BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya dengan media gambar didasarkan pada prosedur tindakan pembelajaran pada Siklus 1 dan Siklus 2. 4.1.1 Pembelajaran siklus 1 Siklus pertama ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi, yang diuraikan sebagai berikut a. Perencanaan Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan: Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran tutor sebaya dalam diskusinya. Menyusun RPP dengan materi : Proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya. Mempersiapkan LKS, media belajar(gambar)yang akan digunakan untuk setiap kelompok. Menyiapkan lembar observasi guru serta lembar observasi siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama mendapatkan tindakan. Menyusun Tes akhir siklus 1 untuk mengetahui hasil belajar. b. Pelaksanaan dan Observasi Pelaksanaan Pada pertemuan pertama guru menyampaikan materi kegunaan air dan cara menghematnya, serta kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dan siswa belajar sendiri dalam kelompok masing-masing dengan tutor sebaya.kegiatan pada pertemuan pertama diawali dengan kegiata apersepsi dan penyampaian tujuan agar siswa mengetahui guna air dalam kehidupan sehari hari dan contoh kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Kemudian dilanjutkan kegiatan eksporasi, yaitu menggali pengetahuan awal siswa mengenai kegunaan air dan kegiatan 37

38 manusia yang dapat mempengaruhinya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi yaitu mulai dari guru menentukan tutor sebaya beserta kelompoknya. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru menjelaskan materi terlebih dahulu kepada tutor sebaya dan menjelaskan tutor sebaya dalam kelompoknya. Setelah itu, 4 siswa yang ditunjuk sebagai tutor sebaya kembali pada kelompok masingmasing dan menjelaskan materi pembelajaran, dengan pengawasan dan dampingan guru. Kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan LKS untuk setiap kelompok, dan dikerjakan bersama-sama. Selesainya dari mengerjakan LKS, kelompok yang ditunjuk maju kedepan untuk menjelaskan hasil diskusinya. Setelahnya dari presentasi, guru menambahkan poin-poin yang kurang atau membenarkan poin-poin yang salah. Kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan dan guru memberikan pemantapan. Pada pertemuan kedua dimulai juga dengan kegiatan apersepsi dan penyampaian materi pembelajaran mengenai : Proses daur air. Dilanjutkan dengan guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai bagaimana proses datangnya air hujan. Setelah itu, guru kembali menentukan tutor sebaya, tutor tidak diganti, sama dengan pertemuan pertama dan juga menentukan kelompok(jumlah kelompok dan anggotanya sama). Kemudian guru kembali menjelaskan materi terlebih dahulu dan tugasnya sebagai tutor sebaya dalam kelompok masingmasing. Sehabisya mendapat materi dan media gambar, tutor sebaya kembali pada setiap kelompoknya dan menjelaskan materi kepada kelompoknya. Setelah itu, kelompok kembali mengerjakan LKS yang dikerjakan bersama dalam kelompoknya. Selesai dari mengerjakan LKS, kelompok yang ditunjuk maju kedepan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya, disertai dengan guru yang membenarkan atau menambahkan poin-poin yang kurang. Kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan dan guru memberikan pemantapan. Setelah itu, siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, kemudian dibahas bersama di dalam kelas.

39 Observasi Observasi ini digunakan untuk mengetahui situasi jalannya proses pembelajaran, baik dari aktivitas guru maupun siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siswa belum dapat focus pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh tutor sebaya, dan cenderung belum aktif berdiskusi dengan tutor sebaya. Aktivitas siswa terhadap adanya penerapan tutor sebaya pada pertemuan ini belum dapat diamati, karena siswa belum terbiasa dengan penerapan tutor sebaya. Aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP sudah baik tetapi belum cermat dalam mendampingi proses pembelajaran tiap kelompok. Pada pertemuan kedua, terjadinya perubahan sikap siswa yang mulai focus pada materi pembelajaran, tetapi masih terkesan tutor sebaya hanya membacakan materi. Aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP sudah baik, dan sudah cermat dalam mendampingi proses pembelajaran pada setiap kelompok. c. Hasil Belajar Berdasarkan data hasi tes, pembelajaran IPA mengenai proses daur air pada siklus 1, didapatkan hasil belajar siswa sebagai berikut Tabel 7 Hasil Belajar IPA Siklus I No Nilai Jumlah Presentase Siswa 1 52.9-60.9 1 5% 2 61.9-69.9 7 35% 3 70.9-78.9 4 20% 4 79.9-87.9 5 25% 5 88.9-96.9 3 15% Nilai Tertinggi 94.1 Nilai Terendah 52.9 Rata-Rata 75.27

40 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat siswa yang memperoleh skor antara nilai 52.9-60.9 sebanyak 1 siswa (5%), skor nilai antara 61.9-69.9 sebanyak 7 siswa (35%), skor nilai antara 70.9-78.9 sebanyak 4 siswa (20%); nilai 79.9-87.9 sebanyak 5 siswa (25%); skor nilai antara 88.9-96.9 sebanyak 3 siswa (15%) Dengan nilai rata-rata 75.27 nilai tertinggi 94.1 dan nilai terendah 52.9. Dari data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar IPA dengan penerapan tutor sebaya dengan media gambar pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari 10 siswa yang pada kondisi awal (prasiklus) telah tuntas mencapai KKM menjadi 12 siswa. Jika data hasil belajar siklus 1 disajikan dalam bentuk persentase diagram batang adalah sebagai berikut : Gambar 3 Diagram Hasil Belajar IPA pada Siklus I 8 7 6 5 4 3 Jumlah siswa 2 1 0 52.9-60.9 61.9-69.9 70.9-78.9 79.8-87.9 88.9-96.9 Gambar 3 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai dari 52.9-60.9 sebanyak 1 siswa, nilai 61.9-69.9 sebanyak 7 siswa, nilai 70.9-78.9 sebanyak 4 siswa, nilai 79.8-87.9 sebanyak 5 siswa dan nilai 88.9-96.9 sebanyak 3 siswa. Pada hasil evaluasi pembelajaran siklus I dengan memberikan penerapan tutor sebaya dengan media gambar, siswa yang mendapat nilai di atas KKM (71) pada siklus pertama ini meningkat dari pada kondisi awal.

41 berikut: Jika digambarkan dalam diagram ketuntasan hasil belajar adalah sebagai Gambar 4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Gambar 4 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai kurang dari 71 mempunyai persentase 40 %, dan nilai 71 mempunyai persentase 60 %. Pada hasil evaluasi pembelajaran siklus I dengan memberikan penerapan tutor sebaya dengan media gambar, siswa yang mendapat nilai di atas KKM (71) pada siklus pertama ini meningkat dari pada kondisi awal. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan, dimana pada kegiatan ini menelaah aspekaspek mengapa, bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan. Jika ternyata siklus yang dilaksanakan belum berhasil, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya dan jika sudah berhasil, peneliti tidak melaksanakan tindakan perbaikan selanjutnya. Refleksi proses pembelajaran dilihat dari hasil pengamatan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Analisa yang ditemukan dari hasil pengamatan terhadap siswa, siswa belum terbiasa dengan suasana Pembelajaran dengan penerapan tutor sebaya. Tutor sebaya seharusnya mampu untuk menjelaskan materi, bukan sekedar membacakannya saja. Siswa disarankan untuk lebih berkonsenterasi penuh ketika guru menjelaskan materi kepada mereka. Guru

42 sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik yang sesuai RPP, tetapi guru juga disarankan lebih jelas dalam menjelaskan materi kepada tutor sebaya, teliti dalam mendampingi dan mengawasi jalannya pembelajaran pada setiap kelompok dengan tutor sebaya masing-masing. Media gambar yang digunakan pada siklus 1 ini sudah cukup baik, baik dari segi warnanya yang jelas, jadi siswa dapat membaca atau menerangkan gambar tersebut. Dari segi ukuran, gambar sudah baik dan semua siswa dapat melihatnya dengan jelas, semua siswa dapat mengerti ban menjelaskan apa yang ada pada gambar saat mereka belajar pada kelompok mereka masing-masing dengan tutor sebaya masing-masing. Berdasarkan refleksi hasil tes evaluasi dan refleksi dari kegiatan pembelajaran pada siklus I, maka perencanaan pembelajaran pada siklus II, dalam pelaksanaan pembelajarannya siswa harus focus terhadap materi, tutor sebaya harus lebih berkonsenterasi pada saat menerima penjelasan dari guru, menjelaskan materi kepada temannya(tidak sekedar membacakan), dan juga guru menjelaskan materi secara lebih jelas dan mendalam, mengawasi dan mendampingi para siswa dalam setiap kelompok secara lebih teliti. Media gambar tetap harus dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran, warna harus tetap jelas, ukurannya baik, sehingga siswa jelas mengerti tentang gambar tersebut. 4.1.2 Siklus 2 Hasil kegiatan pembelajaran pada siklus 2 merupakan hasil evaluasi dan refleksi siklus 1 yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi serta refleksi. Hasil kegiatan pembelajaran pada siklus 2 secara lengkap diuraikan sebagai berikut a. Perencanaan Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan: Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran tutor sebaya dalam diskusinya. Menyusun RPP dengan materi mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Mempersiapkan LKS, media belajar (gambar) yang akan digunakan untuk setiap kelompok. Menyiapkan lembar observasi guru serta lembar observasi siswa untuk

43 mengetahui aktivitas guru dan siswa selama mendapatkan tindakan. Menyusun Tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar. b. Pelaksanaan dan Observasi Pelaksanaan Pada pertemuan pertama guru menyampaikan materi mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, dan siswa belajar sendiri dalam kelompok masing-masing dengan tutor sebaya. Kegiatan pada pertemuan pertama diawali dengan kegiata apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran agar siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa alam dan hal yang menyebabkannya. Kemudian dilanjutkan kegiatan eksporasi, yaitu menggali pengetahuan awal siswa, dengan meminta siswa menyebutkan contoh peristiwa alam, siswa diberi contoh peristiwa alam, dan meminta siwa untuk menjelaskan penyebabnya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi yaitu mulai dari guru menentukan tutor sebaya beserta kelompoknya. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru menjelaskan materi terlebih dahulu kepada tutot sebaya dan menjelaskan tutor sebaya dalam kelompoknya. Setelah itu, 4 siswa yang ditunjuk sebagai tutor sebaya kembali pada kelompok masing-masing dan menjelaskan materi pembelajaran, dengan pengawasan dan dampingan guru. kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan LKS untuk setiap kelompok, dan dikerjakan bersama-sama. Selesainya dari mengerjakan LKS, kelompok yang ditunjuk maju kedepan untuk menjelaskan hasil diskusinya. Setelahnya dari presentasi, guru menambahkan poin-poin yang kurang atau membenarkan poin-poin yang salah. Kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan dan guru memberikan pemantapan. Pada pertemuan kedua dimulai juga dengan kegiatan apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui sebab terjadinya beberapa peristiwa alam. Dilanjutkan dengan guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai dampak atau kerugian dari beberapa peristiwa alam. Setelah itu, guru kembali menentukan tutor sebaya, tutor tidak diganti, sama dengan pertemuan pertama dan juga menentukan kelompok (jumlah kelompok dan

44 anggotanya sama). Kemudian guru kembali menjelaskan materi terlebih dahulu dan tugasnya sebagai tutor sebaya dalam kelompok masing-masing. Sehabisya mendapat materi dan media gambar, tutor sebaya kembali pada setiap kelompoknya dan menjelaskan materi kepada kelompoknya. Setelah itu, kelompok kembali mengerjakan LKS yang dikerjakan bersama dalam kelompoknya. Selesai dari mengerjakan LKS, kelompok yang ditunjuk maju kedepan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya, disertai dengan guru yang membenarkan atau menambahkan poin-poin yang kurang. Kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan dan guru memberikan pemantapan. Setelah itu, siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, kemudian dibahas bersama di dalam kelas. Observasi Pengamatan ini digunakan untuk mengetahui situasi jalannya proses pembelajaran, baik dari aktivitas guru maupun siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siswa dapat fokus pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh tutor sebaya, tutor sebaya sudah dapat menjelaskan materi kepada teman-temannya. Ada interaksi atau komunikasi yang baik antara tutor sebaya dengan anggotanya. Aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP sudah baik dan cermat dalam mendampingi jalannya proses pembelajajan pada setiap kelompok. Pada pertemuan kedua, siswa tetap dapat fokus pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh tutor sebaya, tutor sebaya tetap dapat menjelaskan materi kepada teman-temannya. Ada komunikasi dua arah yang baik antara tutor sebaya dengan anggotanya. Aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP sudah baik dan cermat dalam mendampingi jalannya proses pembelajajan pada setiap kelompok.

45 c. Hasil Belajar Data hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh pada siklus 2 dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar pada pembelajaran IPA adalah sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Belajar IPA Siklus 2 No Nilai Banyak siswa Presentase 1 71.4-74.4 5 25% 2 75.4-79.4 7 35% 3 80.4-84.4 0 0% 4 85.4-89.4 3 15% 5 90.4-94.4 5 25% Nilai Tertinggi 92.8 Nilai Terendah 71.4 Rata-rata 81.3 Berdasarkan tabel 8, siswa yang memperoleh skor nilai antara 71.4-74.4 sebanyak 5 siswa (25%), skor nilai 75.4-79.4 sebanyak 7 siswa (35%%), skor nilai 80.4-84.4 sebanyak 0 siswa (0%), skor nilai 85.4-89.4 sebanyak 3 siswa (15%), skor nilai 90.4-94.4 sebanyak 5 siswa (25%), dengan nilai rata-rata 81.3, nilai tertinggi 92.8 dan terendah 71.4. Dari data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari 10 siswa tuntas pada tahap prasiklus kemudian meningkat 12 siswa pada siklus 1 dan meningkat kembali pada siklus 2 menjadi 20 siswa mencapai KKM yang ditentukan. Jika data hasil belajar siklus 2 disajikan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut

46 Gambar 5 Diagram Hasil Belajar IPA pada Siklus 2 Gambar 5 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai dari 71.4-74.4 didapatkan 5 siswa, nilai 75.4-79.4 sebanyak 7 siswa, nilai 80.4-84.4 sebanyak 0 siswa, nilai 86.4-89.4 sebanyak 3 siswa, nilai 90.4-94.4 sebanyak 5 Pada hasil evaluasi pembelajaran siklus 2 dengan memberikan penerapan tutor sebaya dengan media gambar, siswa yang mendapat nilai di atas KKM (71) pada siklus kedua ini meningkat dari pada kondisi awal dan siklus 1. Jika digambarkan dalam diagram ketuntasan hasil belajar adalah sebagai berikut: Gambar 6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

47 Dari gambar 6, didapatkan hasil bahwa pembelajaran dengan penerapan tutor sebaya dengan media gambar pada seklus 2 ini, 20 siswa dari 20 dapat mencapai KKM yang ditentukan. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan, dimana pada kegiatan ini menelaah aspekaspek mengapa, bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan. Jika ternyata siklus yang dilaksanakan belum berhasil, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya dan jika sudah berhasil, peneliti tidak melaksanakan tindakan perbaikan selanjutnya. Refleksi proses pembelajaran dilihat dari hasil pengamatan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Pada Siklus II ini menurut wawancara dengan beberapa siswa, diketahui bahwa pembelajaran dengan tutor sebaya dengan media gambar ini lebih menarik dan tidak membosankan. Siswa juga lebih mampu bebanyakan beberapa hal yang tidak mereka kuasai kepada tutor masing-masing. Tutor sebaya juga merasa senang telah dapat membantu kebingungan temantemanya mengenai pembelajaran. Tidak ada rasa malu bertanya yang ternyata menjadi suatu penghalang untuk meningkatkan hasil belajar. Guru juga sangat cermat dalam meneliti dan mendampingi proses pembelajaran yang terjadi pada setiap kelompok yang dipimpin oleh tutor sebaya. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan telah mencapai target indicator keberhasilan yang diharapkan. 4.1.3 Rekapitulasi Hasil belajar siswa berdasarkan kondisi awal, dari Siklus 1 dan Siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada table 9 sebagai berikut: Tabel 9 Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2 Kategori Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 10 50% 12 60% 20 100% Belum Tuntas 10 50% 8 40% 0 0%

48 Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Berdasarkan tabel 9, hasil belajar IPA dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, pada Prasiklus terdapat 10 siswa (50%), Siklus I terjadi peningkatan menjadi 12 siswa (60%) dan Siklus 2 mencapai 20 siswa (100%). Sedangkan pada klasifikasi tidak tuntas, pada PraSiklus sebanyak 10 siswa (50%), terjadi penurunan pada Siklus I menjadi 8 siswa (40%) dan Siklus 2 menjadi 0 siswa (0%). Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Untuk lebih jelasnya, dapat digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut ini: Gambar 7 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 Dari gambar 7, didapatkan hasil bahwa dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar, dapat meningkatkan hasil belajar IPA, yang pada kondisi awalnya siswa yang tuntas KKM ada 10 orang dari 20 orang siswa, meningkat pada siklus 1 menjadi 12 orang, dan meningkat kembali pada siklus 2 menjadi 20 orang siswa. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan pembelajaran ceramah memang berbeda jika dibandingkan dengan pembelajaran dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar. Hal

49 ini bisa ditunjukkan dengan hasil belajar yang dicapai siswa ketika menggunakan strategi penerapan tutor sebaya dengan media gambar ini. Guru memang harus membuat inovasi yang tiada henti dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik dan terbaik untuk meningkatkan hasil belajar para siswanya. Dalam dampingan dan pengawasan guru, tutor sebaya merupakan agen yang diharapkan dapat membantu kesulitan teman-temannya dalam belajar pada suatu kelompok. Tutor sebaya diharapkan mampu menjelaskan materi pembelajaran kepada teman-temannya serta mampu membantu teman-temanya yang mengalami kesulitan dalam memahami suatu pembelajaran tertentu. Disini pembelajaran juga menggunakan media gambar untuk mengatasi media yang tidak dapat dihadirkan didalam kelas, atau mengatasi ruang dan waktu. Penerapan tutor sebaya dengan media gambar dalam proses belajar mengajar IPA di kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh sangat positif bagi hasil belajar siswa dengan ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan. Dari kondisi awal sampai siklus 2. Peningkatannya sangat baik sehingga penerapan ini bisa dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Suasana kelas yang aktif dengan diskusi pada kelompok masing-masing dengan tutor sebayanya akan membuat siswa senang dan dapat menanyakan dan berdiskusi mengenai hal menjadi pertanyaan mereka sendiri. Dalam pembelajaran IPA ini mereka dapat learning together dan dapat memecahkan masalah yang mereka tanyakan sendiri kepada tutornya. Dalam pembelajaran dengan penerapan tutor sebaya dengan media gambar memang membuat suasana atau kondisi kelas menjadi lebih menarik. Ditambah lagi dengan diskusi untuk mengerjakan LKS secara bersama dengan kelompoknya masing-masing dapat menambah kebersamaan dan keasyikan dalam berdiskusi. Penjelasan dari hasil analisis data observasi dapat dikemukakan bahwa keterlaksanaan penerapan tutor sebaya dengan media gambar meningkat dari tindakan siklus 1 sampai tindakan siklus 2. Aktivitas siswa yang semakin focus dan aktif berdiskusi dan tutor sebaya yang berusaha dan berani menjelaskan materi kepada temannya membuat kelas semakin hidup dan sesuai yang diharapkan. Ketuntasan siswapun meningkat dari kondisi prasiklus, siklus 1 dan

50 diklus 2. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan tutor sebaya dengan media gambar dapat membuat siswa semakin aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran, serta tidak malu lagi kelemahan belajar mereka untuk memahami pembelajaran dapat dibantu oleh tutor sebaya, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan efektif. Kondisi yang kondusif dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa.