yang bisa kita teladani. - Membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang. - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. (2) Kegiatan inti - Melaksanakan pre test. - Mengamati kegiatan siswa dalam berdiskusi.

69 - Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. (3) Kegiatan akhir - Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran. - Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran. - Memberikan tindak lanjut. 2. Siswa 1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. 3) Menjawab soal pre test. 4) Siswa duduk secara berkelompok dengan kelompoknya masing-masing. 5) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk memecahkan masalah atau mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). 6) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain memberikan tanggapannya. 7) Mengerjakan soal post test untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran.

70 8) Bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pelajaran. 3. Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : 1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. 2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak. 3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan pre test, diskusi kelompok, dan post test. Aspek yang dinilai pada siklus II ini adalah aspek afektif atau sikap. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama yaitu tentang menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang harus didiskusikan oleh siswa dalam kelompoknya masing-masing yaitu tentang arti atau penjelasan dari setiap nilai-nilai kepahlawanan yang telah diberikan oleh guru dalam kegiatan pre test. Hal ini dilakukan untuk menggali pemahaman siswa tentang nilai-nilai kepahlawanan Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan I siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

71 Tabel 4.5 Hasil belajar pada kegiatan I siklus II Nama Pre test LKS Post test Jumlah Rata-rata kelompok Al-Fiqri 80 60 80 220 73,3 Ihsan 90 60 90 240 80 Wildan 80 60 90 230 76,7 Salsabila 90 60 90 240 80 Cheby 70 100 100 270 90 Santi 80 100 100 280 93,3 Alda 60 100 70 250 83,3 Dicky 60 100 80 240 80 Fitriyani 90 100 100 290 96,7 Levira 90 100 90 280 93,3 Ayu 70 100 90 260 86,7 Nugi 60 100 70 230 76,7 Qory 100 100 100 300 100 Gema 80 100 90 270 90 Silvy 40 100 60 200 66,7 Jihan 60 100 80 240 80 Septiani 90 100 100 290 96,7 Shabrina 90 100 90 280 93,3 Annisa 100 100 100 300 100 Emil 100 100 100 300 100 Fauzi 80 60 90 230 76,7 Favian 90 60 100 250 83,3 Mirzan 90 60 90 240 80 Aldi 60 90 60 210 70 Willy 90 90 90 270 90 Rizal 90 90 90 270 90 Rizki 100 90 100 290 96,7 Jumlah 2180 2380 2390 6950 2316,66 Rata-rata 80,74 88,15 88,51 257,40 85,80 Dari tabel di atas, peneliti memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 80,74 Nilai rata-rata kelompok 88,15

72 Nilai rata-rata post test 88,51 Nilai akhir rata-rata 85,80 Selain memperoleh data berupa hasil belajar, guru/peneliti juga menemukan hal-hal yang menarik dalam pelaksanaan diskusi kelompok antara lain msebagai berikut : 1. Keputusan untuk menjawab pertanyaan hanya didominasi oleh orang yang pintar dalam hal pengetahuan atau anak yang pintar bicara. 2. Masih ada siswa yang bermain-main atau kurang serius dalam diskusi. Sedangkan dalam pelaksanaan diskusi kelas untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, peneliti menemukan hal-hal berikut ini : 1. Pembicaraan didominasi oleh siswa yang memiliki keterampilan berbicara. 2. Masih banyak siswa yang tidak mau mengeluarkan pendapat atau gagasannya terhadap jawaban kelompok lain. Hal ini terlihat dari 27 siswa, hanya 8 diantaranya yang berani mengemukakan pendapatnya. Ini berarti hanya 29,6 % siswa yang aktif berbicara. 3. Masih ada siswa yang tidak konsentrasi dalam pelaksanaan diskusi. Hal-hal seperti yang dikemukakan di atas ditemukan juga oleh observer, maka berdasarkan pertimbangan masih banyaknya kekurangan dalam pelaksanaan diskusi kelompok dan diskusi kelas akhirnya peneliti dan observer sepakat untuk melakukan tindakan berikutnya dengan tujuan untuk memperbaiki atau mengurangi kekurangan yang ada pada kegiatan 1 siklus II.

73 Kegiatan 2 siklus II Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, observer, dan siswa hampir sama dengan kegiatan 1. Hanya ada sedikit perbedaan yaitu peneliti atau guru sebelum pelaksanaan diskusi kelompok memberikan motivasi kepada siswa dengan cara siapa yang aktif atau berani mengemukakan pendapat atau gagasannya baik dalam pelaksanaan diskusi kelompok maupun diskusi kelas akan mendapatkan tambahan nilai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih berani dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau gagasannya dalam bentuk verbal. Sedangkan tujuan pembelajarannya masih sama seperti pada kegiatan 1 yaitu melalui metode diskusi kelompok kecil siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan pre test, diskusi kelompok, dan post test. Aspek yang dinilai pada siklus II ini adalah aspek afektif atau sikap. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama yaitu skala sikap untuk menggali sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan yang merupakan implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan tanda ceklist pada kolom setuju atau tidak setuju. Sedangkan masalah yang harus didiskusikan oleh siswa yaitu tentang contoh perilaku yang menggambarkan nilai kepahlawanan dan yang tidak menggambarkan nilai kepahlawanan, cara-cara menghargai jasa para pahlawan, hal-hal yang harus dilakukan dalam mengisi kemerdekaan, dan contoh sikap atau perilaku pahlawan yang bisa diteladani oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

74 Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan II siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Hasil belajar pada kegiatan II siklus II Nama Pre test LKS Post test Jumlah Rata-rata kelompok Al-Fiqri 60 70 67 197 65,7 Ihsan 67 70 73 210 70 Wildan 60 70 80 210 70 Salsabila 87 70 87 244 81,3 Cheby 93 55 93 241 80,3 Santi 73 55 67 195 65 Alda 67 55 73 195 65 Dicky 73 55 80 208 69,3 Fitriyani 93 60 80 233 77,7 Levira 80 60 87 227 75,7 Ayu 80 60 100 240 80 Nugi 60 60 67 187 62,3 Qory 93 75 93 261 87 Gema 67 75 67 209 69,7 Silvy 67 75 80 222 74 Jihan 73 75 80 228 76 Septiani 93 90 100 283 94,3 Shabrina 100 90 100 290 96,7 Annisa 100 90 100 290 96,7 Emil 100 90 100 290 96,7 Fauzi 93 65 87 245 81,7 Favian 100 65 100 265 88,3 Mirzan 73 65 80 218 72,7 Aldi 73 70 73 216 72 Willy 87 70 87 244 81,3 Rizal 87 70 80 237 79 Rizki 73 70 80 223 74,3 Jumlah 2172 1875 2261 6308 2102,7 Rata-rata 80,4 69,4 83,7 233,5 77,8

75 Dari tabel di atas, peneliti memperoleh gambaran tentang hasil belajar rata-rata siswa untuk setiap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 80,4 Nilai rata-rata post test 83,7 Nilai rata-rata kelompok 69,4 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Selain memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, dalam pelaksanaan diskusi kelompok peneliti juga menemukan hal-hal yang menarik sebagai berikut : 1. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok sudah terlihat meningkat. Hal ini terlihat dari keseriusan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing. 2. Tetapi masih ada saja siswa yang bermain-main atau kurang serius dalam diskusi. Sedangkan dalam pelaksanaan diskusi kelas untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, peneliti menemukan hal-hal berikut ini : 1. Siswa yang melaporkan hasil diskusi di depan kelas adalah siswa yang memang memiliki kemampuan berbicara dan pengetahuan yang cukup. 2. Siswa yang mau mengeluarkan pendapat atau gagasannya terhadap jawaban kelompok lain bertambah menjadi 15 orang atau ada 55,6 %

76 siswa yang aktif dalam mengeluarkan pendapat atau gagasannya. Hal ini berarti ada peningkatan sebanyak 26 % dari kegiatan 1 3. Masih ada siswa yang tidak konsentrasi dalam pelaksanaan diskusi. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang ditemukan oleh peneliti/ guru. Setelah membandingkan hasil kegiatan I dengan II, maka peneliti dan observer memutuskan untuk menyelesaikan siklus II sampai dua kegiatan saja. Siklus III materinya tentang tentang cara-cara menghargai jasa para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Tujuan pembelajarannya melalui media audiovisual (pemutaran film Naga Bonar) siswa dapat menuliskan cara-cara menghargai jasa para pahlawan dan meneladani sikap para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini adalah sebagai berikut : 1) Guru Membuat RPP, menyiapkan alat-alat yang akan digunakan seperti laptop, infocus, VCD film Naga Bonar dan instrumen penelitian (1) Kegiatan awal : - Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan siapa yang pernah menonton film perjuangan dan

77 bertanya lebih lanjut tentang kesan siswa terhadap cerita film tersebut. - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. (2) Kegiatan inti - Mengamati kegiatan siswa selama pemutaran film. - Berdiskusi bersama-sama dengan siswa tentang isi film dan hal-hal apa saja yang bisa dijadikan contoh dan teladan bagi siswa dari film tersebut. - Tanya jawab dengan siswa tentang cara-cara menghargai jasa para pahlawan. (3) Kegiatan akhir - Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran. - Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran. - Memberikan tindak lanjut. 2) Siswa (1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. (2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

78 (3) Menonton pemutaran film Naga Bonar (4) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (5) Bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pelajaran. 3) Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : (1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. (2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak. (3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan post test. Aspek yang dinilai pada siklus III ini adalah aspek afektif atau sikap dengan tujuan untuk menggali sikap siswa tentang cara-cara menghargai jasa para pahlawan, meneladani usaha-usaha para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan pada siklus III ini dapat dilihat pada tabel berikut :

79 Tabel 4.7 Hasil belajar pada kegiatan siklus III No. Nama Nilai 1. Aldi 60 2. Gema 75 3. Santi 75 4. Alda 55 5. Annisa 80 6. Ayu 85 7. Cheby 70 8. Dicky 60 9. Emil 90 10. Fitriyani 85 11. Jihan 60 12. Levira 85 13. Mirzan 65 14. Rizal 55 15. Al-Fiqri 55 16. Ihsan 65 17. Wildan 75 18. Nugi 60 19. Qory 90 20. Rizki 60 21. Salsabila 85 22. Septiani 80 23. Shabrina 95 24. Silpi 60 25. Willy 75 26. Fauzi 80 27. Favian 75. 1955 72,4 Selain memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, guru/peneliti juga menemukan beberapa hal dalam kegiatan pada siklus III ini antara lain sebagai berikut : 1. Siswa terlihat antusias melihat film yang diputar.

80 2. Konsentrasi siswa kadang-kadang terganggu oleh suara yang terdengar dari luar kelas. 3. Dalam pelaksanaan diskusi kelas keaktifan siswa mulai terlihat. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru dan mengeluarkan pendapat atau gagasannya. Keadaan tersebut teramati juga oleh observer. Pelaksanaan siklus III hanya satu kegiatan saja. Hal ini disebabkan karena pemutaran film yang dilakukan oleh peneliti sifatnya hanya untuk mendukung penelitian siklus II yang lebih menekankan pencapaian tujuan pembelajarannya pada aspek afektif atau sikap siswa dalam menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2..Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh peneliti selama pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VA SDN. Cisitu 2 Kecamatan Coblong Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1. Siklus I, kegiatan I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah : 1) Untuk pre test 51,48 2) Untuk post test 61,85 3) Untuk nilai akhir 62,7 4) Untuk nilai simulasi/role playing 74,76

81 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test) dengan sesudah tindakan (post test). Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 10,37 atau mengalami kenaikan sebanyak 20,14 %. Perolehan nilai akhir setiap siswa lebih besar daripada nilai post test karena nilai akhir setiap siswa diperoleh dari ( nilai pre test + nilai simulasi + nilai post test ) : 3. Pada kegiatan siklus I ini terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu sebanyak 0,85 atau mengalami kenaikan sebanyak 1,37 %. Siklus I, kegiatan II nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah : 1) Untuk nilai pre test 54 2) Untuk nilai post test 61,59 3) Untuk nilai akhir 65,75 4) Untuk nilai simulasi/role playing 81,66 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test) dengan sesudah tindakan (post test). Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 7,59 atau mengalami kenaikan sebanyak 14,05 %. Perolehan nilai akhir setiap siswa lebih besar daripada nilai post test karena nilai akhir setiap siswa diperoleh dari ( nilai pre test + nilai simulasi + nilai post test ) : 3. Pada kegiatan siklus II ini terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu sebanyak 4,16 atau mengalami kenaikan sebanyak 6,75 %. Tabel data hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

82 Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil belajar pada siklus I Siklus I Pre test Post test Prosentase kenaikan nilai post test dari pre test Nilai akhir rata-rata siswa Prosentase kenaikan nilai akhir rata-rata siswa dari nilai post test Tindakan I 51,48 61,85 20,14 % 62,7 1,37 % Tindakan 54 61,59 14,05 % 65,75 6,75 % II Prosentase kenaikan nilai post test dari pre test pada tindakan I siklus I lebih besar daripada tindakan II siklus II, hal ini dikarenakan : 1) Jumlah soal yang diberikan pada tindakan II siklus I lebih banyak dibandingkan dengan jumlah soal pada tindakan I siklus I yaitu sebanyak 10 soal. 2) Siswa lebih banyak menghafal dialog yang harus diperankannya daripada mencari hubungan atau urutan peristiwa dari naskah drama yang dimainkannya. Namun demikian nilai akhir rata-rata siswa pada tindakan 2 siklus I lebih besar dibandingkan dengan tindakan 1 siklus, hal ini dikarenakan siswa sudah bisa menampilkan kegiatan simulasi/role playing dengan baik, sehingga untuk nilai penampilannya menjadi besar dibandingkan dengan

83 kegiatan pada tindakan 1. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai akhir siswa. 2. Siklus II, kegiatan I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut : 1) Untuk nilai pre test 80,74 2) Untuk nilai post test 88,51 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test) dengan sesudah tindakan (post test). Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 7,77 atau mengalami kenaikan sebanyak 9,62 %. Siklus II, kegiatan II nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut : 1) Untuk nilai pre test 80,4 2) Untuk nilai post test 83,7 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test) dengan sesudah tindakan (post test). Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 3,3 atau mengalami kenaikan sebanyak 4,10 %. Tabel data hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :

84 Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil belajar siklus II Siklus II Pre Post test Prosentase kenaikan nilai test post test dari pre test Tindakan I 80,74 88,51 9,62 % Tindakan II 80,4 83,7 4,10 % Dari tabel di atas dapat dilihat prosentase kenaikan nilai post test dari pre test pada tindakan II lebih kecil dibandingkan dengan tindakan I, hal ini dikarenakan : 1) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan siswa pada tindakan II lebih sukar dibandingkan dengan tindakan I. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap perolehan nilai akhir siswa karena nilai akhir siswa diperoleh dari (nilai pre test + nilai kelompok + nilai post test) :3. 2) Ada 3 kelompok siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 yaitu kelompok 2, 3, dan 6. Namun demikian kegiatan diskusi kelompok dan diskusi kelas sudah bisa berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari cukup banyaknya partisipasi siswa dalam kegiatan ini. 3. Siklus III Dalam kegiatan siklus III ini tidak ada kegiatan pre test dengan pertimbangan pemutaran film cukup memakan waktu yaitu hampir 2 jam. Peneliti/guru lebih fokus pada kegiatan mengamati kegiatan siswa dalam menonton film dan kegiatan diskusi kelas yang membahas tentang isi film,

85 sikap-sikap para pahlawan yang bisa diteladani, cara-cara menghargai jasa para pahlawan dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajarnya dapat dilihat pada tabel 4.7 dengan perolehan nilai akhir ratarata 72,4. Antusias siswa terlihat pada kegiatan pemutaran film dan diskusi kelas. Berikut ini data hasil belajar akhir siswa kelas VA SDN. Cisitu 2 Kecamatan Coblong Kota Bandung dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Tabel 4.10 Rekapitulasi hasil belajar siswa selama pelaksanaan PTK No. Kegiatan Rata-rata nilai akhir 1. Siklus I Tindakan 1 62,7 Tindakan II 65,75 2. Siklus II Tindakan I 85,80 Tindakan II 77,8 3. Siklus III 72,4 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa rata-rata nilai akhir siswa pada pelajaran IPS di atas KKM yang telah ditetapkan pihak sekolah yaitu sebesar 60. Walaupun mungkin secara nilai individual ada yang di bawah KKM seperti pada : Siklus I kegiatan I ada 10 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Siklus I kegiatan II ada 7 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM.

86 Siklus III ada 3 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari uraian di atas dapat dilihat setelah diadakannya tindakan ternyata ada penurunan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. B. Pembahasan Hasil Penelitian Beberapa temuan yang didapatkan oleh peneliti/guru dan mitra peneliti sebagai observer selama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) ini adalah sebagai berikut : a) Perencanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Dalam perencanaan pembelajarannya guru/peneliti harus bersikap kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : (a) Karakteristik, bakat, dan minat siswa. Berdasarkan pada karakteristik siswa kelas V yang sudah mulai mengenal dan mampu melakukan tugas dan tanggung jawab dalam kelas atau kelompok; mulai berpikir dalam menggunakan kata-kata; membuat pemikiran tentang situasi atau hal yang konkrit secara logis; maka peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing, diskusi kelas, dan diskusi

87 kelompok dengan tujuan untuk mengoptimalkan keaktifan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. (b) Tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajarannya mencakup aspek kognitif yaitu menggali pengetahuan siswa tentang sejarah perjuangan bangsa dan aspek afektif yaitu menggali pemahaman siswa tentang nilai-nilai kepahlawanan serta mengimplementasikan sikap menghargai/meneladani perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. (c) Melibatkan siswa dalam proses perencanaannya yaitu dengan cara menugaskan siswa untuk mencari teks drama tentang peristiwa sekitar proklamasi dan meminta pendapat siswa setelah pembelajaran selesai apakah pelaksanaannya perlu diulang atau tidak. (d) Pemilihan media dan sumber belajar yang tepat yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar dan audiovisual (film perjuangan). (e) Membuat alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Alat evaluasi yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa soal-soal yang berbentuk isian, uraian singkat, dan skala sikap. b) Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS).

88 Dalam pelaksanaan pembelajarannya peneliti melihat adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun intelektual. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian serta motivasi siswa untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, siswa belajar secara langsung atau mengalami sendiri, dan interaksi yang multi arah. Selain itu penggunaan multimetode dan multimedia yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran IPS ternyata memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut : 1) Siswa lebih aktif dalam mencari informasi sendiri. 2) Siswa lebih percaya diri dan berani untuk tampil di depan kelas. 3) Siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapat atau gagasannya secara verbal. 4) Siswa terbiasa bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. 5) Siswa lebih bergairah dalam proses pembelajaran. 6) Hasil belajar siswa menjadi meningkat. c) Hasil belajar IPS setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Berdasarkan pada deskripsi hasil belajar di atas, peneliti memperoleh suatu temuan yaitu penggunaan Pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) dalam pembelajaran IPS ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

89 d) Hambatan dan kesulitan yang dialami guru/peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (a) Memerlukan waktu dan pemikiran yang cukup matang dalam perencanaannya. (b) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang bagi proses pembelajaran (c) Melibatkan siswa dalam menentukan dan merumuskan tujuan pembelajaran, karena pada dasarnya perumusan tujuan pembelajaran di SD pada umumnya ditentukan oleh guru. (d) Melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. (e) Pengelolaan kelas, karena masih ada siswa yang kurang konsentrasi atau tidak serius dalam belajar. (f) Menciptakan iklim belajar yang kondusif, karena pada pelaksanaannya kadang-kadang konsentrasi siswa terganggu oleh hal-hal yang di luar dugaan. (g) Melibatkan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil pembelajarannya dan menyusun laporan tentang hasil belajarnya baik secara lisan maupun tulisan.