PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

KATA PENGANTAR. menengah.

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

EVALUASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 MAGELANG

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017

KINERJA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI SAMPANGAN NO.26 TAHUN 2016

IMPLEMENTASI QUALITY ASSURANCE SYSTEM DALAM PEMBELAJARAN

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

PENGEMBANGAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I TUNJUNGAN BLORA TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Situs SMK Negeri 5 Surakarta ) Diajukan Oleh :

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

SKRIPSI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Journal of Mechanical Engineering Learning

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD)

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN 2016/2017

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

Bagian Kedua Kepala Dinas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ABSTRACT. have been conducted in accordance with Auditing Standards and Code of Ethics Audit of

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN

PENGELOLAAN SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS DI DABIN 7 UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PURWODADI TESIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PROFIL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL IMPLEMENTASI SPMPI SMP N 1 KARANGMOJO

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DAN IMPLIKASI TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI YAYASAN PERGURUAN AL-ISLAM SURAKARTA

PENTINGNYA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI QUALITY CONTROL TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SUDIMORO PACITAN TESIS

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

PENINGKATAN CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN MELALUI MODEL PENJAMINAN MUTU INTERNAL SMK

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 menyatakan negara bertujuan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diajukan Oleh : AGUSTINA RIZKI WULANSARI A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON

Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs Pada SD Negeri No. 81 Jagalan Kecamatan Jebres Kota Surakarta) TESIS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROYEKSI KEBUTUHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK DAN SMP INSAN CENDEKIA YOGYAKARTA. Artikel Jurnal

BAB I PENDAHULUAN BAB I

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS KOMITE SEKOLAH

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

SALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

MEMUTUSKAN : 1. Ketentuan..

PROFIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BERBASIS PENILAIAN KINERJA (Studi Situs SMP Negeri 1 Cawas Klaten) TESIS

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PADA PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bidang usaha saat ini mencari sumber daya manusia yang berkualitas.

LATAR BELAKANG MASALAH

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

PENI SESOTIJOWATI NIM

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: AVIDONNA HANA OKTAVIANI A210130136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

iii

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Narasumber adalah Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi LPMP DIY, Kepala Sekolah serta guru jenjang SMA di Kota Yogyakarta. Teknik keabsahan data dengan triangulasi metode dan sumber data. Teknik analisis data tertata dalam situs. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Peran Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yaitu bantuan teknis terhadap Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada sekolah model dan sekolah imbas, 2) Hambatan yang terjadi saat pelaksanaan SPMI yaitu, keterbatasan waktu dan biaya, kurangnya pelatihan terhadap SDM sebagai narasumber workshop, 3) Pelaksanaan SPMI berdampak pada dua aspek, yaitu aspek proses dengan tercapainya tujuan SPMI pada sekolah model dan imbas, sehingga dapat melakukan penjaminan mutu secara mandiri. Aspek hasil dari tujuan SPMI yaitu peningakatan mutu pada delapan Standar Nasional belum terlihat, karena membutuhkan proses yang cukup lama, minimal tiga tahun. Kata kunci: Mutu Pendidikan, LPMP, Jenjang SMA, Peningkatan Mutu ABSTRACT The aim of this research to describe the strategic of the role of Quality Assurance Institution (LPMP). The research is qualitative with an ethnographic design. Data collection techniques in this research are in-depth interviews, observation, and documentation. The interviewy are the Head of Quality Mapping and Supervision Division of LPMP DIY, Principal and Senior High School teacher in Yogyakarta. By triangulation techniques and resources. The technique date analysis is in the site. The results of this research are: 1) The Strategic Role of Education Quality Assurance Institution (LPMP) is technical assistance to Education, Youth and Sports Department through Internal Quality Assurance System (SPMI) at model schools and impact schools, 2) The obstacle which occur during the implementation of SPMI are, limited time and cost, lack of training off interviewes of the workshop, 3) Implementation of SPMI has an impact on two aspects, aspects of the process with the achievement of SPMI objectives at school model and the impact, so as to make quality assurance 1

independently. Aspects of the outcome of SPMI's goal of improving the quality of the eight National Standards has not been seen, because it requires a long process, at least three years Keywords: Quality of Education, LPMP, Senior High School Level, Quality Improvement 1. PENDAHULUAN Penduduk Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa penduduk Indonesia hingga tahun 2016 yaitu sebanyak 255.461.700 jiwa. Padatnya penduduk Indonesia perlu diimbangi dengan kualitas warganya melalui pendidikan. Tercantum dalam UUD 1945, pada pasal 31 ayat 1 bahwa...setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan... Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan lima kabupaten yang menerapkan wajib belajar 12 tahun. Provinsi yang mendapat julukan kota pelajar terus berupaya dalam meningkatkan kualitas warganya. Kualitas tersebut diupayakan melalui peningkatan berbagai aspek yang menunjang keberhasilan suatu proses pendidikan. Kualitas sekolah atau satuan pendidikan banyak dipandang masyarakat dari status akreditasinya yang kemudian dapat berpengaruh pada kualitas lulusan. Sekolah Menengah Atas dikatakan memenuhi syarat akeditasi apabila mencakup delapan Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 2 ayat 1 yaitu Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Data Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah menyebutkan bahwa nilai Standar Nasional Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (2015) dalam prosentase yaitu Standar Isi (91,83), Standar Proses (87,29), Standar Kompetensi Lulusan (84,63), Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan (81,92), Standar Sarana dan Prasarana (88,30), Standar Pengelolaan (89,55), Standar Pembiayaan (91,44), dan Standar Penilaian Pendidikan (87,71). Dari data tersebut hanya 2

Standar Isi yang meraih prosentase tertinggi. Upaya peningkatan mutu sekolah merupakan tanggungjawab Pemerintah melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang berada di bawah Kemendikbud. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) memiliki tugas dalam menjamin mutu pendidikan pada jenjang dasar dan menengah yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Penjaminan mutu tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampui Standar Nasional Pendidikan. Pendidikan di Kota Yogyakarta pada jenjang SMA yang belum mencapai Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggungjawab LPMP. Berdasarkan permasalahan mengenai mutu pendidikan yang terjadi, mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian yaitu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Daerah Istimewa Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta dan SMA Negeri 5 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan selesai. Narasumber penelitian ini yaitu Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi LPMP DIY, Kepala Sekolah, serta empat guru jenjang SMA di Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan pengumpulan data, penyajian, reduksi data dan penarikan kesimpulan mengenai peran strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY serta hambatan yang dihadapi LPMP DIY saat pelaksanaan penjaminan mutu pada sekolah jenjang SMA di Kota Yogyakarta, yaitu dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY memiliki program Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dilakukan untuk penjaminan mutu 3

pendidikan sekolah, khususnya jenjang SMA di Kota Yogyakarta. Pelaksanaan penjaminan mutu melalui penunjukkan sekolah model yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta dan salah satu sekolah imbas yaitu SMA Negeri 5 Yogyakarta. Berikut siklus SPMI dalam penjaminan mutu sekolah yang dilaksanakan bulan November Januari 2017, melalui workshop dan pendampingan pada standar yang dianggap lemah setelah penilaian Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Kebijakan Pemerintah (Kurikulum, SNP, lainnya) Dokumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Visi - Misi, Kebijakan Sekolah Pemetaan Mutu Dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan rencana aksi Penetapan Standar Mutu Penyusunan Rencana Pemenuhan Laporan hasil evaluasi: Pemenuhan 8 SNP, Implementasi dari rencana aksi Evaluasi/ Audit Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Rencana Pemenuhan Output: Capaian Kualitas sekolah sesuai 8 SNP Sumber : Laporan Akhir Sekolah Model dan Sekolah Imbas Penjaminan mutu sekolah khususnya bagi sekolah model dan sekolah imbas berdasarkan nilai Evaluasi Diri Sekolah yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta memiliki capaian 4,46 atau 89,20 % serta SMA Negeri 5 Yogyakarta memiliki capaian 4,39 atau 87,80 %. Sekolah model dan sekolah imbas tersebut memiliki kelemahan pada standar proses, sehingga diupayakan LPMP melalui pendampingan dalam pemecahan masalah khususnya pada perangkat pembelajaran. Pelaksanaan SPMI tidak lepas dari hambatan, sehingga siklus tersebut sampai pada penyusunan rencana pemenuhan. Hambatan tersebut yaitu program bersifat top down, revisi penyesuaian anggaran yang berulang, 4

kurangnya pelatihan pada narasumber, serta terbatas oleh waktu, karena harus segera membuat laporan pertanggungjawaban pertahun. Peran strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY dalam penjaminan mutu, fokus pada standar yang lemah. Hasil yang diharapkan yaitu adanya peningkatan delapan Standar Nasional Pendidikan, namun peningkatan dapat dilihat setelah minimal tiga tahun proses pembelajaran. Peran LPMP DIY dapat dikatakan belum berpengaruh pada peningkatan delapan Standar Nasional Pendidikan bagi sekolah model maupun sekolah imbas. Namun, dampak positif penjaminan mutu terhadap sekolah model dan sekolah imbas dapat dirasakan masing-masing sekolah, yaitu sekolah lebih termotivasi dalam melakukan penjaminan mutu secara mandiri serta mendapatkan inovasi dalam mengadopsi instrumen penilaian Evaluasi Diri Sekolah. Mengacu pada penelitian Agus Zulrahman (2013) dengan judul Peran Dinas Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tanah Grogot Kabupaten Paser menyatakan bahwa Dinas Pendidikan memiliki peran dalam peningkatan kualitas melalui sosialisasi dan adovakasi berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan, pelaksanaan pengawasan pendidikan, penyusunan kalender pendidikan tahun pelajaran, pembinaan, minat, bakat dan kreativitas siswa lomba sain dan cerdas cermat, penyusunan kurikulum serta monitoring dan evaluasi. Peran strategis pada penelitian ini yaitu di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang memiliki tugas untuk memberi bantuan kepada Dinas Pendidikan serta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga berupa rekomendasi dengan tujuan peningkatan mutu sekolah. Hasil Penelitian Dedi Iskandar (2014) dengan judul Peran Pengawas Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan SMP di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa tugas pengawas belum optimal. Tugas pengawas tersebut meliputi pemantauan pelaksanaan program sekolah, supervisi, tindak lanjut evaluasi. Tugas Pengawas secara optimal yaitu evaluasi program kerja sekolah yang dilaporkan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pengawas berbagi tugas 5

dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dalam melaksanakan program dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yaitu Sistem Manajemen Mutu Internal. Pengawas lebih kepada persoalan akademik serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan fokus kepada persoalan non akademik yaitu manajemen sekolah. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melaksanakan program Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Peran Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yaitu memberikan bantuan teknis kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagai fasilitator dalam workshop dan bekerjasama dengan pengawas dari Dinas dalam pendampingan penjaminan mutu terkait standar proses, meliputi proses pembelajaran yang langsung dirasakan oleh sekolah rujukan program tersebut, yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta dan SMA Negeri 5 Yogyakarta dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Program SPMI dilakukan melalui pendampingan untuk peta mutu yang menjadi kelemahan sekolah dalam mencapai delapan Standar Nasional Pendidikan. Kelemahan yang terdapat pada instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) menjadi prioritas sekolah dalam pengambilan solusi yang tepat atas masalah tersebut, dengan demikian sekolah memahami bentuk penjaminan mutu internal untuk mencapai delapan Standar Nasional Pendidikan. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran, sebagai berikut: a. Bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) 1) Peningkatan sumber daya Sumber daya sebagai narasumber perlu adanya pelatihan untuk peningkatan kemampuan pada segala aspek. 6

2) Pelaksanaan program Mengoptimalkan pendampingan sehingga menjadikan sekolah tidak menganggap remeh program penjaminan mutu sekolah tersebut, karena program yang dilaksanakan masih sangat sederhana. Pendampingan secara manajerial lebih meluas tidak hanya pada standar yang lemah saja. 3) Penilaian delapan Standar Nasional Pendidikan Penilaian melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) lebih mendetail kepada prosentase kelemahan pada standar tertentu. Hasil dari Evaluasi Diri Sekolah yang telah diisi sekolah perlu dipaparkan kepada sekolah sehingga sekolah dapat mengoreksi kelemahannya. b. Bagi Sekolah 1) Respon Peningkatan minat dalam memahami program penjaminan mutu yang tidak sekedar dilaksanakan karena formalitas. 2) Peningkatan mutu sekolah Peningkatan mutu sekolah merupakan tanggungjawab sekolah, namun inovasi juga perlu ditingkatkan dalam memperbaiki standar yang lemah melalui keaktifan melakukan program-program dengan penilaian berstandar internasional. DAFTAR PUSTAKA Burhan, B. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kaelan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner.Yogyakarta: Paradigma Iskandar, D. 2014. Peran Pengawas Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan SMP di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. LPMP. Laporan Akhir Sekolah Model dan Imbas. LPMP DIY Moleong, LJ. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 7

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Soetopo, H.B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Presc. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 31 ayat 1 http://bansm.or.id. Rekap Nilai Standar Nasional Pendidikan tahun 2015 diakses tanggal 09 November 2016 Zulrahman, A. 2013. Peran Dinas Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tanah Grogot Kabupaten Paser 8