BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi:

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wimmer & Dominick dalam Rachmat Kriyantono (2012: 48) menyebutkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III. Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angket atau kuesioner. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan di luar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap sebagai produk lingkungan di luar diri manusia. Rangsangan dalam lingkungan tersebut mempengaruhi mereka untuk memberi respon dan bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara yang teratur dan arena itu dapat diramalkan. Meskipun manusia memiliki inisiatif untuk bertindak, manusia lebih dianggap merespon situasi dengan cara yang berdasarkan hukum objektif yang nyaris seperti yang berlaku dalam dunia fisik atau ilmu alam. Lebih lanjut, manusia dalam merespon lingkungan dipengaruhi oleh struktur sosial, seperti peran, sosialisasi, dan reference group serta pola-pola hubungan sosial (Kriyantono, 2012: 54). Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif karena penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pandangan dan perilaku masyarakat yang menjadi objek penelitian. Selain itu, penelitian objektif juga digunakan metodologi penelitian ini adalah kuantitatif. 3.1.2 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian 26

27 dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menjelaskan, meringkaskan, berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut (Bungin, 2005: 36). Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif karena penelitian ini dilakukan untuk melihat dan menganalisis seberapa besar pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan. 3.2 Metode dan Tipe Riset 3.2.1 Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2012: 59). Metode survei menggunakan kuesioner (angket), data yang dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis kuesioner (angket) yang digunakan adalah angket tertutup yaitu suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset (Kriyantono, 2012: 98). Penelitian ini menggunakan metode survei karena penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil atau jawaban dari banyak responden. Sehingga cara yang dilakukan adalah melalui penyebaran kuesioner dengan pertanyaan yang sama kepada responden yang diambil. Dalam penelitian Pengaruh Program CSR Terhadap Citra Perusahaan: Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), kuisioner digunakan sebagai instrumen pengumpulan datanya yang disebarkan

28 kepada masyarakat di RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kebayoran Lama Selatan sebagai objek penelitian. 3.2.2 Tipe Riset Tipe atau jenis riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis eksplanatif. Penelitian eksplanatif adalah menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Periset membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual, dan kerangka teori. Periset perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan lainnya. Kegiatan berteori ini ada dalam kerangka teori (Kriyantono, 2012: 69). Penelitian ini menggunakan tipe riset/penelitian eksplanatif karena tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan. 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka variabel penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu, variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel independen atau sering disebut sebagai variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012: 39). Pada penelitian ini, variabel independen (X) adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimensinya terdiri dari economic

29 dimension, social dimension, dan environment dimension. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software SPSS 21.0. 2. Variabel dependen atau sering disebut sebagai variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Pada penelitian ini, variabel dependen (Y) adalah citra yang proses pembentukannya terdiri dari persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap. Operasionalisasi konsep menggunakan skala tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Berikut adalah operasionalisasi konsep dari penelitian: Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran CSR (X) Citra (Y) Economic Dimension Social Dimension Environment Dimension Persepsi Kognisi Product, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi, aman dipakai, dan inovatif. Service, pelayanan yang diterapkan perusahaan agar dapat memuaskan masyarakat sebagai konsumen. Avoiding Actions that Damage Trust, kepercayaan dan dukungan masyarakat dan komunitas lokal. Labour Practice, memberikan perhatian kepada pekerja. Social Activities, karyawan ikut berpartisipasi langsung program perusahaan Waste Management, usaha perusahaan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. a. Hasil pengamatan yang dikaitkan dengan proses pemaknaan. b. Pembentukan makna pada stimulus indrawi. a. Keyakinan diri dari individu dari stimulus. b. Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan. Skala Instrumen No. Pertan yaan Interval Likert 1 2 3 5 4 6-8 Interval Likert 9-10 11-12

30 Motivasi Sikap a. Menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang (komunikator). b. Kecendrungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. a. Kecendrungan berpikir dan merasa dalam menghadapi objek. b. Hasil evalusi negatif atau positif terhadap konsekuensi. 13-14 15-16 Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Interval. Skala Interval adalah skala yang menunjukan jarak antara satu data dengan data lainnya dan mempunyai bobot atau jarak atau interval yang sama (Kriyantono, 2012: 137). Penelitian ini menggunakan skala Interval karena analisis data menggunakan korelasi pearson product moment. Syarat dari korelasi pearson product moment adalah menggunakan skala Interval. Bentuk pernyataan yang ada dalam kuesioner merupakan bentuk pernyataan yang berpedoman pada tipe atau pendekatan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93). Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden (Kriyantono, 2012: 138). Penelitian ini menggunakan skala Likert karena penelitian dilakukan untuk mengukur citra perusahaan yang dilihat dari sikap dan persepsi masyarakat terhadap perusahaan.

31 Tabel 3.2 Skala dan Skor Kategori Pengukuran Data Skala Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 3.4 Perumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012: 64). Semakin baik program CSR SAHABAT PLN maka akan semakin baik citra PT PLN (Persero). Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H o : Tidak ada pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) SAHABAT PLN terhadap citra PT PLN (Persero). H a : Ada pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) SAHABAT PLN terhadap citra PT PLN (Persero). 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Dengan kata lain, populasi

32 adalah keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti. Dalam penelitian survei, populasi yang akan diteliti adalah masyarakat binaan CSR SAHABAT PLN berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan). 3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012: 81). Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan sampel biasanya mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebagian masyarakat binaan CSR SAHABAT PLN berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan). 3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel yang representatif (Bungin, 2005: 105). Pada penelitian ini, data dikumpulkan dari sampel atas populasi yang mewakili keseluruhan populasi dengan menggunakan teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2012: 82). Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden yang merupakan

33 masyarakat binaan CSR SAHABAT PLN berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan). Lebih khususnya lagi, rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 82). Semakin homogen karakter populasi, maka jumlah sampelnya tidak terlalu besar (Kriyantono, 2012: 163). Penentuan ukuran atau jumlah sampel juga bisa dilakukan dengan penghitungan statistik, baik untuk populasi yang diketahui jumlahnya atau yang belum. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, maka digunakan Rumus Slovin. Alasan menggunakan rumus Slovin adalah karena jumlah populasinya sudah diketahui. Rumus Slovin adalah : Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 5%, kemudian e ini dikuadratkan. 3.5.4 Teknik Pengelolaan Sampel Diketahui jumlah total Kepala Keluarga (KK) di RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan adalah 218 orang. Jumlah populasi adalah 218 orang yang

34 terdiri dari RT. 02/ 12: 67 orang; RT. 04/ 12: 35 orang; RT. 05/ 12: 51 orang; RT. 06/ 12: 65 orang. Dari hasil perhitungan dengan rumus Slovin, maka sampel ditentukan sebagai berikut. dibulatkan menjadi 141. Sehingga persentase sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: RT. 02/ 12 : (67/218) x 100% = 30.7% RT. 04/ 12 : (35/218) x 100% = 16.1% RT. 05/ 12 : (51/218) x 100% = 23.4% RT. 06/ 12 : (65/218) x 100% = 29.8% Jadi jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 141 orang, dengan perincian sebagai berikut: RT. 02/ 12 RT. 04/ 12 RT. 05/ 12 RT. 06/ 12 : 30.7% x 141 orang = 43 orang : 16.1% x 141 orang = 23 orang : 23.4% x 141 orang = 33 orang : 29.8% x 141 orang = 42 orang

35 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2012: 95). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 224). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau objek penelitian, dari hasil penelitian kuesioner, wawancara, observasi (Kriyantono, 2012: 41). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 142). 3.7 Teknik Analisis dan Interpretasi Data Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Karena datanya interval, maka teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment (Sugiyono, 2012: 243). Analisis data adalah sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2012: 167). Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

36 menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012: 147). Jenis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis bivariat. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel.kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (takbebas) (Kriyantono, 2012: 168). Analisis pada penelitian ini diawali dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada kuesioner dengan menggunakan data pre test yaitu 30 sampel. Jika dari perhitungan data dengan dua uji tersebut telah berhasil, maka dapat dilanjutkan untuk menyebarkan kuesioner hingga 141 sampel. Hasil dari kuesioner 141 sampel akan dianalisis lebih lanjut dengan melakukan analisis korelasi pearson, analisis koefisien determinasi (R 2 ), analisis regresi linier sederhana, dan uji t. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0. 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrument penelitian. Suatu instrument penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Priyatno, 2013: 19). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009: 49). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

37 pertanyaan yang ada didalam suatu kuesioner. Valid artinya sah, tepat, atau dapat dipercaya. Semakin tinggi nilai validitasnya, maka kuesioner tersebut akan semakin sah atau semakin dapat dipercaya. Jadi validitas dilakukan untuk mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item kuesioner. Validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item yang valid ditujukan dengan adanya korelasi antara item terhadap skor total item. Untuk penentuan apakah suatu item layak digunakan atau tidak, caranya dengan melakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0.05, yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total item. Bisa juga dengan melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi yaitu menggunakan batas minimal korelasi 0.30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan (Priyatno, 2013: 19). Metode yang digunakan pada perhitungan data penelitian untuk uji validitas dalam SPSS 21.0 yaitu metode Korelasi Pearson. Uji validitas dengan metode Korelasi Pearson merupakan analisis dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dengan tanpa melakukan korelasi terhadap Spurious overlap (nilai koefisien korelasi yang overestimasi). Skor total item adalah penjumlahan dari keseluruhan item (Priyatno, 2013: 19). Keputusan untuk uji validitas sebagai berikut: a. Jika r hitung > r table, maka dikatakan valid b. Jika r hitung < r table, maka dikatakan tidak valid

38 Jadi suatu pernyataan dalam kuesioner disimpulkan atau dinyatakan valid jika hasil output dari perhitungan SPSS untuk masing-masing pernyataan menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009: 45). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2010: 97). Suatu alat pengukur dikatakan realibel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama (Priyatno, 2013: 30). Jadi suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila pertanyaan dalam kuesioner diberikan kepada orang/responden yang sama, di waktu yang berbeda, tetapi menghasilkan jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner dengan hasil yang sama atau hampir sama. Metode yang digunakan pada perhitungan data penelitian untuk uji reliabilitas dalam SPSS 21.0 yaitu Cronbach s Alpha. Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut: a. Cronbach s Alpha < 0.6 = reliabilitas buruk b. Cronbach s Alpha 0.6 0.79 = reliabilitas diterima c. Cronbach s Alpha > 0.8 = reliabilitas baik

39 Alat ukur dapat dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya > 0.60, dimana 0.60 adalah standarisasi nilai reliabilitas (Ghozali, 2009: 46). Jadi suatu variabel disimpulkan atau dinyatakan reliabel jika variabel tersebut memiliki nilai Cronbach s Alpha dari perhitungan SPSS untuk masing-masing variabel > 0.06. 3.7.3 Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain secara linier. Data yang digunakan berskala interval atau rasio. Nilai korelasi (r) adalah 0 sampai 1 atau 0 sampai -1 (untuk hubungan negatif), semakin mendekati 1/-1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya, nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah (Priyatno, 2013: 100). Nilai positif menunjukan hubungan searah (X naik, maka Y naik) dan nilai negatif menunjukan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun) (Priyatno, 2010: 22). Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00-0,199 = sangat rendah 0,20-0,399 = rendah 0,40-0,599 = sedang 0,60-0,799 = kuat 0,80-1,000 = sangat kuat Jadi seberapa besar hubungan antara satu variable independen dengan satu variable dependen dapat dilihat dari nilai korelasi pearson dari perhitungan SPSS yang kemudian nilai tersebut dapat dilihat berada pada range untuk hubungan sangat kuat, kuat, sedang, rendah, atau sangat rendah.

40 3.7.4 Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui besarnya variabilitas variabel tergantung variabel terikat yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel bebas. Koefisien determinasi juga digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Sarwono, 2012: 205). Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R 2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno, 2010: 66). Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Moddel Summary dari hasil analisis regresi sederhana. 3.7.5 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif (Priyatno, 2013: 110).

41 Persamaan regresi linier sederhana adalah : Y = a + bx Keterangan : Y = Variabel dependen yang diprediksikan X a b = Variabel independen = Nilai konstanta = Koefisien regresi 3.7.6 Uji t (Uji Koefisien Regresi Sederhana) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). signifikan artinya berarti atau pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan) (Priyatno, 2010: 59). Langkah-langkah uji t sebagai berikut (Priyatno, 2013: 114): 1. Menentukan hipotesis 2. Menentukan t hitung Berdasarkan output diperoleh t hitung. 3. Menentukan t table Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2.5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 (n adalah jumlah data).

42 4. Kriteria pengujian H o diterima jika -t tabel t hitung t tabel H o ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t table 5. Membandingkan t hitung dengan t table 6. Kesimpulan Langkah-langkah pengujian berdasarkan signifikansi (Priyatno, 2013: 115): 1. Menentukan hipotesis 2. Menentukan signifikansi Berdasarkan output diperoleh nilai signifikansi. 3. Kriteria pengujian H o diterima jika signifikansi > 0.05 H o ditolak jika signifikansi < 0.05 4. Membandingkan signifikansi 5. Kesimpulan