BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam peningkatan aliran bahan maupun informasi sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

BAB I PENDAHULUAN. terletak di Jalan Raya Medan-Binjai km 15,5 Diski, Deli Serdang. PT. Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan intensitas persaingan pada industri adalah daya tawar supplier.

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas

BAB I PENDAHULUAN. pemasok (supplier) material. Salah satu material yang dibutuhkan oleh PT. Jaya

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang harus berkompetisi satu sama lain khususnya dalam bidang industri. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut,

PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

I-1 BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMASOK UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELIAN KAYU LAPIS DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PADA CV. GARUDA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang & Permasalahan

Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah sebuah mesin manufaktur yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MCDM UNTUK PENENTUAN PEMASOK DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK DI PT. KURNIA ANEKA GEMILANG TUGAS SARJANA MARINI C. HUTAGAOL NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh: WILLY WIJAYA NIM.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target produksi dan terlambatnya pengiriman produk ke tangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi spesifikasi perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan laba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas,

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sistem seleksi dan evaluasi supplier bahan baku dan komponennya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kinerja perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk terus berusaha meningkatkan produktivitasnya dalam melayani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN DI UKM MIKRO TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pentingnya pengambil keputusan (decision maker) dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

PENGALOKASIAN PESANAN BAHAN BAKU YANG OPTIMUM PADA PT. GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DAN GOAL PROGRAMMING

Sistem Pembuat Keputusan Untuk Klasifikasi Inventori Dengan Multi- Kriteria Menggunakan Metodologi Fuzzy AHP

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENENTUAN KRITERIA EVALUASI DAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

TUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. American Production and Inventory Control Society (APICS) menjelaskan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik jika perencanaan tersebut dapat memenuhi permintaan dari konsumen

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan keuntungan yang maksimal, oleh karena itu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan pelanggan akan produk yang berkualitas tinggi menyebabkan perusahaan selalu berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan kualitas yang baik pula. Oleh karena itu, proses pemilihan bahan baku merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Sebuah perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur, pasti bekerjasama dengan pemasok guna menjamin ketersediaan bahan baku. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif pemasok, dimana pemasok tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga terjadilah proses pemilihan pemasok sebagai akibat adanya beberapa alternatif pemasok. Pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan yang cukup penting, karena pemilihan pemasok yang tepat dapat menurunkan biaya pembelian dan meningkatkan daya saing perusahaan (Ghodyspour dan O Brien dalam Alyanak dan Armaneri, 2009). PT Latexindo Toba Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan sarung tangan berbahan baku karet (lateks). Pemilihan supplier bahan baku dilakukan oleh departemen purchasing selama ini berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan bagian pembelian terhadap beberapa supplier dengan kriteria harga dan kualitas. Supplier yang terpilih kemudian akan

diberikan kontrak untuk memasok bahan baku ke perusahaan. Saat ini, perusahaan memiliki 5 rekanan supplier untuk pemasokan bahan baku dengan menggunakan sistem kontrak. Setiap supplier memiliki tingkat pemenuhan tuntutan perusahaan yang berbeda-beda sehingga perusahaan berencana untuk mengevaluasi supplier saat ini yang menjadi rekanan perusahaan dan menambahkan beberapa kriteria untuk pemilihan supplier berikutnya. Beberapa hal yang akan dievaluasi untuk supplier adalah ketepatan datangnya bahan baku, kualitas bahan baku yang tidak sesuai dengan SIR (Standard Indonesian Rubber) dan harga bahan baku yang berbeda-beda. Ketepatan pengiriman bahan baku merupakan salah satu proses yang penting dalam kelancaran proses produksi. Kecepatan pengiriman bahan baku dapat menimbulkan biaya untuk penyimpanan bahan baku yang ditanggung oleh supplier. Keterlambatan pengiriman bahan baku akan mengakibatkan denda untuk setiap supplier namun keadaan aktualnya masih terdapat beberapa supplier yang terlambat mengirimkan bahan baku. Setiap supplier mengirimkan bahan baku dengan frekuensi 3 kali pengiriman dalam sebulan dan jarak waktu antara pengiriman awal dan pengiriman akhir adalah 10 hari. Pada tabel 1.1. akan diberikan informasi mengenai keterlambatan pengiriman bahan baku dari setiap supplier selama periode Oktober-Desember 2014.

Tabel 1.1. Keterlambatan Pengiriman Bahan Baku Setiap Supplier Periode Supplier Supplier 1 Supplier 2 Supplier 3 Supplier 4 Supplier 5 Pengiriman Awal Sumber: PT Latexindo Toba Perkasa Oktober-Desember 2014 Jumlah Pemesanan 140 ton (pemasok/bulan) Waktu Pengiriman Antar Akhir Pengiriman Keterangan 1 Okt 2014 10 Okt 2014 10 hari - 1 Nov 2014 11 Nov 2014 11 hari Terlambat 1 hari 1 Des 2014 10 Des 2014 10 hari - 10 Okt 2014 21 Okt 2014 11 hari Terlambat 1 hari 10 Nov 2014 20 Nov 2014 10 hari - 10 Des 2014 20 Des 2014 10 hari - 20 Okt 2014 1 Nov 2014 11 hari Terlambat 1 hari 20 Nov 2014 30 Nov 2014 10 hari - 20 Des 2014 30 Des 2014 10 hari - 5 Okt 2014 17 Okt 2014 12 hari Terlambat 2 hari 5 Nov 2014 15 Nov 2014 10 hari - 5 Des 2014 16 Des 2014 11 hari Terlambat 1 hari 15 Okt 2014 25 Okt 2014 10 hari - 15 Nov 2014 27 Nov 2014 12 hari Terlambat 2 hari 15 Des 2014 25 Des 2014 10 hari - Kualitas dari bahan baku setiap supplier harus sesuai dengan SIR apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai standard tersebut makan akan menurunkan kualitas dari sarung tangan. Kualitas bahan baku dapat diketahui dari beberapa parameter seperti total solid content (TSC), dry rubber content (DRC), kadar ammonia, mechanical stability time (MST) dan ph. Apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai ketentuan parameter diatas dengan jumlah yang besar (diatas 25 ton) maka perusahaan akan mengembalikan bahan baku ke supplier. Selama ini jika terjadi ketidak sesuaian kualitas bahan baku dengan jumlah yang sedikit

(maksimal 5 ton) perusahaan akan mengurangi harga bahan baku tersebut namun harus menambahkan zat kimia tertentu agar mutu bahan baku tetap terjaga. Biaya merupakan hal yang paling utama dipertimbangkan oleh perusahaan. Setiap supplier memiliki harga bahan baku yang bervariatif. Pada tabel 1.2 akan diberikan informasi mengenai setiap supplier pada periode Oktober-Desember 2014. Tabel 1.2. Biaya Pemesanan Bahan Baku Setiap Supplier Periode Oktober- Desember 2014 Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier Biaya 1 2 3 4 5 Bahan Baku (/kg) Rp 6575 Rp 6775 Rp 6675 Rp 7100 Rp 6950 Sumber: PT Latexindo Toba Perkasa Ketiga fenomena supplier yang dijelaskan diatas yaitu tentang keterlambatan pengiriman bahan baku, kualitas bahan baku, dan biaya pemesanan bahan baku merupakan keadaan aktual perusahaan saat ini terhadap pemilihan supplier. Oleh karena itu perusahaan berencana untuk mengevaluasi supplier yang sedang menjadi rekanan perusahaan dan menambahkan beberapa kriteria untuk pemilihan supplier berikutnya sebagai rekanan perusahaan. Selain itu untuk pendistribusian jumlah pesanan yang optimum ke setiap supplier akan dilakukan alokasi pemesanan bahan baku. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan supplier terbaik bagi perusahaan saat ini dan pertimbangan pemilihan supplier untuk selanjutnya. Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan pemilihan supplier dan penentuan alokasi pemesanan bahan baku. Penelitian

tentang pemilihan supplier dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan alokasi pemesanan bahan baku dengan menggunakan metode Multi Objective Linear Programming (Ambardi, 2010). Dalam penelitiannya, evaluasi terhadap pemasok dilakukan berdasarkan beberapa kriteria seperti kualitas, ketepatan waktu pengiriman, harga, dan pelayanan. AHP digunakan sebagai kerangka umum formulasi sistem evaluasi yang seimbang dengan kriteria berbeda. Sistem evaluasi ini dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi pemasok dan menggambarkan pemasok yang layak dengan sederhana dan struktur yang mudah. Pada penelitian ini, proses pemilihan supplier dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process yang bertujuan untuk memberikan bobot pada kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan kriteria pemilihan Dickson, TOPSIS digunakan untuk memberikan rangking kepada setiap supplier, dan metode Multi Objective Linear Programming bertujuan untuk mengetahui jumlah kuantitas pemesanan bahan baku kepada setiap supplier. Integrasi dari ketiga metode ini adalah untuk mengetahui supplier yang layak dipilih dari perusahaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dilihat dari nilai rangking supplier dan jumlah kuantitas pemesanan bahan baku yang akan dipesan. 1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan PT Latexindo Toba Perkasa adalah setiap supplier memiliki kemampuan pemenuhan kriteria yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap supplier menggunakan kriteria-kriteria tertentu untuk menetapkan standard terhadap pemilihan supplier. Selain itu perusahaan menginginkan jumlah pemesanan bahan baku yang optimum terhadap setiap supplier yang menjadi rekanan perusahaan saat ini. Untuk itu, perusahaan perlu menetapkan kriteria pemilihan supplier dan menentukan jumlah pemesanan bahan baku terhadap setiap supplier. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui supplier yang terbaik untuk dipilih perusahaan dengan tujuan khusus penelitian sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan supplier 2. Menentukan urutan prioritas supplier sesuai dengan kriteria terpilih 3. Menentukan jumlah pemesanan bahan baku dari setiap supplier 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam memahami kondisi PT Latexindo Toba Perkasa dan mampu memecahkan masalah pemilihan supplier dan alokasi jumlah pemesanan bahan baku dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manfaat lain dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal pemilihan supplier dan alokasi pemesanan bahan baku 2. Manfaat bagi perusahaan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan untuk memilih supplier dan alokasi pemesanan bahan baku untuk setiap supplier serta sebagai alat evaluasi untuk supplier selanjutnya. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bahan baku yang diteliti dalam penelitian ini adalah lateks 2. Supplier yang diteliti dalam penelitian ini adalah lima supplier sesuai dengan kondisi aktual di perusahaan. 3. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier berdasarkan teori Dickson. 4. Data yang digunakan adalah data pemasok pada periode Juli-Desember tahun 2014.

5. Penelitian dibatasi hanya pada penentuan supplier dengan menggunakan metode fuzzy-ahp dan TOPSIS. 6. Responden kuesioner AHP ditentukan berdasarkan bidang di dalam perusahaan yang mempunyai pengalaman terhadap pemilihan supplier. 7. Jumlah pemesanan bahan baku hanya menggunakan metode MOLP. Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses penelitian misalnya perusahaan tidak melakukan penambahan atau pengurangan supplier selama penelitian. 2. Harga bahan baku diasumsikan konstan 3. Kerjasama dengan pemasok telah terjalin dalam waktu yang cukup lama. 4. Setiap responden tidak mengalami tekanan pada saat pengisian kuesioner. 5. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT Latexindo Toba Perkasa, ruang lingkup bidang usaha, stuktur organisasi

perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi produk sumpit, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai supply chain, fuzzy, AHP, Technique For Other Preference by Similiraty to Ideal Solution (TOPSIS) dan Multi Objective Linear Programming (MOLP). Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variabel penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah sesuai dengan fuzzy-ahp dan TOPSIS. Kemudian dilakukan penentuan jumlah alokasi pemesanan bahan baku dari supplier terpilih dengan menggunakan metode MOLP dan analisis sensitivitas terhadap beberapa parameter. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemilhan supplier serta analisis mengenai alokasi jumlah pemesanan bahan baku dan analisis sensitifitas terhadap beberapa parameter. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.