4.2 Perhitungan Risiko Konsumen Perhitungan risiko konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.2) dan (2.4). Risiko konsumen untuk produk baru dihitung menggunakan persamaan (2.2), sedangkan untuk produk reuse menggunakan persamaan (2.4). Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan nilai risiko konsumen untuk masing-masing pemakaian: Tabel 4.4 Nilai Risiko Konsumen untuk Rumah Tangga a b c d e w2 (tahun) 3.235 3.941 4.661 5.392 6.135 NCR.11.9771.8678.7548.6381 CR2.11.9771.8678.7548.6381 p q r s t w2 (tahun) 3.349 4.43 4.749 5.468 6.198 NCR.11.9771.8678.7548.6381 CR2.11.9681.8542.743.6281 Tabel 4.5 Nilai Risiko Konsumen f g h i j w2 (tahun) 1.611 2.537 3.465 4.394 5.324 NCR.24.21.19.16.13 CR2.24.21.19.16.13 u v w x y w2 (tahun) 1.836 2.736 3.639 4.543 5.448 NCR.24.21.19.16.13 CR2.23.21.18.16.13 Tabel 4.6 Nilai Risiko Konsumen untuk Gabungan k l m n o w2 (tahun) 2.177 3.3 3.888 4.75 5.615 NCR.17.15.14.12.9872 CR2.17.15.14.12.9872 aa ab ac ad ae w2 (tahun) 2.359 3.192 4.29 4.87 5.715 NCR.17.15.14.12.9872 CR2.17.15.13.12.9653 Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah nilai risiko dengan menggunakan persamaan f(t). Di sisi lain, pada tabel tersebut juga tampak terdapat perbedaan nilai risiko konsumen untuk produk reuse (CR 2 ) untuk masing-masing metode. nilai CR 2 tersebut merupakan akibat dari perbedaan nilai periode garansi reuse berdasarkan hasil perhitungan menggunakan f(t) dan integral r(t). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan nilai tersebut masih diijinkan, mengingat ekspektasi jumlah kerusakan yang akan terjadi selama selisih periode tersebut relative kecil (tidak sampai menimbulkan 1 kerusakan). Untuk proses perhitungan selanjutnya, hanya salah satu nilai periode garansi reuse (w 2 ) saja yang akan digunakan. Nilai w 2 yang akan digunakan adalah nilai w 2 yang diperoleh melalui hasil perhitungan berdasarkan persamaan f(t). Hal ini mengacu pada hasil perhitungan nilai CR 2 yang telah dilakukan (karena hanya nilai risiko dengan menggunakan persamaan f(t) yang memenuhi konsep NCR). 4.3 Perhitungan Risiko Produsen Perhitungan nilai risiko konsumen dapat dilakukan dengan persamaan (2.1) dan (2.3). Persamaan (2.1) digunakan untuk menghasilkan nilai risiko produsen produk baru, sedangkan persamaan (2.3) untuk nilai risiko produsen produk reuse. Berikut adalah tabel hasil perhitungan nilai risiko produsen untuk masingmasing pemakaian: Tabel 4.7 Risiko Produsen dengan Menggunakan f(t) a b c d e w2 (tahun) 3.235 3.941 4.661 5.392 6.135 NPR.122.278.3171.43.5467 PR2.468.5664.6757.7887.954 Tabel 4.8 Risiko Produsen dengan Menggunakan f(t) f g h i j w2 (tahun) 1.611 2.537 3.465 4.394 5.324 NPR.2544.514.7686.1.13 PR2.4421.6982.9564.12.15 Tabel 4.9 Risiko Produsen dengan Menggunakan f(t) k l m n o w2 (tahun) 2.177 3.3 3.888 4.75 5.615 NPR.178.3584.5416.7277.9167 PR2.4514.6318.8151.1.12 8
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai risiko produsen mengalami peningkatan untuk setiap periode garansi reuse. Hal ini terjadi akibat pengaruh nilai periode garansi reuse yang semakin meningkat, sehingga akan mempengaruhi nilai reliability produk. Nilai reliability produk akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya periode garansi reuse. Menurunnya nilai reliability ini akan meningkatkan nilai cumulative density function yang akan menyebabkan nilai risiko produsen akan semakin meningkat untuk setiap periode garansi reuse. Di sisi lain, juga terlihat bahwa nilai risiko produsen untuk produk reuse nilainya lebih besar dibandingkan dengan risiko untuk produk baru. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab produsen untuk produk reuse akan jauh lebih besar. nilai ini juga terjadinya akibat adanya konsep NCR, yang memperhatikan risiko konsumen. Akan tetapi, pemilihan keputusan reuse tidak hanya akan memperhatikan kepentingan konsumen saja, melainkan juga kepentingan dari segi produsen. Pemilihan scenario reuse nanti, akan mengusahakan agar produsen tidak mengalami kerugian. Hal ini akan ditunjukkan pada pemilihan keputusan reuse dengan mempertimbangkan sisi ekonomi, yang akan dibahas pada subbab selanjutnya. 4.4 Perhitungan Berdasarkan kebijakan yang dipilih (minimal repair, non-renewing FRW, dan hanya memperhatikan kerusakan pertama saja), maka besarnya biaya garansi dapat diperoleh dengan mengunakan persamaan berikut: EC( w) C xf t r (4.1) Berikut ini adalah hasil perhitungan biaya garansi dengan menggunakan persamaan f(t) untuk masing-masing pemakaian: Tabel 4.1 Produk Berdasarkan f(t) tw1 (tahun) R(tw1) F(tw1) w2 (tahun) R(w2) F(w2) 1.998981.119 12 3.235.996195.38483 38 2.997861.2139 214 3.941.99538.496169 496 3.996544.3456 346 4.661.993662.633779 634 4.994933.567 57 5.392.99227.797342 797 5.992936.764 76 6.135.9981.991927 992 1, 1, 8 6 4 a b c d e Gambar 4.1 Produk Berdasarkan f(t) Tabel 4.11 Produk Berdasarkan f(t) tw1 (tahun) R(tw1) F(tw1) w2 (tahun) R(w2) F(w2) 1.99746.254 254 1.611.995878.412177 412 2.99485.515 515 2.537.993396.66425 66 3.9921.79 79 3.465.99754.92463 925 4.989138.1862 1,86 4.394.987898.121233 1,21 5.985894.1416 1,411 5.324.984771.1522891 1,523 1,6 1,4 1, 1, 8 6 4 f g h i j Gambar 4.2 Produk Berdasarkan f(t) Tabel 4.12 Produk Berdasarkan f(t) tw1 (tahun) R(tw1) F(tw1) w2 (tahun) R(w2) F(w2) 1.998225.1775 177 2.177.99618.398185 398 2.996363.3637 364 3.3.994263.573718 574 3.994327.5673 567 3.888.99234.769578 77 4.99231.7969 797 4.75.9987.99125 991 5.98939.161 1,61 5.615.987558.1244194 1,244 1,4 1, 1, 8 6 4 k l m n o Gambar 4.3 Produk Berdasarkan f(t) 9
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 sampai tabel 4,12, terlihat bahwa biaya garansi reuse yang harus dikeluarkan untuk pemakaian laundry lebih besar dibandingkan biaya untuk pemakaian rumah tangga. Hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi jumlah kerusakan yang terjadi. Seperti dijelaskan pada subbab sebelumnya, ekspektasi jumlah kerusakan untuk pemakaian laundry, niliainya lebih besar dibandingkan pada pemakaian rumah tangga. Secara otomatis, jika ekspektasi jumlah kegagalan sebuah produk tinggi, maka besarnya biaya garansi yang akan dikeluarkan juga akan tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa model biaya garansi yang dikembangkan sudah dengan kondisi riil yang ada. Di sisi lain, berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa nilai biaya garansi untuk produk reuse jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya garansi untuk produk baru. Jika melihat hasil perbandingan pada tabel 4.1 sampai 4.12 dan gambar 4.1 sampai 4.3, mungkin produsen akan merasa keberatan untuk menanggung biaya garansi produk reuse yang harus dikeluarkan, mengingat kebijakan garansi yang digunakan adalah FRW (produsen akan menanggung pengeluaran biaya yang digunakan untuk memperbaiki produk jika terjadi kegagalan selama masa garansi). Namun, besarnya biaya garansi untuk produk reuse tersebut tidak bisa dijadikan alasan mutlak para produsen untuk menolak scenario reuse. Selain melalui reliability assessment, keputusan tersebut juga diperoleh dengan mempertimbangkan sisi ekonomi produk, yaitu dengan cara membandingkan kenaikan biaya garansi (dari produk baru ke produk reuse ) yang harus ditanggung dengan ekspektasi profit yang diinginkan produsen 4.5 Evaluasi Reusability Produk Evaluasi reusability produk dilakukan melalui reliability assestment dan evaluasi secara ekonomi. Untuk reliability assesment, sebuah produk dikatakan bisa direuse jika memenuhi 2 syarat berikut: R R * t 1 R * t t 1 2 R (4.2) (4.3) Dimana: t 1 = umur poduk di kehidupan pertama t 2 = rata rata umur produk di kehidupan kedua R(t i ) = keandalan produk pada akhir hidup ke-i R* = nilai ambang batas Dengan membandingkan nilai keandalan untuk siklus hidup pertama dan kedua dengan nilai R* =.9, maka akan diperoleh: Tabel 4.13 Nilai R(t 1 ) dan R(t 1 +t 2 ) untuk Pemakaian Rumah Tangga 2 12.99786117.96524474 4 14.99493347.942892759 6 16.994572.9256513 8 18.98369227.893944 1 2.97393235.8661798 Tabel 4.14 Nilai R(t 1 ) dan R(t 1 +t 2 ) untuk Pemakaian Laundry 2 12.9948547.94977977 4 14.98913834.933228983 6 16.9822992.913281441 8 18.9737876.88958994 1 2.9638378.861939881 Tabel 4.15 Nilai R(t 1 ) dan R(t 1 +t 2 ) untuk Pemakaian Gabungan 2 12.99636334.954447949 4 14.9923146.93698517 6 16.98631993.915318841 8 18.97856521.889132442 1 2.96813578.858241973 Dari hasil perhitungan reliability assesment di atas, terlihat bahwa tidak semua mesin cuci bisa dilakukan reuse. Berdasarkan hasil reliability assessment, terlihat bahwa, hanya mesin cuci dengan nilai reliability bershading hijau saja yang bisa direuse. Sedangkan shading merah pada tabel di atas menunjukkan bahwa mesin cuci tersebut tidak bisa direuse. Selain reliability assesment, evaluasi reusability juga harus memperhatikan segi ekonomi. Sebuah produk bisa direuse secara ekonomi, jika kenaikan biaya garansi yang harus dikelurkan lebih kecil dari ekspektasi profit yang diinginkan. Untuk menghitung besarnya ekspektasi profit, maka dibutuhkan informasi mengenai komponen-komponen biaya produk. Dengan memanfaatkan data hipotesa komponen biaya compressor (Anityasari, 8), maka komponen biaya mesin cuci bisa ditemukan. 1
Tabel 4.16 Komponen Biaya Compressor Lemari Es Komponen Biaya Jumlah ($) CoGS new (biaya produksi) 128 CoGS reuse (biaya produksi) 42.3 market price new 18 market price reuse 126 min profit margin new 51.2 min profit margin reuse 66.56 production cost 121.6 manufacturing cost 48.64 (Sumber: Anityasari, 8) Berdasarkan data pada tabel 4.16, diketahui bahwa proporsi market price reuse sebesar 7% dari market price new, CoGS new sebesar 7 % dari market price new, CoGS reuse sebesar 33.33% dari CoGS new, minimum profit margin new sebesar 4% dari CoGS new, minimum profit margin reuse sebesar 15% dari CoGS reuse, production cost sebesar 95% dari CoGS new, serta proporsi manufacturing cost sebesar 4% dari production cost. Data-data ini digunakan untuk menentukan komponen biaya mesin cuci. Berdasarkan hasil browsing, diketahui bahwa harga mesin cuci merk x sebesar Rp 1,7, (www.klitik.com). Sehingga akan diperoleh komponen biaya untuk mesin cuci adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Komponen Biaya Mesin Cuci Komponen Biaya Jumlah Market price new 1,7, Market price reuse 1,19, CoGS new (biaya produksi) 1,19, CoGS reuse (biaya produksi) 396,7 Min profit margin new 51, Min profit margin reuse 793,3 Production cost 1,13,5 Manufacturing cost 452, Besarnya nilai profit margin dapat diperoleh dengan mengurangkan nilai min profit margin reuse dengan min profit margin new, sehingga akan diperoleh nilai profit margin sebesar Rp 283,3. Setelah mengetahui besarnya profit margin yang diinginkan, maka nilai ini kemudian dibandingkan dengan kenaikan biaya garansi untuk masing-masing pemakaian, seperti yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 4.18 Perbandingan dan Profit Margin Reuse - Profit margin 12 38 279 283,3 4 214 496 282 283,3 2 346 634 288 283,3 2 57 797 291 283,3 2 76 992 286 283,3 1 Tabel 4.19 Perbandingan dan Profit Margin Reuse - Profit margin 254 412 158 283,3 2 515 66 145 283,3 1 79 925 135 283,3 1 1,86 1,21 124 283,3 1 1,411 1,523 112 283,3 1 Tabel 4.2 Perbandingan dan Profit Margin Reuse - Profit margin 177 398 221 283,3 2 364 574 21 283,3 2 567 77 22 283,3 1 797 991 194 283,3 1 1,61 1,244 183 283,3 1 Hasil perbandingan sisi ekonomi tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil reliability assesment pada tabel 4.13 sampai 4.15, sehingga akan diperoleh keputusan sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Perbandingan Reliability Assessment dan Sisi Ekonomi t1 (tahun) t1+t2 (tahun) tw1 (tahun) w2 (tahun) reliability assessment sisi ekonomi keputusan 2 12 1 3.235 reuse reuse reuse 4 14 2 3.941 reuse reuse reuse 6 16 3 4.661 reuse reuse reuse 8 18 4 5.392 tidak reuse tidak 1 2 5 6.135 tidak reuse tidak Tabel 4.22 Hasil Perbandingan Reliability Assessment dan Sisi Ekonomi t1 (tahun) t1+t2 (tahun) tw1 (tahun) w2 (tahun) reliability assessment sisi ekonomi keputusan 2 12 1 1.611 reuse reuse reuse 4 14 2 2.537 reuse reuse reuse 6 16 3 3.465 reuse reuse reuse 8 18 4 4.394 tidak reuse tidak 1 2 5 5.324 tidak reuse tidak Tabel 4.23 Hasil Perbandingan Reliability Assessment dan Sisi Ekonomi t1 (tahun) t1+t2 (tahun) tw1 (tahun) w2 (tahun) reliability assessment sisi ekonomi keputusan 2 12 1 2.177 reuse reuse reuse 4 14 2 3.3 reuse reuse reuse 6 16 3 3.888 reuse reuse reuse 8 18 4 4.75 tidak reuse tidak 1 2 5 5.615 tidak reuse tidak 5. Analisis Numerik Analisis numerik ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap model. Analisis numerik pada subbab ini dilakukan dengan mengubah-ubah nilai 11
parameter yang digunakan pada model matematis, baik parameter λ, µ dan θ i. Analisis yang dilakukan meliputi perhitungan periode garansi reuse, biaya garansi, serta evaluasi reusability produk. Berikut ini adalah hasil perbandingan analisis numerik untuk trial λ dan µ untuk contoh pemakaian rumah tangga. 5.1 Trial Nilai λ Untuk analisis numerik, nilai λ yang digunakan merupakan kelipatan ¼ (kondisi 1), ½ (kondisi 2), 2 kali (kondisi 3) dan 4 kali lipat (kondisi 4) dari nilai λ hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut ini adalah hasil trial λ untuk contoh pemakaian rumah tangga: Tabel 5.1 Nilai Reliability Assestment Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 1 2 12.99796.98875 4 14.995712.974793 6 16.99367.967421 8 18.989834.95861 1 2.98583.948192 Tabel 5.2 Perbandingan Sisi Ekonomi Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 1 tw1 (tahun) w2 (tahun) R(tw1) R(w2) F(tw1) F(w2) - EC (tw1) Profit Margin 1 1.913.998994.9985.162.19484 11 195 94 283,8 2 2.82.99796.9979.241.2956 24 291 87 283,8 3 3.694.996874.9968.31259.39226 313 392 8 283,8 4 4.589.995712.99498.42876.5169 429 52 73 283,8 5 5.485.994451.9938.55489.6235 555 62 65 283,8 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.1 dan 5.2, tampak bahwa untuk kondisi 1, mesin cuci bisa direuse selama masih berada pada umur kesepuluh pada siklus hidup pertama. Tabel 5.3 Nilai Reliability Assestment Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 2 2 12.997927.97443 4 14.995453.96441 6 16.992196.951542 8 18.987782.936284 1 2.981848.91851 Tabel 5.4 Perbandingan Sisi Ekonomi Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 2 tw1 (tahun) w2 (tahun) R(tw1) R(w2) F(tw1) F(w2) - EC (tw1) Profit Margin 1 2.432.99899.99744.115.2563 11 256 155 283,8 2 3.253.997927.99645.273.35519 27 355 148 283,8 3 4.79.996764.99534.32361.46587 324 466 142 283,8 4 4.91.995453.9949.45474.5995 455 591 136 283,8 5 5.747.993946.99266.6544.73359 65 734 128 283,8 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.3 dan 5.4, tampak bahwa untuk kondisi 2, mesin cuci bisa direuse selama masih berada pada umur kesepuluh pada siklus hidup pertama. Tabel 5.5 Nilai Reliability Assestment Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 3 2 12.99773.93454 4 14.993897.91987 6 16.986991.861615 8 18.975566.81293 1 2.958297.75632 Tabel 5.6 Perbandingan Sisi Ekonomi Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 3 tw1 (tahun) w2 (tahun) R(tw1) R(w2) F(tw1) F(w2) - EC (tw1) Profit Margin 1 4.254.998964.99322.1356.67791 14 678 574 283,8 2 4.87.99773.99156.2273.84367 227 844 617 283,8 3 5.385.99614.98953.38961.14699 39 1,47 657 283,8 4 5.985.993897.9876.6133.129424 61 1,294 684 283,8 5 6.67.9992.9846.9797.159352 98 1,594 686 283,8 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.5dan 5.6, tampak bahwa untuk kondisi 3, mesin cuci hanya bisa direuse sampai umur keempat pada siklus hidup pertama. Tabel 5.7 Nilai Reliability Assestment Berdasarkan Trial Nilai λ Rumah Tangga Kondisi 4 2 12.997468.88333 4 14.991829.825449 6 16.981.754829 8 18.959525.673351 1 2.927791.584152 12