PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA"

Transkripsi

1 8 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA Octa Wendy Tanurahardja ), Dian Retno Sari Dewi ), Anastasia Lidya Maukar ) octacomp@yahoo.com ABSTRAK PT. Wahana Lentera Raya didirikan pada tahun dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Furniture. PT. Wahana Lentera Raya mengalami kesulitan dengan sering terjadinya kerusakan yang tidak terduga pada mesin, sehingga mengakibatkan mesin harus berhenti untuk berproduksi. Oleh karena itu PT. Wahana Lentera Raya meminta dilakukan penelitian untuk penjadwalan preventive maintenance. Dari 8 jenis mesin yang dimiliki oleh PT. Wahana Lentera Raya, yang dapat dilakukan penjadwalan maintenance-nya hanya jenis mesin karena data yang dimiliki perusahaan masih kurang. Ketiga jenis mesin tersebut, yaitu BST, HPL dan BHC. Dari jenis mesin ini dicari yang termasuk mesin kritis, dengan melihat tingkat utilitas mesin. Kemudian dari waktu antar kerusakan dicari distribusi data waktu antar kerusakannya agar dapat dilakukan perhitungan untuk menemukan nilai mean time of failure (MTTF), tingkat keandalan mesin, dan nilai ekspektasi kerusakan dari masing-masing mesin. Perhitungan nilai MTTF, tingkat keandalan mesin dan nilai ekspektasi kerusakan mesin ini nantinya digunakan dalam menentukan penjadwalan preventive maintenance. Penjadwalan preventive maintenance dilakukan dalam skenario yang berbeda. Dari ketiga skenario penjadwalan maintenance ini, yang disarankan untuk perusahaan adalah skenario ketiga, karena effisiensi biaya yang cukup tinggi dan tingkat keandalan mesin yang di atas 8%. Kata kunci: penjadwalan, preventive maintenance, nilai MTTF, keandalan mesin PENDAHULUAN Perawatan terhadap mesin produksi sangat penting untuk menjaga kelancaran proses produksi agar dapat berjalan dengan normal, sehingga permintaan akan barang dapat terpenuhi tepat pada waktunya. Salah satu hal yang dapat menyebabkan proses produksi terhenti adalah kerusakan yang terjadi pada mesin. PT. Wahana Lentera Raya merupakan perusahaan yang memproduksi furniture, seperti: meja komputer, office series, tv table, dan home furniture. PT. Wahana Lentera Raya mengalami kesulitan dikarenakan seringnya terjadi kerusakan yang tidak terduga pada mesin, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah waktu yang digunakan untuk memproduksi barang. Dengan sering terjadinya kerusakan mesin ini, juga mengakibatkan penjadwalan produksi yang sudah dibuat tidak dapat digunakan dan harus direvisi. Untuk mengatasi hal ini, PT. Wahana Lentera Raya telah melakukan perawatan pada mesin yang dimilikinya. Perawatan mesin yang dilakukan PT. Wahana Lentera Raya hanya berupa corrective maintenance, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki mesin jika terjadi kerusakan. Kerusakan pada mesin memang tidak dapat diketahui secara pasti kapan terjadinya, maka dari itu juga perlu dilakukan preventive maintenance, yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya downtime pada mesin. Sistem perawatan ini dilaksanakan sebelum terjadi kerusakan dan dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Penjadwalan preventive maintenance ini, diharapkan dapat membuat mesin tidak mengalami kerusakan, terutama pada saat jam produksi. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem Perawatan Sistem perawatan mempunyai arti, yaitu kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk menjaga atau memperbaiki aktifitas, atau sistem yang menyimpang dari pemakaian peralatan. Definisi Maintenance dan Repair Istilah maintenance dan repair sangat erat kaitannya dengan sistem perawatan. Tetapi maintenance dan repair mempunyai definisi yang berbeda. Maintenance atau perawatan mempunyai arti aktivitas yang dilakukan untuk mencegah kerusakan. Sedangkan repair atau perbaikan mempunyai arti kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan. Tujuan Maintenance Perawatan atau maintenance pada mesin mempunyai tujuan, antara lain:. mengurangi tingkat kerusakan yang akan terjadi pada mesin;. meminimalkan biaya perawatan; ) Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ) Staf pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

2 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA. menjaga kualitas komponen pada tingkat yang tepat guna untuk memenuhi kebutuhan mesin itu sendiri dan juga untuk menjaga kelancaran proses produksi;. memperpanjang usia pakai mesin;. menghindari terjadinya kerusakan yang tidak terencana. Fungsi Waktu Kerusakan (Failure Function) Fungsi waktu kerusakan suatu komponen mesin adalah probabilitas hubungan antara kerusakan dan waktu. Fungsi waktu kerusakan suatu komponen mesin dapat diketahui dengan cara mencari distribusi statistik yang paling cocok dengan waktu antar kerusakan. Modelmodel distribusi yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu pola karakteristik kerusakan, antara lain distribusi eksponensial. Distribusi Eksponensial (min, beta) Fungsi probabilitas waktu kerusakan dari distribusi eksponensial adalah [] : x f ( x) exp x > () dengan: min = minimum x value parameter skala = mean Fungsi keandalan : R(x) = x exp () Mean Time To Failure: MTTF R( x) dt = () Distribusi exponential biasa digunakan untuk memodelkan lifetime barang atau komponen elektronik dan barang lain yang mempunyai keandalan konstan. Fungsi Keandalan (Reliability Function) Keandalan berarti probabilitas suatu sistem dapat berfungsi baik setelah beroperasi dalam jangka waktu dan kondisi tertentu. Suatu alat atau komponen dikatakan andal jika alat tersebut dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat dinyatakan sebagai R(t),di mana R ( t). Fungsi keandalan dapat dinotasikan R(t) = P(peralatan beroperasi pada saat t) []. Jika x menyatakan umur suatu peralatan, maka: Rt () Px ( t) Px ( ) Ft () () Fungsi kepadatan probabilitas untuk masing-masing komponen mesin dihitung dengan persamaan: t t ( t F ( t) exp N () * * Fungsi keandalan untuk masing-masing komponen dihitung dengan persamaan: t t ( t R( t) exp N () * * Mean Time To Failure (MTTF) Mean time to failure adalah rata-rata waktu yang digunakan dalam pemakaian mesin sampai komponen tersebut rusak. MTTF seringkali digunakan untuk menyatakan angka ekspektasi E(t) yang dinyatakan sebagai berikut [] : MTTF E() t tf() t dt; t (7) Untuk integral t f(t) dt dapat dinyatakan sebagai berikut: ( t ) ( t tf ( t) dt exp * N (8) * * Efisiensi Perawatan Pola maintenance yang optimal perlu dicari dengan tujuan agar biaya perawatan dengan biaya kerusakan dapat seimbang pada total cost yang paling minimal. Grafik hubungan antara maintenance level terhadap biaya disajikan pada Gambar berikut. Gambar. Grafik hubungan biaya dengan maintenance level Preventive cost merupakan biaya yang timbul karena adanya perawatan mesin yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan failure cost merupakan biaya yang timbul karena terjadi 87

3 WIDYA TEKNIK Vol. 8, No., 9 (8-9) kerusakan yang tidak terduga dan menyebabkan mesin berhenti beroperasi pada saat proses produksi sedang berjalan. Hubungan antara biaya-biaya dinyatakan dengan persamaan berikut. Ekspektasi total biaya dalam satu siklus C ( ) Ekspektasi panjang satu siklus Cp Cf. H ( ) C( ) ; H ( ) h( t) dt ln R( ) (9) dengan: Cf : Biaya satu siklus failure Cp : Biaya satu siklus preventive H() : Ekspektasi frekuensi kerusakan mesin. a. Failure cost Perhitungan failure cost ini mencangkup: a = Biaya lost sale = waktu perbaikan (jam) x kapasitas produksi (pc/jam) x profit (Rp/pc) b = Biaya tenaga kerja = waktu perbaikan (jam) x gaji tenaga kerja (Rp/jam/orang) c = Harga rata - rata komponen yang diganti Dengan demikian failure cost dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Cf a b c () b. preventive cost Perhitungan preventive cost ini mencangkup: -Perawatan pencegahan pada jam produksi a = Biaya lost sale = waktu perbaikan (jam) x kapasitas produksi (pc/jam) x profit (Rp/pc) b = Biaya tenaga kerja = waktu perbaikan (jam) x gaji tenaga kerja (Rp/jam/orang) c = Harga rata - rata komponen yang diganti Cp a b c () -Perawatan pencegahan diluar jam produksi x = biaya reparasi = lama waktu reparasi x jam kerja (Rp/jam/orang) x jumlah teknisi y = harga komponen Cp x y () Pengujian Hipotesis Distribusi Data (Goodness of Fit Test ) Goodness of fit merupakan metode yang digunakan untuk menguji suatu kumpulan data yang telah didapat, merupakan sampel dari distribusi tertentu. Ada tiga macam goodness of fit test antara lain: a. Uji Chi - square, biasa digunakan untuk jumlah data yang banyak dan untuk data yang bersifat diskrit. Uji Chi square adalah seperti di bawah ini: Statistik sampel dari Chi Square n Oi Ei () i Ei selang [,] dibagi atas n sub selang. dengan: E i = Ekspektasi banyaknya bilangan dalam sub selang ke-i Untuk distribusi seragam: N E i () n dengan: N = total banyaknya nilai observasi O i = Banyaknya bilangan acak R i yang berada dalam i kelas Hipotesis ditolak jika:,( n) Umumnya Chi-Square digunakan untuk m sub selang dengan N yang cukup (N ) agar hasil yang didapat lebih presisi. untuk m yang besar dapat digunakan pendekatan distribusi normal sebagai berikut. n, ( n ) 9( n ) ( ) 9( n ) () b. Uji Kolmogorov Smirnov ( KS test ), dapat digunakan untuk data yang sedikit maupun banyak dan untuk data bersifat kontinyu. Uji statistik Kolmogorov Smirnov adalah membandingkan cumulative distribution function (cdf), F(x) dari distribusi seragam dengan distribusi empiris Sn(x) dari sampel N observasi. F (x) = x; x banyak dari R R RN x Sn x,... ( ) () N N semakin besar, semakin bagus pendekatan terhadap F (x). Kolmogorov Smirnov test didasarkan pada simpangan absolut antara F (x) dan Sn (x) D = max [F (x) Sn (x) ] (7) Langkah langkah dalam menguji test Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut:. Urutkan R i dari terkecil sampai dengan terbesar. Hitung D + dan D - dengan persaman berikut: D + i = max R( i) ; i N (8) N 88

4 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA D - i = max R( i ) ; i N (9) N. Tentukan D dengan persamaan: D = max [ D +, D - ] (). Tentukan D dari tabel Kolmogorov Smirnov. Uji hipotesis berikut dengan Significance level = α: H = data mengikuti model distribusi tertentu H = data tidak mengikuti model distribusi tertentu H = data mengikuti model distribusi tertentu H = data tidak mengikuti model distribusi tertentu. c. Uji Anderson-Darling, merupakan modifikasi dari KS test. Start Pengumpulan data Penentuan Kritis Berdasarkan Utilitas Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan Kritis Perhitungan Nilai MTTF Perhitungan Tingkat Keandalan A Perhitungan Ekspektasi Kerusakan Perhitungan Biaya Perawatan Reaktif ( CF ) Usulan Penjadwalan Preventive Maintenance Analisa data Kesimpulan dan Saran Uji statistik Anderson-Darling adalah seperti di bawah ini: n AD n (n )[ln( z ) (ln( Z n )] n i () Uji normalitas : AD * AD () n n dengan: A= nilai kritis Anderson-Darling; n = sample size; Z i = nilai data. Uji hipotesis berikut dengan Significance level = α H = data mengikuti model distribusi tertentu H = data tidak mengikuti model distribusi tertentu METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah dalam diagram alir sebagaimana disajikan pada Gambar berikut. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan dan analisis data yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. Dikarenakan keterbatasan data dan pencatatan kerusakan komponen mesin yang tidak lengkap, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah A Finish Gambar. Diagram Alir Metode Penelitian data kerusakan mesin. Pengumpulan data juga meliputi antara lain, jam kerja perusahaan, biaya perawatan, harga jual produk dan komponen komponen produk. Menentukan Kritis Penentuan mesin kritis, yaitu dengan melihat tingkat utilitas dari masing-masing mesin, penentuan mesin kritis ini bertujuan untuk menentukan mesin mana yang harus diprioritaskan dalam membuat penjadwalan perawatan. Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan Dari data waktu antar kerusakan mesin kemudian dicari distribusi yang mewakili pola dari data waktu antar kerusakan. Untuk memilih distribusi waktu antar kerusakan mesin dapat dilihat dari nilai p-value-nya dan dilakukan uji goodness of fit. Dalam menentukan distribusi waktu antar kerusakan ini menggunakan bantuan software stat fit. Menghitung Nilai MTTF Setelah diketahui jenis distribusi dari data waktu antar kerusakan mesin, maka dapat dilakukan perhitungan nilai MTTF. Dari hasil perhitungan MTTF dapat diketahui nilai n jam, yang mempunyai arti setelah pemakaian n jam, maka mesin tersebut harus di maintenance ulang. 89

5 WIDYA TEKNIK Vol. 8, No., 9 (8-9) Perhitungan Tingkat Keandalan Setelah diketahui jenis distribusi dari data waktu antar kerusakan mesin, dapat dilakukan perhitungan untuk mencari tingkat keandalan mesin setelah pemakaian selama n jam. Perhitungan Ekspektasi Kerusakan Perhitungan ekspektasi kerusakan mesin ini berguna untuk mengetahui seberapa besar presentasi kerusakan mesin akan terjadi setelah pemakaian selama n jam. Perhitungan Biaya Perawatan Reaktif (CF) Biaya Perawatan reaktif ini merupakan biaya perawatan sebelum dilakukan preventive maintenance. Biaya perawatan ini terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya kehilangan produksi, dan biaya sparepart baru. Usulan Penjadwalan Preventive Maintenance Usulan penjadwalan preventive maintenance ini terdiri dari tiga skenario, yaitu: Skenario pertama, penjadwalan preventive maintenance dilakukan satu minggu sekali dan di luar jam produksi. Skenario kedua, penjadwalan preventive maintenance dilakukan satu minggu dua kali dan diluar jam produksi. Skenario ketiga, penjadwalan preventive maintenance dilakukan diluar jam produksi dan tingkat keandalan mesin diatas 8%. Analisis Data Analisis data yang dapat dilakukan yaitu dengan membandingkan total biaya maintenance yang awal (CF) dengan total biaya preventive maintenance (CP) untuk masingmasing skenario, sehingga dapat diketahui effisiensi biaya yang didapat oleh perusahaan. Kesimpulan dan Saran Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah mengambil kesimpulan akhir mengenai penjadwalan maintenance ini dan saran yang bermanfaat bagi perusahaan serta untuk penelitian lebih lanjut. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jam kerja perusahaan Jam kerja yang dimiliki oleh PT. Wahana Lentera Raya untuk bagian produksi adalah sebagai berikut: Tabel. Jam Kerja Perusahaan Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Masuk 7: 7: 7: 7: 7: : Selesai : : : : : : Istirahat : : : : : : Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Masuk : : : : : 8: Selesai : : : : : : Istirahat : : : : : : Layout Lantai Produksi PT. Wahana Lentera Raya PT Wahana Lentera Raya menerapkan penjadwalan produksi flow shop yang artinya, produksi di workstation tertentu tergantung pada produksi di workstation sebelumnya. Sehingga jika salah satu workstation mengalami bottleneck, maka akan berdampak pada seluruh workstation yang berhubungan. Gambar. Layout Lantai Produksi PT. Wahana Lentera Raya Daftar Jenis jenis produksi yang dimiliki oleh PT. Wahana Lentera Raya disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Jenis Produksi PT. Wahana Lentera Raya No Jenis No Jenis 7 8 Laminasi Wrapping HPL Moulding KAL Bandsaw Spindel Router 9 Press Altendorf Edging/KTD Trim Edging BST Multi bor CNC/BHC Penentuan Kritis Kondisi mesin kritis ditentukan berdasarkan tingkat utilitas dari masing-masing mesin. Penentuan mesin kritis ini bertujuan untuk menentukan mesin yang harus diprioritaskan dalam membuat penjadwalan maintenance. Lama pemakaian mesin BST dan lama pemakaian mesin HPL disajikan pada Tabel dan berikut. 9

6 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA Berikut ini perhitungan utilitas untuk jenis mesin berdasarkan data yang didapat dari perusahaan. Tabel. Lama Pemakaian Lama Pemakaian Jenis produk mesin ( jam ) Cupu MT, Jazz RC,8 Jazz RC,99 Jazz BL,9 Jazz PG 9,8 Cupu Vast BL P,79 Jazz P,7 98, Keterangan: Kapasitas mesin BST= Lama pemakaian mesin total = 98, jam. Total pemakaian mesin Utilitas = () Kapasitas mesin 98, = = % 98, Tabel. Lama Pemakaian HPL Lama Pemakaian mesin Jenis produk ( jam ) Cupu MT, Jazz RC,9 Jazz RC, Jazz BL, Jazz PG, Cupu Vast BL P,7 Jazz P, 7,8 Keterangan : Kapasitas mesin HPL = 8, jam Total pemakaian mesin Utilitas = () Kapasitas mesin = 7,9 8, = 87,% Untuk mesin BHC nilai utilitas mesin adalah % karena jenis produk yang diproduksi pada saat pengambilan data tidak menggunakan mesin BHC dalam proses produksinya. Berdasarkan perhitungan utilitas mesin di atas, maka penjadwalan preventive maintenance dilakukan pada jenis mesin yang memiliki utilitas tinggi, yaitu jenis mesin BST dan HPL. Tabel. Data Waktu Antar Kerusakan 7 No Nama mesin Waktu antar kerusakan (jam) , 99,7 9, 8,8,7,9,7 9,7 8,7 8,9,,7 9,,7,7 9, 8, Penentuan Distribusi dari Data Kerusakan Distribusi data waktu antar kerusakan untuk mesin yang didapat dari pengolahan data dengan menggunakan bantuan software statfit, adalah sebagai berikut: Data waktu antar kerusakan mesin BST 7 berdistribusi eksponensial dengan parameter yaitu min=,7 dan beta=77,. Setelah didapat jenis distribusi dari data waktu antar kerusakan mesin, perlu dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah data waktu antar kerusakan mesin tersebut mengikuti model distribusi tertentu. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk mesin disajikan pada Tabel berikut. Data Kerusakan Data waktu antar kerusakan mesin disajikan pada Tabel berikut. 9

7 WIDYA TEKNIK Vol. 8, No., 9 (8-9) Tabel. Uji Kolmogorov-Smirnov Untuk j OrdStat F(orderstat) (j-,)/n D+ D ,7,7 8,9 9,7,7,9,,7 8,,7 9, 9, 99,7 8,7 9, 8,8 8,,,,,,,,,,,,,7,7,8,7,7,7,7,9,9,97,,7,9,7,,,,,,,,,,,9,7,79,8,88,9,98 -,7 -, -, -, -, -, -, -,,,,8, -, -,,,, -,7 -,,,9,8,9,8,9,,,7, -, -,,,8,, -, -,,,7, Mean 8,7 max,, St dev 8, Dhit,7 D (.,),87 Uji hipotesis: H = data mengikuti model distribusi exponential H = data tidak mengikuti model distribusi exponential Karena D hit < D (., ), maka H gagal di tolak, artinya data MTTF ( Mean Time To Failure ) mesin mengikuti model distribusi exponensial. Rangkuman jenis distribusi dari tiap mesin disajikan pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Rangkuman Jenis Distribusi Dari Tiap No Nama Jenis Distribusi Nilai Parameter BST 79 BST 7 HPL HPL. HPL. (,; ) (,7; 77,) (7,9; ) (,; ) (; ) (,7; 8,8) Perhitungan MTTF (Mean Time To Failure) Berikut ini adalah perhitungan nilai MTTF, tingkat keandalan (R (t) ) dan ekspektasi kerusakan (H (t) ) untuk mesin yang berdistribusi (,7; 77,). Min =,7 jam, artinya nilai minimum t adalah,7 jam. Beta = 77, jam, artinya nilai rata-rata waktu kerusakan mesin adalah 77, jam. t R(t) = exp () R() = exp 77, =,9 MTTF R( t) dt = () = 77, H ( ) H ( ) h( t) dt ln R( ) h(7) dt ln R() H() h( t) dt ln,9 H (),77 Dari hasil perhitungan di atas untuk mesin, apabila dilakukan perawatan setiap jam sekali, mesin tersebut mempunyai nilai keandalan sebesar 9,% dan expektasi kerusakan hanya 7,7%. ini mempunyai nilai MTTF ( Mean Time To Failure ) 77 jam dengan tingkat ekspektasi kerusakan 99,%, maka dari itu sebaiknya perawatan mesin dilakukan sebelum pemakaian selama 77 jam. Dengan cara serupa dapat dihitung nilai MMTF dati tiap mesin dan hasilnya disajikan pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Rangkuman Nilai MTTF Dari Tiap No Nama Nilai MTTF ( jam ) BST 79 BST 7 HPL HPL. HPL. 77, 8,8 Perhitungan komponen biaya Untuk contoh perhitungan menggunakan produk dengan tipe Cupu MT, produk Cupu MT mempunyai jenis komponen, sebagaimana disajikan pada Tabel 9. 9

8 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA Tabel 9. Komponen Produk Cupu MT No. Nama Komponen Jumlah Meja Atas Samping kanan Samping kiri Klam belakang Klam depan Hang Bottom Pintu Depan laci Sampng laci kanan Samping laci kiri Belakang laci Alas laci Penguat Adapun data yang berpengaruh terhadap biaya perawatan secara langsung yaitu :. Profit = harga jual x % = Rp..,- x % = Rp..,- / unit = Rp..,- / komponen = Rp..,- /komponen. Gaji Kepala Teknisi per jam = [Rp...,- / (8. jam/minggu x )] = Rp..,-. Gaji lembur teknisi/operator = Rp..,-. Gaji teknisi per jam = [Rp. 9.,-/(8. jam/minggu x )] = Rp..97,-. Jumlah kepala teknisi di PT. Wahana Lentera Raya = orang. Jumlah teknisi maintenance PT. Wahana Lentera Raya = orang 7. Cycle time untuk tiap tiap mesin : -HPL = detik, jadi jam bisa menghasilkan = (/) = 9 pieces. -BST = detik, jadi jam bisa menghasilkan = (/) = pieces. 8. Rata rata waktu perbaikan tiap mesin disajikan pada Tabel berikut: Tabel. Rata rata Waktu Perbaikan Untuk Perawatan Reaktif (CF) Tiap Nama Menit jam 8,,8,8 8,7 9,87 BST 79 BST7 BST 7 HPL HPL. HPL.,,8,,7, 7,78 Perhitungan biaya perawatan reaktif (CF) untuk satu kali perawatan dari masing masing mesin adalah sebagaimana disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Perhitungan Biaya Perawatan Reaktif Jenis Total Biaya CF (Rp) BST 79,89,79 BST7,7, BST 7,,9 HPL,, HPL.,,9 HPL.,8,7 Usulan Penjadwalan Preventive Maintenance Ada skenario yang akan dibuat dalam usulan penjadwalan preventive maintenance ini. Dari setiap skenario ini akan dibandingkan berdasarkan biaya dan tingkat keandalan mesin. Berdasarkan sumber dari perusahaan rata rata lama waktu perbaikan mesin bila dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan adalah, jam.. Skenario pertama penjadwalan perawatan dilakukan minggu sekali, diluar jam produksi. Penjadwalan dilakukan setiap hari Senin jam : WIB. Dengan tingkat keandalan mesin dan total biaya sebagaimana disajikan pada Tabel berikut: Tabel. Perhitungan Total Baya CP Skenario Pertama Tingkat Total Biaya Keandalan CP (Rp) (%) Nama 79 7 HPL HPL. HPL. 9,,7 7, 8,7 7, 9,8. Skenario kedua penjadwalan perawatan dilakukan kali seminggu, di luar jam produksi. Penjadwalan dilakukan setiap hari Kamis jam : WIB dan Sabtu jam : WIB. Dengan tingkat keandalan mesin dan total biaya sebagaimana disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Perhitungan Total Biaya CP Skenario Kedua Nama Tingkat Keandalan (%) Total Biaya CP (Rp) 79 7 HPL HPL. HPL. 7, dan 79,,7 dan,88 7,8 dan 78, 7,8 dan 78, 7, dan 77,7, dan, dan dan dan dan dan dan 9

9 WIDYA TEKNIK Vol. 8, No., 9 (8-9). Skenario ketiga penjadwalan perawatan dilakukan di luar jam produksi dan tingkat keandalan di atas 8%. Penjadwalan dilakukan setiap hari Rabu jam : WIB, Jumat jam : WIB, dan hari Sabtu jam : WIB. Tetapi untuk mesin dan HPL.. penjadwalan dilakukan pada hari Senin sampai dengan Jumat pada jam : WIB. Dengan tingkat keandalan mesin dan total biaya sebagaimana disajikan pada Tabel berikut: Tabel. Perhitungan Total Biaya CP Skenario Ketiga Tingkat Keandalan Nama (%) Total Biaya (Rp) BST 79 BST 7 HPL HPL. HPL. 8,8 8,8 87, 9,7 8, 8,87 8,87 8, 8,9 8, 8, 8, 9, 8, 8, 8, 8, 8, Pembahasan Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai pengolahan data yang telah diuraikan sebelumnya. Perbandingan biaya antara CF dan CP skenario. Apabila perawatan pencegahan Skenario pertama ini diterapkan di dalam perusahaan, maka efisiensi biaya yang bisa didapat perusahaan adalah sebagaimana disajikan pada Tabel, sedangkan persentase efisiensi biaya disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Perbandingan Biaya Perawatan CF dan CP Skenario Pertama Total Biaya Total Biaya Penghematan CF (Rp) CP (Rp) Biaya(Rp) BST 79 BST7 BST 7 HPL HPL. HPL. 997,,9,99,7,,8,87,,799,, 7,,9,99,9,,7,87 78,799,97, Total 8,8,7,, 7,,7 Tabel. Efisiensi Biaya Untuk Skenario Jenis Efisiensi Biaya(%) BST 79 7, BST7 78,7 BST 7 79,9 HPL 8,8 HPL. 7,9 HPL. 87,78 Total 8,7 Tingkat keandalan mesin untuk Skenario pertama disajikan pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Tingkat Keandalan Skenario Pertama Nama Usulan Penjadwalan Perawatan Tingkat Keandalan (%) 79 Senin, jam : WIB 9, 7 Senin, jam : WIB,7 7 Senin, jam : WIB 7, HPL Senin, jam : WIB 8,7 HPL Senin, jam :. HPL. WIB 7, Senin, jam : WIB 9,8 Dari Tabel 7 di atas nilai rata rata tingkat keandalan mesin masih di bawah %. Bahkan untuk mesin dan HPL. tingkat keandalan mesin sangat rendah yaitu sebesar,7% dan 9,8%. Dengan tingkat keandalan mesin sebesar ini resiko kerusakan mesin yang dapat menyebabkan proses produksi terhenti masih sangat besar. Perbandingan biaya antara CF dan CP skenario. Apabila perawatan pencegahan Skenario kedua ini diterapkan di dalam perusahaan, maka efisiensi biaya yang bisa didapat perusahaan 9

10 Tanurahardja: PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE DI PT. WAHANA LENTERA RAYA adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 7, sedangkan persentase efiesiensi mesin disajikan pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Perbandingan Biaya Perawatan CF dan CP Skenario Kedua Total Biaya CF Total biaya Penghematan (Rp) CP (Rp) Biaya (Rp) BST 79 BST7 BST 7 HPL HPL. HPL. 997,,9,99,7,,8,87,,799,,,,,,,, 7, 7,99 8,,9,87,799,7, Total 8,8,7,,,,7 Tabel 9. Efisiensi Biaya Untuk Skenario Kedua Jenis Efisiensi Biaya (%) BST 79,8 BST7 7, BST 7 9,87 HPL 7, HPL. 7,9 HPL. 7, Total, Tingkat keandalan mesin untuk Skenario kedua disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Tingkat Keandalan Skenario Kedua Usulan Penjadwalan Tingkat Perawatan Keandalan Nama (%) HPL HPL. HPL. Kamis, jam : WIB 7, Sabtu, Jam : WIB 79, Kamis, jam : WIB,7 Sabtu, Jam : WIB,88 Kamis, jam : WIB 7,8 Sabtu, Jam : WIB 78, Kamis, jam : WIB 7,8 Sabtu, Jam : WIB 78, Kamis, jam : WIB 7, Sabtu, Jam : WIB 77,7 Kamis, jam : WIB, Sabtu, Jam : WIB, Dari Tabel di atas rata rata tingkat keandalan mesin sudah mencapai 7%, akan tetapi masih ada satu mesin yang di bawah %, yaitu mesin dengan tingkat keandalan,7%. Perbandingan Biaya Antara CF dan CP Skenario Ketiga Apabila perawatan pencegahan Skenario ketiga ini diterapkan di dalam perusahaan, maka efisiensi biaya yang bisa di dapat perusahaan adalah sebagaimana disajikan pada Tabel, sedangkan persentase efisiensi biaya disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Perbandingan Biaya Perawatan CF dan CP Skenario Ketiga Total Biaya CF Total Biaya Penghematan (Rp) CP (Rp) Biaya (Rp) Jenis BST 79 BST7 BST 7 HPL HPL. HPL. 997,,9,99,7,,8,87,,799,, 8,,, 8, 8, 8,,, 7,,,7,87,799, Total 8,8,7,,,,7 Tabel. Efisiensi Biaya Untuk Skenario Ketiga Jenis Efisiensi Biaya(%) BST 79 7,8 BST7 BST 7 9,8 HPL, HPL.,8 HPL.,8 Total, Tingkat keandalan mesin untuk Skenario ketiga disajikan pada Tabel berikut. Tabel. Tingkat Keandalan Skenario Ketiga Tingkat Jenis mesin Usulan Penjadwalan Perawatan Keandalan (%) BST 79 Senin, jam : WIB Rabu, jam : WIB Jumat, jam : WIB 8,8 8,8 87, BST 7 HPL HPL. Senin, jam : WIB Selasa, Jam : WIB Rabu, Jam : WIB Kamis, Jam : WIB Jumat, Jam : WIB Sabtu, jam : WIB Senin, jam : WIB Rabu, jam : WIB Jumat, jam : WIB Senin, jam : WIB Rabu, jam : WIB Jumat, jam : WIB Senin, jam : WIB Rabu, jam : WIB Jumat, jam : WIB 9,7 8,87 8,87 8, 8,9 8, 8, 8, 9

11 WIDYA TEKNIK Vol. 8, No., 9 (8-9) Tabel. Tingkat Keandalan Skenario Ketiga (lanjutan) Jenis HPL. Usulan Penjadwalan Perawatan Senin, jam : WIB Selasa, Jam : WIB Rabu, Jam : WIB Kamis, Jam : WIB Jumat, Jam : WIB Sabtu, jam : WIB Tingkat Keandalan (%) 9, 8, 8, 8, 8, 8, Usulan penjadwalan Skenario ketiga, adalah usulan penjadwalan yang paling baik, karena tingkat ke andalan dari masing-masing mesin yang sangat tinggi sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu tingkat keandalannya untuk setiap jenis mesin di atas 8%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa usulan penjadwalan preventive maintenance untuk PT. Wahana Lentera Raya sudah berhasil dibuat. Usulan tersebut menggunakan tiga macam skenario, yaitu:. Skenario pertama, penjadwalan preventive maintenance dilakukan seminggu sekali dan diluar jam kerja perusahaan, dengan penghematan biaya sebesar Rp. 7..7,-. Skenario kedua, penjadwalan preventive maintenance dilakukan seminggu dua kali dan diluar jam kerja perusahaan, dengan penghematan biaya sebesar Rp...7,-. Skenario ketiga, penjadwalan preventive maintenance dilakukan diluar jam kerja perusahaan, dan tingkat keandalan mesin di atas 8%, dengan penghematan biaya sebesar Rp...7,- Saran Beberapa saran yang dapat diberikan adalah data kerusakan mesin sebaiknya dicatat secara teratur, karena untuk menentukan distribusi dari data waktu kerusakan mesin agar lebih akurat dibutuhkan data yang lebih banyak jumlahnya. DAFTAR PUSTAKA [] Jardine, Andrew. K. S., Tsang, Albert H.C., Maintenance, Replacement, and reliability Theory and Applications, Hlm. -, CRC Press Taylor and Francis Group, New York, [] Kececioglu, D., Reliability Engineering Handbook, Hlm. 8-9, PTR Prentice- Hall,inc., New Jersey, 99 [] Knezevic, J., Reliability, Maintainability and Supportability : A Probabilistic Approach, Hlm. -. McGraw-Hill International, London, 99 9

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin

Lebih terperinci

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang JATI UNIK, 07, Vol., No., Hal. 4-9 ISSN : 597-657 (Print) ISSN : 597-7946 (Online) Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang Hariyanto *, Sri Rahayuningsih,

Lebih terperinci

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber dan Bottomer dengan Metode Analisis Reliabilitas di PT Industri Kemasan Semen Gresik Oleh : Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, MSIE Satria Hikmawan M.H (1309100070)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 1, JUNI 001: 18-5 IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA Tanti Octavia Ronald E. Stok Dosen Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR i ii in iv v vi vii viii DAFTAR ISI x DAFTAR

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PREVENTIVE MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF CANE CUTTER I COMPONENT USING

Lebih terperinci

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan * OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah terdiri dari empat langkah yaitu : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta studiliteratur.

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT (PT. Malang Indah) Skripsi DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang UntukMemenuhi Salah

Lebih terperinci

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana

Lebih terperinci

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X Satria Hikmawan Masdarul Huda dan Drs Haryono, MSIE dan M. Sjahid Akbar, M.Si Jurusan a, Fakultas

Lebih terperinci

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA

PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA 103 PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Antonius Lukmandani 1), Hadi Santosa 2), Anastasia Lidya Maukar

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS DI PT X )

SKRIPSI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS DI PT X ) 1 SKRIPSI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS DI PT X ) Disusun oleh : STEPHANNUS FERRY WIBISONO (5303005019) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 67 3.1 Penelitian Pendahuluan Sebagai langkah awal penelitian, maka dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai (Ariani, 2008): suatu kombinasi dari berbagai tindakan untuk menjaga, memperbaiki dan

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala

Lebih terperinci

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif Petunjuk Sitasi: Rahman, A. (2017). Evaluasi Deviasi Dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif Dan Preventif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C181-186). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.

Lebih terperinci

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA * ]Reka Integra ISSN: 2338-5081 [ Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01] Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [April 2014] OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah Bank Mega cabang Puri Indah beroperasi dari hari Senin hingga Jumat. Bank Mega cabang Puri Indah mulai beroperasi

Lebih terperinci

Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *

Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran * Penjadwalan Preventive Maintenance Multi-Subsistem Mesin Cyril Bath menggunakan Mixed Integer Non Linear Programming (Studi Kasus di PT.Dirgantara Indonesia) Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah dan Penjelasannya Metodologi Penelitian adalah langkah-langkah yang dibuat untuk memudahkan Pemecahkan suatu masalah dalam sebuah Penelitian.

Lebih terperinci

Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem

Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 1, April 2000 : 50 61 Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN INJEKSI DI CV. LOGAM INDUSTRI

SKRIPSI PERANCANGAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN INJEKSI DI CV. LOGAM INDUSTRI SKRIPSI PERANCANGAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN INJEKSI DI CV. LOGAM INDUSTRI DISUSUN OLEH : ERVINA HARJANTO PARMANSYAH 5303005030 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Prosiding SENTIA 206 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: 2085-2347 ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Fina Andika Frida Astuti Mahasiswa S2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pemecahan masalah untuk mencapai tujuan dan hasil penelitian yang diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh karena itu, dalam Bab

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 32 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitiaan fokus pada penentuan interval pemeliharaan mesin Oven Botol di PT.Pharos Indonesia. 3.2 Langkah-langkah Penelitian Langkah Langkah-langkah

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN JADWAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN GABUNGAN SUB KOMPONEN WATER COOLING PANEL DENGAN KRITERIA MINIMISASI EKSPEKTASI TOTAL BIAYA PERAWATAN DI PT. INTER WORLD STEEL MILLS INDONESIA Fifi Herni Mustofa 1*, Kusmaningrum

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 42-51 ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda SISTEM INFORMASI TEKNIK INDUSTRI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk

Lebih terperinci

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Usulan Penjadwalan Perawatan Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Aji Munaji 1, M. adha Ilhami 2, Bobby Kurniawan 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) Ranggadika Nurtrianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X Rizki Wahyuniardi, Arumsari H., Rizki Triana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING M. Imron Mustajib 1, Ulin Nuha 2, dan Nahnul Ansori 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, University

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 187-196 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN SERI Avida Anugraheni C. 1, Sudarno

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2008/2009 IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA Wahyudi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA TUGAS AKHIR Oleh EDI STEVEN 1000837113 HARRY CHRISTIAN 1000868030 TEDY SUMANTO 1000856831 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan

Lebih terperinci

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES* Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. terbanyak. Urutan komponen kritis HGF WS adalah sebagai berikut: a = belt drive; b

BAB IV PEMBAHASAN. terbanyak. Urutan komponen kritis HGF WS adalah sebagai berikut: a = belt drive; b BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Langkah awal dari pengolahan data adalah penentuan komponen kritis dengan fokus dua komponen, yaitu dua komponen yang mempunyai frekuensi kerusakan terbanyak.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012 PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA Rebecca Sugiono, Ign Joko Mulyono, Hadi Santosa Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya e-mail : ecca.peace@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Tujuan pemeliharaan adalah untuk mempertahankan kemampuan sistem dan mengendalikan biaya. Dengan adanya pemeliharaan diharapkan standar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Lini Produksi Kritis Pada pengolahan data tahap ini dilakukan perbandingan total kerusakan yang terjadi pada ketiga lini produksi

Lebih terperinci

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya

Lebih terperinci

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang) STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang) MAINTENANCE STRATEGIES ON MIG WELDING MACHINE IN COMMERCIAL

Lebih terperinci

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pokok Bahasan Variabel Acak Pola Distribusi Masukan Pendugaan Pola Distribusi Uji Distribusi

Lebih terperinci

PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI

PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI 1. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Normal Langkah-langkah : a. Menetapkan hipotesis H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal b. Menghitung statistik uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini 98 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data secara langsung dan secara tidak langsung. Pengumpulan data

Lebih terperinci