GBPP DAN SAP HASIL HUTAN BUKAN KAYU HHT 341

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES KONTRAK PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam dari sektor kehutanan merupakan salah satu penyumbang

TINJAUAN PUSTAKA. Hasil Hutan Non Kayu Hasil hutan dibagi menjadi dua bagian yaitu hasil hutan kayu dan hasil

Modul Mata Kuliah S1. Mata ajaran Kimia Kayu. Tim Pengajar: Prof.Dr.Ir. Wasrin Syafii Ir. Deded Sarip Nawawi, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kehidupan manusia. Menurut Undang-Undang Kehutanan No.41 tahun

MENGGALAKAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU SEBAGAI PRODUK UNGGULAN

KLASIFIKASI BAHAN HASIL PERTANIAN (KULIAH KE 1)

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP

KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES

KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES/CONTOH SOAL UJIAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.21/Menhut-II/2009 TANGGAL : 19 Maret 2009 I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

TINJAUAN PUSTAKA Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN

ANALISIS INSTRUKSIONAL MATA AJARAN EKOLOGI HUTAN. Pengertian Tentang Ekologi Hutan. Produktivitas berbagai macam Ekosistem

PEREKATAN KAYU HHT 321

Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Bukan Kayu Melalui Pendekatan Teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Hutan Bukan Kayu

TINJAUAN PUSTAKA. tropika yang terdiri dari sub ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah, sub

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) : Teknologi Pemprosesan Polimer

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOLOGI KAYU BIO 4217 PENGAMPU MATA KULIAH:

BAB I PENDAHULUAN. barang (good product) maupun jasa (services product) dan konservasi. Produk

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh:

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

ANALISIS INSTRUKSIONAL PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN. Pengenalan Ekosistem Hutan. Biomasa dalam Ekosistem. Pembuatan Kurva Spesies Area

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) I. KULIAH

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS (MKU 141)

FRAKSINASI KOPAL DENGAN BERBAGAI PELARUT ORGANIK

TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR PEMULIAAN

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah Pilihan : Ilmu Kayu Kode MK/SKS :

PEDOMAN PENYUSUNAN GBPP & SAP

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

Oleh : Ridwanti Batubara, S.Hut., M.P. NIP DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN

PELUANG PENGEMBANGAN HHBK PRIORITAS DAERAH DI WILAYAH KPH MODEL DI INDONESIA. TIM PENELITI HHBK DR. TATI ROSTIWATI, M.Si. YETTI HERYATI, S.HUT, M.Sc.

KARTOGRAFI TEMATIK (KPG

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

KONTRAK PEMBELAJARAN Mata Kuliah EKOLOGI TUMBUHAN (BIO 327) Tahun Akademik 2012/2013

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 7

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 21/Menhut-II/2009 TENTANG

SILABUS/GBPP MK. SIFAT MEKANIS KAYU (HHT 232) Oleh: Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.MSc.F.

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 5

` SATUAN ACARA PERKULIAHAN

HASIL HUTAN NON KAYU:

KONTRAK PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Kode Mata Kuliah : JIO MANFAAT MATA KULIAH

TEKNOLOGI KARANTINA DALAM PENANGANAN PASCAPANEN

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. beragam sehingga menjadikan Negara Indonesia sebagai negara yang subur

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

I. KONTRAK PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGEMBANGAN BIDANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN

DOKUMEN LEEL NO.REISI : Panitia jadwal IPB mengumumkan jadwal selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berlangsung, jika terdapat perbaikan harus seg

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. bahwa hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

ANALISA INSTRUKSIONAL M.K : TEKNOLOGI INFORMASI KODE : MWU110 / 1/1 SKS DOSEN : SUNARSO SUGENG, SST, MT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Permasalahan. Pengelolaan HHBK belum optimal yang mengakibatkan pemanfaatan HHBK belum optimal (Permenhut No. P.19/Menhut-II/2009)

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI :

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kadar air, viskositas, % drip, dan uji wama dengan Lovibond

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYUSUNAN GBPP & SAP

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOLOGI REPODUKSI TUMBUHAN

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdiri atas manfaat nyata yang terukur (tangible) berupa hasil hutan

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd.

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

SATUAN ACARA PRAKTIKUM (SAPRA)

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (KULIAH 1 dan 2)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (KULIAH 1)

PEMROGRAMAN KOMPUTER DOSEN PENGASUH MATA KULIAH : Dr. Yanti Yulianti, S.Si, M.Si

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Agroindustri Jernang. Mahya Ihsan

RPPI Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk Energi, Pangan dan Obat-obatan Alternatif dari Hutan

Warna Alami Kayu. Evalina Herawati. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. non kayu diantaranya adalah daun, getah, biji, buah, madu, rempah-rempah, rotan,

TINJAUAN PUSTAKA. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1)

PROSEDUR PEMBUATAN DAN VERIFIKASI SOAL UJIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : TI 003


GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

RPI dan RENJA 2015 Litbang Teknologi Pengolahan Hasil Hutan untuk Peningkatan Daya Saing Produk Kayu dan Bukan Kayu

SATUAN ACARA PENGAJARAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA FERMENTASI

Transkripsi:

GBPP DAN SAP HASIL HUTAN BUKAN KAYU HHT 341

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) NOMOR KODE : HHT 341 SKS : 3 (2 3) SEMESTER : Genap DESKRIPSI SINGKAT TIU : Mata kuliah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini adalah mata kuliah mayor bagi mahasiswa Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Mata kuliah ini diberikan sebagai pengetahuan dasar dalam pemanfaatkan komoditas HHBK. Mata kuliah ini akan membahas : 1. Pengertian dan ruang lingkup, peranan, permasalahan dan prospek, serta aspek hukum pemanfaatan HHBK 2. Jenis, potensi & penyebaran, teknologi pengolahan dan pengaruhnya terhadap rendemen, mutu, penggunaan, dan pema produk dari komoditas HHBK kelompok resin & getah, minyak atsiri, ekstraktif lainnya (tumbuhan obat, tanin & pewarna), minyak & lemak, rotan & bambu, karbohidrat, dan hasil hewan. 3. Penanganan bahan baku komoditas HHBK, pengolahan, jenis produk yang dihasilkan, pengendalian mutu dan pema oleh pelaku usaha. : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis komoditas HHBK dan aspek hukum pemanfaatannya, teknologi pengolahan, peningkatan mutu dan nilai tambah, pema, serta aspek bisnis produk HHBK dari kelompok resin & getah, minyak atsiri, ekstraktif lainnya (tumbuhan obat, tanin & pewarna), minyak & lemak, rotan & bambu, karbohidrat, dan hasil hewan. No. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Pustaka 1 Setelah mengikuti kuliah ini, pengertian dan ruang lingkup, peranan, permasalahan dan prospek pemanfaatan, serta aspek hukum HHBK 2 Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok resin dan getah Resin dan getah 1. Kontrak perkuliahan 2. Pengertian HHBK 3. Peranan 4. Permasalahan 5. Prospek 6. Aspek hukumpemanfaatan HHBK 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 2 x 50 1) 4 x 50 2,3 ) 5, 7, 16 8, 9, 13, 15, 3 Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok minyak atsiri Minyak atsiri 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 4 x 50 4,5) 7, 11, 12

4 Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok ekstraktif lainnya ( tumbuhan obat, penghasil tanin dan pewarna) 5 Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok minyak dan lemak 6. Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok rotan & bambu 6. Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok karbohoiidrat 7. Setelah mengikuti kuliah ini, potensi, penyebaran, pengolahan, mutu dan penggunaan komoditas HHBK dari kelompok hasil hewan 8. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan penanganan bahan baku komoditas HHBK, pengolahan, jenis produk yang dihasilkan, penengendalian mutu dan pema oleh pelaku usaha Ekstraktif lainnya (Tumbuhan obat, tanin dan pewarna) Minyak dan Lemak Rotan & bambu Karbohidrat Hasil hewan Aspek bisnis komoditas HHBK dari pengalaman pelaku usaha 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk 1. Penanganan bahan baku 3. Pengendalian mutu 4. Pema 4 x 50 6,7) 2 x 50 8,9) 1 x 50 10) 1x 50 11) 2 x 50 12,13) 1 x 50 (minggu 14) 12, 18 17 2,6, 10 3, 16 1,4, 14 PUSTAKA : 1. Atmosoedarjo S,. Kartasubrata J, Kaumini M,. Soleh. 2000. Sutera Alam Indonesia. Jakarta: CV. Indonesia Printer. 2. Berlin N, Rahayu E. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Jakarta : Penebar Swadaya.. 3. BeMiller JN, Whistler RL. 2009. Starch: Chemistry and Technology. New York: Academic Press. 4. Budisantoso, H. 1992. Pengujian Mutu Benang Sutera pada Alat Pintal di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan. 6(2: 5. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 6. Dransfield S, Widjaya FA. 1995. Bamboos Plant Resources of South-east Asia. Publisher Leiden. P : 80-83. 7. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO.

8. Hillis WE. 1987. Heartwood and Tree Exudates. New York: Springer Verlag.. 9. Jafarsidik. 1987. Jenis-jenis pohon penghasil resin damar dan penyebarannya di Indonesia. Duta Rimba 13 (81-82) : 7-11. 10. Jiang Z. 2007. Bamboo and Rattan in the World. Beijing: China Forestry Publishing Houter. 11. Ketaren S. 1985. Pengantar Tentang Minyak Atsiri. Jakarta:Balai Pustaka. 12. Krishnasamy G. 2008. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants.Trieste: ICS UNIDO. 13. Prosea. 2000. Plant Resources o Sout-East Asia 18 (Plants Producing Exudates). Leiden: Backhuys Publishers. 14. Rosati A, Tewolde A, Mosconi C. 2009. Animal Production and Animal Science Worldwide. Netherland: Wageningen Achademic Publisher. 15. Retnowati, Bintari NR. 2001. Damar lampung primadona yang terpasung. Komoditi 31 (3) : 64 65. 16. Shackleton S, Shackleton C, Shanley P. 2011. Non-Timber Forest Products in the Global Context. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag. 17. Shahidi F. 2005. Bailey's Industrial Oil And Fat Products Vol 5: Edible Oil And Fat Products: Processing Technologies. Hoboken : John Wiley & Sons. 18. Vankar PS. 2016. Handbook on Natural Dyes for Industrial Applications. New Delhi:NPCS.

SATUAN ACARA PENGAJARAN Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit Pertemuan ke : 1 A. Tujuan 1. TIU : Setelah mengikuti kuliah ini, ruang lingkup HHBK 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, pengertian, klasifikasi produk, potensi, permasalahan, dan prospek pemanfaatan berbagai produk HHBK B. Pokok Bahasan : 1. Kontrak perkuliahan 2. Pengertian HHBK 3. Potensi 4. Permasalahan 5. Prospek 6. Aspek hukum pemanfaatan D. Belajar Mengajar Menjelaskan kontrak perkuliahan, TIU, dan TIK dari pertemuan pertama Tanya Jawab dan Saran mengenai strategi perkuliahan OHP/OHT Pertemuan ke-1. menjelaskan pengertian, klasifikasi produk, potensi, permasalahan dan prospek, serta aspek hukum pemanfaatan berbagai produk HHBK Menyimpulkan pokok bahasan yang telah diberikan. mengajukan pertanyaan dan Kesempatan akhir untuk bertanya singkat OHP/PHT,, E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat Ujian Tengah Semester (UTS) F. Referensi : 1. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO.

2. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO. 3. Shackleton S, Shackleton C, Shanley P. 2011. Non-Timber Forest Products in the Global Context. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag. Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit Pertemuan ke : 2 dan 3 SATUAN ACARA PENGAJARAN A. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis resin dan getah alami, teknologi pengolahan, dan peningkatan mutu serta nilai tambahnya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari resin dan getah alami B. Pokok Bahasan : Resin dan getah D. Belajar Mengajar 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk pertemuan ke 2 dan 3 ini. Pertemuan ke-2 bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari resin alami seperti oleoresin Pinus, kopal, damar, jernang, kemenyan, dan gaharu Pertemuan ke- 3 menjelaskan jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari getah alami seperti getah jelutung dan getah perca

penguasaan materi pertemuan ke-2 dan 3 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UTS F. Referensi : 1. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 2. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO. 3. Hillis WE. 1987. Heartwood and Tree Exudates. New York: Springer Verlag.. 4. Jafarsidik. 1987. Jenis-jenis pohon penghasil resin damar dan penyebarannya di Indonesia. Duta Rimba 13 (81-82) : 7-11. 5. Prosea. 2000. Plant Resources o Sout-East Asia 18 (Plants Producing Exudates). Leiden: Backhuys Publishers. 6. Retnowati, Bintari NR. 2001. Damar lampung primadona yang terpasung. Komoditi 31 (3) : 64 65. 7. Shackleton S, Shackleton C, Shanley P. 2011. Non-Timber Forest Products in the Global Context. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag. Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit Pertemuan ke : 4 dan 5 SATUAN ACARA PENGAJARAN B. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis minyak atsiri, teknologi pengolahan, dan peningkatan mutu serta nilai tambahnya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari minyak atsiri B. Pokok Bahasan : Minyak atsiri 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk

D. Belajar Mengajar pertemuan ke 4 dan 5 ini. Pertemuan ke-3 bahan baku, teknologi ekstraksi minyak atsiri dengan metode hydrodistillation, karakterisasi mutu dan penggunaan crude oil, penggunaan, dan pema Pertemuan ke- 4 menjelaskan teknologi ekstraksi minyak atsiri selain metode hydrodistillation dan pengolahan crude oilnya dalam rangka peningkatan mutu dan nilai tambah penguasaan materi pertemuan ke- 3 dan 4 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UTS F. Referensi : 1. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 2. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO. 3. Ketaren S. 1985. Pengantar Tentang Minyak Atsiri. Jakarta:Balai Pustaka. 4. Krishnasamy G. 2008. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants.Trieste: ICS UNIDO.

SATUAN ACARA PENGAJARAN Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit Pertemuan ke : 6 dan 7 C. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis ekstraktif lainnya seperti dari tumbuhan obat, tanin, dan pewarna, teknologi pengolahan, dan peningkatan mutu serta nilai tambahnya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari ekstraktif lainnya seperti dari tumbuhan obat, tanin, dan pewarna B. Pokok Bahasan : Ekstraktif lainnya dari tumbuhan obat, tanin, dan pewarna D. Belajar Mengajar 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk pertemuan ke 6 dan 7 ini. Pertemuan ke-6 bahan baku, teknik ekstraksi, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari zat ekstraktif tumbuhan obat Pertemuan ke- 7 bahan baku, teknik ekstraksi, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari tanin dan pewarna alami penguasaan materi pertemuan ke-6, dan 7

E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UTS F. Referensi 1. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 2. Krishnasamy G. 2008. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants.Trieste: ICS UNIDO. SATUAN ACARA PENGAJARAN Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit Pertemuan ke : 8 dan 9 D. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis minyak dan lemak, teknologi pengolahan, serta peningkatan mutunya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari minyak dan lemak B. Pokok Bahasan : Minyak dan Lemak D. Belajar Mengajar 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk pertemuan ke 8 dan 9 ini. Pertemuan ke-8 bahan baku, teknologi ekstraksi minyak minyak dan lemak, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema crude oil.

Pertemuan ke- 9 menjelaskan teknologi pengolahan crude oilnya dalam rangka peningkatan mutu dan nilai tambah penguasaan materi pertemuan ke-8 dan 9 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat Ujian Akhir Semester (UAS) F. Referensi 1. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 2. Shahidi F. 2005. Bailey's Industrial Oil And Fat Products Vol 5: Edible Oil And Fat Products: Processing Technologies. Hoboken : John Wiley & Sons. Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit Pertemuan ke : 10 SATUAN ACARA PENGAJARAN E. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis rotan dan bambu, teknologi pengolahan, serta peningkatan mutunya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari rotan dan bambu B. Pokok Bahasan : Rotan dan Bambu D. Belajar Mengajar 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk pertemuan ke 10 ini.

Pertemuan ke-10 bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari rotan dan bambu penguasaan materi pertemuan ke-10 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UAS F. Referensi 1. Berlin N, Rahayu E. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Jakarta : Penebar Swadaya.. 2. Dransfield S, Widjaya FA. 1995. Bamboos Plant Resources of South-east Asia. Publisher Leiden. P : 80-83. 3. Jiang Z. 2007. Bamboo and Rattan in the World. Beijing: China. Forestry Publishing Houter. 4. Shackleton S, Shackleton C, Shanley P. 2011. Non-Timber Forest Products in the Global Context. Berlin : Springer-Verlag. Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit Pertemuan ke : 11 SATUAN ACARA PENGAJARAN F. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis HHBK dari kelompok karbohidrat, teknologi pengolahan, serta peningkatan mutunya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari karbohidrat B. Pokok Bahasan Karbohidrat 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk

D. Belajar Mengajar pertemuan ke 11 ini. Pertemuan ke-11 bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari karbohidrat penguasaan materi pertemuan ke-11 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UAS F. Referensi 1. BeMiller JN, Whistler RL. 2009. Starch: Chemistry and Technology. New York: Academic Press 2. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 3. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO. SATUAN ACARA PENGAJARAN Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit Pertemuan ke : 12 dan 13 G. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, jenis komoditas hasil hewan, teknologi pengolahan, serta peningkatan mutunya 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, jenis, potensi, penyebaran, karakteristik bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu dan penggunaan produk dari hasil hewan B. Pokok Bahasan : Hasil Hewan

D. Belajar Mengajar 1. Jenis, potensi, dan penyebaran 3. Karakterisasi bahan dan mutu produk pertemuan ke 12 dan 13 ini. Pertemuan ke-12 bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari hasil hewan seperti dari aktivitas kutu lak dan lebah madu Pertemuan ke- 13 bahan baku, teknologi pengolahan, karakterisasi mutu, penggunaan, dan pema produk dari getah alami seperti g burung walet, kokon ulat sutra penguasaan materi pertemuan ke-12 dan 13 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UAS F. Referensi 1. Atmosoedarjo S,. Kartasubrata J, Kaumini M,. Soleh. 2000. Sutera Alam Indonesia. Jakarta: CV. Indonesia Printer. 2. Budisantoso, H. 1992. Pengujian Mutu Benang Sutera pada Alat Pintal di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan. 6(2: 3. Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. 4. FAO. 1995. Non-Wood Forest Products. Flavours and Fragrans of Plant Origin. Vol I & II. Rome: FAO. 5. Rosati A, Tewolde A, Mosconi C. 2009. Animal Production and Animal Science Worldwide. Netherland: Wageningen Achademic Publisher.

Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit Pertemuan ke : 14 SATUAN ACARA PENGAJARAN H. Tujuan 1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, aspek bisnis produk HHBK dari pengalaman pelaku usaha. 2. TIK : Setelah mengikuti kuliah ini, penanganan bahan baku komoditas HHBK, pengolahan, jenis produk yang dihasilkan, penengendalian mutu dan pema oleh pelaku usaha B. Pokok Bahasan : Aspek bisnis komoditas HHBK dari pengalaman pelaku usaha 1. Penanganan bahan baku komoditas HHBK, 2..Teknologi pengolahan 3. Pengendalian mutu produk 4. Pema D. Belajar Mengajar pertemuan ke 14 ini. Pertemuan ke-14 Menjelaskan penanganan bahan baku komoditas HHBK, pengolahan, jenis produk yang dihasilkan, pengendalian mutu dan pemanya dari pengalaman pelaku usaha penguasaan materi pertemuan ke-14 E. Evaluasi : Untuk mengukur kemampuan mahasiswa, materi ini akan dijadikan sebagai bahan TEST pada saat UAS F. Referensi Chandrasekharan. 1995. Terminology, Definition and Classification of Forest Products Other Wood. Jakarta:FAO. Shackleton S, Shackleton C, Shanley P. 2011. Non-Timber Forest Products in the Global Context. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag.