BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS. kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu.

APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Yoseph Andreas Gual

BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSON. paham atau prespektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu

BAB II KERANGKA TEORI

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL AGIL TALLCOT PARSONS. 1. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL : Talcots Parsons

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik,

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa

BAB II KAJIAN TEORI. pula pada kehidupan antara umat beragama. 1

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Kehidupan Masyarakat adalah Sistem Sosial

1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya

BAB II TEORI AGIL TALCOT PARSON. (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA

BAB II TEORI FUNGSIONAL STRUKTURAL. pokok persoalan dalam ilmu pengetahuan (Sosial) tertentu. 1 Dengan ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

BAB II TEORI AGIL TALCOTT PARSONS DAN PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI ALAT ANALISA. bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

Kapita Selekta Sosial

Sistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III

BAB I PENDAHULUAN. penerbit buku. Dari keseluruhan jumlah itu, ada 800 yang dinyatakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN IV AGAMA DAN MASYARAKAT OLEH: AJAT SUDRAJAT

DISUSUN O L E H NAMA : MELIDAR NIM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON. pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB II KERANGKA TEORI. pengalaman serta lingkungan sekitar dari manusia tersebut tinggal.

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data berhasil diuji dengan teknik korelasi tiga variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Policy Brief Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Bantul. Disajikan oleh: Rusman R. Manik

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin. 1 Atau bisa juga diartikan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti ikut serta, sehngga partisipasi mengandung pengertian aktif yaitu adanya kegiatan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

V. SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. a. Pengertian Pemberdayaan Perempuan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempengaruhi sistem nilai, norma sosial, sistem pelapisan sosial,

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

BAB II KAJIAN PUSTAKA Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

BAB II KAJIAN TEORI. Tinjauan Teori Fungsionalisme struktural Robert King Merton

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA (Studi Deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3)

BAB II KERANGKA TEORI. kerangka teori/tinjauan menurut para ahli yang berkkaitan dengan penelitian yang

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Terciptanya budaya feodalisme dapat terjadi apabila masyarakat selalu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ekonomi dalam masyarakat Indonesia hari ini tidak hanya

IMPLEMENTASI NILAI KEDISIPLINAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Tujuan Instruksional Khusus

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. doktrin-doktrin Islam. Sedangkan menurut situs resmi MUI, Majelis Ulama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka

MENCOBA MENGULAS KETAHANAN SOSIAL

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi BROADCASTING

BAB III METODE PENELITIAN. ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA DATA. A. Pemahaman TNI Tentang Harmoni Sosial Keagamaan. harmoni keagamaan yang berbeda-beda. Dalam pemahaman harmoni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

Sosiologi Komunikasi

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. tanpa adanya lingkungan sekitarnya, sekaligus sebagai makhluk yang memiliki

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kerukunan antar agama sebagai faktor utama kehidupan social. dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

KERANGKA BERPIKIR Kerangka Berpikir

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

Transkripsi:

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah Tangga Dan Perubahan Sosial (Study Eksistensi Kampung Logam Di Tengah Arus Modernisasi Di Desa Ngingas Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo) ini. Struktur sosial merupakan suatu tatanan masyarakat secara vertikal maupun horisontal yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai kendali atas segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat. Tatanan yang dibentuk secara sengaja atupun tidak sengaja oleh masyarakat itu sendiri dan hal ini bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Sedangkan teori fungsionalisme struktural sendiri adalah suatu teori yang memandang bahwa lapisan-lapisan pada masyarakat adalah suatu struktur yang baik, normal dan berjalan sesuai dengan fungsinya serta tidak menghendaki adanya konflik walaupun nyatanya tidak ada perubahan tanpa adanya konflik dan konsep utamanya yaitu fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan. Asumsi dasar dari teori fungsionalisme struktural ini adalah setiap struktur dalam sistem sosial dan berfungsi dengan semestinya jika tidak maka ia akan hilang dengan sendirinya. 28

29 Para kalangan penganut fungsional struktural ini memandang masyarakat sebagai berikut : (1) sebagai kelompok yang saling bekerja sama secara terorganisasi dan secara teratur. (2) sebagai segala sesuatu yang stabil dan teratur serta cenderung mengarah pada keteraturan dan keseimbangan. (3) melihat masyarakat dan segala jenis lembaga memang sudah seharusnya berada pada posisinya yang sekarang. (4) melihat perilaku yang sekarang terjadi karena adanya fungsional, maka dari itu masih tetap bertahan sampai sekarang. 15 Penggagas teori ini adalah Talcott Parsons dan Robert K Merton. Parsons beranggapan bahwa masyarakat dilihat sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat bagian-bagian atau sub-sub sistem yang masingmasing mempunyai fungsi untuk mencapai keseimbangan di dalam masyarakat. 16 Dalam teori fungsionalisme struktural ini memandang juga bahwa setiap masyarakat didasarkan pada sistem organik. Fungsionalisme ini berarti melihat bahwa masyarakat adalah suatu sistem atau sub-sub yang saling berhubungan. Ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi untuk dapat tercapainya suatu tujuan dan bertahan di masyarakat, teori fungsionalisme ini menggolongkan syarat-syarat yang harus terpenuhi yaitu sebagai AGIL. Dan hal ini menjadi rujukan keteraturan suatu sistem sosial dalam lapisan masyarakat, AGIL sendiri adalah (Adaptation, Goal attainment, Integration, dan Latency). Teori ini memusatkan fokusnya pada keteraturan dalam masyarakat dan juga struktur yang ada dalam masyarakat, keteraturan yang 15 I.B. Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial Dan Perilaku Sosial), Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2012, hal 41-44 16 George Ritzer, Teori Sosiologi Modern (Jakarta:Kencana,2010),hal 123

30 diakibatkan keberagaman fungsi dalam sistem sosial. Fungsi-fungsi diantara unsur-unsur sistem sosial ini kemudian menjadi salah satu kerangka dasar untuk melihat potensi konflik sosial. Maka para sosiolog fungsionalisme struktural ini menganggap bahwa konflik sosial itu memang terjadi akibat sesuatu yang tidak beres pada salah satu sistem sosialnya. Dan menurut Durkheim, ketidakberesan atau konflik ini disebut sebagai situasi anomie. Anomie tersebut adalah kehilangan kendali atas norma dan nilai sosial yang ada dalam masyarakat karena perubahan sistem masyarakat. Sedangkan anomie sendiri diartikan sebagai ketidaksetabilan peran institusi sosial dalam mengarakhan keseimbangan hidup masyarakat. Di era modern dan demokratis saat ini, budaya feodalisme dalam kehidupan masyarakat tidak lagi menjadi hal yang kontekstual, sebab suara dan aspirasi dari kebutuhan masyarakat berangkat dari arus bawah, bukan dari penguasanya. Dengan kata lain, adanya keteraturan di dalam masyarakat terjadi bukan hanya di pengaruhi oleh penguasa tetapi juga oleh para masyarakat - masyarakat lain atau bahkan oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Pandangan Durkheim ini menjadi pijakan pemikiran bagi Robert K Merton untuk membaca situasi atau kondisi konflik sosial di masyarakat. Merton mengatakan bahwa anomie yang terjadi pada setiap lapisan masyarakat di karenakan adanya kebutuhan sosial yang meningkat. 17 17 Ardhie Raditya, sosiologi tubuh (membentang teori di ranah aplikasi),yogyakarta, Kaukaba,2014, hal 17-18

31 B. AGIL Agil adalah alur terciptanya sebuah keteraturan yang sengaja oleh parson ciptakan sebagai sebuah skema ketepatan sasaran yang memang oleh para penganut fungsionalisme struktural dianggap sangat penting. berikut adalah pemaparan dari skema AGIL yang digunakan pada fungsionalisme struktural. 1. Adaptation sistem harus mengatasi kebutuhan situasional yang dari dari luar. Sistem itu sendiri harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhankebutuhanya. 2. Pencapaian tujuan, sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan-tujuan utamanya. 3. Integrasi, sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponenya, ia harus mengatur hubungan antar ketiga imperative fungsional tersebut. 4. Latensi, (pemeliharaan pola). Sistem harus melengkapi, memelihara, dan memperbarui motivasi individu dan pola-pola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasi tersebut. Parson mendesain skema AGIL agar dapat digunakan pada semua level sistem teoritisnya, organisme behavior adalah sistem tindakan yang menangani fungsi adaptasi dengan menyesuaikan dan mengubah dunia luar. Sistem kepribadian yang menjalankan fungsi pencapaian tujuan dengan mendefinisikan tujuan sistem dan memobilisasi sumber daya untuk

32 mencapainya. Ada tujuh asumsi yang dikemukakan parson dalam penerapan skema AGIL di atas yaitu sebagai berikut : a. Sistem memiliki tatanan dan bagian yang tergantung satu sama lain. b. Sistem cenderung menjadi yang memelihara dirinya untuk sebuah keteraturan. c. Sistem bias jadi statis atau mengalami proses perubahan secara tertata. d. Sifat satu bagian sistem berdampak pada kemungkinan bagian lain. e. Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungan mereka. f. Alokasi dan integrasi adalah dua proses fundamental yang diperlukan bagi kondisi ekuilibrium sistem. g. Sistem cenderung memelihara dirinya yang meliputi pemeliharaan batas dan bagian-bagian dengan keseluruhan, kontrol variasi lingkaran dan kontrol kecenderungan untuk mengubah sistem dari dalam. Asumsi-asumsi ini cenderung untuk mendorong Parson membuat analisis tentang tatanan struktur masyarakat sebagai prioritas utama. Dalam analisis sistem sosialnya, Parson terutama tertarik pada komponen-komponen struktural. Selain perhatianya terhadap suatu peran, Parson juga tertarik pada komponen sistem sosial secara besar. Sosialisasi dan kontrol sosial adalah mekanisme utama yang memungkinkan sistem sosial dapat mempertahankan ekuilibriumnya. Jumlah individu yang sedikit dan berbagai bentuk

33 penyimpangan dapat terakomodasi, namun bentuk-bentuk yang lebih ekstrim harus diakomodasi oleh mekanisme penyeimbang baru. Demikianlah yang dikemukakan Parson tentang tatanan sosial yang terbangun menjadi struktur sistem sosial. 18 Seperti halnya sebuah industri logam rumahan yang terletak di Desa Ngingas sendiri yang sampai saat ini industri itu bertahan dan eksis, industri ini tetap bertahan hingga sekarang dikarenakan keteraturan sistem sosial yang dipelihara untuk menjaga keteraturan segala sesuatu yang ada di dalamnya termasuk industri rumah tangga di Desa Ngingas. Kita tahu bahwa setiap sistem ada bagian-bagian yang saling berhubungan dan hal ini tidak mungkin lepas dari pengaruh bagian lain, industri kampung logam ini juga dapat mempertahankan eksistensinya dengan berbagai cara yang ditempuh melalui adaptasi, goal hingga pada tingkat penjagaan keteraturan dan keseimbangan yang memang sistem dan mereka inginkan. Jelas mereka tidak menghendaki adanya ketimpangan dalam segala sesuatunya. Oleh karena itu hal ini mereka jaga untuk kesejahteraan dan keberlangsungan sistem yang mereka bentuk dan mereka jaga. 18 George Ritzer, Teori Sosiologi Modern (Jakarta:Kencana,2010),hal 257-261

34 C. FUNGSI, DISFUNGSI, FUNGSI LATEN DAN FUNGSI MANIFEST Malinowski berusaha menjelaskan fakta-fakta berdasarkan peranperanya dalam sistem integral kebudayaan, berdasarkan hubungan yang satu dengan yang lain didalam sistem tersebut, dan berdasarkan hubungan sistem ini dengan lingkungan fisik yang mengitarinya. Dengan demikian pandangan fungsionalis menekankan prinsip bahwa setiap tipe peradaban, setiap-setiap adat-istiadat, objek material ide dan keyakinan memiliki fungsi-fungsi vital tertentu, punya tugas masing-masing yang harus diembanya, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem secara keseluruhan. Kita bisa mencatat bahwa fungsi proses fisiologis yang berlangsung terus-menerus adalah kaitanya dengan proses ini dengan kebutuhan (yaitu, syarat mutlak eksistensi dalam sebuah kehidupan) organisme. Kelangsungan struktur dijaga oleh proses kehidupan sosial, yang terdiri dari aktifitas dan interaksi antar individu dan yang dilakukan oleh kelompok terorganisasi tempat mereka disatukan. Fungsi segala aktifitas yang berlangsung secara terus menerus adalah peran yang dimainkanya, dan sekaligus kontribusi yang diberikanya, dalam mempertahankan kelangsungan struktur. 19 Seperti yang sudah di ketahui bahwa setiap struktur di dalam lapisan-lapisan masyarakat tidak semuanya berfungsi dengan penuh dan juga ada yang memang tidak berfungsi sama sekali karena memang kuran berperan. Untuk mengetahu lebih jelasnya adapun jenis jenis fungsi yang dapat di bedakan menjadi empat macam yaitu : yang pertama, 19 Thomas McCarthy,Metodologi Teori Kritis Jurgen Habermas(Bantul:Kreasi Wacana,2011) hal 165-166

35 1. Fungsi Fungsi sendiri adalah dimana sesuatu hal dapat meringankan bebanya sendiri atau dapat membantu meringankan beban yang lain dengan atau atas dasar yang mereka inginkan contohnya seperti buku yang berfungsi sebagai salah satu sumber pengetahuan dengan kriteria tertentu atau dapat juga sebuar struktur dalam masyarakat yaitu ketua RT yang berfungsi untuk mengayomi setiap masyarakat yang ada dalam rung lingkupnya dan hal ini dapat membantu untuk meringankan beban dari kedua belah pihak. 2. Disfungsi Disfungi adalah dimana kondisi sesuatu itu menjadi tidak berfungsi atau tidak dapat menjalankan peranya sesuai dengan yang di berikan, perlu di perhatikan bahwa segala sesuatu dapat mempunya akibat yang negative ataupun positif seperti halnya disfungsi ini, lebih cenderung kebanyakan orang memandang bahwa disfungsi ini adalah suatu ketidak tepatan sasaran atas ranahnya atau tidak berfungsi dengan semestinya. 20 3. Fungsi Laten Fungsi laten sendiri adalah suatu fungsi yang tidak terlihat dan biasanya dan kebanyakan orang atau masyarakat tidak menginginkan adanya fungsi laten ini karena cenderung merugikan bagi mereka. Contoh saja seperti para pekerja di industri logam ini mereka bekerja untuk mencari nafkah dan fungsi latenya mereka bisa saja malas karena adanya 20 George Ritzer, Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam (Jakarta: Prenada Media,2003) hal 140

36 tekan dan aturan yang di terapkan pada pekerjaan mereka untuk terus teratur dalam bekerja. 4. Fungsi Manifest Fungsi manifest sendiri adalah suatu fungsi yang terlihat dan lebih banyak di inginkan oleh masyarakat karena sifatnya yang menguntungkan atau keteraturan. Fungsi inilah yang terkadang menjadi tolak ukur dalam segala hal, karena fungsi ini outputnya adalah menghasilkan sesuatu yang memang diinginkan oleh masyarakat. Contohnya seperti sebuah struktur masyarakat yang ada pada setiap lapisan masyarakat sudah seharusnya menjalankan kewajibanya untuk memenuhi tugas sesuai dengan ranah yang struktur itu ambil dan hal ini juga sangat di harapkan oleh masyarakat. Seperti ketua RT dll. Oleh karena itu peneliti berusaha mengungkap dari segala rumusan masalah yang sudah tercantumkan di atas untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana bentuk arus modernisasi di lingkungan masyarakat kampung logam ini dan bagaimana cara para industri logam dalam mempertahankan eksistensinya di tengah arus modernisasi serta bagaimana entrepreneurship yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah ini. Hal ini dapat berdampak besar bagi mereka dan juga dapat berdampak negatif, beberapa fungsi dari langkah yang mereka ambil. Dan juga adakalanya fungsi itu sendiri menjadi disfungsi bahkan sama sekali tidak diinginkan dalam proses pengelolaan produksi mereka. Kaitan teori fungsionalisme struktural ini dengan ranah penelitian yang peneliti ambil adalah proses produksi dan proses keberlangsungan

37 produksi yang di terapkan oleh para pemodal dan juga para pekerja untuk tetap bertahan hingga sekarang, dimana setiap hubungan dari setiap lapisan masyarakat atau struktur di dalam industri sendiri menjadi berfungsi dengan semestinya dan tetap dalam jalur yang mereka inginkan sebagai suatu hubungan timbal balik yang terjadi di antara mereka, yang sama-sama ingin memenuhi sebuah kebutuhan yang mereka inginkan menjadi terwujud dengan minimnya suatu ketidaknyamanan di antara mereka.