SILABUS. Mata Kuliah Permukiman

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PS ALB)

Kebijakan Penyediaan Perumahan di Indonesia

RENCANA PEMBELAJARAN. Identitas Matakuliah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan I ARSITEKTUR LANSEKAP (TR 438)

METODE PERANCANGAN-1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KOTA DAN PEMUKIMAN / 2 SKS

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PSMALB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tinggal yang terdiri dari beberapa tempat hunian. Rumah adalah bagian yang utuh

BAB I PENDAHULUAN. Feri Susanty Spesial, Tahun 2007, 6). Populasi dan permintaan penduduk terhadap hunian yang semakin

Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA. ( Introduction to Regional & Urban Planning )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISTIK SOSIAL-EKONOMI NELAYAN PADA KAWASAN WISATA PANTAI SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN

Konsep perencanaan dan perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. berpenghasilan rendah (MBR) dapat juga dikatakan sebagai masyarakat miskin atau

PEREMAJAAN PEMUKIMAN KAMPUNG PULO DENGAN PENDEKATAN PERILAKU URBAN KAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENTAL OFFICE DI DEPOK

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal.

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Makalah Kunci. Peningkatan Kesetaraan Pembangunan Antara Kawasan Perdesaan dan Perkotaan Melalui Pembangunan Kota-Kota Sekunder.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR

SILABUS MATA KULIAH STUDIO IV- TR

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan derap laju pembangunan. Berbagai permasalahan tersebut antara lain

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

DESAIN ULANG RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

Rencana Pembelajaran

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

KURIKULUM PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

KONSEP TENTANG HOME DAN IDENTITAS ARSITEKTUR HUNIAN

SILABUS MATA KULIAH SEMINAR ARSITEKTUR/2010 1

JURUSAN ARSITEKTUR FTUP

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik (Juniarko dkk, 2012;

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3 / 3 SKS

SILABUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M.Si

Materi ilmu alamiah dasar bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia. Ilmu alamiah dasar bukan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan

KOMPETISI JURNALISTIK. Dicari Inovasi 2016 PERSYARATAN KOMPETISI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Pembelajaran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: Arsitektur Penyusun : Ratna Safitri,S.T., M.Ars. Dr. SAHID, S.T.,M.T. Sks : 3 (tiga) Kelompok Mata Kuliah : MKMA Mata Kuliah Wajib

I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 / 4 SKS

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai kota pelajar,kota pariwisata dan kota budaya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ekonomi Politik Penyerahan Fasum dan Fasos Oleh Pengembang Perumahan Kepada Pemerintah Kota Surabaya

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE NASIONAL AGENDA HABITAT II PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

TEMA 1- Kohesi Sosial dan Ekuitas Kota Layak Huni

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

I. PENDAHULUAN. di wilayah Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jaringan jalan yang terdapat di

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA SKS

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tingkat Kebutuhan Hunian dan Kepadatan Penduduk Yogyakarta

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEREMAJAAN PEMUKIMAN RW 05 KELURAHAN KARET TENGSIN JAKARTA PUSAT MENJADI RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI September SILABUS MANAJEMEN PROYEK. Dosen: Diansyah, SE.M.Si

UNIV. PANCASILA FAK. TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah ILMU ALAMIAH DASAR

Transkripsi:

SILABUS Mata Kuliah Permukiman

SILABUS Nama mata Kuliah : Perencanaan Permukiman Bobot : 2 SKS Status Mata Kuliah : Inti A. Rasional Sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dsn Permukiman disebutkan bahwa, dalam rangka peningkatan harkat dan martabat, mutu kehidupan, dan kesejahteraan bagi setiap keluarga Indonesia, maka pembangunan perumahan dan permukiman sebagai bagian dari pembangunan nasional perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terpadu, terarah, terencana, dan berkesinambungan. Untuk mencapai hal tersebut perlu dipersiapan peserta didik sebagai calon arsitek yang mampu merencana dan merancang pembangunan lingkungan perumahan dan permukiman. Keberadaan mata kuliah Permukiman dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah permasalahan yang menjadikan peserta didik mendapatkan pemahaman yang kurang utuh, permasalahan tersebut adalah:: 1. Ruang lingkup Permukiman dalam beberapa aspek bersinggungan dengan disiplin ilmu planologi, perencanaan wilayah kota, sipil, dan lingkungan. 2. Dilihat dalam satu disiplin arsitektur, jika kurang bisa membatasi penjelasan substansi mata kuliah permukiman, maka akan sering terjadi tumpang tindih dengan mata kuliah arsitektur kota, perancangan kawasan, dan perencanaan tapak. 3. Mata kuliah Permukiman terasa sangat luas dan cenderung mengangkat permasalahan sosial dan peraturan-peraturan pemerintah pusat dan lokal. 4. Kurangnya membahas permasalahan yang aktual (up to date) baik dalam skala nasional maupun internasional. 5. Kurang memberi tempat pada perencanaan lingkungan permukiman secara utuh sampai dengan sarana dan prasarana ligkungan permukiman dibangun. 6. Metode pembelajaran yang tidak mengikuti perkembangan permukiman dan kurang membahas atau mengamati fenomena sekarang yang terjadi di lingkungan sekitar, khususnya permukiman yang berada di.urban, peri-peri, dan rural. Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu ditetapkan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik selama mengikuti mata kuliah

permukiman. Kompetensi tersebut merupakan kumpulan dari beberapa target pencapaian. Mata kuliah Permukiman tidak bisa lepas dari rumah sebagai kebutuhan dasar manusia. Seperti tertuang dalam Undang-Undang RI No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, bahwa rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia akan papan merupakan bagian dan perumahan dan permukiman yang perlu ditata agar dapat berkelanjutan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan penghuni di dalamnya karena akan menunjang pembangunan ekonomi, sosial budaya dan bidang-bidang yang lain. Disebutkan pula bahwa yang dimaksud dengan rumah, perumahan dan permukiman adalah sebagai berikut: 1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. 2. Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan infrastruktur dan sarana lingkungan. 3. Permukiman adalah bagian dari Lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai tempat Lingkungan tempat tinggal atau Lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung pengkehidupan dan penghidupan. B. Pengertian, Peran, dan Fungsi Mata kuliah Perencanaan Permukiman memberikan pendidikan dan pembelajaran tentang perumahan dan permukiman serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan perumahan dan permukiman. Mata kuliah permukiman ini berperan dalam menciptakan calon arsitek yang mampu: 1. Merencanakan dan merancang suatu lingkungan perumahan dan permukiman secara terpadu, terarah, terencana, dan berkesinambungan. 2. Merencanakan lingkungan perumahan dan permukiman yang diharapkan merupakan suatu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi dan sosial budaya, mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. C. Tujuan Sedangkan tujuan pembelajaran mata kuliah Perencanaan Permukiman adalah: 1. Mampu mendefinisikan masalah perumahan dan permukiman ditinjau dari berbagai aspek lingkungan perumahan dan permukiman.

2. Mampu memperbandingkan bentuk-bentuk penyelesaian masalah perumahan dan permukiman serta memahami teori dan konsep yang mendasarinya. 3. Mampu merencanakan lingkungan perumahan dan permukiman. D. Kompetensi 1. Kemampuan untuk membuat analisis dan evaluasi terhadap fenomena pembangunan perumahan dan permukiman (No. 4. Critical Thinking skill) 2. Kepekaan terhadap teori dan metode yang bertujuan memperjelas hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan fisik (No. 7. Human Behavior) 3. Kepedulian akan ragam kebutuhan, nilai, etika, norma perilaku, serta pola sosial dan spasial yang membedakan berbagai kebudayaan dan implikasi dari keragaman ini untuk peran sosial (No. 8. Human Diversity) 4. Kepedulian terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar ekologi dan tanggung jawab dalam pelestarian sumberdaya lingkungan dalam pembangunan perumahan dan permukiman (no. 13. Environmental Convservations). 5. Kemampuan yang memadai terhadap perubahan-perubahan yang terjadi karena pengaruh sosial, politik, teknologi dan ekonomi masa lalu dan masa kini terhadap lingkungan buatan (No. 36. Past and present Conditions for Architecture) E. Rambu-rambu o Validity (kebenaran atau kesahihan) Pembahasan diarahkan pada pemecahan permasalahan perumahan dan permukiman di Indonesia dengan didukung oleh fakta-fakta dari beberapa contoh kasus dari dalam negeri, maupun dari luar negeri. o Significance (tingkat kepentingan) Perumahan merupakan kebutuhan pokok setelah pangan dan sandang, merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak perlu segera diatasi. Pada saat ini pemerintah masih punya kendala dan keterbatasan dana, sedangkan permasalahan perumahan dan permukiman di perkotaan semakin kompleks, dengan pemecahan multi demensi. o Utility (manfaat) Dalam era otonomi daerah dalam menangani permasalahan perumahan dan permukiman sangat bermanfaat karena masing-masing daerah mempunyai karekteristik sendiri.

o Learnability (tingkat kelayakan) Mata kuliah ini sangat layak untuk dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut, mengingat pembangunan perumahan dan permukiman selalu menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks. o Interest (menarik) Mata kuliah ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan diri dan peduli terhadap permasalahan perumahan dan permukiman di daerahnya, yaitu dengan dengan mempertimbangkan: 1. Pembahasan diarahkan pada perencanaan perumahan dan permukiman di Indonesia dengan didukung oleh beberapa contoh kasus di dalam negeri dan luar negeri. 2. Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di dalam kelas dan tugas yang diberikan dilakukan di luar kelas, kemudian dievaluasi dalam bentuk preview, seminar kelas, dan ujian. 3. Pengembangan mata kuliah diharapkan ke arah perencanaan dan perancangan perumahan dan permukiman dengan karakteristik yang khusus dan penanganan yang khusus pula (kampung, perumahan satelit, kota baru, permukiman marjinal, permukiman khusus, permukiman tradisional, permukiman peri-peri, sub-urban, dan rural). F. Metode Pembelajaran 1. Proses metode pembelajaran Inquiry : o Menyadarkan peserta didik untuk memiliki keingintahuan terhadap sesuatu o Menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. o Menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru. Kesimpulan tersebut diperlukan sebagai hipotesis yang baru untuk dibuktikan lebh lanjut. 2. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry : o Ceramah : Memberikan materi, menunjukkan contoh berupa kasus/faktafakta di lapangan, gambar, merangkum dan menyimpulkan materi yang diberikan. o Diskusi : Mengajukan pertanyaan, memberi kesempatan bertanya, membentuk kelompok diskusi, memunculkan topik diskusi,. 3. Penilaian: Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Penilaian dengan memberikan soal

ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), serta pemberian tugas ekstra kepada semua peserta didik sesuai minat, perhatian dan kesenangan mereka. Pemberian tugas individu dan kelompok terhadap suatu kasus, mengulas kajian untuk menganalisis dan merencanakan suatu lingkungan perumahan dan permukiman.. G. Kompetensi dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Kemampuan yang memadai dalam menghayati suatu lingkungan perumahan dan permukiman. Memahami aspek-aspek prasarana permukiman baik dalam tahap rencana maupun kondisi di lapangan. Menjelaskan aspek lingkungan permukiman dan mampu memberikan contoh-contoh penerapannya dalam suatu lingkungan permukiman. Menjelaskan prinsip penyediaan prasarana oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Menjelaskan perencanaan umum presarana dalam permukiman, pengelolaan Kemampuan yang memadai dalam merencanakan suatu lingkungan perumahan dan permukiman. Menjelaskanberbagai sistem pengadaan perumahan di Indonesia dan negara lain. Memahami kebutuhan perumahan di kota dan kaitannya terhadap tapak. Memahami konsep teknologi perumahan di Indonesia Mengidentifikasi dan menganalisis tipe-tipe perumahan kelompok. Memahami pola ruang terbuka pada perumahan dan permukiman. limbah, dan air bersih Menjelaskan tentang perumahan publik yang dikelola secara komersial dan menyeimbangkan antara pelayanan dan keuntungan Menjelaskan konsep perumahan swasta yang diuraikan mulai dari pola pengadaan dan hubungan dengan bank. Menjelaskan sejarah perkembangan desa dan kampung serta permukiman marjinal. Menganalisis kebutuhan perumahan dan kondisi tapak seperti rumah, penghuni, dan kondisi tapak. Menjelaskan aspek sosial-ekonomi penduduk kota dan permukiman. Menjelaskan aspek tapak/lingkungan dan permukiman. Menjelaskan contoh-contoh perkembangan teknologi perumahan di Indonesia (contohcontoh buku perumahan REI dan Perumnas) Menjelaskan industrial housing dan perkembangan teknologi perumahan. Menjelaskan tipe-tipe perumahan seperti tipe rumah, tipe penghuni, pengembangan konsep rumah Mendeskripsikan rumah sehat sederhana (indikator rumah sehat dan syarat rumah sehat) Mendeskripsikan Rumah Susun yang flesibel, berbagai konfigurasi., keuntungan dan kerugian. Menjelaskan studi pola ruang terbuka seperti sistem tapak, kelompok unit, dan pengembangan konsep tapak Menjelaskan fasilitas umum kota, perumahan, dan permukiman Menjelaskan perhitungan tata guna lahan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Pertemuan RENCANA POKOK BAHASAN 1 Pendahuluan 2 Aspek prasarana permukiman: Prinsip penyediaan prasarana 3 Aspek prasarana permukiman(lanjutan); Prasarana dasar 4 Berbagai sistem pengadaan 5 Berbagai sistem pengadaan (Lanjutan). 6 Teknologi Perumahan: Perkembangan teknologi perumahan dan permukiman 7 Teknologi Perumahan (lanjutan): Konsep teknologi dalam pengadaan perumahan 8 UTS Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak: Analisis kebutuhan perumahan 9 kota dan kondisi tapak Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak (lanjutan): Aspek sosial-ekonomi 10 penduduk kota dan pemukiman Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak (lanjutan): Aspek tapak 11 12 /lingkungan dan permukiman Tipe perumahan kelompok: Studi mengenai tipe perumahan kelompok, Rumah sehat sederhana & Rusun 13 Pola ruang terbuka: Studi pola ruang terbuka, penempatan sarana hunian 14 Fasilitas umum kota & Perhitungan tata guna lahan 15 Site plan dan pemukiman 16 UAS H. Kepustakaan Locally Based Demand (LBD) 2002, Direktorat Jendral Perumahan dan Permukiman.Newmark and Thompson. 1977. Self, Space and Shelter: An Introduction to Housing. New York: Harper and Row Publizer Inc MIT, 1978, Urbanization Primer, R&E Book. Pembangunan Perumahan dan Permukiman, edisi 1996, Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat. Silas, J., 1993, Perumahan: Hunian dan Fungsi lebihnya, Dari Aspek Sumberdaya dan Eksistensi, Surabaya. Terner, I.D & Turner, J.F.C, 1972, Industrialized Housing, Cambridge, Massachusetts. Turner, J.F.C, 1976, Housing By People, Pantheon Books, New York. ----- Agenda 21 Indonesia, 1997, Strategi Nasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan; Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup; Jakarta. ----- Habitat Agenda Indonesia, national Report for Habitat II, 10 November 1995. ----- UU RI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. ---- Industrialization of Housing in Asia and the Far East; Status, Trends, and Prospect, 1972, New York, UN. ---- Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun, Departemen Pekerjaan Umum, Dirjend Cipta Karya, Kepmen PU No. 20, KPTS/1986.