Studi Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Film Tipis TiO 2 :Eu yang Ditumbuhkan dengan Metode MOCVD

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Film Tipis TiO 2 :Eu yang Ditumbuhkan dengan Metode MOCVD

Diterima Juni 2004, disetujui untuk dipublikasikan September 2004

Anisotropi Magnetik Film Tipis TiO 2 :Co yang Ditumbuhkan dengan Teknik MOCVD

PROC. ITB Sains & Tek. Vol. 38 A, No. 2, 2006,

PENGARUH PENGOTOR Co PADA STRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS FILM TIPIS TiO 2

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING

Studi Pengaruh Konsentrasi Co pada Struktur Kristal dan Respon Photoluminescence Film Tipis Ti 1-x Co x O 2 yang Ditumbuhkan dengan Teknik MOCVD

Magnetoresistansi Divais Spintronika TiO 2 :Co/Si/TiO 2 :Co

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN OPTIK FILM TIPIS TiO 2 :Co YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE MOCVD DI ATAS SUBSTRAT SILIKON

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : KARAKTERISTIK FILM TIPIS TiO 2 DOPING NIOBIUM

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

Efek Doping Co Pada Konstanta Kisi Film Tipis polikristal TiO 2 yang Dideposisikan dengan Teknik MOCVD

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV RANCANGAN PENELITIAN SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS. Rancangan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan utama :

STUDI TENTANG PENGARUH JARAK (SPACER) TERHADAP KUALITAS KRISTAL LAPISAN TIPIS Sn ) HASIL PREPARASI TEKNIK EVAPORASI VAKUM

Bab III Metodologi Penelitian

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

Oleh Budi Mulyanti NIM : Tim Pembimbing Dr. Sukirno Prof. Dr. M. Barmawi Dr. Pepen Arifin Dr. Maman Budiman

Struktur kristal dan Morfologi film tipis GaN yang ditumbuhkan dengan metoda Hot-Wire Pulsed Laser Deposition

STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) POWDER SEBAGAI MATERIAL FOTOKATALIS

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Efek Annealing Pada Penumbuhan Film Tipis Ferroelektrik PbZr 0,625 Ti 0,375 O 3 (PZT)

Magnetoresistansi Divais Spintronika TiO 2 :Co/Si/TiO 2 :Co

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

MEKANISME PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS ALLOY TERNARY GaAs 1-x Sb x DARI SUMBER-SUMBER METALORGANIK TMGa, TDMAAs DAN TDMASb PADA REAKTOR MOCVD ABSTRAK

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

Bab III Metoda Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

TEMA: ENERGI TERBARUKAN. FABRIKASI SEL SURYA BERBASIS SILIKON DENGAN LAPISAN ANTI REFLEKSI ZnO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THICK FILM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

1. JUDUL PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT SPINCOATING

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses

Penumbuhan Lapisan Tipis µc-si:h Tipe-P dengan Metode HW-PECVD untuk Aplikasi Sel Surya

Aristanto Wahyu Wibowo, A. K. Prodjosantoso & Cahyorini K.

Berkala Fisika ISSN : Vol 4, No. 2, April 2001, hal 40-44

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP KUALITAS KRISTAL LAPISAN TIPIS Sn(Se 0,4 Te 0,6 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPISAN TIPIS Sn(So,4Te0,6) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

PENGARUH DAYA PLASMA PADA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT OPTIK FILM TIPIS CdTe YANG DITUMBUHKAN DENGAN DC MAGNETRON SPUTTERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

PEMBENTUKAN LAPISAN TIPIS TiC MENGGUNAKAN METODE PIRAC : OKSIDASI PADA 980 o C DI UDARA

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

Fabrikasi BCNO/SiO 2 Nanokomposit Phosphor untuk Aplikasi Lampu LED Putih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2005 sampai Juni 2006, bertempat di

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

PENGARUH KONDISI ANNEALING TERHADAP PARAMETER KISI KRISTAL BAHAN SUPERKONDUKTOR OPTIMUM DOPED DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari fosil telah menjadi salah

Studi Optimasi Parameter Daya RF untuk Penumbuhan Lapisan Tipis Mikrokristal Silikon dengan Metode Hot Wire Cell PECVD

LOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP

PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS BARIUM FERRUM TITANAT (BFT) DENGAN METODE SOL GEL

Sintesis Lapis Tipis Fotokatalis ZnO-TiO 2 Menggunakan Metode Sol Gel dengan PEG (Polyethylene Glycol) sebagai Pelarut

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

Mikrostruktur Semikonduktor GaN di Atas Substrat Silikon Dengan Metode Sol-Gel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan panas atau annealing pada lapisan sehingga terbentuk butiran-butiran

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PENGARUH KETEBALAN LAPISAN PENYANGGA TERHADAP KUALITAS FILM TIPIS GaN

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

PREPARASI DAN KARAKTERISASI PADUAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,6 Te 0,4 ) DENGAN METODE BRIDGMAN MELALUI VARIASI WAKTU PEMANASAN

PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

PREPARASI DAN KARAKTERISASI. HYBRID FILM DAN GEL POWDER SiO 2 -TiO 2 -PDMS DENGAN METODE SOL GEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB I PENDAHULUAN. disamping memberikan dampak positif yang dapat. dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

Transkripsi:

Studi Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal dan Morfologi Film Tipis TiO 2 :Eu yang Ditumbuhkan dengan Metode MOCVD Edy Supriyanto 1,2), Goib Wiranto 3), Heri Sutanto 1,4), Agus Subagio 1,4), Mikrajuddin Abdullah 1), Maman Budiman 1), Pepen Arifin 1), Sukirno 1) dan Moehamad Barmawi 1) 1) Fisika Material Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung 2) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Jember, Jember 3) Pusat Penelitian Elektronika & Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung 4) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro, Semarang e-mail: supriyanto_e2003@yahoo.com Abstrak Diterima 7 Februari 2007, disetujui untuk dipublikasikan 13 April 2007 Film tipis TiO 2 :Eu telah berhasil ditumbuhkan di atas substrat Si(100) tipe-n dengan metode metalorganic chemical vapor deposition (MOCVD) dengan menggunakan prekursor metalorganik titanium (IV) isopropoksida [Ti{OCH(CH 3 ) 2 } 4 ] 99,99% dan europium nitrate [Eu(NO 3 ) 3.6H 2 O] 99.99%. Tetrahidrofuran (THF) digunakan sebagai pelarut bahan prekursor. Hasil analisis X-ray Diffraction ( XRD) menunjukkan bahwa film tipis yang ditumbuhkan pada 450 C memiliki bidang kristal rutile (200), rutile (002) dan anatase (211). Film yang ditumbuhkan pada temperatur 500 C memiliki bidang kristal fasa tunggal rutile (002) dengan bentuk butiran kolumnar dan morfologi permukaan film relatif halus, sedangkan pada temperatur penumbuhan 550 C dihasilkan film dengan bidang kristal rutile (200) dan rutile (002). Morfologi permukaan film tipis TiO 2 :Eu dipengaruhi oleh besarnya kandungan atom Eu. Bertambahnya kandungan Eu akan menghasilkan morfologi permukaan film yang kasar dan butiran dari film menjadi lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa struktur kristal dan morfologi permukaan film dipengaruhi oleh temperatur penumbuhan. Kata kunci: Butiran, Morfologi, Struktur kristal, MOCVD, TiO 2 :Eu Abstract Thin film of TiO 2 :Eu had been grown on an n-type Si(100) subtrate using metalorganic chemical vapor deposition (MOCVD) method with titanium (IV) isopropoxide [Ti{OCH(CH 3 ) 2 } 4 ] 99.99% and europium nitrate [Eu(NO 3 ) 3.6H 2 O] 99.99% as the metal organic precursors. The tetrahydrofuran (THF) was used as a solvent for the precursor. X-ray Diffraction (XRD) analysis showed that the TiO 2 :Eu thin film grown at temperature of 450 C had crystal planes of rutile (200), rutile (002) and anatase (211), whereas film grown at 500 C resulted in a crystal plane of rutile (002) with columnar grain and surface morphology relatively smooth. On the other hand, film grown at temperature of 550 C has rutile (200) and rutile (002) planes. The surface morphology of thin films TiO 2 :Eu was affected by Eu atom concentration. The roughness of surface morphology increased with increasing Eu content and therefore the grains became larger. In can be concluded that the crystal structure and surface morphology properties of the films depended significantly on the substrate temperature. Keywords: Crystal structure, Grain, Morphology, MOCVD, TiO 2 :Eu 1. Pendahuluan Sifat luminesens elemen rare-earth (RE) dengan host pada beberapa matriks kristal, seperti semikonduktor dan insulator oksida mempunyai potensi yang besar untuk diaplikasikan pada piranti diagnosa dalam bidang kedokteran, penyimpan optik dengan kapasitas besar, piranti optoelektronika dan flat panel display (Palomino-Merino dkk., 2001). Sinyal luminesens yang berupa garis-garis spektrum memberikan informasi tentang struktur elektronik dari rare-earth (RE) dan tidak bergantung dengan matriks host. 1 Penumbuhan rare-earth (RE) pada fluoride glasses, oksida, fosfor metal organic complexes dan dalam berbagai material semikonduktor telah dilaporkan (Palomino-Merino dkk., 2001). Dalam penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa tidak semua film yang dihasilkan mempunyai sifat mekanik yang baik, kestabilan termal dan sifat anti korosi. Oleh karena itu, perlu usaha mencari matriks induk film tipis baru untuk menumbuhkan rare earth (RE). Untuk mencapai tujuan tersebut maka dipilih TiO 2 sebagai material induk baru karena bahan ini merupakan

2 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, JUNI 2007, VOL. 12 NO. 2 material oksida yang mempunyai sifat tidak korosif dan memiliki resistansi mekanik yang baik. Metode yang telah dilakukan untuk menumbuhkan film tipis TiO 2 :Eu seperti sol-gel (Palomino-Merino dkk., 2001; Conde-Gallardo dkk., 2003; Zeng dkk., 2006; Zhang dkk., 2003) dan solvothermal synthetic (Yi dkk., 2006 ) Penelitian mengenai penumbuhan RE sebagai film tipis, yang merupakan suatu format penting untuk dapat diterapkan pada teknologi seperti divais light emitting dan flat panel display device, masih sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, telah dilakukan penelitian terhadap proses penumbuhan film tipis TiO 2 :Eu dengan metode Metalorganic Chemical Vapor Deposition (MOCVD). Metode MOCVD merupakan salah satu metode penumbuhan yang berpotensi tinggi dalam bidang teknologi pembuatan film tipis (Jones, dkk., 1997). Pengontrolan terhadap aliran bahan yang diuapkan, sebagai bahan prekursor yang selanjutnya akan tumbuh membentuk film tipis, dapat dilakukan dengan mudah dan akurat sehingga stoikiometri film dapat dikendalikan dengan baik. Film yang terbentuk memiliki homogenitas yang tinggi. Temperatur penumbuhan yang digunakan relatif rendah dan film dapat ditumbuhkan dengan ukuran yang luas dengan tingkat homogenitas yang tinggi (Ohring 2002; Saragih dkk., 2006 ). Dalam makalah ini akan dilaporkan hasil studi pengaruh temperatur penumbuhan terhadap struktur kristal dan morfologi film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan dengan metode MOCVD. 2. Metode Film tipis TiO 2 : Eu ditumbuhkan di atas subtrat silikon (Si) dengan menggunakan sistem reaktor MOCVD. Sebelum digunakan, subtrat Si(100) tipe-n dicuci dengan menggunakan aseton selama 5 menit, kemudian dengan metanol selama 5 menit dan diakhiri dengan 10% HF dalam de-ionized water selama 2 menit untuk menghilangkan lapisan alami SiO 2 dari permukaan subtrat dan selanjutnya dikeringkan dengan gas N 2 (tingkat kemurnian 99,999%). Subtrat kemudian ditempelkan pada permukaan suceptor (pelat pemanas) di dalam ruang penumbuhan. Prekursor metalorganik yang digunakan adalah titanium (IV) isopropoxide [Ti{OCH(CH 3 ) 2 } 4 ] 99,99% berbentuk cair pada temperatur ruang dengan titik leleh 20 C (Sigma) dan europium nitrate [Eu(NO 3 ) 3.6H 2 O] 99.99%. [Eu(NO 3 ) 3.6H 2 O] (Kanto chemical Japan) berbentuk kristal tak berwarna dengan titik leleh 85 C. Bahan ini dilarutkan ke dalam pelarut tetrahydrofuran (THF) dengan konsentrasi 0,1 mol per liter. Larutan yang diperoleh dan [Ti{OCH(CH 3 ) 2 } 4 ] dicampur dengan perbandingan 1: 4 dan selanjutnya dimasukkan ke dalam bubbler yang telah terhubung dengan suatu sistem perpipaan ke ruang deposisi. Bahan prekursor yang telah dimasukkan dalam bubbler, kemudian diuapkan memakai plat pemanas sesuai dengan titik uap bahan. Uap bahan prekursor dialirkan ke ruang deposisi untuk menghujani permukaan subtrat dengan menggunakan gas argon (Ar) sebagai gas pembawa. Tekanan uap pada bubbler dikendalikan memakai suatu katub pengendali. Bersamaan dengan proses pemanasan bubbler, ruang deposisi divakumkan sampai tekanan 2x10-3 Torr dan subtrat yang terletak di dalamnya dipanaskan. Parameter penumbuhan ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter penumbuhan dari film tipis TiO 2 :Eu No 1 2 3 4 5 6 Parameter Penumbuhan Temperatur subtrat (T s ) Temperatur bubbler (T bl ) Tekanan uap bahan campuran (P b ) Laju aliran gas Ar Tekanan total penumbuhan (P T ) Lama penumbuhan 450-550 C 60 C 206 Torr 100 sccm 2x10-3 Torr 2 jam Struktur kristal butiran ditentukan dari hasil uji X-ray diffraction (XRD) dengan menggunakan radiasi Cu K α (λ=1,54056å) (Philips PW3710). Ketebalan dan modus penumbuhan film tipis dianalisis dari hasil potret Scanning Electron Microscope (SEM) (Jeol JSM 6360LA). 3. Hasil dan Diskusi Gambar 1 menunjukkan pola XRD dan citra SEM penampang lintang film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 450 C. Film tumbuh membentuk bidang polikristal rutile (002), anatase (211), rutile (200) dan memiliki ketebalan sekitar 0.8 m. Film tersusun dari sekumpulan butiran yang bentuknya tidak homogen sepanjang ketebalan film. Orientasi random butiran kecil ditemukan pada permukaan substrat, sementara bagian film yang jauh dari permukaan substrat secara random disusun oleh butiran-butiran yang berbentuk kerucut (Gambar 1.b). Hal ini sesuai dengan hasil pola XRD-nya di mana butiran memiliki orientasi penumbuhan polikristal.

Supriyanto dkk, Studi Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal 3 Gambar 1. Pola XRD dan citra SEM penampang lintang film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 450 C Gambar 2 menunjukkan pola XRD dan citra SEM penampang lintang film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 500 C. Film tumbuh membentuk bidang kristal fase tunggal rutile (002) yang memiliki ketebalan sekitar 0.4 m. Film yang terdiri dari butiran kolumnar memiliki batas antar butir yang sangat jelas dengan bentuk yang relatif seragam dan rapat sehingga menghasilkan permukaan film yang relatif rata. Hal ini sesuai dengan hasil pola XRD di mana butiran memiliki orientasi penumbuhan yang sama, yaitu membentuk bidang rutile (002) dengan intensitas latar belakang yang relatif lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa atom-atom yang terdapat pada batas antar butir telah memposisikan diri sesuai dengan susunan atom butiran induknya. Kehadiran atom pengotor di dalam film dengan baik dapat dihindari. Hal ini ditunjukkan secara tidak langsung oleh bentuk butiran yang kolumnar dari permukaaan subtrat sampai permukaan film. Gambar 2. Pola XRD dan citra SEM penampang lintang film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 500 C. Penambahan temperatur penumbuhan ke 550 C menghasilkan bidang rutile (002) dan rutile (200) dengan ketebalan sekitar 0,1 m (Gambar 3). Butiran penyusun film memiliki bentuk kolumnar, namun batas butir belum terlihat dengan jelas, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa hubungan antar butir belum terbentuk dengan baik. Hal ini dapat dikonfirmasi dari hasil intensitas latar belakang difraksi sinar-x (Gambar 3.a) yang menunjukkan bahwa masih ada fase amorf dalam film yang terbentuk pada batas antar butir.

4 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, JUNI 2007, VOL. 12 NO. 2 1 m Gambar 3. Pola XRD dan citra SEM penampang lintang film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 550 C. Gambar 4 menunjukkan citra SEM permukaan film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur 450 C, 500 C, dan (c) 550 C. Dari hasil karakterisasi EDS, persentasi kandungan Eu pada setiap film masing-masing adalah (A) 0.08%; (B) 0.03%; dan (C) 0.01%. Ukuran rata-rata butiran setiap film berbeda. Film yang ditumbuhkan pada temperatur 450 C mempunyai tingkat kekasaran yang lebih tinggi, sementara film yang ditumbuhkan pada temperatur 550 C mempunyai struktur yang lebih halus dibandingkan dengan film yang ditumbuhkan pada temperatur 450 C dan 500 C. Tingkat kekasaran suatu permukaan film dapat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu (1) besarnya ketidak sesuaian panjang parameter kisi antara film dan subtrat; (2) tingkat pengotor di dalam film; (3) tingkat kehomogenan distribusi titik-titik nukleasi di permukaan subtrat dan (4) tinggi rendahnya temperatur penumbuhan. Dari keempat faktor tersebut, yang paling berpengaruh terhadap variasi kekasaran permukaan film tipis TiO 2 :Eu adalah tingkat kandungan bahan Eu dalam membentuk stoikiometri TiO 2 :Eu akibat perbedaan temperatur penumbuhan (Gambar 4). Dalam hal ini atom-atom Eu dipandang sebagai pengotor pada bahan TiO 2. Gambar 4. Citra SEM permukaan film tipis TiO 2 :Eu yang ditumbuhkan pada temperatur (A) 450 C, (B) 500 C dan (C) 550 C.

Supriyanto dkk, Studi Pengaruh Temperatur Penumbuhan terhadap Struktur Kristal 5 Untuk memastikan bahwa Eu sudah masuk dalam matrik TiO 2 diperlukan metode karakterisasi lain seperti metode photoluminescence. Kesimpulan Film tipis TiO 2 :Eu telah ditumbuhkan di atas subtrat Si(100) dengan menggunakan metode MOCVD. Pada temperatur subtrat 500 0 C, temperatur bubbler 50 0 C, tekanan uap bahan prekursor 206 Torr, laju aliran gas Ar 100 sccm dan tekanan total penumbuhan 2x10-3 Torr diperoleh film tipis dengan bidang kristal fase tunggal rutile (002) dan morfologi permukaan film relatif halus dengan ukuran butiran dalam orde nanometer. Kondisi ini merupakan parameter optimum penumbuhan film tipis TiO 2 :Eu. Film yang diperoleh pada penelitian ini memiliki ketebalan yang sangat homogen untuk ukuran subtrat 3x3 cm 2. Bahan prekursor europium nitrat dilarutkan dalam THF yang belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Daftar Pustaka Conde-Gallardo, A., M. Garcı a-rocha, R. Palomino- Merino, M. P. Velásquez-Quesada, and I. Hernández-Calderón, 2003, Photoluminescence properties of Tb +3 and Eu +3 ions hosted in TiO 2 matrix, Appl. Surf. Sci., 212:213, 583-588. Saragih H., E. Supriyanto, P. Arifin, dan M. Barmawi, 2006, Studi Penumbuhan Film Tipis Ti 1-x Co x O 2 dengan Teknik MOCVD Menggunakan Prekursor Titanium (IV) Isopropoxide dan Tris (2,2,6,6- tetramethyl - 3,5- heptanedionato) Cobalt (III), Proceedings ITB Sains &Teknologi 38A:2, 117-131. Jones, A. C. and P. O Brien, 1997, CVD of Compound Semiconductors: Precursors Synthesis, Development and Applications, VCH Verlagsgesellschaft mbh, Germany. Ohring, M., 2002, Materials science of thin films: Deposition and structure, 2 nd Edition, Academic Press, London. Zeng, Q. G., Z. J. Ding, and Z. M. Zhang, 2006, Synthesis, structure and optical properties of Eu 3+ /TiO 2 nanocrystals at room temperature, J. of Luminescence, 118, 301-307 Palomino-Merino, R., A. Conde-Gallardo, M. Garcıa- Rocha, I. Hernandez-Calderon, V. Castano, and R. Rodrıguez, 2001, Photoluminescence of TiO 2 : Eu +3 thin films obtained by sol gel on Si and Corning glass substrates, Thin Solid Films, 401, 118-123. Yi, S.S, J. S. Bae, B. K. Moon, J. H. Jeong, and J. H. Kim, 2006, Highly enhanced luminescence of nanocrystalline TiO 2 :Eu 3+ phosphors, Optical Material, 28, 610-614. Zhang, Y., H. Zhang, Y. Xu and Y. Wang, 2003, Europium doped nanocrystalline titanium dioxide: preparation, phase transformation and photocatalytic properties, J. Mater. Chem., 13, 2261-2265.