BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP A. Kesimpulan"

Transkripsi

1 90 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Aksesibilitas Ibu Menyusui di Ruang Laktasi Solo Grand Mallmelalui Analisis Struktural Fungsional Aksesibilitas ibu menyusui di Kota Surakarta dapat digambarkan melalui aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall, di mana Solo Grand Mallmerupakan salah satu ruang publik dan pusat perbelanjaan ternama di Kota Surakarta. Aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu pemberian ASI pada anak, memompa ASI untuk anak, mengganti popok Anak, konseling terkait gizi dan kesehatan anak, rest area, dan penanganan dini terkait masalah gizi dan kesehatan anak. Aktor atau pengguna ruang laktasi di Solo Grand Mall terdiri dari beberapa kalangan, yaitu pengunjung, karyawan dan tenant Solo Grand Mall. Pengunjung Solo Grand Mallyang menggunakan ruang laktasi terdiri dari ibu-ibu menyusui, keluarga ibu tersebut yang berjenis kelamin perempuan, dan baby sitter. Sedangkan karyawan dan tenant Solo Grand Mallyang menggunakan ruang laktasi adalah mereka yang merupakan ibu-ibu dan masih menyusui anaknya, serta tenaga medis (perawat). Aksesibilitas terkait pemberian ASI eksklusif pada anak dan mengganti popok anak yang dilakukan oleh para ibu pengunjung di ruang laktasi Solo Grand Mall adalah bentuk gerak sosial yang mencakup aspek kepribadian dan termasuk dimensi goal attainment dalam skema analisis struktural fungsional. Aksesibiltas terkait memompa ASI untuk anak yang dilakukan oleh karyawan dan tenantsolo Grand Mall di ruang laktasi Solo Grand Mall adalah bentuk gerak sosial yang mencakup aspek kepribadian dan termasuk to dimensi user goal attainment dalam skema

2 91 analisis struktural fungsional. Aksesibilitas terkait konseling dan penanganan dini gizi serta kesehatan anak yang dilakukan oleh pengunjung, karyawan, tenant, dan tenaga medis Solo Grand Mall adalah gerak sosial yang mencakup aspek budaya dan termasuk dimensi latent pattern maintenance dalam skema analisis struktural fungsional. Sedangkan Aksesibilitas yang dilakukan oleh pengunjung, karyawan, tenant, dan tenaga medis Solo Grand Mall terkait penggunaan ruang laktasi sebagai rest area merupakan aspek kepribadian dan termasuk dimensi goal attainment dalam skema analisis struktural fungsional. 2. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Aksesibilitas Ibu Menyusui di Ruang Publik Kota Surakarta Terdapat berbagai faktor yang menjadi pendukung dan penghambat ibu menyusui dalam mengakses ruang laktasi di Solo Grand Mall sebagai ruang publik serta pusat perbelanjaan di Kota Surakarta. Faktor yang menjadi pendukung diantaranya yaitu fasilitas memadai, adanya tenaga medis, adanya alat medis, dan adanya dukungan sponsorship. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat diantaranya yaitu kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI eksklusif, jumlah ruang laktasi di Solo Grand Mall minim, intensitas tenaga medis yang kurang cukup, dan penyalahgunaan ruang laktasi oleh pengunjung. B. Implikasi Berdasarkan hasil dan pembahasan terkait fokus penelitian di atas, maka dapat diuraikan implikasi-implikasinya sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dalam penelitian ini didasarkan pada teori yang digunakan dalam menggambarkan fokus penelitian terkait aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional Talcott Parsons. Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang to user saling berkaitan dan saling menyatu

3 92 dalam keseimbangan. Menurut Parsons ada empat fungsi atau kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi agar seluruh sistem dapat hidup dan berlangsung. Keempat fungsi tersebut antara lain adaptation, goal attainment, integration, dan latent pattern maintenance yang dikenal dengan konsep AGIL. Konsep AGIL dalam Skema Parsons menunjukkan bahwa kebutuhan fungsional dari model sistem tebuka Parsons saling berhubungan. Menurut Parsons, fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem, maka dalam aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall, berbagai tindakan yang dilakukan oleh aktor digambarkan menggunakan teori struktural fungsional melalui skema AGIL. Keuntungan dengan menggunakan teori ini adalah bahwa penulis dapat melihat secara utuh gambaran mengenai hubungan antar skema adaptasi, tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola dalam aksesibilitas ibu menyusui dalam ruang publik di Kota Surakarta. Kelemahan penggunaan teori ini adalah gambaran yang didapatkan sangat luas serta hasilnya kurang begitu melihat potensi konflik (mengabaikan konflik) dalam berbagai tindakan tersebut. Teori struktural fungsional adalah teori yang lebih menekankan pada keteraturan dan mengabaikan konflik yang ada. Padahal dalam setiap struktur masyarakat sangat dimungkinkan munculnya konflik. Konflik yang muncul dapat mempengaruhi fungsi-fungsi AGIL yang sudah ada. Sehingga besar kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan dalam sebuah sistem yang sudah berjalan. Maka, lebih lanjut fokus masalah dalam Aksesibilitas Ibu Menyusui dalam Ruang Publik di Kota Surakarta memungkinkan dapat dikaji menggunakan teori struktural konflik misalnya. Sedangkan untuk memperoleh data lapangan membutuhkan waktu yang lama karena teori ini menggali banyak hal mengenai berbagai tindakan dalam aksesibilitas ibu menyusui dalam ruang publik di Kota Surakarta. Hal ini dikarenakan to user dari sekian banyak aktor yang

4 93 terlibat, informan yang diambil hanya beberapa saja yang dianggap memiliki relevansi terkait fokus penelitian. 2. Implikasi Metodologis Penelitian dengan fokus aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mempelajari, menerangkan, atau menginterprestasi suatu kasus yaitu terkait Aksesibilitas Ibu Menyusui dalam Ruang Publik di Kota Surakarta. Peneliti dalam penelitian ini mengambil informan dengan teknik purposive dan data yang peneliti peroleh berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Namun, dalam menggali data di lapangan peneliti mengalami kesulitan ketika beberapa informan menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan dengan jawaban yang pendek dan singkat sehingga peneliti merasa bingung dengan maksud jawaban dari informan tersebut. Sehingga peneliti harus berulangkali menggali lagi maksud dari jawaban beberapa informan tersebut. Selain itu, peneliti juga terbentur pada kurang maksimalnya intensitas bertemu serta terbatasnya akses untuk menemui informan pendukung lain di luar Solo Grand Mall seperti pihak relasi yang menjalin kerjasama dengan Solo Grand Mall, karena para informan tersebut mempunyai kesibukan yang padat dan informasi hanya dipercayakan kepada beberapa informan yang ada di lingkungan Solo Grand Mall. Penelitian ini secara metodologis di dalamnya juga terdapat kekurangan, di antaranya yaitu bahwa dalam penelitian ini hanya menggambarkan fokus penelitian seperti aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mallyang dikonfigurasikan melalui keberadaan ruang laktasi yang ada di Solo Grand Mall saja, sementara di Kota Surakarta sendiri terdapat beberapa ruang laktasi yang memungkinkan dapat dijadikan sumber lokasi penelitiam, tetapi dengan beberapa alasan dan pertimbangan maka peneliti memilih ruang laktasi yang ada di Solo Grand Mall sebagai lokasi penelitian. to user Untuk melihat tingkat keberhasilan

5 94 atau keefektifan keberadaan ruang laktasi di Solo Grand Mall tersebut, sebenarnya dapat digunakan metode evaluasi. Dengan menggunakan metode evaluasi, hasil capaian dimungkinkandapat teranalisa lebih rinci. Selain itu, penelitian ini juga dapat menggunakan teknik analisis data model komparatif dengan membandingkan keberadaan ruang laktasi di tempat lain seperti di luar Solo Grand Malldengan ruang laktasi yang ada di Solo Grand Malluntuk dimungkinkan dapat tergambarkan pola aksesibilitasnya dalam mendukung gerakan kepedulian akan pentingnya ASI di Kota Surakarta. Pemeriksaaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Peneliti mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber lain diluar sumber data yang terlah dipilih. Dengan cara ini Peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara yang dilakukan dengan para informan dalam penelitian.selain itu peneliti juga membandingkan apa yang dikatakan informan dan responden di depan umum dengan apa yang dikatakan pada peneliti ketika wawancara dalam situasi yang santai (nonformal) serta membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Namun, di sisi lain triangulasi sumber memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama. Walaupun begitu, triangulasi sumber tetap peneliti pilih karena prosesnya lebih fleksibel dalam meminimalisir adanya data yang terabaikan sehingga peneliti tidak perlu mengulang kembali proses analisis dari awal kembali, tentunya hal demikian ini dianggap lebih mempermudah proses penelitian jika dibandingkan dengan cara triangulasi yang lain. Dalam analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis model interaktif. Teknik ini terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti melakukan reduksi data agar diperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Setelah melakukan reduksi data, yang dilakukan adalah penyajian data. Apabila to setelah user dilakukan penyajian data, data

6 95 dirasa kurang lengkap dan kurang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, peneliti segera melakukan pencarian data kembali pada sumber data yang dianggap sesuai. Setelah penyajian data, yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang masih bersifat sementara harus diverifikasi pada informan, responden, dan sumber data lainnya agar dapat ditarik kesimpulan akhir yang datanya dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya. 3. Implikasi Empiris Aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall dalam penelitian ini hanya dikonfigurasikan melalui keberadaan ruang laktasi yang ada di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Surakarta yaitu Solo Grand Mall.Hal ini tentunya kurang begitu mewakili keberadaan ruang publik yang ada di Kota Surakarta. Keberadaan ruang laktasi di Solo Grand Mall sendiri terbilang sudah bagus dalam hal fasilitasnya, namun yang menjadi perhatian dari peneliti adalah pengelolaan relasi serta distribusi penanganan jasa dari pihak Solo Grand Mall yang terkesan kurang memberikan perhatian untuk dilakukan pembangunan berkelanjutan. Meskipun Solo Grand Mall telah mendapatkan piagam penghargaan dari Pemerintah Kota Surakarta sebagai pengelola Mall yang peduli akan gerakan pentingnya ASI bagi anak-anak di Kota Surakarta, namun pada kenyataannya ruang laktasi yang ada di Solo Grand Mall sangat minim disentuh pengelolaannya secara serius. Ruang laktasi di Solo Grand Mall tak ubahnya hanya seperti ruang rest area (istirahat) bagi para ibu-ibu muda yang menjalani aktivitas belanja di Solo Grand Mall. Walaupun terdapat tenaga medis yang dapat memberikan pelayanan to user terkait gizi dan kesehatan anak,

7 96 namun intensitas keberadaannya yang kurang dirasa masih belum mencapai pelayanan yang maksimal. Maka dari itu, untuk implikasi empiris dalam penelitian ini hendaknya keberadaan ruang laktasi menjadi perhatian serius dari segala pihak agar nantinya aksesibilitas ibu menyusui di ruang laktasi Solo Grand Mall dapat seutuhnya terealisasi, sehingga ibu-ibu muda tetap dapat beraktivitas secara produktif serta dapat menjaga pemenuhan pola gizi bagi anak-anaknya melalui pemberian ASI yang dapat dilakukan saat beraktivitas tersebut. C. Saran Berikut ini adalah saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbanganbagi pihak-pihak terkait: 1. Bagi Pengelola Solo Grand Mall, penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi keberadaan ruang laktasi yang ada di Solo Grand Mall terkait keberadaannya sebagai fasilitas humanis yang mendukung gerakan pentingnya ASI bagi anak di Kota Surakarta. Ruang ini hendaknya dapat ditambahkan fasilitas pendukung lainnya seperti buku-buku pembelajaran kesehatan bagi ibu dan anak misalnya, agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang semestinya. Dengan adanya hal demikian maka ruang laktasi akan menjadi satu ruang konselling bagi ibu-ibu muda ketika berada di tempat tersebut. 2. Bagi Relasi Terkait, penelitian ini dapat pula sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan relasi lebih lanjut ke depan seperti kerjasama penyediaan barang-barang relevan yang dapat diperjualbelikan di ruang laktasi tersebut seperti popok bayi hingga susu ataupun nutrisi bagi ibu-ibu menyusui. Dengan kata lain, jika dianalisis dengan baik, ruang laktasi ini juga dapat dijadikan ruang promosi produk-produk kesehatan bagi ibu dan bayi sebagai ruang bisnis baru yang lebih ramah cara promosinya terhadap para pengunjung. 3. Bagi Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, hasil dari penelitian ini dapat to dijadikan user bahan pertimbangan bagi

8 97 penyusunan kebijakan terkait pengelolaan ruang laktasi khsusnya yang ada di Kota Surakarta demi mendukung gerakan pentingnya ASI bagi anak-anak di Kota Surakarta. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan pemerintah dapat lebih berperan aktif dalam menyediakan tenaga serta alat medis bagi ruang-ruang laktasi di Kota Surakarta agar penyediaan tenaga serta alat medis tersebut tidak hanya dilakukan pihak investor ataupun sponsorship yang dikhawatirkan dapat menjadikan ruang laktasi sebagai ruang komoditi persaingan bisnis. Tapi langkah ini bisa dijalankan oleh pihak CSR dari yang bersangkutan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun rujukan literasi dalam fokus aksesibilitas ibu menyusui pada ruang publik, sebab aksesbilitas ibu menyusui dalam ruang publik kota menjadi isu menarik, hal ini atas dasar bahwa ruang laktasi sebagai ruang privat bagi ibu-ibu muda yang keberadaannya berada di ruang publik, sehingga untuk penelitian lebih lanjut tentunya terdapat banyak hal celah yang dapat dipertajam sebagai fokus penelitian lainnya agar dapat melengkapi fokus penelitianterkait aksesibilitas ibu menyusui dalam ruang publik di Kota Surakarta ini. to user

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 185 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada penelitian yang berjudul pengembangan kemandirian bagi kaum difabel yang difokuskan pada peran Paguyuban Sehati dalam pemberdayaan difabel di

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kondisi sehat individu tidak bisa hanya dilihat dari kondisi fisik saja melainkan juga kondisi mental dan kondisi sosial. Dalam kasus anak-anak yang mengidap HIV/AIDS memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau secara sosiologis, kehidupan sosial berlangsung dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang modern ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kegiatan Industri Batik Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen

BAB V PENUTUP. 1. Kegiatan Industri Batik Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Industri Batik Dalam Pengelolaan Lingkungan (Studi Kasus Pada Masyarakat Industri Batik Di Desa Pilang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Kualitatif yakni menjelaskan dan menggambarkan fenomenafenomena yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Keraton Surakarta sebagai simbol obyek dan daya tarik wisata memiliki simbol fisik dan non fisik yang menarik bagi wisatawan. Simbol-simbol ini berupa arsitektur bangunan keraton,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016- Mei 2016 berlokasi di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian, secara sistematis

BAB II METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian, secara sistematis BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Peneliti mengambil lokasi ini karena banyak penduduk tinggal di kecamatan Depok sehingga banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dideskripsikan untuk menghasilkan gambaran yang mendalam dan terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dideskripsikan untuk menghasilkan gambaran yang mendalam dan terperinci BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Konstruksi Gaya Hidup Vegetarian

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Konstruksi Gaya Hidup Vegetarian BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Konstruksi Sosial Gaya Hidup Vegetarian (Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Sosial Gaya Hidup Vegetarian), dapat

Lebih terperinci

Kapita Selekta Sosial

Kapita Selekta Sosial Modul ke: Kapita Selekta Sosial Sistem Sosial Fakultas FIKOM Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)

Lebih terperinci

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dibentuk atas dasar tali perkawinan yang sah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan

Lebih terperinci

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA ( Studi Pada Fenomena Sosial di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nawawi (2005:63),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Dimana metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Dimana metode 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini Peneliti menggunakan tipe Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Dimana metode Penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah Gunungkidul masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988: 63) yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle.

BAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle. BAB V PENUTUP A. Simpulan Sifat konsumtif merupakan suatu yang wajar dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Wedangan modern telah membuat pergeseran fungsi makan dari awalnya yang sebagai pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi penelitian di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan Unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Geyer yang terletak di Jalan Purwodadi-Solo Km 15 Geyer, Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan waktu penelitian agar langkah dalam penulisan skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: strategi bisnis masyarakat muslim akademik dan non akademik.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: strategi bisnis masyarakat muslim akademik dan non akademik. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan. Adapun tempat penelitian ini adalah di Rumah Makan B Jl. Rajawali dan Catering Hj. W di Jl. Dahlia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan kajian awal beserta berbagai pertimbangan, penelitian dilaksanakan dengan mengambil Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan suatu keadaan yang sebenarnya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian kualitatif

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian mengenai peranan pemuda Karang Taruna dalam kegiatan gotong royong masyarakat Desa Kerjo Kidul, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Perumahan Bulak Kapal Permai Bekasi Timur yang terletak di RW 014 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten

Lebih terperinci

Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-3

Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-3 Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-3 Konsep Dasar Sistem Sosial Budaya Pengertian Konsep Konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN Manusia pertama-tama ada, berjumpa dengan dirinya, muncul di dunia dan setelah itu menentukan dirinya. (Jean-Paul Sartre) A. MANUSIA DAN KESADARAN DIRI Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar,

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, BAB III METODE PENELITIAN Sukmadinata menyatakan : Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Jetis Sukoharjo Jalan Brigjen Katamso No. 88 Jetis Sukoharjo. Alasan penelitian

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela BAB II. KAJIAN PUSTAKA Umumnya bertumbuhnya ekonomi selalu dijelaskan lebih karena faktor eksternal seperti struktur dan sistem ekonomi. Namun, pengaruh internal juga sangat menentukan. Strategi utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian lapangan). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam proses kegiatan penelitian ini, ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan proses penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan: Tahap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan mengenai metode-metode ilmiah untuk melakukan suatu penelitian (Waluya, 2007:61). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memaparkan tentang penyelenggaraan program Pengembangan Diri siswa sekolah dasar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

Lebih terperinci

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan

Lebih terperinci

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian dimana di dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti dalam memilih penelitian ini yang dikemas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

V. SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

V. SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 91 V. SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 5.1. Simpulan Berdasarkan permasalahan, tujuan, hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi nulti-kasus. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Parentingdan perpustakaan.keenam, TA ABAH melakukan advokasi atau upaya untuk mendapatkan pengakuan ataupun dukungan dari pemerintah dan elit

Parentingdan perpustakaan.keenam, TA ABAH melakukan advokasi atau upaya untuk mendapatkan pengakuan ataupun dukungan dari pemerintah dan elit BAB V PENUTUP A. Kesimpulan TA ABAH adalah lembaga sosial untuk memperjuangkan hak hidup anak jalanan seperti identitas diri, kehidupan yang layak, kesehatan dan pendidikan. TA ABAH didirikan pada tahun

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Yoseph Andreas Gual

APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Yoseph Andreas Gual APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA Oleh Yoseph Andreas Gual Sebelum masuk dalam inti tulisan, penulis ingin mengemukakan bahwa tulisan ini tidak akan menggunakan seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat syarat Guna Kelulusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian merupakan suatu cara untuk melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 yang beralamatkan di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya

BAB III METODE PENELITIAN. research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shendy Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shendy Dwiguna, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian yang lebih, karena mempunyai dampak yang besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini sesuai dengan butir-butir rumusan masalah dan tujuan penelitian, menggunakan jenis penelitian field research yaitu metode

Lebih terperinci

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) a. AUGUSTE COMTE (1798 1857) 1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) 2) SOSIOLOGI TDA : SOS STATIS (ASPEK STRUKTUR) SOS DINAMIS (ASPEK PROSES, PERUBAHAN) 3) MASY DIPANDANG SBG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PT.Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) Divisi Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan/atau emosional, individu bergantung pada keluarga untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan/atau emosional, individu bergantung pada keluarga untuk menyediakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah sekelompok individu dengan hubungan hukum, genetik dan/atau emosional, individu bergantung pada keluarga untuk menyediakan kebutuhan ekonomi dan melindungi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif juga dikenal penelitian diskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif artinya bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu situasi yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian mengenai pola asuh keluarga broken home dalam perkembangan anak ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun.

Lebih terperinci

Bulan (2016) Desember Januari Febuari Maret April Mei

Bulan (2016) Desember Januari Febuari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini, peneliti mengungkapkan mengenai metode penelitian yang dilakukan, meliputi: (a) tempat dan waktu penelitian, (b) metode dan pendekatan penelitian, (c) data dan

Lebih terperinci

B. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Toko Zoya Jl. Sunan Kudus No. 98 Demaan Kota Kudus Kab. Kudus.

B. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Toko Zoya Jl. Sunan Kudus No. 98 Demaan Kota Kudus Kab. Kudus. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian atau penyidikan adalah suatu kegiatan mengkaji secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENERAPAN STRATEGI KREATIF PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MATERI KREATIVITAS DALAM TINDAKAN EKONOMI PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VII C SMP N 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada kota Surakarta mengenai implementasi City Branding Kota Solo untuk menjamin keberlangsungan slogan The

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Batasan Konsep 1. Peran Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian atau penelaah subyek dengan tujuan utama mendeskriptifkan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peristiwa. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan

III. METODE PENELITIAN. peristiwa. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan 51 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian atau penelaah subyek dengan tujuan utama mendeskriptifkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Isimu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan objek penelitian novel Pukat Karya Tere Liye. Tidak ada pembatasan khusus tentang tempat penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

Lebih terperinci